Anda di halaman 1dari 37

FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020

KABUPATEN WONOSOBO

Formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan dan


Upaya Pemantauan Lingkungan
Pasar Sapuran
Kabupaten Wonosobo

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

1. Nama Instansi : Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil


dan Menengah
2. Penanggung Jawab : Drs. Agus Suryatin, MT
3. Jabatan : Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah
4. Alamat : Jalan T. Jogonegoro No 26 Wonosobo
5. Desa / Kelurahan : Jaraksari
6. Kecamatan : Wonosobo
7. Telp./Fax : (0286) 321024
8. Email : -
9. Nama Kegiatan : Pembangunan Pasar Sapuran
10. Lokasi kegiatan : Pasar Sapuran Kec. Sapuran

B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Pembangunan Pasar Sapuran

2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

a. Lokasi
Jl. Wonosobo-Purworejo, Kelurahan Sapuran, Kecamatan Sapuran,
Kabupaten Wonoobo
b. Jenis Usaha/Kegiatan :
Pembangunan Pasar Sapuran

1
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Gambar 1. Peta Posisi Lokasi Pasar Sapuran

c. Letak Administratif
Secara administrasi lokasi Rencana Pembangunan Pasar Sapuran
terletak pada :
 Dusun : Sapuran
 Kelurahan : Sapuran
 Kecamatan : Sapuran
 Kota/Kabupaten : Wonosobo
 Provinsi : Jawa Tengah
d. Batas Lahan
 Sebelah Utara : Jalan Kabupaten
 Sebelah Timur : Jalan Kabupaten
 Sebelah Selatan : Jalan Provinsi

2
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

 Sebelah Barat : Kantor Kecamatan Sapuran


Gambar 2. Batas-Batas Lahan Lokasi Pasar Sapuran

3. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

a. Luas Lahan dan Penggunaan Lahan


Luas Pasar Sapuran berdasarkan sertifikat hak Pakai No. 10
G.S Surat Ukur No. 679 Tahun 1980 sebesar 10.624 m 2.
Kemudian dilakukan pelebaran sehingga pembangunan Pasar
Sapuran menempati lahan seluas 12.690 m2 dengan peruntukan
lahan masing-masing digunakan untuk lahan bangunan pasar
lama, lahan bangunan pasar baru, lahan kosong (RTH, TPS), jalan
dan saluran serta lahan terbuka (parkiran) yang akan ditampilkan
pada tabel di bawah ini.

3
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Tabel 1. Pemanfaatan Lahan Pasar Sapuran


Luas (m2)
No Peruntukan Lahan
Tanah %
Lahan Bangunan Pasar
1. 656 5,2
Lama
Lahan Bangunan Pasar
2. 4.999 39,4
Baru
Lahan kosong (RTH,
3. 2.743 21,6
TPS)
4. Jalan dan saluran 836 6,6
5. Lahan Terbuka (Parkiran) 3.456 27,2
Total Lahan yang Dimanfaatkan 12.690 100

Tabel 2. Rincian Penggunaan Lahan Pasar Sapuran


No Peruntukan Lahan Unit Luas (m2)
1. Lahan Bangunan Pasar Lama
Lantai 1
Kios 48 420,21
Jalan 235,79
Jumlah 656
2. Lahan Bangunan Pasar Baru
Lantai 1
Kios 97 973
Toilet 10 36
Los 546 1638
Cold Storage 2 18
Pojok Asi 1 6
Klinik 1 9
Musholla 1 9
T. Wudhu 1 4,5
Tempat Sampah 1 Eksisting
1 30
Baru
Tempat Potong Ayam 1 30
Tempat Sampah 2 Eksisting
1 12
Baru
Lantai 2
R. Rapat 1 64
R. Sholat 1 30
R. Kepala 1 24
R. Staff 1 64
R. Tamu 1 10,5

4
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

No Peruntukan Lahan Unit Luas (m2)


Toilet dan T. Wudhu 1 10
Toilet dan Pantry 1 10
Los 80 240
R. Pengelola 1 48
Jalan 1733
Jumlah 4.999
3. Lahan Kosong
RTH 2.701
TPS 1 42
Jumlah 2.743
4. Jalan dan Saluran 836
Lahan Terbuka
5. 3.456
(Parkiran)
Total 12.690

Gambar 3. Siteplan Pasar Sapuran


b. Kebutuhan Bahan, Material dan Alat
Bahan dan material bangunan akan diambil dari bahan
material Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya, dengan
pertimbangan lebih efisien dan lebih mudah dalam
pengangkutannya. Dalam hal pengiriman bahan-bahan material

5
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

bangunan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan


kebutuhan saat konstruksi fisik berlangsung. Jenis bahan material
yang dibutuhkan antara lain :

Tabel 3. Penggunaan Material pada Tahapan Konstruksi

Jenis Bahan Jenis Alat Frekuensi


No.
Material Angkut Pengiriman
Dump Awal Pelaksanaan
1. Batu Kali Sesuai order
Truck Pekerjaan (0%)
Dump Awal Pelaksanaan
2. Batu Belah Sesuai order
Truck Pekerjaan (0%)
Dump Awal Pelaksanaan
3. Batu Pecah/ Split Sesuai order
Truck Pekerjaan (0%)
Dump Awal Pelaksanaan
4. Pasir Sesuai order
Truck Pekerjaan (0%)
Awal Pelaksanaan
5. Semen Truck Sesuai order
Pekerjaan (0%)
Awal Pelaksanaan
6. Batu Bata Truck Sesuai order
Pekerjaan (0%)
Awal Pelaksanaan
7. Baja Truck Sesuai order
Pekerjaan (0%)
Awal Pelaksanaan
8. Bambu Truck Sesuai order
Pekerjaan (0%)
Dump Awal Pelaksanaan
9. Tanah Urug Sesuai order
Truck Pekerjaan (0%)
Awal Pelaksanaan
10. Besi Beton Truck Sesuai order
Pekerjaan (0%)
Finishing
11. Keramik Truck Sesuai order
Pekerjaan (70%)
Finishing
12. Cat Truck Sesuai order
Pekerjaan (90%)

6
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Jenis Bahan Jenis Alat Frekuensi


No.
Material Angkut Pengiriman
Finishing
13. Gipsum Truck Sesuai order
Pekerjaan (80%)
Finishing
14. Instalasi Listrik Truck Sesuai order
Pekerjaan (75%)
Sesuai order
15. Penutup Atap Truck
Pekerjaan (±40%)

Saat pengiriman bahan dan material ke lokasi pembangunan


akan menggunakan kendaraan-kendaraan angkut seperti dump truck,
dan truck. Intensitas kendaraan pengangkut bahan dan material
bangunan yang keluar masuk lokasi pembangunan akan lebih sering
terlihat pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.
Tabel 4. Penggunaan Peralatan pada Tahapan Konstruksi
Jumla
No Jenis Alat Fungsi Alat
h
Menggali dan
1. Eskavator 2
meratakan tanah
Mencampur adukan
2. Beton Molen 4
Split Pasir semen
3. Dump Truck 8 Mobilisasi material
4. Truck 4 Mobilisasi material
Pemasangan Rangka
5. Las Listrik 3
Atap

c. Jumlah Tenaga Kerja

Total tenaga kerja konstruksi yang dibutuhkan adalah 210


orang. Kebutuhan tenaga kerja yang tidak membutuhkan
keahlian khusus akan diprioritaskan mengambil dari
masyarakat sekitar lokasi pembangunan, sedangkan tenaga
ahli khusus diprioritaskan di wilayah setempat dan kalau
tidak terpenuhi akan diambil dari luar wilayah.
Tabel 5. Tenaga Kerja Konstruksi

7
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

No Tugas/Jabatan Jumlah Pendidikan


1 Kepala tukang 2 SLTA Sederajat
2 Tukang kayu 65 -
3 Mandor 6 S1
4 Pekerja (Non skill) 135 -
5 Keamanan 2 -
Total 210

d. Jam Kerja

Jam kerja untuk pekerja konstruksi adalah 8 jam/hari


pada hari Senin sampai Sabtu, pukul 08.00 – 16.00 WIB
dengan 1 jam istirahat.

e. Penggunaan Air

- Tahap Konstruksi

Untuk kegiatan konstruksi diperlukan air untuk


kegiatan domestik tenaga kerja dan kegiatan konstruksi.
Kebutuhan air untuk konstruksi akan bekerjasama
dengan PDAM sebagai pihak yang akan memenuhi
kebutuhan air konstruksi. Perhitungan Estimasi
Penggunaan Air Tahap Konstruksi, sebagai berikut :

Tabel 6. Kebutuhan Air Pada Tahap Konstruksi untuk Keperluan


Domestik (Tenaga Kerja)
Asumsi Air
Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Limbah
Tenaga
No Kegiatan Air Air (m3/hari) (m3 / hari)
Kerja
(Lt/org/hari) (c) = (a) * (b) (d) = (c) *
(a)
(b) 0,8
1. Domestik 210 100 21 16,8
Jumlah (A) 21

Tabel 7. Kebutuhan Air Pada Tahap Konstruksi untuk Keperluan


Konstruksi
No Kegiatan Luas Bangunan Asumsi Kebutuha Air

8
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Kebutuhan Limbah
n Air
Air (m3 /
(a) (m3/hari)
(Lt/org/har hari)
(m2) (c) = (a) *
i) (d) = (c)
(b)
(b) * 0,8
(Luas Lahan –
(Luas lahan kosong
Kegiatan
1. + Lahan Terbuka) 100 649,1 519,28
Konstruksi
= {12.690 – (2.743
+ 3.456) = 6.491}
Jumlah (B) 649,1
Maka total kebutuhan air pada Tahap Konstruksi

= (A) + (B)

= 21 m3/hari + 649,1 m3/hari

= 670,1 m3/hari

Air yang bersumber dari PDAM kemudian digunakan


untuk kegiatan konstruksi dan kegiatan domestik para
pekerja konstruksi, air hasil kegiatan MCK pekerja
konstruksi akan ditampung di dalam septictank.

- Tahap Operasional Pasar Sapuran


Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk kegiatan Pasar
Sapuran akan menggunakan sumber air dari PDAM
Kabupaten Wonosobo. Sumber air ini dipilih dengan
mempertimbangkan faktor efisiensi kebutuhan air pada
saat pasar sudah dioperasionalkan secara penuh.
Kebutuhan air untuk sektor pasar berdasarkan Kriteria
Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU tahun 1996
yaitu 12.000 liter/hektar/hari. Luas Lahan Pasar Sapuran
sebesar 12.690 m2 atau 1,2 herktar, maka :
Kebutuhan air saat operasional pasar
= 12.000 liter/hektar/hari x 1,2 hektar
= 14.400 liter/hari
= 14,4 m3/hari

9
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

f. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau dan Resapan Air


Dalam rangka pengembangan ruang terbuka hijau dan
konservasi air, Pasar Sapuran menyediakan area terbuka
sebagai ruang terbuka hijau dan tempat resapan air. Untuk
pengembangan ruang terbuka hijau maka Pasar Sapuran
akan melakukan penambahan penanaman pohon dan
pembuatan taman di lahan untuk fasilitas umum.

g. Sistem Drainase
Sistem air drainase pada Pasar Sapuran akan dibuatkan
saluran air hujan dengan talang U PVC di setiap teritisan
atap bangunan dan dialirkan secara vertikal ke saluran air
hujan yang berada di depan kios-kios pasar.

Gambar 4. Pengelolaan Air Hujan

h. Pengelolaan Sampah
- Tahap Konstruksi
Untuk menampung sampah yang dihasilkan dari
aktivitas pekerja kontruksi akan disediakan satu tempat
sampah ditempat yang mudah dijangkau oleh pekerja.
Sampah yang terkumpul setiap harinya akan
dikumpulkan di Tempat Penampungan Sampah
Sementara (TPS) kedap air yang akan disediakan di
lokasi kegiatan. Dan sekali dalam seminggu akan
dibuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) terdekat
dan dilaksanakan secara rutin hingga selesai kegiatan
konstruksi.

10
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Volume sampah yang dihasilkan pekerja konstruksi


diperkirakan sebesar (asumsi volume sampah yang
dihasilkan tenaga kerja sebesar 0,02 m3/org/hari) :
= 0,02 m3/org/hari x 210 orang
= 4,2 m3/hari

- Tahap Operasional
Limbah padat yang dihasilkan Pasar Sapuran berupa
sampah organik (seperti sisa sayur mayur, daging dll)
dan sampah anorganik (plastik, kertas, kardus dll).
Untuk pengelolaannya dengan cara penempatan wadah
atau tempat sampah agar limbah tersebut dapat
dimanfaatkan kembali maupun dijual ke pihak ketiga
sehingga tidak menimbulkan pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Timbulan sampah pasar
berdasarkan Departemen PU yaitu sebesear 0,20-0,60
Liter/m2/hari.
Volume sampah yang dihasilkan Pasar Sapuran
diperkirakan sebesar
= 0,2 L/ m2/hari x Luas Bangunan Pasar
= 0,2 L/ m2/hari x 6.491 m2
Total Volume Sampah = 1.298,2 L/hari = ± 1,29
m3/hari
Untuk pengelolaan sampah, Pasar Sapuran melakukan
pola sebagai berikut:

• Sistem Penampungan

Wadah/tempat sampah untuk menampung sampah


domestik ditempatkan di dekat kios-kios/los-los
yang mudah dijangkau oleh petugas kebersihan.
Setiap pedagang memilah sampah organik dan
anorganik untuk memudahkan proses pemilahan

11
K
d
s
S
r
p
u
i
m
h
o
g
A
P
n
a
l
k
c
e
O
T
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO


oleh petugas kebersihan. Pemilahan dilakukan
sendiri oleh pdagang dan menyediakan tempat
sampah terpilah sendiri untuk memudahkan petugas
kebersihan.

Pengangkutan/Pembuangan

Pengangkutan sampah di Pasar Sapuran dilakukan


oleh pihak ke 3 (perseorangan). Pengangkutan
dilakukan menggunakan gerobak sampah dan
sampah diangkut dari tiap-tiap tempat sampah yang
berada di

- Tahap Konstruksi
dekat kios-kios/los-los.
diangkut menuju TPS Pasar Sapuran. Pengangkutan
dilakukan dua kali selama seminggu. Sampah dari
TPS kemudian akan dibuang menuju TPA Pecekelan
yang berjarak ± 1-2 km dari Pasar Sapuran.

Gambar 5. Diagram Pengelolaan Sampah

i. Pengelolaan Limbah Cair Domestik

Pada tahap konstruksi, disediakan kamar mandi/wc di


lokasi kegiatan konstruksi sehingga dampak terhadap
Kemudian

sanitasi lingkungan dapat diatasi. Besaran dampak yaitu


volume limbah cair domestik pada pekerja konstruksi
yang diperkirakan sebesar:

Limbah
domestik
cair =210 orang
liter/orang/hari x 80%

= 16.800 liter/hari
= 16,8 m3/hari
x 100

12
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Limbah cair berupa grey water yang dihasilkan dari


pekerja konstruksi akan ditampung ke dalam bak
penampung sementara yang kemudian dialirkan kembali
menuju saluran drainase, sedangkan untuk limbah tinja
akan dialirkan menuju septictank yang dibuat khusus
untuk para pekerja konstruksi.

- Tahap Operasional

Limbah cair dari aktivitas jual beli di Pasar Sapuran


merupakan limbah cair domestik yang berupa limbah
cair dari pasar basah yaitu tempat potong ayam/daging,
air sisa sayur mayur dan sebagainya. Limbah tersebut
kemudian akan disalurkan melalu pipa menuju instalasi
pengolahan air limbah Untuk limbah kamar mandi/wc
(black water) akan diolah ke dalam septick tank kedap
air.
Menurut perturan Gubernur Provinsi Jakarta No.
122 tahun 2005 debit limbah cair yang dihasilkan pasar
sebesar 36 liter/hari/kios, Pasar Sapuran memiliki ± 145
kios, sehingga dapat diperoleh debit limbah cair pasar
sebesar :
Debit Limbah Cair
= 36 liter/hari/kios x 145 kios
= 5220 liter/hari
= 5,22 m3/hari

13
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

j. Penggunaan Energi

Rencana penggunaan energi listrik untuk Pasar


Sapuran akan memanfaatkan sumber dari PT. PLN
(Persero) sebagai energi utama. Rencana penggunaan energi
listrik adalah 4.400 watt.

4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


a) Kesesuaian dengan Tata Ruang
Sesuai dengan izin Lokasi/Persetujuab dan Pemanfaatan
Ruang (P2R)/.....
Tanggal :
Nomor :
Peruntukan :
Luas Lahan : ...... m2
Lampirkan :
Foto copy Izin Lokasi/P2R/......
b) Persetujuan prinsip atas Rencana Usaha
Berikut ini merupakan perijinan yang telah dimiliki oleh
Pasar Sapuran yang telah disajikan di dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 8. Perizinan yang telah dimiliki Pasar Sapuran
No Jenis Izin No/Tanggal Izin Instansi Pemberi Izin
1.
2.
3.
4.
5.
6.

c) Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang


Dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

Uraian dari setiap tahapan yang dilakukan diperkirakan

akan menimbulkan dampak. Secara garis besar dampak

14
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

1. Tahap Prakonstruksi
a. Pembebasan Lahan
Pasar
dalam bagan di bawah ini :

TAHAPAN KEGIATAN
Sapuran

KEGIATAN PENYEBAB DAMPAK

P
H
A
R
T
S
N
O
K
yang akan muncul dari setiap tahapan rencana kegiatan
pembangunan akan ditampilkan

Perolehan tanah harus secara langsung antara pihak-


pihak yang berkepentingan melalui jual beli atau secara
pelepasan hak yang dilaksanakan dengan pembuatan akta jual

15
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

beli di hadapan PPAT setempat atau di hadapan Kepala


Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo dengan
memberikan ganti rugi yang bentuk dan besarnya
secara musyawarah. Pembayaran ganti kerugian tanah serta
tanaman dan/atau bangunan yang ada di atasnya maupun
barang-barang lain milik Hak Atas Tanah tidak dibenarkan
jika dilaksanakan melalui perantara dalam bentuk dan nama
apapun melainkan dilakukan secara langsung kepada pihak
yang berhak.

b. Penyiapan Lahan
Kegiatan pembersihan lahan dalam hal ini adalah adanya
aktivitas pembersihan lahan dari tanaman-tanaman liar yang tidak
diperlukan serta aktivitas perataan lahan yang dilakukan hingga
permukaan tanah memenuhi syarat untuk dilakukan kegiatan
pembangunan. Status lahan yang digunakan untuk rencana
Pembangunan Pasar Sapuran adalah tanah milik
pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo. Penyiapan lahan ini
dapat memunculkan kecemburuan sosial, serta persepsi
masyarakat baik positif maupun negatif terutama pada
masyarakat yang belum mengetahui secara jelas tentang
informasi status lahan tersebut. Penyiapan lahan yang
dilakukan adalah proses penetapan patok (Pemetakan
Lahan) untuk menentukan besaran atau luas lokasi yang
digunakan untuk proses penambahan Pasar Sapuran.

c. Perizinan
Kegiatan pengurusan perijinan dalam hal ini adalah
dilakukannya pengurusan perizinan-perizinan baik itu formal
maupun non formal yang dibutuhkan sebelum kegiatan
konstruksi dimulai. Dalam hal ini, perijinan formal yang perlu
diurus antara lain dari instansi terkait yang sebelumnya adalah

16
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Pekerjaan Umum sedangkan perizinan non formal seperti


koordinasi dengan aparat dan masyarakat setempat.
Kegiatan pengurusan perizinan dengan melakukan instansi terkait
antara lain :
- Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Wonosobo
- DLH Kabupaten Wonosobo
- Kantor Kecamatan Sapuran dan kepala desa setempat
Kegiatan pengurusan perizinan-perizinan yang terkait
dengan rencana kegiatan Pembangunan Pasar Sapuran
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan kegiatan mempunyai
kekuatan hukum dan dikemudian hari tidak menimbulkan
permasalahan.

2. Tahap Konstruksi
Garis besar kegiatan pada tahap konstruksi meliputi
kegiatan rekrutmen tenaga kerja proyek, mobilisasi peralatan
dan material, kegiatan pembangunan fisik Pasar Sapuran, dan
demobiliasi tenaga kerja. Dari proses kegiatan konstruksi yang
akan menimbulkan dampak sehingga harus dikelola dan
dipantau antara lain :
a. Rekruitmen Tenaga Kerja Proyek
Dalam proses rekruitment tenaga kerja tetap akan
dilakukan seleksi sesuai dengan keterampilan yang
dimiliki, sedangkan syarat-syarat umum yang akan
ditetapkan bagi calon tenaga kerja, antara lain :
- Mempunyai ketrampilan khusus di bidang
konstruksi.
- Berpendidikan min. SLTP dan SMU atau sederajat.
- Berusia dewasa (di atas 17 tahun)
- Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
- Mempunyai loyalitas yang baik terhadap pekerjaan.

17
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Dengan ditetapkannya syarat-syarat di atas maka


diharapkan dapat diperoleh tenaga kerja sesuai yang
diinginkan oleh pihak pelaksana kegiatan (kontraktor)
dalam melaksanakan pembangunan pengembangan Pasar
Sapuran agar memenuhi target pekerjaan yang telah
direncanakan. Rekrutmen dan penerimaan tenaga kerja
dilakukan pada tahapan kontruksi. Kebutuhan tenaga
kerja dikoordinir oleh beberapa mandor yang ditunjuk
oleh pelaksana kegiatan (kontraktor).
Tenaga kerja konstruksi yang memerlukan syarat
keahlian khusus langsung ditangani oleh tenaga ahli yang
ditunjuk oleh pemeriksa kegiatan. Sedangkan untuk tenaga
konstruksi dikoordinir oleh mandor dari pihak pelaksana
konstruksi dan tenaga kerja yang sifatnya temporer
seperti tenaga kerja pembantu umum dan keamanan
direkrut dari masyarakat sekitar.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 210
orang, dimana saat pelaksanaan konstruksi sebagai pekerja
pulang ke rumah masing masing jika pekerjaan telah usai.
Selain itu untuk memberikan jaminan sosial selama
pelaksanaan konstruksi berlangsung, maka seluruh tenaga
kerja konstruksi yang terlibat akan diberi jaminan
kesehatan, sehingga jika terjadi kecelakaan kerja dapat
segera memperoleh perawatan kesehatan.

b. Mobilisasi Perlatanan dan Material


Mobilisasi peralatan dan Material adalah
pengangkutan dan material termasuk di dalamnya bahan
bangunan. Mobilisasi material yaitu pengangkutan
bahan-bahan material untuk kebutuhan bahan
pembagunan antara lain semen, seng, kayu, tanah, batu
dan besi untuk kerangka beton, dan material lain yang

18
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

diperlukan untuk pembangunan, pengangkutannya


menggunakan truck ke lokasi kegiatan.
Saat pelaksanaan pembangunan Pasar Sapuran akan
banyak membutuhkan berbagai macam bahan material
termasuk alat-alat berat. Kebutuhan bahan material dan
alat-alat berat tersebut akan langsung didatangkan ke
lokasi pembangunan Pasar Sapuran saat akan dimulainya
pelaksaan konstruksi.
Pendatangan alat-alat berat ke lokasi kegiatan
dilakukan untuk mendukung pencapaian kegiatan agar
sesuai dengan target kerja. Kegiatan ini akan dilakukan
mobilisasi beberapa alat-alat berat seperti:
- Pekerjaan galian :excavator (Backhoe)
- Pekerjaan urugan tanah : dump truck
- Pekerjaan pengecoran (pondasi) : molen
Saat pengiriman bahan dan material ke lokasi
kegiatan akan digunakan kendaraan khusus angkutan
seperti Dump truck dan truck, sehingga saat
pengangkutan berlangsung intensitas kendaraan akan
sering terlihat keluar masuk lokasi kegiatan, dimana rute
pengangkutan tersebut hanya akan memanfaakan akses
jalan yang telah ada saat ini.

c. Kegiatan Pembangunan Fisik Pasar Sapuran


Rencana pembangunan struktur atas dengan jumlah
sebanyak 2 l a n t a i . Kolom yang direncanakan
memakai beton bertulang. Tahap persiapan dilakukan
dengan membuat pembatas area proyek yang dilanjutkan
dengan penggalian tanah untuk pondasi, dengan struktur
beton dengan demikian sub-struktur dipertimbangkan
terhadap menggunakan pondasi batu kali.

19
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Untuk kegiatan konstruksi diperlukan air untuk tenaga


kerja maupun untuk campuran material bahan bangunan.
Kebutuhan air untuk konstruksi akan bekerjasama dengan
PDAM sebagai pihak yang akan memenuhi kebutuhan air
konstruksi.
Sistem sanitasi pada Pasar Sapuran ini
memperhatikan pola estetika dan fungsi lingkungan.
Limpasan air hujan ditampung dengan bak penampung
air hujan dan sebagian besar akan disalurkan ke dalam
saluran drainase peresapan air hujan. Sedangkan air
limbah MCK ditampung dan diolah dalam septictank,
untuk limbah domestik dari proses kegiatan pasar yaitu
limbah cair domestik tersebut kemudian akan
disalurkan ke tempat pembuangan sementara atau bak
kontrol.

d. Demobilisasi Tenaga Kerja


Dalam pekerjaan ini para tenaga kerja konstruksi
akan diberhentikan setelah kegiatan k onstruksi berakhir
sehingga perlu adanya pengarahan dan pelatihan
kewirausahaan agar para pekerja dapat mandiri setelah
mengalami pemutusan hubungan kerja, para pekerja yang
diberhentikan adalah 210 orang sebagai tenaga kerja
harian konstruksi.

3. Tahap Operasional
Berikut rincian kegiatan operasional dari Pasar Sapuran :

a. Kegiatan Operasional Pasar Sapuran


Kegiatan opersional Pasar Sapuran terdiri atas kegiatan
utama, penunjang, dan servis, yaitu :
Kategori kegiatan utama :

20
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

- Kegiatan da transaksi jual-beli komoditas pasar


- Menarik retribusi
- Melakukan kegiatan operasional oleh pengelola
Kategori kegiatan penunjang :
- Pelayanan ruang bagi ibu menyusui
- Makan dan minum
- Beristirahat
- Ishoma
Kategori kegiatan servis :
- MCK
- Ishoma
- Membersihkan lingkungan luar dan dalam pasar
Dari proses kegiatan di atas, Pasar Sapuran
menggunakan sumber air PDAM sebesar ± 14,4 m3/hari
dan untuk limbah cair yang dihasilkan sebesar ± 5,22
m3/hari. Dalam pengelolaan limbah cair saat kegiatan
operasional Pasar Sapuran digunakan bak kontrol untuk
sisa limbah dari pasar basah yang kemudian disalurkan
menuju instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) Pasar
Sapuran. Dalam pengelolaan air limpasan hujan dilakukan
dengan pembangunan drainase di sekitar bangunan dan
tidak berhubungan langsung dengan bak kontrol.
Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan
operasional pasar yaitu sekitar ± 1,29 m3/hari.

b. Kegiatan Pemeliharaan Bangunan dan Lingkungan


Dengan adanya kegiatan operasional Pasar Sapuran
yang merupakan pusat dari aktivitas jual-beli dari
masyarakat Sapuran yang terjadi setiap hari dan akan
sibuk dan ramai dari pagi hingga sore hari, maka kegiatan
pemeliharaan perlu dilakukan dengan tujuan agar

21
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

lingkungan serta bangunan Pasar Sapuran lebih nyaman,


bersih dan layak digunakan. Kegiatan pemeliharaan Pasar
Sapuran dilakukan dengan aktivitas pelayan kebersihan
yang dilakukan selama kegiatan opersional berlangsung,
dan menjaga akses jalan serta drainase di Pasar Sapuran.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
Rencana kegiatan pembangunan Pasar Sapuran berpotensi menyebabkan
terjadinya perubahan mendasar terhadap sejumlah komponen lingkungan
hidup sesuai Pasal 5 ayat a Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan. Berikut ini akan diuraikan dampak lingkungan yang
ditimbulkan akibat rencana kegiatan pembangunan Pasar Sapuran dan upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
a. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan yang menimbulkan dampak dalam tahap prakonstruksi yaitu
kegiatan pembebasan lahan, penyiapan lahan, dan perizinan, di bawah
ini akan diuraikan dampak apa saja yang ditimbulkan dari kegiatan pra
konstruksi dan cara pengelolaan serta pemantauan lingkungan hidup.
1) Pembebasan Lahan
 Sumber dampak : Pembebasan lahan
 Jenis dampak :
- Sikap dan persepsi masyarakat yang positif akan rencana kegiatan
pengembangan Pasar Sapuran di daerah mereka.
- Perubahan mata pencaharian.
 Besaran dampak :
- Jumlah penduduk di Kecamatan Sapuran dan sekitarnya.
- Terjadi pada penduduk yang memiliki lahan bermukim di sekitar
lokasi pengembangan Pasar Sapuran.
 Bentuk upaya pengelolaan :

22
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Sikap dan Persepsi Masyarakat :


- Memberikan informasi kepada masyarakat di Desa/Kelurahan
Sapuran, Kecamatan Sapuran dan sekitarnya tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dan manfaat yang diperoleh dari
rencana kegiatan
- Perolehan tanah harus secara langsung antara pihak-pihak yang
berkepentingan melalui jual beli atau secara pelepasan hak yang
dilaksanakan dengan pembuatan akte jual beli di PPAT setempat
atau di hadapan kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Wonosobo
dengan memberikan ganti rugi yang bentukdan besarnya secara
musyawarah.
- Pendekatan institusional yaitu koordinasi dengan camat, lurah,
instansi terkait dan pemuka masyarakat dan adat setempat.
Perubahan Mata Pencaharian :
- Memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada
masyarakat desa sekitar tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan dan manfaat yang dapat diperoleh.
- Berkoordinasi kepada kepala pemerintah setempat sebagai
koordinator wilayah pemerintah setempat (Kepala Desa dan
Camat).
 Bentuk upaya pemantauan :
Sikap dan Persepsi Masyarakat :
Memantau banyaknya sikap dan persepsi masyarakat yaitu dengan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan
kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis
deskriptif.
- Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat
melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan
pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan
mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang

23
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

terkena dampak.
Perubahan Mata Pencaharian :
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner
dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif pada
masyarakat da kepala desa setempat.
 Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup adalah di
Desa/Kelurahan Sapuran, Kecamatan Sapuran.
 Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada saat kegiatan
pembebasan lahan dilaksanakan dan periode pematauan dilakukan 1
kali selama kegiatan pembebasan lahan pada tahap pra konstruksi
rencana kegiatan pengembangan Pasar Sapuran.
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

2) Penyiapan Lahan
 Sumber dampak : Penyiapan Lahan
 Jenis dampak :
- Penurunan kualitas udara berasal dari aktivitas pemetakan lahan
dan pembersihan lahan yang dilakukan dengan menggunakan
buldozer dan alat berat lainnya.
- Penurunan vegetasi berupa semak belukar akibat kegiatan
pembersihan lahan dan pemetakan lahan.
- Peningkatan kebisingan.
 Besaran dampak :
- Debu yang bertebaran dan asap kendaraan seperti truk dan alat
berat lainnya
- Penurunan vegetasi yaitu total luasan yang direncanakan.
- Bising akibat suara mesin kendaraan

24
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

 Bentuk upaya Pengelolaan lingkungan hidup :


Penurunan Kualitias Udara :
- Penggunaan kendaraan maksimum berumur 3 tahun dan telah
lulus uji emisi.
- Pengaturan kecepatan kendaraan.
- Penyiraman jalan pada saat kondisi cuaca kering dan jalan
berdebu.

Penurunan Vegetasi
Pembukaan lahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembangunan
fasilitas dan pengembangan Pasar Sapuran dari kegiatan penunjang
serta tidak membabat habis tumbuhan tanaman yang ada sehingga
masih tersedia habitat bagi fauna.
Peningkatan Kebisingan :
Penggunaan peredam suara pada knalpot kendaraan angkutan.
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Penurunan Kualitias Udara :
- Verifikasi dokumen administrasi : jenis dan tahun pembuatan
kendaraan, serta sertifikasi uji emisi.
- Obeservasi lapang penyiraman jalan selama tahap pembersihan
lahan dan personel.
Penurunan Vegetasi
Dilakukan dengan cara pengumpulan data vegetasi (flora) dan fauna
yang dilakukan dengan metode transek dan sensus langsung. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis dengan meghitung indeks nilai
penting (INP) dan indeks keanekaragaman.
Peningkatan Kebisingan :
Dilakukan dengan observasi lapangan
 Lokasi : Lokai pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dilakukan di lokasi kegiatan pengembangan Pasar Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama kegiatan

25
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

pembersihan lahan dan berlangsungnya tahap prakonstruksi. Periode


Pemantauan dilakukan 1 kali pada saat pembersihan lahan dan
selama kegiatan pra konstruksi berlangsung.
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

3) Pengurusan Perizinan
 Sumber dampak : Pengurusan Perizinan
 Jenis dampak :
Sikap dan persepsi masyarakat.
 Besaran dampak :
Jumlah penduduk di Desa Sapuran, Kecamatan Sapuran dan
sekitarnya.
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup :
- Pendekatan Sosial Ekonomi-Budaya :
Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat di Desa
Sapuran, Kecamatan Sapuran dan sekitarnya tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dan manfaat yang dapat diperoleh dari
rencana kegiatan.
- Pendekatan institusional yaitu koordinasi dengan camat, lurah,
instansi terkait dan pemuka masyarakat dan adat setempat.
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan
kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis
deskriptif.
- Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat
melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan
pertemuan konsultasi masyarakat, untuk menampung dan

26
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang


terkena dampak.
 Lokasi : Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
adalah di Desa Sapuran, Kecamatan Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan pada saat kegiatan
perizinan dilaksanakan. Periode pemantauan dilakukan 1 kali selama
kegiatan perizinan pada tahap prakonstruksi rencana kegiatan
pengembangan Pasar Sapuran.
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

b. Tahap Konstruksi
Kegiatan yang menimbulkan dampak dalam tahap konstruksi yaitu
kegiatan rekrutmen tenaga kerja proyek, pengiriman material,
kegiatan pembangunan fisik Pasar Sapuran, dan demobilisasi tenaga
kerja, di bawah ini akan diuraikan dampak apa saja yang ditimbulkan dari
kegiatan konstruksi dan cara pengelolaan serta pemantauan lingkungan
hidup.

1) Rekrutmen tenaga kerja proyek


 Sumber dampak : Rekrutmen tenaga kerja proyek
 Jenis dampak :
- Kesempatan kerja
- Sikap dan persepsi, tenaga kerja yang direkrut sebagian besar berasal
dari luar desa yang memiliki keahlian khusus sehingga menimbulkan
persepsi negatif pada masyarakat desa setempat yang tidak direkrut.
- Kekhawatiran masyarakat yang tidak digunakan jasanya sehingga
menimbulkan kecemburuan sosial.
 Besaran dampak :

27
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

- Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar 210 orang.


- Jumlah penduduk yang berada di Desa/Kelurahan Sapuran
- Jumlah penduduk yang berada di Desa/Kelurahan Sapuran
Kecamatan Sapuran yang berpersepsi negatif akibat tidak
diprioritaskannya masyarakat lokal untuk tenaga kerja non skil.
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup :
Kesempatan kerja :
- Penerimaan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan
kebutuhan dan keterampilan yang dimiliki.
- Tidak memberikan perbedaan perlakuan antara tenaga kerja lokal
dan tenaga kerja dari luar lokasi
- Memprakarsai pengurusan asuransi kecelakaan kerja kepada
tenaga kerja (Jamsostek).
Sikap dan Persepsi
Menekankan pendekatan sosial secara partisipatif dengan masyarakat
setempat dan pendekatan kelembagaan dengan kelembagaan lokal
yang ada baik itu lembaga penduduk setempat.
Kekhawatiran masyarakat
Prioritas tenaga kerja lokal (seoptimal mungkin) sesuai dengan
bidang keahliannya dan sesuai kebutuhan khususnya tenaga kerja
unskilled dan keamanan
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Peningkatan dan perubahan penduduk sehingga menggunakan
tenaga kerja lokal untuk kegiatan tahap konstruksi :
Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima
sebagai tenaga kerja dan berusaha di sektor informal.
Metode pemantauan :
Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur,
penentuan respoden secara purposive sampling. Jumlah responden
yang akan diwawancarai sebanyak (10-15%) dari populasi
masyarakat yang memperoleh manfaat.

28
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Sikap dan Persepsi


Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth interview,
Focus Group Discussion (FGD).
Kekhawatiran masyarakat
Melakukan pengamatan, wawancara dan mendengarkan isu yang
muncul di masyarakat.
 Lokasi :
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dilakukan di
Desa/Kelurahan Sapuran, Kecamatan Sapuran.
 Periode : Pada saat penerimaan tenaga kerja konstruksi dan selama
kegiatan konstruksi berlangsung
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran, LSM Kabupaten
Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH Kabupaten
Wonosobo, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Wonosobo.

2) Pengiriman material dan peralatan


 Sumber dampak : Pengiriman material dan peralatan
 Jenis dapak :
- Penurunan kualitas udara
- Peningkatan kebisingan
- Gangguan kesehatan masyarakat seperti meningkatnya penyakit
ISPA dan gangguan pendengaran yang dialami oleh masyarakat
setempat
- Gangguan lalu lintas akibat dari kegiatan mobilisasi peralatan
dan material menggunakan truck
 Besaran dampak :
- Debu yang bertebaran dan asap kendaraan seperti truck dan
alat berat lainnya

29
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

- Bising yang diakibatkan dari suara mesin


- Jumlah penduduk yang berada di Desa/Kelurahan Sapuran
- Volume intensitas mobilisasi pengangkutan material
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup:
Penurunan kualitas udara
- Penggunaan kendaraan maksimum berumur 3 tahun dan telah
lulus uji emisi.
- Pengaturan kecepatan kendaraan.
- Penyiraman jalan pada saat kondisi cuaca kering dan jalan
berdebu.
Peningkatan kebisingan
Penggunaan peredam suara pada knalpot kendaraan angkutan
Gangguang kesehatan
Melakukan pemeriksaan rutin kepada masyarakat setempat ke
puskesmas/RSUD Kecamatan Sapuran.
Gangguan lalu lintas
- Adanya petugas yang secara khusus bertugas mengatur lalu lintas
di jalan sekitar lokasi kegiatan
- Kegiatan mobilisasi sebaiknya dilakukan diluar jam sibuk lalu
lintas
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Penurunan kualitas udara
- Verifikasi dokumen administrasi : jenis dan tahun pembuatan
kendaraan, serta sertifikasi uji emisi.
- Obeservasi lapang penyiraman jalan selama tahap pembersihan
lahan dan personel.
Peningkatan kebisingan
Observasi lapangan
Gangguang kesehatan
Mengecek hasil analisa penyakit ISPA kepada puskesmas/RSUD
Kecamatan Sapuran.

30
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Gangguan lalu lintas


Observasi lapangan
 Lokasi : Lokai pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dilakukan di lokasi kegiatan pengembangan Pasar Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama mobiliasi alat/bahan
dan pada saat kegiatan konstruksi berlangsung. Periode Pemantauan
dilakukan 1 kali selama mobiliasi alat/bahan dan pada saat kegiatan
konstruksi berlangsung.
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

3) Pelaksanaan Pembangunan fisik Pasar Sapuran


 Sumber dampak : Kegiatan pembangunan fisik Pasar Sapuran
 Jenis dampak :
- Penurunan kualitas udara dan bising dari kegiatan konstruksi
- Timbulan sampah domestik dari aktivitas pekerja
- Timbulan limbah cair dari aktivitas pekerja
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Berkurangnya lahan terbuka akibat pembangunan
 Besaran dampak :
- Debu bertebaran dan asap dari kendaraan alat berat.
- Timbulan sampah domestik dari aktivitas pekerja kurang lebih
sebesar 4,2 m3/hari
- Timbulan limbah cair dari aktivitas pekerja kurang lebih sebesar
16,8 m3/hari
- Jumlah kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan
- Besaran dampak sebesar luasan lahan terbangun

 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup :

31
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Penurunan Kualitas Udara dan Bising


- Pengaturan kecepatan kendaraan maksimum 20 km/jam pada
akses jalan yang melalui daerah konstruksi
- Melakukan pemeriksaan/maintenance untuk setiap mesin secara
berkala, khususnya emisi gas buangan dari mesin.
- Memasang pagar pembatas di sekeliling lokasi konstruksi
Timbulan Sampah Domestik dari Aktivitas Pekerja
- Bekerjasama dengan instansi terkait untuk timbulan sampah
konstruksi dan pengangkutannya.
- Menyediakan tempat sampah sementara selama kegiatan
konstruksi
Timbulan Limbah cair dari aktivitas Pekerja
- Penyediaan KM/WC bagi pekerja
- Limbah KM/WC dari aktivitas pekerja diolah menggunakan
septicktank
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Melaksanakan program K3 selama kegiatan konstruksi agar
berjalan dengan baik.
- Memberikan jaminan asuransi kepada seluruh pekerja
konstruksi
- Menyediakan dan mewajibkan para pekerja untuk memakai alat
pelindung diri (APD) sesuai sifat pekerjaannya
- Menyediakan perlengkapan P3K di tempat kerja
- Briefing dan supervisi pelaksanaan pekerjaan
- Memasang papan pengumuman ”Dilarang masuk ke lokasi
proyek kecuali pekerja”.
- Memasang papan tata tertib pekerja konstruksi
Berkurangnya lahan terbuka akibat pembangunan
- Membangun selokan atau sistem drainase yang memadai
- Memulihkan fungsi saluran air yang terganggu.
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :

32
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Penurunan Kualitas Udara dan Bising


- Verifikasi dokumen administrasi : jenis dan tahun pembuatan
kendaraan, serta sertifikat uji emisi
- Observasi lapangan penyiraman jalan selama tahap mobilisasi
alat/bahan dan personel
Timbulan Sampah Domestik dari Aktivitas Pekerja
- Pengamatan langsung di lapangan
- Memantau dan mengecek kondisi tempat sampah yang tersedia
- Memastikan tidak ada penumpukan sampah

Timbulan Limbah cair dari aktivitas Pekerja


- Melakukan penyedotan pada septick tank setelah konstruksi
selesai
- Melakukan pengamatan apakah ada kebocoran atau sumbatan
septictank
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Pengamatan di lokasi pembangunan
- Memantau tenaga kerja dalam mematuhi tata tertib
- Melakukan inventarisasi jumlah pekerja konstruksi terhadap
kondisi kesehatannya sekaligus wawancara langsung sebelum
mulai bekerja
- Melakukan inventarisasi kasus kecelakaan kerja terhadap pekerja
konstruksi selama kegiatan konstruksi berlangsung
Berkurangnya lahan terbuka akibat pembangunan
- Memantau ada tidaknya genangan air dan banjir
- Memantau kelancaran limpasan air hujan
 Lokasi : Lokai pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dilakukan di lokasi kegiatan pengembangan Pasar Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama kegiatan konstruksi
berlangsung. Periode Pemantauan dilakukan 1 kali pada saat
kegiatan konstruksi berlangsung.

33
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil


dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

4) Demobilisasi tenaga kerja


 Sumber dampak : Demobilisasi tenaga kerja
 Jenis dampak :
Timbulnya sikap dan persepsi negatif dari masyarakat akibat dari
kegiatan hilangnya pendapatan ekonomi
 Besaran dampak :
Sejumlah 210 tenaga kerja konstruksi
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup :
Menekankan pendekatan sosial secara partisipatif dengan tenaga
kerja konstruksi setempat dan pendekatan kelembagaan dengan
kelembagaan yang ada baik itu lembaga penduduk setempat.
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth
interview, Focus Group Discussion (FGD).
 Lokasi : Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dilakukan di Desa Sapuran Kecamatan Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama demobilisasi tenaga
kerja. Periode Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan
demobilisasi tenaga kerja.
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

34
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

Kabupaten Wonosobo.

c. Tahap Operasional
1) Kegiatan Operasional Pasar Sapuran
 Sumber dampak : Kegiatan Operasional Pasar
 Jenis dampak :
- Timbulan limbah cair
- Timbulan sampah domestik
- Gangguan lalu lintas
 Besaran dampak :
- Volume limbah cair dari kegiatan operasional pasar sebesar 5,22
m3/hari
- Volume sampah dari kegiatan operasional pasar sebesar 1,29
m3/hari
- Jumlah transportasi umum dari terminal yang berada di dekat
pasar serta meningkatnya hambatan lalu lintas di depan lokasi
kegiatan operasional Pasar Sapuran.
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup :
Timbulan Limbah Cair
- Penyediaan lahan untuk pembangunan IPAL
- Pembuatan septick tank kedap air
Timbulan Sampah Domestik
- Menyediakan tempat sampah di dekat kios-kios
- Menyediakan TPS di Pasar Sapuran
Gangguan lalulintas
- Adanya petugas yang secara khusus bertugas mengatur lalu lintas
di jalan sekitar lokasi kegiatan Pasar Sapuran
- Pengaturan parkir secara benar untuk mencegah adanya parkir liar
di badan jalan sekitar lokasi kegiatan
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Timbulan Limbah Cair

35
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

- Melakukan pemantauan kualitas air pada inlet dan outlet


drainase pasar
- Melakukan pemantauan lahan yang akan digunakan untuk
IPAL
- Melakukan penyedotan secara berkala pada septick tank
- Melakukan pengamatan apakah ada kebocoran atau sumbatan
septick tank
Timbulan Sampah Domestik
- Pengamatan langsung di lapangan
- Memantau dan mengecek kondisi tempat sampah
- Data/catatan volume sampah
Gangguan lalulintas
Observasi lapangan
 Lokasi :
Lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dilakukan di
Pasar Sapuran Kabupaten Wonosobo
 Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama kegiatan
operasional Pasar Sapuran berlangsung dan periode pemantauan
dilakukan 1 kali dalam setahun selama kegiatan operasional Pasar
Sapuran
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Mengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

2) Kegiatan Pemeliharaan Bangunan dan Lingkungan


 Sumber dampak : Kegiatan pemeliharaan bangunan dan lingkungan
 Jenis dampak :
- Kebersihan lingkungan
- Penurunan kualitas air permukaan, air digunakan untuk
membesihkan dan memelihara lingkungan pasar

36
FORMULIR UKL-UPL PASAR SAPURAN 2020
KABUPATEN WONOSOBO

 Besaran dampak :
- Bangunan pasar yang terkena dampak timbulan sampah dan
limbah cair sehingga dilakukan kegiatan kebersihan lingkungan
seperti pemeliharaan fasilitas pengelolaan air dan sampah
- Volume air yang digunakan saat kegiatan pemeliharaan yaitu
sebesar 14,4 m3/hari
 Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup:
Kebersihan lingkungan
- Menyiapkan tempat sampah sesuai kebutuhan dan diletakan di
tempat yang sesuai
- Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan
kebersihan
Penurunan kualitas air permukaan
Membuat saluran drainase di lokasi Pasar Sapuran, agar limpasan air
langsung menuju ke saluran pembuangan.
 Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup :
Kebersihan lingkungan
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara mengenai fasilitas
sanitasi di lokasi kegiatan
Penurunan kualitas air permukaan
Melakukan pemantauan kualitas air pada inlet dan outlet drainase
 Lokasi : Lokai pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
dilakukan di lokasi kegiatan Pasar Sapuran.
 Periode : Periode pengelolaan dan pemantauan dilakukan selama
kegiatan operasional Pasar Sapuran
 Instansi pelaksana yaitu Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah selaku pemrakrasa; instansi pengawas yaitu : DLH
Kabupaten Wonosobo, Pemerintah wilayah kecamatan Sapuran,
LSM Kabupaten Wonosobo; Instansi penerima laporan yaitu DLH
Kabupaten Wonosobo.

37

Anda mungkin juga menyukai