Gambar diatas terlihat bahwa kinerja antara kelompok dengan tim sama
sekali berbeda bahkan cenderung bertolak belakang. Para pemimpin atau
manajer dalam sebuah organisasi, sudah merasa puas jika berhasil
membangun sebuah kinerja kelompok. Hal seperti ini sering terjadi karena
mereka tidak berpikir melampaui apa yang telah dicapai dengan apa yang
seharusnya dapat dihasilkan dalam keadaan yang tidak terlalu berbeda. jika
mereka bisa membentuk sebuah kinerja tim dalam organisasi yang dipimpinnya,
maka persoalan apapun yang dihadapi oleh organisasi akan lebih mudah
diatasi. Selain itu dengan kinerja tim produktivitas akan meningkat, waktu yang
digunakan bisa lebih efektif, dan biaya pun bisa ditekan pengeluarannya.
C. Tipe Tim
1. Tim Pemecah Masalah
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang
bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas,
efisiensi dan lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota bernagi
gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode
1
kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang tim-tim diberi wewenang untuk
melaksanakan secara sepihak setiap tindakan mereka yang disarankan.
Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua Poin pertama tim berbeda dalam
bentuk struktur. Untuk menggeneralisasikan seluruh varietas tim tetapi
mengihindar dengan ketat dalam prediksinya pada seluruh tim . Kedua
mengansumsikan kerja tim lebi disukai dengan kerja individu .
Menciptakan tim yang efektif para individu dapat melakuakn pekerjaan yang
lebih baik seperti memecahkan permasalahan dengan sempurna. Komponen
utama tim efektif yaitu:
3
Ciri kepemimpinan harus dimiliki oleh seorang pimpinan (judy reinhartz,
2004 : 14):
1. Kemampuan untuk menciptakan budaya organisasi yang akan menjadi
pedoman bagi seluruh anggotanya.
2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapan interpersonal dalam
rangka membangun kepercayaan dan kerjasama dengan pihak lain.
Kecakapan interpersonal yang dimaksud adalah kecakapan dalam
membina hubungan atau bersosialisasi dengan orang lain (Gordon
Dryden, 2000 : 345).
3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan
misi, tujuan dan strategi-strategi.
4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritas pribadi serta
tanggungjawab dalam berinteraksi dengan pihak lain.
5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan, memilih prosedur
berdasarkan pertimbangan yang wajar serta kemungkinan resiko yang
ditimbulkannya
6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan
motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk
membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip
adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip
(Stephen R. Coney) sebagai berikut:
a. Seorang yang belajar seumur hidup
b. Berorientasi pada pelayan.
c. Membawa energi yang positif.
d. Latihan mengembangkan diri sendiri
6. Komposisi Tim
Komposisi tim meliputi variabel-variabel yang terkait dengan tim
menempatkan para staf sampai kemampuan dan kepribadian dari para
anggota tim, alokasi peran, ukuran tim dan keinginan para anggota atas kerja
tim.
1. Kemampuan dari Para Anggota
2. Kepribadian Para Anggota
3. Alokasi Aturan, tim harus memiliki 9 peran, yaitu :
creator-inovator – menginisiatif gagasan kreatif.
explorer-promoter – juara gagasan setelah dimulai.
assessor-developer – menganalisa pilihan keputusan.
thruster-organizer – menyediakan struktur.
concluder-producer – menyediakan arah dan mengikutinya.
controller-inspector – memeriksa rincian.
upholder-maintainer – bertarung di pertempuran luar.
reporter-adviser – menjadi informasi seluas-luasnya.
linker – mengkoordinir dan mengintegrasikan.
4. Keragaman Para Anggota
5. Besaran Tim
6. Pilihan Angota
7. Proses Tim
5
8. Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim
1. Merekrut Para Pemain Tim. Ketika merekrut pemain tum pastikan kandidat
para kandidat dapat memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan
persyaratan teknis.
2. Menciptakan Para Pemain Tim. Untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi, negosias manajemen konflik dan
pelatihan.
3. Menyediakan Insentif agar menjadi seorang pemain Tim yang baik. Untuk
mendorong usaha bekerja sama dan bukanya saling kompentisi.
4. Ujian Terakhir adalah menentukan para anggota kelompok saling
bergantungan atau tidak , para individu berkerja secara sendiri , taotal
kinerja yang dimiliki merupakan penjumlahan dari keseluruhan kinerja
individual mereka semata.