PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan menbawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin yang membuat darah berwarna merah. Tujuan Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah. Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan Laki-laki= 14 – 18 gr%, Perempuan= 11,5 – 16 gr% Metode Sahli Prinsip Hb + HCl 0,1 Nasam hematin(coklat) diencerkan dengan aquadest sampai sama dengan warna standar Prosedur 1. Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung hemometer sampai miniskus 2 2. Masukkan 20µl darah tabung tadi 3. Homogenkan 3-5 menit sampai terbentuk warna coklat tua 4. Tambahkan aquadest sampai warnanya sama dengan standar 5. Baca kadar Hb dari skala tabung (gr%) Unit Terkait 1. BP Umum 2. IGD 3. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSIT PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Leukosit adalah sel darah putih yang berfungsi sebagai antibodi. Tujuan Untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan 4.000-10.000 sel/mm3 darah Metode Kamar Hitung Prinsip Darah ditambahkan larutan Turk, maka sel selain leukosit menjadi lisis. Prosedur 1. Masukkan 400µl larutan turk ke tabung reaksi. 2. Hisaplah darah dengan mikropipet sebanyak 20µl. 3. Homogenkan dengan dengan larutan turk. 4. Inkubasi beberapa menit. 5. Letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air) 6. Homogenkan kembali sebelum diambil dengan mikropipet, lalu buang kira-kira 3-4 tetes. 7. Tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure). 8. Kemudian leukosit dihitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa objektif 10x. 1. BP Umum 2. IGD STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk cakram. Tujuan Untuk mengetahui jumlah leukosit dalam darah Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan 150.000-400.000 sel/mm3 darah Metode Kamar Hitung Prinsip Darah ditambahkan larutan Ammonium oksalat 1%, maka sel selain trombosit menjadi lisis. Prosedur 1. Masukkan 2ml larutan Ammonium oksalat 1% ke tabung reaksi. 2. Hisaplah darah dengan mikropipet sebanyak 20µl. 3. Homogenkan dengan dengan larutan turk. 4. Inkubasi beberapa menit. 5. Letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air) 6. Homogenkan kembali sebelum diambil dengan mikropipet, lalu buang kira-kira 3-4 tetes. 7. Tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure). 8. Kemudian leukosit dihitung dalam 25 bidang kecil dengan perbesaran lensa objektif 10x, lalu diperjelas dengan perbesaran 40x. Unit Terkait 1. BP Umum 2. IGD STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen pada permukaan membran sel darah merah. Tujuan Untuk mengetahui golongan darah ABO Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan A, B, O, AB Metode Slide Prinsip Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi) Prosedur 1. Pada sebuah kaca obyek (slide) teteskan 1 tetes serum anti A disebelah kiri, 1 tetes tetes serum anti B ditengah, dan 1 tetes serum anti AB disebelah kanan. 2. Pada masing-masing serum teteskan 1 tetes darah yang akan diperiksa, campurkan dengan cara menggoyangkan kedepan dan kebelakang, sambil diamati adanya gumpalan (aglutinasi) berupa titik-titik halus seperti pasir yang akan terjadi. 3. Pengamatan dilakukan dalam waktu 1 menit setelah percampuran serum dan darah yang akan diperiksa 4. Kesalahan dapat terjadi dalam pembacaan secara kasat mata karena gumpalan yang terjadi bisa sangat halus dan tidak terlihat, pastikan secara mikroskopik Unit Terkait 1. BP Umum 2. IGD 3. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM PUSKESMAS (BTA) LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Bakteri Mycobacterium sp bersifat tahan asam (+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa tuberculosis. Tujuan Untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri tahan asam dalam sampel sputum. Kebijakan Ada Petugas yang terampil. Nilai rujukan Tidak ditemukan BTA dalam 100 lp, disebut negatif Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lp, ditulis jumlah kuman yang ditemukan Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lp, disebut + atau (1+) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lp, disebut ++ atau (2+) Ditemukan >10 BTA dlam 1 lp, disebut +++ atau (3+) Metode Ziehl Neelsen Prinsip Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan yang tidak tahan asam akan berwarna biru. Prosedur Cara Membuat Sediaan: 1. Bersihkan objek gelas, beri label. 2. Sterilkan ose, dinginkan. 3. Ambil 1 ose sputum yang kental (hijau kuning) letakkan diatas objek gelas, ratakan. 4. Sediaan biarkan kering pada suhu kamar. 5. Setelah kering fiksasi denga melewatkkan diatas nyala api sebanyak 3x, sediaan siap untuk diwarnai. Cara Pewarnaan ZN: 1. Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh. 2. Panaskan selama 3-5 menit, jangan sampai mendidih. 3. Biarkan dingin selama 5 menit, cuci dengan air. 4. Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik, cuci dengan air. 5. Tuangi dengan methylen blue selama 20-30 detik, cuci dengan air Unit Terkait 1. BP Umum 2. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN PROTEIN URIN PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Tes protein urine merupakan pemeriksaan urin rutin yang biasa dilakukan bumil. Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan tes ini adalah melalui pemanasan dengan asam asetat. Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine Kebijakan Ada Petugas yang terampil. Nilai rujukan Negatif(-) : tidak ada kekeruhan Positif (+) : kekeruhan ringnan tanpa butiran Positif (++) : kekeruhan denga butiran Positif( +++) : kekeruhan dengan kepingan Positif (++++) : kekeruhan dengan gumpalan Metode Pemanasan Asam Asetat Prinsip Terjadi endapan urine jika dipanaskan dengan asam asetat. Prosedur 1. Masukkan urin yang akan diperiksa kedalam tabung reaksi sampai 2/3 tabung penuh. 2. Dengan memegang tabung reaksi tersebut pada ujung bawah, lapisan atas urine itu di panasi diatas nyala api sampai mendidih selama 3-5 menit. 3. Perhatikan terjadinya kekeruhan di lapisan atas urine itu,dengan membandingkan jernihnya dengan bagian bawah yang tidak dipanasi. Jika terjadi kekeruhan, mungkin ia disebabkan oleh protein,tetapi mungkin juga disebabkan oleh protein, tetapi mungkin juga disebabkan oleh kalsium pospat / kalsium karbonat. 4. Kemudian teteskan kedalam urine yang masih panas itu 3-5 tetes larutan asam asetat 6%. Jika kekeruhan itu tetap/bertambah keruh berarti tes protein positif. 5. Panasi sekali lagi lapisan atas itu sampai mendidih dan kemudian berilah penilaian semikuantitatif kepada hasilnya. Unit Terkait 1. BP Umum 2. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED) PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Laju Endap Darah menggambarkan komposisi lasma dan perbandingan antara eritrosit dengan plasma. Tujuan Untuk mengetahui LED seseorang sebagai screening awal adanya inflamasi atau infeksi. Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan Laki-laki : 0 - 15 mm/jam Perempuan : 0 - 20 mm/jam Metode Westergreen Prinsip Darah ditambahkan edta dengan perbandingan 4:1, lalu ukur plasma yang mengendap Prosedur 1. Campur 0.8 ml darah EDTa dengan 0.2 ml Na. Citrat 3,8% dalam tabung LED lalu homogenkan. 2. Tusukkan tabung Westergreen pada tabung LED simpan pada rak LED dan biarkan tegak lurus. 3. Biarkan sampai 1 jam kemudian hitung plasma yang terjadi, kemudian hitung lagi plasma yang mengendap setelah 2 jam. Unit Terkait 1. BP Umum 2. IGD 3. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Tes Kehamilan adalah tes yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam urine wanita hamil. Tujuan Untuk mengetahui kehamilan dengan menggunakan tes imunokromatografi Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Metode Kromatografi Prosedur 1. Dicelupkan strip tes kehamilan pada urine segar yang ada dalam pot urine. 2. Tunggu sampai 30 detik sampai urine terisap oleh strip lalu angkat strip. 3. Apabila terdapat 1 garis pada tes tersebut berarti hasil tes tersebut negatif , apabila terdapat 2 garis pada tes tersebut berarti hasil tes tersebut positip. Unit Terkait 1. BP Umum 2. Poned 3. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Glukosa urine adalah glukosa yang terdapat dalam urine.Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus., namun glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Tujuan Untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan Negatif : tetap biru atau kehijauan Positif +: hijau kekuningan keruh Positif ++: kuning keruh Positif +++: Jingga atau lumpur keruh Positif ++++: Merah bata keruh Metode Benedict Prinsip Glukosa dalam urine akan mereduksi garam kompleks dari reagen benedict atau fehling (ion cupri direduksi jadi cupro) dan mengendap dalam bentuk CuO dan Cu2O berwarna hingga merah bata. Prosedur 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Memipet dan memasukkan reagen benedict 5 ml ke dalam tabung reaksi. 2. Menambahkan urine pada tabung reaksi 8 tetes dan kocok hingga rata. 3. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung tadi hingga mendidih antara 1 – 2 menit. 4. Setelah itu, menyimpan tabung tersebut dirak tabung, dan biarkan selama ± 5 menit kemudian membaca hasilnya. Unit Terkait 1. BP Umum 2. Poned 3. Poli KIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN EASY TOUCH GLUKOSA, ASAM URAT, CHOLESTEROL PUSKESMAS LINGGAR Disetujui oleh, Kepala Puskesmas Linggar PROTAP Tanggal Terbit LABORATORIUM 03 Februari 2016 Drg. Ani Mulyani NIP. 19620615 199402 2 002 Pengertian Memeriksa kadar Glukosa , asam urat dan Cholesterol dalam darah Tujuan Untuk mengetahui kadar Glukosa , kadar asam urat dan kadar cholesterol dalam darah. Kebijakan 1. Layanan pemeriksaan laboratorium harus memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Bahwa untuk menghasilkan hasil pemeriksaan yang berkualitas harus didukung oleh proses preanalitik, analitik dan post analitik yang benar. 3. Tanggung jawab seorang pelaksana analis adalah mulai dari tahap preanalitik (pengambilan spesimen) sampai dengan tersedianya laporan data hasil pemeriksaan. Nilai rujukan - Glukosa Puasa: 70-110 mg/dl - Glukosa 2 JPP : <140mg/dl - Asam Urat : L. 3,0-7,2 mg/dl; P. 2,0-6,0mg/dl - Cholesterol : <200mg/dl Prosedur 1. Diambil tes strip Glukosa/Asam urat/Cholesterol , lalu masukkan tes strip pada slot tes strip , akan muncul nomer kode. 2. Masukkan tetesan darah pada strip, setelah meresap biarkan sampai muncul hasil pemeriksaan Glukosa, Asam urat atau cholesterol. Unit Terkait 1. BP Umum 2. IGD 3. Poli KIA