Anda di halaman 1dari 15

Tabel 7.

Matrik Dampak Lingkungan Hidup Yang Ditimbulkan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL – UPL)
Pembangunan Perumahan BUNTOWN PT. BANGUNPOLA USAHA NUSANTARA (BUN Banyumas
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
1. Penentuan Perubahan Masyarakat  Melakukan  Kantor Sekali Melakukan Kantor Kepala 1 kali selama  Instansi
lokasi dan persepsi sekitar tapak sosialisasi secara Kepala prakonstruksi pengamatan Kelurahan tahap Pelaksana: PT.
perizinan masyarakat kegiatan transparan kepada Kelurahan dan wawancara Kranji atau prakonstruksi BANGUNPOLA
khususnya masyarakat sekitar Kranji atau dengan lainnya yang USAHA
Kelurahan tapak kegiatan lainnya yang masyarakat. ditentukan. NUSANTARA
Kranji dengan melibatkan ditentukan. Data dianalisis (BUN)
masyarakat terkena  Dinas/ secara  Instansi
dampak, tokoh instansi deskriptif. Pengawas: DLH
masyarakat, berwenang Kab. Banyumas
pemerintah desa dan  Instansi
instansi berwenang Penerima
lainnya. Laporan: DLH
 Melakukan perizinan Kab. Banyumas
dan rekomendasi
teknis sesuai dengan
ketentuan peraturan
yang berlaku.

1. Rekruitmen Terbukanya Peluang kerja  Memprioritaskan  Kecamatan Selama Mendata Kantor 1 (satu) kali  Instansi
tenaga kerja peluang kerja tenaga kerja kontraktor sekitar Purwokerto rekruitmen jumlah tenaga lapangan di pada tahap Pelaksana: PT.
konstruksi lokal sekitar tapak kegiatan dan Timur dan tenaga kerja kerja lokal yang tapak kegiatan konstruksi BANGUNPOLA

25
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
tapak mewajibkan masyarakat konstruksi. terserap. USAHA
kegiatan kontraktor sekitar tapak NUSANTARA
sebesar 60% memprioritaskan kegiatan (BUN)
atau 33 orang tenaga kerja lokal khususnya  Instansi
sekitar tapak Kelurahan Pengawas:
kegiatan sesuai Kranji Disnakerkop &
kompetensi dan  Tapak UKM Kab.
kebutuhan. Apabila kegiatan Banyumas
diperlukan  Instansi
berkoordinasi Penerima
dengan pemerintah Laporan: DLH
desa atau tokoh Kab. Banyumas
masyarakat di
sekitar lokasi
kegiatan dalam
merekrut tenaga
kerja lokal.
 Membuat
kesepakatan kerja
sesuai peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku dan
mengikutsertakan
BPJS

26
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
Ketenagakerjaan
dan Kesehatan
2. Mobilisasi Gangguan Tundaan lalu  Tidak memarkirkan  Kendaraan Selama Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 1  Instansi
material dan kelancaraan lintas relatif kendaraan di bahu pengangkut konstruksi langsung dan Jl. (satu) kali Pelaksana: PT.
peralatan atau tundaan kecil <1 menit jalan sekitar tapak  Tapak dilapangan Kalibener pada tahap BANGUNPOLA
lalu lintas terjadi di kegiatan. kegiatan. untuk konstruksi USAHA
depan tapak  Melaksanakan  Depan tapak pembongkaran NUSANTARA
kegiatan pada pembongkaran kegiatan material, parkir (BUN)
saat peralatan dan kendaraan dan  Instansi
kendaraan material di dalam pembersihan Pengawas: Dinas
keluar masuk tapak kegiatan. roda kendaraan Perhubungan
tapak  Apabila diperlukan di tapak Kab. Banyumas
kegiatan menyediakan kegiatan serta  Instansi
petugas pengatur di depan tapak Penerima
lalu lintas kegiatan dan Laporan: DLH
 Membersihkan roda sekitarnya. Kab. Banyumas
kendaraan Data dianasilis
pengangkut dari secara
material tanah deskriptif.
sebelum keluar
tapak kegiatan.
 Membersihkan
ceceran
tanah/material yang
tercecer di jalan

27
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
lingkungan.
 Pengangkutan
material dan
peralatan
disesuaikan dengan
kelas jalan dengan
MST maksimal 8
Ton guna mencegah
terjadinya kerusakan
jalan.
3. Mobilisasi Penurunan Peningkatan  Menggunakan  Kendaraan Selama Pemeriksaan  Tapak 1 (satu) kali  Instansi
peralatan dan kualitas udara konsentrasi kendaraan pengangkut. konstruksi atau uji kualitas kegiatan pada tahap Pelaksana: PT.
material, serta ambien paremeter pengangkut dan  Dalam tapak udara ambien  Permukiman konstruksi BANGUNPOLA
pekerjaan kualitas udara peralatan yang laik kegiatan dan data penduduk USAHA
konstruksi ambien: jalan dan operasi, dibandingkan NUSANTARA
bangunan - SO2 <632 serta menutup bak dengan Kep. (BUN)
µg/Nm3 truk pengangkut Gubernur  Instansi
- NO2 <316 material bangunan Jateng No. 8 Pengawas: DLH
µg/Nm3 dengan terpal atau Tahun 2001 Kab. Banyumas
- Ox <200 sejenisnya. tentang Baku  Instansi
µg/Nm3  Melakukan Mutu Udara Penerima
- Debu (TSP) pembongkaran Ambien di Laporan: DLH
<230 µg/Nm3 material bangunan di Provinsi Jawa Kab. Banyumas
dalam tapak Tengah.
kegiatan.

28
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
 Membatasi jam kerja
mobilisasi peralatan
dan material, serta
pekerjaan konstruksi
bangunan dan
apabila diperlukan
menutup tapak
kegiatan dengan
seng atau
sejenisnya.
Peningkatan Peningkatan  Menggunakan  Kendaraan Selama Pengukuran  Tapak 1 (satu) kali  Instansi
kebisingan kebisingan di kendaraan pengangkut konstruksi kebisingan dan kegiatan pada tahap Pelaksana: PT.
tapak pengangkut dan dan alat data  Permukiman konstruksi BANGUNPOLA
kegiatan <70 peralatan yang laik berat dibandingkan penduduk USAHA
dBA dan jalan dan operasi.  Dalam tapak dengan NUSANTARA
permukiman  Melakukan kegiatan Kepmen LH No. (BUN)
penduduk pembongkaran 48 Tahun 1996  Instansi
<55 dBA material bangunan di tentang Baku Pengawas: DLH
dalam tapak Tingkat Kab. Banyumas
kegiatan. Kebisingan  Instansi
 Membatasi jam kerja Penerima
mobilisasi peralatan Laporan: DLH
dan material, serta Kab. Banyumas
pekerjaan konstruksi
bangunan dan

29
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
apabila diperlukan
menutup tapak
kegiatan dengan
seng atau
sejenisnya.
4. Pekerjaan Peningkatan Potensi  Melaksanakan  Area Sekali selama Pengamatan Bangunan dan 1 (satu) kali  Instansi
konstruksi air larian (run peningkatan pembangunan perumahan konstruksi langsung di saluran pada tahap Pelaksana: PT.
bangunan off) air larian (run sesuai IMB dan/atau (tapak lapangan dan drainase konstruksi BANGUNPOLA
off) air hujan desain yang telah kegiatan) data dianasilis sekunder USAHA
seluas tanah mendapat  Ruang secara NUSANTARA
yang tertutup rekomendasi dari terbuka hijau deskriptif. (BUN)
oleh instansi berwenang. (taman)  Instansi
bangunan.  Membuat ruang  Saluran Pengawas: DPU
terbuka hijau sesuai drainase dan DLH Kab.
dengan ketentuan Banyumas
peraturan.  Instansi
 Membuat saluran Penerima
drainase sekunder Laporan: DLH
untuk mengalirkan Kab. Banyumas
air hujan ke saluran
drainase umum
dan/atau perlu
membuat sumur
resapan air hujan.
Berkurangnya Ruang  Membuat atau/atau Tapak Selama operasi Pengamatan Tapak kegiatan 1 (satu) kali  Instansi

30
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
Ruang Terbuka Hijau menambahkan RTH kegiatan langsung di (RTH/taman) pada tahap pelaksana: PT.
Terbuka Hijau (RTH) minimal 10% dari (RTH/taman) lapangan dan konstruksi BANGUNPOLA
(RTH) minimal 10% luas lahan, dimana data dianasilis USAHA
dari luas direncanakan seluas secara NUSANTARA
tanah yaitu 7800 m2 berupa deskriptif. (BUN)
7800 m2. taman.  Instansi
 Mengusahakan Pengawas: DPU
menanam RTH dan DLH Kab.
dengan tanaman Banyumas
peneduh yang  Instansi
akarnya tidak Penerima
merusak konstruksi Laporan: DLH
bangunan dan tidak Kab. Banyumas
membahayakan
(contoh : pohon
saputangan) serta
diperhatikan jarak
penanamanya
kurang lebih 3 m dan
dapat sekaligus
untuk keindahan
tapak kegiatan
secara estitika.
 Memelihara tanaman
RTH baik taman

31
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
maupun tanaman
peneduh.
Keselamatan Seluruh  Memenuhi Koefisien Tapak Selama Pengamatan Tapak kegiatan Sekali selama  Instansi
dan bangunan Dasar Bangunan kegiatan konstruksi dan kontruksi pelaksana: PT.
keandalan (KDB) sebesar 44% pengukuran/ BANGUNPOLA
bangunan dan KDH sebesar 15 penghitungan USAHA
%. langsung di NUSANTARA
 Bangunan lapangan dan (BUN)
memenuhi Garis data dianalisis  Instansi
Sempadan secara diskriptif Pengawas: DPU
Bangunan (GSB) dan DLH Kab.
minimal 15 m dari as Banyumas
jalan depan tapak  Instansi
kegiatan. Penerima
 Memenuhi Laporan: DLH
persyaratan struktur Kab. Banyumas
bangunan gedung
yang kuat/kokoh dan
stabil dalam memikul
beban/kombinasi
beban.
 Pagar depan dibuat
paling tinggi 2 m
diatas permukaan
tanah dan tembus

32
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
pandang 1 m bagia
atas, serta pagar
samping dan
belakang dibuat
paling tinggi 3 m
diatas permukaan
tanah
Potensi Semua  Menggunakan alat  Alat berat Selama Pengamatan Tapak kegiatan Setiap hari  Instansi
kecelakaan pekerja 55 berat yang laik  Tapak konstruksi langsung (area kerja) pelaksana: PT.
kerja orang operasi dan/atau laik kegiatan dilapangan dan BANGUNPOLA
jalan. (area kerja) data dianasilis USAHA
 Menyediakan dan secara NUSANTARA
mewajibkan pekerja deskriptif. (BUN)
menggunakan alat  Instansi
pelindung diri seperti Pengawas:
sepatu, masker dan Disnakerkop &
sarung tangan & UKM Kab.
helm safety. Banyumas
 Memasang safety  Instansi
sign (himbauan, Penerima
peringatan maupun Laporan: DLH
larangan). Kab. Banyumas
 Menyediakan Kotak
P3K dan isinya
sesuai dengan

33
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
ketentuan peraturan.
 Mengikutsertakan
pekerja ke BPJS
Ketenagakerjaan
dan Kesehatan.
1. Rekruitmen Terbukanya Peluang kerja  Memprioritaskan  Masyarakat Selama kegiatan Mendata Kantor (tapak 1 (satu) kali  Instansi
tenaga kerja peluang tenaga kerja tenaga kerja lokal sekitar tapak rekruitmen jumlah tenaga kegiatan) pada tahap Pelaksana: PT.
operasi kerja. lokal sekitar sekitar lokasi kegiatan tenaga kerja kerja lokal yang operasi BANGUNPOLA
tapak kegiatan sesuai khususnya operasi. terserap USAHA
kegiatan kompetensi dan Kelurahan operasional. NUSANTARA
sebesar 70% kebutuhan. Apabila Kranji (BUN)
dari 55 orang diperlukan  Tapak  Instansi
yaitu 33 berkoordinasi kegiatan Pengawas:
orang. dengan pemerintah (kantor) Disnakerkop &
desa atau tokoh UKM Kab.
masyarakat di Banyumas
sekitar lokasi  Instansi
kegiatan dalam Penerima
merekrut tenaga Laporan: DLH
kerja lokal. Kab. Banyumas
 Membuat
kesepakatan kerja
sesuai peraturan
perundang-
undangan yang

34
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
berlaku.
2. Operasional Peningkatan Meningkatny  Tidak memarkir Tapak Selama tahap Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 6  Instansi
tundaan lalu a tundaan kendaraan kegiatan operasi langsung (enam) bulan pelaksana PT.
lintas lalu lintas ≤1 pengunjung di bahu dilapangan dan sekali selama BANGUNPOLA
menit. jalan. data dianasilis tahap operasi USAHA
 Menempatkan secara NUSANTARA
petugas pengatur deskriptif. (BUN)
lalu lintas pada saat  Instansi
kendaraan keluar Pengawas:
dari tapak kegiatan. Dishub Kab.
 Memasang rambu Banyumas
peringatan Hati-hati  Instansi
(!) sebelum dan Penerima
sesudah pintu 100 Laporan: DLH
meter. Kab. Banyumas.
 Mempertahankan
dan/atau memasang
alat penerangan
jalan di depan tapak
kegiatan

Penurunan Potensi . Tapak Selama operasi Pemeriksaan Inlet dan outlet Satu bulan  Instansi
kualitas air pencemaran  Membangun atau kegiatan atau uji kualitas IPAL sekali selama pelaksana: PT.
permukaan air oleh air membuat IPAL air limbah dan operasi BANGUNPOLA
limbah komunal di tiga titik data USAHA

35
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
sebanyak di tiga kelurahan dibandinglan NUSANTARA
2,11 m2/hari yang dilengkapi dengan baku (BUN)
perangkap minyak mutu yang  Instansi
dan lemak (grease diatur dalam Pengawas: DLH
trap) sesuai dengan Permen LHK Kab. Banyumas
design No 68 Tahun  Instansi
2016. Pelaporan: DLH
Kab. Banyumas
Peningkatan Potensi  Membuat sumur Sumur Sekali selama Pengamatan Bangunan 1 (satu) kali Pelaksana: PT.
resapan sesuai
air larian (run peningkatan resapan di konstruksi langsung di rumah pada tahap BANGUNPOLA
dengan Peraturan
off) air larian (run Bupati Banyumas buat setiap lapangan dan konstruksi USAHA
Nomor: 38 Tahun
off) air hujan 2007 tentang kavling data dianasilis NUSANTARA
seluas tanah Ketentuan Teknis rumah secara (BUN)
Pembuatan
yang tertutup Peresapan Air deskriptif. • Instansi
oleh Hujan dibuat setiap Pengawas: DPU
rumah dengan
bangunan. volume 4 m3. Titik Kab. Banyumas
lokasi sumur
• Instansi
resapan dibuat di
halaman depan Pelaporan: DLH
atau belakang
setiap kavling. Kab. Banyumas

36
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP

Peningkatan Jumlah  Melakukan  Tempat Selama Pengamatan Tempat Pengamatan  Instansi


timbulan sampah yang pengelolaan sampah sampah. operasional sampah secara sampah dan dilakukan pelaksana: PT.
sampah dihasilkan dengan menerapkan  TPS. (setiap hari) langsung TPS setiap hari. BANGUNPOLA
sebanyak prinsip 3R (Reduse, dilapangan USAHA
77,55 Kg/hari Reuse dan Recycle) dengan NUSANTARA
dan melakukan menghitung (BUN)
kerjasama dengan jumlah atau  Instansi
KSM tiga kelurahan volume sampah Pengawas: DLH
yaitu kelurahan di TPS setiap Kab. Banyumas
Kranji, hari. Data  Instansi
Karangpucung dan jumlah sampah Pelaporan: DLH
Pasirmuncang dianasilis Kab. Banyumas
 Menyediakan tempat secara
sampah terpilah deskriptif.
yang dilengkapi
dengan tutup supaya
tidak bau dan
mencegah
berkembangnya
vektor penyakit.
Pemilahan sampah
ini dilakukan sesuai
dengan sifat
dan/atau jenisnya

37
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
sesuai Perda Kab.
Banyumas No. 06
Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan
Sampah, yaitu :
- sampah yang
mengandung
bahan berbahaya
dan beracun
- sampah mudah
terurai,
- sampah yang
dapat digunakan
kembali,
- sampah yang
dapat didaur
ulang, dan
- sampah lainnya
Bahaya Seluruh  Menyediakan Alat Tapak Selama tahap Pengamatan Tapak kegiatan Minimal 6  Instansi
kebakaran bangunan Pemadam Api kegiatan operasi langsung (enam) bulan pelaksana: PT.
dan sarana Ringan (Apar) dan dilapangan dan sekali selama BANGUNPOLA
penunjang. meletakkan Apar data dianasilis tahap operasi USAHA
sesuai dengan secara NUSANTARA
ketentuan peraturan, deskriptif. (BUN)
(Pos Satpam( dan  Instansi

38
INSTITUSI
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLA
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP YANG UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMANTAU
DITIMBULKAN (UKL) (UPL)
LINGKUNGAN
HIDUP
LOKASI BENTUK PERIODE
BENTUK UPAYA PERIODE LOKASI
PENGELOLA UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
AN PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGA LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
N HIDUP HIDUP HIDUP
titik strategis serta Pengawas:
melakukan Disnakerkop-
perawatan Apar UKM Kab.
secara rutin/berkala. Banyumas
 Mengganti dan  Instansi
menggunakan Penerima
peralatan listrik Laporan: DLH
maupun penerangan Kab. Banyumas
sesuai dengan SNI.

39

Anda mungkin juga menyukai