MANAJEMEN SDM
LABORATORIUM
Muh. Idris Mone
1
Pengertian Manajemen SDM
2
Pengertian Manajemen SDM
4
Pengertian Manajemen SDM
5
Pengertian Manajemen SDM
7
Dasar untuk
Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia
Perbandingan
Aspek manajemen yang berkaitan dengan Cabang manajemen yang berfokus pada
tenaga kerja dan hubungannya dengan penggunaan tenaga kerja entitas yang paling
Berarti
entitas dikenal sebagai Manajemen efektif, untuk mencapai tujuan organisasi dikenal
Personalia. sebagai MSDM
Manajemen Tenaga
Kontrak Perundingan Bersama Kontrak Perorangan
Kerja
Terutama pada kegiatan duniawi seperti Perlakukan tenaga kerja organisasi sebagai aset
Fokus perekrutan karyawan, remunerasi, pelatihan, yang dihargai, untuk dinilai, digunakan, dan
dan keharmonisan. dilestarikan.
9
Tujuan MSDM
• Tujuan Umum, mengoptimalkan kegunaan (produktivitas)
semua pekerja dlm sebuah organisasi. Dlm konteks ini
produktivitas diartikan sebagai output sebuah perusahaan
(barang & jasa) terhadap masuknya (manusia, modal, bahan2,
energi).
• Tujuan khusus, membantu para manajer lini, atau manajer2
fungsional yg lain agar dpt mengelola para pekerja itu secara
lebih efektif
10
Sasaran Manajemen SDM
1. Sasaran Organisasional
• Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan MSDM dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi.
• MSDM membantu para manajer dalam menangani hal-hal
yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
11
Sasaran Manajemen SDM
2. Sasaran Fungsional
• Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen
pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
• Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika MSDM
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
12
Sasaran Manajemen SDM
3. Sasaran Sosial
• Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap
kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui
tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi.
• Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan
13
Sasaran Manajemen SDM
4. Sasaran Personal
• Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal
tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi.
• Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan harus
dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi.
• Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan
dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
14
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan akhir yg ingin dicapai
MSDM pd dasarnya adalah :
o Peningkatan efisiensi
o Peningkatan efektifitas
o Peningkatan produktivitas
o Rendahnya tingkat pemindahan pegawai
o Rendahnya tingkat absensi
o Tingginya kepuasan pelayanan
o Rendahnya komplain dari pelanggan
o Meningkatnya bisnis perusahaan
15
Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu
dicapai tujuan2 perantara yaitu :
SDM yg memenuhi syarat & dpt menyesuaikan diri dgn
perusahaan melalui :
Perencanaan sumber daya manusia
Rekrutmen
Seleksi
Induksi
SDM yg memenuhi syarat keterampilan, keahlian & pengetahuan
yg sesuai dgn perkembangan melalui :
Pelatihan & pengembangan
Pengembangan karir
16
Untuk mencapai tujuan akhir tersebut secara bertahap perlu dicapai
tujuan2 perantara yaitu :
SDM yg memenuhi syarat bekerja sebaik mungkin melalui :
Motivasi
Penilaian kinerja
Pemberian “hadiah” & “hukuman”
SDM yg memenuhi syarat berdedikasi terhadap perusahaan yg
luas terhadap pekerjaannya melalui :
Kesejahteraan (kompensasi)
Lingkungan kerja yg sehat & aman
Hubungan industrial yg baik
17
Fungsi Manajemen SDM
• Perencanaan
Fungsi • Pengorganisasian
Manajerial •
•
Pengarahan
Pengendalian
Fungsi •
•
Pengadaan
Pengembangan
operasiona •
•
Kompetensi
Pengitegrasian
l
• Pemeliharaan
• Pemutusan hubungan kerja
18
Agar Peran & Fungsi SDM dapat berjalan sesuai dengan
keinginan perusahaan/organisasi, maka perlu langkah2 sbb:
20
Prinsip-prinsip MSDM
1. Prinsip kemanusiaan 6. Prinsip kesatuan komando
2. Prinsip demokrasi 7. Prinsip efisiensi
3. Prinsip the right man is the right 8. Prinsip efektifitas
place
9. Prinsip produktifitas kerja
4. Prinsip equal pay for equal work
(upah yg sama untuk pekerja yg 10. Prinsip disiplin
sama) 11. Prinsip wewenang &
5. Prinsip kesatuan arah tanggungjawan
21
Aktifitas MSDM Modern
1. Perencanaan & Analisis SDM (Perencanaan, sistem informasi, penilaian)
2. Peluang pekerjaan yg sama (Equal Employee Opportunity)
3. Pengangkatan pegawai (Analisis pekerjaan, rekruitmen, seleksi)
4. Pengembangan SDM (orientasi, pelatihan, pengembangan karyawan, perencanaan
karier, manajemen kinerja)
5. Kompensansi & Tunjangan (administrasi upah/gaji, insentif, tunjangan)
6. K3
7. Hub. Karyawan & buruh/manajemen)
22
Fungsi-fungsi MSDM Modern
23
Teknik-Teknik Perencanaan SDM
I. Teknik Perencanaan non-ilmiah, perencanaan yg didasarkan
atas pengalaman, imajinasi & perkiraan2 saja. Resiko cukup
besar, misalax kualitas & kuantitas SDM tdk sesuai
II. Teknik Perencanaan ilmiah, perencanaan yg dilakukan
berdasarkan hasil analisis & data, informasi & peramalan
(forecasting) & perencanaan yg baik. Resikonya lebih kecil.
24
Analisis Kebutuhan Tenaga ATLM
Berdasarkan Beban Kerja
25
Metode Analisis Beban Kerja
1. Metode teknik analisis
Metode ilmiah dengan mengukur waktu yg dibutuhkan suatu pekerjaan tertentu secara
teliti melalui pengamatan langsung. Contoh metode ini adalah work sampling, daily log
dan time and motion study.
27
PERTEMUAN KE V
ANALISIS BEBAN
KERJA
28
Definisi & Pengertian
29
Definisi & Pengertian
31
Definisi & Pengertian
Menurut MenPAN (1997),
Beban Kerja (BK) adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan
yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang
jabatan dalam jangka waktu tertentu.
Pengukuran BK diartikan sebagai suatu teknik untuk
mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja
suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan
secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan,
teknik analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya.
32
Analis Beban Kerja diperlukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan.
2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari.
3. Adanya satuan hasil.
4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugas/produk.
5. Adanya standar waktu kerja.
6. Adanya beban kerja yang akan diukur,
7. Perhitungan jumlah pegawai yang dibutuhkan.
33
Hal-Hal yang Dibutuhkan dlm ABK
1. Data institusi dan Fasilitas Pelayanan Laboratorium Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pada jenjang administrasi.
2. Data jenis dan jumlah pegawai yang ada (tahun terakhir) pada institusi
Pelayanan Laboratorium Kesehatan
3. Informasi hari kerja yang ditentukan oleh kebijakan Pemerintah yakni 5
(lima) hari atau 6 (enam) hari kerja per minggu, sehingga dalam 1 (satu)
tahun maka jumlah hari kerja 260 (dua ratus enam puluh) hari (5 x 52
minggu) dan 312 (tiga ratus dua belas) hari (6 x 52 minggu).
34
Hal-Hal yang Dibutuhkan dlm ABK
4. Informasi WKT (Waktu Kerja Tersedia) sebesar 1200 (seribu dua ratus) jam atau
72.000 (tujuh puluh dua ribu)menit per tahun.
5. Informasi rata-rata lama waktu mengikuti pelatihan sesuai ketentuan yang berlaku
Informasi kelompok dan jenis tenaga kesehatan mengacu pada Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Informasi standar pelayanan dan Standar Operasional
7. Prosedur (SOP) pada Institusi Pelayanan Laboratorium Kesehatan.
8. Informasi tugas pokok dan uraian tugas hasil Analisis Jabatan institusi atau standar
pelayanan yang ditetapkan).
35
Manfaat ABK
(Permendagri No. 12/2008 ttg Pedoman ABK)
1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;
2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan;
5. Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan
daftar susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan
struktural;
36
Manfaat ABK
(Permendagri No. 12/2008 ttg Pedoman ABK)
6. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja
organisasi;
7. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan;
8. Program promosi pegawai;
9. Reward dan punishment terhadap unit atau pejabat;
10. Bahan penyempurnaan program diklat; dan
11. Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia.
37
Aspek-Aspek ABK
1. Norma waktu (variable tetap), waktu yang dipergunakan untuk
menyelesaikan tugas/kegiatan. Norma waktu ditetapkan dalam stamdar
norma waktu kerja dengan asumsi tidak ada perubahan yang
menyebabkan norma waktu tersebut berubah.
2. Volume kerja (variabel tidak tetap), diperoleh dari target pelaksanaan
tugas untuk memperoleh hasil kerja.
3. Jam kerja efektif, merupakan alat ukur dalam melakukan analisis beban
kerja.
38
Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
1. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan adalah tugas yang harus dikerjakan oleh
seorang tenaga kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada
laboratorium.
2. Tugas Tambahan. merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan seperti
halnya tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat jika
tugas tambahan lebih banyak sehingga menjadikan tanggungan pekerjaan yang
harus dikerjakan menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya yakni
dengan tugas tambahan beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai dengan
standar karena tingkat produktivitas menjadi lebih optimal.
39
Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
40
Faktor yang Mepengaruhi Beban
Kerja
4. Jumlah Kunjungan Pasien adalah banyaknya kunjungan pasien yang
menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya
di waktu kerja akan mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan.
Sebaiknya terdapat kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien
atau klien yang dilayani di unit pelayanan kesehatan.
41
Tahap Analisi Beban Kerja
1. Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan:
Formulis isian, berupa pengumpulan data dan inventarisasi
jumlah pemangku jabatan;
Wawancara;
Pengamatan langsung; dan
Referensi.
42
Tahap Analisi Beban Kerja
2. Pengolahan data, dengan menggunakan:
• Rekapitulasi jumlah beban kerja jabatan;
• Perhitungan kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi jabatan dan
prestasi kerja jabatan; dan
• Rekapitulasi kebutuhan pejabat/pegawai, tingkat efisiensi unit dan
prestasi kerja unit.
43
Tahap Analisi Beban Kerja
44
Hasil ABK
1. Efektivitas dan efisiensi jabatan serta efektivitas dan efisiensi unit kerja;
2. Prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;
3. Jumlah kebutuhan pegawai/pejabat;
4. Jumlah beban kerja jabatan dan jumlah beban kerja unit; dan
5. Standar norma waktu kerja.
45
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH PERTAMA :
Menetapkan unit kerja dan kategori tenaga.
Kita ambil contoh unit kerja yang digunakan adalah unit kerja
teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi)
dan kategori tenaga yang dipilih adalah Analis Kesehatan.
46
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH KEDUA : menetapkan waktu kerja yang tersedia bagi tenaga Analis Kesehatan
selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja yang tersedia adalah
1. Hari kerja ( A ). Suatu contoh, di suatu instalasi laboratorium rumah sakit, pelayanan
dilaksanakan selama 24 jam yang dibagi dalam 3 shift sehingga dalam seminggu terdapat 7
hari kerja.
2. Cuti tahunan ( B ). Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari dalam satu tahun.
3. Pendidikan dan pelatihan ( C ). Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit,
Pranata Laboratorium memiliki hak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 5
hari kerja per tahun.
47
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH KEDUA : menetapkan waktu kerja yang tersedia bagi tenaga Analis
Kesehatan selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu
kerja yang tersedia adalah
4. Hari libur nasional ( D ). Dalam waktu satu tahun terdapat 15 hari libur nasional.
5. Ketidakhadiran kerja ( E ). Dengan adanya sistem shift, sesudah bertugas pada sore
dan malam hari seorang Pranata Laboratorium mendapatkan ekstra libur selama 1
hari. Di Instalasi Patologi Klinik rata-rata ketidakhadiran kerja dalam satu bulan
selama 7 hari
6. Waktu kerja ( F ) Pada umumnya waktu kerja selama sehari adalah 8 jam. 48
Kode Faktor Waktu Kerja Keterangan
A Hari Kerja 365 Hari per tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari per tahun
C Diklat 5 Hari per tahun
D Hari Libur Nasional 15 Hari per tahun
E Ketidakhadiran Kerja 84 Hari per tahun
F Waktu Kerja 8 Jam per hari
Waktu Kerja 249 Hari per tahun
Jam Kerja 1992 Jam per tahun
Waktu Kerja 119520 Menit per tahun
49
Adapun uraian penghitungannya adalah sebagai
berikut :
Waktu kerja tersedia = 365 – ( 12 + 5 + 15 + 84 )
= 249 hari/tahun
= 1992 jam/tahun
= 119520 menit/tahun
50
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH KETIGA : menyusun standar beban kerja. Standar
beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama 1 tahun
untuk setiap kategori tenaga (dalam hal ini adalah Analis Kesehatan).
Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (rata-rata
waktu) dan waktu yang tersedia per tahun. Data dan informasi yang
dibutuhkan untuk menyusun standar beban kerja untuk kategori
tenaga adalah sebagai berikut :
51
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
Kategori tenaga pada unit kerja yang telah ditetapkan pada langkah pertama
di atas,
Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional tetap
yang berlaku,
Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh kategori tenaga (Analis Kesehatan)
untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan, dan
Data dan informasi kegiatan pelayanan di masing-masing unit pelayanan
teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi)
52
Beban kerja Analis Kesehatan meliputi :
o Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Analis Kesehatan,
misalnya : sampling, preparasi sampel, memeriksa sampel, mencatat
hasil pemeriksaan, kalibrasi alat, memeriksa sampel kontrol, membuat
reagen, dll.
o Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan
pokok, misalnya rerata waktu untuk memeriksa kadar Hb adalah 10
menit, rerata waktu untuk membuat reagen A adalah 15 menit, dsb.
o Standar beban kerja Analis Kesehatan tiap satu tahun dihitung dengan
rumus perhitungan sebagai berikut :
Standar beban kerja = waktu tersedia per tahun dibagi rerata waktu per
kegiatan pokok
53
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH KEEMPAT : menyusun standar kelonggaran yang
bertujuan untuk mengetahui faktor kelonggaran kategori tenaga yang
meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan
suatau kegiatan yang tidak terkait langsung atau tidak dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya kuantitas atau jumlah kegiatan pokok /
pelayanan.
Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui
pengamatan dan wawancara kepada tenaga ATLM mengenai :
54
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
• Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan,
misalnya rapat, istirahat, sholat, makan;
• Frekuensi kegiatan dalam satu hari, minggu, bulan; waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
55
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
56
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
LANGKAH KELIMA : menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja yang
bertujuan untuk memperoleh jumlah dan kategori tenaga ATLM per unit
kerja sesuai dengan beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang
diperlukan untuk penghitungan kebutuhan tenaga ini terdiri dari:
• Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya, yaitu waktu kerja
tersedia, standar beban kerja dan standar kelonggaran;
• Kuantitas kegiatan pokok selama kurun waktu satu tahun, dimana diambil
dari data kuantitas kegiatan pokok selama satu tahun.
57
Langkah dalam menghitung Kebutuhan
Tenaga Lab berdasarkan ABK
Data kegiatan pada pelayanan di tiap unit teknis yang telah diperoleh,
Standar Beban Kerja , dan Standar Kelonggaran merupakan sumber data
untuk menghitung kebutuhan tenaga Pranata Laboratorium dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan tenaga = (Jumlah kegiatan pokok : standar beban kerja) +
Standar Kelonggaran
Selanjutnya kebutuhan tenaga untuk tiap kegiatan pokok dijumlahkan
terlebih dulu sebelum ditambahkan dengan Standar Kelonggaran
58