Anda di halaman 1dari 55

.

MAGFIRATUL MURADIFAH
PO714203191052

MIKOLOGI
POKOK BAHASAN

. , .
Tinea manum Piedra putih Otomikosis

. . .
Tinea barbae Tinea unguium/ .
Onikomikosis
01
Tinea manuum
.
Tinea disebut kurap, dan manuum mengacu pada
i . tangan. Tinea manuum adalah infeksi jamur pada

Tinea manuum disebabkan oleh jam


Dermatofit zoofilik dan geofilik:

• Trichophyton erinacei (dari landak)

• Trichophyton verrucosum (dari ternak)

• Microsporum canis (dari kucing atau anji

• Nannizzia gypsea (dari tanah)

Dermatofit antropofilik:

• Trichophyton Rubrum
Trichophyton erinacei
Makroskopis
Koloni berwarna putih pada agar glukosa sabouraud,
rata, seperti tepung, dan berbulu halus hingga
mengembang, dengan kebalikan kuning lemon yang
cemerlang.

Mikroskopis
Mikrokonidia memanjang melekat sepanjang sisi
hifa. Makrokonidia berdinding halus, bersel dua
sampai enam, berbentuk klavat, ukurannya
bervariasi, dengan pelengkap terminal.
Trichophyton verrucosum

Makroskopis : Koloni berbentuk bulat dengan diameter 3 –


15 mm, permukaan berlipat, meninggi berbentuk
cembung, bagian bawah koloni bersatu dengan media,
sehingga sulit dipisahkan, konsistensi padat, keras.
Warna koloni putih keabuan, licin (glabrous)

Mikroskopis : Secara mikroskopis, struktur Trichophyton


verrucosum menunjukkan tidak terdapat
makrokonidia, kecuali jika pada media
pertumbuhannya ditambahkan penyubur koloni berupa
thiamin dan inositol. Mikrokonidia berbentuk l onjong
atau oval seperti tetesan embun, biasanya terdapat pada
koloni var ochraceus terutama yang permukaannya
berbulu (downy). Klamidospora berjumlah banyak,
sebagai ciri spesifik dari spesies, berbentuk bulat
membesar pada ujung (soliter) miselium atau rantai.
Nannizzia gypse

Makroskopis

Koloni biasanya rata, menyebar, seperti tepung


dengan garis tepi putih, dengan permukaan
berwarna krem ​hingga kuning kecoklatan hingga
pucat
Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis koloni kultur dengan
pewarnaan laktofenol blue menunjukkan sejumlah
makrokonidia besar, berdinding tipis berbentuk
kepompong dengan ujung membulat dan 4-6
kompartemen
Trichophyton Interdigital
Makroskopis
Koloni berwarna putih atau krem ​dengan pigmen
kuning dan permukaan tampak seperti tepung, bagian
bawah pelat berwarna oranye hingga kuning.

Mikroskopis
Secara mikroskopis konidia berlimpah dan
berbentuk bulat atau sobek. Biasanya
makrokonidia tidak ada ketika strain telah diisolasi
dari manusia, dan dapat membentuk bentuk cerutu
berdinding halus.
Microsporum canis

Makroskopis berwarna putih, halus dan datar berbulu


koloni seperti wol menyebar. Tekstur koloni radial furrow
yang rapat-rapat. Pada bagian bawah media pertumbuhan
pigmen berwarna putih sampai kekuningan.

Secara mikroskopis memiliki hifa bersepta, makrokonidia dan


mikrokonidia. Makrokonidianya berbentuk gelendong dengan kenop
apikal yang asimetris. Terdiri dari 6-5 sel, panjang, kasar dan memiliki
mikrokonidia, namun pada Microsporum canis mikrokonidianya
merupakan hialin, jarang ditemui dan uniseluler
Patofisiologi

Glikoprotein pada dermatofita memperantarai terjadinya perlekatan


dermatofita pada jaringan epitel pejamu. Selanjutnya, enzim protease dari
dermatofita mencerna jaringan keratin untuk melakukan penetrasi. Selain itu,
ada enzim lain seperti alkalin fosfatase dan N-asetil-beta-glukosaminidase
yang berperan dalam proses pencernaan jaringan keratin pada pejamu.
Dermatofit menyerang dan menginfeksi stratum korneum dan dapat bertahan
di sana. Kulit merespon infeksi superfisial melalui peningkatan proliferasi
keratinosit dan produksi sisik. Hiperkeratosis epidermal secara klinis
bermanifestasi sebagai penebalan kulit
Gambaran klinis Tinea manuum

Infeksi tinea manuum


Dimulai pada tempat- Tinea manuum dapat dapat berlangsung lama,
Tempat terpisah di tangan dan mempengaruhi telapak dalam hal ini tangan akan
menyebar dengan garukan atau
tangan terlihat sangat kering dan
kontak tangan lainnya.
bersisik.
Gambaran klinis Tinea manuum

Tinea hanya dapat Kurap adalah jamur, tetapi


mempengaruhi sebagian tangan, sering memiliki kliring sentral,
seperti yang ditunjukkan oleh sehingga terlihat seperti "cacing
infeksi pada jar i telunjuk ini cincin."
Diagnosa

.y Mars Saturn Neptune


Mikroskop langsung Kultur Pewarnaan Dermoskopi
fluoresen
Pencegahan Pengobatan

Untuk mencegah tinea manuum, jaga


agar tangan tetap bersih dan kering, Mengobati tinea manuum di rumah
terutama jika memakai sarung tangan menggunakan sejumlah obat topikal
secara teratur. OTC. Ini termasuk mikonazol
(Lotrimin),terbinafine (Lamisil)
Hindari kontak dengan orang yang
memiliki kasus tinea aktif di bagian Jika infeksi tidak hilang setelah satu
tubuh mana pun. bulan, dokter Anda mungkin
merekomendasikan resep obat
Jika memiliki tinea di bagian lain topikal.
dari tubuh sendiri , hindari
menggaruk area ini dengan tangan.
02

Piedra putih
,
Definisi

Piedra Putih adalah infeksi jamur pada


rambut, ditandai dengan benjolan
( nodus) sepanjang rambut
Penyebab dan Klasifikasi

. .
Piedra putih ialah infeksi jamur pada
. .
Kingdom : Basidiomycota
rambut yang disebabkan oleh
Trichosporon beigelii. Piedra putih Division   : Agaricomycotina
ditemukan pada rambut ketiak dan Kelas       : Tremellomycetes
pubis, jarang mengenai rambut kepala. Ordor       :Tremellales  
Penyakit ini jarang ditemukan, terdapat
Family      : Trichosporonaceae

. di daerah beriklim sedang. Jamur ini


.
dapat ditemukan di tanah, udara,dan
. .
Genus      : Trichosporon
. .
Spesies    : Trichosporon beigelii
permukaan tubuh.
Ciri- Ciri Jamur Trichosporon beigelii

.
“.”
. .

Mikroskopis: Ditemukan hifa hialin bersepta Makroskopis: Koloni tumbuh


yang dapat berfragmentasi menjadi oval, dengan cepat, seperti ragi, dan
atau persegi panjang, artrospore berukuran berwarna kuning pucat. Semakin
3-9 μm x 2-4 µm. Blastospora terdapat pada lama permukaan menjadi keriput,
satu atau lebih bagian. pada artrospora. bagian tengah . menumpuk,dan
” warna menjadi kuning gelap.
Patologi, Gejala Klinik dan Cara Penularan

Penyakit ini tidak menimbulkan gejala khusus. Biasanya


rambut penderita mudah patah. pada saat disisr. Pada rambut
kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan
yang keras Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut
tersebut. Umumnya rambut l ebih suram, selain itu akan
terdengar bunyi seperti kawat apabila rambut disisr. Bunyi Ini
ditimbulkan karena adanya benjolan-benjolan pada rambut.

Penularan dapat terjadi apabila seseorang mengalami kontak


.
langsung dengan spora. Salah satu caranya adalah melalui sisir
yang digunakan oleh penderita. Spora dapat menempel pada
sisir tersebut sehingga orang yang menggunakan sisir tersebut
dapat tertular.
Diagnosa

. 01 02

Pemeriksaan langsung dengan


.
KOH 10-20% dari rambut yang
. media
Kultur rambut dalam
.  Sabouraud  tampak koloni mula-
ada benjolan tampak hifa
. endotrik (dalam rambut pada mula tumbuh sebagai ragi yang
lapisan kortek) sampai ektotrik (di berwarna kilning, kemudian dalam
luar rambut)  yang besar 4-8 mu 2-4 hari akan berubah menjadi
berwarna tengguli dan ditemukan koloni filamen.
spora yang besarnya 1-2u.
Pencegahan dan Pengobatan

Menjaga kebersihan rambut kepala, terutama bagi mereka yang tinggal


.
dalam komunitas yang padat dalam satu tempat tinggal (rumah,
kamar). Seprai dan bantal yang pernah digunakan sebaiknya dicuci
dengan air panas, juga sisir penderita dan sikat dapat diberikan
pedikulisida ( obat kutu poles ).

Pengobatan penyakit ini yaitu dengan memeotong rambut yang terkena infeksi atau

.
mencuci daerah dengan rambut yang terkena setiap hari dengan larutan sublimat 1/2000
dalam spiritus dilutes atau shampoo yang mengandung ketokonazol. Terapi yang efektif
terhadap piedra putih termasuk imidazoles, olamine Ciclopirox, selenium sulfide 2%, 6%
endapan sulfur dalam petrolatum, larutan chlorhexidindan zinc pyrithione. Terapi dengan
itraconazole oral ( obat anti jamur lain) lebih mudah digunakan untuk Piedra putih yang
berdampak pada kulit kepala dan mungkin lebih baik tidak mengguunakan obat oles.
03
03
Otomikosis
Otomikosis adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh
jamur, atau infeksi jamur yang superficial pada kanalis
auditorius eksternus. Otomikosis ini sering dijumpai pada
daerah tropis. Infeksi dapat bersifak akut , dan subakut, dan
khas adanya inflamasi, rasa gatal, dan ketidaknyamanan.
Mikosis ini menyebabkan adanya pembengkakak,
pengelupasan epitel superficial, adanya penumpukan debris
yang berbentuk hifa, disertai supurasi dan nyeri

Definisi
Penyebab
Penyebab otomikosis adalah infeksi jamur. Jenis jamur yang paling sering menyebabkan otomikosis melliputi
Candida dan apergillus. Jamur-jamur ini biasanya tumbuh di telinga bagian luar, yakni daun telinga sampai
bagian sebelum gendang telinga. Terdapat sederet faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk
terkena otomikosis. Beberapa faktor risiko tersebut meliput:
● Sistem kekebalan yang lemah, misalnya karena mengidap diabetes dan HIV/AIDS, menjalani
kemoterapi untuk pengobatan kanker, serta mengonsumsi obat penekan imun (imunosupresan).
● Tinggal di tempat yang lembap dan hangat.
● Memiliki kotoran dalam telinga.
● Menggunakan obat antibiotik atau steroid oles.
● Menjalani operasi open cavity mastoidetomy.
● Memakai alat bantu dengar.
● Sering berenang.
● Memiliki kebiasaan mengorek telinga, baik dengan jari ataupun cotton bud.
.
Ciri- ciri Jamur
Penyebab Otomikosis
Aspergillus fumifatus

Klasifikasi
. .
Kingdom : Fungi
. .
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae Mikroskopik : memiliki rantai

Genus
.
: Aspergillus
. yang melekt
oval kecil konidia Makroskopik, : koloni yang
pada ujung satu atau dua baris berwarna hijau tua dengan
stesigmata yang teratur
Spesies :Aspergillus fumigatus bentuk koloni granular dan
melingkar pada permukan ujung
conidiophore yang disebut kompak.
vesikel.
Aspergillus niger

Klasifikasi . .
.
, .
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales Mikroskopik ;ujung spora tampak
. . Makroskopik : koloni
Famili ,
: Trichocomaceae
,
.
besar ,terbungkus rapat, berbentuk
bulat hitam atau coklat
hitam .mempunyai hifa hialin dan
tampak
berwarna hitam .Namun biasa
juga berwarna coklat
Genus : Aspergillus struktur kerja memanjang tidak kehitaan ,koloni yang masih
bercabang, konidiofor bersekat, muda berwarna putih. koloni
Spesies :Aspergillus niger berbentuk bulat ,tekstur
konidia bulat dan berwarna coklat
kehitaman, pertumbuhan hifanya lembut ,tepi koloni rata dengan
menyebar. pinggiran putih.
Aspergillus flavus

Klasifikasi,
. .

Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
. Mikroskopis. : memiliki . ; memiliki
Makroskopik
Ordo : Eurotiales konidiofor,vesikel berbentuk karakteristik warna hijau

Famili : Trichocomaceae bulat,phialidis berada diatas kekuningan atau kuning


veikel dan memiliki konidia kecoklatan dengan bentuk
Genus : Aspergillus
yang bulat,halus atau kasar. koloni granular dan kompak,
Spesies :Aspergillus flavus
permukaan seperti kapas.
Candida albicans

Klasifikasi
. .
Kingdom : Fungi
. .
Divisi : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Mikroskopik ; berbentuk seperti  
Famili : Saccharomycetaceae telur (ovoid) atau sferis dengan 
Makroskopik ; terlihat sebagai
kumpulan sel berbentuk bulat
Genus
.
: Candida
.
diameter 3-5 µm dan dapat ,
atau oval dengan variasi ukuran
memproduksi  pseudohifa.  
Mikroorganisme  Ini juga dapat lebar 2-8 µm dan panjang 3-4
Spesies : Candida albicans berubah dari berwarna putih dan µm, diameter 1,5-5 µm. Sel-sel
rata menjadi kerut tidak beraturan, tersebut dapat membentuk
berbentuk  bintang, lingkaran, blastospora.
bentuk seperti topi, dan tidak
tembus cahaya
Gejala Otomikosis

01 02 03

Nyeri Gatal Peradangan

04 05 06
Berdenging di
Pembengkakan Kemerahan
telinga
Pengobatan

01 03
Pembersihan telinga Obat anti jamur

02 04
Obat tetes telinga Obat pereda nyeri
Pencegahan

01 02 03

. . . pengering
Jangan memakai
Jangan mengorek telinga Keringkan daun telinga rambut (hairdryer) untuk
dengan jari, cotton bud, anda setelah mandi atau mengeringkan lubang
atau alat apapun. berenang. telinga. Tindakan ini dapat
melukai telinga anda
04
Tinea Barbae
.
DefinisiPP
Tinea barbae adalah infeksi
dermatofita langka yang
terlokalisir pada area wajah dan
leher, terutama sekitar kumis dan
janggut. Infeksi terjadi hampir
secara eksklusif pada pria usia
remaja dan dewasa
Penyebab
Seseorang dapat terpapar jamur ini
melalui kontak langsung dengan tanah,
hewan, benda yang terkontaminasi,
atau seseorang yang terinfeksi.
Terdapat beberapa spesies jamur
dermatofita penyebab tinea barbae.
Namun, spesies yang paling sering
menyebabkan kondisi ini adalah yang
bersarang di hewan
.
Ciri- Ciri Jamur
Penyebab Tinea barbae
Trichophyton verrucosum

Klasifikasi
. .
Kingdom : Fungi
. .
Divisi : Deuteromycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae Mikroskopik : Trichophyton Koloni berbentuk bulat dengan
Genus
.
: Trichophyton
.
verrucosum menunjukkan tidak diameter 3 – 15, mm, permukaan
terdapat makrokonidia, berlipat, meninggi berbentuk
Mikrokonidia berbentuk lonjong cembung, bagian bawah koloni
Spesies :Trichophyton verrucosum
atau oval seperti tetesan embun, bersatu dengan media, sehingga
biasanya terdapat pada koloni sulit dipisahkan, konsistensi
var ochraceus terutama yang padat, keras. Warna koloni putih
permukaannya berbulu (downy). keabuan, licin (glabrous)
.
Trichophyton mentagrophytes

Klasifikasi
. .
Kingdom : Fungi
. .
Divisi : Deuteromycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae Mikroskopis : memperlihatkan
Makroskopis : koloni
Genus
.
: Trichophyton
.
kelompok mikrokonidia sferis ,
berwarna putih hingga
yang berbentuk seperti cerutu
yang banyak dicabang terminal. krem dengan permukaan
Spesies :Trichophyton mentagrophytes
Hifa yang melingkar atau dapat berbentuk seperti
berbentuk spiral sering ditemukan kapas sampai granuler.
pada isolat primer.
Trichophyton rubrum

Klasifikasi
. .
Kingdom : Fungi
. .
Divisi : Deuteromycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae Mikroskopis : Gambaran Makroskopis : Koloni
Genus
.
: Trichophyton
mikroskopik .mikrokonidia ,
mempunyai permukaan seperti
berdinding halus, beberapa kapas yang berwarna putih dan
mikrokonidia berukuran kecil mempunyai pigmen, tidak dapat
Spesies :Trichophyton rubrum
berbentuk airmata sepanjang sisi berdifusi, berwarna berwarna
hifa, sedikit makrokonidia merah maron pada tepinya dan
berbentuk pensil. merah pekat bila dilihat dari sisi
  koloni sebaliknya.
.
Patofisiologi

Patofisiologi tinea barbae melibatkan infeksi dermatofita


,
pada kulit dan rambut di area wajah dan leher, terutama area
kumis dan janggut. Jamur ini bersifat keratinofilik dan
menyebabkan infeksi superfisial pada kulit. Infeksi dimulai
dengan menempelnya Arthroconidium pada permukaan
kulit yang memiliki keratin.

Pada permukaan sel jamur terdapat karbohidrat mikrofibril yang


.
berfungsi melekatkan mikroorganisme ini dengan keratinosit dan
arthroconidium lainnya. Untuk menyerang rambut, dermatofita
memiliki struktur khusus yang disebut organ penembus. Setelah
melekat, arthroconidium membentuk tunas dan kompleks hifa,
kemudian menginvasi lapisan kulit. Beberapa enzim seperti
keratinase, elastase dan protease lain dilepaskan oleh dermatofita
untuk menyerang sel-sel kulit atau menembus rambut.
 
Faktor Resiko

01 02 03

. . .
Pria dewasa Rambut wajah yang Pekerjaan yang
kasar membutuhkan kontak
langsung dengan
hewan ternak,
Gejala Klinis

Pasien biasanya mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang gatal dan terkadang disertai dengan rambut rontok di
daerah lesi. Tampilan klinis dapat muncul berupa lesi inflamasi atau noninflamasi, seperti plak atau makula

berskuama yang disertai hipo- atau hiperpigmentasi.


Diagnosa

01 02 03

Pemeriksaan dengan
menggunakan, mikroskop . .
Pemeriksaan kultur Biopsi kulit, untuk
dan bantuan larutan
menggunakan media agar- mengamati kelainan
kalium hidroksida, untuk
agar, untuk melihat pada jaringan kulit dan
memperlihatkan struktur-
pertumbuhan jamur dari struktur jamur di bawah
struktur jamur dari sampel
sampel mikroskop
kerukan kulit atau rambut
yang terinfeksi.
Pencegahan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk
mencegah tinea barbae adalah dengan menyingkirkan
sumber penyebabnya. Jika kondisi ini menimpa
peternak, dianjurkan untuk memeriksa semua hewan
ternak dan memisahkan ternak yang terinfeksi jamur
kulit untuk diobati. Dengan begitu, penyebaran infeksi
lebih lanjut dapat dicegah. Untuk mencegah penularan
ke orang lain, penderita tinea barbae disarankan untuk
tidak berbagi barang-barang pribadi, seperti handuk
dan sisir.
05
Tinea
.
Unguium
DefinisiSOFTWA
RE
Tinea unguium adalah salah
satu jenis onikomikosis atau
infeksi fungi pada kuku yang
disebabkan oleh dermatofita
.
Patogenesis

Primer yaitu invasi terjadi di


kuku sehat ( kelainan pembuluh
darah)
Epidemiologi Etiologi
Sekunder terjadi bila adanya
infeksi pada kuku, seperti
Banyak ditemukan pada Penyebab terbanyak tinea
psoriasis atau trauma kuku
anak-anak sekitar 1% dan unguium adalah Tricophyton
orang tua 50%, laki-laki rubrum dan .
lebih banyak terserang Epidermophyton floccosum
daripada perempuan yaitu sekitar 95%-97%
Trichophyton rubrum

Kingdom : Fungi
Divisi : Deuteromycota
.
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo. : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae
Makroskopik: warna koloni putih dan
,
Genus : Trichophyton Mikroskopik : mikrokonidia .
kadang-kadang kekuningan , .
berbentuk air mata dan bertumpuk di tengah berwarna
Spesies
, :Trichophyton rubrum mikrokonidia ada yang
maroon. Pada bagian tengah
berbentuk pensil morfologi koloni seperti kulit sepatu
terbalik dengan bulu di bagian tepi .
Epidermophyton floccosum

Gambaran mikroskopik : tidak ada mikrokonidia, beberapa dinding tipis dan


tebal, makrokonidia berbentuk ganda
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae
Genus : Epidermophyton
, Spesies :Epidermophyton floccosum
Makroskopik: seperti bulu datar dengan
lipatan sentral dan warna kuning kehijauan,
kuning kecoklatan
Gejala Klinis

01 02 03
. . .
Kuku menebal serta bau Muncul rasa gatal, serta jari Bnetuk kuku yang berubah
kuku yang busuk membengkak

04 05 06
. . .
Kuku menjadi retak Kuku yang rapuh dan Kuku berubah warna menjadi
bertekstur kasar kuning atau cokelat
Diagnosis

. . .
Histopatologi Mikroskopik Kultur
Pengobatan

Secara topikal (obat antidermatofit topikal, avulsi/pengangkatan


kuku dan cat kuku berisi amorfilin 5%). Sedangkan secara sistemik
(Griseofulvin 0,5-1 gram/hari, Intrakonazol dan Terbinafin)
Pencegahan

01 03
Mencuci tangan dan kaki Menggunakan kaus kaki yang
secara teratur menyerap keringat, atau
mengganti kaus kaki secara
berkala, sepanjang hari

02 04
Memotong kuku secara Memakai alas kaki saat
lurus, kemudian berjalan di area kolam
menghaluskan tepinya renang atau ruang ganti
THANKS!
.
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai