Izin PPLH
1
izin Usaha
Izin
Lingkungan
dan/atau Pelaksanaan usaha Penutupan
Usaha dan/atau
kegiatan
dan/atau kegiatan Kegiatan
Proses
Amdal atau
Izin Pinjam
Pakai 2
UKL-UPL Kawasan Implementasi
Hutan Izin Tata Kelola:
(IPKH) Lingkungan & Audit 1. Proses
Rencana atau Izin PPLH Lingkungan Permohonan &
serta
Usaha Pelepasan Hidup Penerbitan Izin
dan/atau Kawasan Continuous Lingkungan;
kegiatan HPK Improvement 2. Proses
pelaksanaan izin
Pengawasan
3 lingkungan dan
pelaporan
Tata Ruang • IPPKH: Rencana Usaha
dan/atau kegiatan berada di Lingkungan Hidup Pelaksanaan Izin
dalam Kawasan Hutan Produksi Lingkungan;
atau Kawasan Hutan Lindung; Penaatan 3. Proses
LH BML KBKL pengawasan dan
• Izin Pelepasan kawasan: di
Hutan Produksi yang dapat penegakan
Penegakan Hukum
RTRW/RDTR dikonversi (HPK) hukum terhadap
Lingkungan Hidup izin lingkungan
Proyek Strategis Nasional dan Percepatan Pelaksanaannya
13. Proyek Penyedian Infrastruktur Air Minum
1. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan (SPAM);
Tol; 14. Proyek Penyedian Infrastruktur Sistem Air
2. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Limbah Komunal;
Nasional/Strategis Nasional Non tol; 15. Proyek Pembangunan Tanggul Penahan Banjir
3. Proyek pembangunan Infrastuktur Sara dan (NCICD);
Pra-sarana Kereta Api Antar Kota; 16. Proyek Pembangunan Lintas Batas Negara
4. Proyek Pembangunan Infrastruktur Kereta (PLBN) dan Sarana Penunjang;
Api dalam Kota (i.e. LRT Palembang); 17. Proyek Bendungan;
5. Proyek Revitalisasi Bandar Udara; 18. Program Peningkatan Jangkuan Broadband;
6. Proyek Pembangunan Bandar Udara Baru; 19. Proyek Infrastruktur IPTEK Strategis Lainnya
7. Proyek Bandar Udara Strategis Lainnya; (Technopark);
8. Proyek Pembangunan Pelabuhan Baru dan 20. Pembangunan Kawasan Industri Prioritas
Pengembangan Kapasitas; /KEK
9. Program Satu Juta Rumah; 21. Pariwisata;
10. Proyek Pembangunan Kilang Minyak 22. Proyek Pembangunan Smelter
11. Proyek Pipa Gas/Terminal LPG; 23. Proyek Pertanian dan Kelautan
12. Proyek Infrastruktur Energi Asal Sampah; 24. Program Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan;
Lampiran Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional
Izin Lingkungan Proyek Strategis Nasional Berdasarkan Perpres No 3 Tahun 2016
KLIK BKPM:
Pembangunan/Konstruksi Proyek
Pengurusan izin lingkungan (UKL-UPL), IMB
Strategis Nasional
dan perizinan lainnya bagi perusahaan industri
di dalam kawasan industri dilakukan secara
Dapat Dimulai setelah Memperoleh
pararel dengan pelaksanaan konstruksi –
Perizinan paling kurang:
KONFLIK KEBIJAKAN
1. Penetapan lokasi atau Izin Lokasi;
2. Izin Lingkungan; dan
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Pasal 16 ayat (2) Perpres No. 18 Tahun 2016
(Jika berlokasi di dalam Kawasan Terkait Percepatan Pembangunan Pembangkit
Hutan) Listrik Berbasis Sampah: Kegiatan untuk
memulai konstruksi dapat langsung dilakukan
Sumber: Pasal 14 Perpres No. 3 Tahun bersamaan secara paralel dengan pengurusan
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan IMB dan izin lingkungan - KONFLIK KEBIJAKAN
Proyek Stategis Nasional
RTRW, Dokumen LH dan Izin Lingkungan terkait dengan
Tahapan Pelaksanaan Pembangunan Jalan
RTRW Basis Pembangunan Jalan : Pasal 6 ayat (2) PP 34 Tahun 2006: Sistem jaringan jalan
disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah ......
Pengoperasian
Pemrograman
Perencanaan Pengadaan Pelaksanaan dan
dan
Teknis Tanah Konstruksi Pemeliharaan
Penganggaran
Jalan
Pelaksanaan
3
PENTING DIPERHATIKAN!
Pengadaan Tanah hanya dapat dilakukan setelah
4
pelaksanaan studi Amdal atau UKL-UPL selesai
dilakukan (SKKL dan Izin Lingkungan atau Rekomendasi
UKL-UPL dan Izin Lingkungan telah diterbitkan) Penyerahan Hasil
Amdal dalam Tahapan Pelaksanaan Proyek KPS
Dilampiri
dengan
SKKLH & Izin Dokumen
Proses Penyusunan Lingkungan Pelaksanaan RKL-RPL/
Penapisan Wajib AMDAL.
Dokumen AMDAL sudah Izin Lingkungan pada
Amdal atau UKL- diterbitkan
Pada tahap ini tahap:
UPL, dan sdh diperoleh • Pra-kontruksi,
Penyusunan KA SKKLH dan Izin • Konstruksi dan
Pengadaan IEE KA ANDAL RKL-RPL Lingkungan • operasi komersial
Konsultan Amdal IEE = Initial Environmental Examination
Sumber: Peraturan Menteri Negara Perecanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 03 Tahun 2012 tentang Panduan
Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyedian Infrastuktur
Konsep Dasar AMDAL, UKL-UPL & Izin Lingkungan sebagai
Environmental Safeguard di Indonesia
Pemrakarsa
harus membuktikan bahwa rencana
usaha dan/atau kegiatan (PROJECT) yang
akan dilakukan tersebut aman bagi
lingkungan hidup (ramah lingkungan) dan
dampak lingkungan yang akan terjadi
dapat dikelola/dikendalikan
Rencana Usaha dan/atau
Tools/Instrument PPLH
Kegiatan (Environmental Safeguard) yang
digunakan:
Lokasi/Ruang AMDAL, UKL-UPL dan IL
Rencana
Usaha/Kegiatan:
Komponen-Komponen Dampak LH:
LH Terkena Dampak: • Ekologis;
Ekologis, Sosial dan • Sosial, &
Kesmas • Kesmas
Integrasi Amdal/UKL-UPL dan Izin Lingkungan dalam Siklus
Proyek Usaha dan/atau Kegiatan
Siklus Proyek (Project Cycle)
SPT Pengumuman 10 hari Paling lama 30 hari kerja Durasi waktu tergantung Paling lama 75 hari Paling lama 10
kerja & Durasi waktu kerja hari kerja
Konsultasi Publik tergantung (PEMERINTAH) PEMRAKARSA
PEMERINTAH
PEMRAKARSA Total 85 hari kerja
Para Pihak yang terlibat dalam Proses Amdal dan IL serta
Standar Kompetensi yang Dibutuhkan
Sistem
1.KPA Pusat;
Standarisasi
Dasar Hukum
2.KPA Provinsi;
Amdal
3.KPA
1. Pasal 29-30 UU 32-2009;
Kabupaten/ Komisi
Kota Penilai Amdal
Lisensi KPA 2.
3.
Pasal 58 & Pasal 64-66 PP 27-2012;
Peraturan MENLH 15-2010:
4. Peraturan MENLH 25-2009:
• Proses
Penilaian 1. Pasal 27-28, Pasal 69 dan Pasal 110 UU
32-2009;
Kualitas /Mutu Amdal
2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
Amdal • Proses 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Penyusunan 4. Kepmenaker No.122/2016: SKKNI
Amdal; Penyusun Amdal;
Pemrakarsa
5. Peraturan MENLHK No.
P.65/Menlhk/Sekjen/Kum.1/7/2016:
251 dari 487 Kab/Kota
Sertifikasi Standar & Sertifikasi Kompetensi
yang memiliki KPA Penyusun Penyusun Amdal;
berlisensi
(http://www.menlh.go.i
Amdal 6. PUU lainnya terkait dengan BNSP, LSP
dan Sertifikasinya
d/DATA/data_lisensi_a
mdal.PDF or Penyusun Amdal :
http://www.dadu- 1. Perorangan 1. Pasal 27-28 UU 32-2009;
online.com/infrastruktu 2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
r/kpa/2013/) 2. LPJP Registrasi LPJP 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Pentingnya SDM Penyusun & Penilai Amdal yang Kompeten
3 [Tiga] Pilar Standarisasi Kompetensi Penyusun Amdal
1 2 2
SKKNI: Pelatihan Berbasis Sertifikasi Kompetensi:
SKKNI Penyusun Amdal Kompetensi SDM Penyusun Amdal
(Kepmenaker No. 122 Tahun 2016) Diklat Penyusun Amdal Berkompeten
KPA yang
Peningkatan Efektivitas Pemenuhan Aspek Hukum :
Kompeten Sistem Amdal • Persyaratan kompetensi yang bersifat wajib (Mandatory) dan sanksi
• Dokumen Amdal; hukum : Pasal 27-28, Pasal 69 dan Pasal 110 UU 32/2009;
• Anggota KPA;
• Pengambilan Keputusan; • Kepastian hukum bagi pemrakarsa: SDM Kompeten dapat mencegah
• Tim Teknis;
• Sekretariat KPA. • Penerapan Izin Lingkungan; terjadi kekeliruan proses yang berpotensi menimbulkan konsekuensi
• Sustainability. hukum (gugatan hukum, sanksi administrasi dan/atau pidana).
• Diambil berdasarkan data & Persyaratan dan Kewajiban Izin • Usaha dan/atau kegiatan ramah
Disusun sesuai
informasi yang valid dan Lingkungan sebagai Sistem lingkungan;
dgn NSPK
terpercaya serta terverifikasi Perlindungan Lingkungan dapat • Peningkatan Kualitas lingkungan
Amdal, a.l. :
secara scientifik; diterapkan, dipantau secara hidup (fungsi lingkungan hidup);
• Permenlh No
• Kualitas Izin Lingkungan: Izin terukur dan ditaati di setiap Tahap • Peningkatan Kesejahteraan
16/2012;
lingkungan bersifat lengkap & Kegiatan Pelaksanaan masyarakat
• Permenlh No.
rinci, operasional dan site (Pra-Konstruksi, Konstruksi, Operasi Terwujud amanat Pasal 33 ayat (4)
8/2013
specific serta enforceable. dan Paska Operasi) dan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
PUU terkait dengan Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
PUU terkait dengan BAKU MUTU PUU terkait dengan
PUU terkait dengan
PENAATAN Lingkungan
LINGKUNGAN (BML), KRITERIA BAKU 6 PERSYARATAN 7 Hidup (Pengawasan dan
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (KBKL) PERIZINAN SEKTOR
Penegakan Hukum LH)
3
2
PUU terkait dengan
PERSYARATAN
Izin PPLH
LOKASI KEGIATAN
(RUANG) atau Proses izin Usaha
larangan untuk dan/atau Pelaksanaan usaha
Amdal atau dan/atau kegiatan serta
melakukan aktivitas kegiatan
tertentu di dalam UKL-UPL Izin Lingkungan & Audit LH
lokasi tertentu Izin
Lingkungan IPKH) atau
Izin
1 Pelepasan
Kawasan • Usaha dan/atau Kegiatan
PUU terkait dengan HPK (Jika Ramah Lingkungan;
proses Amdal, UKL- berlokasi di • Kualitas LH yang baik dan
Rencana dalam
UPL dan Izin Usaha Sehat
Lingkungan serta kawasan
dan/atau HP atau
Audit LH kegiatan HL)
Tata Kelola Izin Lingkungan
4 PUU terkait dengan
PUU terkait dengan kewajiban PENYEDIANAN SARANA dan
5
Prosedur Sampling
PRASARANA, serta PELAKSANAAN TINDAKAN perlindungan dan Kualitas LH termasuk
pengelolaan lingkungan hidup Pemetaannya
Tools Proses Penapisan
No Esensi dasar penapisan (screening) dan Tools yang digunakan
penentuan kewenangan
1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan PUU PPLH dan SDA i.e. UU 41/1999,
dapat dilakukan di suatu lokasi yang telah PP 24/2010 atau PP 61/2012, PP
direncanakan 10/2010, PP 26/2008
2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan Peraturan MENLH No. 5 Tahun 2012:
tersebut termasuk wajib memiliki Amdal atau Bagan Alir Penapisan di Lampiran II,
UKL-UPL atau bahkan cukup SPPL Lampiran I dan Lampiran III
3. Pendekatan studi Amdal yang akan dilakukan: Pasal 8 PP No. 27 Tahun 2012
a. Tungal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
4. KPA yang berwenang untuk melakukan Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013
penilaian Amdal Pasal 10 dan Pasal 11
Lampiran II-Lampiran IV
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Izin Lingkungan,
dan/atau Kegiatan atau
• Proses UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
Ruang, dan/atau di dalam ya Apakah termasuk usaha
Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penundaan Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Ditolak Inpress 06/2013 penganti Inpres 10/211 Ditolak
Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10/2011 (Inpres 06/2013)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas,
ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin
di bidang usahanya masih berlaku
Proses Penapisan (Screening) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pelabuhan, Waduk
dan pembangkit listrik, jalan dll.
Landasan Hukum
Tidak
1. UU No. 5 Tahun
Boleh
1990 tentang
KSDAE
Note:
• KSA= Kawasan Suaka Alam 2. PP No. 28/2011
(Suaka Margasatwa dan KPA dan KSA
Cagar Alam) Hutan Konservasi 3. Peraturan Menhut
• KPA= Kawasan Pelestarian
Alam i.e. Taman Nasional dan (KSA dan KPA) No. 85 Tahun 2014
Tawan Wisata Alam
Pasal 38 UU 41/1999 tentang Kehutanan
Pasal 38
(1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan hutan
produksi dan kawasan hutan lindung.
(2) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan.
(3) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan
melalui pemberian izin pinjam pakai oleh Menteri dengan
mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta
kelestarian lingkungan.
(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan
pola pertambangan terbuka.
(5) Pemberian izin pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis dilakukan
oleh Menteri atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2010
TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Pasal 3
Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Pasal 2: Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal
Deskripsi jenis rencana usaha
Uji informasi Awal Pemrakarsa mengisi dan/atau kegiatan utama &
dengan daftar jenis ringkasan informasi awal pendukung harus diuraikan secara
jelas . Periksa dan bandingkan
rencana usaha Rencana Usaha dan/atau
seluruh jenis usaha dan/atau
dan/atau kegiatan Kegiatan yang diusulkan kegiatan dengan Permen 11/2006
wajib Amdal (Kegiatan Utama &
(Lampiran I) Pendukung) (lampiran V)
• Kawasan lindung wajib
ditetapkan;
• Tidak semua jenis kawasan
lindung dalam PP 26/2008 dan
Keppres 32/1990 dimasukan
dalam daftar kawasan lindung
Periksa apakah lokasinya • Ada jenis usaha dan/atau
Tidak berada di dalam dan/atau kegiatan yang dikecualikan
? berbatasan langsung dengan
kawasan lindung Tidak
(Lampiran III)
Ya
Uji ringkasan awal dengan
kriteria pengecualian
(Pasal 3 ayat 4)
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
7. Teknologi Satelit 5
Rencana usaha dan/atau 8. Perindustrian 8
kegiatan dilakukan: 9. Pekerjaan Umum 12
• Di dalam Kawasan 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
Pasal 34 ayat 2
UU 32/2009:
gubernur atau
bupati/walikota
sesuai dengan
kewenangannya
menetapkan
jenis usaha
dan/atau
kegiatan yang
wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL
Pasal 3: Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan
langsung dengan kawasan Lindung
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
lokasinya berada di dalam kawasan lindung
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berada di dalam dan/atau berbatasan
yang berlaku, misal: Jalan di hutan lindung langsung dengan kawasan lindung yang
dikecualikan dari kewajiban menyusun
Amdal adalah rencana usaha dan/atau
1
kegiatan:
1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
Batas proyek Kawasan Lindung 2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Yang tercantum dalam ilmu pengetahuan;
bersinggungan Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas telah ditetapkan sesuai
terluar dari
lindung;
dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
kawasan
2
lindung pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari
3
rencana usaha dan/atau
berdampak penting bagi lingkungan
kegiatan yang akan hidup;
dilaksanakan tersebut 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Lampiran 3: Daftar Kawasan Lindung
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini:
Catatan
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai :
5. Sempadan Sungai • Tidak semua kawasan
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk lindung yang tercantum
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
dalam PP No. 26/2008 dan
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau Keppres 32/1990
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut dicantumkan dalam daftar
11. Taman Hutan Raya kawasan lindung di
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Rancangan Peraturan
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan MENLH Ini;
14. Kawasan Cagar Alam Geologi • Kawasan lindungan =
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah kawasan yang telah
16. Sempadan Mata Air
DITETAPKAN sebagai
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa kawasan lindung
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
Kawasan lindung wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan
kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Kewenangan Penilaian
Dokumen Amdal
Strategis nasional Strategis Provinsi
(Lampiran II) (Lampiran III)
KPA
Strategis Provinsi Pusat Strategis Kab/Kota
(Lampiran III) (Lampiran IV)
Tidak bersifat
Strategis Kab/Kota Strategis (Lampiran
(Lampiran IV) KPA IV)
Provinsi
Tidak bersifat 1. Lebih dari 1 wilayah
kab/kota atau lintas
Strategis (Lampiran
kab/kota;
IV) 2. Wilayah laut 0-12 mil
1. Lebih dari 1 wilayah KPA
provinsi’ Kab/Kota
2. Wilayah NKRI dalam
sengketa dgn negara lain; 1. Satu wilayah
3. Wilayah laut > 12 mil Strategis Kab/Kota kab/kota
4. Lintas batas NKRI dengan (Lampiran IV)
negara lain
Keterangan: wilayah
Tidak bersifat laut 0-4 Mil tidak lagi
Lampiran II-IV Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 Strategis (Lampiran menjadi kewenangan
IV) kab/kota
Proses Izin Lingkungan: Integrasi antara Aspek Administratif
dengan Aspek kajian Teknis/Ilmiah & Partisipasi Publik
Proses
Administratif
Penilaian Dokumen
Amdal dan Izin
Lingkungan
Proses Pelibatan
Masyarakat dalam
Penyusunan &
Penilaian Dokumen
Kajian dan Penilaian secara Teknis Amdal dan Izin
dan Saintifik Lingkungan
(Technical & Scientific Assessment & Review)
Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian Penilaian
ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan
Sekretariat Tim Teknis oleh KPA
KPA
Tidak Layak
Integrasi Izin Lingkungan Lingkungan
dalam Proses AMDAL Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
Izin Lingkungan KPA 13
Dampak LH: Interaksi antara Kegiatan dan Lingkungan
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
1. Biogeofisik-kimiai: i.e. hidrologi, topografi, 1. Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
geomorfologi, biodiversity, kualitas air; (Proyek) terhadap lingkungan
2. Sosekbud: i.e. demografi, akses publik, dan potensi 2. Dampak lingkungan terhadap rencana usaha
relokasi dan/atau kegiatan (Proyek) i.e. Perubahan
3. Kesehatan masyarakat: prevalensi penyakit, perubahan iklim, Geologi
kesmas.
Lingkungan/
Ekosistem
DESKRIPSI RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
antara lain ;
1. Rencana lokasi kegiatan i.e. luas
lahan yang akan digunakan ;
2. Deskripsi proses utama, termasuk
perkiraan besarannya
3. Sumber daya yang digunakan dan
Rencana Usaha perkiraan besarnya;
dan/atau 4. Limbah yang akan dihasilkan, jenis,
Dampak Kegiatan
dan perkiraan besarnya;
5. Rencana mitigasi dampak yang
Sumber: https://mapsengine.google.com/04498453840810014575-
15875394874078504037-4/mapview/
Pembangunan Jalan Ladia Galaska
• Ladia Galaska adalah
sebuah nama jalan yang
diambil dari akronim
"Lautan Hindia, Gayo,
Alas, dan Selat Malaka.
• Jalan tersebut
menghubungkan Lautan
Hindia di kawasan pantai
barat Aceh di Kabupaten
Nagan Raya, dataran
tinggi Gayo di Kabupaten
Aceh Tengah dan Bener
Meriah, dataran tinggi
Alas di Kabupaten Gayo
Lues, dan berakhir di
pantai timur Aceh di
Kabupaten Aceh Timur
Jalan ini membelah kawasan hutan (± 137,5 km). Kawasan hutan yang terbelah terdiri atas:
Hutan Lindung (± 94,59 km) dan Hutan Produksi (± 37,36 km). Di samping itu, pada ruas
jalan sepanjang 44,89 km juga membelah Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Taman Buru (± 1,5
km), serta kawasan budidaya dan peruntukan lain (± 315,0 km).
Dampak Pembangunan Jalan Terhadap
Kawasan Ekosistem Leuser
Clements GR, Lynam AJ, Gaveau D, Yap WL, Lhota S, et al. (2014) Where and How Are Roads Endangering Mammals in
Southeast Asia's Forests?. PLoS ONE 9(12): e115376. doi:10.1371/journal.pone.0115376
http://127.0.0.1:8081/plosone/article?id=info:doi/10.1371/journal.pone.0115376
Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Kawasan
Ekosistem Leuser
Dokumen LH:
dapat menjadi
win-win
solution
Sumber: D ip a n k a r G h o s e Director -Species & Landscapes Prog. WWF-India
Sumber: D ip a n k a r G h o s e Director -Species & Landscapes Prog. WWF-India
1. CANOPY CROSSING
Jembatan penyeberangan
satwa dioptimalkan dengan
menambah vegetasi yang
tepat di arah masuk dan
keluar jembatan serta pada
badan jembatan.
Untuk Kawasan Konservasi
yang memiliki jalur jelajah
(homerange) seperti: gajah,
harimau, badak, diupayakan
menghindari homerange
satwa dimaksud.
3. UNDER PASS
Penyeberangan tipe
underpass dapat berupa
jembatan, jalan layang
maupun terowongan box
culvert.
4. ZEBRA CROSS
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan [PEDOMAN Konstruksi dan
Bangunan No. 010/BM/2009]
Contoh Basecamp yang Baik
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan [PEDOMAN Konstruksi dan
Bangunan No. 010/BM/2009]
Rencanan Penanganan Limbah dari Pekerjaan Jalan
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan [PEDOMAN Konstruksi dan
Bangunan No. 010/BM/2009]
Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bidang Jalan
[PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan
No. 010/BM/2009]
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai
sosial atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
• entitas dan/atau spesies kunci (key species);
• memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
• memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
• memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan
Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan
• Implementasi persyaratan
Implementasi dan kewajiban dalam Izin
Audit LH Izin Lingkungan & Izin Lingkungan serta Izin PPLH
PPLH + Continuous • Membuat dan menyampaikan
Untuk menentukan tingkat Improvement oleh LAPORAN PELAKSANAAN
PROPONEN IZIN LINGKUNGAN
ketaatan Penanggung
Jawab Usaha dan/atau
kegiatan (Proponen) Untuk mendorong peningkatan
kinerja Penanggung jawab usaha
terhadap PUU Bidang PPLH Pengawasan
dan/atau kegiatan (Proponen)
dan Izin Lingkungan Lingkungan Hidup
(termasuk Izin PPLH) dalam PPLH
d Baku Mutu
Udara Ambien Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML)
Pencemaran LH: Masuk atau dimasukkannya (a)
mahluk hidup, (b) zat, (c) energi, dan/atau (d) komponen
Baku
e lain ke dalam LH oleh kegiatan manusia sehingga
Mutu
Emisi melampau BML yang telah ditetapkan.
1 Kriteria Baku
Kerusakan
c Kerusakan LH-
Kebakaran 2 Kriteria Baku
Kerusakan Akibat
Hutan/Lahan
Ekosistem Perubahan Iklim
g Kerusakan •Kenaikan suhu
Karst •SLR
f Kerusakan gambut
•Badai
a Kerusakan Tanah h Kerusakan ekosistem •Kekeringan
untuk Produksi lainnya sesuai iptek
Biomassa
d Kerusakan
Mangrove
e Kerusakan
Lamun b Kerusakan Terumbu
Sumber: Pasal 21 UU 32/2009
Karang
Mekanisme dan Frekuensi Pelaporan Pelaksanaan Izin Lingkungan
Tingkat
Ketaatan
Implementasi
Izin Lingkungan &
Izin PPLH serta • PUU Bidang
Continuous PPLH
Improvement oleh • Izin Lingkungan
PROPONEN c Menetapkan Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
Penegakan Hukum terhadap Izin Lingkungan
Penegakan hukum, Tantangan Pasal 98-100 UU 32/2009:
yang harus dijawab untuk Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
meningkatkan efektivitas izin Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan
lingkungan Denda