Dosen Pembimbing :
Hamtini M.Si
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
1. Annida Zahrani
2. Monica Annastasya
3. Nuriatul Fadhilah
a. Geographic grouping.
Yaitu klasifikasi jamur menurut letak penyebarannya, penyakit jamur yang menyerang
seluruh dunia atau beberapa tempat di dunia.
Contoh :
1) Jamur yang tersebar luas yang dapat menyerang seluruh permukaan bumi ,
misalnya : Trikopitosis dan Histoplasmosis.
2) Jamur yang hanya menyerang beberapa bagian di dunia ini, misalnya :
Bakstimikosis Amerika Utara dan blastomikosis Amerika Selatan.
b. Taxonomy grouping
Pengelompokan secara ilmiah berdasarkan morfologi dan karakteristik kultur; bisa
berbeda menurut authornya masing-masing, contoh:
1) Jamur yang berfilamen yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan koloni
filamen misalnya Tricophyton dan Microsporum
2) Jamur ragi yaitu jamur yang pada pembiakan memberikan koloni ragi misalnya
kandida
3) Jamur yang mempunyai 2 bentuk (jamur ganda) yaitu jamur yang pada pembiakan
temperatur 370C menghasilkan koloni ragi tetapi pada temperatur kamar akan
memberikan koloni filamen misalnya : Spotrikosis.
c. Berdasarkan etiologi
Pembagian ini sukar karena kita harus sampai pada spesies jamur sebagai
penyebab penyakitnya misalnya :
1) Trikopitosis : penyebabnya Trichophyton
2) Aspergilosis : penyebabnya spesies aspergilus
3) Epidermopitosis : penyebabnya spesies epidermophyton
d. Topographic grouping
Klasifikasi berdasarkan topografi (bentuk klinis).
1) Mikosis superfisialis yaitu jamur yang menyerang lapisan terluar pada kulit, kuku
dan rambut. Dibagi dalam dua bentuk yaitu :
Dermatofitosis
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat
mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang
lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampai stratum basalis. Penyebabnya
adalah fungi dari genus: Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung (
alat-alat ) dari penderita ( manusia / Antropofilik ).
Genus Trichophyton
Secara Mikroskopik ditemukan hifa bersepta / bersekat, hifa spiral, ditemukan
makrokonidia berbentuk ganda berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga
ditemukan mikrokonidia yang bentuknya seperti tetes air. Secara makroskopik
ditemukan koloni yang kasar berserbuk / radier pada bagian tengah
menonjol. Contoh: Trichophyton mentagropytes. Trichophyton rubrum.
Gambar. Bentuk koloni dan mikrokonidia serta makrokonidia fungi
Trichophyton mentagrophytes.
Genus Microsporium
Genus Microsporum secara mikroskopik memiliki ciri hifa bersekat, bentuk
Makrokonidia seperti gada dengan dinding sel tebal dan berduri / kasar, sel
pada makrokonidia terdiri dari 8 – 12 sel. Secara makroskopik koloni tampak
granuler berserbuk. Spesies-spesies dari anggota genus ini diantaranya: M.
Cannis, M . gypseum. M. nannum. M. cookei.
Genus Epidermophyton
Genus Epidermophyton secara mikroskopik tampak hifa bersekat,
ditemukan makrokonidia berbentuk seperti gada berdinding halus mengandung
2 - 4 sel, ditemukan klamidospora. Makrokonidia ini tersusun pada satu
konidiophore 2– 3 buah. Tidak ditemukan mikrokonidia.
Secara makroskopik koloni epidermophyton tampak granuler, berserabut,
menonjol pada bagian tengah. Contoh : Epidermophyton floccosum.
Pitiriasis versicolor
Disebut juga Pityrosporum ovale / Pytirosporum orbiculare / Tinea
versicolor atau Panu disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Penyakit ini
bersifat kronik, ditandai dengan adanya bercak putih sampai coklat bersisik
menyerang pada bagian badan, ketiak, paha, leher, tungkai dan kulit
kepala. Infeksi terjadi jika jamur / hifa/ spora melekat pada kulit. Penderita
mengalami kelainan pada kulit , orang yang berkulit putih maka jamur akan
tampak bercak-bercak coklat atau merah ( hiperpigmentasi ) sedangkan pada
penderita berkulit sawo matang / hitam maka jamur akan tampak bercak-bercak
lebih muda ( hipopigmentasi ). Dengan demikian warna kulit tampak
bermacam-macam (versicolor).
Penderita mengeluh merasa gatal jika berkeringat atau tanpa keluhan gatal
sama sekali, tetapi penderita merasa malu karena adanya bercak-bercak pada
kulit. Penyebaran jamur ini melalui kontak atau alat- alat pribadi yang
terkontaminasi kulit penderita dan predisposisi kebersihan pribadi.
Koloni M. furfur biasanya ditemukan di kulit kepala, tungkai atas, dan
daerah lipatan, area yang kaya akan kelenjar sebasea dan sekresinya. Dalam
kondisi tertentu Malassezia akan berkembang dari bentuk jamur sporofit
menjadi bentuk miselial dan bersifat pathogen.
Diagnosis terhadap adanya infeksi Pitiriasis versikolor dapat dilakukan
dengan pemeriksaan langsung melalui pengamatan mikroskopis menggunakan
pelarut KOH dan dengan pemeriksaan dengan lampu wood. Pemeriksaan
dengan lampu wood dilakukan pada suatu ruangan yang gelap. Bagian yang
terinfeksi akan menunjukkan fluororesensi berwarna kuning keemasan.
Gambar. Koloni dan konidia Malassezia
Malassezia memiliki ciri sel yeast berbentuk bulat, oval sampai silindris.
Reproduksi dengan dimulai pada basis yang luas dan dari situs yang sama pada satu
kutub (unipolar). Kecuali M. pachydermatis, Malassezia yang merupakan yeast
lipofilik, sehingga pertumbuhan in vitro-nya harus distimulasi dengan minyak
alami atau substansi mengandung lemak lainnya.
Metode yang paling umum digunakan adalah dengan menanam pada
Sabouraud’s dextrose agar (SDA) mengandung sikloheksamid (actidione) dengan
olive oil atau sebagai alternatif dapat menggunakan media yang lebih khusus seperti
Dixon’s agar yang mengandung gliserol mono-oleate. Pada media tersebut, koloni
tampak berwarna kream sampai kekukinan, halus atau agak berkeriput, berkilau
atau kusam, dan tepi menyeluruh atau berlobus. Sejauh ini telah diketahui 7 spesies
anggota genus Malassezia (Gueho et al. 1996).
Kromomikosis
Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Phialophora verrucosa dan
Cladosporium carionii. Jamur ini terdapat di tanah, kayu dan tumbuhan yang
busuk. Infeksi terjadi karena spora masuk melalui luka/lesi pada kulit. Penyebaran
melalui pembuluh limfe dan secara hematogen keseluruh organ dan menjadi
sistemik
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari kerokan kulit atau biopsi jaringan bawah kulit.
Pemeriksaan langsung dengan KOH 10 % tampak spora tengguli berdinding tebal,
satu – satu atau berkelompok hifa bersekat atau tidak bersekat.
Kultur
Pada media Sabaroud agar tumbuh koloni mold pada inkubasi suhu ruang
berwarna tenggeli atau hitam.
Sporotrikosis
Merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh Sporotrichum schenckii.
Merupakan jamur tanah yang dimorfik yaitu tumbuh pada suhu ruang membentuk
koloni mold dan pada suhu 37˚ C membentuk koloni ragi ( Yeast ). Infeksi terjadi
karena masuknya spora melalui inhalasi dan luka. Ada tiga macam gambaran
klinik :
- Sporotrikosis limfatika
- Sporotrikosis pulmonum
- Sporotrikosis desiminata
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari kulit, biopsi jaringan atau sputum.Pemeriksaan
langsung dengan KOH 10 % tampak blastospota dan sukar ditemukan.
Nocardiosis
Terdapat 2 bentuk nokardiosis yaitu: Nokardiosis sistemik, Nokardiosis misetoma.
Nokardiosis sistemik : Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides,
infeksi terjadi melalui inhalasi. Kelainan primer terjadi pada paru – paru menyebar
melalui darah dapat menginfeksi ginjal dan otak.
Diagnosa
Bahan berasal dari sputum, biopsi dan bahan klinik lainnya. Pada pemeriksaan
langsung dengan pulasan Gram atau tahan asam N. asteroides atau N. Brasiliensis
tampak sebagai hifa halus bercabang dan tahan asam pada pulasan gram bersifat
Gram positip.
Kultur
Tumbuh lambat pada media jamur atau nutrient agar berwarna putih atau
kuning. Koloni Glabrous, irreguler atau granuler.
Kriptokokosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans.
Jamur ini hidup ditanah yang mengandung kotoran burung merpati, menyebabkan
penyakit Meningitis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui inhalasi ke paru –
paru, jamur berkembang biak dalam alveoli dan dapat menimbulkan penyakit pada
paru-paru jika faktor predisposisi mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak
diperhatikan karena ringan, tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang
menonjol barulah dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.
Diagnosis
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung
merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan menggunakan tinta cina untuk
melihat adanya kapsul pada spora yang berbentuk oval.
Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi
mucoid (berlendir).
Histoplasmosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur His toplasma capsulatum
yang bersifat dimorfik dan menyebabkan penyakit histoplasmosis. Infeksi terjadi
jika spora masuk melalui inhalasi pada paru-paru dan menimbulkan peradarangan
setempat, diikuti dengan pembesaran kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen
tampak gambaran menyerupai tuberculosis paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan
menimbulkan penyakit yang lebih parah lagi menyebar ke seluruh organ dalam dan
dapat menimbulkan kematian.
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum , darah, LCS, urin dan bahan biopsi.
Pemeriksaan langsung dari bahan yang berasal dari jaringan maka akan tampak
spora yang berbentu bulat / oval (yeast).
Kultur
Bahan pemeriksaab ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni :
- Koloni Yeast jika diinkubasi pada suhu 37˚ C
- Koloni Mold jika diinkubasi pada suhu ruang.
Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora
yang berbentuk oval. Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan
mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan makrokonidia.
Kandidiasis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida. Candida yang
paling patogen dan paling sering ditemukan adalah Candida albicans. Genus
ini hidup sebagai saprofit dan merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa,
saluran pencernaan, vagina dialam ditemukan pada air, dan tanah. Infeksi terjadi
melalui kontak, tertelan, dan lesi/traumatic. Jamur ini berbentuk dimorfik yaitu
berbentuk hifa/pseudohifa ditemukan pada penyakit atau bentuk patogen dan
berbentuk ragi (yeast) merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit.
Candida berada pada jaringan yang mati dan melakukan invasi kebawah
permukaan kulit atau mukosa yang luka, terjadinya invasi ke jaringan bawah kulit
dipengaruhi oleh faktor virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya penurunan
daya tahan tubuh. Faktor virulensi berperan dalam terjadinya adhesi. Candida pada
endotel dan epitel, sekresi enzim memudahkan invasi jaringan dan kemampuan
mengatasi imunitas inang, Candida mampu membentuk pseudohifa dan enzim
proteinase aspartat untuk menembus sel jaringan inang. Terdapat beberapa bentuk
gambaran klinik yaitu:
1. Kandidiasis kurtis, terdiri dari: Kandidiasis intertriginosa, Paronikia, Diaper
diasease (kandidiasis popok) dan Glanuloma kandida.
2. Kandidiasis mukokotan terdiri dari:
o Pada mulut: thrush, glosistis, stomatis, chelitis, perleche
o Vaginitis
o Bronchus dan paru-paru
o Saluran pencernaan
o Kandidiassis mukokutan kronik
3. Kandidiasis sistemik terdiri dari: Tractusurinarius, Endokarditis,
Meningitis, Septikemia, kandidemia latrogenik, dan Kandidiasis
desiminata.
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari swab vagina, sputum, LCS, sekret mata,
mukosa mulut. Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram dan KOH 10
%. Secara mikroskopik tampak spora yang berbentuk oval, pada pulasan gram
bersifat gram positip. Ditemukan blastospora, klamidospora, pseudohifa.
Kultur
Pada media Sabaroud agar koloni tampak krem konsistensi smooth. Bau
seperti ragi.
Aspergilosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus. Jamur ini
terdapat dialam bebas, sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus
termasuk jamur kontaminan. Species yang sering dianggap penyebab penyakit
adalah : A. Fumigatus, A. niger, dan A. flavus. Cara infeksi tergantung lokasi
yang diinfeksi ada beberapa bentuk yaitu: Aspergilosis kulit, Aspergilosis
sinus, Aspergilosis paru, Aspergilosis sistemik.
Diagnosis
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, sekret hidung, nanah, kerokan
kulit, kerokan kuku, biopsi jaringan dll. Pemeriksaan langsung dari bahan
pemeriksaan ditemukan hifa bersekat, bercabang dengan atau tanpa spora,
ditemukan bangunan aspergilus vesikel, sterigmata.
Kultur
Pada media Sabaroud agar dapat tumbuh cepat pada suhu ruang
membentuk koloni mold yang granuler, berserabut dengan beberapa warna
sebagai salah satu ciri identifikasi. Aspergilus fumigatus koloni berwarna hijau,
Aspergilus niger koloni berwarna hitam dan Aspergilus flavus koloni berwarna
putih atau kuning.
2.1 Kesimpulan
Klasifikasi penyakit jamur dapat terbagi menjadi 4 yaitu, Geographic grouping (Yaitu
klasifikasi jamur menurut letak penyebarannya), Taxonomy grouping (Pengelompokan secara ilmiah
berdasarkan morfologi dan karakteristik), Berdasarkan etiologic (Pembagian ini pada spesies jamur
sebagai penyebab penyakitnya misalnya: Trikopitosis, Aspergilosis, Epidermopitosis), Topographic
grouping ( yaitu Klasifikasi berdasarkan topografi bentuk klinis )
DAFTAR PUSTAKA
• ANNIDA ZAHRANI
• MONICA ANNASTASYA
• NURIATUL FADHILAH
TLM 2B
PENGERTIAN FUNGI
Geographic Taxonomy
grouping grouping
Berdasarkan Topographic
etiologi grouping
Geographic grouping
Mikosis superfisialis
• Jamur yang menyerang lapisan terluar pada kulit, kuku dan rambut. Dibagi
dalam dua bentuk yaitu : Dermatofitosis dan non-dermatofitosis.
Dermatofitosis
• Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan
dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin
kulit (keratinofilik), sehingga jamur ini dapat menyerang
lapisan kulit. Penyebabnya adalah fungi dari genus:
Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.
Non-dermatofitosis
• Infeksi non dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada
kulit yang paling luar, karena jamur ini tidak dapat
mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan
kulit bagian luar. Yang termasuk jamur non dermatofitosis
antara lain: Pitiriasis versicolor, Tinea nigra
palmaris, Piedra.
Dermatofitosis
Genus Trichophyton
Pitiriasis versicolor
Disebut juga Pityrosporum ovale / Pytirosporum orbiculare / Tinea
versicolor atau Panu disebabkan oleh jamur Malassezia
furfur. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak putih sampai
coklat bersisik menyerang pada bagian badan, ketiak, paha, leher,
tungkai dan kulit kepala.
Jamur akan tampak hifa dan tunas yang berwarna hitam atau
hijau tua dengan spora yang bergerombol.
Piedra
Merupakan infeksi jamur pada rambut, berupa tonjolan, keras
melekat pada rambut.