Anda di halaman 1dari 46

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tabel 6.4. Standar Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Pra Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA DAN KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
Persepsi Masyarakat
Kegiatan pe- Persepsi Persepsi po-  Memberikan kesempat- Masyarakat Tahap pra Observasi dan Masyarakat Tahap pra Instansi
rencanaan masyarakat sitif dan ne- an kepada masyarakat Kelurahan konstruksi. wawancara Kelurahan konstruksi Pelaksana
pembangunan gatif untuk menggunakan pe- Nagarasari Nagarasari PT.
Perumahan luang kerja dan peluang Ciptaswadaya
“Crown Regen- usaha yang terintegrasi Prima
cy 2”, sosalisasi kedalam kegiatan ka-
kepada masya- wasan Perumahan Instansi
rakat sekitar “Crown Regency 2”, mi- Pengawas
dan pengurus- salnya menjual/mema-  Dinas Tenaga
an perizinan sok bahan material, dsb. Kerja Kota
 Melakukan sosialisasi Tasikmalaya
tentang rencana  Aparat Kec.
kegiatan pembangunan Cipedes
Perumah-an ”Crown  Aparat Kel.
Regency 2” kepada Nagarasari
masyarakat seki-tarnya
dan berbagai gangguan Instansi
yang mungkin timbul Penerima
 Menjalin hubungan yang Laporan
harmonis dengan Dinas
masya-rakatt sekitar Lingkungan
tapak pro-yek kegiatan Hidup Kota
 Melakukan pendekatan Tasikmalaya
kepada masyarakat agar
kegiatan perencanaan
dan sosialisasi dapat
berjalan dengan baik.
 Berkoordinasi dengan
RT/RW, Lurah
Nagarasa-ri dan Camat
Cipedes untuk
melakukan pen-dekatan
persuasif kepa-da
masyarakat sekitar
 Mengurus izin kepada
instansi terkait dalam
hal pengoperasian dan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 51


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

su-rat-surat izin
Gangguan Lalu Lintas
Pembangunan Kegiatan ke- Gangguan  Melaksanakan koordi- Jalan Mayor Elang Pengelolaan akan Observasi dan Jl. Mayor Elang Tahap pra Instansi
Perumahan hadiran dan lalu lintas nasi dan menyelesaikan Subandar dilakukan secara wawancara Subandar konstruksi Pelaksana
“Crown Regen- pembangun- perizinan dengan sta- berkala selama akti- PT.
cy 2” akan me- an Perumah- keholder terkait vitas tahap pra Ciptaswadaya
nimbulkan an “Crown  Melaksanakan koordi- konstruksi. Prima
dampak lalu Regency 2” nasi dan sosialisasi de-
lintas memberikan ngan masyarakat seki- Instansi
dampak me- tar, terutama akibat Pengawas
ngenai ren- tergangunya akses ja- Dinas
cana-renca- lan di sekitar lokasi Perhubungan
na pemba- pembangunan Kota
ngunan dan  Menginventarisir asset- Tasikmalaya
prasarana asset atau fasilitas pub-
transportasi lik milik negara yang Instansi
ada di sekitar site Penerima
 Mempelajari dan meng- Laporan
analisis raut bentang Dinas
alam lokasi terutama Lingkungan
mengenai kontur kemi- Hidup Kota
ringan, keberadaan sa- Tasikmalaya
luran air, dan raut ben-
tang alam lainnya
 Mempelajari dan meng-
analisis rencana-renca-
na pembangunan sa-
rana dan prasarana
taransportasi (pemba-
ngunan jalan baru, dan
atau manajemen dan
rekayasa lalu lintas ter-
baru),
 Merencanakan jalur
kendaraan pengangkut
material urugan tanah
(apabila diperlukan)
 Karena pembangunan
dilakukan secara ber-
tahap, maka apabila
terdapat perubahan si-
te plan, pemrakarsa di-
haruskan mengkaji
ulang standar teknis ini
dengan berkoordinasi
dengan Dinas Perhu-
bungan Kota Tasikma-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 52


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

laya.
Penerimaan Tenaga Kerja
Kegiatan rek- Pada tahap Persepsi po-  Kebutuhan tenaga kerja Masyarakat Tahap pra Observasi dan Masyarakat Tahap pra Instansi
ruitmen tenaga pra kons- sitif dan ne- dimaksimalkan dipe- Kelurahan konstruksi. wawancara Kelurahan konstruksi Pelaksana
kerja untuk truksi, ber- gatif nuhi dari tenaga kerja Nagarasari Nagarasari PT.
pembangunan dampak pos- lokal/setempat sepan- Ciptaswadaya
Perumahan itif dengan jang memenuhi klasifi- Prima
“Crown Regen- terbukanya kasi keterampilan dan
cy 2” dan kesem- pengalaman di bidang Instansi
patan kerja pembangunan Pengawas
masyarakat  Menginformasikan ke-  Dinas Tenaga
sekitar pada masyarakat ten- Kerja Kota
tang adanya kesempat- Tasikmalaya
an kerja berikut kualifi-  Aparat Kec.
kasi tenaga kerja yang Cipedes
dibutuhkan dengan me-  Aparat Kel.
masang lembar infor- Nagarasari
masi tentang adanya
lowongan kerja pada Instansi
papan pengumuman Penerima
milik Kantor Kelurahan Laporan
Nagarasari serta di lo- Dinas
kasi bangunan proyek Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 53


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tabel 6.5. Standar Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA DAN KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
Perubahan Iklim Mikro
Kegiatan pe- Perubahan Terjadi kena- Melakukan penanaman Tapak proyek Tahap konstruksi Uji laboratorium Tapak proyek Tahap konstruksi Instansi
nyiapan lahan, iklim mikro ikan suhu tanaman penghijauan dan jalan Mayor jalan Mayor Pelaksana
mobilisasi ba- udara ambi- Elang Subandar Elang Subandar PT.
han dan alat, en Ciptaswadaya
operasional Prima
alat berat dan
konstruksi Instansi
bangunan Pengawas
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya

Instansi
Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Kualitas Udara
Kegiatan mobi- Penurunan Penurunan  Melakukan penyiraman Tapak proyek Tahap konstruksi Uji laboratorium Tapak proyek Tahap konstruksi Instansi
lisasi kenda- kualitas uda- kualitas uda- pada jalan ke perumah- Pelaksana
raan berat dan ra (SO2, NO2, ra melebihi an selama musim ke- PT.
material pema- CO dan de- kondisi awal marau Ciptaswadaya
tangan lahan bu)  Pemakaian masker (sa- Prima
dan kegiatan rana pelindung debu).
konstruksi fisik  Melakukan perawatan Instansi
serta mobilisa- kendaraan Pengawas
si kendaraan  Mematikan mesin ken- Dinas
karyawan yang daraan saat penurunan Lingkungan
menyebabkan bahan material Hidup Kota
Infeksi Saluran  Perawatan taman dan Tasikmalaya
Akut (ISPA) tanaman pelindung

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 54


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
akibat asap/  Penanaman pohon di- HIDUP
Instansi
polutan kenda- lakukan rapat untuk Penerima
raan. mereduksi gas buang Laporan
dan debu Dinas
 Pengangkutan peralat- Lingkungan
an berat pada malam Hidup Kota
hari Tasikmalaya
 Menggunakan kendara-
an yang laik jalan.
 Menutup truk pengang-
kut dengan kanvas atau
terpal.
 Pembatasan kecepatan
kendaraan
 Membuat pagar penga-
man
 Pola konstruksi mene-
rapkan pedoman KDB
dan KDH
 Membersihkan roda
(ban) truk pengangkut
bahan/maerial dan ta-
nah yang keluar dari lo-
kasi kegiatan agar tidak
berceceran di sepan-
jang jalan
 Penggunaan kendaraan
yang memenuhi syarat
layak jalan dan lolos uji
emisi
 Membuat pagar penga-
man dengan ketinggian
± 2,4 m untuk mengu-
rangi tersebarnya debu
Kebisingan
Kegiatan mobi- Intensitas Peningkatan  Menggunakan kendara- Jalan keluar ma- Selama tahap kons- Pengukuran intensi- Jalan keluar ma- Selama tahap Instansi
lisasi kendara- Kebisingan intensitas ke- an yang laik jalan. suk kendaraan truksi tas dampak menggu- suk kendaraan konstruksi Pelaksana
an proyek bisingan se-  Pengangkutan material proyek nakan alat Sound Le- proyek PT.
hingga me- dilakukan pada jam ti- vel Meter dengan sa- Ciptaswadaya
ngurangi ke- dak sibuk tuan dBA. Prima
nyamanan  Pekerjaan konstruksi
Instansi
yang menimbulkan bi-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 55


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
sing dilakukan pada si- HIDUP
Pengawas
ang hari  Dinas
 Perawatan mesin kons- Lingkungan
truksi yang menimbul- Hidup Kota
kan bising Tasikmalaya
 Pembatasan pagar ba-  Dinas
tas proyek Perhubungan
 Pemeliharaan secara Kota
berkala mengenai ken- Tasikmalaya
daraan yang digunakan
 Menghindari pene- Instansi
bangan pohon Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Getaran
Sumber dampak Meningkat- Peningkatan  Pemilihan peralatan Sekitar lokasi Tahap konstruksi Pengukuran getaran Metode analisis Tahap konstruksi Instansi
yaitu kegiatan nya frekuen- Intensitas yang tidak menimbul- kegiatan de- dilakukan dengan getaran Pelaksana
getaran akibat si getaran getaran kan gangguan getaran ngan radius 50 menggunakan seis- PT.
dari mobilisasi atau tidak menimbul- m mograf yaitu alat Ciptaswadaya
kendaran dan kan kerusakan bangun- ukur atau analisis Prima
pematangan an sekitar. getaran. Getaran
lahan menggu- timbul akibat adanya Instansi
 Kegiatan dilakukan di
nakan alat berat kegiatan-kegiatan Pengawas
luar jam istirahat dan
pada tahap kons- Dinas
waktu-waktu beriba-
truksi dan getaran Lingkungan
dah masyarakat yaitu:
ini diukur pada saat Hidup Kota
siang hari jam 12.00 –
pekerjaan pematang- Tasikmalaya
14.00, sore hari jam
16.00 dan malam hari an lahan mengguna-
kan alat berat. Instansi
diatas jam 18.00 –
Penerima
20.00.
Laporan
 Memberikan ganti ru-
Dinas
gi/kompensasi keru-
Lingkungan
sakan bangunan yang
Hidup Kota
diakibatkan getaran
Tasikmalaya
dari alat-alat berat
 Mendata/menginven-
tarisasi kerusakan ba-
ngunan penduduk seki-
tar proyek,dan mem-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 56


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
perbaiki kerusakan ba- HIDUP
ngunan tersebut
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Pematangan la- Peningkatan Peningkatan  Pengaturan sistem Saluran sekitar Tahap konstruksi Uji laboratorium Saluran sekitar Setahun sekali Instansi
han (pengurug- kadar keke- kadar keke- penggalian, penimbun- lokasi lokasi Pelaksana
an tanah) ruhan ruhan akibat an tanah PT.
pelumpuran  Pembuatan sistem sa- Ciptaswadaya
dan pendang- luran drainase yang ba- Prima
kalan badan ik
air penerima Instansi
 Tidak membuang lim-
Pengawas
bah padat/tanah galian
 UPT Dinas
ke badan-badan air pe-
Energi
nerima.
Sumber Daya
 Mengelola limbah cair
dan Mineral
(limbah domestik pe-
Wilayah VI
kerja)
Tasikmalaya
 Pemeliharaan dan nor-
 Dinas
malisasi badan air pe-
Pekerjaan Um
nerima.
dan Tata
 Pembuatan MCK.
Ruang Kota
 Memasang perangkap Tasikmalaya
sampah (bar screen) pa-
da saluran air yang akan Instansi
masuk ke saluran umum Penerima
sehingga sampah tidak Laporan
terbawa air dan dapat Dinas
diambil Lingkungan
 Membuat bak kontrol se- Hidup Kota
bagai pengendap sebe- Tasikmalaya
lum air masuk ke saluran
pemerima sehingga da-
pat diambil endapan
lumpurnya
 Melakukan penanaman
pohon
 Secara periodik mem-
bersihkan drainase dari
endapan dan/atau sam-
pah
 Mengembalikan dan
mempertahankan fung-
si ekologis lahan de-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 57


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
ngan penghijauan HIDUP
 Konstruksi saluran dra-
inase dibuat di kiri dan
kanan jalan sampai de-
ngan badan air peneri-
ma terdekat
Kuantitas Air Tanah
Sumber dam- Penurunan Terjadinya  Penyedotan air tanah Saluran/draina- Selama tahap ope- Observasi pada sa- Saluran/drainase Setiap 6 bulan Instansi
pak adalah kuantitas air penurunan dalam untuk keperluan se air hujan dan rasi luran air hujan dan air hujan dan su- sekali Pelaksana
perubahan da- tanah muka air operasional Perumahan sumur resapan pemeriksaan sumur mur resapan PT.
erah tutupan tanah de- ”Crown Regency 2” dan resapan Ciptaswadaya
lahan akibat ngan kebu- sa- rana penunjangnya Prima
kegiatan per- tuhan air se- tidak melebihi izin
kerasan lahan banyak pengambilan air dalam Instansi
dari lahan ter- 3.450 L/hari SIPA. Pengawas
buka menjadi  Harus mempunyai SIPA  UPT Dinas
diperkeras un- (Surat Izin Pengusahaan Energi
tuk bangunan Air Bawah Tanah). Sumber Daya
Perumahan  Pemasangan flow meter Mineral
“Crown Regen- sehingga pengambilan Wilayah VI
cy 2” dan sara- air tanah dalam tersebut Tasikmalaya
na penunjang dapat dimonitor debit-  Dinas
nya. Pekerjaan
 Pengambilan air tanah Umum dan
akan dilakukan secara Tata Ruang
efisien untuk penghe- Kota
matan air tanah di dalam Tasikmalaya
lokasi studi.
 Membangun jalur hijau Instansi
atau ruang terbuka hijau Penerima
yang dapat menjadi Laporan
pengganti daerah resap- Dinas
an air yang hilang. Lingkungan
 Mempertahankan KDB Hidup Kota
60% . Tasikmalaya
 Memiliki alternatif sum-
ber penyediaan air ber-
sih (sumber air tambah-
an lainnya).
 Membuat saluran drai-
nase dengan sistem eko-
drainase

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 58


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
 Jumlah lubang resapan HIDUP
biopori yang perlu di-
buat adalah sebanyak
130 buah seperti per-
hitungan pada bab 2
tentang lubang resapan
biopori. LRB dibuat di
tempat yang bebas dari
lalu lalang orang teru-
tama anak-anak. Oleh
karena itu penemapat-
annya harus diatur se-
demikian rupa dan di-
sesuaikan dengan land-
kap yang ada. Karena
fungsinya sebagai pere-
sap air maka penem-
patan LRB harus dila-
kukan di lokasi yang di-
mana air secara alami
akan cenderung ber-
kumpul atau air terse-
but diarahkan dengan
membuat alur, dan lu-
bang dibuat pada dasar
alur tersebut. Adanya
alur tidak akan menye-
babkan orang tertarik
mendatangi atau meng-
injaknya. Lubang resap-
an biopori dapat dibuat
di dasar saluran yang
semula dibuat untuk
membuang air hujan, di
dasar alur yang dibuat
di sekeliling batang
atau pada batas taman
 Untuk sumur resapan
yang telah diperhitung-
kan pada Jumlah Sumur
Resapan adalah seba-
nyak 1 buah dengan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 59


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
kedalaman 3,0 meter HIDUP
dan diameter 1,0 me-
ter. Peraturan sumur
resapan sesuai SNI
8456:2017 tentang Su-
mur dan Parit Resapan
Air Hujan
Air Larian dan Sedimentasi
Perubahan da- Air larian Peningkatan  KDB maksimum 60 %.  Untuk sumur Selama tahap kons-  Metode yang digu-  Untuk sumur Sejak tahap kons- Instansi
erah tutupan air larian  Saluran drainase meng- resapan truksi nakan untuk me- resapan truksi dengan pe- Pelaksana
lahan sebsar 29,83 gunakan grill 1. Aliran masuk ngetahui besarnya 1. Aliran masuk meliharaan pada PT.
m3/hari  Bak kontrol 2. Bak kontrol run off 2. Bak kontrol tahap pasca kon- Ciptaswadaya
 Mengangkat endapan 3. Kondisi su-  Menghitung luas 3. Kondisi sumur struksi Prima
lumpur mur resapan bangunan dan resapan
Instansi
 Membuat kapasitas se- penghijauan (KDB)
Pengawas
lokan/saluran pembu-  Untuk peng-  Pengamatan kondi-  Untuk penghi-
Dinas Pekerjaan
ang runoff hijauan si saluran drainase jauan
Umum dan Tata
 Penghijauan. 1. Kavling pe- dan kolam penang- 1. Kavling peru-
Ruang Kota
 Perencanaan saluran rumahan kap sedimen mahan dan la-
Tasikmalaya
drainase khusus aliran dan RTH han untuk RTH
permukaan yang terpi- 2. Sepanjang 2. Sepanjang jalan
Instansi
sah dengan saluran air jalan utama utama, sepan-
Penerima
buanganrumah tangga sepanjang jang pagar BRC
Laporan
 Pengerukan. pagar BRC (batas lokasi).
Dinas
 Pemasangan paving (batas loka-
Lingkungan
block si)
Hidup Kota
 Jumlah lubang resapan Tasikmalaya
biopori yang perlu dibu-
at adalah sebanyak 130
buah seperti perhitung-
an pada bab 2 tentang
lubang resapan biopori.
LRB dibuat di tempat
yang bebas dari lalu la-
lang orang terutama
anak-anak. Oleh karena
itu penemapatannya ha-
rus diatur sedemikian
rupa dan disesuaikan de-
ngan landskap yang ada.
Karena fungsinya seba-
gai peresap air maka pe-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 60


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
nempatan LRB harus di- HIDUP
lakukan di lokasi yang
dimana air secara alami
akan cenderung berkum-
pul atau air tersebut dia-
rahkan dengan membuat
alur, dan lubang dibuat
pada dasar alur tersebut.
Adanya alur tidak akan
menyebabkan orang ter-
tarik mendatangi atau
menginjaknya. Lubang
resapan biopori dapat
dibuat di dasar saluran
yang semula dibuat un-
tuk membuang air hujan,
di dasar alur yang dibuat
di sekeliling batang atau
pada batas taman
 Untuk sumur resapan
yang telah diperhitung-
kan pada Jumlah Sumur
Resapan adalah seba-
nyak 40 buah dengan ke-
dalaman 3,0 meter dan
diameter 1,0 meter.
Peraturan sumur re-
sapan sesuai SNI No.
8456:2017 tentang Su-
mur dan Parit Resapan
Air Hujan
Peningkatan Volume Lalulintas
Kegiatan mobi- Konflik lalu Peningkatan  Mengantisipasi ganggu- Lokasi kegiatan Selama tahap Pengumpulan data Perumahan Selama tahap Instansi
lisasi alat dan lintas jalan arus lalulin- an lalu lintas akibat mo- Perumahan konstruksi komponen transpor- ”Crwon Regency konstruksi Pelaksana
bahan selama keluar masuk tas yang me- bilitas kendaraan dan ”Crown Regency tasi lalu lintas dilaku- 2 dan jalan akses PT.
tahap kons- perumahan lintasi Jl. Ma- pekerja proyek dengan 2” dan jalan ak- kan dengan metode Mayor Elang Su- Ciptaswadaya
truksi akan me- yor Elang Su- menempatkan juru atur ses Mayor Elang observasi/pengamat- bandar Prima
nyebaban pe- bandar 5 rit/ lalu lintas di akses kelu- Subandar an dan wawancara
ningkatan arus hari ar masuk lokasi proyek dengan data : Instansi
lalulintas di Jl.  Pengangkutan dan  Memantau Pengawas
Mayor Elang bongkar muat material kondisi Dinas
Subandar teru- bahan bangunan dan rambu- Perhubungan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 61


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
tama pada saat mobilisasi alat berat di- rambu lalu Kota HIDUP
kendaraan pro- lakukan pada di luar lintas yang Tasikmalaya
yek keluar ma- jam sibuk atau ketika sudah di-
suk lokasi kondisi volume lalu lin- pasang Instansi
tas sedang rendah.  Memantau Penerima
Pengangkutan bahan kondisi Laporan
material disesuaikan kendaraan Dinas
dengan kelas jalan yang pengang- Lingkungan
akan dilalui dan sesuai kutan yang Hidup Kota
dengan rute yang diren- digunakan Tasikmalaya
canakan. Pengangkutan untuk
material untuk urugan operasio-
menggunakan jenis nal proyek
yang sesuai dengan  Memantau
kelas jalan jumlah
 Memasang barrier/pe- dan inten-
lindung yang mencegah sitas kece-
material keluar ke arah lakaan
jalan yang mengakibat- yang terja-
kan gangguan. Biasanya di
yang sering terjadi ada-
lah adanya debu, lum-
pur, kerikil, dan air yang
keluar dari lokasi pro-
yek ke arah badan jalan.
 Memasang rambu-ram-
bu peringatan lokasi
pengerjaan proyek dan
pemasangan penerang-
an yang cukup.
 Kendaraan proyek yang
keluar dari site harus
dalam keadaan bersih
sehingga tidak mening-
galkan jejak tanah/lum-
pur di permukaan jalan
yang berbahaya bagi
keselamatan lalu lintas
 Menempatkan atau me-
nyediakan alat pe-
nyemprot air untuk
membersihkan permu-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 62


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
kaan jalan dari ceceran HIDUP
tanah/lumpur
 Menyediakan pegawai
untuk menyingkirkan
ceceran tanah/batu
yang jatuh dari kenda-
raan pengangkut urug-
an.
 Tidak menyimpan ba-
han material di badan
jalan.
 Penyediaan fasilitas
bongkar muat barang
hanya diperlukan un-
tuk kebutuhan material
bahan bangunan sela-
ma masa konstruksi.
 Pengaturan lokasi atau
tempat bongkar muat
barang bahan material
ini adalah sebagai beri-
kut :
1. Tidak mengganggu
lalu lintas umum
2. Akses dan dari lokasi
bongkar muat bahan
material mempunyai
daya dukung jalan
yang sesuai dengan
kendaraan yang di-
pergunakan
3. Tempat penyimpanan
material diatur
sehing-
ga tidak berpotensi
menimbulkan ceceran
material ke badan ja-
lan dan atau meng-
ganggu fungsi draina-
se jalan
4. Manajemen logistik
pengangkutan bahan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 63


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
material direncanakan HIDUP
sebagai berikut :
a. Material urugan
menggunakan ba-
han yang tersedia di
lokasi site (cut and
fill) dan dari galian
C terdekat
b.Bahan bangunan
(semen, pasir, besi,
genting, kayu dan
lain-lain) dipasok
secara bertahap se-
auai dengan kebu-
tuhan pembangun-
an.
Pasokan mengguna-
kan kendaraan
pengangkut yang
sesuai dengan kelas
jalan
c..Pengangkutan ex-
vacator/backhoe
menggunakan ken-
daraan khusus
pengangkut. Tata
cara pengangkutan
dan waktu peng-
angkutan sesuai
dengan arahan da-
ri Dinas Perhu-
bungan Kota Ta-
sikmalaya dan/
atau Polres Tasik-
malaya Kota.
5. Penyediaan fasilitas
bongkar muat barang
selama masa operasio-
nal adalah dengan me-
nyediakan lahan khu-
sus di bagian lahan
parkir rencana

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 64


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
Kerusakan Jalan HIDUP
Sumber dam- Kerusakan Terjadi keru-  Perbaikan jalan seperti Lokasi kegiatan Tahap konstruksi Memantau kondisi Lokasi kegiatan Tahap konstruksi Instansi
pak yaitu kegi- jalan Mayor sakan jalan semula akibat kerusak- Jalan Mayor jalan lingkungan yang Jalan Mayor Elang Pelaksana
atan mobilisasi Elang Suban- apabila tona- an oleh kendaraan berat Elang Subandar dilalui oleh mobil Subandar menu- PT.
kendaraan be- dar se yang di- dan kendaraan peng- menuju Peru- pengangkut material ju Perumahan Ciptaswadaya
rat dan materi- angkut mele- angkut material mahan “Crown ”Crown Regency Prima
al bihi beban  Pengelolaan yang bersi- Regency 2 2”
jalan. Jalan fat preventif (pencegah- Instansi
Mayor Elang an) dengan cara mela- Pengawas
Subandar kukan penyesuaian ken- Dinas Pekerjaan
termasuk ke- daraan yang akan dipa- Umum dan Tata
las III sehing- kai untuk mobilisasi alat Ruang Kota
ga tidak di- dan material dengan ke- Tasikmalaya
perbolehkan las jalan yang ada
mengangkut  Pengelolaan yang bersi- Instansi
barang/ma- fat kuratif (pemulihan) Penerima
terial dengan dilakukan dengan cara Laporan
kendaraan merehabilitasi semua Dinas
tidak boleh prasarana dan sarana Lingkungan
melebihi yang rusak (terganggu) Hidup Kota
ukuran lebar pada saat kegiatan mo- Tasikmalaya
2,1 meter, bilisasi alat dan material
ukuran pan-  Adanya pengatur lalu
jang 9 meter, lintas pada lokasi pintu
ukuran pa- masuk Iokasi proyek
ling tinggi 3,5 Perumahan “Griya Nu-
m dan muat- graha” yang dapat
an sumbu mengatur keluar masuk
terberat 8 kendaraan proyek se-
ton hingga meminimalkan
konflik lalulintas
 Melakukan kegiatan
pengangkutan alat dan
bahan bangunan pada
saat tidak sibuk, sehing-
ga meminimalkan kon-
flik lalulintas di lokasi
studi
 Peningkatan disiplin
pengemudi angkutan
material barang untuk
kegiatan konstruksi.

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 65


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
 Memindahkan lebih HIDUP
dahulu utilitas umum
yang terdapat di lokasi
kegiatan ke tempat
yang aman
Timbulan Limbah Padat/Sampah
Sampah dari Penurunan Timbulan  Menyediakan tempat Perumahan Selama tahap kons-  Pengamatan lang- Perumahan Selama tahap Instansi
tenaga kerja, kualitas sani- sampah sampah di tapak kegiaan ”Crown Regency truksi sung. Pengukuran ”Crown Regency konstruksi Pelaksana
karyawan pe- tasi ling- 262,5 L/hari yang dipilah berdasar 2” dan sekitar bau dilakukan 2” PT.
ngembang kungan dan yang terdiri jenisnya (organik dan TPS secara analisis Ciptaswadaya
yang ada di di- estetika atas organik anorganik) organoleptik oleh Prima
reksi keet dan 97,5 L/hari  Mengumpulkan dan indra hidung
dari sisa-sisa atau Instansi
membuang limbah padat  Volume sampah
kayu bangunan 15,6 kg/hari Pengawas
berupa galian maupun dan limbah padat
konstruksi dan anorgan- sisa bangunan di tempa yang dihasilkan  Dinas
ik 165 L/hari tersendiri. dari kegiatan Lingkungan
atau 26,8 konstruksi Hidup Kota
 Sisa kayu-kayuan/ba-
kg/hari Tasikmalaya
ngunan, kerikil diangkut
dengan truk dibuang ke  Dinas
tempat pembuangan Kesehatan
atau yang membutuhkan Kota
untuk urugan tanah. Tasikmalya
 Pembersihan sampah  Puskesmas
dari lokasi areal kegiatan Cigeureung
dilakukan setiap hari
Instansi
 Membuang sampah dari
Penerima
lokasi pada jam-jam ter-
Laporan
tentu (jam tidak sibuk)
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Limbah Cair Domestik
Sumber dam- Dampak Timbulan ca-  Limbah cair (grey water) Perumahan Selama tahap kons- Melakukan analisa air Perumahan Selama tahap Instansi
pak yaitu kegi- yang ditim- ir limbah do- yang diperkirakan diha- ”Crown Regency truksi limbah paling sedikit ”Crown Regency konstruksi Pelaksana
atan domestik bulkan yaitu mestik sebe- silkan dari aktivitas do- 2” 1 (satu) bulan sekali 2” dan sekitar PT.
pekerja pem- terjadinya sar 3.640 mestik pekerja perumah- di Laboratorium Ciptaswadaya
bangunan Pe- peningkatan L/hari dapat an akan dialirkan ke terakre-ditasi dan Prima
rumahan limbah cair dilihat pada grease trap yang diba- menyam-paikan
”Crown Regen- domestik Tabel 4.3 ngun di ujung saluran laporannya ke Dinas Instansi
cy 2” pembuangan sebelum Lingkungan Hi-dup Pengawas
dibuang ke badan air Kota Tasikmalaya  Dinas
Lingkungan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 66


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
penerima terdekat HIDUP
Hidup Kota
 Pembuatan toilet yang Tasikmalaya
dilengkapi septic tank  Dinas
untuk pekerja konstruksi Kesehatan
untuk mengolah air lim- Kota
bah domestik (black wa- Tasikmalya
ter), septic tank dibuat  Puskesmas
dengan ukuran 1,6 m x Cigeureung
0,8 m x 1,6 m (SNI
2398:2017) Instansi
Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Kesempatan Kerja dan berusaha
Sumber dam- Terbukanya Kebutuhan  Memberikan prioritas te- Lokasi pengelo- Selama proses pe- Observasi dan Masyarakat seki- Selama periode Instansi
pak yaitu kegi- kesempatan tenaga kerja naga kerja sebagai tena- laan lingkungan nyerapan tenaga wawancara tar lokasi kegiatan kons- Pelaksana
atan rekruit- kerja teruta- lokal 30 ga kerja sesuai dengan adalah masyara- kerja berlangsung truksi PT.
men tenaga ma tenaga orang dan keahlian dan keterampil- kat sekitar lokasi. Ciptaswadaya
kerja untuk kerja lokal kesempatan an yang dimiliki Prima
pembangunan buka usaha  Memasang pengumum-
Perumahan untuk kebu- Instansi
an penerimaan tenaga
“Crown Regen- tuhan tena- Pengawas
kerja
cy 2” dan ga kerja  Dinas Tenaga
 Melaporkan jumlah
adanya peluang Kerja Kota
karyawan/buruh yang
usaha Tasikmalaya
berasal dari luar kelu-
rahan  Aparat Kec.
Cipedes
 Memberikan informasi
tentang gambaran sosi-  Aparat Kel.
al, ekonomi dan budaya Nagarasari
masyarakat di sekitar
perumahan. . Instansi
Penerima
 Memberi kesempatan
Laporan
berusaha bagi pendu-
Dinas
duk sekitar
Lingkungan
 Cara kerja yang harus
Hidup Kota
mengutamakan kesela-
Tasikmalaya
matan dan kesehatan
kerja
 Memberikan upah dan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 67


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
fasilitas lain sesuai de- HIDUP
ngan peraturan perbu-
ruhan dan hak pekerja
 Memasang motto ten-
tang keselamatan
kerja dan gambar/
tanda keselamatan
kerja dan kesehatan
kerja
 Pakailah alat pelin-
dung diri yang disedi-
akan.
Persepsi Masyarakat
Sumber dam- Persepsi ma- Bersifat posi-  Sosialisasi dan konsulta- Kelurahan Naga- Tahap konstruksi Observasi dan Kelurahan Naga- Pemantauan dila- Instansi
pak terjadi atas syarakat tif dengan si publik rasari khususnya wawancara rasri khususnya kukan selama Pelaksana
terserapnya cu- adanya tena-  Melakukan pendekatan lokasi kegiatan lokasi kegiatan tahap konstruksi PT.
kup banyak te- ga kerja lokal dengan tokoh-tokoh for- Ciptaswadaya
naga kerja se- sebanyak 30 mal dan informal yang Prima
tempat orang ada di lingkungan ma-
syarakat sekitar lokasi Instansi
kegiatan. Pengawas
 Menginformasikan se-  Dinas Tenaga
cara terbuka lowongan Kerja Kota
pekerjaan di proyek ke- Tasikmalaya
pada masyarakat  Dinas Sosial
 Memprioritaskan tena- Kota
ga kerja lokal Tasikmalaya
 Mengembangkan pola  Aparat Kec.
"on the job training" se- Cipedes
lama 3 bulan bagi ca-  Aparat Kel.
lon tenaga kerja masya- Nagarasari
rakat setempat.
 Memberikan upah dan Instansi
fasilitas lain sesuai de- Penerima
ngan peraturan perbu- Laporan
buruhan dan hak peker- Dinas
ja Lingkungan
 Mengembangkan relasi Hidup Kota
positif diantara para pe- Tasikmalaya
kerja.
Kenyamanan dan Estetika Lingkungan
Mobilisasi ma- Kenyamanan Penurunan  Pembuatan areal hijau Area Perumahan Selama kegiatan ta- Melakukan peman- Area Perumahan Selama kegiatan Instansi

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 68


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
terial dan pera- dan estetika dan kenya- di lokasi kegiatan “Crown Regency hap konstruksi tauan terhadap ma- “Crown Regency tahap konstruksi HIDUP
Pelaksana
latan, pema- lingkungan manan este-  Pembuatan bedeng 2” sampai tahap pasca syarakat sekitar yang 2” sampai tahap PT.
tangan lahan tika ling-  Pemberian air dan pe- konstruksi bersinggungan lang- pasca konstruksi Ciptaswadaya
dan pemba- kungan mupukan tanaman hias, sung dengan pelak- Prima
ngunan fisik tanaman pelindung pa- sanaan kegiatan
dan fasilitas da taman di lokasi pe- Instansi
penunjang rumahan Pengawas
 Pemeliharaan areal  Dinas
penghijauan Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
 Dinas
Perhubungan
Kota
Tasikmalaya
 Dinas
Pekerjaan
Umum dan
Tata Ruang
Kota
Tasikmalaya

Instansi
Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya

Rawan Kecelakaan Pekerja


Kegiatan kons- Resiko kece- Tingkat keja-  Pelaksanaan pemba- Tapak proyek Tahap konstruksi  Memantau keleng- Tapak proyek Pemantauan dila- Instansi
truksi/mobilisa- lakaan kerja dian kecela- ngunan mengikuti per- kapan dan keter- kukan selama Pelaksana
si alat bahan, pe- pekerja. kaan kerja aturan keselamatan tiban tenaga kerja tahap konstruksi PT.
matangan lahan pekerja dan kerja dalam mengguna- Ciptaswadaya
dan konstruksi keselamatan  Pelaksanaan penga- kan Alat Pelin- Prima
fisik mekanik tenaga kerja wasan bangunan de- dung Diri (APD)
listrik ngan disiplin dan (safety shoes, Instansi
mengikuti persyaratan helm, baju kerja, Pengawas
teknis yang telah diten- masker, safety  Dinas Tenaga
tukan. glass dan sarung Kerja Kota
 Memakai pelindung ke- tangan) Tasikmalaya

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 69


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
selamatan kerja.  Mengumpulkan HIDUP
 Dinas
 Mengikuti peraturan dan menginventa- Kesehatan
dan ketentuan kesela- risir jumlah keja- Kota
matan kerja. dian kecelakaan Tasikmalaya
 Disiplin dalam melak- kerja dalam waktu  Puskesmas
sanakan SMK 3 (Sistem per bulan dan per Cigeureung
Manajemen Kesehatan tahun untuk dia-
dan Keselamatan Kerja) nalisis tingkat ke- Instansi
 Menyediakan kotak mungkinan terja- Penerima
obat (P3K) dan kenda- dinya kecelakaan Laporan
raan evakuasi kerja dan faktor Dinas
 Membawa pekerja yang penyebab terjadi- Lingkungan
mengalami kecelakaan nya kecelakaan Hidup Kota
kerja ke pelayanan me- kerja sekaligus Tasikmalaya
dis terdekat wawancara lang-
 Mengasuransikan tena- sung sebelum
ga kerja proyek (BPJS) memulai bekerja
Demobilisasi Peralatan dan Karyawan
Kegiatan demo- PHK karya-  Terjadinya  Sosialisasi terhadap Perumahan Selesai tahap Melakukan peman- Perumahan Pemantauan dila- Instansi
bilisasi karya- wan dan gangguan pekerja konstruksi “Crown Regency konstruksi tauan terhadap pe- “Crown Regency kukan selama Pelaksana
wan dan pera- gangguan transpor- yang habis masa 2” mutusan hubungan 2” selesai tahap PT.
latan yang dapat transportasi tasi darat kerjanya kerja pekerja dan konstruksi Ciptaswadaya
mengakibatkan darat  Terjadinya  Mengumpulkan, mera- gangguan lalu lintas Prima
gangguan trans- PHK seba- pikan dan mengemas
portasi darat/la- nyak 65 (packing) seluruh per- Instansi
lulintas umum orang alatan yang digunakan Pengawas
dan terjadinya di lapangan  Dinas Tenaga
PHK  Menginventarisasi Kerja Kota
ulang seluruh peralat- Tasikmalaya
an/logisitik yang sele-  Dinas
sai dipakai untuk men- Perhubungan
cocokan dengan catat- Kota
an jumlah dan kondisi Tasikmalaya
peralatan logistik yang
diterima pada awal ke- Instansi
giatan. Penerima
 Pengaturan jadwal de- Laporan
mobilisasi peralatan di Dinas
saat jalur jalan yang di- Lingkungan
lewati tidak dalam ke- Hidup Kota
adaan padat lalu lintas Tasikmalaya
 Tidak melakukan de-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 70


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA KETERANG-
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
mobilisasi pada malam HIDUP
hari di jalur jalan yang
berdekatan dengan pe-
mukiman penduduk
 Mengatur kecepatan
kendaraan sehingga
mengurangi kebisingan
(< 40 km/jam)
 Mengoperasikan pera-
latan operasional sesu-
ai umur standarnya
 Mewajibkan karyawan/
pekerja untuk menggu-
nakan alat pelindung
telinga (ear plug) apa-
bila dekat dengan sum-
ber bunyi
 Memberikan pengerti-
an dan pemberitahuan
kepada karyawan atau
pekerja secara lebih di-
ni, sehingga memberi-
kan peluang bagi mere-
ka untuk mencari lo-
wongan pekerjaan di
perusahaan lain yang
masih atau akan bero-
perasi
 Melakukan rasionaliasi
tenaga kerja secara
bertahap
 Memberikan pelatihan
atau kursus bagi karya-
wan untuk meningkat-
kan kualitas SDM-nya
dan keterampilan me-
reka di bidangnya yang
nantinya akan dijadi-
kan bekal setelah ter-
jadi rasionalisasi tena-
ga kerja (PHK)

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 71


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tabel 6.6. Standar Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Tahap Pasca Konstruksi
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
PENGELOLA
LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA DAN
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
Kualitas Udara
 Mobilisasi Penurunan Penurunan  Melakukan penyiraman Kawasan peru- Tahap operasi Melakukan pengujian Kawasan peru- Setiap 6 (enam) Instansi
kendaraan kualitas uda- kualitas uda- tanah atau jalan secara mahan, jalan-ja- kualitas udara ambi- mahan, jalan-ja- bulan sekali Pelaksana
yang keluar ra (SO2, NO2, ra parameter teratur. lan masuk peru- en dengan cara se- lan masuk peru- Pengurus
masuk Peru- CO dan de- tersebut me-  Membangun Ruang Ter- mahan tersebut perti pada Tabel 6.1. mahan tersebut Perumahan
mahan bu) lebihi kondi- buka Hijau (RTH/Open dan lokasi tapak dan lokasi tapak ”Crown Regency
“Crown Reg- si awal aki- Space) serta melakukan area penghijau- area penghijauan 2”
ency 2”. bat dari ke- pemeliharaan terhadap an terbuka. terbuka
 Kegiatan se- luar masuk ruang terbuka hijau ter- Instansi
hari hari pe- kendaraan sebut karena dapat ber- Pengawas
makaian penghuni fungsi sebagai buffer Dinas
kompor gas, dan tamu zone dengan daerah di Lingkungan
penggunaan sekitar pembangunan Hidup Kota

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 72


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
spray dan kegiatan Perumahan HIDUP
Tasikmalaya
penggunaan “Crown Regency 2” ser-
elektronik ta dapat mengurangi Instansi
kadar polutan di kawa- Penerima
san Perumahan “Crown Laporan
Regency 2”. Dinas
 Melakukan penyiraman Lingkungan
tanah atau jalan secara Hidup Kota
teratur. Tasikmalaya
 Melakukan penghijauan
vegetasi di tapak kegiat-
an yang berfungsi seba-
gai estetika maupun
ekologis di ruang terbu-
ka seperti untuk menye-
rap dan mereduksi Tim-
bal (Pb) : Mahoni (Swee-
tenia macrophylla), Kia-
ra Payung (Felicium de-
cipiens), Angsana (Pte-
rocarpus indicus), Ke-
tapang (Terminalia ca-
tappa), Lidah Mertua
(Sansiviera)

Intensitas Kebisingan
Aktivitas trans- Peningkatan Peningkatan  Membangun Ruang Perumahan Tahap operasi Uji kebisingan meng- Perumahan Setiap 6 (enam) Instansi
portasi kenda- intensitas intensitas Terbuka Hijau (RTH/ ”Crown Regency gunakan Sound Level ”Crown Regency bulan sekali Pelaksana
raan penghuni kebisingan kebisingan Open Space) serta mela- 2” dan di jalan Meter 2” dan di jalan Pengurus
perumahan melebihi kukan pemeliharaan masuk perumah- masuk perumah- Perumahan
yang keluar kondisi awal terhadap ruang terbuka an tersebut an tersebut ”Crown Regency
masuk/dari dari keluar hijau tersebut karena 2”
lokasi kegiatan masuk ken- dapat berfungsi sebagai
daraan tamu buffer zone dengan dae- Instansi
dan penghu- rah di sekitar pemba- Pengawas
ni dengan ngunan kegiatan Dinas
suara bising “Crown Regency 2” ser- Lingkungan
(knalpot) ta dapat mengurangi Hidup Kota
kadar polutan di kawa- Tasikmalaya
san “Crown Regency 2”.
Juga dilakukan pena- Instansi
naman tanaman keras Penerima

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 73


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
di jalan umum dekat HIDUP
Laporan
jalan masuk dan keluar. Dinas
Pohon yang dapat me- Lingkungan
redam kebisingan ada- Hidup Kota
lah yang bertajuk tebal, Tasikmalaya
cabang atau ranting
yang banyak seperti
pohon bambu karena
dedaunan tanaman
dapat menyerap kebi-
singan sampai 95 %
 Pembangunan pagar
batas proyek.
 Pengaturan rute lalu
lintas sehingga tidak
terjadi konflik lalu lin-
tas
 Desain konstruksi ba-
ngunan perumahan.
Getaran
Kegiatan dari Getaran Peningkatan  Memperkuat struktur Perumahan Tahap operasi Analisis getaran Perumahan Tahap operasi Instansi
lalu lalangnya intensitas yang bisa dilakukan de- ”Crown Regency ”Crown Regency Pelaksana
kendaraan getaran yang ngan menambah pon- 2” 2” Pengurus
yang keluar mengurangi dasi,balok atau kolom Perumahan
masuk peru- kenyamanan untuk menutup keku- ”Crown Regency
mahan penduduk rangan kekuatan yang 2”
sekitar lokasi belum tersedia
akibat dari  Mengurangi beban ba- Instansi
keluar/ma- ngunan seperti memin- Pengawas
suk kendara- dahkan benda-benda  Dinas
an penghuni yang sekiranya membe- Lingkungan
dan tamu ratkan. Misalnya meng- Hidup Kota
ganti dinding batu bata Tasikmalaya
dengan bata ringan,  Dinas
memindahkan tank air Perhubungan
di atas ke tempat lain, Kota
dan lain-lain. Tasikmalaya
 Pembangunan struktur
bangunan sesuai per- Instansi
syaratan untuk mena- Penerima
han rumah agar tetap Laporan
kuat Dinas

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 74


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Sarana Air Bersih
Kegiatan ope- Sarana air Sarana air  Kebutuhan air bersih bi- Perumahan Tahap operasi Pemeriksaan kimia Perumahan Tahap operasi Instansi
rasional Peru- bersih bersih yang sa diambil dari air su- ”Crown Regency air minum minimal 2 ”Crown Regency” Pelaksana
mahan “Crown terjamin dan mur bor menggunakan 2” kali dalam setahun Pengurus
Regency 2” siap dikon- pompa air dan disimpan Perumahan
sumsi sebe- di torrent. ”Crown Regency
sar 46.283,5  Melaksanakan pemeliha- 2”
L/hari raan torrent secara rutin
 Kebutuhan air harus se- Instansi
suai standar kualitas air Pengawas
bersih yaitu jernih, tidak  UPT Dinas
berwarna, tidak berasa, Energi
tidak berbau, tidak me- Sumber Daya
ngandung organisme pa- Mineral
togen dan bebas dari Wilayah VI
kandungan biologi yang Tasikmalaya
membahayakan kese-  Dinas
hatan manusia atau es- Pekerjaan
tetika, tidak mengan- Umum dan
dung bahan kimia pada Tata Ruang
konsentrasi yang dapat Kota
menimbulkkan ganggu- Tasikmalaya
an fisiologis, gangguan
estetis atau dapat meru- Instansi
gikan secara ekonomi. Penerima
Air tidak boleh korosif Laporan
atau keruh, atau mening- Dinas
galkan endapan pada ja- Lingkungan
ringan perpipaan tangki Hidup Kota
dan lain-lain; air harus Tasikmalaya
terlindungi baik secara
alam maupun buatan
yang dapat menjamin
kontinuitas kualitas
 Reservoar penyimpanan
air bersih selalu diber-
sihkan secara rutin dan
berkala minimal sekali
15 hari

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 75


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
 Bak/tempat penam- HIDUP
pungan air bersih selalu
tertutup/terkontrol.
 Dilakukan pengambilan
sampel air bersih pada
sumber, bak penam-
pungan dan pada kran
terjauh untuk diperiksa-
kan di laboratorium mi-
nimal 2 (dua) kali se-
tahun, yaitu musim ke-
marau dan musim hujan.
 Melakukan penghemat-
an air
 Mencatat penggunaan
air
 Melakukan perawatan
sumur resapan dan
lubang resapan biopori
 Menggunakan metode
membran keramik un-
tuk mengurangi nilai
Total Coliform yang
tinggi di lokasi sumur
sekitar Perumahan
“Crown Regency 2”.
Membran merupakan
suatu lapisan tipis di
antara dua fasa fluida
yaitu fasa umpan (feed)
dan fasa permeat yang
berfungsi sebagai
penghalang (barrier)
terhadap suatu partikel
tertentu. Membran
bersifat semipermea-
bel, berarti membran
dapat menahan spesi-
spesi tertentu yang le-
bih besar dari ukuran
pori membran dan me-
lewatkan spesi-spesi

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 76


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
lain dengan ukuran le- HIDUP
bih kecil
Keramik adalah suatu
bentuk dari tanah liat
yang telah mengalami
proses pembakaran
Kelebihan membran
keramik terletak pada
stabilitas termal yang
baik, memiliki ketahan-
an terhadap senyawa
kimia dan degradasi
biologis ataupun mi-
kroba, dan relatif mu-
dah untuk dibersihkan
dengan cleaning agent.
 Untuk menghilangkan
mangan yang tinggi
(hasil uji kualitas air
bersih) di sekitar air
sumur Perumahan
“Crown Regency 2” di
dalam air yang paling
sering digunakan ada-
lah dengan cara oksida-
si yang diikuti proses
pemisahan padatan
(suspended solids)
Kuantitas Air Tanah
Operasional Penurunan Terjadinya  Penyedotan air tanah  Sumur pendu- Selama tahap ope-  Pengamatan su-  Sumur pendu- Setiap 6 bulan Instansi
Perumahan kuantitas air penurunan dalam untuk keperluan duk sekitar rasi mur penduduk se- duk sekitar sekali Pelaksana
”Crown Regen- tanah muka air operasional Perumahan kegiatan kitar wilayah kegi- kegiatan Pengurus
cy 2” tanah de- ”Crown Regency” dan  Sumur kegiat- atan terhadap de-  Sumur kegiat- Perumahan
ngan kebu- sarana penunjangnya ti- an Perumah- bit dan muka air an Perumahan ”Crown Regency
tuhan air se- dak melebihi izin peng- an “Crown Re- tanah. “Crown Re- 2”
banyak ambilan air dalam SIPA. gency 2”  Mengamati secara gency 2”
46.283,5L/  Harus mempunyai SIPA  Saluran drai- visual terhadap  Saluran drai- Instansi
hari atau (Surat Izin Pengusahaan nase, sumur fungsi sumur re- nase, sumur Pengawas
0,5345 Air Bawah Tanah). resapan dan sapan dan atau Lu- resapan dan  UPT Dinas
L/jam  Pemasangan flow meter lubang resap- bang Resapan Bio- lubang resap- Energi
sehingga pengambilan an biopori pori (LRB) yang te- an biopori Sumber Daya
air tanah dalam tersebut lah dibuat Mineral

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 77


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
dapat dimonitor debit-  Mengamati efekti- HIDUPVI
Wilayah
nya. vitas LRB atau su- Tasikmalaya
 Pengambilan air tanah mur resapan  Dinas
akan dilakukan secara  Memantau fungsi Pekerjaan
efisien untuk penghe- saluran drainase Umum dan
matan air tanah di dalam Tata Ruang
lokasi studi. Kota
 Membangun jalur hijau Tasikmalaya
atau ruang terbuka hijau
yang dapat menjadi Instansi
pengganti daerah resap- Penerima
an air yang hilang. Laporan
 Mempertahankan KDB Dinas
yang telah ditetapkan Lingkungan
Pemerintah Kota Tasik- Hidup Kota
malaya. Tasikmalaya
 Memiliki alternatif sum-
ber penyediaan air ber-
sih (sumber air tambah-
an lainnya).
 Membuat sumur
resapan sebanyak 40
buah de-ngan
kedalaman 3,0 m dan
diameter 1,0 m, ser-ta
lubang resapan biopo-ri
sebanyak 130 buah
dalam upaya menjaga
ketersediaan air tanah
sebagaimana diatur da-
lam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No-
mor 12 Tahun 2009 ten-
tang Pemanfaatan Air
Hujan.
 Membuat saluran drai-
nase dengan sistem eko-
drainase
 Penanaman vegetasi
penutup lahan di area
terbuka dengan jenis
tumbuhan yang dapat

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 78


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
menahan air dan men- HIDUP
jaga ketersediaan air
tanah seperti Seruni
Jalar (Widelia biflora),
Kembang Tahi Ayam
(Lantana sp.), Air Man-
cur (Ruselia equiseti-
formis) dan lainnya
 Dapat dilakukan pem-
buatan sumur artesis
sebagai pencegahan
untuk penurunan kuan-
titas air bersih dari pe-
makaian sumur dang-
kal dan mencegah ter-
jadinya kontaminasi
dari air buangan, Jika
dilakukan pembuatan
sumur artesis maka di-
perlukan kelompok
pengelola air bersih Pe-
rumahan “Crown Re-
gency 2” dengan keten-
tuan yang disepakati
oleh seluruh warga da-
lam memenuhi biaya
operasionalnya
Air Larian
Operasional Limpasan air Peningkatan  Pembuatan drainase Saluran/draina- Selama tahap ope- Observasi pada sa- Saluran/drainase Setiap 6 bulan Instansi
perumahan hujan sebe- air larian de- dengan sistem ekodra- se air hujan dan rasi luran air hujan dan air hujan dan su- sekali Pelaksana
sar 40,39 ngan tertu- inase sumur resapan pemeriksaan sumur mur resapan Pengurus
m3/jam tupnya lahan  Koordinasi dengan apa- resapan Perumahan
oleh bangun- rat setempat untuk me- ”Crown Regency
an sebesar laksanakan normalisa- 2”
40,39 si saluran
m3/hari  Mengangkat endapan Instansi
tanah lumpur Pengawas
 Pengoperasian LRB se- Dinas
banyak 130 buah Pekerjaan
 Mengoperasikan sumur Umum dan Tata
resapan sebanyak 1 bu- Ruang Kota
ah ukuran kedalaman Tasikmalaya

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 79


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
3,0 m dan diameter 1,0 HIDUP
Instansi
m Penerima
 Penanaman vegetasi pe- Laporan
nutup lahan di area ter- Dinas
buka dengan jenis tum- Lingkungan
buhan yang dapat mena- Hidup Kota
han laju air permukaan Tasikmalaya
untuk dapat menanggu-
langi terjadinya pening-
katan laju aliran permu-
kaan, sekaligus dapat
memberikan rasa nya-
man dan udara segar
 Mengupayakan untuk
menggunakan cone/pa-
ving block atau bahan
porous untuk lokasi
parkir di area mushola
dan taman
Timbulan Limbah Padat/Sampah
Sumber dam- Penurunan – Timbulan  Membuat Bak Penam- Lokasi penam- Tahap operasi  Pengumpulan data Lokasi penam- Setiap 1 (satu) Instansi
pak yaitu lim- kualitas sani- sampah sebe- pungan Sampah Semen- pung limbah di dilakukan secara pung limbah di bulan sekali ter- Pelaksana
bah padat dari tasi ling- sar 1.217,1 tara berupa Container tiap-tiap rumah langsung dengan tiap-tiap rumah utama pada mu-  Pengurus
penghuni Pe- kungan dan L/hari terdiri yang berlandasan seba- Perumahan cara mengamati Perumahan sim hujan Perumahan
rumahan estetika atas organik nyak 1 unit yang dile- “Crown Regency pengelolaan per- “Crown Regency ”Crown
“Crown Regen- adalah takkan di bawah ba- 2” dan lokasi TPS sampahan di ka- 2” dan lokasi TPS Regency 2”
cy 2”, kegiatan 730,26 L/ha- ngunan beratap agar wasan Perumahan  Penghuni
di taman, ru- ri atau terlindungi dari cuaca “Crown Regency Perumahan
ang terbuka hi- 1116,04 panas dan hujan sehing- 2” diantaranya ”Crown
jau dan musho- kg/hari dan ga container dan landas- meliputi: volume Regency 2”
lla yang meng- anorganik annya memiliki umur sampah per hari,
hasilkan sam- 406,84L/ha- pemakaian yang cukup frekuensi peng- Instansi
pah berupa ri atau 65,09 lama, dimana sampah angkutan, metode Pengawas
kertas, plastik, kg/hari organik dan anorganik pengelolaan yang  Dinas
sampah organ- yang telah dipisah pe- dilakukan, ada ti- Lingkungan
ik dan lainnya nangangannya dengan daknya pengelola Hidup Kota
metode 3 R (reduce, re- persampahan Tasikmalaya
use dan recycle), sisanya pada Perumahan  Dinas
diangkut dengan truk “Crown Regency Kesehatan
sampah yang dikerjasa- 2” serta melaku- Kota
makan dengan Dinas kan wawancara Tasikmalaya
Lingkungan Hidup Kota dengan pengelo-  Puskesmas

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 80


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
Tasikmalaya. la/petugas per- HIDUP
Cigeureung
 Lokasi penempatan Con- sampahan kawa-
tainer berada di tempat san Perumahan Instansi
yang tidak berdekatan “Crown Regency Penerima
dengan rumah dan harus 2”. Laporan
bisa untuk manuver ken-  Memantau dalam Dinas
daraan Armroll pengang- pelaksanaan iuran Lingkungan
kut sampah warga dalam Hidup Kota
 Menyediakan kendaraan membayar retri- Tasikmalaya
bermotor roda tiga atau busi persampahan
kendaraan bak terbuka  Pengamatan lang-
untuk pengumpulan dan sung terhadap ke-
pengangkutan sampah bersihan ling-
ke Container sampah. kungan perumah-
 Memasyarakatkan tertib an
dalam masalah pembu-  Memantau rutini-
angan sampah di lokasi tas pengangkutan
kegiatan sampah dan lim-
 Pembersihan sampah bah padat dari
dari lokasi areal kegiatan Container ke TPA
dilakukan setiap hari Ciangir
 Membuang sampah dari
lokasi pada jam-jam ter-
tentu (jam tidak sibuk)
 Memfasilitasi terben-
tuknya pengelola sam-
pah/kebersuhan di ka-
wasan Perumahan
“Crown Regency 2”
(tingkat RT/RW) dan
membentuk Bank Sam-
pah serta menyediakan
kahan untuk bangunan
pengolah sampah
 Memelihara kebersihan
di lingkungan sekitar-
nya
 Menggunakan tempat
sampah terpilah
 Melakukan Reduce yaitu
mengurangi segala sesu-
atu yang mengakibatkan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 81


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
timbulnya sampah, HIDUP
Reuse berarti
menggunakan kembali
sampah yang masih
dapat digunakan untuk
fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya
dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru
yang bermanfaat. Seperti
pengelolaan sampah org-
anik kompos atau dima-
sukan ke dalam lubang
resapan biopori atau me-
lakukan pengelolaan
sampah anorganik yang
mempunyai nilai ekono-
mis dijual atau diberikan
kepada pengepul
 Membentuk tim penge-
lola sampah/kebersihan
 Memilah sampah sesuai
dengan sifat dan jenisnya
 Melakukan pengolahan
sampah organik dengan
cara dikomposkan atau
dimasukan ke dalam lu-
bang resapan biopori
 Menggunakan kembali
sampah yang masih da-
pat digunakan
 Semaksimal mungkin
mengurangi timbulan
sampah
 Membayar retribusi
persampahan/kebersih-
an melalui miuran warga
Perumahan “Crown Re-
gency 2” sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 82


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
Tasikmalaya Nomor 5 HIDUP
Tahun 2011 tentang
Retribusi Jasa Umum
 Menempatkan sampah
dari sumber sampah ke
Tempat Penyimpanan
Sampah Sementara
(TPSS) secara swakelola
sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
 Bekerjasama dengan
Dinas Lingkungan Hidup
Kota Tasikmalaya dalam
pengangkutan sampah
Limbah Cair Domestik
Kegiatan MCK Penurunan Limbah cair  Limbah cair (grey water) Di bak-bak pe- Sejak mulai berope- Uji laboratorium air Di bak-bak pe- Setiap 1 (satu) Instansi
dari penghuni, kualitas air domestik yang diperkirakan diha- nampungan rasi perumahan dan permukaan (Tabel nampungan bulan sekali Pelaksana
pengguna sara- permukaan 36.800 silkan dari aktivitas do- (grey water) setiap 1 (satu) bulan 6.3.) (grey water)  Pengurus
na dan prasa- L/hari mestik perumahan dia- sekali Perumahan
rana Perumah- lirkan ke grease trap ”Crown
an ”Crown Re- yang dibangun di ujung Regency 2”
gency 2” saluran pembuangan air  Penghuni
sebelum dibuang ke ba- Perumahan
dan air ”Crown
 Air limbah domestik Regency 2”
(black water) disalurkan
ke tangki septik (septic Instansi
tank) dan bidang rem- Pengawas
besan, dimana pengu-  Dinas
rasan septic tank dila- Lingkungan
kukan secara rutin se- Hidup Kota
hingga kapasitas daya Tasikmalaya
tampungnya tetap ber-  Dinas
fungsi. Pembiayaan sep- Kesehatan
tic tank sesuai standard Kota
di masing-masing rumah Tasikmalaya
unuk mengolah air lim-  Puskesmas
bah domestik (black Cibeureum
water)
 Septic tank yang akan Instansi
dibuat memiliki panjang Penerima
= 1,6 m, lebar = 0,8 m Laporan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 83


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
dan tinggi = 1 m (SNI DinasHIDUP
2398:2017). Dengan ka- Lingkungan
pasitas seperti ini septic Hidup Kota
tank mampu bertahan Tasikmalaya
setidaknya 3 tahun tanpa
perlu dikuras. Untuk pe-
rumahan ini tidak dila-
kukan pembuatan septic
tank komunal karena
lebih mahal dalam pe-
masangan jaringan sa-
luran pembuangan dan
perawatan. Jika dibuat
septic tank komunal
terjadi pemampatan atau
force majeur maka per-
baikan akan lebih sulit
dan mahal.
 Jarak tangki septik ke
sumber air minimal 10
meter
 Memberikan saran dan
himbauan kepada selu-
ruh penghuni untuk se-
nantiasa melakukan
penyedotan lumpur tinja
secara berkala.
 Dilakukan pengolahan
limbah cair domestik
agar tidak menimbulkan
dampak negatif pada
lingkungan.
 Penanganan (grey wa-
ter) dan (black water)
harus terpisah dan ti-
dak boleh langsung di-
buang ke saluran drai-
nase.
 Pembuatan tangki septik
sesuai dengan syarat-
SNI 8353:2017
Peningkatan Volume Lalulintas

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 84


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
Mobilisasi Peningkatan Terjadi pe-  Menjaga keleluasan Jalan masuk Tahap operasi  Perhitungan kuan- Jalan masuk yang Periode 6 (enam) HIDUP
Instansi
transportasi volume lalu- ningkatan jarak pandang bagi yang bermuara titas kendaraan di bermuara ke ja- bulan sekali Pelaksana
kendaraan lintas volume lalu- pengemudi terutama ke jalan akses Jalan Mayor Elang lan akses areal  Pengurus
penghuni dan lintas di jalan yang akan ke-luar dari areal perumah- Subandar dengan perumahan Perumahan
non penghuni Mayor Elang lokasi peru-mahan. Jarak an traffic counting. ”Crown
Subandar pandang minimal 15  Mendata dan Regency 2
sebanyak meter dihi-tung dari titik mengevaluasi  Dinas
113 unit ken- posisi pe-ngemudi jumlah, kondisi Perhubungan
daraan sebelum me-masuki ruas dan fungsi rambu- Kota
jalan. rambu lalu lintas Tasikmalaya
 Miminimalisasi road size yang sudah dipa-
hazardous dengan sang Instansi
memberikan fasilitas  Memantau jumlah Pengawas
kepada pejalan kaki dan dan intensitas ke- Dinas
tempat penyeberangan. macetan serta ke- Perhubungan
 Memasang fasilitas lalu celakaan yang ter- Kota
lintas berupa rambu jadi Tasikmalaya
lalu-lintas, Marka Jalan
serta Lampu Penerangan Instansi
Jalan Umum Penerima
 Melakukan perbaikan Laporan
geometri jalan terutama Dinas
pada mulut akses keluar Lingkungan
masuk site. Hidup Kota
 Mematuhi Garis Tasikmalaya
Sempadan Pagar dan
Garis Sempadan
Bangunan seeta arahan
pemanfaatan ruang
terutama mengenai
Koefisien Dasar
Bangunan (KDB),
Koefisien Lantai
Bangunan (KLB),
Koefisien Dasar Hijau
(KDH) dan ketinggian
bangunan.
 Melakukan perencanaan
dan penataan sistem
drainase sehingga
limpasan air diarahkan
ke sistem drainase site

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 85


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
dan diarahkan ke HIDUP
dataran yang lebih
rendah dimana terdapat
saluran-saluran selokan
sehingga tidak
mengganggu permukaan
perkerasan jalan. Sistem
drainase akan ditata
dengan menyesuaikan
kondisi ril di lapangan
dimana pada prinsipnya
menghindari genangan
air di jalan, menyediakan
resapan air serta sistem
pembuangan yang tidak
menimbulkan potensi
flood (banjir)
 Manajemen kebutuhan
lalu lintas direncanakan
untuk diatur sebagai
berikut :
1. Lebar jalan (ROW)
bervariasi antara
6,00 meter sampai
dengan 8,00 meter.
Dengan ROW 6,00
meter maka perke-
rasan badan jalan
adalah anatara 2,75
m x 2 lajur (atau le-
bar efektif 5,5 meter)
dan sisanya diguna-
kan sebagai drainase
jalan.Lebar jalan ROW
minimal 6,00 meter.
Kelandaian ruas jalan
dideain tidak melebihi
10%. Gambar mana-
jemen dan rekayasa
lalu lintas akses seba-
gaimana pada lam-
piran surat rekomen-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 86


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
dasi ini. HIDUP
2 Perumahan utilitas
perumahan (tiang
listrik, tiang telepon,
dan lain sebagainya)
tidak menganggu
fungsi gerak lalu lin-
tas
3.Penanaman pohon di
pinggir jalan diatur
sedemikian rupa se-
hingga tidak menim-
bulkan hazard/po-
tensi gangguan lalu
lintas,
4.Menjaga kapasitas ja-
jalan dengan memba-
tasi samping yang
mungkin timbul
 Penyediaan Fasilitas
Angkutan Umum
 Penyediaan fasilitas
angkutan umum berupa
pelayanan trayek
angkutan kota dan
tempat khusus
perhentian khusus
angkutan penumpang
umum diserahkan
sepenuhnya pada
kewenangan dari
Pemerintah Kota
Tasikmalaya dalam hal
ini Dinas Perhubungan
Kota Tasikmalaya.
 Penyediaan fasilitas
parkir berupa gedung
parkir dan/atau taman
parkir
 Berdasarkan pedoman
teknis standar parkir
yang diterbitkan oleh

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 87


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
Direktorat Jenderal HIDUP
Perhubungan Darat
Kementerian Perhu-
bungan , tidak ada ke-
tentuan khusus yang
mengatur standar ke-
butuhan untuk objen
jenis perumahan
 Penyediaan Akses Kelu-
ar dan Akses Masuk
untuk Orang, Kendara-
an Pribadi dan Kenda-
raan Barang
1.Jalan masuk objek ke
dari jalan Mayor
Elang Subandar de-
dengan direncanakan
dengan ROW minimal
8,00 meter dengan
tipe dua lajur dua
arah dan tidak terpi-
sah (2/2 UD)
2.Ketinggian kanstin/
herb tidak melebihi
dari 30 cm dari per-
permukaan perkeras-
perkerasan jalan
3.Melakukan perbaikan
geometri jalan teruta-
ma pada mulut akses
site. Perbaikan geo-
metri ini dilakukan
dengan cara mende-
sain akses dengan
Radius tikungan da-
lam minimal sebesar
4,39 meter dan radius
tikungan luar minimal
7,31 meter. Hal ini di-
lakukan untuk meng-
akomodir keleluasaan
manuver untuk ken-

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 88


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
daraan kecil dengan HIDUP
dimensi lebar 1,70
meter dan panjang
4,70 meter. Perlu di-
tegaskan kembali
bahwa penataan ra-
dius tikung ini tidak
fokus pada desain
konstruksi geometrik,
melainkan pada garis
maya jejak roda ban
pada saat kendaraan
bermanuver belok
yang cukup dengan
radius tikungan mi-
nimal 2,5 meter.
4.Setiap persimpangan
di dalam komplek
perumahan didesain
memberikan ruang
manuver belok yang
cukup dengan radius
tikungan minimal 2,5
meter
5.Menyesuaikan tata
letak median, kanstin,
pulau lalu lintas serta
utilitas lainnya sesuai
yang tercantum da-
lam dokumen.
 Penataan Sirkulasi di
Dalam Kawasan pada
Area Pembangunan atau
Pengembangan
Sirkulasi di dalam objek
diatur untuk kelancaran
dan ketertiban lalu lintas
 Penyediaan Fasilitas
Pejalan Kaki dan
Berkemampuan
Berkebutuhan Khusus
pada Area Pembangunan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 89


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
atau Pengembangan HIDUP
 Penyediaan Fasilitas
Perlengkapan pada Area
Pembangunan atau Area
Pengembangan
 Berdasarkan manajemen
dan rekayasa lalu lintas ,
maka kebutuhan fasilitas
lalu lintas adalah
sebagai berikut :
a) Rambu Dilarang
Berjalan Terus
Menerus sebanyakj
1 unit
b) Rambu Petunjuk
Lokasi Penyebrang
Jaklan 2 unit
c) Rambu Peringatan
Hati-hati 2 unit
Rambu-rambu lalu lin-
tas wajib wajib sesuai
dengan standar teknis
yang tercantum Pada
Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor
13 Tahun 2014 tentang
Rambu Lalu Lintas
Memasang grill pada ak-
ses keluar masuk untuk
limpahan air hujan dan
darahkan ke drainase di
bagian depan perumah-
an
 Marka jalan sesuai de-
ngan kebutuhan teruta-
ma untuk marka jalan
di dalam kompleks ob-
jek untuk menunjukkan
Satuan Ruang Parkir
dan arah sirkulasi lalu
lintas serta fasilitas
penyeberang jalan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 90


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
 Lampu PJU, Warning HIDUP
Light, Cermin Tikungan
dan CCTV
 Fasilitas lalu lintas lain-
nya yang harus dipa-
sang adalah Lampu Pe-
nerangan Jalan Umum
sebanyak 18 buah de-
ngan jenis LED daya
100 watt
Kesempatan Kerja dan Berusaha
Kegiatan ope- Kesempatan Banyaknya  Memprioritaskan pen- Masyarakat di Sejak perumahan Melakukan pendata- Masyarakat seki- Setiap 6 bulan Instansi
rasional Peru- kerja dan kesempatan duduk lokal sebagai te- sekitar lokasi ke- beroperasi an jumlah tenaga tar lokasi kegiat- sekali Pelaksana
mahan ”Crown berusaha bekerja dan naga kerja giatan kerja yang diterima an Pengurus
Regency 2” berusaha  Mengembangkan dan Perumahan
menjalin hubungan ”Crown Regency
yang saling mengun- 2”
tungkan
 Mengembangkan dan Instansi
atau meneruskan kerja- Pengawas
sama yang dikembang-  Dinas Tenaga
kan Kerja Kota
 Mengupayakan secara Tasikmalaya
bertahap peluang-pelu-  Aparat Kec.
ang untuk menjadi mi- Cipedes
tra kerja/usaha di ling-  Aparat Kel.
kungan perumahan Nagarasari
 Mengembangkan dan
mengupayakan bantu- Instansi
an bagi penduduk lokal Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Tumbuhnya Perekonomian Lokal
Kegiatan ope- Tumbuhnya Meningkat-  Memberikan peluang Kelurahan Pengelolaan dilaku- Pengamatan langsung Kelurahan Pemantauan dila- Instansi
rasional Peru- perekonomi- nya penda- yang besar pada peng- Nagarasari kan pada tahap Nagarasari kukan pada ta- Pelaksana
mahan ”Crown an lokal patan pendu- angguran setempat operasi hap operasi seti- Pengurus
Regency 2” duk terutama  Memberikan kesempat- ap 6 bulan sekali Perumahan
bagi peng- an kerjasama bagi ang- ”Crown Regency
angguran gota masyarakat yang 2”

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 91


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
berminat berusaha HIDUP
 Melakukan kerjasama Instansi
dengan masyarakat se- Pengawas
tempat untuk memeli-  Dinas Tenaga
hara kelestarian ling- Kerja Kota
kungan Tasikmalaya
 Memprioritaskan tenaga  Dinas Sosial
kerja lokal untuk menja- Kota
di karyawan di lokasi pe- Tasikmalaya
rumahan  Aparat Kec.
Cipedes
 Aparat Kel.
Nagarasari

Instansi
Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Interaksi Sosial antara Pengurus/Penghuni Perumahan “Crown Regency 2” dan Masyarakat Setempat
Interaksi sosial Interaksi Adanya inter-  Memprioritaskan tenaga Lokasi kegiatan Selama tahap ope- Mengamati interaksi Lokasi kegiatan 6 bulan sekali Instansi
akibat kegiatan sosial aksi sosial kerja lokal untuk dipe- dan daerah seki- rasi kegiatan peru- sosial yang terjadi an- dan daerah seki- Pelaksana
mobilisasi te- yang semakin kerjakan di perumahan tar tapak proyek mahan tara pengelola peru- tar tapak proyek Pengurus
naga kerja baik antara  Berinteraksi dengan mahan dengan pen- Perumahan
pengurus pe- masyarakat dengan baik duduk setempat ”Crown Regency
rumahan de- dan tidak ada perseng- 2”
ngan masya- ketaan
rakat Instansi
Pengawas
 Dinas Sosial
Kota
Tasikmalaya
 Aparat Kec.
Cipedes
 Aparat Kel.
Nagarasari

Instansi
Penerima
Laporan

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 92


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
DinasHIDUP
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Keamanan dan Ketertiban
Aktivitas ope- Keamanan Gangguan ke-  Melakukan koordinasi Pemukiman se- Selama tahap ope- Visual Pemukiman seki- Selama tahap Instansi
rasional Peru- dan ketertib- amanan dan dan kerjasama dengan kitar tapak loka- rasi dengan periode tar tapak lokasi operasi dengan Pelaksana
mahan “Griya an ketertiban RT/RW setempat teruta- si 1 (satu) tahun seka- periode 6 (enam) Perumahan
Nugraha” semakin ter- ma petugas keamanan li bulan sekali ”Crown Regency
kendali dan dalam meminimalkan 2”
berkurang gangguan pencurian.
 Melakukan koordinasi Instansi
dan kerjasama dengan Pengawas
tokoh agama, tokoh Polsek
masyarakat, RT dan RW Cipedes
setempat untuk melaku-
kan bimbingan dan arah- Instansi
an kepada masyarakat Penerima
supaya menjalin kerjasa- Laporan
ma dan kekeluargaan Dinas
antara penduduk lokal Lingkungan
dan pendatang sebagai Hidup Kota
upaya meminimalkan Tasikmalaya
perselisihan diantara
penduduk.
 Pengadaan pos satpam/
jaga
Migrasi Penduduk
Migrasi pendu- Migrasi pen- Peningkatan  Bekerjasama dan mela- Kelurahan Tahap pasca kons- Pengamatan dan Kelurahan Tahap operasi se- Instansi
duk ke wilayah duduk jumlah pen- kukan koordinasi de- Nagarasari truksi wawancara Nagarasari tiap 1 tahun seka- Pelaksana
studi duduk di Ke- ngan aparat kelurahan, li Pengurus
lurahan Ker- RT/RW setempat Perumahan
sanegara se-  Memprioritaskan tena- ”Crown Regency
banyak 355 ga kerja lokal untuk be- 2”
orang kerja di perumahan
Instansi
Pengawas
Dinas
Kependudukan
dan Pencatatan
Sipil Kota
Tasikmalaya

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 93


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP
Instansi
Penerima
Laporan
Dinas
Lingkungan
Hidup Kota
Tasikmalaya
Bahaya Kebakaran
Potensi keba- Kebakaran Terjadinya  Disarankan untuk seti- Lokasi pengelo- Pengelolaan rutin  Melakukan pe- Lokasi peman- Pemantauan seti- Instansi
karan pada ke- dan kecela- peningkatan ap rumah menyediakan laan dilakukan (mingguan) meme- mantauan secara tauan dilakukan tiap 6 bulan se- Pelaksana
giatan operasi- kaan kebakaran alat pemadam kebakar- di sekitar lokasi riksa fasilitas pema- rutin terhadap ja- di sekitar lokasi kali Pengurus
onal Perumah- an yang ditempatkan di kegiatan. dam kebakaran. ringan instalasi kegiatan. Perumahan
an “Crown masing-masing unit ru- listrik untuk me- ”Crown Regency
Regency 2” mah sebagai tindakan ngetahui sedini 2”
disebabkan preventif mungkin potensi
kurang sem-  Pembuatan konstruksi terjadinya bahaya Instansi
purnanya atau sesuai dengan spesifi- kebakaran Pengawas
belum adanya kasi teknis  Melakukan Badan
SOP (Standard  Melakukan pengecekan kontrol Alat Penanggulangan
Operation Pro- jaringan listrik di selu- Pemadam Api Bencana Daerah
cedures). ruh unit rumah oleh Ringan (APAR) Kota
Sumber potensi masing-masing peng- terhadap masa Tasikmalaya
lain berasal da- huni untuk mendetek- berlaku dan fungsi
ri tangkapan si awal terjadinya kor- Instansi
petir, manusia, sleting Penerima
konstruksi ba-  Melakukan pengisian Laporan
ngunan tam- ulang dan pengecekan Dinas
bahan yang kelaikan APAR (Fire Lingkungan
kurang meme- Extinguisher) secara Hidup Kota
nuhi syarat, pe- berkala (1 tahun sekali) Tasikmalaya
masangan ins-  Menyediakan jalur eva-
talasi listrik kuasi dan jalur masuk
yang tidak se- mobil DAMKAR ke lo-
suai, penggu- kasi kegiatan
naan peralatan  Melaksanakan K3 (Ke-
dengan energi selamatan dan Kese-
listrik dapat hatan Kerja) yaitu me-
memicu melihara kesehatan dan
terjadi-nya keselamatan lingkung-
hubungan arus an kerja agar pekerja
pendek maupun penghuni tidak

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 94


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
(korsleiting) mengalami kecelakaan HIDUP
dan faktor ke- dengan menciptakan
cerobohan/ke- siste kerja yang aman
lalaian manusia (safe work system).
dalam menggu-  Memberi pengarahan
nakan tabung/ kepada karyawan dan
kompor gas penghuni
serta pengaruh  Menyediakan bak pe-
cuaca atau nampungan air dengan
umur peralatan kapasitas yang cukup
yang digunakan ideal untuk mengisi air
pada saat kebakaran
yang akan digunakan
oleh kendaraan Pema-
dam Kebakaran (DAM-
KAR)
 Menyediakan Alat Pe-
madan Api Ringan
(APAR) yang ditempat-
kan di Pos Satpam serta
APAR yang digunakan
bukan jenis halon seba-
gaimana diatur dalam
Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No-
mor 02 Tahun 2009
 Pengunaan alat pema-
dam kebakaran yang
sesuai standard dan
penempatannya mudah
terjangkau, minimal
APAR kpasitas 3,5 kg.
 Melakukan peklatihan
penggunaan APAR dan
penanganan kebakaran
pada penghuni Peru-
mahan “Crown Regency
2”
 Menempatkan Nomor
Pemadam Kebakaran
(DAMKAR) di lokasi
Pos Satpam

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 95


UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI


LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI FREKUENSI PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA
PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN KETERANGAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
 Melakukan koordinasi HIDUP
dengan Badan Penang-
gulangan Bencana Dae-
rah Kota Tasikmalaya
untuk pelatihan pena-
nganan bencana keba-
karan dan evakuasi
bencana alam

Perumahan “Crown Regency 2” VI - 96

Anda mungkin juga menyukai