Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Tim Kerja


Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan
kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual (Stephen,
imothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh
sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.
B. Perbedaan Antara Kelompok dan Tim

Gambar diatas terlihat bahwa kinerja antara kelompok dengan tim sama
sekali berbeda bahkan cenderung bertolak belakang. Para pemimpin atau
manajer dalam sebuah organisasi, sudah merasa puas jika berhasil
membangun sebuah kinerja kelompok. Hal seperti ini sering terjadi karena
mereka tidak berpikir melampaui apa yang telah dicapai dengan apa yang
seharusnya dapat dihasilkan dalam keadaan yang tidak terlalu berbeda. jika
mereka bisa membentuk sebuah kinerja tim dalam organisasi yang dipimpinnya,
maka persoalan apapun yang dihadapi oleh organisasi akan lebih mudah
diatasi. Selain itu dengan kinerja tim produktivitas akan meningkat, waktu yang
digunakan bisa lebih efektif, dan biaya pun bisa ditekan pengeluarannya.
C. Tipe Tim
1. Tim Pemecah Masalah
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang
bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas,
efisiensi dan lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota bernagi
gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode

1
kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang tim-tim diberi wewenang untuk
melaksanakan secara sepihak setiap tindakan mereka yang disarankan.

2. Tim Kerja yang di kelola sendiri


kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15 orang) yang memikul
tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini mencakup kerja
tentang perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah
kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas
permasalahan. Tim ini bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh
anggota itu untuk saling menilai kinerja.
3. Tim Fungsional Silang
Tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama, tetapi dari tempat pekerjaan
yang berbeda. Tim Fungsional Silang merupakan cara efektif yang
memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu organisasi (atau
bahkan antar organisasi) untuk bertukar informasi, mengembangkan
gagasan baru dan memecahkan masalah, serta mengkoordinasikan proyek
yang rumit.
4. Tim Virtual
Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat secara fisik
secara bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan bersama. Mereka
mengizinkan orang untuk bergabung secara langsung dengan
menggunakan komunikasi langsung diantaranya seperti lokasi jaringan
kerja, video konfrensi dan e-mail. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota
yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama
oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering
meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan,
pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya.

5. Menciptakan Tim-Tim yang Efektif

Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua Poin pertama tim berbeda dalam
bentuk struktur. Untuk menggeneralisasikan seluruh varietas tim tetapi
mengihindar dengan ketat dalam prediksinya pada seluruh tim . Kedua
mengansumsikan kerja tim lebi disukai dengan kerja individu .
Menciptakan tim yang efektif para individu dapat melakuakn pekerjaan yang
lebih baik seperti memecahkan permasalahan dengan sempurna. Komponen
utama tim efektif yaitu:

1. Sumber daya dan pengaruh kontekstual yang membuat tim menjadi


efektif.
2. Terkait komposisi dari tim.
3. Variabel proses adalah peristiwa tim yang memengaruhi efektivitas .

Faktor-Faktor yang menentukan Keberhasilan Tim


Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
1. Sumber daya memadai
Tim yang efektif memiliki sumber daya yang memadai untuk
melaksanakan semua pekerjaan dalam mencapai tujuan. Hal ini meliputi
pengaruh seperti informasi yang tepat waktu, teknologi, ketersediaan staf,
dorongan dan asisten administrasi.
2. Kepemimpinan dan struktur
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih
cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa,
baik elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan
pembicaraan yang membahas seputar kepemimpinan.

3
Ciri kepemimpinan harus dimiliki oleh seorang pimpinan (judy reinhartz,
2004 : 14):
1. Kemampuan untuk menciptakan budaya organisasi yang akan menjadi
pedoman bagi seluruh anggotanya.
2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapan interpersonal dalam
rangka membangun kepercayaan dan kerjasama dengan pihak lain.
Kecakapan interpersonal yang dimaksud adalah kecakapan dalam
membina hubungan atau bersosialisasi dengan orang lain (Gordon
Dryden, 2000 : 345).
3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan
misi, tujuan dan strategi-strategi.
4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritas pribadi serta
tanggungjawab dalam berinteraksi dengan pihak lain.
5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan, memilih prosedur
berdasarkan pertimbangan yang wajar serta kemungkinan resiko yang
ditimbulkannya
6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan
motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk
membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip
adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip
(Stephen R. Coney) sebagai berikut:
a. Seorang yang belajar seumur hidup
b. Berorientasi pada pelayan.
c. Membawa energi yang positif.
d. Latihan mengembangkan diri sendiri

6. Komposisi Tim
Komposisi tim meliputi variabel-variabel yang terkait dengan tim
menempatkan para staf sampai kemampuan dan kepribadian dari para
anggota tim, alokasi peran, ukuran tim dan keinginan para anggota atas kerja
tim.
1. Kemampuan dari Para Anggota
2. Kepribadian Para Anggota
3. Alokasi Aturan, tim harus memiliki 9 peran, yaitu :
 creator-inovator – menginisiatif gagasan kreatif.
 explorer-promoter – juara gagasan setelah dimulai.
 assessor-developer – menganalisa pilihan keputusan.
 thruster-organizer – menyediakan struktur.
 concluder-producer – menyediakan arah dan mengikutinya.
 controller-inspector – memeriksa rincian.
 upholder-maintainer – bertarung di pertempuran luar.
 reporter-adviser – menjadi informasi seluas-luasnya.
 linker – mengkoordinir dan mengintegrasikan.
4. Keragaman Para Anggota
5. Besaran Tim
6. Pilihan Angota

7. Proses Tim

Efek dari Proses Kelompok akan berdampak pada Efektivitas aktual


kelompok. tim sering sekali digunakan karena mereka menggunakan
keterampilan yang beragam dari para individu yangbervariasi untuk
menghasilkan riset yang lebih bermanfaat dari peneliti yang dikerjakan
indenpenden mereka menghasilkan sinergi positif dan keuntungan dari proses
mereka melebihi dari kerugian dari proses mereka.

5
8. Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim

Memperlihatkan bagaiman organisasi dapat menciptakan para pemain tim.

1. Merekrut Para Pemain Tim. Ketika merekrut pemain tum pastikan kandidat
para kandidat dapat memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan
persyaratan teknis.
2. Menciptakan Para Pemain Tim. Untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi, negosias manajemen konflik dan
pelatihan.
3. Menyediakan Insentif agar menjadi seorang pemain Tim yang baik. Untuk
mendorong usaha bekerja sama dan bukanya saling kompentisi.
4. Ujian Terakhir adalah menentukan para anggota kelompok saling
bergantungan atau tidak , para individu berkerja secara sendiri , taotal
kinerja yang dimiliki merupakan penjumlahan dari keseluruhan kinerja
individual mereka semata.

Anda mungkin juga menyukai