Anda di halaman 1dari 21

PEMBANGUNAN EDUWISATA PERLEBAHAN

PADA DAERAH PENYANGGA


KAWASAN KONSERVASI GUNUNG GUNTUR
“Nice Experience To Discover Useful Insect, Conservation Forest And Culture”

0
Kategori : 1. Pengembangan Edu-Wisata Konservasi Alam
2. Konservasi Keanekaragaman Hayati

Judul Program : PEMBANGUNAN EDU-WISATA PERLEBAHAN PADA DAERAH


PENYANGGA KAWASAN KONSERVASI GUNUNG GUNTUR : DESA
PASAWAHAN KABUPATEN GARUT

1. LATAR BELAKANG PROGRAM

Gunung Guntur merupakan salah satu Saninten (Castanopsis argentea),


gunung berapi yang berada di Kitebe (Slonea sigun), Kitambaga
Kabupaten Garut. Gunung ini memiliki (Eugenia cuminii), Kiara (Ficus glabela),
karakter bentang alam yang unik yaitu Puspa (Schima wallichii), Pasang
memiliki tiga bukit pada puncaknya, (Quercus javanica), Mara (Macaranga
masing-masing bukitnya memiliki tanarius), Jamuju (Podocarpus
ketinggian 1000 m (dari kaki gunung), imbricatus) dan Kibeureum (Viburnum
1200 m, dan 1300 m pada puncak paling sambucinum). Sedangkan potensi
tinggi. Gunung Guntur ditetapkan fauna meliputi Macan Tutul (Panthera
sebagai Kawasan Hutan Gunung pardus), Surili (Presbytis comata), dan
Guntur-Kamojang. Berdasarkan fungsi Elang Jawa (Spizaetus bartelsi).
kawasannya, Kawasan Hutan Gunung
Guntur terbagi menjadi Kawasan Di tengah fungsinya yang sangat penting
Konservasi Taman Wisata Alam seluas Hutan Gunung Guntur tercatat
250 Ha dan Hutan Lindung seluas 500 menghadapi berbagai masalah
Ha, sedangkan sisanya 7.536 Ha masih gangguan hutan terutama kebakaran
tetap berfungsi sebagai Cagar Alam. hutan dan penambangan pasir illegal.
Kebakaran hutan sering kali terjadi
Sebagai bagian kawasan hutan lindung secara berulang sebagai contoh terjadi
dan hutan konservasi, Hutan Gunung di Blok Ranjeng, Blok Legok Jambu atau
Guntur memiliki fungsi yang sangat di Kampung Citiis Desa Pasawahan.
penting yaitu perlindungan sistem Penambangan pasir illegal juga pernah
penyangga kehidupan untuk mengatur marak terjadi dengan sangat intensif
tata air, mencegah banjir, dan walaupun saat ini sudah jauh
pengendalian erosi serta untuk berkurang. Gunung Guntur menghadapi
pengawetan keanekaragaman hayati dilema antara kebutuhan ekonomi dan
serta ekosistemnya. Potensi flora yang konservasi dengan tekanan masyarakat
ada di Kawasan Hutan Gunung Guntur yang tinggi.
terdiri dari Kaliandra (Caliandra
haematocephala), Tusam (Pinus
merkusii), Kihujan (Engelhardtia
spicata), Rasamala (Altingia excelsa),

1
Perlindungan dan rehabilitas Hutan Gunung Guntur telah dilakukan oleh berbagai
pihak diantaranya BKSDA Jawa Barat dan Pemda Kabupaten Garut termasuk upaya
penegakan hukum untuk mengatasi gangguan aktivitas manusia untuk menekan
dampak kerusakan lingkungan yang mungkin timbul, namun upaya tersebut masih
perlu dukungan dan pendekatan lain yang lebih terpadu berupa pendekatan sosial
(penyadartahuan) dan pendekatan ekonomi yang menopang kesejahteraan
masyarakat sekitar yang berada di daerah penyangga kawasan konservasi.

Secara Administratif Kawasan Gunung Guntur salah satunya berbatasan dengan


Desa Pasawahan di Sebelah Utara dan merupakan pintu akses bagi wisatawan yang
akan melakukan wisata minat khusus yaitu pendakian gunung dan berkemah.
Tingkat kunjungan wisatawan minat khusus cukup tinggi karena memiliki daya tarik
berupa medan gunung yang menantang, lembah, air terjun, sungai, panorama alam
dan kawah. Di samping potensi minat khusus, bentang lahan dan vegatasi di Gunung
Guntur dan sekitarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi areal budidaya
lebah karena terdapat banyak vegetasi kaliandra dan tanaman penghasil pakan
lebah lainnya.

Keindahan alam di Gunung Guntur


dan potensi pakan lebah sangat
potensial untuk dikembangkan Edu-Wisata Perlebahan Gunung Guntur
menjadi Kawasan Budidaya Lebah adalah bentuk wisata yang berhubungan
dengan serangga bermanfaat/ lebah sebagai
sekaligus pengembangan Wisata
profesi tradisional dan dengan produk lebah
tematik yang menarik dalam hal ini dalam aspek ekologi, makanan dan obat-
Edu-Wisata Perlabehan Gunung obatan.
Guntur. Kehadiran edu-wisata ini
Kegiatan yang terkait dengan wisata lebah
akan menunjang kelestarian meliputi penyadartahuan tentang manfaat
Kawasan Konservasi dan serangga penyerbuk dan peghasil madu
pengembangan Desa Wisata (bahan berguna), tanaman pakan lebah
Pasawahan serta dapat kunjungan ke peternakan lebah, proses
pengolahan lebah. Wisatawan memiliki
memberikan dampak pengalaman dan mendapatkan edukasi
kesejahteraan dan perlindungan seputar lebah, hutan, dan budaya peternak
lingkungan hidup. Upaya tersebut lebah. Wisatawan akan melihat bagaimana
diharapkan akan memberikan hubungan antara koloni lebah dengan
lingkungannya (tinjauan ekologis) dan
dampak pada peningkatan hubungan antara manusia dan lebah.
kesejahteraan masyarakat. Disisi
lain akan berdampak pada
pemulihan kualitas lingkungan
Gunung Guntur.

PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yang memiliki perhatian terhadap upaya
pemulihan lingkungan dan peningkatan sesejahteraan masyarakat memandang
perlu mendorong partisipasi masyarakat desa dan lembaga non pemerintah
khususnya masyarakat Desa Pasawahan untuk mengembangkan potensi yang ada

2
dan melakukan upaya-upaya penyelamatan lingkungan serta sumberdaya hayatinya.
Oleh karena itu, pada Tahun 2022 dilakukan Program TJSL “Pembangunan Edu-
Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur :
Desa Pasawahan Kabupaten Garut”.

Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur yang dikembangkan di Daerah Penyangga


Kawasan Konservasi merupakan pendekatan terpadu dalam pengelolaan daerah
penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur karena mengkombinasikan
pendekatan lingkungan, sosial dan ekonomi.

Perbaikan
Mutu
Lingkungan

Edu-Wisata
Perlebahan
Gn. Guntur

Peningkatan Peningkatan
Kualitas Sosial Kesejahteraan

Gambar 1. Model Pendekatan Pengembangan Edu Wisata Lebah Madu

Pengembangan Edu-Wisata Perlebahan Gunung Guntur sejalan dengan


kecenderungan minat pariwisata dalam beberapa tahun terakhir dimana minat
pariwisata berupa perjalanan yang pro-lingkungan: wisata eko dan agro, wisata
alam dan budaya. Wisatawan mencari bentuk aktif dari menghabiskan waktu luang
namun tidak hanya aktivitas fisik yang penting tetapi juga kognitif. Kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman baru, bertemu dengan kekhasan alam dan budaya suatu
daerah menjadi motif banyak perjalanan wisata (Wożniak & Cebulak, 2007).

Program TJSL PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, akan memberikan
konstribusi untuk mendayagunakan potensi alam Desa Pasawahan sebagai daerah
penyangga kawasan konservasi Gunung Gunter sekaligus sebagai langkah
konservasi kawasan yang bernilai ekonomis, lingkungan dan social.

3
Eduwisata Perlebahan Gunung Guntur diresmikan oleh Bupati Garut dan GM. PT
PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat pada Bulan September Tahun 2022. Edu
Wisata ini akan memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk mengenal
lebah, hutan dan budaya masyarakat. Kehadirannya diharapkan akan memberikan
manfaat ekonomi bagi desa dan masyarakat desa serta manfaat sosial dan
lingkungan.

2. TUJUAN PROGRAM
Tujuan “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan
Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten Garut” adalah:

1. Mendukung kelestartian fungsi Kawasan Konservasi Gunung Guntur melalui


pengembangan potensi daerah penyangga (Desa Pasawahan) berupa potensi
jasa lingkungan (wisata alam) dan hasil hutan bukan kayu (lebah madu) sebagai
sumber pendapatan masyarakat desa sehingga dapat mengurangi ancaman
gangguan terhadap Kawasan Hutan Konservasi Gunung Guntur, khususnya
menekan ancaman penambangan pasir illegal
2. Konservasi potensi keanekaragaman hayati, lebah tanpa sengat Trigona
laeviceps (Apidae: Melliponini) dan Apis cerana yang sudah semakin sulit
dijumpai di sekitar Kawasan Hutan Gunung Guntur akibat kerusakan habitat
(penebangan bambu dan berkurangnya tanaman pakan lebah) termasuk
peningkatan pengkaayaan tanaman pakan lebah di lokasi kegiatan
3. Membangun Wisata Pendidikan (Edu Wisata) Perlebahan dan Pusat Pelatihan
untuk meningkatkan penyadar-tahuan masyarakat sejak usia dini terhadap
manfaat lebah sebagai serangga penyerbuk dan penghasil bahan berguna
termasuk perlindungan habitatnya sehingga terjadi perubahan pola perilaku
terhadap upaya konservasi sumberdaya alam
4. Mengembangka Program TJSL yang berkesan, memberi dampak lingkungan, dan
berkelanjutan

3. PENERIMA MANFAAT
Penerima “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan
Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten Garut” sebagaimana
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Peneriman Manfaat Program

NO KEGIATAN PENERIMA MANFAAT


1 Pengulatan Kelembagaan Kelompok Tani 1. BUMDESa Sauuyunan Desa
dan BUMDESa Sauuyunan Desa Pasawahan
Pasawahan
2. Kelompok Tani Guntur Indah

4
NO KEGIATAN PENERIMA MANFAAT
2. Penanaman Tanaman MPTS 1. Kelompok Tani Guntur Indah
2. Kelompok Wanita Tani (KWT)
3 Pelatihan Pengelolaan Edu-Wisata 1. BUMDESa Sauuyunan Desa
Pasawahan Unit Usahan Edu-
Wisata
2. Kelompok Tani Guntur Indah
3. Masyarakat Desa – Kelompok PKK
dan KWT Desa Pasawahan (10
orang)

4 Pembangunan Edu-wisata 1. BUMDESa Sauuyunan Desa


Pasawahan Unit Usahan Edu-
1. Pengkayaan Tanaman Pakan Lebah
Wisata
2. Pengadaan Koloni Lebah
3. Pembangunan Sarana dan Prasarana 2. Kelompok Tani Guntur Indah
3. KWT Desa Pasawahan

5 Pelayanan Jasa Pelatihan Masyarakat Desa, Pelaku Usaha


Perlebahan
6 Pelayanan Jasa Lingkungan (edu-wisata) 1. Pelajar dan Mahasiswa
2. Kelompok Masyarakat
3. Masyarakat

4. PERENCANAAN PROGRAM
Perencanaan dan pelaksanaan program dilakukan dengan pendekatan partisipatif.
Partisipasi adalah salah satu kata kunci dalam proses pembangunan. Partisipasi
merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat serta akan
terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi oleh tiga faktor
pendukungnya yaitu adanya: kemauan, kemampuan, dan kesempatan untuk
berpartisipasi. Dalam konteks perencanaan program kelompok sasaran didorong
untuk berpartisipasi secara aktif dan melibatkan beberapa stakeholder kunci seperti
tokoh masyarakat desa, pendamping desa, pemerintahan desa (kepala desa dan
BPD), kelompok dan lembaga masyarakat, penggiat pemberdayaan desa serta dinas
terkait di Kabupaten Garut.

Perencanaan Program “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah


Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten
Garut” sebagaimana disajikan pada Gambar 2.

5
Gambar 2. Peta Jalan Program dan Indikator Kinerja Kunci

6
5. IMPLEMENTASI PROGRAM
5.1. Sosialisasi dan Diskusi Program
Sosialisasi dan Diskusi Program TJSL PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat
merupakan proses untuk mengkomunikasi, memberikan informasi tentang program
yang akan dikembangkan di Desa Pasawahan sekaligus curah pendapat terkait
pelaksanaan program. Langkah ini juga merupakan salah satu cara untuk
melakukan pengendalian sosial (sosial control) sehingga masyarakat dapat
melakukan kontrol secara efektif terhadap program yang dijalankan.

Sosialisasi dilakukan dilakukan oleh PT. PLN Unit Induk Distrubsi Jawa Barat dan
Yayasan Pengembangan Petani Muda Perlebahan sebagai pendamping. Materi
sosialisasi mencakup:
1. Program TJSL PT. PLN
2. Curah Pendapat lIngkup kegiatan pada program Edu-Wisata Perlebahan Gunung
Guntur
3. Diskusi Rencana kerja
4. Diskusi Kelembagaan program

Peserta sosialisasi terdiri dari:


1. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sauyunan Desa Pasawahan
2. Pemerintah Desa Pasawahan
3. Kelompok Tani Hutan Guntur Indah
4. Perwakilan kelompok wanita Tani (KWT) Desa Pasawahan
5. Pendamping Desa

Gambar 3. Proses Sosialisasi dan Diskusi Program

7
Berdasarkan hasil sosialisasi, Program TJSL PT. PLN disambut dengan sangat baik
dan diperoleh kesepahaman dan kemauan berpartispasi dalam pelaksanaan dan
pengelolaan untuk keberlanjutan program.

5.2. Penguatan Kelembagaan


Penguatan kelembagaan dilakukan
kepada kelompok sasaran yaitu
BUMDesa Sauuyunan, Kelompok
Tani Guntur Indah dan Kelompok
Wanita Tani Desa Pasawahan.

Penguatan kelembagaan
diperlukan untuk meningkatkan
akses kelompok terhadap
pengetahuan dan teknologi
pengelolaan edu-wisata berbasis
pengelolaan sumberdaya hayati
(lebah dan hutan) serta akses
pengembangan kemitraan dan
usaha.

Penguatan kelembagaan dilakukan


dengan target merumuskan
strategi penguatan kelembagaan
dari aspek organisasi, aspek
sumberdaya, dan aspek jaringan
kerjasama atau kemitraan.
Penguatan kelembagaan
diharapkan mampu mendorong
kelompok meningkatkan
produktivitas, sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan dan
pengelolaan lingkungan di daerah
penyangga Kawasan Konservasi
Gunung Guntur.

Kegiatan penguatan kelembagaan Gambar 4. Kegiatan Penguatan


melibatkan Pendamping Program Kelembagaan
yaitu Yayasan Petani Muda
Perlebahan dan Yayasan Buana Hijau Sejahtera dan dilakukan bersama-sama
dengan PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.

8
5.3. Penanaman Pohon, MPTS dan Tanaman Pakan Lebah
Jenis tanaman dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian tempat tumbuh (edafis
dan klimatis), tujuan penanaman, nilai ekonomi dan minat masyarakat. Berdasarkan
pertimbangan tersebut dipilih jenis tanaman sebagai berikut:
1. Kayu-kayuan : Pinus (Pinus merkusiis) dan Manglid (Manglietia glauca).
Tanaman tersebut merupakan jenis yang tumbuh di sekitar Kawasan Hutan
Gunung Guntur sekaligus berfungsi sebagai sumber getah bagi lebah madu dan
nektar bunga maglid sebagai pakan lebah.
2. Kelompok MPTS. Jenis MPTS yang dipilih adalah tanaman buah dan penghasil
pakan lebah yang terdiri dari rambutan, alpukat, durian, mangga aromanis,
nangka, jambu kristal dan jengkol serta jenis MPTS lainnya adalah kayu manis
(Cinnamomum burmanii).
3. Kelompok Tanaman Sela (Kopi). Jenis kopi yang dipilih adalah jenis kopi arabika
4. Tanaman Pakan Lebah

Kegiatan penanaman dilakukan pada Tahun 2021 berupa penanaman kayu-kayuan,


MPTS dan Kopi serta pada Tahun 2022 ditanam pengkayaan tanaman pakan lebah
diantaranya adalah bunga air mata pengantin, bunga matahari, bunga kenikir,
bungan santos dan jenis tanaman lainnya.

Gambar 5. Kegiatan Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Oleh Masyarakat

9
Kegiatan penanaman dilakukan Kelompok Tani Guntur Indah dan Kelompok Wanita
Tani Desa Pasawahan sehingga tingkat partisipasi masyarakat desa pada program
sangat tinggi. Melalui partisipasi tersebut diharapkan tumbuh rasa kepemilikan
terhadap program disamping mendapat manfaat langsung ekonomi langsung berupa
bantuan biaya tanam yang diterima oleh masyarakat.

Gambar 6. Kondisi Lahan Pasca Penanaman Tahun Pertama (P1)

5.4. Introduksi Koloni Lebah


Perlebahan adalah suatu rangkaian kegiatan pemanfaatan lebah madu dan vegetasi
penunjangnya untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
hidup manusia dengan tetap menjaga aspek kelestariannya. Introduksi koloni lebah
untuk dibudidayakan terdiri tiga jenis lebah, yaitu:
1. Lebah Apis cerana
2. Lebah Tanpa sengat Heterotrigona itama;
3. Lebah Tanpa sengat Trigona laeviceps

Trigona laeviceps (Apidae: Melliponini) merupakan lebah tanpa sengat yang


kelimpahannya tinggi di Kawasan Gunung Guntur, namun mengalami penurunan
populasi sehingga menjadi sukar dijumpai akibat berkurangnya vegetasi bambu dan
tanaman pakannya karena penebangan dan aktivitas penambangan pasir ilegal.
Lebah jenis ini diketahui merupakan lebah penyerbuk yang efektif dan mampu
meningkatkan produksi buah dan biji berbagai tanaman pertanian. Oleh karena itu
dilakukan introduksi kembali dan pengkayaan tanaman pakannya.

10
5.5. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pembangunan sarana dan prasarana ditujukan untuk mendukung pengembangan
aktivitas edu-wisata perlebahan termasuk untuk mendukung kegiatan pelatihan.
Sarana yang dibangun meliputi pembuatan gapura, pembangunan ruang pamer
madu, toilet, dan pagar rambat bunga pengantin. Sarana dan prasaran terbangun
memberikan kelengkapan fasilitas wisata yang ada di Kawasan Edu-Wisata
Perlebahan Gunung Guntur.

. Gambar 7. Kondisi Sarana Terbangun di Lokasi Kegiatan

5.7. Peresmian Eduwisata Perlebahan


Kegiatan peresmian Edu-Wisata Perlebahan Gunung Guntur adalah bentuk
sosialisasi kegiatan sekaligus mempromosikan destinasi wisata baru yang dibangun
melalui Program TJSL PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat. Kegiatan ini sangat
penting untuk mendorong banyak pihak peduli dan berkontribusi kepada lingkungan
dan kesejahteraan masyarakat serta menciptakan relasi yang lebih baik antara
perusahaan dengan masyarakat, lingkungan serta stakeholder lain secara umum.

Destinasi wisata ini diharapkan dapat meberikan pengalaman yang menyenangkan.


Pengunjung tidak hanya akan healing tetapi akan diberikan kesempatan untuk
mengamati pekerjaan peternak lebah, melihat bagaimana koloni lebah hidup,
mengenali korelasi ekologis antara manusia, lebah dan hutan serta aktivitas lainnya

11
dengan layanan yg
professional..”nice experience to
discover useful insect,
conservation forest and
community culture”

Kegiatan peresmian
diselenggarakan pada Rabu, 28
September 2022 yang dihadiri
oleh + 150 orang peserta yang
terdiri dari General Manager PT.
PLN Unit Induk Distribusi Jawa
Barat ; Bupati Kab. Garut; Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat,
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kab. Garut; Dinas
Pariwitasa Kab. Garut, dan SKPD
lain; DPRD Kab. Garut; SKPD lain
di Lingkungan Kab. Garut; Camat
Tarogong Kaler; Asosiasi
Gambar 8. Acara Peresmian Eduwisata
Perlebahan Indonesia DPD Jawa
Perlebahan Gunung Guntur
Barat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, FK-PDAS, masyarakat dan lain-lain

Dalam sambutannya Bupati Garut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PLN
yang memberikan bantuan pengembangan Edu Wisata Perlebahan Gunung Guntur,
Desa Wisata Pasawahan, Kabupaten Garut sehingga Kawasan Gunung Guntur lebih
terpelihara dan masyarakat desa memiliki alternatif mata pencaharian. Pemerintah
Garut melalui bantuan Program TJSL PLN berkomitmen untuk mengembangkan
program desa wisata sesuai dengan Sustainable development goals (SDGs) atau
tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs merupakan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dunia, serta upaya dalam melindungi
lingkungan dengan tujuan dapat tercipta pembangunan yang berkelanjutan bagi
generasi yang akan datang.

Sementara itu GM menyampaikan “Program pembangunan Desa Wisata ini


diharapkan dapat menunjang kelestarian Kawasan konservasi Gunung Guntur,
memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan, sosial dan
perlindungan lingkungan hidup di sekitar. Para petani lebah, penggiat wisata, para
UMKM menjadi lebih maju, mampu bersaing dalam produksinya, dan Desa
Pasawahan ini menjadi lokasi destinasi dan ikon tujuan wisata baru di wilayah
Kabupaten Garut,”

12
5.6. Keterlibatan Para Pihak
Dalam implementasi program “Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten
Garut” terlibat multi pihak yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan
program sebagaimana disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Keterlibat Para Pihak Dalam Program

NO KEGIATAN PIHAK YANG TERLIBAT JUMLAH PARTISIPAN


1 Pengulatan Kelembagaan 1. Yayasan Buana Hijau Jumlah partisipan 15
Kelompok Tani dan BUMDESa Sejahtera orang dari Pengurus
Sauuyunan Desa Pasawahan BUMDESa Sauyunan,
2. Dinas Pemberdayaan
Kelompok Tani Guntur
Masyarakat dan Desa
Indah, Kelokpok Wanita
Kab. Garut
Tani dan Pemerintahan
Desa Pasawahan
2. Penanaman Tanaman MPTS 1. Yayasan Buana Hijau 1. Pada kegiatan
Sejahtera seremonial
penanaman Tahun
2. Forum Koordinasi
2021 diikuti oleh 300
Pengelolaan Daerah
peserta
Aliran Sungai (FK-
2. Kegiatan
PDAS) Koorwil Garut
Penanaman
3. BPDAS-HL Cimanuk melibatkan 35
Cintanduy anggota kelompok
tani dan kelompok
4. Cabang Dinas
wanita tani Desa
Kehutanan Wilayah IV
Pasawahan
3 Pelatihan Pengelolaan Edu- 1. Yayasan Pengembangan Jumlah partisipan 10
Wisata Petani Muda Perlebahan orang BUMDESa
Sauyunan, Kelompok
2. Dinas Pemberdayaan
Tani Guntur Indah,
Masyarakat dan Desa
Kelokpok Wanita Tani
Kab. Garut
4 Pembangunan Edu-wisata 1. Yayasan Pengembangan Kegiatan Penanaman
Petani Muda Perlebahan melibatkan 35 anggota
1. Pengkayaan Tanaman
kelompok tani dan
Pakan Lebah 2. Dinas Pemberdayaan
kelompok wanita tani
2. Pengadaan Koloni Lebah Masyarakat dan Desa
Desa Pasawahan
3. Pembangunan Sarana Kab. Garut
dan Prasarana

5 Pelayanan Jasa Pelatihan 1. Yayasan Pengembangan Kegiatan Pelatihan


Petani Muda Perlebahan Angkatan I dikuti oleh
23 orang partisipan dari
2. Dinas Pemberdayaan
3 Desa dan Kecamatan
Masyarakat dan Desa
yang ada di Kabupaten
Kab. Garut
Garut

13
NO KEGIATAN PIHAK YANG TERLIBAT JUMLAH PARTISIPAN
3. Perguruan Tinggi (staf
Pengajar SITH-ITB)
4. Praktisi Budidaya Lebah
Madu
6 Pelayanan Jasa Lingkungan 1. BUMDESa Sauuyunan Kunjungan Wisatawan
(edu-wisata) Desa Pasawahan Unit dari Bulan Oktober
Usahan Edu-Wisata Hingga Januari + 1200
orang yang terdiri dari:
2. Kelompok Tani Guntur
Indah 1. Siswa Taman
Kanak-kank
3. KWT Desa Pasawahan
2. Pelajar
3. Kelompok
Masyakarat
4. TNI dan Polri
5. Intansi Pemerintah
(studi Banding)
6. Kementerian Desa
dan Daerah
Tertinggal

6. HASIL IMPLEMENTASI PROGRAM


Hasil implementasi program Pembangunan Edu-Wisata Perlebahan Pada Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur : Desa Pasawahan Kabupaten
Garut” adalah:
1. Penguatan kelembagaan kelompok masyarakat lokal, yaitu BUMDESa Sauyunan,
Kelompok Tani Guntur Indah dan Kelompok Wanita Tani Desa Pasawahan untuk
dapat mengelola program secara berkelanjutan dan mampu mendorong
kelompok meningkatkan produktivitas, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan pengelolaan lingkungan di daerah penyangga Kawasan
Konservasi Gunung Guntur
2. Pengkayaan tanaman pohon, jenis MPTS dan tanaman pakan lebah
3. Introduksi 50 Koloni Lebah dari 3 spesies berbeda
4. Pembangunan sarana dan prasarana Eduwisata Perlebahan
5. Destinasi Wisata baru di Kabupaten Garut berbasis pendidikan dan pengelolaan
sumberdaya hayati
6. Kunjungan Wisata dan Kegiatan Pelatihan

Edu-wisata Perlebahan telah menyelenggarakan kegiatan Perlatihan Perlebahan


Angkatan I. Tidak sekedar menyelenggarakan pelatihan, pengelola Edu-Wisata
meramu acara pelatihan dalam suasana yang menyenangkan dengan selingan fun
games yang membangun motivasi, Kerjasama dan jiwa tawakal.

14
Gambar 9. Pelatihan Angkatan I
Pelatihan di bawah instruktur Dr. Sopandi Sunarya (SITH-ITB) yang menyampaikan
materi mengenai Manajemen Pakan Lebah Madu, Yudi Rismayadi, Ir, MSI, IPU (Ahli
Serangga Sosial) menyajikan materi Bio-Ekologi Lebah Madi, Tyanto, Ssi (praktisi
Apicutur dan Api terapi) menyajikan materi Teknik Budidaya Lebah Madu, serta Rasu
Garda (motivator). Pelatihan diikuti oleh 23 Peserta pelatihan berasal dari kelompok
wanita tani, kelompok tani Guntur Indah di Desa Pasawahan. Terdapat juga peserta
dari desa lain, yaitu Desa Malangbong dan Desa Cikajang.

Di PIhak lain, Edu-wisata juga telah mampu menarik wisatawan dari berbagai
kalangan:
1. Pelajar Taman Kanak-Kanan dan Paud
2. Pelajar SLTP
3. Kelompok Masyarakat
4. Instansi Pemerintah
5. TNI dan Polri

15
Gambar 10. Kunjungan Ke Destinasi Edu-Wisata Perlebahan

7. EVALUASI PROGRAM
Untuk mengetahui keberhasilan program dilakuikan self evaluation. Self Evaluasi
merupakan prosedur tetap digunakan untuk mengamati serta menganalisis dan
menilai tindakan profesional (kerja) serta bagaimana hasilnya berdasarkan indikator
kinerja kunci yang ditetapkan (KPI). Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kinerja
yang telah dievaluasi tersebut. Ringkasan hasil evaluasi diri adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Self Evaluation

KEGITAN INDIKATOR HASIL EVALUASI


Tahun 2021
• Terbentur • BUMDESa Sauuyunan memiliki AKta
• Sosialisasi Program
struktur Notaris dan Pengukuhan dari Kementerian
• Penguatan
organisasi Hukum dan HAM
Kelembagaan Bumdes
Kelompok Tani • Pada Tahun 2021 tertanam tanaman
dan Kelompok Tani
sebanyak 8900 pohon (termasuk di Desa
Guntur Indah • Penguatan
Parakan) dengan tanam tumbuh 7.815
• Inisiasi Program legalitas
pohon
melalui kegiatan BUMDES
• Persen Tumbuh tanaman 88%
penanaman Pohon

16
KEGITAN INDIKATOR HASIL EVALUASI
Kayua-kayuan, MPTS • Keberhasilan
(penghasil buah tanaman > 75%
sekaligus sebagai
Pakan Lebah), dan
tanaman sela (Kopi)
• Pelatihan Pengelolaan • Terbentuk Unit • Telah terbentuk unit Pengelola Edu-
Edu-Wisata Usaha Pengelolaan Wisata Perlebahan di bawah struktur
Edu-wisata BUMDESa Sauyunan yang bekerjasama
• Pengkayaan Tanaman Perlebahan dengan Yayasan Pengembangan Petani
Pakan Lebah • Penguatan Peran Muda Perlebahan
• Pengadaan Koloni Kelompok Tani
• Kelompok Tani Guntur Indah memiliki
Lebah Madu Guntur Indah dan
tugas dan kewenagan melakukan
• Pembangunan sarana Kelompok Wanita
budidaya lebah madu dan kelompok
dan prasarana Edu- Tani Desa
wanita tani bertugas melakukan
wisata Tahap I • Persen
pemeliharaan tanaman
Keberhasilan Hidup
Koloni Lebah < 80% • Persen keberhasilan hidup koloni lebah
• Keberhasilan 86% (2 koloni lebah tanpa sengat dan 7
tanaman > 75% koloni lebah Apis cerana bermigrasi)
• Partisipasi sehingga dari 50 Stup tersisa 41 stup
Stakeholder dan koloni lebah
Peliputan Media
• Tertanam 2.200 tanaman pakan lebah
dengan persen tumbuh > 75%
• Program TJSL diliput dan diberitakan oleh
tidak kurang dari lima belas media massa
online
• Partsipasi dalam kegiatan serominial dan
penanaman tidak kurang dari 255 orang
dari seluruh pemangku kepentingan
• Partisipasi dalam kegiatan peresmian
Edu-Wisata tidak kurang dari 150 orang
• Film Dokumenter Kegiatan

7. Mengubah pola sikap dan perilaku dalam mengelola sumbertdaya alam sehingga
telah mumunculkan sikap bahwa penambangan liar di kawasan Hutan
membahayakan lingkungan dan dapat mendatangkan bencana

8. DAMPAK PROGRAM
Dampak merupakan gambaran dari nilai pelaksanaan program baik yang
mendatangkan akibat negatif maupun positif. Penilaian dampak pada dasarnya,
mengacu pada manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program. Berikut adalah
dampak program yang muncul pasca pelaksanaan program Pembangunan Edu-
Wisata Perlebahan Pada Daerah Penyangga Kawasan Konservasi Gunung Guntur :
Desa Pasawahan Kabupaten Garut”

17
8.1. Aspek Ekonomi
Dampak pada aspek ekonomi yang sudah dicapai dan potensi pendapatan adalah
sebagai berikut:
1. Lapangan kerja baru sebagai pengelola unit usaha dengan jumlah karyawan
sebanyak 5 orang, yang terdiri dari Direktur, Bagian Administrasi dan Keuangan,
Bagian Pemasaran, Penaggungjawab Operasi, Penanggungjawab Pemeliharaan
sarana dan prasaran
2. Lapangan kerja baru pembudidayaan lebah bagi 20 Anggota Kelompok Tani
Guntur Indah dan Kelompok Wanita Tani
3. Lapangan kerja baru bagi 5 tenaga instruktur/pemandu Edu-Wisata
4. Kunjungan wisata dengan omzet selama 3 bulan mencapai + Rp 12.000.000
(Periode Oktober-Desember)
5. Pendapatan dari Kegiatan Pelatihan Rp 11.200.000,-
6. Manfaat ekonomi langsung dari pelaksanaan program berupa upah tanam dan
upah pembangunan sarana sebesar Rp 59.500.000,-
7. Potensi Pendapatan dari Madu (belum melakukan pemanenan)

Gambar 11. Tenaga Kerja Pemandu Wisata

8.2. Aspek Sosial


Dampak pada aspek sosial yang sudah dicapai adalah sebagai berikut:
1. Penguatan kelembagaan kelompok lokal (Kelompok Tani Guntur Indah,
Kelompok Wanita Tani dan BUMDESa Sauuyunan)
2. Penyadar-tahuan masyarakat di mulai dari usia dini terhadap manfaat serangga
dan hubungannya dengan lingkungan
3. Perubahan persepsi dan perilaku yang muncul dimana masyarakat sudah
memiliki persepsi yang baik bahwa
a. Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung harus dilestarikan,

18
b. penambangan pasir illegal
akan mendatangkan dampak
kebencanaan baik longsor
maupun gangguan
hidroorologis;
c. Sumberdaya alam dapat
dikelola dan dimanfaatkan
secara lestari

8.3. Aspek Ekologi


1. Perbaikan Tutupan lahan dari
kondisi awal betupa semak
belukar menjadi tanaman kayu-
kayuan, MPTS, tanaman sela dan
pakan lebah. Luas areal
Rehabilitasi adalah seluas + 4
hektar berada pada tanah desa
yang berbatasan langsung
dengan Kawasan Konservasi
Gunung Guntur
2. Pengkayaan keragaman hayati
baik flora (tanaman pakan lebah)
maupun fauna (3 jenis lebah
madu)
3. Kondisi Iklim Mikro menjadio Gambar 12. Kondisi Lahan Sebelum dan
lebih baik Setelah Program

9. KOMUNIKASI PROGRAM DAN REFERENSI


Program dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan para pihak termasuk
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Garut melalui konsep Ngumbara
Lembur dan tim pendamping lapangan dari Yayasan Buana Hijau Sejahtera dan
Yayasan Pengembangan Petani Muda Perlebahan. Program telah terkomunikasikan
secara luas melalui media massa dan platform media sosial.

Kementerian Desa telah menjadikan lokasi program untuk pengambilan konten


Akademi Desa dengan tema Edu-Wisata dan Merancang Bisnis Usaha. Berikut
beberapa referensi program
1. https://youtu.be/qyzKw3Bbl54
2. https://youtu.be/O2FWQqANMUA
3. https://youtube.com/watch?v=pl8p_RSJPE8&feature=share
4. https://wartagarut.com/bupati-garut-resmikan-eduwisata-perlebahan-
gunung-guntur/

19
5. https://www.garutkab.go.id/news/bupati-garut-resmikan-eduwisata-
perlebahan-gunung-guntur-desa-pasawahan
6. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-015419119/dukung-program-
pelestarian-alam-pln-beri-bantuan-pengembangan-desa-wisata-di-gunung-
guntur-garut
7. Media Onine lainnya.

20

Anda mungkin juga menyukai