Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MIKOLOGI, PARASTIOLOGI, DAN HEMATOLOGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ilmu Dasar Keperawatan II

Disusun oleh kelompok 6

1. Adelia Agustin C1AA21002


2. Bela Vista C1AA21026
3. Diva Kusuma Dewi C1AA21035
4. M. Rizki Makinudin C1AA21089

Dosen Mata Kuliah :


Abdul Rahman La Ede, S.Kep., Ners., M.Kep

1–B
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT bahwa dengan Rahmat – Nya kita
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Ilmu Dasar Keperawatan II yang berjudul
“Mikologi, Parasitologi, dan Hematologi” ini dengan baik dan tepat waktu. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan kita semua dan memenuhi kriteria tugas yang diberikan serta dapat
menjadi nilai tambah bagi penulis.
Pada proses pembelajaran tugas makalah ini kami mendapatkan berbagai hambatan –
hambatan, namun dengan dukungan dari berbagai pihak akhirnya kelompok kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini cukup baik. Maka dari itu, kami menyampaikan terimakasih kepada
Bapak Abdul Rahman La Ede,S.Kep.,Ners., M.Kep yang telah memberi kesempatan ini.
Tugas makalah ini masih jauh dari sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik positif dari pembaca sebagia perbaikan bagi penulis dimasa yang
akan datang. Semoga tugas makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikologi pada jamur tidak mempunyai kromatofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna
tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam – macam zat warna terutama dalam
buahnya. Zat – zat warna umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Talus hanya pada yang paling sederhana saja. Berdasarkan cara dan ciri reproduksinya terdapat
14 jamur sejati atau berfilamen di dalam dunia fungi, yaitu Phycomycetes (jamur ganggang),
Ascomycetes (jamur Kantung), Basidiomycetes (jamur buah), dan Deuteromycetes (jamur
imperfek). Anggota kelas Phycomycetes seringkali disebut jamur tingkat rendah. Ciri umum pada
spesies ini tidak adanya septum atau sekat didalam hifa yang membedakan dengan tiga anggota
yang lain.
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang organisme (jasad hidup) pada permukaan
atau tubuh oerganisme lain bersofat sementara waktu atau selama hidupnya. Dengan cara
mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnyadari organisme lain tersebut, sehingga
organisme lain dirugikan. Organisme atau makhluk hidup yang menumpang disebut dengan
parasit. Organisme atau makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasite
disebut Host atau Hospes. Akibat yang ditimbulkan dari gangguan parasif itu pada kesejahteraan
manusia. Maka dari itu, perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya.
Sehubungan dengan hal tersebur maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan
organisme parasite yang bersangkutan selengkapnya.
Hematologi adalah salah satu ilmu kedoteran yang mempelajari tentang darah dan jaringan
pembentuk darah. Darah merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi tubuh
manusia karena didalamnya terkandung berbagai macam komponen, baik komponen cairan
berupa plasma darah maupun komponen padat berupa sel – sel. Darah juga memiliki peran dalam
tubuh makhluk hidup khususnya untuk megangkut zat – zat yang penting untuk proses
metabolism, proses metabolism tubuh akan terjadi gangguan jika darah mengalami gangguan.
Kelainan pada darah adalah kondisi yang mempengaruhi salah satu atau beberapa bagian dari
darah sehingga menyebabkan darah tidak dapat berfungsi secara normal. Dampak kelainan darah
3
akan menganggu fungsi bagian – bagian darah tersebut. Kelainan darah dapat terjadi pada
anak – anak maupun dewasa, kelainan pada darah diantaranya yaitu kelainan eritrosit seperti
anemia, kelainan pada leuklosit seperti leukemia, kelianan pada trombosit seperti
trombositopenia, dan kelainan hemostatis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu klasifikasi dari jamur?
2. Bagaimana cara pertumbuhan dan pengisolasian jamur?
3. Apa itu mikosis superfisial, subkutan dan sistemik?
4. Apa itu jamur – jamur oportunistik?
5. Apa itu aktinomicetis mikotoksin?
6. Apa itu hipersesitifitas terhadap jamur?
7. Apa itu kemotherapi anti jamur?
8. Apa saja yang termasuk parasitology?
9. Apa saja kelainan – kelainan pembentukan sel darah merah dan sel darah putih?
10. Apa saja kelainan – kelainan pembekuan dan hemeostatis?
11. Apa saja factor plasma herediter dan DIC?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui materi tentang mikologi
2. Mahasiswa dapat mengetahui materi tentang parasitology
3. Mahasiswa dapat mengetahui materi tentang hematologi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. MIKOLOGI
1. Klasifikasi Jamur
a. Definisi Jamur
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) bereproduksi secara
aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Fungi atau jamur disebut
mikologi. Istilah mikologi berasal dari bahasa Yunani “mykos” berarti cendrawan atau
jenis jamur berbentuk payung. Bedasarkan strukturnya klasifikasi fungi atau jamur
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok fungi bersekat yaitu kelompok dan
kelompok fungi tidak bersekat.
• Kelompok fungi bersekat
Zygomycota merupakan kelompok jamur membentuk spora istirahat berdinding tebal
dikenal dengan zygospora. Anggota Zygospora adalah jamur yang hidup saprofit,
untuk mendapatkan makanan dari organisme yang sudah busuk atau mati. Kelompok
fungi ini memiliki banyak inti sel terdiri atas hifa tidak bersekat.
• Kelompok fungi tidak bersekat
Ascomycota ciri khususnya yaitu memiliki talus terdiri dari miselium bersekat.
Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Kelompok ini memiliki sifat uniseluler atau
multiseluler. Anggota ascomycota saprofit, parasit,dan simbiosis.
Basidiomycota ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit. Spora
seksualnya dihasilkan di atas struktur dengan bentuk ganda, dikenal dengan istilah
basidium. Anggota basidiomycota hidup sebagai saprofit dan parasit terhadap
organisme lain.
Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang berkembang biak secara aseksual.
Memiliki hifa bersekat dan hidupnya menempel di sisa-sisa makanan. Deuteromycota
bersifat parasit dan merugikan organisme lain.

5
b. Ciri-Ciri Kingdom Fungi
• Memiliki hifa, atau benang halus tersusun dari rangkaian sel yang terbentuk dari
pertumbuhan spora. Hifa pada jamur bisa tunggal maupun bercabang. Kumpulan hifa
jamur disebut miselium.
• Memiliki dan memproduksi spora.
• Berkembang biak secara seksual maupun aseksual.
• Struktur tubuh jamur berfilamen. Dinding selnya mengandung zat kitin, glukan,
selulosa, dan mannan.

Adapun ciri-ciri lain yang membedakan jamur dengan tumbuhan, di antaranya:

• Tidak memiliki klorofil.


• Berkembang biak dengan spora.
• Komposisi dinding sel yang berbeda.
• Tidak memiliki akar, batang, cabang, dan daun.
• Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti tumbuhan.
• Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi pada setiap bagian.

c. Struktur Jamur

Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu membentuk tubuh
buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa memiiliki pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang
mengalir dari sel ke sel.

d. Peranan Jamur dalam kehidupan


1. Jamur sebagai bahan makanan
2. Jamur sebagai obat
6
3. Jamur sebagai decomposer
4. Jamur sebagai agen deteriorasi
5. Jamur sebagai penyebab penyakit

1. Pertumbuhan dan Pengisolasian Jamur

Pertumbuhan jamur berawal dari spora mikroskopis yang terbawa angin. Jamur akan
tumbuh dan berkembang subur saat spora di area dengan suhu atau kelembapan yang sesuai.
Selanjutnya sel-sel yang serupa dengan benang (hifa) akan terbentuk dan bergerombol hingga
tampak gumpalan kusut seperti kapas (miselium).

Pengisolasian jamur tergolong dalam genus Aspergillus, Penicillium sp, Thichodherma,


Scopulariopsis, Fusarium, dan Aureobasidium. Penicillium sp, Thichodherma, dan
Aureobasidium merupakan jenis jamur yang kebanyakan dapat tumbu pada media yang
mengandung lignin. Jamur Penicillium sp dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pada tanah
gambut karena membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman tersebut yang dilakukan dengan
mendegradasi sisa – sisa bahan organic pada tanah gambut. Secara keseluruhan, jenis jamu
termasuk kedalam divisi Ascomycota namun tergolong dalam familia berbeda – beda. Jamur
memiliki genus Aspergillus dan Pencillium yang telah diidentifikasi termasuk kedalam Familia
Trichocomaceae.

2. Mikosis Superfisial, Subkutan dan Sistemik

Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh kolonisasi
jamur atau ragi. Angka kejadian mikosis superfisialis diperkirakan sekitar 20-25% dari populasi
dunia dan merupakan salah satu infeksi yang paling sering pada manusia. Mikosis supersialis
meliputi dermatofitosis, pitiariasis versikolor, folikulitis malassezia, dan kandidiasis
superfisialis.

Mikosis subkutan merupakan jamur yang tumbuh dalam tanah atau tanaman yang
membusuk. Untuk dapat menimbulkan penyakit, jamur ini harus masuk ke dalam jaringan
subkutan atau dermis. Selain itu, mikosis subkutan adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur

7
pada jaringan bawah kulit. Hal ini menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan
kelainan pada alat yang terkena disertai pembentukan abses dan fistel.

Mikosis sistemik merupakan infeksi jamur yang mengenai organ – organ dalam. Ada dua
macam infeksi, infeksi sistemik dan infeksi oportunis.

3. Jamur – jamur Oportunistik

Infeksi oportunistik adalah infeksi akibat virus, bakteri, jamur, atau parasite yang terjadi
pada orang dengan system kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi ini mengambil kesempatan dari
lemahnya daya tahan tubuh untuk bisa berkembang. Jamur oportunistik adalah jamur yang
biasanya tidak menimbulkan penyakit tetapi dapat menyebabkan penyakit yang mekanisme
pertahanannya terganggu. Jenis – jenis jamur Infeksi jamur Oportunistik, yaitu :

• Candida species
• Aspergillus species
• Mucor species
• Crytococcus
4. Aktinomicetis Mikotoksin

Aktinomicetis merupakan bakteri gram positif yang mulai banyak dikaji setelah diketahui
kemampuannya dalam menghasilkan senyawa kimia yang memiliki aktivitas biologi.
Pengembangan potensi aktinomicetis khususnya dari ekosistem laut belum banyak dilakkan.
Aktinominatis mikotoksin merupakan bahan kimia beracun yang diproduksi oleh beberapa jenis
jamur. Mitoksin dapat menyebabkan penyakit bagi manusia dan hewan yang biasanya berefek
jangka panjang. Jenis mikotoksin yaitu aflatoksin, okratoksin, deoksinivalenol, dan nevalenol.

5. Hipersensitifitas terhadap Jamur

Hipersensitifitas adalah reaksi yang sangat tidak diinginkan karena terlalu sensitifnya
respon imun (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan berakibat fatal) yang dihasilkan
oleh system kekebalan normal. Reaksi hipersensitifitas terhadap jamur berhubungan dengan
infeksi kronik yang berhubungan dengan rekasi pada sistem imun.

8
6. Kemotherapi anti Jamur

Sebagian besar kemoterapi anti jamur berasal dari jamur itu sendiri karena mengandung
egosterol seperti sterol murni utama. Dengan kerja griseofulvin dan flusitosin, obat anti jamur
bekerja melalui pengikatan gosterol atau penghambatan biosintesis ergosterol. Selain
menghambat kerja egosterol, anti jamur juga bekerja dalam menghambat sistesis dinding sel
jamur, mengganggu fungsi dari membran sel, menghambat sisntesis asam nukleat, penghambatan
sintesis proteib, penghambatan inti sel, dan penghambatan system pada sel jamur. Semua kerja
anti jamur tersebut bertujuan untuk mendapatkan efek fungistatik dan fungisid.

B. PARASITOLOGY

1. Klasifikasi parasite
a. Definisi Parasite

Parasit adalah organisme yang hidup pada makhluk hidup lain disebut inang dengan
menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain. Parasit dapat menyerang
manusia dan hewan, serta menurunkan prosuktivitas inang yang ditumpanginya. Ilmu yang
mempelajari parasite disebut parasitilogi.

b. Ciri – ciri tanda Parasite pada tubuh


• Perut nyeri
• Masalah pencernaan
• Berat badan menurun
• Muncul ruam
• Gatal – gatal
• Sakit gigi
c. Faktor Risiko Infeksi Parasit
• Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh
• Hidup di area yang kekurangan pasokan air bersih
• Memiliki hewan peliharaan yang terinfeksi parasit atau tidak terjaga kebersihannya
• Berenang di sungai, danau, atau kolam yang kotor

9
• Memiliki pekerjaan yang melibatkan kontak dengan tinja, seperti pengasuh bayi
atau anak

d.Gejala Infeksi Parasit

• Diare
• Dehidrasi
• Sakit perut
• Tinja berminyak
• Nyeri otot
• Pembengkakan kelenjar getah bening
2. Flagelata usus, Hemoflagelata, Amoeba usus Balantidium coli, Amoeba yang hidup bebas
dan sporozoa
a. Flagelata usus

Pathogen :

• Giardia lamblia
• Trichomonas vaginalis
• Trichomonas tenax
• Trichomonas hominis
• Cheilomastix mesnili
• Enteromonas hominis
• Embadomonas intestinalis
b. Hemoflagelata
Parasit ini hidup di dalam darah atau jaringan tubuh manusia atau hewan. Serangga
merupakan hospes pelantara sekaligus vektor penularnya. Famili tripanosomidae antara lain
terdiri dari genus leishmania dan tryepanosoma, dan mempunyai struktur tubuh yang rumit
dengan morfologi umum sebagai berikut.

• Mempunyai dua stadium dalam siklus hidupnya


• Inti

10
• Kinetoplast
• Flagel
• Undulating membrane

c. Balantidium coli

• Patologi dan gejala klinis

• Epidemiologi

• Hospes

d. Sporozoa hidup sebagai parasit pada satu atau lebih spesies hewan

Bentuk-bentuk dewasanya tidak mempunyai organ untuk pergerakan tetap.


Mungkin pada satu stadium, bergerak dengan cara meluncur. Sporozoa ini tidak dapat
menelan partikel-partikel padat, tetapi hidup dari sel atau zat alir tubuh inangnya.

Yang termasuk kelas sporozoa yang penting

• Toxoplasma gondii

• Plasmodium
C.HEMATOLOGI

1. Kelainan – kelainan pembentukan sel darah merah : anemia, penyakit sel sabit, polisitemia

a. Anemia

Kurang darah disebut dengan anemia. Anemia adalah kondisi ketika tubuh
kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita
anemia pucat dan mudah lelah. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi
yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat
oksigen) berada di bawah normal.

11
Jenis-jenis anemia berdasarkan penyebabnya :

• Anemia akibat kekurangan zat besi


• Anemia pada masa kehamilan
• Anemia akibat perdarahan
• penyakit kronis
• Anemia sel sabit Anemia aplastik
• Anemia hemolitik
• Anemia akibat
• Thalasemia

b. Penyakit sel sabit

Penyakit anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah kelainan genetik yang
menyebabkan bentuk sel darah merah menjadi tidak normal. Tidak normalnya bentuk sel
darah tersebut mengakibatkan pasokan darah sehat dan oksigen ke seluruh tubuh menjadi
berkurang. Penyakit anemia sel sabit yaitu sel darah merah berbentuk seperti sabit, kaku, dan
mudah menyumbat pembuluh darah kecil, sehingga menghambat pasokan darah sehat dan
oksigen yang dibutuhkan tubuh.

c. Polisitemia

Polisitemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan abnormal sel darah,
terutama sel darah merah, disertai peningkatan konsentrasi hemoglobin perifer. Keadaan ini
harus dibedakan dengan polisitemia relatif, di mana terjadi peningkatan hemoglobin yang
tidak disertai peningkatan jumlah sel darah merah, misalnya karena dehidrasi dan luka bakar

Berdasarkan penyebabnya, polisitemia dapat dibagi menjadi polisitemia vera (primer)


dan polisitemia sekunder. Polisitemia vera adalah gangguan sel punca yang ditandai dengan
kelainan sumsum tulang panhiperplastik, maligna, dan neoplastik. Sedangkan, polisitemia

12
sekunder adalah peningkatan jumlah sel darah merah akibat suatu penyakit dasar.
Polisitemia sekunder disebut sebagai eritrositosis atau eritrositemia sekunder.

2. Kelainan – kelainan sel darah putih : Nekrofilia, Leukemia, Lifoma, Yeloma, Multiple,
Makroglobulinemmia Waldenstrom

a. Nekrofilia

Nekrofilia adalah jenis penyimpangan seksual yang membuat pengidapnya


menikmati berhubungan intim dengan mayat. Penyimpangan seksual ini merupakan salah
satu jenis parafilia, yaitu perilaku seks abnormal yang ditandai dengan munculnya fantasi
seksual, terhadap sesuatu yang tidak lazim bisa meningkatkan hasrat seks seseorang.

Jenis – jenis Nekrofilia :

• Necrophilia homicide. Dengan sengaja melakukan pembunuhan untuk


mendapatkan akses ke mayat yang ingin disetubuhi.
• Regular necrophilia. Mengambil mayat (bisa dengan menggali kuburan atau
mengakses kamar jenazah) untuk menyalurkan hasrat seksualnya.
• Necrophilia fantasy. Memiliki ketertarikan seksual terhadap mayat, tapi baru
terbatas pada fantasi saja.

Klasifikasi Nekrofilia :

• Kelas I : Nekrofilia role player


• Kelas II : Nekrofilia romantis
• Kelas III : Nekrofilia fantasi
• Kelas IV : Nekrofilia taktil
• Kelas V : Nekrofilia fetish
• Kelas VI : Nekromutilomania

13
• Kelas VII : Nekrofilia oportunistik
• Kelas VIII : Nekrofilia regular
• Kelas IX : Nekrofilia pembunuhan
• Kelas X : Nekrofilia eksklusif

b. Leukemia

Penyakit leukimia atau leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak
memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan
anak-anak. Sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang
diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel
darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya
secara efektif.

Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia terbagi menjadi 4 jenis utama,

• Leukemia limfoblastik akut


• Leukemia limfositik kronis
• Leukemia mieloblastik akut
• Leukemia mielositik kronis

Jenis - jenis leukemia lain yang jarang terjadi, yaitu :

• Leukemia sel rambut


• Leukemia mielomonositik kronis
• Leukemia promielositik akut
• Leukemia limfositik granular besar

c. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan
lapisan otot. Jika ditekan dengan jari secara perlahan, lipoma terasa lunak dan mudah untuk
digoyangkan. Lipoma juga tidak menyebabkan rasa sakit saat ditekan.

14
Lipoma tidak memerlukan perawatan khusus karena tidak berbahaya dan tidak
bersifat ganas. Akan tetapi, operasi pengangkatan lipoma bisa dilakukan jika tumor jinak
ini tumbuh besar dan mulai menimbulkan rasa sakit.

d. Multiple Myeloma

Multiple myeloma adalah kanker yang menyerang sel plasma di sumsum tulang. Sel
plasma adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk membentuk antibodi.
Kanker ini umumnya ditandai dengan nyeri pada tulang. Multiple myeloma merupakan
salah satu jenis kanker darah. Kondisi ini terjadi saat sel-sel plasma yang tidak normal
(abnormal) tumbuh dan berkembang secara berlebihan, serta menggangu sel-sel yang sehat
di sekitarnya. Gejala Multiple Myeloma, yaitu :

• Nyeri tulang, terutama tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang panggul
• Lebih mudah mengalami patah tulang
• Lebih mudah mengalami penyakit infeksi
• Tungkai kaki terasa lemas hingga mati rasa (kebas)
• Mudah timbul memar di kulit, mimisan, atau gusi berdarah
• Mual dan muntah
• Tidak nafsu makan
• Berat badan menurun drastis
• Anemia

e. Makroglobulinemmia Waldenstrom

Penyakit Waldenstrom Makroglobulinemia adalah kelainan limpfoproliferatif sel B


yang tidak umum, ditandai dengan infiltrasi sumsum tulang dan produksi immunoglobulin
monoclonal lgM dalam jumlah besar. Menyebabkan makroglobulinemia yang
mengakibatkan hiperviskositas dan peningkatan volume plasma. Waldenstrom
Makroglobulinemia kasus yang jarang ditemukan, biasanya kasus seperti ini ditemukan
pada pria umur pertengahan dan lebih tua.

15
3. Kelainan – kelainan Pembekuan dan Hemeostatis : Gangguan Vaskuler, Trombositosis, dan
Trombositoperia
a. Gangguan Vaskuler
Gangguan vaskuler atau vaskular adalah jenis demensia yang terjadi karena rusaknya
jaringan otak akibat gangguan aliran darah ke otak. Penyakit ini akan mengalami kesulitan
dalam merencanakan, menilai, mengingat sesuatu dan proses berpikir lainnya. Biasanya,
jenis demensia ini terjadi setelah terserang penyakit stroke. Kondisi stroke ini akibat suplai
darah ke otak yang terganggu sehingga membuat sel-sel otak mulai mati dalam
beberapa menit. Jenis gangguan ini juga terjadi akibat kondisi lain yang merusak pembuluh
darah dan mengurangi sirkulasi, sehingga otak kehilangan oksigen dan nutrisi penting.
Berikut ini adalah tanda dan gejala gangguan vaskuler (vaskular) yang terjadi :

• Kebingungan.
• Sulit untuk konsentrasi pada sesuatu.
• Kemampuan untuk berpikir menurun dan buruk dalam mengambil keputusan.
• Sulit untuk membuat rencana dan mengungkapkan rencana tersebut pada orang lain,
serta tidak bisa membaca situasi yang sedang dihadapi.
• Mudah gelisah dan tersinggung.
• Kesulitan mengingat atau mudah lupa.
• Sulit memutuskan apa yang harus dilakukan
• Menunjukkan gejala depresi, kehilangan motivasi, dan tidak peduli dengan sekitar.
• Sering buang air kecil atau tidak mampu mengontrol desakan untuk buang air kecil.

b. Trombositosis

Trombositosis adalah kondisi ketika jumlah trombosit dalam darah melebihi batas
normal. Meski jarang, kondisi ini dapat memicu terjadinya beberapa penyakit serius akibat
terbentuknya gumpalan darah yang tidak normal, seperti stroke dan serangan jantung.

16
Trombosit atau platelet merupakan kepingan darah yang diproduksi oleh sumsum
tulang. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi perdarahan,
kepingan darah ini bekerja dengan cara saling menempel untuk membentuk gumpalan,
sehingga perdarahan tersebut berhenti.

c. Trombositoperia

Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah, di


bawah nilai normal. Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka
atau kerusakan di pembuluh darah. Kurangnya jumlah trombosit dapat menyebabkan darah
sulit membeku. Jumlah trombosit normal pada darah adalah sebanyak 150.000 – 450.000 sel
per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000, maka seseorang dapat
dianggap menderita trombositopenia. Seseorang yang menderita trombositopenia rentan
mengalami perdarahan.

4. Gangguan factor plasma heresiter :

Hemophilia di sebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik yang terjadi pada
hemopilia menyebabkan darah kekurangan protein pembentuk faktor pembebukuan
kekurangan faktor pembekuan ini akan menyebabkan darah sukar membeku.
Gejala utama hemofilia adalah darah sukar membeku sehingga menyebabkan
perdarahan sulit berhenti atau berlangsung lebih lama. Beberapa gejala dan tanda yang akan
muncul pada penderita hemofilia adalah: Perdarahan pada hidung (mimisan) yang sulit
berhenti, Perdarahan padal luka yang sulit berhenti, Perdarahan pada gusi Perdarahan
setelah sunat (sirkumsisi) yang sulit berhenti ditemukannya darah pada urin dan feses (tinja)
Mudah mengalami memar Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak
pada sendi siku dan lutut. Tingkat keparahan perdarahan tergantung pada jumlah faktor
pembekuan dalam darah. Semakin sedikit jumlah faktor pembekuan darah, perdarahan akan
semakin sulit untuk berhenti. Pada hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan dalam darah
berkisar antara 5–50%.

17
5. Difisiensi factor plasma di dapat : DIC
DIC (disseminated intravascular coagulation) adalah kondisi ketika proses
pembekuan darah terjadi secara berlebihan, sehingga pembuluh darah di dalam tubuh
tersumbat dan aliran darah pun terhambat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa
menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya.
Saat tubuh mengalami luka atau cedera, keping darah atau trombosit dan faktor
pembekuan darah akan membuat darah menggumpal guna menutup luka dan menghentikan
perdarahan. Setelah luka pulih, gumpalan darah akan larut atau hancur dan bagian tubuh yang
terluka pun bisa berfungsi kembali.

Hal – hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya DIC, antara lain:
• Infeksi darah yang parah atau sepsis
• Reaksi transfusi darah atau transplantasi organ
• Komplikasi kehamilan
• Kanker, terutama leukemia
• Kerusakan berat atau gagal hati
• Cedera parah
• Komplikasi operasi
• Kelainan pada pembuluh darah
• Keracunan
• Efek samping obat-obatan

Gejala – gejala akibat DIC, antara lain :


• Bintik-bintik merah di permukaan kulit
• Penurunan tekanan darah
• Perdarahan pada anus atau vagina
• Sesak napas

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fungi
(jamur) atau sering disebut juga cendawan. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi
taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur. Mikologi sangat
besar pengaruhnya terhadap fitopatologi karena banyak penyakit tumbuhan yang
disebabkan oleh jamur; sehingga pernah fitopatologi disebut sebagai mikologi terapan
(applied mycology).
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di
antara keduanya. Sebagai salah satu cabang ilmu biologi, cakupan parasitologi tak
ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, tetapi dengan cara hidupnya, yang
berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik seperti biologi
sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.
Hematologi merupakan salah satu studi kesehatan yang khusus mempelajari
mengenai darah beserta gangguannya. Beberapa penyakit yang diatasi oleh bidang
kedokteran hematologi termasuk anemia, gangguan pembekuan darah, penyakit infeksi,
hemofilia, dan leukemia. Tes hematologi merupakan sebuah pemeriksaan darah lengkap
yang meliputi sel darah putih, sel darah merah, dan platelet. Pemeriksaan ini biasanya
termasuk dalam pemeriksaan kesehatan.

B. Saran
Bagi mahasiswa mempelajari atau melakukan suatu penelitian terkait dengan
pembahasan materi ini masih banyak yang harus dikembangkan agar tahu lebih dalam
lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Fitry Dewanty. (2021). Klasifikasi kingdom fungi (jamur). SEO Content Writer
Pahamy.
Dr. Rizki Tamin. (2020). Infeksi parasit. Alodokter. Link :
https://www.alodokter.com/infeksi-parasit
Dr. Tjin Willy (2021). Anemia. Alodokter. Link : https://www.alodokter.com/anemia
Eva Roswati. (2014). Makroglobulinemia Waldenstrom – Laporan Kasus. Volume 41, No
4.
Zulfa Rosyudhana, S.P . (2020). Mengenal Cemaran Mikotoksin Pada Produk
Hasil Pertanian.
Kota Yogyakarta.
Tempo.co. (2016, 28 Maret). Tanda parasit bersarang pada tubuh. Wikipedia.org.
Dr. Fadhli Rizal Makarim. (2020, 21 Desember). Penyimpangan Seksual Nekrofilia.
Artikel Halodoc.com.
Aprinda Puji dan Dr. Tania Savitri. (2020, 24 Desember). Demensia Vaskuler (Vaskular).
Hello Health Group.

20

Anda mungkin juga menyukai