Anda di halaman 1dari 63

POLTEKES KEMENKES BANDUNG

Jl. Babakan Loa No. 10A – Gunung Batu, Bandung:


BAB II SISTEM SIRKULASI
1. Pengertian dan Fungsi Sistem Sirkulasi Darah. Sistem Sirkulasi Darah adalah suatu sistem
yang berhubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan perpindahann
darah dari satu tempat ke tempat lain. Fungsi: Mengangkut nutrisi (zat makanan) dari usus ke
seluruh tubuh. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan. Mengangkut
O2 dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke
paru paru. Mengangkut hrmon dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran. Mendistribusikan
panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh. 2. Alat Sirkulasi darah manusia Alat-alat
sirkulasi darah pada manusia Pembuluh darah Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu:  Arteri :
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Bila sampai di
jaringan, arteri bercabang-cabang kecil yang disebut arteriole. Pembuluh arteri bersifat elastis
dan darah yang mengalir tekanannya kuat karena memperoleh pemompaan langsung dari
jantung. Terdiri atas 3 lapisan: a. Tunika interna; lapisan yang paling dalam dan berhubungan
dengan darah. b. Tunika media ; lapisan tengah terdiri atas otot elastis,contoh otot polos c.
Tunika eksterna ;lapisan luar terdiri atas jaringan ikat gembur untuk menguatkan dinding
bakteri.  Vena : Merupakan pembuluh yang mengalirkan darah kembali menuju ke jantung.
Pembuluh vena yang menyebar di jaringan bercabang-cabang kecil dan disebut venula. Vena
kurang elastis bila dibandingkan dengan arteri dan darah yang mengalir tekanannya rendah
karena aliran darah pada vena berdasarkan sistem katup dan pompa otot. Vena biasanya
terletak di permukaan tubuh di bawah kulit, sedangkan arteri lebih ke dalam. Arteri vena
Membawa darah bersih kecuali Arteri Pulmonalis Membawa darah kotor kecuali Vena
Pulmonalis Berdinding tebal Berdinding tipis Jaringannya elastis Jaringannya kurang elastis
Mempunyai katup hanya pada permulaan awal jantung Mempunyai katup sepanjang jalan
menuju jantung  Kapiler Pembuluh darah kapiler atau pembuluh rambut berukuran sangat
kecil. Bagian darah yang tidak terdapat kapiler adalah rambut, kuku, dan tulang rawan.
Fungsi: a) Penghubung pembuluh arteri dan vena. b) Tempat pertukaran zat antara darah dan
cairan jaringan; c) Menyerap zat makanan yang terdapat di usus. d) Menyaring darah yang
terdapat pada ginjal. Jantung Jantung merupakan alat pemompa darah, terletak didalam
rongga dada dan diatas diafragma. Jantung mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: a.
Dinding jantung: terdiri atas tiga lapis, yaitu  epikardium (lapisan luar) perikardium (selaput
pembungkus jantung),terdiri atas 2 lapis: 1. selaput paretal 2. selaput viseral  miokardium
(otot jantung)  endokardium (selaput yang melapisi ruangan jantung) b. Ruangan jantung:
terdiri atas 4 ruangan yaitu  serambi (atrium) kanan dan kiri  serta dua bilik (ventrikel)
kanan dan kiri Pada bayi yang belum lahir, antara serambi kanan dan serambi kiri terdapat
lubang yang disebut foramen ovale. Lubang ini berfungsi sebagai bypass aliran darah karena
belum berfungsinya paru-paru janin. c. Katup jantung: untuk menjaga agar aliran darah tetap
searah. Ada tiga macam katup jantung:  valvula trikuspidalis (berdaun tiga): terdapat di
antara atrium kanan dan ventrikel kanan  valvula bikuspidalis (berdaun dua): terdapat di
antara atrium kiri dan ventrikel kiri  valvula semilunaris (bentuk bulan sabit): terdapat pada
pangkal batang aorta d. Saraf jantung  Sinoatrium Node (SA Node): terdapat pada atrium
kanan  Atrioventricular Node (AV Node): terdapat pada sekat antara atrium dan ventrikel
Pola sirkulasi darah Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium
berkontraksi sehingga darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir akhirnya
merangsang AV Node sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventrikel
berkontraksi, dan darah dipompa keluar jantung. Bila ventrikel kiri berkontraksi darah
dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi besar). Darah yang mengalir ini kaya akan
oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan oksigen diambil oleh sel-sel tubuh.
Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme yang kemudian diangkut oleh darah
melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava inferior kembali menuju atrium kanan.
Pola sirkulasi ini disebut sirkulasi darah besar. Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke
ventrikel kanan lalu mengalir meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Darah yang mengalir ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-
paru CO2 dilepaskan dan oksigen diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis
kembali ke jantung masuk ke atrium kiri. Pola peredarah ini disebut sirkulasi darah kecil.
Dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang. Sirkulasi Limfe
(Getah Bening)Selain sirkulasi darah, pada manusia terdapat juga sirkulasi limfe atau
sirkulasi getah bening. Sirkulasi getah bening merupakan sirkulasi terbuka, yaitu dimulai dari
dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka (vena sub klavia). Fungsi:
a. Mengangkut limfosit. b. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi
darah. c. Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke darah . d. Menyaring
dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran. e. Apabila ada
infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap
mikroorganisme Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan
kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.Cairan ini berasal dari darah yang keluar
melalui dinding kapiler lalu masuk ke ruang antarsel, dan kemudian masuk ke pembuluh
halus yang disebut pembuluh getah bening (limfe). Dari pembuluh limfe kecil, kemudian
berkumpul pada pembuluh getah bening yang besar, dan yang terakhir masuk ke vena sub
klavia.  Sistem pembuluh limfe dada kiri (ductus limfaticus thoraxicus): mengalirkan limfe
dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri ke pembuluh vena
bawah selangka kiri.  Sistem pembuluh limfe dada kanan (ductus limfaticus dexter):
mengalirkan limfe dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke
vena bawah selangka kanan.Di sepanjang pembuluh limfe terdapat kelenjar limfe yang
merupakan penyaring kuman.  Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih
dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Beberapa kelenjar limfe yang besar
adalah:  kelenjar limfe lipat siku, lipat dada, ketiak, lutut, dan leher.  di selaput lendir usus.
 kelenjar folikel pangkal lidah.  tonsil, amandel, dan pada adenoid. Alat tubuh yang
mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa
merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsi
limpa antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman
penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah
merah yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal
tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung
disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui
hidung, mulut, dan tenggorokan. Organ Limfatik Primer 1. Sumsum Tulang Merah :
merupakan jaringan penghasil limfosit. Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan
mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang di dalam sumsum tulang akan menjadi
limfosit B. Sedangkan limfosit yang berkembang di dalam kelenjar timus akan menjadi
limfosit T. Limfosit-limfosit ini berperan penting untuk melawan penyakit. 2. Kelenjar Timus
: memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum
merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan dalam memerangi antigen secara
langsung seperti pada organorgan limfoid yang lain. Untuk memberikan kekebalan pada
limfosit T ini, maka timus mensekresikan hormon tipopoietin. Organ Limfatik Sekunder 1.
Nodus Limfe : berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut nodulus.
Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus
terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme
yang ada di dalam limfa. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax,
abdomen, dan lipatan paha. 2. Limpa : Limpa merupakan organ limfoid yang paling besar.
Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung.
Fungsi limpa antara lain: membunuh kuman penyakit; membentuk sel darah putih (leukosit)
dan antibodi; menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. 3. Nodulus Limfatikus :
merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang
terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran
reproduksi, saluran urin, dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu
tonsil dan folikel limfatik. Tonsil terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di
permukaan dinding usus halus. Letak nodulus limfatikus sangat strategis untuk berperan
dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau
pernafasan. Mekanisme sistem sirkulasi limfe pada tubuh manusia Sirkulasi limfa merupakan
sirkulasi yang terbuka. Sirkulasi ini dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan.
Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa
akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih besar dan
akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri.
Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa menuju vena dan
dikembalikan ke dalam darah. Pengertian dan fungsi darah. Darah adalah suatu jaringan
tubuh yang berada pada pembuluh darah. Fungsi Darah 1) Membawa nutrien dari saluran
pencernaan ke seluruh jaringan tubuh. 2) Membawa O2 dari paru paru ke jaringan. 3)
Membawa CO2 dari jaringan ke paru paru. 4) Membawa produk buangan dari berbagai
jaringan ke ginjal untuk di ekskresikan. 5) Membawa hormon dari kelenjar endoktrin ke
organ dalam tubuh 6) Mengendalikan suhu tubuh. 7) Mempertahankan keseimbangan air. 8)
Mengandung faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit. Komponen Darah a.
Plasma Darah. Plasma darah merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya
mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat
protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupa
albumin yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang berfungsi
membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah. Bagian plasma
darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai
antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh. b. Sel-Sel Darah sel-sel darah
merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari : 1) Eritrosit(sel darah merah)
berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan
karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum
merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam
limpa. 2) Leukosit (sel darah putih) ,bentuknya berubah ubah ,dan memiliki inti. Leukosit
dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat
amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Diapedesis
artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh
kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3
darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut
leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut menderita penyakit
leukopenia. Leukosit berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan,yaitu
membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Macam
macam leukosit: 1. Agranulosit Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya.
Terdiri dari: Limfosit dan Monosit. 2. Granulosit Terdiri dari :Neutrofil, Eosinofil, Basofil. 3)
Trombosit , berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di
sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari.Bentuknya bulat atau lonjong dan
tidak berinti. Mekanisme Pembekuan Darah Ketika luka, maka kulit yang terluka
menyebabkan darah keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah
kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah.
Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase. Trombokinase akan
masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang
disebut trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah.
Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat
ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu
oleh vitamin K. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen (Fibrinogen adalah
sejenis protein yang larut dalam darah) menjadi benang benang fibrin. Terbentuknya benang-
benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. 
Golongan Darah Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah
merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya, sebagai berikut:  Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah
merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.  Individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-
negatif atau O-negatif  Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah
dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah ABpositif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.  Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi
terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif. Gangguan pada sistem sirkulasi darah 1. Anemia, merupakan keadaan
tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin yang rendah
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan
muka pucat.Perdarahan yang berat juga dapat mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat
terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit. 2. Serangan jantung, ditandai dengan sakit
pada bagian dada,gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak
segera mendapat pertolongan dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-
faktor yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar
kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga. 3.
Varises , yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah,
pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises juga sering terjadi karena
bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya 4.
Tekanan darah rendah(hipotensi) yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal. Gejala
hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan.
Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan darah, muntaber,
dan pendarahan. 5. Tekanan darah tinggi(hipertensi) yaitu keadaan tekanan darah yang
melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan,
stress,kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obatobatan.
Gangguan pada sistem sirkulasi limfatik. 1) Radang amandel (tonsillitis) : adalah infeksi pada
amandel yang kadang-kadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan demam. Secara klinis
peradangan ini ada yang akut (baru), ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak
jarang disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya tidak nyeri menelan, tapi
jika ukurannya cukup besar (hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia). Para
bakteri penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik streptokokus β ( GABHS ), yang
menyebabkan radang tenggorokan. 2) Bovine Leukosis : adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan meningkatnya sel-sel leukosit dalam darah terutama sel leukosit berinti 1 (leukosit).
Hal ini terjadi karena adanya rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-
sel jaringan tersebut mengalami hipertropi (pembengkakan). Penyebab bovine leukosis
enzootik (BLE) adalah jenis virus onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna).
Partikel-partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah yang menyebabkan leukimia. 3)
Obstruksi limfatik : adalah penyumbatan kelenjar getah bening, pembuluh yang mengalirkan
cairan dari jaringan ke seluruh tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut lymphedema, yang
berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak penyebab obstruksi limfatik,
termasuk: infeksi kulit seperti selulitis (lebih umum pada pasien obesitas), infeksi parasit
seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi. 4) Filariasis limfatik (FL) : merupakan
salah satu penyakit yang paling melemahkan dan merusak penampilan seseorang. Infeksinya
disebabkan oleh tiga cacing helmintik – Wucheraria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia
timori, dan ditularkan oleh nyamuk yang termasuk dalam 4 kelompok vector – Culex,
Anopheles, Aedine dan Mansonia. Cacing – cacing tersebut menghuni saluran limfatik (getah
bening) dan menyebabkan terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase
selanjutnya menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan elephantiasis. DAFTAR
PUSTAKA Franson,R.D.1992. Anatomi Dan Fisiologi Ternak.Yogyakarta: UGM Press
Soewolo.2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti,Depdiknas.
Syaifuddin.2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Wulangi,Kartolo S.1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta :Depdiknas.
http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-6-alat-sirkulasi-darah manusia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah/ MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI
MANUSIA SISTEM SIRKULASI Oleh: NOVIA YUNIKA 1101361/2011 BIOLOGI
Dosen :Ernie Novriyanti, S.Pd.,M.Si. JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Ikhtisar eksekutif xiii


Ringkasan bisnis plan
Phlebotomy - gambar darah - telah dilakukan selama berabad-abad dan masih merupakan
salah satu yang paling banyak
prosedur invasif umum dalam perawatan kesehatan. Setiap langkah dalam proses phlebotomy
mempengaruhi
kualitas spesimen dan dengan demikian penting untuk mencegah kesalahan laboratorium,
cedera pasien dan
bahkan kematian. Misalnya, sentuhan jari untuk memverifikasi lokasi vena sebelum
penyisipan
jarum meningkatkan kemungkinan bahwa spesimen akan terkontaminasi. ini bisa
menyebabkan darah palsu
hasil kultur, memperpanjang rawat inap, menunda diagnosis dan menyebabkan penggunaan
antibiotik yang tidak perlu.
Berdesak-desakan dan gemuruh tabung reaksi dalam perjalanan dapat melisiskan atau
menghancurkan sel darah merah, menyebabkan salah
hasil laboratorium. kesalahan klerikal dalam mengisi formulir dan mengidentifikasi pasien
adalah hal biasa,
mahal dan dapat dicegah. Efek samping lain untuk pasien adalah umum; mereka termasuk
memar
di lokasi tusukan, pingsan, kerusakan saraf dan hematoma. Pedoman ini menguraikan garis
besar
langkah sederhana namun penting yang dapat membuat phlebotomy lebih aman bagi pasien.
Phlebotomy juga menimbulkan risiko bagi pekerja kesehatan. Masih umum untuk melihat
membawa phlebotomist
praktik berbahaya yang diketahui dapat meningkatkan risiko cedera jarum suntik dan
penularan
penyakit. praktik berbahaya meliputi:
• recapping jarum bekas menggunakan dua tangan;
• recapping dan pembongkaran tabung dan pemegang vakum;
• Menggunakan kembali torniket dan pemegang tabung vakum yang mungkin terkontaminasi
dengan bakteri dan
kadang-kadang darah;
• bekerja sendiri dengan pasien yang bingung atau mengalami disorientasi, yang mungkin
bergerak secara tidak terduga,
berkontribusi pada jarum-tongkat.
Phlebotomy melibatkan penggunaan jarum besar berongga yang telah berada di pembuluh
darah. Itu
jarum dapat membawa volume besar darah yang, jika terjadi tusukan yang tidak disengaja,
mungkin
lebih cenderung menularkan penyakit daripada benda tajam lainnya. Organisme yang
ditularkan melalui darah yang telah
ditularkan setelah jarum-tongkat termasuk virus seperti hepatitis B dan human
immunodeficiency
virus (HIV), bakteri seperti sifilis dan parasit seperti malaria.
Memproduksi pedoman
Pedoman ini dibuat untuk meningkatkan kualitas spesimen darah dan keamanan
phlebotomy untuk pekerja kesehatan dan pasien, dengan mempromosikan praktik terbaik
dalam proses mengeluarkan darah.
pada bulan April 2008, program Keselamatan Injeksi WHO - bagian dari Departemen
Esensial
Teknologi Kesehatan (EHT) di Markas Besar WHO di Jenewa - mengadakan konsultasi
tentang yang terbaik
praktek untuk phlebotomy dan pengumpulan darah. Konsultasi termasuk kategori khusus,
seperti itu
sebagai pengambilan sampel darah arteri, pengambilan sampel darah kapiler dan
pengambilan darah pediatrik. A bekerja
sekelompok ahli dan kolega internasional dari departemen WHO mengidentifikasi kebutuhan
untuk
panduan phlebotomy, dan dokumen ini dihasilkan sebagai jawaban.
dokumen ini memberikan panduan tentang langkah-langkah yang disarankan untuk proses
mengeluarkan darah yang aman, dan menegaskan kembali
prinsip yang diterima untuk menggambar dan mengumpulkan darah. Pedomannya didasarkan
pada literatur
ulasan yang berfokus pada identifikasi tinjauan literatur sistematis dan bukti yang berkaitan
secara khusus
untuk latihan phlebotomy di negara berkembang. Draft pedoman dan bukti telah ditinjau oleh
panel ahli, yang mencapai konsensus tentang rekomendasi .

xiv Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik terbaik dalam proses mengeluarkan
darah
Melindungi pasien
Untuk mengurangi risiko efek samping bagi pasien, petugas kesehatan melakukan kebutuhan
mengeluarkan darah
dilatih dalam prosedur khusus untuk jenis spesimen yang mereka kumpulkan. Prosedur
semacam itu mungkin
termasuk pengambilan sampel arteri, pengambilan sampel kapiler, pengumpulan kultur darah
dan penarikan darah vena.
Petugas kesehatan yang mengumpulkan spesimen dari anak-anak dan bayi akan
membutuhkan pelatihan khusus dan
berlatih untuk prosedur ini. Phlebotomists bekerja di pengaturan dengan teknologi yang lebih
mungkin
dilatih dalam teknik untuk pertukaran sel plasma dan merah, photophoresis, koleksi sel induk
dan
pengumpulan darah tali pusat. Petugas kesehatan mungkin perlu mengumpulkan spesimen
dari pusat yang tinggal di dalam
garis atau garis arteri. Pelatihan harus mencakup teknik yang memastikan bahwa spesimen
dikumpulkan
akan memadai, dan langkah-langkah yang mengurangi risiko kontaminasi, kesalahan
administrasi, infeksi
dan cedera.
Saat mengambil darah, petugas kesehatan harus mengenakan sarung tangan yang baik, tidak
steril, dan juga harus mengenakan sarung tangan yang baik
melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah setiap prosedur pasien, sebelum memakai
sarung tangan dan
setelah menghapusnya. Darah harus diambil di lokasi khusus yang memastikan pasien
kenyamanan dan privasi. Untuk menghilangkan risiko kontaminasi lingkungan dengan
patogen,
konter dan permukaan kerja, dan lengan kursi harus dibersihkan dengan disinfektan di awal
setiap shift dan ketika terlihat kotor. Untuk mencegah infeksi dan kejadian buruk lainnya,
kesehatan
pekerja harus mengikuti pedoman identifikasi pasien, kebersihan tangan, penggunaan sarung
tangan, kulit
disinfeksi, penggunaan alat pengambilan sampel darah yang tepat dan transportasi yang aman
dari laboratorium
sampel.
Persetujuan pasien dan kerjasama adalah komponen penting untuk menghormati hak pasien.
SEBUAH
selebaran informasi pasien atau poster yang menjelaskan prosedur dalam istilah sederhana
sangat membantu.
melindungi pekerja kesehatan
Praktik terbaik dalam phlebotomy melindungi pekerja kesehatan dan juga pasien. Salah satu
cara untuk mengurangi
cedera yang tidak disengaja dan pemaparan darah di antara petugas kesehatan adalah
menggunakan keamanan (yaitu direkayasa)
perangkat seperti lancets yang dapat ditarik, spuit dengan penutup jarum atau jarum yang bisa
ditarik dan, kapan
sesuai, tabung laboratorium plastik. Pendekatan lain adalah menghilangkan jarum dua tangan
pembongkaran ulang dan pembongkaran perangkat manual, dan sebagai gantinya membuang
benda tajam ke tusukan-
wadah benda tajam yang resisten (yaitu wadah pengaman) segera setelah digunakan. Praktik
terbaiknya adalah
untuk membuang jarum dan syringe, atau pemegang jarum dan tabung, sebagai satu kesatuan,
ke dalam benda tajam
kontainer yang terlihat jelas dan dalam jangkauan tangan. Ukuran wadah harus diizinkan
pembuangan seluruh perangkat bukan hanya jarum.
Lembaga harus melakukan pengawasan terhadap luka tajam dan paparan darah yang tidak
disengaja, jadi
faktor yang dapat dicegah dapat diidentifikasi. Layanan dukungan juga harus tersedia untuk
kesehatan
pekerja tidak sengaja terkena darah. ini harus termasuk imunisasi dengan hepatitis B
sebelum menerima tugas yang mencakup paparan potensial terhadap darah dan cairan tubuh,
dan pasca-
profilaksis paparan untuk HIV dan hepatitis B. Semua fasilitas perawatan kesehatan harus
ditampilkan dengan jelas
petunjuk untuk prosedur yang harus diikuti jika terjadi paparan tak sengaja pada darah dan
cairan tubuh.
Panduan ini juga menguraikan tanggung jawab staf manajerial, termasuk ketentuan:
• sarung tangan dalam berbagai ukuran, sekali pakai jarum sekali pakai, dan alat suntik atau
alat lancing masuk
jumlah yang cukup untuk memastikan bahwa setiap pasien memiliki jarum suntik steril dan
alat pengumpulan atau
setara untuk setiap pengambilan sampel darah;
• tabung sampel laboratorium yang cukup untuk mencegah penggun
[19:51, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 1 Pendahuluan 3
1. Perkenalan
1.1 Ikhtisar
Phlebotomy - gambar darah - telah dipraktekkan selama berabad-abad dan masih merupakan
salah satu dari itu
prosedur invasif yang paling umum dalam perawatan kesehatan (1). Namun, latihannya
sangat bervariasi
antar negara, dan antar lembaga dan individu dalam negara yang sama (2). Ini
perbedaan termasuk variasi dalam teknik pengambilan sampel darah, pelatihan (baik formal
maupun “on-the-
pekerjaan "), penggunaan perangkat keamanan, metode pembuangan, penggunaan kembali
perangkat dan ketersediaan hepatitis B
vaksin.
Metode dan basis bukti yang digunakan untuk mengembangkan dokumen ini diberikan dalam
Lampiran A.
1.1.1 Masalah dalam proses mengeluarkan darah
Secara alami, phlebotomy memiliki potensi untuk mengekspos petugas kesehatan dan pasien
dengan darah
dari orang lain, menempatkan mereka pada risiko dari patogen yang ditularkan melalui darah.
patogen ini termasuk
human immunodeficiency virus (HIV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), dan
mereka yang menyebabkan demam berdarah virus (Crimean Congo haemorrhagic fever,
Ebola, Lassa dan
Marburg) dan demam berdarah (3). misalnya, wabah hepatitis B telah dilaporkan dengan
penggunaan
glucometers (perangkat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi glukosa darah) (4, 5).
Penyakit seperti
malaria dan sifilis juga dapat ditularkan melalui darah yang terkontaminasi (6, 7), dan infeksi
yang buruk-
praktik kontrol dapat menyebabkan infeksi bakteri di mana jarum dimasukkan dan
kontaminasi
spesimen.
Jika sampel darah tidak dikumpulkan dengan baik, hasilnya mungkin tidak akurat dan
menyesatkan ke
dokter, dan pasien mungkin harus menjalani ketidaknyamanan mengulang tes. tiga
masalah utama yang dihasilkan dari kesalahan dalam pengumpulan adalah hemolisis,
kontaminasi dan tidak akurat
pelabelan.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko hemolisis meliputi:
• penggunaan jarum pengukur yang terlalu kecil (23 atau di bawah), atau ukuran yang terlalu
besar untuk kapal;
• menekan plunger jarum suntik untuk memaksa darah masuk ke dalam tabung, sehingga
meningkatkan gaya geser
pada sel darah merah;
• mengambil spesimen darah dari jalur intravena atau sentral;
• underfilling tabung sehingga rasio antikoagulan terhadap darah lebih besar dari 1: 9;
• menggunakan kembali tabung yang telah diisi ulang dengan tangan dengan jumlah
antikoagulan yang tidak sesuai;
• mencampur tabung terlalu kuat;
• gagal membiarkan alkohol atau desinfektan kering;
• menggunakan hampa yang terlalu besar; misalnya, menggunakan tabung yang terlalu besar
untuk pasien anak, atau
menggunakan jarum suntik yang terlalu besar (10-20 ml).
Efek samping serius yang terkait dengan proses mengeluarkan darah jarang terjadi, tetapi
mungkin termasuk kehilangan kesadaran
dengan kejang tonik klonik. Kejadian yang kurang parah termasuk rasa sakit di tempat
venepuncture, kecemasan
dan pingsan. efek samping yang terbaik didokumentasikan dalam layanan transfusi darah, di
mana
praktek venepuncture miskin atau kelainan anatomi telah menyebabkan memar, hematoma
dan cedera pada struktur anatomi di sekitar entri jarum. Misalnya, satu studi
melaporkan memar dan hematoma di situs venepuncture di 12,3% dari donor darah (8). Saraf
cedera dan kerusakan struktur anatomi yang berdekatan terjadi jarang, dan sinkop
terjadi pada kurang dari 1% individu (8). Serangan vasovagal kadang-kadang terjadi,
bervariasi
dari ringan sampai berat; pingsan dilaporkan pada 5,3% kasus dan biasanya terjadi pada kali
pertama
donor darah wanita (8-11) .
[19:52, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 4 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Cedera dari benda tajam (yaitu benda-benda seperti jarum yang memiliki sudut, tepi atau
proyeksi mampu
memotong atau menusuk kulit) biasanya terjadi antara penggunaan dan pembuangan jarum
atau sejenisnya
perangkat (12, 13). salah satu cara untuk mengurangi cedera yang tidak disengaja dan
pemaparan darah di antara petugas kesehatan
adalah mengganti perangkat dengan perangkat yang aman (yaitu direkayasa) (14–16).
Perangkat keamanan dapat dihindari hingga
75% cedera perkutan (17); Namun, jika mereka dibongkar atau secara manual menutup, atau
jika fitur keamanan jarum tidak diaktifkan, paparan darah menjadi lebih mungkin. Eliminasi
jarum rekap dan sebagai gantinya segera membuang yang tajam ke dalam tusukan-tahan
wadah benda tajam (yaitu wadah pengaman) secara nyata mengurangi cedera jarum suntik
(18, 19).
pelaporan paparan yang tidak disengaja terhadap darah dan cairan tubuh lebih sering dari
well-
sistem perawatan kesehatan yang mapan; Namun, diperkirakan bahwa kejadian eksposur
tersebut
sebenarnya lebih tinggi dalam sistem yang tidak dilengkapi dengan baik (20, 21).
perawatan berbasis rumah adalah komponen penyampaian kesehatan yang berkembang, dan
tren global saat ini menyarankan
phlebotomy berbasis rumah akan menjadi semakin umum. Dalam situasi ini, lebih kuat
perlindungan pekerja kesehatan berbasis masyarakat dan masyarakat akan dibutuhkan. Ini
bisa
dicapai dengan meningkatkan pembuangan benda tajam, dan dengan menggunakan jarum
keamanan dengan penutup jarum atau
jarum yang dapat ditarik untuk meminimalkan risiko paparan jarum (22) dan lancets.
1.1.2 Kebutuhan akan panduan
layanan phlebotomy tersedia di seluruh dunia dalam berbagai fasilitas layanan kesehatan
(misalnya rumah sakit,
fasilitas dan klinik rawat jalan), dan biasanya dilakukan oleh medis dan nonmedis
personil. Staf laboratorium atau anggota tim phlebotomy tampaknya mencapai tingkat yang
lebih rendah
kontaminasi dari staf yang memiliki tanggung jawab yang lebih luas, bahkan jika keduanya
memiliki pelatihan yang sama
(23). Misalnya, untuk mendapatkan sampel darah untuk skrining genetik rutin bayi,
penggunaannya
caplak tumit kapiler oleh seorang phlebotomist terlatih ditemukan menjadi yang paling
sukses dan nyeri-
prosedur pengambilan sampel darah gratis (pengambilan sampel kapiler dilakukan untuk tes
cepat yang membutuhkan
jumlah kecil darah) (24).
Latihan phlebotomy bervariasi di antara personel perawatan kesehatan, meskipun persepsi
risiko
serupa dan ada pedoman untuk praktik semacam itu (20, 25). untuk membantu standarisasi
latihan, beberapa
negara-negara telah membentuk pelatihan formal yang harus dilakukan oleh phlebotomists
sebelum mereka dapat melakukannya
berlatih secara klinis, tetapi dokter sering dapat berlatih phlebotomy tanpa pelatihan formal
(26).
selama prosedur phlebotomy, kekhawatiran terbesar adalah keselamatan pekerja kesehatan
dan pasien;
oleh karena itu, panduan untuk staf tentang praktik terbaik sangat penting (27, 28). Pelatihan,
dan kepatuhan terhadap,
panduan yang disajikan di sini harus secara substansial mengurangi risiko pada pasien dan
staf, dan
akan meningkatkan pengumpulan darah untuk tes laboratorium dan dari donor darah.
1.1.3 Definisi
Untuk keperluan dokumen ini, istilah "phlebotomy" mencakup istilah:
• pengambilan sampel darah untuk keperluan tes laboratorium;
• pengumpulan darah untuk sumbangan.
[19:56, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 1 Pendahuluan 5
1.2 Tujuan dan ruang lingkup
Tujuan dari pedoman ini adalah untuk meringkas praktik terbaik dalam proses mengeluarkan
darah, untuk meningkatkan hasil
untuk petugas kesehatan dan pasien.
Panduan ini merekomendasikan praktik terbaik untuk semua tingkat perawatan kesehatan di
mana proses mengeluarkan darah
dipraktekkan. mereka memperluas ruang lingkup pedoman yang ada dari Organisasi
Kesehatan Dunia
(WHO) dan Jaringan Global Injeksi Aman (SIGN), yang merupakan jaringan yang di-host
WHO. Ini
pedoman yang ada adalah:
• Aide-memoire WHO untuk strategi nasional untuk penggunaan injeksi yang aman dan tepat
(29);
• Praktek pengendalian infeksi terbaik untuk intradermal, subkutan, dan intramuskular
suntikan (30).
Dokumen ini juga membahas praktik terbaik untuk pengambilan sampel darah vena dan
arteri, dan darah
koleksi untuk transfusi untuk populasi dewasa dan anak. dokumen tidak membahas
pengumpulan dari garis tengah yang berada di dalam, garis-garis arteri atau darah tali pusat;
juga, itu tidak mencakup batang
koleksi sel.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pedoman ini adalah untuk:
• meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan risiko yang terkait dengan phlebotomy di
antara semuanya
pekerja kesehatan yang terlibat dalam praktik;
• meningkatkan praktik aman dan mengurangi paparan dan transmisi virus yang ditularkan
melalui darah;
• meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pasien;
• meningkatkan kualitas tes laboratorium.
1.4 Target audiens
Dokumen ini ditujukan untuk:
• orang-orang yang melakukan atau mengawasi proses mengeluarkan darah di sektor swasta
dan publik, di rumah sakit,
klinik komunitas dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya, termasuk mereka yang terlibat di
rumah
peduli;
• pelatih dan pendidik kesehatan;
• pejabat pengadaan (yang perlu mengetahui peralatan dan persediaan mana yang aman dan
hemat biaya).
1.5 Indikasi untuk pengambilan sampel darah dan pengumpulan darah
Penggunaan pengambilan sampel darah yang paling umum adalah untuk tes laboratorium
untuk manajemen klinis dan
penilaian kesehatan. kategori yang membutuhkan pelatihan spesialis meliputi:
• gas darah arteri untuk pasien dengan ventilasi mekanik, untuk memantau oksigenasi darah;
• pengambilan sampel darah neonatus dan pediatrik
- tumit-tusukan (yaitu pengambilan sampel kapiler);
- vena kulit kepala di pediatri ;
[19:57, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 6 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
• pengambilan sampel kapiler (yaitu jari atau tumit-tarikan atau, jarang, tusukan lobus
telinga) untuk analisis
spesimen darah kapiler untuk semua usia; contoh termasuk pengujian kadar zat besi sebelum
darah
donasi, pemantauan glukosa darah, dan tes cepat untuk HIV, malaria dan sifilis.
Pengumpulan darah digunakan untuk mendapatkan darah dari donor untuk berbagai tujuan
terapeutik.
1.6 Struktur dokumen
Dokumen ini dibagi menjadi lima bagian:
• Bagian I memperkenalkan topik dan dokumen.
• Bagian II mencakup berbagai aspek phlebotomy. Setiap bab dalam bagian ini dibagi
menjadi
bagian yang memberikan informasi latar belakang, panduan praktis dan ilustrasi (di mana
berlaku). Bagian 2 termasuk
- langkah-langkah yang disarankan untuk proses mengeluarkan darah yang aman, termasuk
prinsip-prinsip yang diterima untuk menggambar
dan mengumpulkan darah (Bab 2);
- berbagai sistem terbuka dan tertutup yang tersedia untuk proses mengeluarkan darah (Bab
3);
- koleksi darah untuk transfusi (Bab 4);
- kumpulan darah arteri, untuk penentuan gas darah (Bab 5);
- Aspek pengambilan sampel darah khusus untuk pasien anak dan neonatal (Bab 6);
- pengambilan kapiler (Bab 7)
• Bagian III berkaitan dengan implementasi, pemantauan dan evaluasi; itu mencakup
- Cara menerapkan praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah (Bab 8);
- Penggunaan sistem pemantauan dan evaluasi untuk mendokumentasikan peningkatan dalam
proses mengeluarkan darah
latihan (Bab 9).
• Bagian IV daftar referensi.
• Bagian V berisi seperangkat lampiran yang memberikan informasi tambahan tentang topik
tertentu; saya t
juga termasuk glosarium .
[19:58, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 2 Praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah 9
2 Praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Bab ini mencakup semua langkah yang direkomendasikan untuk proses mengeluarkan darah
yang aman dan menegaskan kembali yang diterima
prinsip untuk pengambilan darah dan pengumpulan darah (31). Bab ini mencakup latar
belakang
informasi (Bagian 2.1), panduan praktis (Bagian 2.2) dan ilustrasi (Bagian 2.3)
relevan dengan praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah.
Informasi yang diberikan dalam bagian ini mendukung bahwa diberikan dalam sisa Bagian II
untuk spesifik
situasi. Bab 4 juga memberikan informasi yang relevan dengan prosedur pengambilan darah
diberikan di bawah ini di Bagian 2.2, tetapi berfokus pada pengumpulan darah dari donor.
Lembaga dapat menggunakan panduan ini untuk menetapkan prosedur operasi standar.
Seperti itu
prosedur harus dengan jelas menyatakan risiko kepada pasien dan petugas kesehatan, serta
sarana untuk
mengurangi risiko-risiko tersebut - dibahas di bawah pada Bagian 2.1.4 dan 2.2.
2.1 Informasi latar belakang tentang praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah melibatkan faktor-faktor berikut:
• merencanakan ke depan;
• menggunakan lokasi yang tepat;
• kontrol kualitas;
• standar untuk perawatan berkualitas bagi pasien dan pekerja kesehatan, termasuk
- ketersediaan pasokan dan peralatan pelindung yang tepat;
- ketersediaan profilaksis pasca pajanan (PEP);
- Menghindari peralatan phlebotomy yang terkontaminasi;
- pelatihan yang tepat dalam proses mengeluarkan darah;
- kerja sama di pihak pasien;
• kualitas sampling laboratorium.
2.1.1 Merencanakan ke depan
Ini adalah bagian paling penting dari melakukan prosedur apa pun, dan biasanya dilakukan
pada awal
sesi phlebotomy.
2.1.2 Menggunakan lokasi yang tepat
The phlebotomist harus bekerja di tempat yang tenang, bersih, area yang cukup terang,
apakah bekerja dengan pasien rawat jalan
atau pasien rawat inap.
2.1.3 Kontrol kualitas
Jaminan kualitas adalah bagian penting dari praktik terbaik dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi (1). Di
phlebotomy, ini membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan. Tabel 2.1 daftar
komponen utama
jaminan kualitas, dan menjelaskan mengapa mereka penting .
[19:59, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 10 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Tabel 2.1 Elemen jaminan kualitas dalam proses mengeluarkan darah
Catatan Elemen
Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk semua staf yang
melakukan phlebotomy. Itu harus
termasuk pemahaman tentang anatomi, kesadaran akan risiko dari paparan darah,
dan konsekuensi dari pencegahan dan pengendalian infeksi yang buruk.
Operasi standar
prosedur (SOP)
SOP diperlukan untuk setiap langkah atau prosedur. Mereka harus ditulis dan menjadi
tersedia untuk petugas kesehatan.
Identifikasi yang benar dari
pasien
Identifikasi harus melalui pencocokan dengan formulir permintaan laboratorium.
• Untuk donor darah, identitas donor harus dicocokkan secara akurat
hasil tes skrining.
• Untuk pengambilan sampel darah, setelah sampel diambil dari pasien atau donor, a
sistem identifikasi dan pelacakan sangat penting untuk memastikan bahwa sampel tersebut
benar cocok dengan hasilnya dan dengan pasien atau donor.
Kondisi dari
mencicipi
kondisi sampel harus sedemikian rupa sehingga kualitas hasilnya
memuaskan.
Transportasi yang aman Menjadikan transportasi yang aman dari darah atau produk darah
sebagai bagian dari praktik terbaik
meningkatkan kualitas hasil dari pengujian laboratorium (32).
Pelaporan insiden
sistem
sistem diperlukan untuk melaporkan semua efek samping. Buku catatan atau daftar
harus ditetapkan dengan rincian yang akurat tentang insiden, kemungkinan penyebab dan
manajemen efek samping (27).
2.1.4 Perawatan berkualitas untuk pasien dan pekerja kesehatan
beberapa faktor dapat meningkatkan standar keamanan dan kualitas perawatan bagi pasien
dan kesehatan
pekerja, dan tes laboratorium. Faktor-faktor ini, yang dibahas di bawah ini, termasuk:
Ketersediaan persediaan dan peralatan pelindung yang tepat
pengadaan persediaan adalah tanggung jawab langsung dari administrasi (manajemen)
struktur yang bertanggung jawab untuk menyiapkan layanan phlebotomy. Manajemen harus:
• memberikan bahan kebersihan tangan (sabun dan air atau alkohol gosok), pas tidak steril
sarung tangan, sekali pakai jarum sekali pakai, dan alat suntik atau alat lancing dalam jumlah
yang cukup
untuk memastikan bahwa setiap pasien memiliki jarum dan suntikan steril atau setara untuk
setiap darah
contoh;
• menyediakan tabung sampel laboratorium yang cukup untuk mencegah praktik berbahaya
(mis. menuang darah untuk mendaur ulang tabung laboratorium).
Beberapa perangkat yang dirancang untuk keamanan tersedia di pasar; perangkat tersebut
mengurangi paparan
darah dan luka. Namun, penggunaan perangkat tersebut harus disertai dengan infeksi lain
praktek pencegahan dan kontrol, dan pelatihan dalam penggunaannya. Tidak semua
perangkat keamanan berlaku
untuk phlebotomy. Sebelum memilih perangkat yang direkayasa keamanan, pengguna harus
menyelidiki secara menyeluruh
perangkat yang tersedia untuk menentukan penggunaan yang tepat, kompatibilitas dengan
proses mengeluarkan darah yang ada
praktek, dan kemanjuran dalam melindungi staf dan pasien (12, 33). Lampiran B
menyediakan lebih jauh
informasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, peralatan keamanan dan praktik
terbaik; Lampiran C
menyediakan panduan lengkap untuk perangkat yang tersedia untuk mengambil darah,
termasuk keselamatan-
peralatan yang direkayasa.
Untuk pengaturan dengan sumber daya rendah, biaya adalah faktor pendorong dalam
pengadaan keselamatan yang direkayasa
perangkat.
Di mana perangkat yang direkayasa keamanan tidak tersedia, penggunaan jarum dan alat
suntik yang terampil adalah
diterima .
[20:01, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 2 Praktik terbaik dalam phlebotomy 11
Ketersediaan profilaksis pasca pajanan
Terkadang paparan dan informasi spesifik tentang suatu insiden harus dicatat dalam daftar.
Layanan dukungan harus dipromosikan bagi mereka yang mengalami paparan yang tidak
disengaja. PEP dapat membantu
untuk menghindari infeksi HIV dan hepatitis B (13, 27). Imunisasi hepatitis B harus
disediakan
untuk semua pekerja kesehatan (termasuk petugas kebersihan dan penanganan limbah), baik
saat memasuki layanan kesehatan
layanan atau sebagai bagian dari PEP (34). Lampiran D memiliki rincian PEP untuk hepatitis
B dan HIV.
menghindari peralatan flebotomi yang terkontaminasi
Turniquets merupakan sumber potensial dari Staphylococcus aureus resisten methicillin
(MRSA),
dengan hingga 25% dari torniket terkontaminasi oleh kurangnya kebersihan tangan pada
bagian dari
phlebotomist atau penggunaan kembali torniket yang terkontaminasi (35). di samping itu,
tusukan jari yang dapat digunakan kembali
perangkat dan perangkat pengujian titik-of-perawatan terkait (misalnya glukometer) yang
terkontaminasi dengan darah
telah terlibat dalam wabah hepatitis B (4, 5, 36).
Untuk menghindari kontaminasi, barang-barang yang umum digunakan, seperti glucometers,
harus terlihat bersih
sebelum digunakan pada pasien, dan barang sekali pakai tidak boleh digunakan kembali.
Pelatihan di phlebotomy
Semua staf harus dilatih dalam proses mengeluarkan darah, untuk mencegah risiko yang tidak
perlu dari paparan darah dan
untuk mengurangi efek samping bagi pasien.
• Kelompok pekerja kesehatan yang secara historis tidak dilatih secara formal dalam proses
mengeluarkan darah
didorong untuk mengikuti pelatihan semacam itu; Praktek pencegahan dan kontrol infeksi
yang lemah menghasilkan
keselamatan yang buruk untuk staf dan risiko bagi pasien (20, 37).
• Panjang dan kedalaman pelatihan akan tergantung pada kondisi lokal; namun, pelatihan
setidaknya harus mencakup hal-hal penting (lihat Lampiran E) (38).
• Pengawasan oleh staf berpengalaman dan pelatihan terstruktur diperlukan untuk semua
pekerja kesehatan,
termasuk dokter, yang melakukan pengambilan sampel darah.
Kerjasama pasien
Salah satu penanda penting dari kualitas perawatan di phlebotomy adalah keterlibatan dan
kerja sama
pasien; ini saling menguntungkan baik bagi pekerja kesehatan maupun pasien.
informasi yang jelas - baik tertulis atau lisan - harus tersedia untuk setiap pasien yang
mengalami
proses mengeluarkan darah. Lampiran F menyediakan teks sampel untuk menjelaskan
prosedur pengambilan sampel darah ke a
sabar.
2.1.5 Kualitas sampling laboratorium
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari hasil laboratorium selama pengumpulan dan
transportasi
termasuk:
• pengetahuan staf yang terlibat dalam pengumpulan darah;
• gunakan ukuran jarum hipodermik yang tepat (lihat Tabel 3.1 di Bab 3) untuk mencegah
hemolisis atau hasil abnormal;
• tempat insersi anatomi untuk venepuncture;
• penggunaan tabung koleksi laboratorium yang direkomendasikan;
• pencocokan pasien-sampel (yaitu label);
• kondisi transportasi;
• interpretasi hasil untuk manajemen klinis .
[20:02, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 12 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
2.2 Panduan praktis tentang praktik terbaik dalam proses mengeluarkan darah
2.2.1 Penyediaan lokasi yang tepat
• Di departemen atau klinik rawat jalan, berikan bilik phlebotomy khusus yang berisi:
- Permukaan bersih dengan dua kursi (satu untuk phlebotomist dan yang lainnya untuk
pasien);
- sebuah baskom cuci tangan dengan sabun, air mengalir dan handuk kertas;
- Gosok tangan alkohol.
• Di ruang pengambilan sampel darah untuk departemen atau klinik rawat jalan, sediakan
nyaman
berbaring sofa dengan sandaran tangan.
• Di area rawat inap dan bangsal:
- di samping tempat tidur pasien, tutup tirai tempat tidur untuk menawarkan privasi
- memastikan bahwa pengambilan sampel darah dilakukan secara pribadi dan bersih.
2.2.2 Ketentuan instruksi yang jelas
memastikan bahwa indikasi pengambilan sampel darah didefinisikan dengan jelas, baik
dalam protokol tertulis atau
dalam instruksi yang didokumentasikan (misalnya dalam bentuk laboratorium).
2.2.3 Prosedur untuk menggambar darah
Setiap saat, ikuti strategi untuk pencegahan dan pengendalian infeksi yang tercantum dalam
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Praktek pencegahan dan kontrol infeksi
Jangan lakukan
DO melakukan kebersihan tangan (menggunakan sabun dan air atau
alkohol gosok), dan cuci dengan hati-hati, termasuk pergelangan tangan dan
spasi di antara jari-jari setidaknya selama 30 detik
(ikuti WHO ‘5 momen saya untuk kebersihan tangan’)
JANGAN lupa untuk membersihkan tangan Anda
LAKUKAN menggunakan sepasang sarung tangan non-steril per prosedur
atau pasien
JANGAN gunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari
satu pasien
JANGAN cuci sarung tangan untuk digunakan kembali
DO gunakan perangkat sekali pakai untuk pengambilan sampel darah dan
gambar
JANGAN gunakan syringe, jarum atau lancet untuk lebih banyak
dari satu pasien
Lakukan disinfeksi kulit di lokasi venepuncture JANGAN sentuh situs tusukan setelah
mendesinfeksinya
Buang perangkat yang digunakan (jarum dan spuit
adalah unit tunggal) segera menjadi benda tajam yang kuat
wadah
JANGAN tinggalkan jarum yang tidak terlindung yang ada di luar
wadah benda tajam
Di mana rekas jarum tidak dapat dihindari, gunakan DO
teknik sendok satu tangan (lihat Lampiran G)
JANGAN rekap jarum menggunakan kedua tangan
tutup segel wadah benda tajam dengan tutup tamper-proof JANGAN terlalu mengisi atau
menuang wadah benda tajam
Letakkan tempat tabung sampel di rak yang kokoh
sebelum menyuntikkan ke stopper karet
JANGAN menyuntikkan ke tabung laboratorium sambil memegangnya
dengan tangan yang lain
segera laporkan kejadian atau kecelakaan apa pun
terkait dengan jarum atau cedera tajam, dan mencari
bantuan; memulai PEP sesegera mungkin, mengikuti
protokol
JANGAN tunda PEP setelah terpapar secara potensial
bahan terkontaminasi; melampaui 72 jam, PEP TIDAK
efektif
pEP, profilaksis pasca pajanan; WHO, Organisasi Kesehatan Dunia.
Sebuah
 http://www.who.int/gpsc/5may/background/5moments/en/index.html
[20:09, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 2 Praktik terbaik dalam phlebotomy 13
Langkah 1 - Merakit peralatan
Kumpulkan semua peralatan yang dibutuhkan untuk prosedur dan tempatkan dalam
jangkauan yang aman dan mudah di a
baki atau troli, memastikan bahwa semua barang terlihat jelas. Peralatan yang dibutuhkan
termasuk:
• persediaan tabung sampel laboratorium, yang harus disimpan kering dan tegak di rak;
darah dapat dikumpulkan
- gelas steril atau tabung plastik dengan tutup karet (pilihan tabung akan tergantung pada apa
yang ada
setuju dengan laboratorium);
- tabung darah vakum-ekstraksi; atau
- tabung gelas dengan topi sekrup;
• segelas steril atau paket perdarahan (dapat dilipat) jika sejumlah besar darah harus
dikumpulkan;
• sarung tangan yang pas dan tidak steril;
• bermacam-macam perangkat pengambilan sampel darah (alat atau jarum yang aman dan
direkayasa)
jarum suntik, lihat di bawah), dari berbagai ukuran;
• tourniquet;
• alkohol di tangan;
• 70% swab alkohol untuk desinfeksi kulit;
• kasa atau bola kapas untuk diaplikasikan di atas tempat tusukan;
• label spesimen laboratorium;
• peralatan menulis;
• bentuk laboratorium;
• kantong dan wadah transportasi anti bocor;
• wadah benda tajam tahan tusukan.
Pastikan bahwa rak yang berisi tabung sampel dekat dengan Anda, pekerja kesehatan, tetapi
jauh
dari pasien, untuk menghindari itu secara tidak sengaja terguling.
Langkah 2 - Identifikasi dan siapkan pasien
dimana pasien dewasa dan sadar, ikuti langkah-langkah yang diuraikan di bawah ini.
• Perkenalkan diri Anda kepada pasien, dan minta pasien untuk menyatakan nama lengkap
mereka.
• Pastikan bahwa bentuk laboratorium sesuai dengan identitas pasien (yaitu sesuai dengan
pasien
perincian dengan formulir laboratorium, untuk memastikan identifikasi yang akurat).
• Tanyakan apakah paten memiliki alergi, fobia atau pernah pingsan selama suntikan
sebelumnya
atau imbang darah.
• Jika pasien merasa cemas atau takut, yakinkan orang itu dan tanyakan apa yang akan
membuat mereka lebih banyak
nyaman.
• Buat pasien merasa nyaman dalam posisi terlentang (jika memungkinkan).
• Tempatkan kertas atau handuk bersih di bawah lengan pasien.
• Diskusikan tes yang harus dilakukan (lihat Lampiran F) dan dapatkan persetujuan lisan.
Pasien memiliki
hak untuk menolak tes kapan saja sebelum pengambilan sampel darah, jadi penting untuk
memastikannya
pasien telah memahami prosedurnya.
Untuk pasien pediatrik atau neonatal, lihat Bab 6 .
[20:10, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 14 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Langkah 3 - Pilih situs
Umum
• Panjangkan lengan pasien dan periksa fossa atau lengan bawah antecubital.
• Temukan vena dengan ukuran yang baik yang terlihat, lurus dan jelas. Diagram pada
Bagian 2.3,
menunjukkan posisi umum pembuluh darah, tetapi banyak variasi yang memungkinkan.
Median
vena kubiti terletak di antara otot dan biasanya yang paling mudah ditusuk. Di bawah basilika
vena menjalankan arteri dan saraf, sehingga menusuk di sini dapat menyebabkan risiko
merusak saraf atau
arteri dan biasanya lebih menyakitkan. JANGAN masukkan jarum di mana vena mengecil,
karena ini meningkatkan kemungkinan hematoma.
• Pembuluh darah harus terlihat tanpa menggunakan tourniquet. Menemukan vena akan
membantu
menentukan ukuran jarum yang benar.
• Oleskan turniket sekitar 4–5 jari di atas situs venepuncture dan periksa kembali
pembuluh darah.
Pasien rawat inap
Pada pasien rawat inap, jangan mengambil darah dari situs akses vena perifer yang ada
karena ini dapat memberikan hasil yang salah. hemolisis, kontaminasi dan adanya cairan
intravena
dan obat semua bisa mengubah hasil (39). Staf perawat dan dokter dapat mengakses pusat
garis vena untuk spesimen mengikuti protokol. Namun, spesimen dari garis tengah membawa
a
risiko pencemaran atau hasil uji laboratorium yang salah.
Hal ini dapat diterima, tetapi tidak ideal, untuk mengambil spesimen darah ketika pertama
kali memperkenalkan tinggal di dalam
alat vena, sebelum menghubungkan kanula ke cairan intravena.
Langkah 4 - Lakukan kebersihan tangan dan kenakan sarung tangan
• Lakukan kebersihan tangan; itu adalah
- cuci tangan dengan sabun dan air, dan keringkan dengan handuk sekali pakai; atau
- jika tangan tidak terlihat terkontaminasi, bersih dengan alkohol gosok - gunakan 3 ml
alkohol gosok
di telapak tangan, dan gosokkan ke ujung jari, punggung tangan dan seluruh tangan
sampai kering.
• Setelah melakukan kebersihan tangan, kenakan sarung tangan yang pas dan tidak steril.
Langkah 5 - Disinfeksi lokasi entri
• Kecuali menggambar kultur darah, atau mempersiapkan pengumpulan darah, bersihkan
situs dengan 70%
alkohol selama 30 detik dan biarkan mengering sepenuhnya (30 detik) (40–42).
Catatan: alkohol lebih baik daripada povidone iodine, karena darah terkontaminasi dengan
povidone
yodium dapat meningkatkan kadar potasium, fosfor atau asam urat dalam uji laboratorium
hasil (6, 7).
• Terapkan tekanan yang kuat tetapi lembut. Mulai dari pusat situs venepuncture dan bekerja
ke bawah dan ke luar untuk menutupi area seluas 2 cm atau lebih.
• Biarkan area mengering. Kegagalan untuk memungkinkan waktu kontak yang cukup
meningkatkan risiko
kontaminasi.
• JANGAN sentuh situs yang dibersihkan; khususnya, JANGAN letakkan jari di atas vena
untuk memandu
poros jarum yang terbuka. itu situs disentuh, ulangi desinfeksi.
[20:10, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 2 Praktik terbaik dalam phlebotomy 15
Langkah 6 - Ambil darah
Venepuncture
Lakukan venepuncture sebagai berikut.
• Salurkan vena dengan memegang lengan pasien dan menempatkan ibu jari DI BAWAH
situs venepuncture.
• Minta pasien untuk membentuk kepalan sehingga vena lebih menonjol.
• Masukkan vena dengan cepat pada sudut 30 derajat atau kurang, dan lanjutkan untuk
memperkenalkan jarum
sepanjang pembuluh darah di sudut masuk termudah.
• Setelah darah yang cukup telah dikumpulkan, lepaskan tourniquet SEBELUM menarik
jarum. beberapa pedoman menyarankan untuk melepas turniket secepat aliran darah
didirikan, dan selalu sebelum ada di tempat selama dua menit atau lebih.
• Tarik jarum dengan lembut dan berikan tekanan lembut ke situs dengan kasa bersih atau
bola kapas-wol kering. Mintalah pasien untuk memegang kain kasa atau kapas di tempatnya,
dengan
lengan terentang dan terangkat. Minta pasien untuk tidak menekuk lengan, karena hal itu
menyebabkan a
hematoma.
Langkah 7 - Isi tabung sampel laboratorium
• Saat mendapatkan beberapa tabung darah, gunakan tabung yang dievakuasi dengan jarum
dan tabung
pemegang. Sistem ini memungkinkan tabung untuk diisi secara langsung. Jika sistem ini
tidak tersedia, gunakan a
jarum suntik atau jarum bersayap sebagai gantinya.
• Jika jarum suntik atau jarum bersayap digunakan, praktik terbaik adalah menempatkan
tabung ke dalam rak sebelumnya
mengisi tabung. Untuk mencegah jarum-tongkat, gunakan satu tangan untuk mengisi tabung
atau menggunakan perisai jarum
antara jarum dan tangan yang memegang tabung.
• Tusukan sumbat pada tabung dengan jarum tepat di atas tabung menggunakan lambat,
mantap
tekanan. Jangan menekan syringe plunger karena tekanan tambahan meningkatkan risiko
hemolisis.
• Jika memungkinkan, simpanlah tabung di rak dan gerakkan rak ke arah Anda. Injeksikan ke
bawah
ke stopper berwarna yang sesuai. JANGAN keluarkan sumbat karena akan terlepas
ruang hampa udara.
• Jika tabung sampel tidak memiliki sumbat karet, suntikkan sangat lambat ke dalam tabung
sebagai meminimalkan tekanan dan kecepatan yang digunakan untuk mentransfer spesimen
mengurangi risiko
hemolisis. JANGAN rekap dan lepaskan jarum.
• Sebelum pengiriman, balikkan tabung yang berisi aditif untuk jumlah yang diperlukan kali
(as
ditentukan oleh laboratorium lokal).
Langkah 8 - Gambar sampel dalam urutan yang benar
menarik tabung pengumpulan darah dalam urutan yang benar, untuk menghindari
kontaminasi silang aditif
antar tabung. Karena pengkodean warna dan aditif tabung dapat bervariasi, verifikasi
rekomendasi dengan lokal
laboratorium. Untuk tujuan ilustrasi, Tabel 2.3 menunjukkan rekomendasi yang direvisi dan
disederhanakan
urutan undian untuk tabung hampa udara atau jarum suntik dan jarum, berdasarkan National
Amerika Serikat
Komite Standar Konsensus Laboratorium Klinis pada tahun 2003 (43) .
[20:12, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 16 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Tabel 2.3 Urutan penarikan yang disarankan untuk tabung vakum plastik
Memesan
dari usea
Jenis tabung / biasa
colourb
Cara Menggunakan Mode Additivec
1 botol kultur darah
(bergaris kuning-hitam
tabung)
campuran kaldu Menjaga kelangsungan hidup
mikroorganisme
Mikrobiologi -
aerob, anaerob,
jamur
2 Tabung non-aditif
3 Coagulasi tubing
(atasan biru muda)
Sodium sitrat Bentuk garam kalsium untuk
buang kalsium
Tes koagulasi
(protime dan
waktu prothrombin),
membutuhkan pengundian penuh
4 Clot activator (red top) Clot activator Pembekuan darah, dan
serum dipisahkan oleh
sentrifugasi
Ilmu kimia,
imunologi dan
serologi, bank darah
(pertandingan silang)
5 tabung pemisah serum
(atasan harimau merah keabu-abuan atau
emas)
Tidak ada. Berisi gel pada
bawah untuk memisahkan
darah dari serum
sentrifugasi
Ilmu kimia,
imunologi dan
serologi
6 Sodium heparin (gelap
atas hijau)
Sodium heparin atau
lithium heparin
Menonaktifkan trombin dan
tromboplastin
Untuk penggunaan tingkat lithium
natrium heparin, untuk
tingkat penggunaan amonia
antara
7 PST (atas hijau muda) Lithium heparin
antikoagulan dan
pemisah gel
Antikoagulan dengan
lithium, memisahkan
plasma dengan gel PST pada
bagian bawah tabung
Ilmu kimia
8 EDTA (atas ungu) EDTA Membentuk garam kalsium
buang kalsium
Hematologi, Darah
Bank (pertandingan silang)
membutuhkan pengundian penuh
9 Tabung darah (kuning pucat
puncak)
Asam-sitrat-dekstrosa
(ACD, ACDA atau
ACDB)
Melengkapi pengetikan jaringan HLA inaktivasi,
pengujian paternitas,
Studi DNA
10 Oksalat / fluorida
(atas abu-abu terang)
Sodium fluoride dan
kalium oksalat
Agen antiglikolitik
mempertahankan glukosa hingga
Lima hari
Glukosa, membutuhkan
undian penuh (dapat menyebabkan
hemolisis jika pendek
seri)
ACD, asam-sitrat-dekstrosa; DNA, asam deoksiribonukleat; EDTA, asam
ethylenediaminetetraacetic; HLA, antigen leukosit manusia; PST, plasma
memisahkan tabung.
a "1" menunjukkan gambar pertama, dan "10" gambar terakhir (jika digunakan).
b
 Verifikasi dengan laboratorium lokal jika kode warna lokal berbeda.
c
 Balikkan tabung dengan aditif untuk dicampur dengan lembut; hasil tes yang salah dapat
diperoleh ketika darah tidak tercampur secara menyeluruh dengan
aditif.
d
Jika uji koagulasi rutin adalah satu-satunya tes yang diperintahkan, maka satu tabung atas
biru muda tunggal dapat diambil. Jika ada kekhawatiran
kontaminasi oleh cairan jaringan atau tromboplastin, maka tabung non-aditif dapat ditarik
sebelum tabung aditif. Tabung PST berisi
antikoagulan lithium heparin dan pemisah gel; jika digunakan, gambar urutan yang
ditunjukkan.
Sumber: Tabel disesuaikan dengan izin dari WebPath, Mercer University, Amerika Serikat
(http://library.med.utah.edu/WebPath/webpath.html).
pesanan didasarkan pada Komite Nasional Amerika Serikat untuk Konsensus Standar
Laboratorium Klinis (43)
[20:13, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 2 Praktik terbaik dalam phlebotomy 17
Langkah 9 - Bersihkan permukaan yang terkontaminasi dan prosedur pasien yang lengkap
• Buang jarum dan alat suntik atau alat pengambilan sampel darah yang digunakan ke dalam
tahanan tusukan
wadah benda tajam.
• Periksa label dan formulir untuk akurasi. label harus ditulis dengan jelas dengan
informasi yang dibutuhkan oleh laboratorium, yang biasanya adalah nama depan dan
belakang pasien,
nomor file, tanggal lahir, dan tanggal dan waktu ketika darah diambil.
• Buang barang bekas ke dalam kategori limbah yang sesuai. item yang digunakan untuk
proses mengeluarkan darah itu
tidak akan melepaskan setetes darah jika diperas (misalnya sarung tangan) dapat dibuang
secara umum
limbah, kecuali peraturan lokal menyatakan sebaliknya.
• Lakukan kebersihan tangan lagi, seperti yang dijelaskan di atas.
• Periksa kembali label pada tabung dan formulir sebelum dikirim.
• Beri tahu pasien saat prosedur selesai.
• Tanyakan kepada pasien atau donor bagaimana perasaan mereka. Periksa situs penyisipan
untuk memverifikasi bahwa tidak
pendarahan, kemudian berterima kasih kepada pasien dan mengatakan sesuatu yang
meyakinkan dan mendorong sebelum
orang pergi.
Langkah 10 - Siapkan sampel untuk transportasi
• Kemas sampel laboratorium dengan aman dalam kantong anti bocor plastik dengan
kompartemen luar
untuk formulir permintaan laboratorium. Menempatkan daftar permintaan di luar membantu
menghindari
kontaminasi.
• Jika ada beberapa tabung, letakkan di rak atau pemegang empuk untuk menghindari
kerusakan selama
angkutan.
Langkah 11 - Bersihkan tumpahan darah atau cairan tubuh
Jika tumpahan darah telah terjadi (misalnya karena sampel laboratorium pecah dalam proses
mengeluarkan darah
daerah atau selama transportasi, atau pendarahan yang berlebihan selama prosedur),
bersihkan. Sebuah
contoh prosedur yang aman diberikan di bawah ini.
• Kenakan sarung tangan dan gaun atau celemek jika kontaminasi atau pemutihan seragam
mungkin terjadi di a
tumpahan besar.
• Keringkan cairan dari tumpahan besar dengan menggunakan tisu, dan letakkan di tempat
yang menular
limbah.
• Hapus sebanyak mungkin darah dengan kain basah sebelum disinfeksi.
• Menilai permukaan untuk melihat apakah akan rusak oleh larutan pemutih dan air.
• Untuk semen, logam dan permukaan lain yang dapat mentolerir larutan pemutih yang lebih
kuat, banjirlah
daerah dengan sekitar 5000 bagian per juta (ppm) larutan natrium hipoklorit
(1:10 pengenceran pemutih klorin 5,25% ke air). Ini adalah konsentrasi yang lebih disukai
untuk
tumpahan besar (44). Biarkan area basah selama 10 menit.
• Untuk permukaan yang mungkin terkorosi atau berubah warna oleh pemutih yang kuat,
bersihkan dengan hati-hati
hilangkan semua noda yang terlihat. Buat solusi yang lebih lemah dan biarkan kontak untuk
waktu yang lebih lama
waktu. misalnya, solusi sekitar 525 ppm (pengenceran 1: 100 dari pemutih 5,25%)
efektif.
• Persiapkan larutan pemutih segar setiap hari dan simpan dalam wadah tertutup karena
menurunkan
dari waktu ke waktu dan kontak dengan matahari.
jika seseorang terkena darah melalui kulit yang tidak sengaja, selaput lendir atau tusukan
Luka, lengkapi laporan insiden, seperti yang dijelaskan dalam praktik terbaik WHO untuk
suntikan dan
toolkit terkait prosedur. Untuk transportasi sampel darah di luar rumah sakit, lengkapi
kendaraan transportasi dengan kit tumpahan darah. Lampiran H memiliki informasi lebih
lanjut tentang berurusan dengan
tumpahan darah .
[20:15, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 3 Sistem pengambilan sampel darah 21
3 Sistem pengambilan sampel darah
Pengguna panduan ini harus membaca Bab 2 sebelum membaca informasi yang diberikan di
bawah ini.
Bab ini mencakup informasi latar belakang (Bagian 3.1), panduan praktis (Bagian 3.2) dan
ilustrasi (Bagian 3.3) yang relevan dengan sistem pengambilan sampel darah tertutup dan
terbuka.
Beberapa sistem pengambilan sampel darah tersedia untuk proses mengeluarkan darah.
Sistemnya paling tepat
untuk prosedur harus dipilih. Lampiran C memberikan informasi rinci tentang semua sistem
tersedia untuk menggambar darah, dan menguraikan kelebihan dan kekurangan masing-
masing perangkat.
3.1 Informasi latar belakang tentang sistem pengambilan sampel darah
3.1.1 Sistem tertutup
Sistem tertutup untuk pengambilan sampel darah lebih disukai karena mereka terbukti lebih
aman daripada terbuka
sistem (23).
jarum dan alat suntik
Penggunaan jarum suntik dan jarum suntik merupakan cara pengambilan sampel darah yang
paling umum.
Pilihan pengukur
Jika jarum terlalu besar untuk vena yang dimaksudkan, itu akan merobek vena dan
menyebabkan
pendarahan (hematoma); jika jarum terlalu kecil, akan merusak sel-sel darah selama
pengambilan sampel,
dan tes laboratorium yang membutuhkan sel darah utuh, atau hemoglobin dan plasma gratis,
akan
tidak valid.
Pengumpulan darah untuk transfusi membutuhkan pengukur yang lebih besar daripada yang
digunakan untuk menggambar darah.
sistem ekstraksi vakum
Penggunaan sistem tabung ekstraksi vakum sebagai sistem tertutup untuk mengumpulkan
darah mengurangi
risiko paparan langsung terhadap darah dan telah membuatnya lebih mudah untuk mengambil
beberapa sampel dari satu
venepuncture.
Sistem ekstraksi vakum tersedia secara luas di sebagian besar negara dengan sumber daya
yang baik. Ini adalah
disarankan, tetapi pengguna harus memeriksa rekomendasi negara mereka sendiri. Meskipun
hampa udara
sistem ekstraksi aman, pelatihan dan keterampilan diperlukan untuk penggunaannya.
jarum ganda tersedia dalam beberapa ukuran pengukur yang direkomendasikan. Ujung
tertutup oleh
sebuah manset karet disekrup ke dalam tong (juga dikenal sebagai pemegang tabung, jarum
tabung yang dievakuasi
pemegang atau bulldog). Sebuah benang memisahkan kedua ujungnya, dan ini adalah tempat
laras disekrup
tempat. laras memegang tabung koleksi sampel di tempat dan melindungi phlebotomist dari
kontak langsung dengan darah. Tabung sampel berada di bawah vakum. Setelah jarum berada
di pembuluh darah, itu
tabung ditekan ke jarum dan darah diambil secara otomatis ke dalam tabung sampel oleh
vakum sampai jumlah yang diperlukan dikumpulkan. Sistem ini dilengkapi dengan jarum,
laras
dan tabung sampel laboratorium dengan atasan berwarna yang sesuai untuk berbagai jenis
sampel.
Tabung untuk spesimen dewasa dan anak tersedia.
buang laras dan syringe sebagai satu kesatuan jika memungkinkan. Jika ada kebutuhan untuk
menggunakan kembali
laras, gunakan teknik sendok satu tangan (Lampiran G) untuk menutupi ujung tajam jarum
dan dengan demikian
untuk melepaskan jarum dari laras dengan aman. Sebagai alternatif, gunakan wadah benda
tajam dengan jarum
penghapusan terus, lagi menggunakan teknik satu tangan.
[20:16, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 22 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Beberapa sistem memiliki mekanisme yang dapat diaktifkan setelah jarum telah digunakan;
itu
mekanisme memendek jarum yang digunakan ke dalam tong dan menutupnya. Lainnya
memiliki cepat-
lepaskan mekanisme untuk mengeluarkan jarum yang digunakan ke dalam wadah benda
tajam.
Sistem vakum juga dapat digunakan dengan jarum kupu-kupu bersayap dan konektor luer-
lock.
Jarum kupu-kupu bersayap juga tersedia dengan perangkat yang direkayasa keamanan.
wadah benda tajam harus berada dalam jangkauan tangan dan terlihat jelas, untuk
memastikan pembuangan yang aman
benda tajam.
3.1.2 Sistem terbuka
Sistem terbuka termasuk jarum suntik dan jarum suntik, serta jarum baja bersayap yang
terpasang
ke jarum suntik.
3.2 Panduan praktis tentang sistem pengambilan sampel darah
3.2.1 Jarum dan spuit
Untuk menggunakan sistem jarum dan syringe:
• buka kemasan jarum hipodermik dari ujung pangkal (belakang jarum),
menjaganya tetap tertutup;
• buka kemasan steril dari syringe dari ujung plunger (belakang jarum suntik),
menjaga nosel terlindungi dalam kemasan;
• Dengan hati-hati keluarkan spuit dari kemasan dan masukkan nosel jarum suntik dengan
kuat
ke dalam pusat jarum hypodermis yang tertutup;
• tinggalkan jarum dan spuit di tempatnya sampai siap digunakan.
3.2.2 Pemilihan alat ukur
pilih pengukur jarum hipodermik yang cocok dengan nyaman ke vena yang paling menonjol
sedikit ketidaknyamanan (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Rekomendasi pengukur jarum, panjang dan perangkat untuk injeksi dan
phlebotomy rutin
prosedur untuk kelompok usia yang berbeda
Populasi pasien
Jarum
mengukur Dewasa
Pediatric,
lansia, vena kecil Prosedur Neonatal
16-18 Donor darah
19–20 NA NA NA
21 (1–1,5 inci atau
2,54 cm)
NA NA
22 (1 inci atau
2,54 cm)
 (1 inci atau
2,54 cm)
NA
23 (1–1,5 inci atau
2,54 cm)
 (Set bersayap
[kupu-kupu]; 0,5 inci
atau 0,75 cm)
 (Set bersayap
[kupu-kupu]; 0,5 inci
atau 0,75 cm)
NA, tidak berlaku.
[20:18, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 4 Venepuncture untuk donor darah 25
4 Venepuncture untuk donor darah
Informasi yang diberikan di sini melengkapi yang diberikan dalam Bab 2 dan 3. Pengguna ini
panduan harus membaca Bab 2 dan 3 sebelum membaca informasi yang diberikan di bawah
ini. Ini
bab mencakup informasi latar belakang (Bagian 4.1) dan panduan praktis (Bagian 4.2)
relevan dengan venepuncture untuk donor darah.
4.1 Informasi latar belakang tentang venepuncture untuk darah
sumbangan
Bank darah menggunakan berbagai proses untuk mencoba mencegah infeksi yang dapat
ditularkan oleh
donor darah yang terinfeksi. Salah satu ukuran penting untuk mencegah infeksi adalah
merekrut donor dari
populasi yang diketahui memiliki tingkat infeksi rendah untuk penyakit yang ditularkan
melalui darah, seperti
sukarela, donatur yang tidak dibayar dan orang-orang tanpa riwayat penggunaan obat
intravena. Ukuran kedua
adalah meminta donor serangkaian pertanyaan skrining tambahan (ini akan bervariasi
menurut wilayah) untuk membantu
mengidentifikasi mereka yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi. Phlebotomists harus
berpegang teguh pada
aturan untuk memasukkan dan tidak termasuk donor darah. Ukuran ketiga adalah untuk
menguji darah yang disumbangkan
infeksi umum di daerah sebelum memprosesnya untuk digunakan untuk berbagai tujuan
terapeutik.
Proses pengumpulan darah dari donor mirip dengan yang digunakan untuk pengambilan
sampel darah; namun,
beberapa langkah tambahan diperlukan untuk pengumpulan darah yang disumbangkan.
Langkah-langkah ini
terutama untuk memastikan keselamatan pasien, tetapi juga untuk meminimalkan
kontaminasi eksogen dari donasi
unit darah atau komponen turunannya, terutama kontaminasi dari flora kulit
lengan donor. Karena volume atau darah yang terkumpul dan lamanya penyimpanan, patogen
bisa
berkembang biak selama penyimpanan. Pengumpulan aman memastikan bahwa produk darah
aman untuk terapeutik
gunakan sepanjang umur simpan mereka.
Flora kulit adalah sumber kontaminan yang umum; oleh karena itu penting untuk
menggunakan yang efektif
antiseptik pada lengan donor sebelum donor darah. transfusi dengan komponen darah itu
terkontaminasi dengan bakteri eksogen atau agen lain dapat menyebabkan komplikasi fatal
(30, 45). Studi pada topik telah meyakinkan (46); Namun, berdasarkan literatur yang tersedia
dan pendapat ahli, pilihan yang direkomendasikan untuk antisepsis kulit untuk donor darah
adalah satu-
aplikasi langkah kombinasi 2% klorheksidin glukonat dan 70% isopropil alkohol untuk
30 detik, diikuti dengan 30 detik waktu pengeringan (47–49).
Donor darah harus dikumpulkan hanya dengan layanan transfusi darah yang terlatih dan
berkualitas
personil.
4.1.1 Persyaratan minimum untuk venepuncture untuk donor darah
Panduan yang relevan yang diberikan dalam Bab 2 tentang perencanaan, lokasi dan
pencegahan infeksi dan
praktek kontrol harus diikuti, sebagaimana seharusnya panduan dalam Bab 3 tentang sistem
tertutup.
Persyaratan tambahan untuk sistem pengumpulan untuk donor darah tercantum di bawah ini.
• Peralatan:
- Semua peralatan yang digunakan untuk pengumpulan sumbangan darah harus dikalibrasi
secara teratur,
dipelihara dan diservis, sesuai kebutuhan. Peralatan semacam itu termasuk tekanan darah
monitor, timbangan, sofa atau kursi donor, pemantau koleksi darah atau mixer, darah
bag tube sealers, kotak transportasi darah dan lemari es bank darah.
- Mebel dan peralatan di bidang donor darah dan pengolahan harus dibuat
permukaan yang bersih (misalnya vinil, bukan kain). Wadah yang digunakan untuk
mengangkut persediaan
dan spesimen juga harus dapat dibersihkan oleh desinfektan seperti natrium hipoklorit
larutan pemutih. pembawa kain atau tekstil harus bisa dicuci dengan mesin.
[20:19, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 26 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
- Sistem pengumpulan tertutup dengan kantong koleksi darah steril yang mengandung
antikoagulan,
dan dengan tabung dan jarum yang terpasang secara terpadu harus digunakan. Beberapa tas
termasuk
pengalihan kantong untuk menyita 20 ml pertama darah yang dikumpulkan, untuk
meminimalkan
kontaminasi dari flora kulit dan inti kulit (50). Jika darah untuk tes hemoglobin
dikumpulkan dengan tongkat kapiler, lancet steril sekali pakai harus digunakan dan kemudian
ditempatkan
segera di kotak pengaman.
• Lokasi:
- Bangunan harus memiliki ukuran yang cukup untuk operasi yang efisien, dengan area
terpisah untuk
proses bersih dan kotor, air bersih yang mengalir, dan permukaan yang bersih oleh
desinfektan.
- Lantai tidak boleh dilapisi karpet.
- Area tunggu harus berada di luar area pengumpulan, untuk meminimalkan risiko
pernapasan
patogen bagi pekerja.
- Semua tempat donor darah tetap dan seluler harus aman, bersih, higienis dan rapi, dan
harus memenuhi standar keamanan lingkungan yang ditetapkan.
- Situs donasi harus diatur dengan cara yang menjamin keamanan donor darah,
staf dan menyumbangkan unit darah, dan menghindari kesalahan dalam proses donor darah.
4.1.2 Sebelum donor darah
WHO telah mengembangkan seperangkat persyaratan dasar untuk layanan transfusi darah,
yang mencakup
langkah-langkah yang harus diambil sebelum donasi (51). Donor darah harus bersifat
sukarela; seharusnya tidak melibatkan
paksaan, paksaan atau imbalan. Juga, donor darah potensial harus dipilih dengan hati-hati,
sesuai dengan kriteria nasional untuk pemilihan donor.
Sebelum seseorang menyumbangkan darah (52):
• donor potensial harus diberikan informasi, konsultasi, dan konseling pra-donasi
tentang proses donor darah;
• riwayat donor yang relevan harus diambil, mencakup kesehatan dan perilaku berisiko
tinggi,
dan termasuk
- riwayat mastektomi (darah harus diambil dari lengan yang berlawanan dengan tempat
operasi)
(48, 53);
- obat saat ini dan terbaru atau infeksi kronis;
- riwayat perdarahan berkepanjangan atau diagnosis gangguan pendarahan di masa lalu;
- riwayat sumbangan sebelumnya, untuk memastikan masa tunggu dihormati;
• pemeriksaan fisik pendonor awal harus dilakukan, termasuk berat badan, darah
tekanan, tanda-tanda infeksi atau jaringan parut di lokasi potensial;
• donor harus ditawarkan cairan, untuk membantu mengurangi risiko pingsan setelah donor
darah
(54);
• orang tersebut harus memberikan informed consent tertulis, berdasarkan persyaratan
nasional
[20:20, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 4 Venepuncture untuk donor darah 27
4.2 Panduan praktis tentang venepuncture untuk donor darah
4.2.1 Mengumpulkan darah
Untuk pengumpulan darah untuk sumbangan, gunakan prosedur yang diperinci dalam Bab 2
untuk pengambilan sampel darah
(misalnya untuk kebersihan tangan dan penggunaan sarung tangan), sejauh itu relevan, dan
ikuti enam langkah yang diberikan di bawah ini.
Langkah 1 - Identifikasi donor dan beri label tas pengumpulan darah dan tabung reaksi
• Mintalah donor untuk menyatakan nama lengkap mereka.
• Memastikan bahwa:
- tas koleksi darah adalah tipe yang benar;
- label-label pada tas pengumpulan darah dan semua kantong satelit, tabung sampel dan
donornya
catatan memiliki nama dan nomor pasien yang benar;
- informasi pada label sesuai dengan informasi donor.
Langkah 2 - Pilih vena
• Pilih vena yang besar dan keras, lebih baik di fossa antecubital, dari area yang bebas dari
kulit
lesi atau bekas luka.
• Oleskan tourniquet atau manset tekanan darah yang dipompa ke 40–60 mm Hg, untuk
membuat vena lebih banyak
menonjol.
• Minta donor untuk membuka dan menutup tangan beberapa kali.
• Setelah vena dipilih, lepaskan perangkat tekanan atau tourniquet sebelum situs kulit
siap.
Langkah 3 - Disinfeksi kulit
• Jika lokasi yang dipilih untuk venepuncture terlihat kotor, bersihkan area tersebut dengan
sabun dan air, dan
kemudian bersihkan dengan handuk sekali pakai.
• Prosedur satu langkah (disarankan - memakan waktu sekitar satu menit):
- gunakan produk yang menggabungkan 2% klorheksidin glukonat dalam 70% isopropil
alkohol;
- Tutup seluruh area dan pastikan area kulit bersentuhan dengan disinfektan
setidaknya 30 detik;
- biarkan area kering sepenuhnya, atau minimal 30 detik dengan jam.
• Prosedur dua langkah (jika klorheksidin glukonat dalam 70% isopropil alkohol tidak
tersedia,
gunakan prosedur berikut - memakan waktu sekitar dua menit):
- Langkah 1 - gunakan alkohol isopropil 70%;
- Tutup seluruh area dan pastikan area kulit bersentuhan dengan disinfektan
setidaknya 30 detik;
- biarkan area kering sepenuhnya (sekitar 30 detik);
- Langkah 2 - gunakan tingtur yodium (lebih efektif daripada povidine iodine) atau
chlorhexidine
(2%);
- Tutup seluruh area dan pastikan area kulit bersentuhan dengan disinfektan
setidaknya 30 detik;
- biarkan area kering sepenuhnya (sekitar 30 detik).
• Prosedur apa pun yang digunakan, JANGAN sentuh situs venepuncture sekali kulit telah
didesinfeksi .
[20:21, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 28 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Langkah 4 - Lakukan venepuncture
Lakukan venepuncture menggunakan entri yang halus dan bersih dengan jarum, seperti yang
dijelaskan pada langkah 6 dari
Bagian 2.2.3. Mempertimbangkan poin-poin yang diberikan di bawah ini, yang khusus untuk
donor darah.
• Secara umum, gunakan jarum 16-gauge (lihat Tabel 3.1 dalam Bab 3), yang biasanya
dilekatkan
tas koleksi darah. Penggunaan jarum yang bisa ditarik atau jarum pengaman dengan penutup
jarum
disukai jika tersedia, tetapi semua harus dipotong pada akhir prosedur (seperti yang
dijelaskan dalam
langkah 6, di bawah) daripada dipulihkan.
• Mintalah donor untuk membuka dan menutup tinju secara perlahan setiap 10–12 detik
selama pengumpulan.
• Keluarkan tourniquet ketika aliran darah terbentuk atau setelah 2 menit, mana saja
datang lebih dulu.
Langkah 5 - Pantau donor dan unit yang disumbangkan
• Memonitor ketat donor dan tempat suntikan selama proses donasi - lihat
untuk:
- berkeringat, palor atau keluhan perasaan pingsan yang mungkin mendahului pingsan;
- pengembangan hematoma di tempat suntikan;
- Perubahan aliran darah yang mungkin menunjukkan jarum telah bergerak di vena, dan perlu
direposisi.
• Setiap 30 detik selama donasi, campurkan darah yang terkumpul dengan lembut bersama
antikoagulan, baik secara manual atau dengan pencampuran mekanik terus menerus.
Langkah 6 - Lepaskan jarum dan kumpulkan sampel
• Potong jarum menggunakan gunting yang steril.
• Kumpulkan sampel darah untuk pengujian laboratorium.
4.2.2 Setelah donor darah
Perawatan donatur
Setelah darah terkumpul:
• minta donatur untuk tetap di kursi dan bersantai selama beberapa menit;
• periksa situs venepuncture; jika tidak berdarah, aplikasikan perban ke situs; jika memang
pendarahan, berikan tekanan lebih lanjut;
• minta donor untuk duduk perlahan dan tanyakan bagaimana perasaan orang itu;
• sebelum donor meninggalkan ruang sumbangan, pastikan bahwa orang tersebut dapat
berdiri tanpa
pusing dan tanpa setetes tekanan darah;
• menawarkan beberapa minuman kepada donor.
Unit darah dan sampel
• Pindahkan unit darah ke wadah penyimpanan yang tepat sesuai dengan pusat darah
persyaratan dan produk (55-58).
• Pastikan bahwa sampel darah yang dikumpulkan disimpan dan dikirimkan ke laboratorium
bersama
dokumentasi yang lengkap, pada suhu yang disarankan, dan dalam anti bocor, tertutup
kontainer (55, 57, 58) .
[20:22, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 4 Venepuncture untuk donor darah 29
4.2.3 Peristiwa buruk dalam donor darah
Waspadai kemungkinan efek samping, dan tindakan yang harus diambil jika hal ini terjadi
(Tabel 4.1).
 Tabel 4.1 Kejadian merugikan dalam donor darah
Merugikan
event Incident Cause Management Remarks
hematoma 2–3% • Buruk atau gagal
venepuncture
• Kulit tertusuk juga
sudut yang bagus - dan
keluar dari pembuluh darah
• Tusukan jarum
vena dua kali selama
donasi
• Tekanan yang tidak memadai
setelah donasi
• Terapkan tekanan dan perusahaan
perban
• Menyarankan donor untuk menggerakkan lengan
bebas tetapi menghindari berat
pengangkatan
• Minta maaf, dan yakinkan
donor
Berikan yang relevan
kontak informasi
kepada donor untuk berjaga-jaga
donor punya
pertanyaan lebih lanjut
Vasovagal
reaksi
atau pingsan,
karena a
hipotalamus
tanggapan
yang menghasilkan
bradikardia,
muntah,
berkeringat,
arteri
dilatasi dan
darah rendah
tekanan
1% dari semuanya
sumbangan
(tetapi lebih
sering masuk
pertama kali
donor -
1,7% dibandingkan
0,19%)
• Kecemasan
• Menurunkan darah
volume dan lainnya
penyebab terkait:
- hipoglikemia
- kekurangan cairan
- tidur yang buruk
• Suasana di
ruang sumbangan (panas
atau lembab)
Tanda dan gejala
• Menatap
• Menghela nafas
• Pucat atau berkeringat
• Nadi lambat
• Menjatuhkan darah
tekanan
• Muntah
• Hilang kesadaran
(kadang)
• Konvulsi (jarang)
Reaksi vasovagal ringan
• Hentikan donasi
• Berbaring kursi
• Longgarkan pakaian
• Pantau tekanan darah
dan pulsa
• Yakinkan donor
• Berikan cairan kepada donor
minum (pemulihan biasanya
cepat)
Reaksi vasovagal yang parah
• Hubungi dokter
• Jika donor menjadi
tidak sadar, masukkan
orang dalam pemulihan
posisi (yaitu menuju ke
sisi dan dagu) dan
memastikan bahwa saluran udara
bersih
• Kadang-kadang, pingsan parah
dengan pemulihan tertunda, atau
episode epileptiform dengan
atau tanpa inkontinensia,
mungkin terjadi; ini adalah
biasanya cocok anoxic
daripada epilepsi
• Dalam kasus sebuah
cocok epileptiform, umumnya,
jangan melapor ke donor
karena dapat menyebabkan
kecemasan yang tidak perlu
• Jika inkontinensia terjadi,
kemudian beri tahu donor dan
berurusan dengan pribadi
Pingsan
• Ini biasanya sendiri
membatasi dan tidak membutuhkan
investigasi karena
mereka tidak memiliki dasar
patologi
Perawatan dari donor
Dokter akan:
• jelaskan kepada
donor alam
dari apa yang telah terjadi
terjadi
• meyakinkan kembali
orang itu ini
hanya terkait dengan
proses donasi
Sumbangan masa depan
• Pingsan yang parah -
orang seharusnya tidak
sumbangkan lagi
• Pingsan ringan -
orang mungkin
donasi, tapi
tangguhkan jika berkembang
pingsan lagi
menyerang

serang
menyerbu
mengecam
memecahkan
menyergap
mengkritik
mencela
menerpa
menempuh
menggasak
menubruk
menjamah
mendatangi
mencelakan
hinggap
menampar
serangan
penyerangan
penyerbuan
serbuan
gangguan
sergapan
makar
tempuhan
gayung
bidasan
serudukan
bangkitan
[20:23, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 5 Pengambilan sampel darah arteri 31
5 Pengambilan sampel darah arteri
Informasi yang diberikan di sini melengkapi yang diberikan dalam Bab 2 dan 3. Pengguna ini
panduan harus membaca Bab 2 dan 3 sebelum membaca informasi yang diberikan di bawah
ini. Ini
bab mencakup informasi latar belakang (Bagian 5.1), panduan praktis (Bagian 5.2) dan
ilustrasi (Bagian 5.3) yang relevan dengan pengambilan sampel darah arteri.
5.1 Informasi latar belakang pengambilan sampel darah arteri
sampel darah arteri dikumpulkan dari arteri, terutama untuk menentukan gas darah arteri.
Pengambilan sampel darah arteri hanya harus dilakukan oleh petugas kesehatan untuk siapa
prosedur
berada dalam lingkup praktek hukum untuk posisi mereka di negara mereka dan yang telah
ditunjukkan
kemahiran setelah pelatihan formal.
Sampel dapat diperoleh baik melalui kateter yang ditempatkan di arteri, atau dengan
menggunakan jarum
dan semprit untuk menusuk arteri. Jarum suntik ini pra-heparin dan ditangani untuk
meminimalkan
paparan udara yang akan mengubah nilai gas darah. bab ini hanya menjelaskan prosedur
untuk a
penarikan darah arteri radial.
5.1.1 Pilihan situs
Beberapa arteri yang berbeda dapat digunakan untuk pengumpulan darah. Pilihan pertama
adalah arteri radial,
yang terletak di sisi jempol pergelangan tangan; karena ukurannya yang kecil, penggunaan
arteri ini
membutuhkan keterampilan yang luas dalam pengambilan sampel darah arteri. Situs
alternatif untuk akses adalah brachial atau
arteri femoralis, tetapi ini memiliki beberapa kelemahan karena mereka:
• mungkin lebih sulit untuk ditemukan, karena mereka kurang dangkal daripada arteri radial;
• memiliki sirkulasi kolateral yang buruk;
• dikelilingi oleh struktur yang bisa rusak oleh teknik yang salah.
5.1.2 Komplikasi terkait pengambilan sampel darah arteri
Ada beberapa komplikasi potensial yang terkait dengan pengambilan sampel darah arteri.
Poin di bawah ini
daftar beberapa komplikasi yang terkait dengan prosedur, dan bagaimana mereka dapat
dicegah (59).
• Arteriospasme atau kontraksi arteri secara involunter dapat dicegah hanya dengan
membantu
pasien rileks; ini dapat dicapai, misalnya, dengan menjelaskan prosedur dan
memposisikan orang dengan nyaman.
• Hematoma atau perdarahan yang berlebihan dapat dicegah dengan memasukkan jarum
tanpa
menusuk sisi jauh kapal dan dengan menerapkan tekanan segera setelah darah
ditarik. karena tekanan yang lebih tinggi hadir di arteri, tekanan harus diterapkan untuk a
waktu lebih lama daripada saat pengambilan sampel dari pembuluh darah, dan harus diawasi
lebih dekat, untuk
periksa penghentian perdarahan.
• Kerusakan saraf dapat dicegah dengan memilih tempat pengambilan sampel yang tepat dan
menghindari
pengalihan jarum.
• Pingsan atau respons vasovagal dapat dicegah dengan memastikan bahwa pasien terlentang
(berbaring telentang) dengan kaki terangkat sebelum memulai penarikan darah. Pasien
membutuhkan pengambilan sampel darah arteri biasanya pasien rawat inap atau di ruang
gawat darurat, begitu juga
umumnya sudah terbaring di ranjang rumah sakit. Anak-anak mungkin merasa kehilangan
kontrol dan berkelahi
lebih banyak jika ditempatkan dalam posisi terlentang; dalam kasus seperti itu, mungkin lebih
baik untuk memiliki anak
duduk di pangkuan orang tua, sehingga orang tua dapat menahan anak dengan lembut.
• Masalah lain dapat berupa penurunan tekanan darah, keluhan perasaan pingsan, berkeringat
atau pucat yang mungkin mendahului kehilangan kesadaran .

32 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik terbaik dalam proses mengeluarkan
darah
5.1.3 Kesalahan pengambilan sampel
Pengumpulan dan penanganan spesimen darah arteri yang tidak tepat dapat menghasilkan
hasil yang salah.
Alasan untuk hasil darah yang tidak akurat meliputi:
• kehadiran udara dalam sampel;
• pengumpulan vena bukan darah arteri;
• jumlah heparin yang tidak tepat dalam jarum suntik, atau pencampuran yang tidak tepat
setelah darah diambil;
• keterlambatan dalam pengiriman spesimen.
5.2 Panduan praktis tentang pengambilan sampel darah arteri
5.2.1 Peralatan dan persediaan
mengumpulkan barang-barang yang relevan yang dijelaskan dalam Bagian 2.2.3, ditambah
koleksi spesimen berikut
peralatan dan persediaan:
• jarum suntik pra-heparin;
• jarum (ukuran 20, 23 dan 25, dengan panjang yang berbeda) - pilih ukuran yang sesuai
untuk
situs (alat pengukur yang lebih kecil lebih mungkin untuk melisiskan spesimen);
• spuit keselamatan dengan penutup jarum yang memungkinkan jarum suntik untuk ditutup
sebelum diangkut,
tanpa pengulangan secara manual (ini adalah praktik terbaik untuk pengambilan sampel darah
radial);
• perban untuk menutupi situs tusukan setelah pengumpulan;
• sebuah wadah dengan es yang dihancurkan untuk pengiriman sampel ke laboratorium (jika
analisis tidak dilakukan pada titik perawatan);
• jika ada, obat bius lokal dan jarum suntik steril sekali pakai tambahan dan jarum.
5.2.2 Prosedur pengambilan sampel darah arteri menggunakan arteri radial
untuk pengambilan sampel dari arteri radial menggunakan jarum dan spuit, ikuti langkah-
langkah yang diuraikan di bawah ini.
1. Dekati pasien, perkenalkan diri Anda dan minta pasien untuk menyatakan nama
lengkapnya.
2. Tempatkan pasien di punggung mereka, berbaring datar. Mintalah bantuan perawat jika
pasien
posisi perlu diubah untuk membuatnya lebih nyaman. Jika pasien mengatup
tinju mereka, menahan napas atau menangis, ini bisa mengubah pernapasan dan dengan
demikian mengubah tes
hasil.
3. Temukan arteri radial dengan melakukan tes Allen (lihat Lampiran I) untuk sirkulasi
kolateral.
jika tes awal gagal menemukan arteri radial, ulangi tes di sisi lain. Sekali
sebuah situs diidentifikasi, perhatikan penanda anatomi untuk dapat menemukan situs itu
lagi. Jika itu akan terjadi
diperlukan untuk meraba situs lagi, memakai sarung tangan steril.
4.melakukan kebersihan tangan, membersihkan area kerja samping tempat tidur dan
menyiapkan persediaan. Pakai
gaun tahan api atau celemek, dan pelindung wajah, jika paparan darah diantisipasi.
5. Disinfeksi tempat pengambilan sampel pada pasien dengan alkohol 70% dan biarkan
mengering.
6.jika jarum dan spuit tidak dirakit sebelumnya, kumpulkan jarum dan heparin
jarum suntik dan tarik pluiter jarum suntik ke tingkat pengisian yang diperlukan yang
direkomendasikan oleh lokal
laboratorium.
7. Sambil memegang jarum suntik dan jarum seperti anak panah, gunakan jari telunjuk untuk
menemukan pulsa lagi,
beri tahu pasien bahwa kulit akan tertusuk kemudian masukkan jarum pada 45 derajat
sudut, sekitar 1 cm distal ke (yaitu jauh dari) jari telunjuk, untuk menghindari kontaminasi
daerah tempat jarum memasuki kulit .
[20:24, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 32 pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
5.1.3 Kesalahan pengambilan sampel
Pengumpulan dan penanganan spesimen darah arteri yang tidak tepat dapat menghasilkan
hasil yang salah.
Alasan untuk hasil darah yang tidak akurat meliputi:
• kehadiran udara dalam sampel;
• pengumpulan vena bukan darah arteri;
• jumlah heparin yang tidak tepat dalam jarum suntik, atau pencampuran yang tidak tepat
setelah darah diambil;
• keterlambatan dalam pengiriman spesimen.
5.2 Panduan praktis tentang pengambilan sampel darah arteri
5.2.1 Peralatan dan persediaan
mengumpulkan barang-barang yang relevan yang dijelaskan dalam Bagian 2.2.3, ditambah
koleksi spesimen berikut
peralatan dan persediaan:
• jarum suntik pra-heparin;
• jarum (ukuran 20, 23 dan 25, dengan panjang yang berbeda) - pilih ukuran yang sesuai
untuk
situs (alat pengukur yang lebih kecil lebih mungkin untuk melisiskan spesimen);
• spuit keselamatan dengan penutup jarum yang memungkinkan jarum suntik untuk ditutup
sebelum diangkut,
tanpa pengulangan secara manual (ini adalah praktik terbaik untuk pengambilan sampel darah
radial);
• perban untuk menutupi situs tusukan setelah pengumpulan;
• sebuah wadah dengan es yang dihancurkan untuk pengiriman sampel ke laboratorium (jika
analisis tidak dilakukan pada titik perawatan);
• jika ada, obat bius lokal dan jarum suntik steril sekali pakai tambahan dan jarum.
5.2.2 Prosedur pengambilan sampel darah arteri menggunakan arteri radial
untuk pengambilan sampel dari arteri radial menggunakan jarum dan spuit, ikuti langkah-
langkah yang diuraikan di bawah ini.
1. Dekati pasien, perkenalkan diri Anda dan minta pasien untuk menyatakan nama
lengkapnya.
2. Tempatkan pasien di punggung mereka, berbaring datar. Mintalah bantuan perawat jika
pasien
posisi perlu diubah untuk membuatnya lebih nyaman. Jika pasien mengatup
tinju mereka, menahan napas atau menangis, ini bisa mengubah pernapasan dan dengan
demikian mengubah tes
hasil.
3. Temukan arteri radial dengan melakukan tes Allen (lihat Lampiran I) untuk sirkulasi
kolateral.
jika tes awal gagal menemukan arteri radial, ulangi tes di sisi lain. Sekali
sebuah situs diidentifikasi, perhatikan penanda anatomi untuk dapat menemukan situs itu
lagi. Jika itu akan terjadi
diperlukan untuk meraba situs lagi, memakai sarung tangan steril.
4.melakukan kebersihan tangan, membersihkan area kerja samping tempat tidur dan
menyiapkan persediaan. Pakai
gaun tahan api atau celemek, dan pelindung wajah, jika paparan darah diantisipasi.
5. Disinfeksi tempat pengambilan sampel pada pasien dengan alkohol 70% dan biarkan
mengering.
6.jika jarum dan spuit tidak dirakit sebelumnya, kumpulkan jarum dan heparin
jarum suntik dan tarik pluiter jarum suntik ke tingkat pengisian yang diperlukan yang
direkomendasikan oleh lokal
laboratorium.
7. Sambil memegang jarum suntik dan jarum seperti anak panah, gunakan jari telunjuk untuk
menemukan pulsa lagi,
beri tahu pasien bahwa kulit akan tertusuk kemudian masukkan jarum pada 45 derajat
sudut…
[20:25, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 5 Sampel darah arteri 33
8. Tingkatkan jarum ke arteri radial sampai kilas balik darah muncul, lalu biarkan
jarum suntik untuk mengisi ke tingkat yang sesuai. JANGAN menarik kembali plunger jarum
suntik.
9menarik jarum dan spuit; tempatkan kain kasa atau kapas yang bersih dan kering di atas
situs dan memiliki pasien atau asisten menerapkan tekanan kuat untuk waktu yang cukup
untuk menghentikan
berdarah. Periksa apakah perdarahan telah berhenti setelah 2-3 menit. Lima menit atau lebih
mungkin diperlukan untuk pasien yang memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan
perdarahan, atau sedang
mengambil antikoagulan.
10. Aktifkan mekanisme jarum pengaman untuk menutupi jarum sebelum menempatkannya
di dalam es
cangkir. Dengan tidak adanya perangkat yang direkayasa keamanan, gunakan teknik sendok
satu tangan (as
dijelaskan dalam Lampiran G) untuk mengumpulkan kembali jarum setelah penghapusan.
11. Usir gelembung udara, tutup jarum suntik dan gulung spesimen antara kedua tangan
untuk mencampur dengan lembut
saya t. Tutup spuit untuk mencegah kontak antara sampel darah arteri dan udara, dan untuk
mencegah bocor selama transportasi ke laboratorium.
12. Label jarum sampel.
13. Buanglah dengan benar semua bahan yang digunakan dan alat pelindung diri.
14. Keluarkan sarung tangan dan cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air,
kemudian keringkan dengan sekali pakai
handuk; sebagai alternatif, gunakan larutan gosok alkohol.
15. Periksa situs pasien untuk pendarahan (jika perlu, berikan tekanan tambahan) dan terima
kasih
sabar.
16. Pengangkutan sampel segera ke laboratorium, setelah penanganan laboratorium
Prosedur.
5.3 Ilustrasi untuk pengambilan sampel darah arteri
Gambar 5.1 Arterial sampling darah
Temukan arteri dan ambil sampel

[20:26, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 7 Sampling kapiler 41


7 Sampling kapiler
Informasi yang diberikan di sini suplemen yang diberikan dalam Bab 2. Pengguna pedoman
ini
harus membaca Bab 2 sebelum membaca informasi yang diberikan di bawah ini. Bab ini
mencakup
informasi latar belakang (Bagian 7.1), panduan praktis (Bagian 7.2) dan ilustrasi
(Bagian 7.3) yang relevan dengan pengambilan sampel kapiler.
Sampling kapiler dari jari, tumit atau (jarang) cuping telinga dapat dilakukan pada pasien
usia berapa pun, untuk tes khusus yang memerlukan sejumlah kecil darah. Namun karena
prosedurnya
umumnya digunakan pada pasien anak, Bagian 7.1.1 dan 7.1.2 fokus terutama pada pediatrik
pengambilan sampel kapiler.
7.1 Informasi latar belakang tentang pengambilan sampel kapiler
7.1.1 Pilihan situs
pasien dewasa
Jari biasanya adalah situs yang disukai untuk tes kapiler pada pasien dewasa. Sisi-sisi dari
tumit hanya digunakan pada pasien pediatrik dan neonatal. Lobus telinga terkadang
digunakan secara massal
pemutaran atau penelitian.
Pasien pediatrik dan neonatal
pemilihan tempat untuk pengambilan sampel kapiler pada pasien anak biasanya didasarkan
pada usia
dan berat pasien. Jika anak berjalan, kaki anak mungkin memiliki kapalan yang menghalangi
aliran darah yang adekuat. Tabel 7.1 menunjukkan kondisi yang mempengaruhi pilihan tumit
atau tusukan jari.
Tabel 7.1 Kondisi yang mempengaruhi pilihan tumit atau tusukan jari
Kondisi Heel-prick Finger-tusukan
Usia Lahir hingga sekitar 6 bulan Lebih dari 6 bulan
Berat Dari 3–10 kg, kurang lebih lebih besar dari 10 kg
Penempatan lancet Pada plantar medial atau lateral
permukaan
di sisi bola jari
tegak lurus dengan garis-garis
sidik jari
Jari yang direkomendasikan Tidak berlaku Jari kedua dan ketiga (yaitu tengah
dan jari manis); hindari jempol
dan telunjuk karena kapalan,
dan hindari jari kelingking karena
jaringan tipis
spesimen yang membutuhkan tusukan kulit paling baik diperoleh setelah memastikan bahwa
seorang bayi hangat, seperti
dibahas dalam Bagian 6.2.2 .
[20:28, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 42 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
7.1.2 Memilih panjang lancet
Pasien dewasa
A lancet sedikit lebih pendek dari perkiraan kedalaman yang dibutuhkan harus digunakan
karena tekanan
kompres kulit; dengan demikian, kedalaman tusukan akan sedikit lebih dalam daripada
panjang lancet. Di
satu studi dari 52 subjek, nyeri meningkat dengan kedalaman penetrasi, dan lancets yang
lebih tebal sedikit
lebih menyakitkan daripada yang kurus (67). Namun, volume darah meningkat dengan
penetrasi lancet
dan mendalam.
Panjang bervariasi menurut pabrikan (dari 0,85 mm untuk neonatus hingga 2,2 mm). Dalam
tusukan jari, itu
kedalaman tidak boleh lebih dari 2,4 mm, jadi 2,2 mm lancet adalah panjang terpanjang yang
biasanya digunakan.
Pasien pediatrik dan neonatal
Pada tumit-tusukan, kedalaman tidak boleh lebih dari 2,4 mm. untuk neonatus prematur, 0,85
mm
lancet tersedia.
Jarak untuk bayi 7 pon (3 kg) dari permukaan kulit luar ke tulang adalah:
• tumit medial dan lateral - 3,32 mm;
• tumit posterior - 2,33 mm (situs ini harus dihindari, untuk mengurangi risiko memukul
tulang);
• jari kaki - 2,19 mm.
kedalaman yang disarankan untuk tusukan jari adalah:
• untuk anak di atas 6 bulan dan di bawah 8 tahun - 1,5 mm;
• untuk anak di atas 8 tahun - 2,4 mm.
Terlalu banyak kompresi harus dihindari, karena ini dapat menyebabkan tusukan yang lebih
dalam dari itu
diperlukan untuk mendapatkan aliran yang baik.
7.1.3 Urutan pengundian
dengan tusukan kulit, spesimen hematologi dikumpulkan pertama, diikuti oleh kimia
dan spesimen bank darah. Urutan gambar ini sangat penting untuk meminimalkan efek
trombosit
penggumpalan. Urutan yang digunakan untuk tusukan kulit adalah kebalikan dari yang
digunakan untuk venepuncture
koleksi. jika lebih dari dua spesimen diperlukan, venepuncture dapat memberikan lebih
akurat
hasil laboratorium.
7.1.4 Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul dalam pengambilan kapiler meliputi:
• kolapsnya vena jika arteri tibialis terkoyak karena menusuk aspek medial
tumit;
• osteomielitis tulang tumit (calcaneus) (68);
• kerusakan saraf jika jari-jari neonatus tertusuk (69);
• hematoma dan hilangnya akses ke cabang vena yang digunakan;
• jaringan parut;
• nekrosis lokal atau umum (efek jangka panjang);
• kerusakan kulit akibat penggunaan berulang strip perekat (terutama pada yang sangat muda
atau sangat
pasien lanjut usia) - ini dapat dihindari jika tekanan yang cukup diterapkan dan situs tusukan
diamati setelah prosedur .
[20:29, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 7 Pengambilan sampel kapiler 43
7.2 Panduan praktis tentang pengambilan sampel kapiler
7.2.1 Pemilihan situs dan lancet
• Dengan menggunakan panduan yang diberikan di Bagian 7.1, putuskan apakah akan
menggunakan jari atau tusukan tumit, dan
putuskan ukuran lancet yang sesuai.
• JANGAN menggunakan pisau bedah untuk melakukan tusukan kulit.
• JANGAN tusuk kulit lebih dari sekali dengan lancet yang sama, atau gunakan tusukan
tunggal
situs lebih dari satu kali, karena ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri dan infeksi.
7.2.2 Prosedur pengambilan sampel kapiler
Pasien dewasa
siapkan kulit
• Berikan alkohol ke tempat masuk dan biarkan mengering (lihat Bagian 2.2.3).
• Tusukan kulit dengan satu gerakan cepat, terus menerus dan disengaja, untuk mencapai
aliran yang baik
darah dan untuk mencegah kebutuhan mengulang tusukan.
• Bersihkan tetes darah pertama karena mungkin terkontaminasi dengan cairan atau puing-
puing jaringan
(kulit peluruhan).
• Hindari meremas jari atau tumit terlalu erat karena ini mencairkan spesimen dengan
jaringan
cairan (plasma) dan meningkatkan kemungkinan hemolisis (60).
• Ketika prosedur pengumpulan darah selesai, terapkan tekanan kuat ke situs untuk
menghentikan
berdarah.
Ambil sampel laboratorium dalam urutan yang benar untuk meminimalkan hasil tes yang
salah
• Dengan tusukan kulit, kumpulkan spesimen dalam urutan di bawah ini, dimulai dengan
hematologi
spesimen:
- spesimen hematologi;
- spesimen kimia;
- spesimen bank darah.
Pasien pediatrik dan neonatal
Lumpuhkan anak
• Pertama melumpuhkan anak dengan meminta orang tua untuk:
- duduk di kursi phlebotomy dengan anak di pangkuan orang tua;
- melumpuhkan ekstremitas bawah anak dengan memposisikan kaki mereka di sekitar anak
dalam
pola kaki-silang;
- luruskan lengan di dada anak, dan kencangkan lengan bebas anak dengan mencolek dengan
kuat
di bawah mereka sendiri;
- Pegang siku anak (yaitu lengan tusukan kulit), dan pegang dengan aman;
- gunakan lengannya yang lain untuk memegang pergelangan tangan anak dengan kuat,
sambil memegang telapak tangannya.
Persiapkan kulit
• Persiapkan kulit seperti yang dijelaskan di atas untuk pasien dewasa.
• JANGAN gunakan povidone iodine untuk tusukan kulit kapiler pada anak dan neonatal
pasien; sebagai gantinya, gunakan alkohol, sebagaimana dinyatakan dalam instruksi untuk
orang dewasa .
[20:30, 9/16/2018] izzatulmaula5091: 44 Pedoman WHO tentang pengambilan darah: praktik
terbaik dalam proses mengeluarkan darah
Tusukan kulit
• Tusukan kulit seperti yang dijelaskan di atas untuk pasien dewasa.
• Jika perlu, ikuti langkah-langkah berikut untuk meningkatkan kemudahan mendapatkan
darah dengan tusukan jari
pada pasien pediatrik dan neonatal:
- minta orang tua untuk secara ritmik mengencangkan dan melepaskan pergelangan tangan
anak, untuk memastikannya di sana
cukup aliran darah;
- jagalah agar anak tetap hangat dengan melepaskan pakaian sesedikit mungkin, membedung
bayi di dalam
selimut, dan memiliki ibu atau pengasuh memegang bayi, hanya menyisakan ekstremitas
tempat pengambilan sampel kapiler.
• Hindari pemijatan berlebihan atau meremas jari karena ini akan menyebabkan hemolisis
dan
menghambat aliran darah (60).
mengambil sampel laboratorium dalam rangka yang mencegah kontaminasi silang aditif
tabung sampel
• Seperti yang dijelaskan di atas untuk pasien dewasa, kumpulkan spesimen hematologi
kapiler pertama,
diikuti oleh spesimen kimia dan bank darah.
• Bersihkan tumpahan darah.
• Kumpulkan semua peralatan yang digunakan dalam prosedur, berhati-hati untuk menghapus
semua item dari
tempat tidur atau tempat tidur pasien; untuk menghindari kecelakaan, JANGAN tinggalkan
apa pun di belakang.
Berikan perawatan lanjutan
Ada dua langkah terpisah untuk perawatan tindak lanjut pasien - entri data (yaitu
penyelesaian
rekuisisi), dan penyediaan kenyamanan dan kepastian.
Entri data atau penyelesaian permintaan resmi
• Catat informasi yang relevan tentang pengumpulan darah pada daftar permintaan dan
spesimen
label; informasi tersebut dapat meliputi:
- tanggal pengumpulan;
- nama pasien;
- nomor identitas pasien;
- lokasi unit (ruang perawatan atau kamar rumah sakit);
- tes atau tes yang diminta;
- Jumlah darah yang dikumpulkan (jumlah tabung);
- metode pengumpulan (venepuncture atau tusukan kulit);
- Inisial phlebotomist.
Kenyamanan dan kepastian
Tunjukkan pada anak yang Anda sayangi baik secara verbal maupun fisik. isyarat sederhana
adalah semua yang diperlukan untuk pergi
anak dengan nada positif; misalnya, berikan pujian lisan, jabat tangan, stiker yang
menyenangkan atau
tepukan sederhana di belakang.
Sejumlah kecil sukrosa (0,012-0,12 g) aman dan efektif sebagai analgesik untuk bayi baru
lahir
menjalani venepuncture atau capillary heel-pricks (70).
Percobaan gagal pada pasien anak
Patuhi secara ketat batas pada berapa kali seorang pasien pediatrik mungkin terjebak. Jika
tidak
sampel yang memuaskan telah dikumpulkan setelah dua upaya, mencari opini kedua untuk
memutuskan
apakah akan melakukan upaya lebih lanjut, atau membatalkan tes.

Anda mungkin juga menyukai