Anda di halaman 1dari 25

Taxonomy

Superkingdom : Eukaryota

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Subphylum : Pezizomycotina

Class : Eurotiomycetes

Order : Eurotiales

Family : Trichocomaceae

Genus : Aspergillus

Species : Aspergillus fumigatus

Gambaran mikroskopik dari Aspergillus fumigatus memiliki tangkai – tangkai

panjang (conidiophores) yang mendukung kepalan ya yang besar (vesicle). Di kepala ini

terdapat spora yang membangkitkan sel hasil dari rantai panjang spora. A. fumigatus ini

mampu tumbuh pada suhu 37°C (sama dengan temperatur tubuh). Pada rumput kering

Aspergillus fumigatus dapat tumbuh pada suhu di atas 50oC.


Koloni Aspergillus fumigatus

Taksonomi dari Absidia adala sebagai berikut:

Kingdom: Fungi

Phylum: Zygomycota

Subphylum: Zygomycotina

Class: Zygomycetes

Order: Mucorales

Family: Mucoraceae

Genus: Absidia

Absidia corymbifera tumbuh dengan cepat, pada agar Sabouraud

membentuk koloni filamen seperti kapas. Dibawah mikroskop tampak hifa

yang lebar senositik, dan sporangium dalam berbagai stadium: ada yang berisi

cairan, granula atau spora sesuai sporangiumnya, dan berwarna abu-abu

kebiruan setelah dewasa. Diameter koloni adalah 3-9 cm, diinkubasi selama 7 hari 25o

C pada medium potato glucose agar (PGA) akan membentuk testur

berbulu-bulu dan tidak menghasilkan pigmen. Absidia corymbifera merupak

cendawa psychrotolerant-thermophilic. Absidia corymbifera tumbuh pada

suhu optimal 35-37o

C dan pH antara 3,0-8,0. Tidak dapat membentuk

komplek polisakarida. Sporangiumnya berukuran kecil 20-120 µm dari

diameter koloni.
Klasifikasi

Kingdom: Fungi

Division: Ascomycota

Class: Euascomycetes

Order: Ophiostomatales

Family: Ophiostomataceae

Genus: Sporothrix

Species: S. schenckii

Sporothrix schenckii adalah jamur yang sering ditemukan di semak-

semak bunga mawar, barberi, lumut sfagnum dan jerami. Ia tampak sebagai sel-

sel bertunas yang gram-positif, berbentuk bulat kecil sampai berbentuk cerutu dan merupakan
jamur dimorfik. Pada biakan dalam suhu kamar dengan agar

Sabouraud, dalam 3-5 hari terbentuk koloni-koloni berwarna cokelat sampai

hitam, melipat, menyerupai kulit (pembentukan pigmen dari berbagai strain S

schenckii bervariasi). Konidia sederhana berbentuk ovoid terdapat berkelompok

pada ujung konidiofor yang ramping dan panjang (menyerupai bunga aster).

Biakan pada suhu 37◦


C akan menghasilkan sel-sel bertunas berbentuk sferis

sampai ovoid. Koloni-koloni mudanya kadang berwarna putih pada suhu 25◦

C atau

ketika diinkubasi pada suhu 37°

C untuk menghasilkan fase ragi sebagai salah satu

bentuk dimorfiknya. Sedangkan koloni-koloni yang lebih tua akan menjadi

berwarna hitam untuk memproduksi konidia hitam yang nantinya akan muncul

langsung dari hifa sebagai fase keduanya. Demikanlah proses tersebut terus berjalan hingga
terbentuk lagi generasi berikutnya.

Sporothrix schenckii adalah suatu jamur dimorfik yang hidup pada

tumbuh-tumbuhan atau kayu. Dimorfik adalah suatu bentuk perkembangbiakan

dari jamur, dimana terjadi dua fase sekaligus (generatif ataupun vegetatif).

Pertama-tama konidia sederhana berbentuk ovoid

terdapat berkelompok pada ujung konidiofor yang

ramping dan panjang (menyerupai bunga aster).

Pada suhu 37◦

C akan menghasilkan sel-sel bertunas

berbentuk sferis sampai ovoid.

Koloni-koloni mudanya kadang berwarna putih pada

suhu 25°
C atau ketika diinkubasi pada suhu 37°

untuk menghasilkan fase ragi sebagai bentuk

dimorfiknya. Bentuk ragi dalam jaringan dapat

diwarnai dengan metenamin Gomori dan pewarna

jamur lainnya (walau seringkali tidak terlihat).

Sedangkan koloni-koloni yang lebih tua akan

menjadi berwarna hitam untuk memproduksi konidia

hitam yang nantinya akan muncul langsung dari hifa.

Demikanlah proses tersebut terus berjalan hingga

terbentuk lagi generasi berikutnya.

A. KLASIFIKASI

Kingdom : Fungi

Divisi : Ascomycota

Class : Eurotiomycota

Order : Onygenales

Family : Arthrodermataceae

Genus : Microsporum
Spesies : Microsporum canis

. MORFOLOGI

Microsporum canis memiliki konidia yang besar, berdinding kasar,

multiseluler, berbentuk kumparan, dan terbentuk pada ujung-ujung hifa. Konidia yang seperti ini
disebut makrokonidia. Spesies ini membentuk

banyak makrokonidia yang terdiri dari 8-15 sel, berdinding tebal dan sering

kalu mempunyai ujung-ujung yang melengkung atau kail berduri. Pigmen

kuning-jingga biasanya terbentuk pada sisi berlawanan dari koloni.

Kingdom: Fungi

Division: Ascomycota

Class: Eurotiomycetes

Order: Onygenales

Family: Arthrodermataceae

Genus: Microsporum

Spesies: Microsporum gypseum


Penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofit disebut

" Dermatofitosis ". Golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit oleh karena

mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga infeksi jamur ini dapat

menyerang lapisan- lapisan kulit mulai dari stratum korneurm sampai dengan stratum

basalis.

TRICHOSPORON BEIGELII

Jamur penyebab piedra putih ini mempunyai hifa yang tidak berwarna, termasuk

MONILIACEAE. Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia.

Benjolan pada piedra putih terlihat lebih memanjang pada rambut dan tidak padat dsbanding

piedra hitam. Benjolan mudah dilepas dari rambut. Tidak terlihat askus dalam massa jamur.

Berbeda dengan Trichomycosis axillaries dalam benjolan hifa berukuran 2-4 mikron dan terlihat

artospora dan artrokonodia.

Taksonomi dari Trichophyton rubrum adalah sebagai berikut :

Phylum : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes

Order : Onygenales

Family : Arthrodermataceae

Genus : Trichophyton

Species : Trichophyton rubrum

Pada jamur ini, mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling

banyak. Mikrokonidia berdinding halus, berbentuk tetesan air mata

sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa strain terdapat banyak

mikrokonidia bentuk ini. Koloni sering menghasilkan warna merah pada sisi

yang sebaliknya. Beberapa strain dari T. rubrum telah dibedakan yaitu : T.

rubrum berbulu halus dan T. rubrum tipe granuler. T. rubrum berbulu

halus memiliki karakteristik yaitu produksi mikrokonidia yang jumlahnya

sedikit, halus, tipis, kecil, dan tidak mempunyai makrokonidia. Sedangkan

karakteristik T. rubrum tipe granuler yaitu produksi mikrokonidia dan

makrokonidia yang jumlahnya sangat banyak. Mikrokonidia berbentuk

clavate dan pyriform, makrokonidia berdinding tipis, dan berbentuk

seperti cerutu. T. rubrum berbulu halus adalah strain jamur yang paling

banyak menginfeksi manusia. Strain ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada kulit. Sedangkan T.
rubrum tipe granuler menyebabkan penyakit

Tinea corporis.
Typical cigar shaped macroconidia of T. rubrum granular type

Typical slender clavate microconidia of T. rubrum downy type

Kingdom : Mycetae

Divisi : Amastigomycota

Sub divisi : Deuteromycotina

Kelas khusus : Deuteromycetes

Ordo khusus : Moniliales

Famili khusus : Tuberculariaceae

Genus khusus : Fusarium

Spesies : Fusarium oxysporum Schlecht. f.sp. zingiberi Trujillo

Fusarium merupakan kelompok jamur penting penyebab penyakit pada banyak tanaman dan
merugikan secara ekonomi. Penelitian ini mengkaji pengunaan teknik RAPD (random amplifield
polymorphic DNA) sebagai alternatif atau pelengkap identifikasi berdasarkan morfologi dan
kepatogenan pada Fusarium

(Fusarium oxysporum)
(Fusarium solani)

Cladosporium carionii

KROMOMIKOSIS

Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Phialophora verrucosa, dan Cladosporium carionii .Jamur
ini terdapat di tanah, kayu dan tumbuhan yang busuk. Infeksi terjadi karena spora masuk melalui
luka/ lesi pada kulit. Penyebaran melalui pembuluh limfedan secara hematogen keseluruh organ dan
menjadi sistemik.

KULTUR

Pada media Sabaroud agar tumbuh koloni mold pada inkubasi suhu ruang berwarna tenggeli atau
hitam.
t. concentricum t. Schoenleini

t.. schoenleini t. Tonsurans

t.schoenleini t.violaceum
t.violaceum t. Verrucosum

t.verrucosum

Jamur Basidiobolus
Jamur mucor sp sporangio mucor

MIKOSIS SISTEMIK (MIKOSIS PROFUNDA)

Mikosis sistemik merupakan infeksi jamur yang mengenai organ – organ dalam. Ada dua macam
infeksi yaitu : Infeksi sistemik primer dan infeksi oportunis.

1. INFEKSI SISTEMIK PRIMER : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu : Nocardiosis,
Kriptokokosis, Histoplasmosis, Koksidioidomikosis, Blastomikosis

2. INFEKSI OPORTUNIS : Ada beberapa infeksi yang disebabkan oleh jamur yaitu : Kandidiasis,
Aspergilosis

NOCARDIOSIS

Terdapat dua bentuk nokardiosis yaitu : Nokardiosis sistemik, Nokardiosis misetoma

Nokardiosis sistemik : Penyakit ini disebabkan oleh jamur Nocardia asteroides, infeksi terjadi melalui
inhalasi. Kelainan primer terjadi pada paru – paru menyebar melalui darah dapat menginfeksi ginjal
dan otak.

DIAGNOSA

Bahan berasal dari sputum, biopsi dan bahan klinik lainnya. Pada pemeriksaan langsung dengan
pulasan Gram atau tahan asam N. asteroides atau N. Brasiliensis tampak sebagai hifa halus
bercabang dan tahan asam pada pulasan gram bersifat Gram positip.

KULTUR

Tumbuh lambat pada media jamur atau nutrient agar berwarna putih atau kuning. Koloni Glabrous,
irreguler atau granuler
KRIPTOKOKOSIS

Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans . Jamur ini hidup ditanah
yang mengandung kotoran burung merpati, menyebabkan penyakit Meningitis. Infeksi terjadi jika
spora masuk melalui inhalasi ke paru –paru, jamur berkembang biak dalam alveoli dan dapat
menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi mendukung. Sering kali gejala infeksi
paru tidak diperhatikan karena ringan, tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang
menonjol barulah dilakukan pemeriksaan terhadap kriptokokosis.

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, LCS, darah, Urin, kotoran burung merpati. Pemeriksaan
langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta cina untuk melihat adanya kapsul pada spora
yang berbentuk oval.

KULTUR

Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid (berlendir).

HISTOPLASMOSIS : Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur His toplasma capsulatum yang
bersifat dimorfik dan menyebabkan penyakit histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui
inhalasi pada paru-paru dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti dengan pembesaran
kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran menyerupai tuberculosis paru. Jika
infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang lebih parah lagi menyebar ke seluruh organ
dalam dan dapat menimbulkan kematian.

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari sputum , darah, LCS, urin dan bahan biopsi. Pemeriksaan langsung
dari bahan yang berasal dari jaringan maka akan tampak spora yang berbentu bulat / oval (yeast)

KULTUR

Bahan pemeriksaab ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni :

- Koloni Yeast jika diinkubasi pada suhu 37˚ C

- Koloni Mold jika diinkubasi pada suhu ruang.

Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang berbentuk oval.

Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan
makrokonidia.
KANDIDIASIS : Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida , Candida yang paling
patogen adalah Candida albicans dan paling sering ditemukan . Genus ini hidup sebagai saprofit dan
merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa, saluran pencernaan, vagina dialam ditemukan
pada air , tanah.Infeksi terjadi melalui kontak, tertelan,dan lesi/ traumatik Jamur ini berbentuk
dimorfik yaitu berbentuk hifa / speudohifa ditemukan pada penyakit atau bentuk patogen dan
berbentuk ragi / yeast merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit. Kandida berada pada jaringan
yang mati dan melakukan invasi kebawah permukaan kulit atau mukosa yang luka, terjadinya invasi
ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh faktor virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya
penurunan daya tahan tubuh. Faktor virulensi berperan dalam terjadinya adhesi candida pada
endotel dan epitel, sekresi enzim memudahkan invasi jaringan dan kemampuan mengatasi imunitas
inang, candida mampu membentuk pseudohifa dan enzim proteinase aspartat untuk menembus sel
jaringan inang.Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik yaitu:

1. Kandidiasis kutis, terdiri dari : Kandidiasis intertriginosa, Paronikia, Diaper diseases (kandidiasis
popok) dan Granuloma kandida

2. kandidiasis mukokotan terdiri dari :

o Pada mulut : thrush, glosistis, stomatis, chelitis, perleche

o Vaginitis

o Bronkhus dan paru –paru

o Saluran pencernaan

o Kandidiasis mukokutan kronik

3. kandidiasis Sistemik terdiri dari : Tractus urinarius, Endokarditis, Meningitis, Septikemia,


Kandidemia latrogenik dan Kandidiasis desiminata

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari swab vagina, sputum, LCS, sekret mata, mukosa mulut. Pemeriksaan
langsung dengan pulasan gram dan KOH 10 %. Secara mikroskopik tampak spora yang berbentuk
oval, pada pulasan gram bersifat gram positip. Ditemukan blastospora, klamidospora, pseudohifa.

KULTUR

Pada media Sabaroud agar koloni tampak krem konsistensi smooth

Bau seperti ragi.


ASPERGILOSIS : Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus. Jamur ini terdapat
dialam bebas, sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk jamur kontaminan.
Species yang sering dianggap penyebab penyakit adalah : A. Fumigatus, A. niger, A. flavus. Cara
infeksi tergantung lokasi yang diinfeksi ada beberapa bentuk yaitu : Aspergilosis kulit, Aspergilosis
sinus, Aspergilosis paru, Aspergilosis sistemik

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, sekret hidung, nanah, kerokan kulit, kerokan kuku, biopsi
jaringan dll. Pemeriksaan langsung dari bahan pemeriksaan ditemukan hifa bersekat, bercabang
dengan atau tanpa spora, ditemukan bangunan aspergilus vesikel, sterigmata

KULTUR

Pada media Sabaroud agar dapat tumbuh cepat pada suhu ruang membentuk koloni mold yang
granuler, berserabut dengan beberapa warna sebagai salah satu ciri identifikasi. Aspergilus
fumigatus koloni berwarna hijau, Aspergilus niger koloni berwarna hitam dan Aspergilus flavus
koloni berwarna putih atau kuning.

Sumber : dari berbagai sumber

DERMATOMIKOSIS ( MIKOSIS SUPERFISIAL )


Mikosis Superfisial merupakan penyakit kulit yany disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit pada
bagian epidermis yang mengandung keratin yaitu Stratum korneum basale misalnya : kulit, rambut,
kuku. Penyakit ini banyak ditemukan di Indonesia dan merupakan penyakit rakyat. Berdasarkan
topografinya ( bentuk klinis ) Mikosis Superfisial ada 2 yaitu :

1. Dermatofitosis

2. Non dermatofitosis

DERMATOFITOSIS

Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit
( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum korneum
sampaim stratum basalis. Penyebabnya adalah genus : Trichophyton, Epidermophyton,
Microsporum

Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat ) dari penderita
( manusia / Antropofilik ). Berdasarkan daerah infeksi ada beberapa istilah yaitu :

- Tinea Capitis ( jamur yang menyerang daerah kepala )

- Tinea Barbae ( menyerang daerah jenggot )

- Tinea Fasei ( menyerang pada muka )

- Tinea Cruris ( menyerang daerah pantat )

- Tinea Pedis ( menyerang kaki )

- Tinea unguium ( menyerang kuku )

- Tinea Corporis ( menyerang badan )

- Tinea interdigitalis ( menyerang jari kaki, tangan )


GENUS TRICHOPHYTON

Secara Mikroskopik ditemukan hifa bersepta / bersekat, hifa spiral, ditemukan makrokonidia
berbentuk gada berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga ditemukan mikrokonidia yang bentuknya
seperti tetes air. Secara makroskopik ditemukan koloni yang kasar berserbuk / radier pada bagian
tengah menonjol. Contoh : Trichophyton mentagropytes.

Trichophyton rubrum

GENUS MICROSPORUM

Genus Microsporum secara mikroskopik ditemukan hifa bersekat,Mikrokonidia. Makrokonidia


seperti gada dengan dinding sel tebal dan berduri / kasar, sel pada makrokonidia terdiri dari 8 –12
sel. Secara makroskopik koloni tampak granuler berserbuk. Contoh : M. Cannis, M . gypseum. M.
nannum. M. Cokkei
Genus Epidermophyton

Genus Epidermophyton secara mikroskopik tampak hifa bersekat, ditemukan makrokonidia


berbentuk seperti gada berdinding halus mengandung 2 - 4 sel, ditemukan klamidospora.
Makrokonidia ini tersusun pada satu konidiophore 2 – 3 buah. Tidak ditemukan mikrokonidia. Secara
makroskopik koloni epidermophyton tampak granuler,berserabut,menonjol pada bagian tengah.
Contoh : Epidermophyton flocosum

NON DERMATOFITOSIS
Infeksi non dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar , karena jamur ini
tidak dapat mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan kulit bagian luar. Yang
termasuk jamur non dermatofitosis antara lain : Pitiriasis versicolor, Tinea nigra palmaris, Piedra.

1. PITIRIASIS VERSICOLOR

Disebut juga Pityrosporum ovale / Pytirosporum orbiculare / Tinea versicolor atau Panu disebabkan
oleh jamur Malazzezia furfur. Penyakit ini bersifat kronik , ditandai dengan adanya bercak putih
sampai coklat bersisik menyerang pada bagian badan, ketiak, paha, leher, tungkai dan kulit kepala.
Infeksi terjadi jika jamur / hifa/ spora melekat pada kulit. Penderita mengalami kelainan pada kulit ,
orang yang berkulit putih maka jamur akan tampak bercak-bercak coklat atau merah
( hiperpigmentasi ) sedangkan pada penderita berkulit sawo matang / hitam maka jamur akan
tampak bercak-bercak lebih muda ( hipopigmentasi ). Dengan demikian warna kulit tampak
bermacam-macam ( versicolor).Penderita mengeluh merasa gatal jika berkeringat atau tanpa
keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita merasa malu karena adanya bercak-bercak pada kulit.
Penyebaran jamur ini melalui kontak atau alat- alat pribadi yang terkontaminasi kulit penderita dan
predisposisi kebersihan pribadi.

DIAGNOSA

Dengan pemeriksaan bahan pemeriksaan kerokan kulit yang mengalami kelainan.

a. Pemeriksaan langsung dengan KOH 10 %

Kulit yang mengalami kelainan dilakukan kerokan dengan alat skalpel yang sudah disterilkan dengan
alkohol 70 %. Hasil kerokan ditampung pada cawan petri steril atau kertas steril, dan dilakukan
pemeriksaan dengan cara diambil dengan ose diletakkan pada objek glas dan diberi KOH 10 %
ditutup dengan deck glas dan diperiksa dibawah mikroskop. Secara mikroskopik ditemukan hifa
pendek – pendek dan spora bergerombol.

b. Pemeriksaan sinar wood

Dengan pemeriksaan sinar wood pada daerah infeksi akan memperlihatkan flouresens warna emas
atau orange.

c. Kultur

Jamur Malazzezia furfur belum dapat dibiakkan pada media buatan.

TERAPI

Dengan pemberian salisil / salep imidazol / mikonazol / klotrimazol dan pemberian ketokonazol
secara oral.
TINEA NIGRA PALMARIS

Tinea Nigra Palmaris merupakan infeksi jamur yang mengenai tangan atau kaki yang mengalami
bercak-bercak putih atau hitam. Penyebabnya adalah Cladosporium werneckii. Infeksi jamur ini
biasanya menyerang telapak tangan atau kaki yang menimbulkan bercak-bercak warna tengguli
hitam , tidak ada keluhan yang jelas hanya dari segi estetika kurang sedap dipandang karena tampak
kotor pada tangan dan kaki, kadang-kadang terasa gatal.

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari kerokan kulit tempat infeksi, hasil kerokan langsung dilakukan
pemeriksaan mikroskopik dengan menggunakan KOH 10 %. Jamur akan tampak hifa dan tunas yang
berwarna hitam atau hijau tua dengan spora yang bergerombol.

KULTUR

Jika dikultur akan tampak koloni granuler yang berwarna hitam.


3. PIEDRA

Merupakan infeksi jamur pada rambut, berupa tonjolan, keras melekat pada rambut. Ada dua jenis
piedra yaitu : Piedra hitam dan Piedra putih.

PIEDRA HITAM

Merupakan infeksi jamur pada rambut kepala yang disebabkan oleh Piedraia hortai. Infeksi terjadi
karena rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terinfeksi mengalami kelainan berupa
benjolan yang keras pada rambut yang berwarna coklat kehitaman. Benjolan sulit dilepaskan jika
dipaksakan rambut akan patah. Penderita tidak mengalami gangguan hanya pada saat menyisir
rambut mengalami kesulitan.

DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari potongan rambut yang terinfeksi, dilakukan pemeriksaan langsung
dengan menggunakan KOH 10 %. Hasil mikroskopik akan tampak hifa yang padat berwarna tengguli
dan ditemukan askus yang mengandung askospora.

KULTUR

Jika ditaman pada media SGA tampak koloniyang berwarna Hitam

PIEDRA PUTIH

Merupakan infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon cutaneum. Infeksi terjadi
karena rambut kontak dengan spora jamur. Rambut yang terifeksi mengalami kelainan berupa
benjolan yang tidak berwarna .
DIAGNOSA

Bahan pemeriksaan berasal dari rambut yang terinfeksi dilakukan pemeriksaan langsung dengan
menggunakan KOH 10 %. Tampak anyaman hifa yang padat tidak berwarna atau putih kekuningan,
ditemukan arthrospora pada ujung hifa.

KULTUR

Bahan pemeriksaan jika ditanam pada media akan tumbuh koloni yang berwarna kuning, granuler.

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/05/dermatomikosis-mikosis-superfisial.html#axzz1gN4k1Q9A

MIKOSIS SISTEMIK (MIKOSIS PROFUNDA)

Mikosis sistemik merupakan infeksi jamur yang mengenai organ – organ dalam. Ada dua macam
infeksi yaitu : Infeksi sistemik primer dan infeksi op ...

Sekilas Tentang Mikologi ( Jamur )

Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang berarti Ilmu.
Mikologi merupakan ilmu yang ...

DERMATOMIKOSIS ( MIKOSIS SUPERFISIAL )

Mikosis Superfisial merupakan penyakit kulit yany disebabkan oleh jamur yang menyerang kulit pada
bagian epidermis yang mengandung keratin yaitu Stra ...

MIKOSIS SUBCUTAN
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur pada jaringan bawah kulit, bersifat menahun dan
menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan kelainan pada a ...

Anda mungkin juga menyukai