4. JUMLAH DAN JENIS IZIN IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan menyatakan bahwa Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL- UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. Izin lingkungan didasarkan atas keputusan kelayakan lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu kegiatan wajib mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai bagian yang tidak terpisah dengan izin lingkungan. Izinperlindungandanpengelolaanlingkunganhidup (PPLH) adalah izin pada tahap operasional yang jenis dan jumlah izinnya diterbitkan sesuai diktum persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan dalam rangka menjamin upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH), antara lain: pembuangan air limbahke air atau sumber air; pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah penyimpanan sementara limbah B3; pengumpulan limbah B3; pemanfaatan limbah B3; pengolahan limbah B3; penimbunan limbah B3; pembuangan air limbah kelaut; dumping ke media lingkungan; pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi; dan emisi; dan/atau pengintroduksi anorganisme hasil rekayasa genetika ke lingkungan.
IZIN PPLH 30 UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP CV. SHAFWAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka untuk mendukung
kegiatan penambangan bahan galian C (timbunan) jenis dan jumlah izin PPLH yang butuhkan adalah penyimpanan sementara limbah B3.