Anda di halaman 1dari 9

5.

4 Analisis Medan Kekuatan (Force Field Analysis/ FFA) Analisis Medan Kekuatan ini dilakukan terhadap aspek-aspek yang terlibat dalam rencana integrasi program bank sampah dengan system pengelolaan sampah Kota Padang, baik mendukung maupun yang menghambat, Dimana FFA bertujuan untuk mengetahui gambaran menyeluruh mengenai kekuatan dari tiap aspek yang terlibat. Hasil analisis ini akan di gunakan sebagai dasar perencanaan pengembangan bak sampah yan lebih baik keepanya. Berikut analisis medan kekuatan (FFA) sebagai berikut: 1. Tujuan yang ingin dicapai dari rencana integrasi sistem bank sampah ke dalam sistem pengelolaan sampah Kota Padang adalah: a. Untuk mengintegrasikan bak sampah kedalam sistem pengelolaan sampah Kota Padang; b. Meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah oleh bank sampah; c. Mengurangi jumlah timbulan sampah yang tidak tertangani dan timbulan sampah kota yang masuk ke TPA; d. Meningkatkan potensi reduksi timbulan sampah Kota Padang melalui aktifitas bank sampah; e. Meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadikan Kota Padang sebagai kota besih; f. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui manfaat menabung dibank sampah; g. Membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran; h. Meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam mengelolaa lingkungan. 2. Identifikasi kekuatan a. Kekuatan yang mendukung Kekuatan yang mendukung program bank sampah adalah sebagai berikut: Komitmen Pemerintah Pusat Komitmen Pemerintah Provinsi

Pemerintah Daerah Media masa Swasta (penghasil sampah) Lembaga swadaya masyarakat (LSM) b. Kekuatan yang penghambat Kekuatan yang mendukung program bank sampah adalah sebagai berikut: Masih banyaknya pemulung Pendanaan Peran serta masyarakat

3. Bagan analisis medan kekuatan (Force Field Analysis/ FFA) Bagan analisis medan kekuatan (Force Field Analysis/ FFA) menggambarkan kekutan yang mendukung dibagian sebelah kiri dan kekuatan yang menghambat di sebelah kanan, masing masing kekuatan diberi skor 1 (lemah) sampai 5 (kuat). Berikut bagan analisis medan kekuatan (Force Field Analysis/ FFA) dapat dilihat pada Gambar 5.7. Dari bagan FFA diatas dapat dilihat bahwa kekuatan penghambat program bank sampah lebih besar dibandingkan kekuatan pendukungnya, hal ini dikarena yang menjadi faktor penghambat program bank sampah ini adalah memiliki pengaruh dan arti penting yang sangat potensial dalam penyelengraan bank sampah. Langkah yang harus ditempuh adalah, melakukan nalisis terhadap stakeholder yang berpengaruh dalam program bank sampah, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif, dengan tujuan guna membentuk pola kemitraan yang baik

dalam mendukung program bank sampah kedepanya.

Skor

Kekuatan Pendukung Komitmen Pemerintah Pusat Komitmen Pemerintah Provinsi Pemerintah Daerah Media masa Swasta (penghasil sampah) Lembaga swadaya masyarakat (LSM

Porgram Integrasi sistem bank sampah ke dalam sistem pengelolaan sampah Kota Padang

Kekuatan Penghambat

Skor

3 1 1 1 1 1 Total : 8

Pemulung Peran serta masyarakat Pendanaan

3 3 2 3 2

Total : 9

Gambar 5.4 Bagan Analisis Medan Kekuatan (Force Field Analysis/ FFA)

5.14 Analisis Stakeholder yang terlibat Dalam Upaya Integrasi Sistem Bank Sampah ke Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Kota Padang Analisis stakeholder merupakan dasar untuk membuat perencanaan pengembangan pola kemitraan yang mungkin dalam upaya integrasi sistem bank sampah ke dalam sistem pengelolaan Sampah Kota Padang. Berikut langkah-langkah analisis stakeholder: 1. Identifikasi penerima manfaat potensial dari program bank sampah Penerima manfaat program bank sampah yang mungkin adalah: a. Masyarakat; b. Pemerintah provinsi (Bapedalda Provinsi); c. Pemerintah pusat (Kementrian Lingkungan Hidup) d. Pemerintah kota (Bapedalda Kota, DKP); 2. Identfikasi penerima dampak buruk dari kegiatan Penerima manfaat program bank sampah yang mungkin adalah: a. Pemulung; b. Bandar sampah, dan industri daur ulang.

3. Identfikasi kelompok pendukung Kelompok pendukung program bank sampah adalah: a. Lembaga swadaya masyarakat (LKMD, Karang Taruna. PKK, dll) b. Swasta (industri penghasil sampah); c. Media. 4. Hubungan antara stakeholder Seluruh penerima manfaat bank sampah, penerima dampak bank sampah, dan kelompok pendukung program bank sampah yang telah teridentifikasi adalah stakeholder yang berpengaruh. Analisa hubungan antara stakeholder adala sebagai berikut: a. Masyarakat sebagai penghasil sampah dan pelaku pengelolaan sampah, sekaligus sebagi penerima manfaat dari program bank sampah, meliputi manfaat ekologi, ekonomi, finasial, serta hubungan sosial masyarakat; b. Pemerintah Pusat (Kementrian Lingkungan Hidup) akan menetapkan kebijakan dan strategi nasional Bank Sampah, menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan Sampah oleh Bank Sampah, memfasilitasi dan mengembangkan kerja sama antardaerah, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan sampah, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan

pengawasan kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah; dan menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan antardaerah dalam

pengelolaan sampah. c. Pemerintah Provinsi (Bapedalda Provinsi) menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah dengan bank sampah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat; memfasilitasi kerja sama antardaerah dalam satu provinsi, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan sampah oleh bank sampah, menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan kinerja

kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyelesaian perselisihan pengelolaan sampah antarkabupaten/antarkota dalam 1 (satu) provinsi;

d. Pemerintah kota (Bapedalda Kota, DKP) menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah dengan bank sampah berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi, membantu perkembagan bank sampah sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah, melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah oleh bank sampah; e. Pemulung, lapak, Bandar, dan industri daur ulang sampah sebagai penerima dampak buruk akibat adanya program bank sampah, kerena mengurani sumber pengehasilan sebelumnya. f. Lembaga Swdaya Masyarakat (LKMD, Karang Taruna. PKK, dll) berperan untuk untuk mensuport kegiatan bank sampah melaui pendekatan masyarakat; g. Swasta (produsen sampah) Mendukung perkembangan bank sampah melalui penyediayaan bahan baku, bantuan pembinaan, penyediyaan sarana dan prasarana, bantuan dana, hubungan dengan bank sampah dapat bersifat kerja sama saling

menguntungkan atau pun bersifat kepedulian, swasta juga membutuhkan kerja sama dengan bank sampah daram rangka membangun image positif dimata oublik dan sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing usaha; h. Media berperan menyebarluaskan informasi terkait bank sampah ke mayarakat; 5. Identifikasi sumber daya yang ingin dimobilisasi oleh para stakeholder Identifikasi sumber daya yang ingin dimobilisasi oleh para stakeholder adalah sebagai berikut: a. Masyarakat sebagai SDM yang berfungsi sebagai nasabah; b. Pemerintah Pusat dapat membuat kebijakan nasional, memberikan bantuan dalam bentuk pembinaan, pengawasan memberikan fasilitas dalam bentuk bantuan sarana, prasarana, dan dana yang akan dikoordinasikan kepada Pemerintah Provinsi; c. Pemerintah Provinsi (Bapedalda Provinsi) membuat kebijakan provinsi, memberikan bantuan dalam bentuk pembinaan, pengawasan memberikan

fasilitas dalam bentuk bantuan sarana, prasarana, dan dana yang akan dikoordinasikan kepada Pemerintah Kota; d. Pemerintah kota (Bapedalda Kota, DKP) membuat kebijakan, memberikan bantuan dalam bentuk pembinaan, pengawasan memberian fasilitas dalam bentuk bantuan sarana, prasarana, dan dana yang akan dikoordinasikan kepada Bank Sampah dan masyarakat; e. Pemulung, lapak, Bandar, dan industri daur ulang sampah sebagai menbutuhkan sampah sebagai sumber daya guna peningkatan keuntungan finansial (sumber mata pencarian, pemulung, lapak, dan Bandar, serta sebagai bahan baku bagi industri daur ulang) f. Lembaga Swdaya Masyarakat (LKMD, Karang Taruna. PKK, dll) memobilisasi penyebaran informasi kepada masyarakat luas; g. Swasta (produsen sampah) memobilisasi bantuan berupa sarana, prasarana, dana, pembinaan, mendapakan keuntungan berupa peningkatan daya saing perusahaan, dan citra perusahaan; h. Media berperan memobilsasi informasi terkait bank sampah ke mayarakat luas. 6. Pengaruh dan kepentingan para stakeholder Pengaruh dan kepentingan stakeholder dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14 Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder
Pengaruh dan kepentingan para stakeholder Arti penting dalam Interest Pengaruh informal keberhasilan proyek Peningkatan Peyebarluasan informasi Sangat penting kualitas lingkungan, terkait bank sampah serta dan social, dan taraf manfaatnya di kalangan berpengaruh hidup masyarakat masyarakat Pengelolaan Sangat lingkungan dan Memepengaruhi berpengaruh realisasi kebijakan pemerintah provinsi nasional Pengelolaan Sangat Mempengaruhi lingkungan dan berpengaruh pemerintah daerah realisasi kebijakan

Stakeholder

Status

Masyarakat

Sosial

Pemerintah Pusat

Politik dan ekonomi Politik dan ekonomi

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Kota

Politik dan ekonomi

Sangat berpengaruh

provinsi Pengelolaan lingkungan dan realisasi kebijakan daerah, srta mengurangi pengeluaran APBD Mata pencarian

Mempengaruhi masyarakat

Pemulung, lapak, Bandar, dan industri daur ulang sampah Lembaga Swdaya Masyarakat (LKMD, Karang Taruna. PKK, dll) Swasta (produsen sampah)

Ekonomi

Berpengaruh

Social

Sangat penting

Kepedulian social dan lingkungan Nama baik perusahaan dan peningkatan daya saing perusahaan Penebarluasan informasi dan isu lingkungan

Mempengaruhi masyarakat

Ekonomi

Sangat Berpengaruh Sangat Berpengaruh

Mempengaruhi bank sampah dan masyarakat Mempengaruhi masyarakat (publik)

Media

Sosial dan politik

Keterangan a) Berpengaruh b) Penting

: memilki tingkat kekuasaan terhadap jalannya program bank sampah : proyek sangat tergantung dengan keterlibatan aktif stakeholder

Dari tabel diatas dapat dikelompokkan stakeholder yang terlibat menjadi 3 golongan: 1. Stakekeholder primer yang tergolong stakeholder primer dalam program bank sampah ini adalah masyarakat, dan pemerintah daerah 2. Stakeholder sekunder dalam program bank sampah ini adalah pemerintah provinsi danpemerintah pusat, dan lembaga swadaya masyarakat.,. 3. Stakeholder tersier dalam program bank sampah meliputi swasta (pemulung, lapak, bandar, dan industri daur ulang), swasta penghasil sampah, dan media. Selanjutnya, dalam mencapai tujuan integrasi sistem bank sampah ke dalam sistem pengeloaan Sampah Kota Padang adalah membuat kerangka strategi pelibatan stakeholder.

7. Strategi pelibatan stakeholder Perancanagan pola kemitraan antara stakeholder dilakukan berdasarkan pengaruh dan arti penting stakeholder dalam rencana integrasi sistem bank sampah dengan sistem pengelolaan sampah Kota Padang. Berikut strategi pelibatan stakeholder dapat dilihat pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26 Strategi Pelibatan Stakeholder
No 1 Kategori stakeholder Penerima advokasi Stakeholder Masyarakat (personil bank sampah, nasabah, dan masyarakat luas) Kegiatan

Mitra

- Menggiatkan aktivitas bank sampah ( melakukan pewadahan disumber, membantu kegiatan daur ulang, rutin menabung di bank sampah); - Mempromosikan bank sampah kepada masyarakat lain; Swasta (bandar sampah, industri daur - Swasta sebagai supplier bahan ulang, industri lainnya); baku sampah; Lembaga masyarakat (LKMD, - Swasta (industi daur ulang) Karang Taruna, PKK); sebagai penerima sampah Pemerintah (pemerintah kota, yang telah terkumpul di Bank kecamatan, dan kelurahan/ desa) sampah; Media masa - Swasta sebagai investor/ pembantu pembiayaan bank sampah, baik berupa materi ataupun sarana; - Lembaga masyarakat sebagai penggiat/ memantu kegiatan daur ulan di bank sampah; - Lembaga masyarakat sebagai penyebar luas informasi dan promotor bank sampah; - Lembaga masyarakat membantu pembiayaan bank sampah; - Pemerinta sebagai promotor/ motivator bank sampah; - Pemerintah sebagai pengawas kegiatan bank sampah; - Pemerintah membantu pembiayaan, pengadaan sarana, dan prasaranan bank sampah; - Media masa sebagai promotor/ penyebar luas informasi tentang bank sampah;

No

Kategori stakeholder Pembuat keputusan

Stakeholder

Kegiatan - Media masa - Pemerintah pusat sebagai pembuat peraturan/ kebijakan tentang bank sampah dan kegiatan 3R; - Pemerintah pusat sebagai pengontol kegiatan bank sampah dan 3R di seluruh provinsi; - Pemerintah provinsi membuat kebjakan terkait bank sampah dan kegiatan 3R; - Pemerintah provinsi mengawasi kegiatan bank sampah dan 3 R di seluruh daerah/ kota; - Pemerintah Kota membuat kebjakan terkait bank sampah dan kegiatan 3R; - Pemerintah Kota mengawasi kegiatan bank sampah dan 3 R di seluruh daerah/ kota; - Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kota memberikan bantuan kepada bank sampah dan penggiat 3R , baik bantuan biaya, sara, dan juga dana.

- Pemerintah Pusat (KLH); - Pemerintah Provinsi (KLH Provinsi Sumbar, Bapedalda Provinsi Sumbar, Depatemen pekerjan Umum Sumbar) - Pemerintah Daerah (Bapedalda Kota Padang, DKP Kota Padang, Departemen Pekerjaan Umum Kota Padang)

8.

Anda mungkin juga menyukai