Anda di halaman 1dari 41

Proses Perizinan, Pengawasan

&
Penegakan hukum lingkungan
Oleh:
A.Ruruh haryata , SH, ST, M. Kes
PERIZINAN LINGKUNGAN

 Izin lingkungan: diterbitkan pada tahap


perencanaan dan sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan
 Izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH): diterbitkan pada
saat usaha dan/atau kegiatan sudah
berjalan dan merupakan bagian izin
lingkungan dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (Pasal 33 PP 27 tahun
2012)
PENGERTIAN

Izin lingkungan adalah izin yang wajib


dimiliki setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan yang wajib
AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/ atau
kegiatan.
IZIN PPLH
Izin PPLH, antara lain:
pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah
penyimpanan sementara limbah B3;
pengumpulan limbah B3;
pemanfaatan limbah B3;
pengolahan limbah B3;
penimbunan limbah B3;
pembuangan air limbah ke laut;
dumping ke media lingkungan;
pembuangan air limbah dengan cara reinjeksi;
emisi; dan/atau
pengintroduksian organisme hasil rekayasa
genetika ke lingkungan.
Tata Kelola Pengawasan Izin Lingkungan di Indonesia
Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pra- Usaha/ Kegiatan
Konstruksi, Konstruksi & Operasi Tahap Pasca
Operasi

Izin PPLH
1
izin Usaha
Izin Penutupan
dan/atau Pelaksanaan usaha Usaha dan/atau
Lingkungan kegiatan
dan/atau kegiatan Kegiatan/
reklamasi

Proses
Amdal atau 2 Tata Kelola:
UKL-UPL Implementasi 1.Proses
Izin Permohonan &
Lingkungan & Audit Penerbitan Izin
Rencana Izin PPLH Lingkungan Lingkungan;
serta 2.Proses
Usaha Hidup
dan/atau Continuous pelaksanaan izin
kegiatan Improvement lingkungan dan
pelaporan
Pelaksanaan Izin
3
Pengawasan Lingkungan;
Lingkungan Hidup 3.Proses
Tata Ruang pengawasan dan
Penaatan penegakan hukum
LH BML KBKL terhadap izin
lingkungan
Penegakan Hukum
RTRW/RDTR Lingkungan Hidup
PENGERTIAN
PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN

UPAYA UNTUK MENCAPAI KETAATAN


TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (UMUM DAN/ATAU INDIVIDUAL) MELALUI
PENGAWASAN DAN PENERAPAN (ATAU ANCAMAN) SARANA
HUKUM ADMINISTRASI, PERDATA DAN PIDANA
(Rangkuti, 1996:190)
INSTRUMEN
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

PENGAWASAN &
SANKSI
ADMINISTRASI
1

PENYELESAIAN
SENGKETA LH UU PENYELESAIAN
DI LUAR 2A NO.32/2009 2B SENGKETA LH
PENGADILAN PPLH DI PENGADILAN

PENEGAKAN
HUKUM
PIDANA
JENIS
PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP

RUTIN DAERAH KEMENTERIAN LH

PENGAWASAN KEWAJIBAN
PENGELOLAAN LH, PROPER
PELAKSANAAN AMDAL
(RKL-RPL) / UKL-UPL
Instrument yang digunakan untuk melakukan
pengawasan:
*UMUM (Perijinan)*

 Dokumen lingkungan/ Izin Lingkungan:


-Sudahkah memiliki dokumen lingkungan?
(AMDAL,UKL-UPL, DPL,SPPL)
-Masih relevankah kondisi sekarang dengan
apa yang tertuang dalam Dokumen
lingkungan?
-Sudahkah memiliki Izin Lingkungan?
-Sudahkah melaksanakan ketentuan dalam SK
kelayakan lingkungan /Izin Lingkungan?
-Sudahkah melaporkan Pelaksanaan
Pengelolaan & Pemantauan lingkungan?
Pengendalian Pencemaran Air

 IPAL
 Memiliki izin Pembuangan limbah cair belum?
 Memisahkan pembuangan air limbah dengan saluran
limpasan air hujan
 Tidak melakukan pengenceran.
 Memasang Alat Pengukur Debit dan berfungsi.
 Melakukan pengukuran debit harian.
 Melakukan swapantau limbah cair setiap bulan dan
melaporkan hasil swapantau 3 bulan sekali.
 Kualitas hasil pemantauan sesuai baku mutu.
PENGELOLAAN AIR LIMBAH

1. MINIMISASI 4. WASTE EXCHANGE


in-plant treatment Pemanfaatan oleh kegiatan lain,
cleaner production/waste minimization misalnya : pupuk cair.
recycle/reuse/recovery ( 3R )

KEGIATAN
PROSES LAIN
KEGIATAN Air
limbah
2. PENGOLAHAN
end-of-pipe treatment

Run-off APLIKASI IPAL Buangan


3. exp : land application, gardening BMAL

LINGKUNGAN
Pengendalian Pencemaran
Udara
 MEMILIKI CEROBONG
 Cerobong dilengkapi dengan sampling hole
 Cerobong dilengkapi dengan sarana pendukung
 Melakukan swapantau emisi gas buang minimal
6(enam) bulan sekali
 Melakukan pelaporan hasil swapantau 6 (enam) bulan
sekali
 Kualitas hasil pemantauan emisi sesuai baku mutu
 Pemantauan kualitas udara ambien
 Termasuk uji getaran dan kebisingan jika ada genset
PENCEMARAN UDARA SUMBER INDUSTRI
Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya & Beracun (B3)
 PERIZINAN LIMBAH B3
 PENGELOLAAN LIMBAH B3
-Penyimpanan (TPS)
-Pemanfaatan (ada kajian dan
Ijin dari LH)
 Melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3
3 bulan sekali
Sumber Limbah B3
GAS (PP
41/1999)
Sesuai baku
mutu emisi ILEGAL
PENANGKAP IMPOR LB3
DEBU
Belum
diolah
DEBU /
PARTIKEL AIR Sesuai baku mutu
LIMBAH air limbah
BHN BAKU PROSES
(PP74/2001) PRODUKSI PRODUK
AIR LIMBAH
IPAL (PP 82/2001)

LIMBAH LIMBAH PADAT LIMBAH


& LIMBAH CAIR SLUDGE
sesudah
DEBU
diolah

LIMBAH B3 (PP 101 tahunb 2014)


27/07/22
JENIS LIMBAH B3
• Terlindung dari hujan&sinar
matahari
• Bangunan mempunyai
sistem ventilasi

FASILITAS TPS LB3


TINDAK LANJUT PENGAWASAN LH

 Taati semua ketentuan PUU/


izin LH PERTAHANKAN, PANTAU
DAN BERI
1  Penuhi Baku Mutu Limbah/ PENGHARGAAN
emisi/KBKL dan/atau
 ada upaya inovasi PLH

Melanggar ketentuan peraturan/ PEMBINAAN TEKNIS


izin LH non baku mutu limbah/ DAN/ATAU
2 emisi/gangguan
PERINGATAN (sd 3X)

 Teguran tertulis
 Melanggar baku mutu limbah/ PENGENAAN SANKSI
 Paksaan Pemerintahan
emisi/gangguan ADMINISTRASI
(UU No. 32/2009)  Pembekuan Izin lingkungan
 LH belum tercemar/rusak  Pencabutan izin lingkungan
atau LH tercemar/rusak
ringan
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN DILAKUKAN APABILA
PEMBINAAN TEKNIS SUDAH TIDAK EFEKTIF

PENGAWASAN

TAAT TDK TAAT

BINA SANKSI/PHL
INSENTIF
A
D
INSENTIF DISINSENTIF M
P
I P
E
N I
R
I D
D
S A
A
T N
T
R A
A
A
S
I
Tetap memberlakukan asas Subsidiaritas
(Ultimum Remedium) yaitu mengedepankan
pendayagunaan instrumen pengenaan sanksi
administrasi sebelum pendayagunaan instrumen
penegakan hukum perdata & pidana, yaitu
untuk pelanggaran baku mutu (air limbah, emisi
& gangguan) dan pelanggaran izin lingkungan
Penerapan sanksi administrasi,
penegakan hukum pidana dan
penegakan hukum perdata (in-
court) dapat didayagunakan
secara bersama-sama
MENLH menerapkan sanksi sanksi
administrasi dikenakan terhadap
pelanggaran izin lingkungan yg
diterbitkan oleh MENLH atau terhadap
pelanggaran izin lingkungan yg
diterbitkan oleh Gubernur atau
Bupati/Walikota, apabila Gub atau
Bupati/Walkot apabila sengaja tdk
menerapkan sanksi administrasi thd
pelanggaran serius (Pasal 73 UU 32 /2009
secondline enforcement)
JENIS, KRITERIA PELANGGARAN &
PEJABAT YANG BERWENANG MENERAPKAN
SANKSI ADMINISTRASI

1. Pelanggaran ijin Pelanggaran ijin Pelanggaran ijin Pelanggaran


lingkungan yang
diterbitkan MenLH lingkungan yang lingkungan yang tertentu
diterbitkan diterbitkan
2. Gub/Bupati/walkot tdk Bupati/Walikota (emergency)
Gubernur
menerapkan sanksi
administrasi thd
pelanggaran serius
Gubernur/Ka IPLH Bupati/Walikota/Ka. PPLH/
Provinsi IPLH kab/kota PPLHD
MENLH

Penghentian
pelanggaran
1. Teguran tertulis;
2. Paksaan pemerintah;
3. Pembekuan izin lingkungan;
4. Pencabutan izin lingkungan;
Kasus Pencemaran oleh Industri
Penyamakan Kulit
PENYELESAIAN SENGKETA LH
(Pasal 84-92 UU 32/2009)

PSLH di luar PSLH melalui


Pengadilan Pengadilan
(Ps 85-86) (Ps 87-92)

1. Negosiasi 1. Pihak korban


2. Mediasi pencemaran/perusakan
3. Arbitrasi Lingkungan (Perorangan,
Gugatan Perwakilan)
2. Organisasi Lingkungan Hidup
(Legal Standing)

3. Instansi Pemerintah yang


bertanggung jawab di bidang
pengelolaan LH
PENYELESAIAN
SENGKETA LH DI LUAR
PENGADILAN(Ps 84-86)

JASA PENYELESAIAN BENTUK FORUM


KAPAN TUJUAN SENGKETA LH PSLH OUT-COURT
TIDAK BERLAKU

1. TERJADI Mencapai 1. Masyarakat dpt 1. Negosiasi TINDAK


PENC/PERU- kesepakatan membentuk PIDANA LH
SAKAN 2. Mediasi
tentang: LPJPSH YANG DIATUR
LINGK 3. Arbitrasi DLM UU 32 TH
2. Instansi LH 2009
2. TIMBUL 1. Bentuk & wajib
KERUGIAN besarnya ganti memfasilitasi
LH/ORANG rugi pembentukan
3. ADA LPJPSLH yg
2. Tindakan tertentu
SENGKETA dibentuk
utk menjamin tdk
PARA PIHAK masyarakat
terulangnya
penc/perusakan 3. Pemerintah
4. PARA PIHAK LH, utk mencegah berkewajiban
SEPAKAT timbulnya dampak membantu para
BERMUSYA- negatif thd LH dan pihak dlm PSLH
WARAH utk pemulihan di luar
lingkungan pengadilan
KEUNTUNGAN PSLH
DI LUAR PENGADILAN

1. Win-win solution
2. Efisiensi biaya dan waktu
3. Menumbuhkan rasa memiliki terhadap
proses perundingan
4. Tercipta hubungan baik atara para
pihak
5. Selaras dengan budaya
PERAN INSTANSI LH
DALAM PSLH DI LUAR PENGADILAN

1. Penerima pengaduan/permohonan bantuan


PSLH
2. Verifikator pengaduan/sengketa LH
3. Motivator atau advokator para pihak agar mau
bermusyawarah
4. Fasilitator PSLH di luar pengadilan utk kerugian
masyarakat
5. Negosiator PSLH dengan pencemar/perusak LH
untuk kerugian negara
6. Pengawas pelaksanaan kesepakatan
Kasus pencemaran bau dan lalat dari
peternakan ayam
Kasus pencemaran udara dari
kegiatan Furniture
PENEGAKAN HUKUM PIDANA

Rekomendasi tindak Pimpinan/Atasan PPLH/PPLHD


lanjut pengawasan

Penyidikan

penyerahan berkas perkara


Kpd Penuntut Umum

P18/P19 P21

Melengkapi Susun surat


berkas dakwaan

P21 Persidangan

Susun surat Putusan


dakwaaan

Persidangan Eksekusi

Putusan
IZIN LINGKUNGAN DAN PIDANA
 Pasal 109 UUPLH Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa
memiliki izin lingkungan dipidana min 1 (satu) tahun dan maks 3
(tiga) tahun dan denda min Rp. 1 milyar dan maks Rp. 3 milyar
 Pasal 110 UUPLH Menyusun amdal tanpa memiliki Sertifikasi
kompetensi dapat dipidana maks 3 tahun dan denda maks Rp 3
milyar
 Pasal 111 ayat (1) UUPLH Pejabat pemberi izin lingkungan yang
menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi Amdal atau UKL-
UPL dipidana maks 3 tahun dan denda maks Rp 3 milyar
 Pasal 111 ayat (2) UUPLH Pejabat pemberi izin usaha dan/atau
kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan tanpa
dilengkapi izin lingkungan dipidana maks 3 tahun dan denda maks
Rp. 3 milyar
 Pasal 112 UUPLH PPLH/PPLHD yg sengaja tdk melakukan
pengawasan dan menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan yg mengakibatkan meninggalnya orang dapat dipidana
maks 1 tahun dan denda maks Rp 500 juta
Penegakan Hukum
Lingkungan di DIY
 Peraturan Bersama Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta, Kepala Kejaksaan
Tinggi DIY, Kapolda DIY, Kepala PPLH
Regional Jawa Nomor 25 tahun 2006, Kep
76/04.1/09/06, B/2836/X/2006, KEP23/PPLH-
REG 4/09/2006 tentang Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup Terpadu
 SK Gub. No 14 Tahun 2009 tentang
Pembentukan Tim Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup Terpadu Provinsi DIY
TERIMA KASIH

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai