Anda di halaman 1dari 4

4C UNTUK MEMBANGUN KINERJA TIM YANG EFEKTIF

Ada 4C yang harus dimengerti dan dikelola untuk membangun sebuah tim berkinerja tinggi,
yaitu:
1) Context (konteks)
bagi
tim,
2) Composition (komposisi)
3) Competence (kompetensi) tim, dan 4) Kemampuan mengelola change (perubahan).
1.

tim,

Context/Konteks bagi Tim


Konteks tim mengacu pada lingkungan organisasi tempat tim bekerja. Memahami

konteks, dan bagaimana ia mempengaruhi kinerja tim membutuhkan pemahaman akan dua
pertanyaan berikut:
a.

Apakah kerjasama tim yang efektif penting bagi pencapaian tujuan yang diinginkan
organisasi? Jika ya, adakah target yang terukur dimana dengannya tim dapat
diorganisasikan?

b.

Apakah sistem pemberian ganjaran, struktur, dan budaya organisasi mendukung kerja
tim?

Tim berkinerja tinggi mengelola konteks secara efektif dengan 1) menetapkan target
pencapaian tim yang dapat diukur, jelas dan memotivasi; 2) memastikan bahwa anggota tim
mengerti kerjasama mereka penting bagi keberhasilan mereka; 3) menetapkan sistem
pemberian ganjaran yang menghargai hasil kerja tim ketimbang hasil kerja individual; 4)
menghilangkan penghalang kerjasama tim yang mungkin diciptakan oleh struktur organisasi
yang formal; dan 5) menetapkan budaya organisasi yang mendukung perilaku proses-proses
yang berorientasi pada kerja tim.
2.

Composition/ Komposisi Tim

Komposisi tim berkenaan dengan keterampilan dan sikap anggota tim.Orang yang tepat
harus ditempatkan di tempat yang tepat. Untuk secara efektif mengelola komposisi tim, ketua tim
harus mengerti bahwa kepemimpinan tim dan proses-proses berbeda tergantung pada jawaban
atas pertanyaan berikut:
a.

Sejauh mana anggota tim memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas?

b.

Sejauh mana anggota tim memiliki memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi
yang dibutuhkan untuk mengkoordinasikan tugas dengan rekan mereka?

c.

Sejauh mana anggota tim berkomitmen tim dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas?

d.

Apakah ukuran tim telah tepat untuk dengan sukses menyelesaikan tugas?
Tim akan terbebani dengan adanya anggota yang tidak memiliki motivasi untuk

menyelesaikan tugas, tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai target, dan
itulah proses yang mengawali kegagalan tim.
Komposisi tim mengacu pada penyusunan sekelompok orang dengan keterampilan yang
saling melengkapi. Tim yang berkinerja tinggi menggunakan keterampilan tersebut dalam cara
yang sinergis untuk mencapai hasil yang tinggi. Anggota tim tersebut secara jelas memahami
peran dan tugas mereka, dan melaksanakannya dengan penuh komitmen.
Ukuran tim juga mempengaruhi efektivitas kelompok. Tim yang terlalu besar akan sulit
bekerja dan menyebabkan anggota tim kehilangan minat karena rendahnya tingkat keterlibatan
anggota. Memiliki tim yang terlalu kecil dapat menimpakan beban kerja yang terlalu besar bagi
setiap anggota dan mereka mungkin pula tidak memiliki cukup sumber daya untuk
menyelesaikan tugas.
Tim berkinerja tinggi mengelola komposisi tim dengan 1) menetapkan proses untuk
memilih individu bagi tim baik yang ahli sekaligus memiliki motivasi kerja; 2) menetapkan proses
yang membangun keterampilan interpersonal dan komunikasi anggota tim juga komitmen
mereka untuk mencapai target tim; 3) memecat anggota yang lalai, kurang terampil dan
motivasi; 4) mengelola tim secara berbeda tergantung pada keterampilan dan motivasi anggota;
dan 5) memastikan bahwa ukuran tim telah tepat yang berarti jumlah anggota tidak terlalu
banyak atau terlalu sedikit.
3.

Competencies/ Kompetensi Tim


Tim yang sukses memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang dimiliki secara

independen oleh setiap anggota tapi menjadi bagian yang integral dalam proses formal dan
informal tim. Tim berkinerja tinggi membangun proses yang memungkinkan mereka untuk: 1)
secara jelas menyampaikan target dan strategi untuk mencapai target tersebut; 2) secara jelas
menyampaikan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai target, memastikan individu memahami
tugas mereka dan bagaimana kerja mereka berkontribusi pencapaian target tim; 3) membuat
keputusan yang efektif; 4) berkomunikasi secara efektif, termasuk memberi dan
menerima feedback; 5) membangun kepercayaan dan komitmen pada tim dan targetnya; dan 6)
menyelesaikan perselisihan dan ketidaksepakatan.
Jika sebuah tim ingin mencapai prestasi yang luar biasa, ia harus membangun
kompetensi terkait kemampuan menetapkan target, membuat keputusan, berkomunikasi,
membangun kepercayaan, dan penyelesaian perselisihan.
4.

Change/ Manajemen Perubahan

Tim yang berkinerja tinggi harus berubah dan beradaptasi pada kondisi-kondisi yang
baru agar tetap efektif sepanjang waktu.Faktor yang berhubungan dengan konteks, komposisi,
dan kompetensi mungkin perlu diubah bagi tim agar berhasil mencapai target-target baru. Tim
yang mampu mengawasiperforma dan memahami kekuatan dan kelemahannya dapat
memunculkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun rencana aksi agar terus
mengalami peningkatan.Mereka tidak cepat merasa puas, setelah menyelesaikan satu masalah,
mereka berlanjut ke masalah selanjutnya, memperbaiki yang perlu diperbaiki. Keterampilan
mengelola perubahan merupakan salah satu kompetensi tim yang penting.
Tim yang berkinerja tinggi membangun kemampuan untuk berubah dengan 1)
menetapkan proses pengembangan tim yang menghasilkan evaluasi yang teratur akan tim
konteks, komposisi, dan kompetensi untuk mencapai target yang lebih baik dan 2) menetapkan
filosofi di antara anggota tim bahwa perubahan adalah dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan
dunia yang secara konstan berubah.

CIRI TIM YANGBEFEKTIF


Untuk membangun kerjasama yang solid dalam sebuah organisasi dibutuhkan TIM
yang efektif, yaitu TIM yang bertanggung jawab dan bisa mencapai visi organisasi
tersebut. Berikut ini, beberapa ciri tim yang efektif yang dapat digunakan untuk
menilai organisasi kita, sudah efektif kah? atau masih dalam taraf biasa-biasa saja?
berikut ciri-cirinya:
1.

Tujuan yang jelas

Visi, misi, target, dan tugas didefinisikan dan diterima oleh


semua orang. Setelah itu, ada rencana tindakan.

2.

Informalitas

Iklim dalam tim cenderung informal, nyaman dan santai.


Tidak ada ketegangan atau tanda-tanda kebosanan.

3.

Partisipasi

Ada banyak diskusi dan semua orang didorong untuk


berpartisipasi di dalamnya.

4.

Mendengarkan

Anggota menggunakan teknik mendengarkan yang efektif


seperti dengan bertanya, memparafrase, dan menyimpulkan
kembali untuk memunculkan ide.

5.

Ketidaksepakatan

Ketidaksepakatan wajar terjadi, tetapi tim tetap baik-baik

yang santun

saja dengan ini dan tidak menujukkan gelagat menghindar,


mengecilkan masalah, atau menyembunyikan konflik.

6.

Keputusan konsensus

Terkait keputusan-keputusan penting, tujuannya adalah


substansial tetapi belum tentu bulat melalui diskusi terbuka
bagi ide semua orang, menghindari voting formal, atau
kompromi yang mudah.

7.

Komunikasi terbuka

Anggota tim merasa terbuka untuk mengekspresikan


perasaan

mereka

terkait

tugas.

Tidak

ada

agenda

tersembunyi.
8.

Peraturan dan tugas

Ada ekspektasi yang jelas terkait peran yang dimainkan

yang jelas

setiap anggota. Ketika tindakan diambil, penugasan yang


jelas

dibuat,

diterima,

dan

dikerjakan.

Pekerjaan

didistribusikan ke seluruh anggota.


9.

Berbagi

Ketika

tim

memiliki

pemimpin

yang

formal,

fungsi

kepemimpinan

kepemimpinan berganti dari waktu ke waktu tergantung


keadaan. Pemimpin formal memberikan model perilaku yang
baik dan membantu membangun norma yang positif.

10.

Hubungan eksternal

Tim menghabiskan waktu membangun hubungan penting


dengan

dunia

luar, memobilisasi

sumber

daya,

dan

membangun kredibilitas dengan pemain penting di bagian


lain dalam organisasi.
11.

Ragam gaya

Tim memiliki spektrum pemain tim yang luas, meliputi


anggota

yang

menekankan

perhatian

pada

tugas,

penetapan target, fokus pada proses, dan mempertanyakan


bagaimana tim berfungsi.
12.

Menilai diri sendiri

Secara periodik, tim melakukan rehat untuk menilai


seberapa

baik

tim

telah

mengganggu efektivitasnya.

berfungsi

dan

apa

yang

Anda mungkin juga menyukai