Anda di halaman 1dari 7

Praktikum : 1

Pokok Bahasan : Penyakit Tanaman


Judul Praktikum : Morfologi Patogen Tanaman
Alokasi : 1 x 120 menit
Tempat : Daring
1. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengenal dan mencirikan morfologi setiap jenis patogen
b. Membedakan setiap golongan patogen berdasarkan ciri morfologi patogen

2. Teori
Definisi penyakit tumbuhan apabila ditinjau dari sudut biologi adalah
penyimpangan dari sifat normal yang menyebabkan tumbuhan atau bagian tumbuhan
tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Definisi penyakit tumbuhan
apabila ditinjau dari sudut ekonomi adalah ketidakmampuan tumbuhan untuk
mendapatkan produktivitas yang optimal baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Penyakit disebabkan oleh penyebab yang bekerja secara terus menerus dalam waktu
yang lama. Penyebab penyakit pada tumbuhan biasa disebut dengan patogen tumbuhan.
Klasifikasi penyakit tanaman berdasarkan jenis penyebab penyakit (patogen)
dikelompokkan menjadi :
1. Penyakit tanaman yang bersifat infeksi atau parasit. Dibedakan atas penyakit yang
disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, nematoda, tumbuhan tingkat tinggi,
protozoa, mikoplasma
2. Penyakit tanaman yang bersifat non infektif atau fisiopath. Dibedakan atas suhu
tidak sesuai, cahaya tidak sesuai, kekurangan oksigen, polusi udara, defisiensi
hara, salinitas, toksisitas pestisida, kultur teknis yang salah
Pengenalan dan pemahaman tentang karakteristik dan morfologi setiap golongan
patogen sangat penting untuk diketahui guna mempermudah identifikasi patogen
tumbuhan. Beberapa golongan patogen mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat kecil
sehingga tidak dapat teramati dengan jelas tanpa bantuan mikrokop atau kaca pembesar.
Gambar 1. Perbandingan Bentuk dan Ukuran Berbagai Jenis Patogen yang Menyerang
Sel Tumbuhan

A. JAMUR
Jamur adalah organisme yang tubuhnya berupa thalus (tidak terdiferensiasi
menjadi akar, batang dan daun), tidak berkhlorofil, mempunyai inti sejati. Bagian
vegetatif berupa benang-benang halus yang memanjang (hifa). Kumpulan dari hifa
disebut dengan miselium. Bagian generatif berupa spora atau konidia yang beragam
bentuk dan ukuran.
Sel jamur bersifat eukaryotik, dengan dinding sel jamur tersusun atas kitin,
hemiselulosa (glukan, manan, dan galaktan), selulosa, dan lemak. Jamur memperoleh
makanan dengan cara menyerap (absorb) makanan organik. Jamur menyerap makanan
organik karena tidak mempunyai klorofil yang berfungsi untuk melakukan fotosintesis
sebagaimana yang dilakukan oleh tumbuhan berklorofil.
Tubuh jamur terdiri atas dua tipe utama: uniseluler dan multiseluler. Tubuh uniseluler
terdiri atas hanya satu sel, misalnya khamir (yeast). Tubuh multiseluler terdiri atas banyak sel-
sel memanjang yang disebut hifa yang terjalin satu sama lain membentuk talus vegetatif yang
disebut miselium. Hifa dapat dibedakan menjadi bersekat dan tidak bersekat. Dalam hal hifa
membentuk sekat, bagian hifa yang dibatasi oleh sekat merupakan sel.
Jamur memenuhi kebutuhan makanan secara heterotrofik dengan cara :
1. Saprofitik : menguraikan organisme atau bagian-bagian mati suatu organisme lain,
misalnya jamur pengurai/dekomposer
2. Simbiotik : hidup bersama secara saling menguntungkan dengan organisme lain,
misalnya jamur endofit tumbuhan, jamur mikoriza, jamur kerak
3. Parasitik : memperoleh makanan dengan cara mengambil dari tanpa memberi
kepada organisme lain. Cara hidup ini menyebabkan berbagai spesies jamur
berpotensi menjadi OPT.
Untuk memperoleh makanan sebagaimana tersebut di atas, jamur membentuk struktur
tertentu, misalnya rizoid (struktur menyerupai akar) dan haustoria (struktur untuk
mengambil makanan dari sel hidup organisme lain yang menjadi inang).

Gambar 2. Morfologi Jamur Fusarium sp


Gambar 3. Morfologi Jamur Rhizopus sp.

B. BAKTERI
Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu dan berkembang biak dengan
cara membelah diri. Lapisan terluar dari bakteri adalah kapsul yang dilapisi lendir
sehingga koloni (kumpulan sel-sel bakteri) tampak basah dan berkilat. Bakteri pada
umumnya bersifat pasif kecuali bakteri yang mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk
(flagela).
Bakteri merupakan organisme uniseluler dengan sel yang berukuran dan
berbentuk beragam. Sel bakteri pada umumnya berukuran panjang 0,5-5,0 mikrometer,
tetapi dapat lebih kecil atau lebih besar. Sel bakteri dapat berbentuk bulat (coccus),
batang (bacillus), menyerupai koma, menyerupai spiral (spirilla), kotak, dsb. Sel bakteri
dapat berdiri sendiri atau membentuk gugus dengan pola tertentu: dua-dua, berderet
membentuk untai, atau membentuk rangkain mirip buah anggur. Bentuk dan rangkaian
ini ditentukan oleh dinding sel dan rangka sitoplasma, berguna untuk menempelkan diri
pada suatu permukaan, berenang di dalam cairan, atau menghindar dari musuh
Gambar 3. Berbagai Bentuk Bakteri

Gambar 4. Morfologi Bakteri

C. VIRUS
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil dan hanya teramati dengan jelas
melalui mikroskop elektron. Virus hanya hidup dan berbiak didalam organisme hidup
dengan menggandakan diri melalui pengambil alihan metabolisme sel inang. Partikel
virus disebut virion yang terdiri atas DNA atau RNA yang terbungkus selubung protein.
Gambar 4. Morfologi Virus Tumbuhan

D. TUMBUHAN PARASIT TINGKAT TINGGI


Tumbuhan parasit tingkat tinggi digolongkan sebagai patogen karena sifatnya
sebagai parasit tanaman inang. Golongan ini mempunyai batang, daun, bunga dan buah
tetapi tidak mempunyai akar sejati melainkan akar semu berupa haustorium yang
berfungsi sebagai jaringan penghisap makanan dari sel inang.

Gambar 5. Morfologi Tumbuhan Parasit Cuscuta sp

3. Organisasi
Setiap mahasiswa melakukan pengamatan dan identifikasi morfologi patogen
penyebab penyakit dari hasil browsing internet pada sumber digital yang sahih dan
terpercaya.
4. Bahan dan Alat
A. Bahan : hasil browsing internet tentang morfologi patogen penyebab penyakit
pada tanaman perkebunan
B. Alat : komputer/lap top/smartphone dan alat tulis

5. Pelaksanaan Secara Daring


1. Lakukan pengamatan terhadap morfologi patogen berupa koloni jamur dan koloni
bakteri pada media buatan, gejala serangan virus pada tanaman, morfologi benalu
dan tali putri dari hasil browsing internet pada sumber digital yang sahih dan
terpercaya.
2. Gambar tiap golongan patogen berdasar pengamatan makroskopis
3. Berikan keterangan dan catatan mengenai warna, bentuk, ukuran dan bagian-bagian
dari patogen
6. Tugas
Setiap mahasiswa menyerahkan laporan morfologi patogen penyebab penyakit
tanaman disertai pendahuluan, pelaksanaan, pembahasan, kesimpulan dan daftar
pustaka sesuai tenggat waktu serta link google drive yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai