Anda di halaman 1dari 12

FUNGI

Tugas Makalah

Disusun sebagai Syarat Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan Biologi di Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH

Nama : Helena Angelia


Stambuk : A221 18 076
Kelas :D
Dosen Pengampu: Dr. Mohammad Jamhari, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Fungi”
dengan baik.
Ucapan terima kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan
menuntun dalam membuat makalah ini. Dengan adanya pembuatan makalah ini
penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran
yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Palu, Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Endomycetes........................................................................................................3
2.2 Ascomycetes........................................................................................................3
2.3 Basidiomycetes....................................................................................................5
2.4 Deutromycetes.....................................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup
yang beranekaragam salah satunya fungi. Fungi ada yang bersifat menguntungkan
dan ada pula yang bersifat merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan
sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur
hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama
hidupnya terbatas.
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan
tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah
eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom
tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota
lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta
pertumbuhan dan reproduksi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan endomycetes?


2. Apa yang dimaksud dengan Ascomycetes?
3. Apa yang dimaksud dengan Basidiomycetes?
4. Apa yang dimaksud dengan Deuteromycetes?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami tentang Endomycetes.


2. Untuk memahami tentang Ascomycetes.
3. Untuk memahami tentang Basidiomycetes.
4. Untuk memahami tentang Deuteromycetes.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Endomycetes

Endomycetes adalah jamur yang hidup dalam tubuh organisme lain. Jamur
jenis ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur lain. Tubuh jamur ini bersifat
uniseluler, dimana bentuk sel bulat. Endomycetes termasuk beberapa family, yaitu
Dipidaccaceae, Endomycetaceae, dan Sacharmoyeces.
Perkembangan aseksual diawali dengan menonjolnya dinding sel keluar
membentuk tunas kecil. Tonjolan membesar dan sitoplasma mengalir kedalamnya,
sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya.

2.2 Ascomycetes

Ascomycota adalah kelompok jamur yang terbesar. Ascomycota adalah


kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya
(kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri
Ascomycota. Jamur Ascomycota “jamur kantung” ada yang uniseluler dan
multiseluler. Jamur ini ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
Ciri-ciri umum Ascomycota adalah sebagai berikut:
 Tubuh ada yang uniselluler dan ada yang multiselluler.
 Memiliki hifa yang bersekat-sekat dan berinti banyak.
 Hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
Lichenes.
Hifa adalah suatu struktur fungi berbentuk lubang menyerupai seuntai benang
panjangyang terbentuk dari pertumbuhan spora atau konidia (Gandjar, 2006). Selain
itu, terdapatt jenis jamur yang mempunyai hifa berlubang sehingga protoplasma dan

3
inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lainnya. Struktur tubuh jamur dari
golongan Ascomycota ada yang multiselluler dan ada yang uni selluler seperti pada
ragi (Wahyuni, 2010).
Hifa Ascomycota umumnya tegak tegak pada miselium yang ada
dipermukaan substrat yang disebut hifa fertil, karena berperan untuk reproduksi. Hifa
fertil dapat berupa sporangiofor atau konidiofor atau korpus dengan tujuan agar
penyebaran sel reproduksi yang dibawanya berlangsung lebih mudah. Hifa-hifa yang
sudah terjalin menjadi suatu jaringan miselium yang makin lama makin tebal akan
membentuk suatu koloniyang dapat dilihat secara kasat mata (Gandjar, 2006).
Hifa yang berseptum dan memiliki satu inti disebut hifa monositik, sedangkan
hifa yang tidak berseptum sehingga memiliki banyak inti disebut hifa senositik. Fungi
yang hifanya tidak berseptum baru membuat septum apabila fungi tersebut akan
membentuk suatu struktur yang akan dilepas dari tubuh utama atau apabila fungi
terpaksa membuat struktur tertentu untuk melindungi dirinya terhadap keadaan yang
kurang menguntungkan, misalnya dengan membentuk klamidospora (Gandjar, 2006).
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai berikut:
i. Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada buah-buahan yang
telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Penicillium dibagi menjadi dua:
Penicillium Camemberti dan Penicilium Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan
dalam industri keju. Beberapa setelah keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa
akan tumbuh diseluruh keju.
ii. Ragi (Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang dikelompokkan ke dalam
Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus
iii. Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dari kacang tanah dengan
suatu proses fermentasi jamur. Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan oncom, jamur
juga digunakan sebagi objek penelitian genetika.

4
iv. Higrophorus Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan selain itu, dapat
membusukkan kayu dna buah-buahan.

2.3 Basidiomycetes

Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat. Hifa


vegetatifnya terdapat dalam substrat, misalnya pada kulit kayu, tanah dan serasah
daun. Jalinan hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah ada yang
tidak Tubuh buahnya disebut basidokarp.
Jamur basidiomycotina adalah kelompok jamur dengan jumlah sekitar sekitar
25 ribu spesies yang sudah diidentifikasi. Nama Basidiomycota berasal dari kata
basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang
berbentuk seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting.
Aktivitasnya adalah menguraikan polimr lignn pada kayu dan berbagai bagian
tumbuhan yang lain.
Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan
tanah atau substrat lainnya. Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat.
Divisi Basidiomycotina adalah takson dari Kingdom Fungi yang memproduksi spora
dalam bentuk kubus yang disebutbasidium.
Filum basidiomycota dibagi ke dalam tiga kelompok utama, yaitu :
 Urediniomycetes,
 Hymenomycetes, dan
 Ustilaginomycetes (Sjamsuridzal, 2001).
Ciri – ciri Basidiomycota :
 Anggotanya kebanyakan makroskopis.
 Hyfanya bersekat.
 Memiliki tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran-lembaran
yang berliku-liku atau bulat.

5
 Hidupnya saprofit, parasit dan simbiosis mutualisme.
 Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan
konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara seksual dengan
basidiospora yang dibentuk oleh basidium.
 Miselia dikariotik berumur panjang.
 Memiliki tahapan diploid sementara.
 Habitat jamur yang saprofit pada sisa-sisa mahluk hidup misalnya serasah
daun di tanah, merang padi dan batang pohon yang mati. Sedangkan yang
parasit hidup pada organisme inangnya seperti tumbuhan dan manusia. Jenis
lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza

2.4 Deutromycetes

Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia


dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium
sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh
karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Berikut ini adalah ciri-ciri Deuteromycota:
 Banyak bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan, manusia,
dan tumbuhan.
 Reproduksi askesual dengan kondium dan seksual belum diketahui.
 Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah.
 Hifa bersekat. 
 Tubuh berukuran mikroskopis.
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan
penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah,
terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang;
Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman;
Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kutu air; Epidermophyton

6
microsporum yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan
ketombe di kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah
jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan dalam makalah ini, yaitu :


1. Endomycetes adalah jamur yang hidup dalam tubuh organisme lain. Jamur jenis
ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur lain.
2. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk
spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
3. Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat.
4. Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan
belum diketahui tahap seksualnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/04/klasifikasi-jamur.html?m=1

https://www.murid.co.id/klasifikasi-basidiomycota/

https://www.dosenpendidikan.co.id/ascomycota-adalah/

Anda mungkin juga menyukai