Tugas Makalah
OLEH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Makalah Fungi”
dengan baik.
Ucapan terima kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dan
menuntun dalam membuat makalah ini. Dengan adanya pembuatan makalah ini
penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritikan dan saran
yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Endomycetes........................................................................................................3
2.2 Ascomycetes........................................................................................................3
2.3 Basidiomycetes....................................................................................................5
2.4 Deutromycetes.....................................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup
yang beranekaragam salah satunya fungi. Fungi ada yang bersifat menguntungkan
dan ada pula yang bersifat merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan
sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur
hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama
hidupnya terbatas.
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan
tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986).
Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah
eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom
tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota
lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta
pertumbuhan dan reproduksi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Endomycetes
Endomycetes adalah jamur yang hidup dalam tubuh organisme lain. Jamur
jenis ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur lain. Tubuh jamur ini bersifat
uniseluler, dimana bentuk sel bulat. Endomycetes termasuk beberapa family, yaitu
Dipidaccaceae, Endomycetaceae, dan Sacharmoyeces.
Perkembangan aseksual diawali dengan menonjolnya dinding sel keluar
membentuk tunas kecil. Tonjolan membesar dan sitoplasma mengalir kedalamnya,
sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya.
2.2 Ascomycetes
3
inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel yang lainnya. Struktur tubuh jamur dari
golongan Ascomycota ada yang multiselluler dan ada yang uni selluler seperti pada
ragi (Wahyuni, 2010).
Hifa Ascomycota umumnya tegak tegak pada miselium yang ada
dipermukaan substrat yang disebut hifa fertil, karena berperan untuk reproduksi. Hifa
fertil dapat berupa sporangiofor atau konidiofor atau korpus dengan tujuan agar
penyebaran sel reproduksi yang dibawanya berlangsung lebih mudah. Hifa-hifa yang
sudah terjalin menjadi suatu jaringan miselium yang makin lama makin tebal akan
membentuk suatu koloniyang dapat dilihat secara kasat mata (Gandjar, 2006).
Hifa yang berseptum dan memiliki satu inti disebut hifa monositik, sedangkan
hifa yang tidak berseptum sehingga memiliki banyak inti disebut hifa senositik. Fungi
yang hifanya tidak berseptum baru membuat septum apabila fungi tersebut akan
membentuk suatu struktur yang akan dilepas dari tubuh utama atau apabila fungi
terpaksa membuat struktur tertentu untuk melindungi dirinya terhadap keadaan yang
kurang menguntungkan, misalnya dengan membentuk klamidospora (Gandjar, 2006).
Spesies yang tergolong Ascomycota, diantaranya sebagai berikut:
i. Penicillium
Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada buah-buahan yang
telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. Penicillium dibagi menjadi dua:
Penicillium Camemberti dan Penicilium Requeforti, kedua jamur ini dimanfaatkan
dalam industri keju. Beberapa setelah keju tersebut ditanam diatas keju, cabang hifa
akan tumbuh diseluruh keju.
ii. Ragi (Saccharomyces)
Merupakan organisme uniseluler yang dikelompokkan ke dalam
Ascomycotakarena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus
iii. Neurospora
Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dari kacang tanah dengan
suatu proses fermentasi jamur. Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan oncom, jamur
juga digunakan sebagi objek penelitian genetika.
4
iv. Higrophorus Coccineal dan Morcella Deliciosa
Jamur ini bersifat parasit, banyak menyerang hewan selain itu, dapat
membusukkan kayu dna buah-buahan.
2.3 Basidiomycetes
5
Hidupnya saprofit, parasit dan simbiosis mutualisme.
Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan
konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara seksual dengan
basidiospora yang dibentuk oleh basidium.
Miselia dikariotik berumur panjang.
Memiliki tahapan diploid sementara.
Habitat jamur yang saprofit pada sisa-sisa mahluk hidup misalnya serasah
daun di tanah, merang padi dan batang pohon yang mati. Sedangkan yang
parasit hidup pada organisme inangnya seperti tumbuhan dan manusia. Jenis
lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk mikoriza
2.4 Deutromycetes
6
microsporum yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan
ketombe di kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah
jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/04/klasifikasi-jamur.html?m=1
https://www.murid.co.id/klasifikasi-basidiomycota/
https://www.dosenpendidikan.co.id/ascomycota-adalah/