NAMA ANGGOTA :
INFEKSI
1. FEBRI LAURENT S.L (1606827574) YANG
2. HANIFAH SAKINATUN (1606874904) DISEBABKAN
3. JIHAN AZMI NUR FIKRI (1606874841)
4. REZTAFADHILAH (1606829996) OLEH JAMUR
5. MERIANDA RAMADHIAN(1606
KELOMPOK 11
PENGERTIAN MIKOSIS
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh fungi dan dapat
menginfeksi manusia dan hewan.
Dermatofitosis
Superfisial
Non-
Mikosis
Dermatofitosis
Sistemik
MIKOSIS SUPERFISIAL
Mikosis superfisial adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur dan
penyebarannya terjadi di permukaan tubuh.
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycota
Ordo : Onygenales
Famili : Arthrodermataceae
Genus : Microsporum
Spesies : Microsporum canis
MORFOLOGI
– Morfologi Secara Makroskopis
Memiliki diameter koloni yang mencapai 3 sampai 9 cm setelah masa inkubasi
selama 7 hari pada media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) dengan suhu 25˚C.
Tekstur atau permukaannya berbulu seperti wol atau halus dan datar.
Warna koloninya bervariasi dari warna putih sampai kekuningan.
Bentuk koloni menyebar atau spreading
MORFOLOGI
Kontak langsung
dengan penderita
Terinfeksi kurap
Menggunakan
barang yang
terinfeksi
PENCEGAHAN
Terbentuk cicin
Rambut rapuh Hifa tumbuh
(Adamson’s
dan rontok Fringe)
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh Microsporum audouinii adalah
Tinea capitis. Tinea capitis merupakan kurap pada kulit kepala manusia,
paling sering ditemukan pada anak-anak berumur 3-7 tahun. Ciri-cirinya
yaitu terjadi kebotakan serta perubahan kulit kepala menjadi kering
bersisik.
Gejala-gejala dari Tinea capitis :
o Rontok rambut pada daerah permukaan kulit kepala bersisik
o Timbul bintik hitam atau titik hitam
o Timbul kerion (peradangan berat), seperti abses (penimbunan
nanah)
o Timbul favus, seperti kerak berwarna kuning pada kulit kepala
CARA PENULARAN
Keramas secara
Menjaga kebersihan
teratur
Memiliki hifa,
makrokonidia (terdiri Tumbuh dengan cepat
dari 4-6 sel), dan dan matang dalam 6
mikrokonidia (berukuran hingga 10 hari
2,5-3,0 x 4-6 μ)
TAHAP PATOGENESIS
Pengikatan fungi harus resisten terhadap sinar UV, tahan terhadap berbagai
temperature dan kelembaban, kompetisi dengan flora normal kulit, spingosine
yang di hasilkan oleh keratinosit
Respon host proses inflamasi yang terjadi sangat tergantung dari sistem
imun host dan juga oleh jenis organisme. Beberapa fungi dapat menghasilkan
faktor kemotaktik dengan berat molekul rendah seperti yang dihasilkan
bakteri
PENYAKIT YANG DAPAT DITIMBULKAN
a. Tinea capitis
Tinea capitis merupakan salah akibat dari infeksi dermatofita yang mengenai daerah kulit
kepala dan rambut.
b. Tinea favosa
Tinea favosa merupakan bentuk lain dari Tinea capitis, yang ditandai oleh skutula berwarna
kekuningan dan bau seperti tikus pada kulit kepala.
c. Tinea unguium
Tinea unguinum adalah kerusakan pada dasar kuku yang disebabkan oleh karena infeksi
dermatofita terutama oleh Microsporum gypseum.
CARA PENULARAN
Filum : Ascomycota
Kelas : Euscomycetes
Famili : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Filum : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Famili : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Mikrokonidia berdinding
Pada jamur ini, halus, berbentuk tetesan air
mikrokonidia adalah mata sepanjang sisi- sisi
bentuk spora yang paling hifa, pada beberapa strain
banyak. terdapat banyak
mikrokonidia bentuk ini.
Filum : Ascomycota
Kelas : Euscomycetes
Famili : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Tinea Pedis jamur tumbuh dan menular lewat kontak langsung atau
Trichophyton mentagrophytes tumbuh
menggandakan diri pada kaki, hubungan dengan materi seperti
dengan subur di area yang hangat dan
terutama pada jari kaki, dan sedikit sepatu, kaus kaki, atau permukaan
lembab
darinya menyerang tangan kolam
hifa yang menyerang kulit pada jari kaki dan
menyebabkannya kering dan kawasan lesion
yang bersisik
Kingdom: Fungi
Filum: Ascomycota
Kelas: Euascomycetes
Ordo: Onygenales
Famili: Arthrodermataceae
Genus: Trichophyton
Kingdom: • Fungi
Filum: • Ascomycota
Kelas: • Euascomycetes
Orde: • Onygenales
Famili: • Arthrodermataceae
Genus: • Epidermophyton
Hospes utamanya
Hidup secara berkoloni,
adalah manusia dan Mewabah dan tersebar
dan tumbuh secara
bersifat antropofilik di seluruh penjuru
cepat antara 3-5 hari,
(afinitas tinggi dunia.
pada suhu 23-30°C.
terhadap manusia).
Pengobatan
• Terapi obat yaitu dengan agen antimikosis /obat antifungi:
Alilamin Terbinafin oral, ketoconazol, itraconazol,
vorikonazol, flukonazol, Griseofulvin.
• Atau penggunaan obat topikal yaitu salep yang bersifat
fungistatik dan keratolitik.
Pencegahan
– Pencegahan lainnya:
Dapat dinonaktifkan oleh UV C, gamma dan microwave (aerosol) radiasi; panas
lembab (121° C selama minimal 20 menit); dan panas kering (165-170° C
selama 2 jam).
b. Non - Dermatofitosis
Malassezia furfur
Clasdoporium werneckii
Piedraia
Trichosporon beigelii
Malassezia Furfur
Malassezia Furfur
Taksonomi Morfologi
Kerajaan • Fungi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Dothideomycetes
Order : Capnodiales
Famili : Davidiellaceae
Genus : Clasdoporium
Spesies : Clasdoporium werneckii
PATOGENESIS
Infeksi hanya terbatas pada stratum
Disebabkan karena telapak tangan
Menyebabkan penyakit Tinea Nigra korneum dan biasanya tidak
yang hyperhidrosis atau berkeringat
Palmaris. merangsang timbulnya reaksi
secara berlebihan.
inflamasi.
GEJALA
Lesi khas berupa satu makula Lesi mula-mula kecil lalu dapat Lesi umumnya hanya pada satu
berbatas jelas, berwarna cokelat melebar secara sentrifugal/bersatu telapak tangan tapi dapat mengenai
kehitaman, tidak berskuama dan dengan lesi lainnya membentuk tepi jari tangan, telapak kaki, pergelangan
asimptomatik (tidak gatal dan nyeri). yang tidak beraturan (polisiklis). tangan, dada, dan leher.
CARA PENULARAN
Jamur penyebab berada saprofit di tanah, limbah, Lesi diduga terjadi melalui inokulasi langsung pada kulit
sampah/tumbuh-tumbuhan busuk dan humus. Juga yang sebelumnya mengalami trauma minor. Dapat terjadi
tumbuh di kayu dan cat pada lingkungan lembab dan tirai autoinokulasi. Dicurigai dapat penularan dari manusia ke
kamar mandi. manusia, yang biasanya jarang terjadi.
Pengobatan
Topikal
• Obat keratolitik: Salep Whitfield, dioleskan pagi dan malam.
• Krim asam undesilenik
• Krim imidazole : mikonazol, klotrimazol, ketokonazol, dioleskan 2x sehari
• Obat topical dilanjutkan selama 2-4 minggu sesudah sembuh klinis untuk
mencegah kambuh, minimal 3 minggu pengobatan.
Oral
• Diberikan bila setelah pengobatan topical yang adekuat tidak sembuh.
• Ketokonazol 200 mg/hari selama 3 minggu.
• Itrakonazol.
Trichomycosis nodularis MERIANDA RAMADHIAN
PUTRI
Black piedra
• Piedra putih adalah infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon
beigelii.
• Biasa ditemukan pada daerah yang beriklim tropis dan subtropis, seperti Amerika
Selatan, Timur Tengah, Asia, Afrika, dan Eropa
• Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung dari orang yang
sudah terkena infeksi.
Morfologi
Secara mikroskopis menghasilkan arthroconidia
Hifa tidak berwarna
dan blastoconidia
Gejala Penyakit
Ada benjolan warna tengguli pada rambut, kumis, jenggot, dan kepala.
Penularan
Pengobatan
Keramas dalam larutan sublimat: Menggunakan sampo
Sebaiknya rambut dicukur.
1/2000 dalam alkohol dilutes. ketokonazol.
Mikosis
Sistemik
1606829996
Mikosis Sistemik
Blastomikosis Koksidioidomikosis
Hitoplasmosis
Blastomikosis
Taksonomi dan Gambaran
umum
Kingdom : Fungi Blastomikosis (Blastomikosis Amerika
utara, Penyakit Gilchrist) adalah
Phylum : Ascomycota infeksi yang disebabkan oleh jamur
Class : Euascomycetes Blastomyces dermatitidis
disertai batuk
nyeri dada dan
berdahak maupun
kesulitan bernafas
kering
Gejala Penyakit
– Batuk, bisa menghasilkan lendir atau berdarah
– Nyeri pada tubuh bagian atas
– Demam
– Badan berkeringat
– Cepat merasa lelah
– Gangguan pada pernapasan
– Nyeri sendi
– Bisa terjadi luka pada kulit, benjolan kecil atau lecet yang kemudian
tumbuh bisul dengan permukaan berkerak
– Timbul kutil yang dikelilingi abses (nanah) yang tidak terasa nyeri
Cara Penularan
B. dermatitidis banyak
ditemukan di tanah yang B.dermatitidis
mengandung sisa-sisa terhirup oleh
bahan organik dan kotoran manusia
hewan
Uji keberadaan infeksi dalam tubuh dapat dilakukan dengan biopsi jaringan tubuh untuk
mengkultur dan melihat histopatologinya, mengambil sampel dari sekresi(pembuangan) sisa
kotoran tubuh dan jaringan.
Pencegahan dan Pengobatan
– Makan makanan sehat, makanan organik yang tidak mengandung bahan kimia
akibat perawatan seperti sayuran yang diberi pestisida
– Amfoterisin B intravena (melalui pembuluh darah) 0,4mg/kg selama 10 hari
– Itrakonazol 200-400mg per hari per-oral (melalui mulut).
– Ketokonazol 400-800mg per hari selama 6-12 bulan dengan pemakaian oral.
– Dengan pengobatan, perbaikan akan terjadi dalam waktu 1 minggu dan jamur
dengan cepat akan menghilang. Jika terlambat dilakukan penanganan, infeksi
akan memburuk dan bisa menyebabkan kematian.
Coccidioidomycosis
Taksonomi dan gambaran
umum
– Kingdom : Fungi – Coccidioides Immitis merupakan
– Filum : Ascomycota suatu jamur yang menyebabkan
koksidioidomikosis (demam san
– Kelas : Euascomycetes joaquin, demam lembah)
– Ordo : Onygenales
– Family : Onygenaceae
– Genus : Coccidioides
– Spesies : Coccidioides
Immitis
Morfologi
Jamur dimorfik
Berbentuk Coccus
Diameter 30-120 micrometer
Hifa mudah pecah dan mengeluarkan spora
Spora bersifat ringan
Spora mengapung di udara
Patogenesis
infeksi paru – paru yang ringan, sifat dari infeksinya adalah menyebar
yang biasanya tanpa gejala, jika dan berakibat fatal.
ada gejala timbul 1 – 3 minggu
setelah terinfeksi seseorang yang telah terinfeksi telah
mengalami gangguan system kekebalan
Gejala :
gejala :
-batuk berdahak, bisa sampai batuk
darah, nyeri dada, demam dan -demam ringan, nafsu makan
menggigil. hilang, berat badan turun, dan
-konjungtivitis (peradangan pada badan terasa lemah.
selaput mata)
-infeksi juga menyebar ke tulang,
-arthritis (peradangan sendi) sendi, hati, limpa, ginjal dan
-eritema nodosum (peradangan kulit). otak.
Pencegahan dan pengobatan
– Kingdom : Fungi
– Phylum : Ascomycota
– Subphylum : Pezizomycotina
– Kelas : Eurotiomycetes
– Order : Onygenales
– Family : Onygenaceae
– Genus : Histoplasma
– Spesies : Histoplasma capsulatum
Morfologi
– Dimorphic Patogen.
– Pada suhu kamar berbentuk miselium, pada suhu tubuh berubah menjadi ragi.
– Pada Sabourad yang dextrose agar pada 25° C, koloni miselium yang tumbuh lambat,
bisa putih berwarna coklat, dan kuning pucat.