Anda di halaman 1dari 4

4.

Apa peran AMDAL untuk pembangunan dan bagaimana konsistensi regulasi AMDAL untuk kerusakan
lingkungan ? Analisis kasus Meikarta, berikan solusi secara mendalam,

A. Peranan AMDAL Dalam Pembangunan

Pembangunan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup tersebut, perlu ditelaah
dahulu apakah suatu rencana kegiatan pembangunan akan merugikan manusia dan lingkungannya atau
tidak, (Parwoto, 1996). Salah satu cara mengelola sumberdaya alam dan lingkungannya dalam
pembangunan, yaitu melalui AMDAL atau dapat dikatakan AMDAL dapat membantu pelaksanaan
pembangunan dengan pendekatan lingkungan, sehingga dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dapat
diminimalisir atau dihilangkan dengan mencarikan teknik penyelesaian dampaknya. Perubahan-
perubahan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan dapat diperkirakan sebelum
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat diduga atau diperkirakan akibat-akibat atau dampak-dampak yang
akan terjadi. Dengan demikian dapat dicarikan teknik penyelesaian dalam mengantasisipasi dampak yang
timbul dan meminimalisir dampak. Tetapi apabila dampak yang akan timbul diperkirakan akan merusak
lingkungan hidup dan masyarakat luas dan pengantisipasian dampaknya memakan waktu yang sangat
lama dan sulit dalam pembiayayaannya, maka rencana kegiatan tersebut dapat dianggap tidak layak untuk
dilakukan.

B. Konsistensi Regulasi AMDAL

Regulasi
Peraturan Perundang-undangan PPLH Amdal, UKL-UPL, dan Izin Lingkungan
No. Daftar Perundangan-undangan Keterangan


Pasal 22-33, Pasal 69 ayat (1) huruf i, Pasal
110, Pasal 121, Pasal 122: Amdal;
UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan  danPasal 34-35, Pasal 121: UKL-UPL;
1.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pasal 36-41, Pasal 72, Pasal 76, Pasal 93,
Pasal 109, Pasal 111 dan Pasal 123: Izin
Lingkungan

Integrasi Izin lingkungan ke dalam proses


2. PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Amdal dan UKL-UPL
 Tugas KPA, Tim Teknis dan Sekretariat
KPA
 Pembagian Kewenangan KPA
Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata
3. Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen  Tata laksana penilaian Amdal & Penerbitan
Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan Izin Lingkungan;
 Tata Laksana pemeriksaan UKL-UPL dan
Izin Lingkungan;
 Tata Laksana SPPPL
No. Daftar Perundangan-undangan Keterangan

 Pendanaan

 Sertifikasi kompetensi auditor lingkungan


hidup
 Tata Laksana audit lingkungan hidup yang
diwajibkan;
Peraturan MENLH No. 03 Tahun 2013 tentang Audit
4. 1. Audit LH dilakukan terhadap usaha
lingkungan hidup
dan/atau kegiatan yang memiliki dokumen
LH;
2. Usulan usaha dan/atau kegiatan berisiko
tinggi dari KPA berdasarkan hasil ARLH;

 Pengumuman;
 Konsultasi publik;
 Penetapan wakil masyarakat terkena
Peraturan MENLH No. 17 Tahun 2012 tentang Pedomandampak sebagai anggota KPA;
5. Keterlibatan Masyarakat dalam proses Amdal dan Izin
Lingkungan
 Pengumuman permohonan izin
lingkungan;
 Pengumuman izin lingkungan

 Dokumen Amdal;
 Formulir UKL-UPL
Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
6.
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup  SPPL

 Proses penapisan
Peraturan MenLH No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis  Daftar jenis rencana usaha dan/atau
7. Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapikegiatan wajib Amdal;
dengan Amdal  Kawasan lindung dan Amdal.

Peraturan MENLH No. 15 Tahun 2010 tentang  Lisensi KPA Provinsi;


 Lisensi KPA Kabupaten/Kota
8. Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 LPJP
Peraturan MENLH No. 07 Tahun 2010 tentang  KTPA dan ATPA
 Proses Sertifikasi dan LSK
Sertifikasi Kompetensi Penyusun Analisis Mengenai
 LPK
9. Dampak Lingkungan Hidup dan Persyaratan Lembaga
 Registrasi Kompetensi bagi LPJP dan
Pelatihan Kompetensi (LPJP) Penyusun Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup LPK


Ruang lingkup binwas;

Mekanisme dan tahapan binwas termasuk
Peraturan MENLH No. 25 Tahun 2009 tentangSOP Binwas;
10.
Pembinaan dan Pengawasan Terhadap KPA Daerah
 Tindak lanjut binwas

Keputusan MENLH No. 45 Tahun 2005 tentang  Mekanisme pelaporan;


11.
 Frekuensi pelaporan;
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL-RPL
No. Daftar Perundangan-undangan Keterangan

 Sistematika Pelaporan;Dengan terbitnya


PP 27/2012, Pedoman ini digunakan untuk
pelaporan pelaksanaan izin lingkungan
baik untuk usaha dan/atau kegiatan wajib
Amdal dan UKL-UPL;

 Konsep pengembangan permukiman


terpadu;
 Penyusunan KA-Andal Pemukiman
Keputusan MENLH No. 4 Tahun 2000 tentang PanduanTerpadu;
12.
Penyusunan Dokumen Amdal Pemukiman Terpadu Penyusunan Andal Pemukiman Terpadu;
 Penyusunan RKL-RPL Pemukiman
Terpadu

 Konsep struktur dan fungsi ekosistem lahan


basah; permukiman terpadu;
 Penyusunan KA-Andal Kegiatan
Keputusan MENLH No. 5 Tahun 2000 tentang PanduanPembangunan di Daerah Lahan Basah;
 diPenyusunan Andal Kegiatan Pembangunan
13. Penyusunan Dokumen Amdal Kegiatan Pembangunan
Daerah Lahan Basah di Daerah Lahan Basah;
 Penyusunan RKL-RPL Kegiatan
Pembangunan di Daerah Lahan Basah

Panduan aspek Kesmas dalam:

 Penyusunan KA: Pelingkupan dampak


penting & pelingkupan batas wilayah studi;
 Penyusunan Andal: Metode pengumpulan
Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997dan analisis data, metode prakiraan dampak
14. tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakatdan evaluasi dampak;
dalam Penyusunan Amdal  Uraian rencana usaha dan/atau kegiatan;
 Rona lingkungan hidup
 Prakiraan dampak penting
 Evaluasi dampak penting
 Penyusunan RKL-RPL

Pedoman teknis kajian aspek sosial dalam:

 Penyusunan KA: Pelingkupan dampak


penting & pelingkupan batas wilayah studi;
Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-299/11/1996 Penyusunan Andal: Metode pengumpulan
15. tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalamdan analisis data, metode prakiraan dampak
Penyusunan Amdal dan evaluasi dampak;
 Uraian rencana usaha dan/atau kegiatan;
 Rona lingkungan hidup
 Prakiraan dampak penting
 Evaluasi dampak penting
No. Daftar Perundangan-undangan Keterangan

 Penyusunan RKL-RPL

Pedoman mengenai ukuran dampak


penting:

 Pengertian: Konsep dan faktor penentuan


Keputusan Kepala Bapedal No. 56 Tahun 1994 tentangdampak penting, kawasan lindung dan
16.
Pedoman Mengenai Dampak Penting dampak penting
 Ukuran dampak penting: uraian tentang
ukuran dampak penting terkait 7 (tujuh)
faktor dampak penting;

C. Analasis Kasus Meikarta


 Suap perizinan
 Masalah property dengan posisi tertinggi yaitu 43% dari pengaduan property tersebut
melibatkan konsumen meikarta

Anda mungkin juga menyukai