KELOMPOK 3
I. Latar Belakang
Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi: tubuh buah, dan bagian
jaring-jaring di bawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari
berkas-berkas hifa.Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur
yang satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk
tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu.
Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semua
menjadi tubuh buah.Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh
dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk
dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke
sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.Struktur
hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap
makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofiz sehingga
bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi
jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generative.
II. Tujuan
III.Manfaat
PEMBAHASAN
Fungi Deuteromycota
Fungi Ascomycota
DEUTEROMYCOTA ASCOMYCOTA
Saccharomices cerevisiae
Reproduksi generatif terjadi dengan mem ben tuk askus dan askospora.
Askospora dari 2 tipe aksus yang berlainan bertemu dan menyatu menghasilkan
sel diploid. Selanjutnya terjadi pembelahan secara meiosis, sehingga beberapa
askospora (haploid) dihasilkan lagi.
Askospora haploid tersebut berfungsi secara langsung sebagai sel ragi baru. Cara
reproduksi seksual ini terjadi saat reproduksi aseksual tidak bisa dilakukan,
misalnya bila suplai makanan terganggu atau lingkungan hidupnya tidak
mendukung. Dalam kehidupan manusia,
S. cerevisiae dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman
anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan makanan tersebut
adalah fermentasi.
2. Penicillium sp
Penicillium hidup sebagai saprofit pada substrat yang banyak mengandung gula,
seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum. Pada substrat gula tersebut, jamur
ini tampak seperti noda biru atau kehijauan. Reproduksi jamur Penicillium
berlangsung secara vegetatif (konidia) dan secara generatif (askus).
Aspergillus wentii
D. Aspegillus niger
Jenis ini dimanfaatkan untuk menghilangkan gas O2 dari sari buah, dan
dapat menjernihkannya. Jamur tersebut juga dapat menghasilkan enzim
glukosa oksidase dan pektinase.
E. Apergillus flavus
Jenis Aspergilus ini menghasilkan afl atoksin, penyebab kanker pada
manusia.
F. Apergillus nidulans
Jamur ini hidup sebagai parasit pada telinga, menyebabkan automikosis.
G. Aspergillus fumigatus
fumigatus merupakan jamur yang dapat menyebabkan penyakit kanker
pada paru- paru burung.
4. Neurospora crassa
Neurospora crassa dikenal sebagai jamur oncom karena sering digunakan untuk
membuat oncom. Warna merah muda atau jingga yang muncul pada oncom
merupakan warna konidia jamur tersebut. Awalnya jenis ini dikelompokkan ke
dalam Divisi Deuteromycota, dengan nama Monilia sitophila. Tetapi setelah
ditemukan alat reproduksi generatifnya, berupa askus, sekarang jamur ini
dimasukkan ke dalam kelompok Ascomycotina.