Anda di halaman 1dari 46

Oleh: Dr.

Prima Mayaningtias Msi


Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

Jl. Naripan 25 Bandung Indonesia. 40111 . Kotak Pos 1117.


Telp: +62-22-4204871
Fax:+62-22-4231570
www.dislh.jabarprov.go.id
Email : prima_maya@yahoo.com
Instrumen Pengendalian Pembangunan Nasional & Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah dapat menggunakan berbagai Instrumen Lingkungan
Hidup yang dapat digunakan untuk mengendalikan kegiatan Pembangun Nasional
dan Daerah dalam rangka mewujudkan amanat Konstitusi UUD 1945

UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): Setiap orang KLHS Instrumen


berhak ... mendapatkan lingkungan hidup ekonomi LH
yang baik dan sehat ... Udara, Air, Tata ruang
PUU
Lahan, Pesisir dan Laut bersih dan sehat BML berbasis LH

Kualitas LH Usaha dan/atau KBKL Anggaran


Sosial berbasis LH
Kegiatan AMDAL
Ekonomi ARLH
UKL-UPL
Perizinan Audit LH
Instrumen lain sesuai kebutuhan

Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: Kegiatan perekonomian [seperti Infrastruktur pelabuhan,


waduk, ketenagalistrikan, jalan dan lain-lain] diselenggarakan berdasar prinsip...... ,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, ....
1
ISU LINGKUNGAN
JUMLAH PENDUDUK JAWA BARAT

Kebutuhan
akan
sumberdaya
alam semakin
meningkat

Pembangunan tidak
2008 : 42,5 juta jiwa 2011 : 43,7 juta jiwa 2029 : 54,1 juta jiwa
berkelanjutan

Kualitas
lingkungan &
ketersediaan
sumber daya
alam semakin
D ( Cemar Berat ) menurun

D ( Cemar Berat )
PROYEKSI TUTUPAN LAHAN SAMPAI 2043

Forest Watch Indonesia, 2014


ENVIRONMENTAL PHENOMENA
IN WEST JAVA PROVINCE

AIR POLLUTION
WASTE

WATER
POLLUTION

FLOOD Longsor Cibitung, Pengalengan


DOWN STREAM

Sumber Foto :
Pateur, 2016
HU Pikiran Rakyat (19 Februari 2010)

* Areal genangan banjir semakin meluas ke permukiman, industri dan


infrastruktur jalan Sedimentasi di Katapang
Fact Finding????
2
IJIN LINGKUNGAN
Aspek Yuridis: PUU terkait dengan Proses Amdal dan Izin Lingkungan
PUU terkait dengan BAKU MUTU PUU terkait dengan
PUU terkait dengan
PENAATAN Lingkungan
LINGKUNGAN (BML), KRITERIA BAKU 6 PERSYARATAN 7 Hidup (Pengawasan dan
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (KBKL) PERIZINAN SEKTOR
Penegakan Hukum LH)
3
2
PUU terkait dengan
PERSYARATAN
Izin PPLH
LOKASI KEGIATAN
(RUANG) atau izin Usaha
larangan untuk Proses dan/atau Pelaksanaan usaha
melakukan aktivitas Amdal dan kegiatan dan/atau kegiatan serta
tertentu di dalam Izin Izin Lingkungan & Audit LH
lokasi tertentu Lingkungan IPKH) atau
Izin
1 Pelepasan
Kawasan Usaha dan/atau Kegiatan
PUU terkait dengan HPK (Jika Ramah Lingkungan;
proses Amdal, UKL- Rencana berlokasi di Kualitas LH yang baik dan
UPL dan Izin Usaha dalam
Sehat
Lingkungan serta dan/atau kawasan
kegiatan wajib HP atau
Audit LH
Amdal HL)
Tata Kelola Izin Lingkungan
4 PUU terkait dengan
PUU terkait dengan kewajiban PENYEDIANAN SARANA dan
5
Prosedur Sampling
PRASARANA, serta PELAKSANAAN TINDAKAN perlindungan dan Kualitas LH termasuk
pengelolaan lingkungan hidup Pemetaannya
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL
Saran, pendapat dan Tanggapan dari:
PENGUMUMAN AMDAL
KONSULTASI PUBLIK

DAMPAK Prakiraan= Besaran & sifat


POTENSIAL
A penting dampak untuk setiap
PENILAIAN
RENCANA DPH KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL
C
IDENTIFIKASI EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK PENGELOLAAN DAMPAK
EVALUASI HIPOTETIK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2 LINGKUNGAN
POTENSIAL
DAMPAK
D
DAMPAK TP +
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTETIK
DAMPAK
PENTING Dampak Penting
Dampak
POTENSIAL 3 HIPOTETIK
E 3
RONA
LINGKUNGAN lingkungan
Evaluasi = telaahan terhadap
DAMPAK
lainnya
POTENSIAL
F keterkaitan dan interaksi seluruh
Analisis atas DPH karekterisk dampak
Kegiatan di Sekitar lingkungan
Surat Persetujuan KA Surat Kelayakan Lingkungan

PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS
PENGENDALIAN

Dokumen Dokumen Dokumen


KERANGKA ACUAN (KA) ANALISIS DAMPAK RKL-RPL
LINGKUNGAN (ANDAL)
Aspek Manajemen Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian Penilaian
ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan
Sekretariat Tim Teknis oleh KPA
KPA
Tidak Layak
Integrasi Izin Lingkungan Lingkungan
dalam Proses AMDAL Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
Izin Lingkungan KPA 13
Muatan KERANGKA ACUAN a. Penjelasan latar belakang dilakukannya rencana
usaha dan/atau kegiatan ini (termasuk ada
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman tidaknya persetujuan prinsip)
Penyusunan Dokumen Lingkungan b. Alasan mengapa rencana kegiatan ini termasuk
PENDAHULUAN wajib amdal dan pendekatan studi yang
Latar Belakang digunakan (tunggal, terpadu atau kawasan)
Tujuan c. Alasan mengapa rencana kegiatan ini dinilai
Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun oleh KPA Pusat, Provinsi atau Kab/Kota
dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun)

PELINGKUPAN a. Penjelasan tujuan dilaksanakannya rencana


Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus usaha dan/atau kegiatan ini (mengapa rencana
pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan usaha dan/atau kegiatan ini dibutuhkan)
dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk b. Penjelasan manfaat dari adanya rencana
pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; kegiatan ini kepada masyarakat sekitar dan
Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal peranannya terhadap pembangunan nasional
dan daerah
(environmental setting): Komponen lingkungan
terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar
lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak
lingkungannya; a. Informasi tentang pemrakarsa dan penanggung
Hasil pelibatan masyarakat jawab rencana usaha dan/atau kegiatan
Dampak penting hipotetik (DPH) b. Informasi tentang pelaksana studi amdal, yang
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian terdiri dari tim penyusun dokumen amdal, tenaga
ahli dan asisten penyusun dokumen amdal
METODE STUDI Tim penyusun: 1 ketua tim memiliki sertifikat KTPA
Metode pengumpulan dan analisis data; & minimal 2 anggota sertifikat ATPA) wajib
Metode prakiraan dampak penting dan Tenaga Ahli: ahli ttg kegiatan atau ahli ttg dampak
Metode evaluasi secara holitistik terhadap wajib
dampak lingkungan Asisten: person yang telah lulus pelatihan di LPK
pilihan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Muatan KERANGKA ACUAN a. Status studi amdal (apakah amdal dilakukan terintegrasi,
bersamaan atau setelah FS teknis dan ekonomis
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
b. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan RTRW sesuai
Penyusunan Dokumen Lingkungan ketentuan peraturan perundangan
PENDAHULUAN
c. Deskripsi rinci atas rencana usaha dan/atau kegiatan (fokus
Latar Belakang kepada komponen kegiatan yang berpotensi menyebabkan
Tujuan dampak, sampaikan alternatif jika ada, dan bentuk-bentuk
Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun pengelolaan dampak yang telah disiapkan sebagai bagian
dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) dari rencana kegiatan)
Cat: sertakan peta yang diperlukan
PELINGKUPAN
a. Informasi mengenai komponen lingkungan terkena
Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus dampak
pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan
b. Analisis/Informasi mengenai Usaha dan/atau
dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi rencana
pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta
Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal dampak yang ditimbulkan
(environmental setting): Komponen lingkungan Cat: gunakan data aktual, yang berasal dari sumber valid
terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar dan kredibel; data rinci disampaikan dalam lampiran;
lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak apabila ada alternatif lokasi, maka uraian rona untuk
lingkungannya; setiap alternatif harus disajikan
Hasil pelibatan masyarakat a. Uraian informasi hasil proses pelibatan masyarakat yang
Dampak penting hipotetik (DPH) diperlukan dalam proses pelingkupan
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian b. Diperoleh dari SPT yang telah diolah agar benar-benar
bermanfaat dalam proses pelingkupan
METODE STUDI c. Bukti pengumuman dan hasil pelaksanaan konsultasi publik
Metode pengumpulan dan analisis data; dilampirkan
Metode prakiraan dampak penting dan
Metode evaluasi secara holitistik terhadap
dampak lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Muatan KERANGKA ACUAN
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan
PENDAHULUAN
a. Sajikan proses Identifikasi Dampak Potensial
Latar Belakang
Tujuan b. Sajikan proses Evaluasi Dampak Potensial
Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun c. Sajikan daftar kesimpulan DPH
dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun)

PELINGKUPAN
Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus
pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk a. Sajikan batas wilayah studi (hasil tumpang susun antara
pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; batas wilayah proyek, batas ekologis, batas sosial, dan
Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal batas administratif setelah mempertimbangkan kendala
teknis yang dihadapi)
(environmental setting): Komponen lingkungan
terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar b. Sajikan batas waktu kajian yang akan digunakan untuk
melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam Andal
lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak
(setiap DPH memiliki batas waktu kajian tersendiri)
lingkungannya;
Hasil pelibatan masyarakat
Dampak penting hipotetik (DPH)
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian

METODE STUDI
Metode pengumpulan dan analisis data;
Metode prakiraan dampak penting dan
Metode evaluasi secara holitistik terhadap
dampak lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Muatan KERANGKA ACUAN
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun
dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun)
Bagian ini berisi metode pengumpulan data primer dan
sekunder yang sahih serta dapat dipercaya (reliable) untuk
PELINGKUPAN
digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal
Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus yang rinci dan sebagai masukan dalam melakukan
pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan prakiraan besaran dan sifat penting dampak
dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk
pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia;
Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal
(environmental setting): Komponen lingkungan
terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar Bagian ini menjelaskan metode prakiraan dampak penting
lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak yang digunakan untuk memprakirakan besaran dan sifat
penting dampak dalam studi Andal untuk masing-masing
lingkungannya;
dampak penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan
Hasil pelibatan masyarakat asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan
Dampak penting hipotetik (DPH) pemilihan metode tersebut
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian

METODE STUDI
Metode pengumpulan dan analisis data; Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim
Metode prakiraan dampak penting dan digunakan dalam studi Andal untuk mengevaluasi keterkaitan
Metode evaluasi secara holitistik terhadap dan interaksidampak lingkungan yang diprakirakan timbul
dampak lingkungan (seluruh dampak penting hipotetik) secara keseluruhan
dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Metode Evaluasi
(Tidak Per
Data dan Informasi
No Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Individu Dampak
DPH Metode Prakiraan Dampak yang Relevan dan
. Untuk Prakiraan Untuk Prakiraan Melainkan
Dibutuhkan
Secara
Keseluruhan)
Peningkatan Q = CAI a. Curah hujan a. Thornwaithe a. sohyet Menggunakan
air larian Q =(Cp-Ch) x I x A b. Jumlah hari b. Data sekunder dari b. Professional metode bagan
permukaan hujan BMG judgment oleh alir
dari kegiatan c. Koefisien air c. Data sekunder dari pakar hidrologi Keterangan:
pembukaan larian per jenis buku Chay Asdak Dr. Joko metode ini
lahan bukaan lahan d. Lokasi titik-titik Tingkir digunakan
(untuk area pengumpulan data c. Hasil untuk menelaah
terbangun dan adalah: perhitungan hubungan
area non 1) Desa U ditransfer holistik antar
terbangun) 2) Desa V dalam bentuk seluruh dampak
d. Luas masing- 3) Desa W geospasial
masing jenis Tiga desa ini dipilih menggunakan
tataguna lahan karena lokasinya berada ARCGIS
di elevasi yang lebih
rendah dari tapak
kegiatan, sehingga ada
kemungkinan besar air
larian akan mengalir ke
desa tersebut.
a. Lokasi titik
pengumpulan data
digambarkan pada peta
sampling (lihat peta
pada lampiran.)
Terbentuknya Menggunakan metode analogi a. Medan magnet a. Data medan magnet dan Dilakukan dengan
Medan Magnet terhadap timbulnya medan yang dihasilkan medan listrik alami membandingkan
dan Medan magnet dan medan listrik dari operasional SUTT akan menggunakan data medan magnet
Listrik kegiatan serupa dan b. Medan listrik data sekunder dari dan medan listrik
membandingkannya dengan yang dihasilkan bukumedan listrik dan operasional SUTT
standar WHO dan SNI untuk operasional SUTT magnet dari SUTT, dengan standar WHO
ambang batas medan magnet karya Prof. Gundala dan SNI untuk
dan medan listrik Putra Petir, 1965) ambang batas medan
(catatan: b. Data sekunder hasil magnet dan medan
Kegiatan yang dijadikan pemantauan berkala listrik
acuan adalah: pembangunan operasional SUTT yang
dan pengoperasian SUTT 175 dianalogikan
kV dari Kab X ke Kota Y, telah
disetujui berdasarkan SKKL
nomor tahun 200x oleh
Gubernur Provinsi Y. Catatan:
Rona untuk kegiatan ini
serupa dengan rencana
kegiatan yang diusulkan,
Muatan ANDAL
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Disadur dari Dokumen KA (
mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen
PENDAHULUAN Kerangka Acuan. Surat Persetujuan Kesepakatan
Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau Kerangka Acuan atau Pernyataan Kelengkapan
kegiatan; Administrasi Dokumen Kerangka Acuan)
Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian

DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP


AWAL a. berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup
(environmental setting) secara rinci dan mendalamd
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
Besaran dan sifat penting dampak untuk masing- b. Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi
masing DPH; rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan
beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap
EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP lingkungan hidup
DAMPAK LINGKUNGAN
Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan
serta interaksinya atas dampak lingkungan yang
diperkiraakan terjadi untuk menentukan Uraian hasil prakiraan secara cermat mengenai
karekteristik dampak lingkungan secara total besaran dan sifat penting dampak untuk setiap
terhadap lingkungan; dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji.
Arahan pengelolaan dampak lingkungan; Perhitungan dan analisis prakiraan dampak
Kesimpulan kelayakan lingkungan dari penting hipotetik tersebut menggunakan
pemrakarsa metode prakiraan dampak yang tercantum
dalam kerangka acuan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Muatan ANDAL
dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman
menguraikan hasil evaluasi atau telaahan
Penyusunan Dokumen Lingkungan
keterkaitan dan interaksiseluruh dampak penting
hipotetik (DPH) dalam rangka penentuan
PENDAHULUAN
karakteristik dampak rencana usaha dan/atau
Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatan; kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup
Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji
Batas wilayah studi dan batas waktu kajian

DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP Arahan pengelolaan dilakukan terhadap seluruh komponen
AWAL kegiatan yang menimbulkan dampak, baik komponen
kegiatan yang paling banyak memberikan dampak turunan
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (dampak yang bersifat strategis) maupun komponen
Besaran dan sifat penting dampak untuk masing- kegiatan yang tidak banyak memberikan dampak turunan.
Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen
masing DPH; lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator
untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan
EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu
DAMPAK LINGKUNGAN pengelolaan lingkungan hidup
Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan
serta interaksinya atas dampak lingkungan yang
diperkiraakan terjadi untuk menentukan
karekteristik dampak lingkungan secara total
terhadap lingkungan;
Arahan pengelolaan dampak lingkungan;
Kesimpulan kelayakan lingkungan dari
pemrakarsa

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hasil Prakiraan Dampak
(Catatan:
Terdapat dua opsi melakukan prakiraan:
1. Ada opsi dimana prakiraan hanya membandingkan
perubahan kondisi rona dengan adanya kegiatan dan tanpa
Rona Lingkungan adanya kegiatan.Pada opsi ini, perubahan rona secara
No DPH Hasil Evaluasi Dampak
Hidup Awal alamiah tidak diperhitungkan
2. Opsi lain adalah membandingkan kondisi tanpa kegiatan
dengan adanya kegiatan, namun juga memperhitungkan
perubahan rona secara alamiah, sehingga untuk opsi ini
wajib ada pula analisis/perhitungan perubahan rona secara
alamiah)
Tahap konstruksi
Peningkat C = 0,2 (Hutan Besarnya dampak: DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang
an air tropis) waktu yang sama,karena kegiatan yang
larian Dengan perubahan rona menjadi kebun sawit maka diperkirakan menyebabkan DPH1 dan DPH 2
permukaa I = 200 mm/tahun Q menjadi 0,45 m3/tahun dilakukan secara bersamaan, sehingga
n dari ada kemungkinan bahwa perubahan
kegiatan A = 10.000 ha Sehingga terjadi peningkatan Q = 0,05 m3/tahun bentang alam (khususnya terbentuknya
pembukaa (hutan tropis) cekungan), akan berinteraksi dengan
n lahan Sifat penting dampak: peningkatan air aliran, dapat
Maka Q air larian menjadikan cekungan terisi air yang
awal = 0,4 memungkinkan menjadi tempat
Tidak penting, karena besarannya hanya naik + 10% dari nilai Q
m3/tahun berkembangnya vector penyakit
alamiah
demam berdarah, maka dari analisis
ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak
penting
Gangguan Rona awal lokasi Besarnya dampak: DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang
estetika kegiatan adalah waktu yang sama, karena kegiatan
akibat perbukitan, namun Berdasarkan indeks visual sensitivity-intencity pada Headley, yang menyebabkan DPH1 dan DPH 2
perubahan dengan adanya 2009, maka besaran dampak gangguan estetika termasuk kelas dilakukan secara bersamaan, sehingga
bentang kegiatan, akan ada N dimana merupakan dampak gangguan estetika yang tidak ada kemungkinan bahwa perubahan
alam dua bukit yang berpengaruh, mengingat tidak adanya pengurangan substansial bentang alam (khususnya terbentuknya
menjadi dataran pada kualitas visual cekungan), akan berinteraksi dengan
dan terdapat peningkatan air aliran, dapat
kemungkinan menjadikan cekungan terisi air yang
adanya tiga memungkinkan menjadi tempat
cekungan bekas Sifat penting dampak: berkembangnya vector penyakit
borrow pit Tidak penting, karena gangguan ini tidak berpengaruh terhadap demam berdarah, maka dari analisis
masyarakat lokal ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak
penting
Matrix Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya
Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak lingkungan
Bentuk upaya Bentuk upaya Institusi pengelola
yang ditimbulkan
pengelolaan pemantauan dan pemantauan
rencana usaha
lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup
dan/atau kegiatan
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
Pasal 68 UU 32/2009: Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat
waktu, menjaga keberlanjutan fungsi LH, menaati ketentuan BML dan/atau KBKL

(1) Pemegang izin lingkungan berkewajiban untuk:

a. menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam izin


lingkungan;
b. membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap
persyaratan dan kewajiban dalam izin lingkungan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan
c. Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan fungsi
lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU; - (diberlakukan jika
sudah ada PP yang mengatur tentang dana penjaminan)

(2) Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan


Sumber: Pasal 53 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Perubahan Izin Lingkungan
Penerbitan Perubahan Izin Lingkungan

Laporan Perubahan SKKL atau


Perubahan Rekomendasi UKL-UPL

Perubahan Perubahan yang Adendum UKL-


Pengelolaan & Berpengaruh Amdal
Perubahan Andal & UPL
Pemantauan terhadap LH Baru RKL-RPL
Kepemilikan Baru
Lingkungan (9 Kriteria)

a b c
Perubahan Dampak/ Resiko
d LH (ERA/Audit LH]
Perubahan Usaha
e
dan/atau Kegiatan Rencana Usaha/Kegiatan tidak
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
Lingkungan diterbitkan
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah
memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk Sumber: Pasal 50-51 PP No. 27 Tahun 2012
dilakukan perubahan
Perubahan Izin Lingkungan Hidup
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan,
apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk dilakukan
perubahan
Perubahan usaha dan/atau kegiatan yang dialami meliputi:
a. Kepemilikan usaha dan/atau kegiatan
b. Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup harus memenuhi kriteri:
1) adanya perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup;
2) penambahan kapasitas produksi;
3) perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi lingkungan;
4) perubahan sarana usaha;
5) perluasan lahan dan bangunan usaha;
6) perubahan waktu atau durasi operasi usaha;
7) perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
8) kegiatan didalam kawasan yang belum tercakup didalam izin lingkungan kawasan;
9) terjadinya kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka peningkatan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup; dan/atau
10) terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat lain
sebelum dan pada waktu usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan;
c. Terdapat perubahan dampak dan/atau risiko terhadap lingkungan berdasarkan hasil kajian analisis risiko
lingkungan hidup dan/atau audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atau
d. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya
izin lingkungan kelayakan.
3
IMPLEMENTASI IJIN
LINGKUNGAN DAN
IJIN PPLH
Pelaksanaan Izin Lingkungan (RKL-RPL)
Izin LH & Izin PPLH + Izin Tahap Pra-
Detail kegiatan di tahap
pra-kontruksi &
Usaha dan/atau Kegiatan Konstruksi Dampak LH yang terjadi
DampakLH yang akan
dikelola dan dipantau

Detail kegiatan di tahap


Tahap kontruksi & Dampak
Pelaksanaan Usaha dan/atau Konstruksi LH yang terjadi
Kegiatan Dampak LH yang akan
dikelola dan dipantau

Implementasi Detail kegiatan di tahap


Persyaratan & Kewajiban operasi & Dampak LH
dalam Izin Lingkungan & Izin yang terjadi
PPLH serta Continuous Dampak LH yang akan
Tahap Operasi dikelola dan dipantau
Improvement

Pelaksanaan persyaratan dan kewajiban yang tercantum dalam izin ingkungan (RKL-RPL) di
setiap tahapan kegiatan merupakan perintah dari PUU PPLH & PSDA dan menjadi prasyarat
bagi terwujudnya kegiatan yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat
luas serta keuntungan ekonomi bagi usaha.
Mekanisme dan Frekuensi Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungan

Persyaratan dan kewajiban Instansi yang membidangi


yang dimuat dalam izin usaha/kegiatan ybs.
lingkungan, termasuk RKL-
Frekuensi
Instansi yang ditugasi
RPL dalam Dokumen Amdal
6 (enam) mengelola LH di Pusat,
dan dalam Formulir UKL- bulan sekali
Provinsi, Kab/Kota
UPL, serta izin PPLH
Pelaporan:
Pengelolaan dan Buku
Pemantauan File elektronik i.e. CD
Pemrakarsa Lingkungan
Buku Laporan atau
Masyarakat/Publik sistem informasi
elektronik i.e. Website
Sumber: KepMenLH No. 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL yang sudah disesuaikan dengan PP 27/2012

Laporan pelaksanaan izin lingkungan menjadi referensi bagi:


PPLH untuk melakukan pengawasan izin lingkungan dan menilai status ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan;
Pemraksara untuk meningkatan tingkat ketaatan dan kinerja PLH;
Lembaga keuangan (donor/perbankan) terkait dengan kinerja PLH penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dan penentuan status hubungan finansial ke depan;
Masyarakat dalam kaitannya dengan akuntabilitas penanggung jawab usaha/kegiatan kepada publik;
KRITERIA
PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
PROPER 2017
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gedung B Lantai 3
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410
ASPEK PENILAIAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR

KETAATAN TERHADAP
6 KETENTUAN TEKNIS 1
KETAATAN TERHADAP
IZIN (IPLC)

5 2
KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN
PEMENUHAN BAKU MUTU
4 3
KETAATAN TERHADAP KETAATAN TERHADAP
PELAPORAN DATA PER PARAMETER BAKU MUTU AIR
PARAMETER LIMBAH
1 KRITERIA KETAATAN TERHADAP
IZIN

BIRU MERAH HITA


M

1. Mempunyai izin ---


Tidak mempunyai izin
pembuangan air pembuangan air limbah
limbah ke badan ke badan air/laut/aplikasi
air/laut/aplikasi pada pada lahan (land
lahan application)
2. Izin dalam proses
akhir akhir
(persyaratan izin
sudahCATATAN
lengkap) :
Izin dalam proses akhir/perpanjangan izin yaitu persyaratan izin
sudah lengkap secara administrasi dan teknis serta dilengkapi tanda
terima dari instansi pemberi izin
JENIS
IZIN
1. Izin pembuangan air limbah
ke sumber air
2. Izin pembuangan air limbah
ke laut
3. Izin pemanfaatan air limbah
untuk aplikasi lahan industri
kelapa sawit
4. Izin injeksi air limbah ke
formasi
CATATAN : untuk industri migas
Semua usaha dan/atau kegiatan wajib
memiliki izin sesuai dengan ketentuan
yang dipersyaratkan untuk kegiatannya
KRITERIA KETAATAN TERHADAP
2 TITIK PENAATAN

BIRU

Terdapat titik penaatan air


MERAH
buangan yang tidak pernah
dilakukan pemantauan
Terdapat titik penaatan air
Memantau seluruh buangan dan/atau air
titik penaatan limbah pemanfaatan
Aplikasi Lahan (untuk
dan/atau air buangan
industri sawit) yang tidak
yang harus dikelola pernah dipantau selama
sesuai dengan HITA
periode penilaian.
peraturan M Memanfaatkan air limbah
untuk penyiraman
tanaman (khusus kegiatan
hotel, RS, dan industri
--- pengolah limbah
domestik)
TITIK PENAATAN

Satu lokasi atau


lebih yang
Semua usaha
dijadikan acuan
dan/atau kegiatan
untuk
wajib memantau
pemantauan
seluruh titik
dalam rangka
penaatan
penaatan baku
pembuangan
mutu air limbah
dan/atau
pemanfaatan air
limbah ke
lingkungan
3 KRITERIA KETAATAN TERHADAP
PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH

BIRU
MERAH

HITA
M
100% parameter baku <100% parameter baku
mutu air limbah mutu air limbah yang
dipantau. dipantau
>90% parameter <90% parameter dipantau
---
dipantau khusus untuk khusus untuk industri sawit
industri sawit yang yang menerapkan aplikasi
menerapkan aplikasi lahan (pH dan BOD harus
lahan (pH dan BOD terpantau)
harus terpantau) Tidak melakukan
Melakukan pengukuran pengukuran parameter
parameter baku mutu baku mutu air limbah
air limbah harian sesuai harian sesuai jenis
jenis industrinya industrinya
Menghitung beban Tidak menghitung beban
pencemaran pencemaran
HIRARKI ACUAN PEMENUHAN
PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH

Izin

Baku Mutu Daerah (spesifik)

Baku mutu nasional (spesifik)

Baku mutu yang tercantum dalam


dokumen lingkungan

Baku mutu Daerah (tidak spesifik)


KRITERIA KETAATAN TERHADAP JUMLAH
4 DATA TIAP PARAMETER YANG
DILAPORKAN

BIRU MERAH HITA


M

90% data dilaporkan <90% data dilaporkan Melaporkan data palsu


secara lengkap sesuai <90% data dan/atau menyebabkan
dengan persyaratan. pemantauan rata- pencemaran lingkungan
>90% data rata harian dalam 1
pemantauan rata- bulan tersedia dari
rata harian dalam 1 seluruh data
bulan tersedia dari pemantauan dalam 1
seluruh data tahun
pemantauan dalam 1
tahun
5 KRITERIA KETAATAN
BIRU MERA TERHADAP PEMENUHAN
H BAKU MUTU AIR LIMBAH
MERAH

A. Data swapantau
A. Data swapantau
<90% data pemantauan
90% data pemantauan
memenuhi baku mutu
memenuhi baku mutu
<95% data pemantauan HITAM
95% data pemantauan
parameter harian
parameter harian
memenuhi baku mutu
memenuhi baku mutu
<95% data pemantauan
95% data pemantauan
parameter TSS dan
parameter TSS dan
kekeruhan kegiatan
kekeruhan kegiatan
offshore memenuhi baku
offshore memenuhi baku
mutu dan titik penaatan
mutu dan titik penaatan Melampaui baku mutu
ambien sesuai dengan
ambien sesuai dengan dan sudah pernah
dokumen lingkungan
dokumen lingkungan dikenakan sanksi
<90% memenuhi
90% memenuhi ketaatan andministrasi
ketaatan beban
beban pencemaran
pencemaran
B. 100% data pemantauan Tim
B. Terdapat data hasil
PROPER memenuhi baku mutu
pemantauan Tim PROPER
yang tidak memenuhi baku
mutu
6 KRITERIA KETAATAN TERHADAP
KETENTUAN TEKNIS

BIRU

MERAH
MERA HITAM
H

Menggunakan jasa
laboratorium (eksternal
atau internal) terakreditasi
atau ditunjuk oleh
Gubernur Tidak memenuhi salah Melakukan by pass
Memisahkan saluran aliran satu ketentuan teknis
limbah dengan limpasan air
hujan
Membuat saluran air Catatan:
limbah kedap air 1. Bagi industri yang melakukan bypass namun sudah
Memasang alat pengukur
dilakukan perbaikan berupa penutupan saluran by
debit
Tidak melakukan
pass, maka peringkat MERAH
pengenceran 2. Bagi industri yang terbukti melakukan bypass
Tidak melakukan by pass selama 2 periode PROPER berturut-turut, maka
Memenuhi seluruh peringkatnya HITAM
ketentuan yang
4
PENGAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP
Pengawasan Lingkungan Hidup
Menteri dapat mendelegasikan
a Pengawasan
Gubernur
kewenangannya dalam
melakukan pengawasan
kepada pejabat/instansi
Bupati/Walikota teknis yang bertanggung
(sesuai kewenangannya)
b
jawab di bidang
perlindungan dan
PENANGGUNG JAWAB USAHA dan/atau pengelolaan lingkungan
KEGIATAN PEMEGANG IZIN LINGKUNGAN hidup

PPLH Berwenang:
melakukan pemantauan;
meminta keterangan;
membuat salinan dari dokumen
dan/atau membuat catatan yang Tingkat
diperlukan;
memasuki tempat tertentu; Implementasi Ketaatan
memotret;
Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
PUU Bid. PPLH
membuat rekaman audio visual;
mengambil sampel; Continuous Improvement
Izin
memeriksa peralatan;
memeriksa instalasi dan/atau
c Menetapkan
Lingkungan
alat transportasi; dan/atau
menghentikan pelanggaran Pejabat Pengawas
tertentu.
(Psl 74) Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SDA
INDONESIA (GNP-SDA)
KOORDINASI DAN SUPERVISI
Bandung, 10 Februari 2017
PENDEKATAN GNP-SDA:
#Evidence Based #Living Documents #Beyond Corruption
1.BASELINE 2. STRATEGIC 3.
(Short-Term) ACTION SYSTEMATICAL
Membangun Sistem (Mid-Term)
Data dan Informasi ACTION
Menutup Titik Rawan (Long-Term)
yang terintegrasi Korupsi dan Mengawal Pelaksanaan
Menyelamatkan Kebijakan
Kekayaan Negara Mewujudkan
Kedaulatan
Pengelolaan SDA
Integrasi data (spasial Monitoring Compliance Keseusaian dengan
& non-spasial): pelaksanaan pelaku Nawacita, RPJM, RPJP
Internal K/L/P usaha dll.
terkait Perbaikan sistem dan
Eksternal dengan regulasi
data K/L/P & Koordinasi dan
43
pelaku usaha Supervisi masalah 43
Integrasi dengan MPN- lintas
Ketentuan Sanksi Pidana
Pidana Denda (rupiah)
Jenis Pelanggaran
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Memasukkan B3 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Membakar lahan 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
Melakukan usaha
dan/atau kegiatan 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
tanpa izin
Menyusun AMDAL
tanpa memiliki
- 3 tahun - 3 miliar
sertifikat kompetensi
penyusun AMDAL
Menerbitkan izin
lingkungan tanpa
dilengkapi AMDAL
- 3 tahun - 3 miliar
atau UKL-UPL
44
... lanjutan
Pidana Denda (rupiah)
Jenis Pelanggaran
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Menerbitkan izin usaha
tanpa dilengkapi izin
lingkungan - 3 tahun - 3 miliar

Tidak melakukan
pengawasan - 1 tahun - 500 juta

Memberikan informasi
palsu - 1 tahun - 1 miliar

Tidak melaksanakan
perintah paksaan - 1 tahun - 1 miliar
pemerintah

Menghalang-halangi
pejabat pengawas dan/atau - 1 tahun - 500 juta
PPNS
45
TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai