0
Kategori : 1. Pengembangan Edu-Wisata Konservasi Alam
2. Konservasi Keanekaragaman Hayati
1
Perlindungan dan rehabilitas Hutan Gunung Guntur telah dilakukan oleh berbagai
pihak diantaranya BKSDA Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Garut termasuk upaya
penegakan hukum untuk mengatasi gangguan aktivitas manusia untuk menekan
dampak kerusakan lingkungan yang mungkin timbul, namun upaya tersebut masih
perlu dukungan dan pendekatan lain yang lebih terpadu berupa pendekatan sosial
(penyadartahuan) dan pendekatan ekonomi yang menopang kesejahteraan
masyarakat sekitar yang berada di daerah penyangga kawasan konservasi.
PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yang memiliki perhatian terhadap upaya
pemulihan lingkungan dan peningkatan sesejahteraan masyarakat memandang
perlu mendorong partisipasi masyarakat desa dan lembaga non pemerintah
khususnya masyarakat Desa Pasawahan untuk mengembangkan potensi yang ada
2
dan melakukan upaya-upaya penyelamatan lingkungan serta sumberdaya hayatinya.
Oleh karena itu, pada Tahun 2022 dilakukan Program TJSL “Pembangunan Edu-
Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur :
Desa Pasawahan Kabupaten Garut”.
Perbaikan
Mutu
Lingkungan
Edu-Wisata
Perlebahan
Gn. Guntur
Peningkatan Peningkatan
Kualitas Sosial Kesejahteraan
Program TJSL PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, akan memberikan
konstribusi untuk mendayagunakan potensi alam Desa Pasawahan sebagai daerah
penyangga kawasan konservasi Gunung Gunter sekaligus sebagai langkah
konservasi kawasan yang bernilai ekonomis, lingkungan dan social.
3
Eduwisata Perlebahan Gunung Guntur diresmikan oleh Bupati Garut dan GM. PT
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat pada Bulan September Tahun 2022. Edu
Wisata ini akan memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk mengenal
lebah, hutan dan budaya masyarakat. Kehadirannya diharapkan akan memberikan
manfaat ekonomi bagi desa dan masyarakat desa serta manfaat sosial dan
lingkungan.
2. TUJUAN PROGRAM
Tujuan “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan
Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten Garut” adalah:
3. PENERIMA MANFAAT
Penerima “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan
Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten Garut” sebagaimana
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Peneriman Manfaat Program
4
NO KEGIATAN PENERIMA MANFAAT
2. Penanaman Tanaman MPTS 1. Kelompok Tani Guntur Indah
2. Kelompok Wanita Tani (KWT)
3 Pelatihan Pengelolaan Edu-Wisata 1. BUMDESa Sauuyunan Desa
Pasawahan Unit Usahan Edu-
Wisata
2. Kelompok Tani Guntur Indah
3. Masyarakat Desa – Kelompok PKK
dan KWT Desa Pasawahan (10
orang)
4. PERENCANAAN PROGRAM
Perencanaan dan pelaksanaan program dilakukan dengan pendekatan partisipatif.
Partisipasi adalah salah satu kata kunci dalam proses pembangunan. Partisipasi
merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat serta akan
terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi oleh tiga faktor
pendukungnya yaitu adanya: kemauan, kemampuan, dan kesempatan untuk
berpartisipasi. Dalam konteks perencanaan program kelompok sasaran didorong
untuk berpartisipasi secara aktif dan melibatkan beberapa stakeholder kunci seperti
tokoh masyarakat desa, pendamping desa, pemerintahan desa (kepala desa dan
BPD), kelompok dan lembaga masyarakat, penggiat pemberdayaan desa serta dinas
terkait di Kabupaten Garut.
5
Gambar 2. Peta Jalan Program dan Indikator Kinerja Kunci
6
5. IMPLEMENTASI PROGRAM
5.1. Sosialisasi dan Diskusi Program
Sosialisasi dan Diskusi Program TJSL PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat
merupakan proses untuk mengkomunikasi, memberikan informasi tentang program
yang akan dikembangkan di Desa Pasawahan sekaligus curah pendapat terkait
pelaksanaan program. Langkah ini juga merupakan salah satu cara untuk
melakukan pengendalian sosial (sosial control) sehingga masyarakat dapat
melakukan kontrol secara efektif terhadap program yang dijalankan.
Sosialisasi dilakukan dilakukan oleh PT. PLN Unit Induk Distrubsi Jawa Barat dan
Yayasan Pengembangan Petani Muda Perlebahan sebagai pendamping. Materi
sosialisasi mencakup:
1. Program TJSL PT. PLN
2. Curah Pendapat lIngkup kegiatan pada program Edu-Wisata Perlebahan Gunung
Guntur
3. Diskusi Rencana kerja
4. Diskusi Kelembagaan program
7
Berdasarkan hasil sosialisasi, Program TJSL PT. PLN disambut dengan sangat baik
dan diperoleh kesepahaman dan kemauan berpartispasi dalam pelaksanaan dan
pengelolaan untuk keberlanjutan program.
Penguatan kelembagaan
diperlukan untuk meningkatkan
akses kelompok terhadap
pengetahuan dan teknologi
pengelolaan edu-wisata berbasis
pengelolaan sumberdaya hayati
(lebah dan hutan) serta akses
pengembangan kemitraan dan
usaha.
8
5.3. Penanaman Pohon, MPTS dan Tanaman Pakan Lebah
Jenis tanaman dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian tempat tumbuh (edafis
dan klimatis), tujuan penanaman, nilai ekonomi dan minat masyarakat. Berdasarkan
pertimbangan tersebut dipilih jenis tanaman sebagai berikut:
1. Kayu-kayuan : Pinus (Pinus merkusiis) dan Manglid (Manglietia glauca).
Tanaman tersebut merupakan jenis yang tumbuh di sekitar Kawasan Hutan
Gunung Guntur sekaligus berfungsi sebagai sumber getah bagi lebah madu dan
nektar bunga maglid sebagai pakan lebah.
2. Kelompok MPTS. Jenis MPTS yang dipilih adalah tanaman buah dan penghasil
pakan lebah yang terdiri dari rambutan, alpukat, durian, mangga aromanis,
nangka, jambu kristal dan jengkol serta jenis MPTS lainnya adalah kayu manis
(Cinnamomum burmanii).
3. Kelompok Tanaman Sela (Kopi). Jenis kopi yang dipilih adalah jenis kopi arabika
4. Tanaman Pakan Lebah
9
Kegiatan penanaman dilakukan Kelompok Tani Guntur Indah dan Kelompok Wanita
Tani Desa Pasawahan sehingga tingkat partisipasi masyarakat desa pada program
sangat tinggi. Melalui partisipasi tersebut diharapkan tumbuh rasa kepemilikan
terhadap program disamping mendapat manfaat langsung ekonomi langsung berupa
bantuan biaya tanam yang diterima oleh masyarakat.
10
5.5. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pembangunan sarana dan prasarana ditujukan untuk mendukung pengembangan
aktivitas edu-wisata perlebahan termasuk untuk mendukung kegiatan pelatihan.
Sarana yang dibangun meliputi pembuatan gapura, pembangunan ruang pamer
madu, toilet, dan pagar rambat bunga pengantin. Sarana dan prasaran terbangun
memberikan kelengkapan fasilitas wisata yang ada di Kawasan Edu-Wisata
Perlebahan Gunung Guntur.
11
dengan layanan yg
professional..”nice experience to
discover useful insect,
conservation forest and
community culture”
Kegiatan peresmian
diselenggarakan pada Rabu, 28
September 2022 yang dihadiri
oleh + 150 orang peserta yang
terdiri dari General Manager PT.
PLN Unit Induk Distribusi Jawa
Barat ; Bupati Kab. Garut; Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat,
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kab. Garut; Dinas
Pariwitasa Kab. Garut, dan SKPD
lain; DPRD Kab. Garut; SKPD lain
di Lingkungan Kab. Garut; Camat
Tarogong Kaler; Asosiasi
Gambar 8. Acara Peresmian Eduwisata
Perlebahan Indonesia DPD Jawa
Perlebahan Gunung Guntur
Barat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, FK-PDAS, masyarakat dan lain-lain
Dalam sambutannya Bupati Garut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PLN
yang memberikan bantuan pengembangan Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur,
Desa Wisata Pasawahan, Kabupaten Garut sehingga Kawasan Gunung Guntur lebih
terpelihara dan masyarakat desa memiliki alternatif mata pencaharian. Pemerintah
Garut melalui bantuan Program TJSL PLN berkomitmen untuk mengembangkan
program desa wisata sesuai dengan Sustainable development goals (SDGs) atau
tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs merupakan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dunia, serta upaya dalam melindungi
lingkungan dengan tujuan dapat tercipta pembangunan yang berkelanjutan bagi
generasi yang akan datang.
12
5.6. Keterlibatan Para Pihak
Dalam implementasi program “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten
Garut” terlibat multi pihak yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
program sebagaimana disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Keterlibat Para Pihak Dalam Program
13
NO KEGIATAN PIHAK YANG TERLIBAT JUMLAH PARTISIPAN
3. Perguruan Tinggi (staf
Pengajar SITH-ITB)
4. Praktisi Budidaya Lebah
Madu
6 Pelayanan Jasa Lingkungan 1. BUMDESa Sauuyunan Kunjungan Wisatawan
(edu-wisata) Desa Pasawahan Unit dari Bulan Oktober
Usahan Edu-Wisata Hingga Januari + 1200
orang yang terdiri dari:
2. Kelompok Tani Guntur
Indah 1. Siswa Taman
Kanak-kank
3. KWT Desa Pasawahan
2. Pelajar
3. Kelompok
Masyakarat
4. TNI dan Polri
5. Intansi Pemerintah
(studi Banding)
6. Kementerian Desa
dan Daerah
Tertinggal
14
Gambar 9. Pelatihan Angkatan I
Pelatihan di bawah instruktur Dr. Sopandi Sunarya (SITH-ITB) yang menyampaikan
materi mengenai Manajemen Pakan Lebah Madu, Yudi Rismayadi, Ir, MSI, IPU (Ahli
Serangga Sosial) menyajikan materi Bio-Ekologi Lebah Madi, Tyanto, Ssi (praktisi
Apicutur dan Api terapi) menyajikan materi Teknik Budidaya Lebah Madu, serta Rasu
Garda (motivator). Pelatihan diikuti oleh 23 Peserta pelatihan berasal dari kelompok
wanita tani, kelompok tani Guntur Indah di Desa Pasawahan. Terdapat juga peserta
dari desa lain, yaitu Desa Malangbong dan Desa Cikajang.
Di PIhak lain, Edu-wisata juga telah mampu menarik wisatawan dari berbagai
kalangan:
1. Pelajar Taman Kanak-Kanan dan Paud
2. Pelajar SLTP
3. Kelompok Masyarakat
4. Instansi Pemerintah
5. TNI dan Polri
15
Gambar 10. Kunjungan Ke Destinasi Edu-Wisata Perlebahan
7. EVALUASI PROGRAM
Untuk mengetahui keberhasilan program dilakuikan self evaluation. Self Evaluasi
merupakan prosedur tetap digunakan untuk mengamati serta menganalisis dan
menilai tindakan profesional (kerja) serta bagaimana hasilnya berdasarkan indikator
kinerja kunci yang ditetapkan (KPI). Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kinerja
yang telah dievaluasi tersebut. Ringkasan hasil evaluasi diri adalah sebagai berikut:
16
KEGITAN INDIKATOR HASIL EVALUASI
Kayua-kayuan, MPTS • Keberhasilan
(penghasil buah tanaman > 75%
sekaligus sebagai
Pakan Lebah), dan
tanaman sela (Kopi)
• Pelatihan Pengelolaan • Terbentuk Unit • Telah terbentuk unit Pengelola Edu-
Edu-Wisata Usaha Pengelolaan Wisata Perlebahan di bawah struktur
Edu-wisata BUMDESa Sauyunan yang bekerjasama
• Pengkayaan Tanaman Perlebahan dengan Yayasan Pengembangan Petani
Pakan Lebah • Penguatan Peran Muda Perlebahan
• Pengadaan Koloni Kelompok Tani
• Kelompok Tani Guntur Indah memiliki
Lebah Madu Guntur Indah dan
tugas dan kewenagan melakukan
• Pembangunan sarana Kelompok Wanita
budidaya lebah madu dan kelompok
dan prasarana Edu- Tani Desa
wanita tani bertugas melakukan
wisata Tahap I • Persen
pemeliharaan tanaman
Keberhasilan Hidup
Koloni Lebah < 80% • Persen keberhasilan hidup koloni lebah
• Keberhasilan 86% (2 koloni lebah tanpa sengat dan 7
tanaman > 75% koloni lebah Apis cerana bermigrasi)
• Partisipasi sehingga dari 50 Stup tersisa 41 stup
Stakeholder dan koloni lebah
Peliputan Media
• Tertanam 2.200 tanaman pakan lebah
dengan persen tumbuh > 75%
• Program TJSL diliput dan diberitakan oleh
tidak kurang dari lima belas media massa
online
• Partsipasi dalam kegiatan serominial dan
penanaman tidak kurang dari 255 orang
dari seluruh pemangku kepentingan
• Partisipasi dalam kegiatan peresmian
Edu-Wisata tidak kurang dari 150 orang
• Film Dokumenter Kegiatan
7. Mengubah pola sikap dan perilaku dalam mengelola sumbertdaya alam sehingga
telah mumunculkan sikap bahwa penambangan liar di kawasan Hutan
membahayakan lingkungan dan dapat mendatangkan bencana
8. DAMPAK PROGRAM
Dampak merupakan gambaran dari nilai pelaksanaan program baik yang
mendatangkan akibat negatif maupun positif. Penilaian dampak pada dasarnya,
mengacu pada manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program. Berikut adalah
dampak program yang muncul pasca pelaksanaan program Pembangunan Edu-
Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur :
Desa Pasawahan Kabupaten Garut”
17
8.1. Aspek Ekonomi
Dampak pada aspek ekonomi yang sudah dicapai dan potensi pendapatan adalah
sebagai berikut:
1. Lapangan kerja baru sebagai pengelola unit usaha dengan jumlah karyawan
sebanyak 5 orang, yang terdiri dari Direktur, Bagian Administrasi dan Keuangan,
Bagian Pemasaran, Penaggungjawab Operasi, Penanggungjawab Pemeliharaan
sarana dan prasaran
2. Lapangan kerja baru pembudidayaan lebah bagi 20 Anggota Kelompok Tani
Guntur Indah dan Kelompok Wanita Tani
3. Lapangan kerja baru bagi 5 tenaga instruktur/pemandu Edu-Wisata
4. Kunjungan wisata dengan omzet selama 3 bulan mencapai + Rp 12.000.000
(Periode Oktober-Desember)
5. Pendapatan dari Kegiatan Pelatihan Rp 11.200.000,-
6. Manfaat ekonomi langsung dari pelaksanaan program berupa upah tanam dan
upah pembangunan sarana sebesar Rp 59.500.000,-
7. Potensi Pendapatan dari Madu (belum melakukan pemanenan)
18
b. penambangan pasir illegal
akan mendatangkan dampak
kebencanaan baik longsor
maupun gangguan
hidroorologis;
c. Sumberdaya alam dapat
dikelola dan dimanfaatkan
secara lestari
19
5. https://www.garutkab.go.id/news/bupati-garut-resmikan-eduwisata-
perlebahan-gunung-guntur-desa-pasawahan
6. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-015419119/dukung-program-
pelestarian-alam-pln-beri-bantuan-pengembangan-desa-wisata-di-gunung-
guntur-garut
7. Media Onine lainnya.
20