NPM : 1606874910
Kelas : Farkin – B
QBL 8
KLIRENS
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang proses eliminasi obat di ginjal dan hati serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya!
Jawab :
Klirens obat adalah suatu ukuran eliminasi obat dari tubuh tanpa mempersalahkan
mekanisme prosesnya ; atau sebagai volume cairan (yang mengandung obat) yang
dibersihkan dari obat per satuan waktu.
Ekskresi
Khusus untuk obat yang larut dalam air mempunyai BM rendah (BM ≤ 300) dan
mengalami biotransformasi secara lambat oleh hati akan dieleminasi dengan ekskresi
ginjal. Proses ekskresi :
Filtrasi glomerulus
o Sebagian besar gaya penggerak untuk filtrasi glomerulus adalah tekanan
hidrostatik dalam kapiler-kapiler glomerulus
o Laju filtrasi glomerulus diukur dengan menggunakan suatu obat yang dieleminasi
hanya dengan filtrasi (obat tidak diabsorbsi/diekskresi). Contoh obat : Inulin dan
kreatinin, sehingga klirens inulin sama dengan laju filtrasi glomerulus = 125 - 130
mL/menit.
o Filtrasi glomerulus obat berhubungan langsung dengan konsentrasi obat bebas
atau obat yang terikat bukan dengan protein dalam plasma. Jika konsentrasi obat
bebas dalam plasma meningkat maka filtrasi glomerulus obat meningkat sehingga
dapat meningkatkan klirens obat lewat ginjal untuk beberapa obat
Sekresi tubular aktif
o Sebagai proses transport aktif
o Sekresi aktif lewat ginjal sebagai suatu sistem yang diperantarai pembawa yang
memerlukan masukan energi karena obat diangkut melawan gradien konsentrasi
o Dua sistem sekresi aktif ginjal adalah sistem untuk asam lemah & basa lemah
o Laju sekresi tubular aktif bergantung pada aliran plasma ginjal
o Obat yang umumnya digunakan untuk mengukur tubular aktif adalah asam p-
aminohipurat (PAH) dan iodopiraset
Reabsorbsi tubular
o Terjadi setelah obat difiltrasi melalui glomerulus dan dapat aktif / pasif
o Jika suatu obat diabsorbsi sempurna (misalnya glukosa) maka harga klirens obat
mendekati nol. Untuk obat yang diabsorbsi sebagian, harga klirens akan < GFR
125 - 130 mL/menit
Eliminasi obat di hati
Enzim biotransformasi hepatik memainkan peranan penting untuk inaktivasi dan
selanjutnya eliminasi obat - obat yang tidak terbersihkan dengan mudah melalui
ginjal
Jalur biotransformasi obat dibagi menjadi dua kelompok reaksi besar yaitu fase I dan fase II
2. Apa yang dimaksud dengan sirkulasi enterohepatik dan bagaimana mengetahui adanya hal
tsb? Berikan contoh obat yang mengalami sirkulasi enterohepatik!
Jawab :
Sirkulasi enterohepatik adalah siklus obat yang dieksresi kedalam empedu,karrena
konsentrasi kantung empedu, obat akan dieksresikan ke dalam duodenum melalui saluran
empedu kemudian obat dapat dieksresi ke dalam ginjal atau direabsorbsi kembali masuk
kedalam sistemik. Obat-obat yang mengalami sirkulasi enterohepatik maka puncak pertama
terjadi saat obat dalam saluran cerna habis,kemudian muncul puncak kedua yang lebih kecil
jika obat dieksresi bilier direabsorbsi yaitu ditunjukkan dalam kurva konsentrasi obat dalam
plama. Contoh obat yang mengalami siklus enterohepatik : morfin, indometasin, imipramin
dan pregnenolon.
4. Jelaskan pengaruh kecepatan aliran darah pada harga klirens hepatik obat !
Jawab :
Suatu perubahan aliran darah hepatik dapat mengubah klirens hepatik dan F (bioavailabilitas)
o Jika aliran darah ke hati konstan maka klirens hepatik = Q x E (ekskrasi)
o Jika klirens hepatik tidak konstan maka berubah sesuai dengan aliran darah dan klirens
intrinsik dari obat
Klirens hepatik
Berhubungan dengan faktor aliran darah ke hati dan klirens intrinsik hati
Klirens intrinsik
Digunakan untuk menggambarkan kemampuan hati untuk menghilangkan obat dalam
keadaan tidak adanya pembatasan aliran
Untuk obat dengan rasio ekstraksi sangat tinggi, laju metabolisme obat peka terhadap
perubahan darah hepatik. Untuk obat dengan rasio ekstraksi rendah, klirens hepatik
kurang dipengaruhi oleh aliran darah hepatik tapi lebih dipengaruhi oleh aktivitas
intrinsik "mixed function oxidases"
5. Diketahui Clint obat pada Tn X 18 mL/min dengan aliran darah hepatik 1,5 L/min.
a. Jika Tn X menderita gagal jantung kongestif dan terjadi penurunan aliran darah hati
menjadi 0,9 L/min, tidak terjadi perubahan klirens intrinsik, hitung Cl hepatik dan rasio
ekstraksi hati sebelum dan sesudah terjadinya gagal jantung kongestif!
Jawab :
𝐶𝑙 𝑖𝑛𝑡
Cl hepatik = Q x 𝑄+𝐶𝑙 𝑖𝑛𝑡
Sebelum terjadi penurunan darah di hati
18 𝑥 10−3 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cl hepatik = 1,5 L / min X 1,5 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 +18 𝑥10−3 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cl hepatik = 0,0178 L/menit
b. Jika pasien menggunakan fenobarbital secara bersamaan dan terjadi peningkatan Clint
menjadi 90 mL/min tetapi tidak terjadi perubahan aliran darah hati (1.5 L/min), hitung Cl
hepatik obat pada pasien tsb!
Jawab :
𝐶𝑙 𝑖𝑛𝑡
Cl hepatik = Q x 𝑄+𝐶𝑙 𝑖𝑛𝑡
Sebelum terjadi peningkatan Cl int
18 𝑥 10−3 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cl hepatik = 1,5 L / min X 1,5 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 +18 𝑥10−3 𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Cl hepatik = 0,0178 L/menit
6. Ny. S (umur 50 tahun, BB 70 kg, ClCr 102 mL/menit) diberikan antibiotik 500 mg secara
oral. Berdasarkan literatur, disebutkan bahwa Vd: 30% bb dan t1/2 eliminasi 3 jam.
Eksreksi urin obat utuh 75% dosis ya ng terarsorbsi.
Rumus : ClT = K x Vd
Clr = Ke x Vd
Clh = Km x Vd\
ClT = Clr + Clh