Anda di halaman 1dari 16

IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage

terhadap Audit Delay

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI KAP,


PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE
TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
BEI Tahun 2012-2015)

Ilham Hartono Putro1


Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ilhamhartono@gmail.com1
Drs. Agus Endro Suwarno, M.S.i.2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
agusendrosuwarno@ums.ac.id2

Abstract
Theaims of this study was to analysis the influence company size, reputation of the
firm, profitability, leverage to the audit delay.The approach of this study was quantitative.The
population in this research is mining companies in Indonesia registered in Indonesia Stock
Exchange. Determination of sample using purposive sampling and get 17 companies as sample
for period 2012-2015. The data collected was secondary data with the method of documentation.
Data analysis usingmultiple linear regression.The result of this study showed that company size,
profitability, and leverage do not have a significant effect on the audit delay. While reputation of
firm have a significant effect on the audit delay.
Keywords : audit delay, company size, reputation of the firm, profitability, and leverage

Pendahuluan pengguna”. Informasi yangterdapat dalam


Pelaporan keuangan merupakan cara laporan keuangan perusahaan dapat
untuk menyampaikan informasi-informasi bermanfaat, apabila disajikan secaraakurat
danpengukuran secara ekonomi mengenai dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan
sumber daya yang dimiliki dan kinerja oleh para pengguna laporan keuangan,seperti
kepadaberbagai pihak yang mempunyai kreditor, investor, pemerintah, masyarakat
kepentingan atas informasi tersebut. Yang dan pihak-pihak lain sebagai
menjadi unsurutama dalam suatu pelaporan dasarpengambilan suatu keputusan.
keuangan adalah laporan keuangan itu Audit delay yang melewati batas waktu
sendiri. BerdasarkanIkatan Akuntansi ketentuan Bapepam-LK, tentu berakibat pada
Indonesia (2009) dalam Prameswari dan keterlambatan publikasi laporan keuangan.
Yustrianthe (2015), “tujuan laporan keuangan Keterlambatan publikasi laporan keuangan
adalah untuk menyediakaninformasi yang tersebut dapat mengindikasikan adanya
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta masalah dalam laporan keuangan emiten,
perubahan posisi keuangansuatu perusahaan sehingga memerlukan waktu yang lebih
yang bermanfaat bagi sejumlah besar lama dalam penyelesaian audit. Peraturan

1
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
Bapepam membuat auditor dituntut untuk itumemainkan sebuah peran yang strategis.
lebih professional dalam bekerja sesuai Peranannya menjadi strategis ketika
dengan Standar Profesional Akuntan Publik perusahaantersebut bergerak dalam suatu
(SPAP) yang telah ditetapkan oleh Institut bidang bisnis yang jumlah pelakunya sangat
Akuntan Publik Indonesia (IAPI), khususnya sedikit.
pada bagian standar pekerjaan lapangan yang Selanjutnya faktor yang mempengaruhi
mengatur tentang prosedur dalam audit delay yaitu Reputasi Kantor Akuntan
penyelesaian pekerjaan lapangan seperti Publik Perusahaan, dalam menyampaikan
adanya perencanaan atas \aktivitas yang akan suatu laporan atauinformasi akan kinerja
dilakukan, pemahaman yang memadai atas perusahaan kepada publik agar akurat dan
struktur pengendalian intern dan terpercaya diminta untuk menggunakan jasa
pengumpulan bukti-bukti kompeten yang KAP. Untuk meningkatkan kredibilitas dari
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, laporan itu, perusahaanmenggunakan jasa
pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai KAP yang mempunyai reputasi atau nama
dasar untuk menyatakan pendapat atas baik. Hal ini biasanyaditunjukkan dengan
laporan keuangan. Audit delay adalah KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang
lamanya waktu penyelesaian audit yang berlaku universal yangdikenal dengan The
diukur dari tanggal penutupan tahun buku Big Four.Hal ini diasumsikan karena KAP
hingga tanggal diselesaikannya pekerjaan besar memiliki karyawan dalam jumlah yang
lapangan oleh auditor independen besar,dapat mengaudit lebih efisien dan
(Hersugondo, 2013) dalam Verawati dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel
Wirakusuma (2016). sehinggamemungkinkannya untuk
Ada beberapa faktor yang menyelesaikan audit tepat waktu, dan
mempengaruhi audit delay salah satunya memiliki dorongan yanglebih kuat untuk
yaitu Ukuran Perusahaan.Seperti menyelesaikan auditnya lebih cepat, guna
yangdinyatakan oleh Moeljono (2005:14) menjaga reputasinya. Olehkarena itu, KAP
dalam Prameswari dan Yustrianthe (2015) yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit
besarnya ukuran perusahaan yang dinilai dari yang dihasilkan pun lebihbaik dibandingkan
totalasset, nilai investasi, perputaran modal, dengan kantor akuntan kecil. Maka dapat
alat produksi, jumlah pegawai, keluasan disimpulkan bahwaperusahaan yang memakai
jaringanusaha, penguasaan pasar, output jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam
produksi, besarnya nilai tambah, besarnya menyampaikanlaporan keuangannya
pajak yangterbayarkan, dan seterusnya itu (Prameswari dan Yustrianthre, 2015).
ternyata menjadi bayangan akan kenyataan Kantor Akuntan Publik yang masuk
bahwakorporasi memang identik dengan kategori KAP yang berafiliasi dengan The
perusahaan besar. Meskipun demikian, dalam BigFour di Indonesia adalah: Kantor Akuntan
skalaterbatas, konsep korporasi pun juga Publik Delloite Tauche Thomatshu,
melekat pada perusahaan menengah bahkan yangbekerja sama dengan Kantor Akuntan
kecil yangsekalipun, yaitu ketika perusahaan- Publik Osman Bing Satrio; Kantor Akuntan
perusahaan berskala menengah dan kecil PublikPrice Water House Cooper, yang

2
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan
HaryantoSahari; Kantor Akuntan Publik menggunakan modal sendiri.
Ernst dan Young, yang bekerja sama dengan Penelitian mengenai pengaruh Ukuran
KantorAkuntan Publik Purwantono, Sarwoko Perusahaan, Reputasi KAP,Profitabilitas, dan
dan Sandjaja; Kantor Akuntan Publik Leverage terhadap Audit Delay telah
KPMG(Klynfeld Peat Marwick Goedelar), dilakukan peneliti terdahulu, diantaranya
yang bekerja sama dengan Kantor Akuntan yaitu: Verawati dan Wirakusuma (2016),
PublikSidharta dan Widjaja (Prameswari dan Praptika dan Rasmini (2016), Ratnaningsih
Yustrianthre, 2015). dan Dwiandra (2016), Aryaningsih dan
Faktor lain yang mempengaruhi audit Budiartha (2014), Prameswari dan
delay yaitu profitabilitas, seperti yang Yustrianthe (2015).Penelitian ini mereplikasi
dinyatakan oleh Harahap (2001:304) dalam dari penelitian Prameswari dan Yustrianthre
Prameswari dan Yustrianthe (2015) bahwa (2015). Penelitian tersebut membahas faktor-
profitabilitasmerupakan kemampuan faktor yang mempengaruhi Audit Delay yang
perusahaan menghasilkan laba melalui semua dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan
kemampuan, dansumber yang ada seperti populasi seluruh perusahaan pertanian yang
kegiatan penjualan, kas, modal, dan jumlah terdaftar di BEI.
karyawan, dansebagainya. Hanafi (2009:83)
dalam Prameswari dan Yustrianthe (2015) Kajian Pustaka dan Pengembangan
mengatakan bahwa rasio profitabilitas yaitu Hipotesis
rasio yangmengukur kemampuan perusahaan Agency Theory (Teori Keagenan)
menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan, asetdan modal saham yang Agency Theory merupakan hubungan
tertentu. Dengan demikian bagi investor antara agen (pihak manajemen suatu
jangka panjang akansangat berkepentingan perusahaan) dengan principal (pemilik).
dengan analisa profitabilitas ini. Dalam rasio Principal merupakan pihak yang memberikan
profitabilitas ini dapatdikatakan sampai amanat kepada agen untuk melakukan suatu
sejauh mana keefektifan dari seluruh jasa atas nama principal, sementara agen
manajemen dalam menciptakankeuntungan adalah yang diberi mandat. Dengan demikian,
bagi perusahaan. agen bertindak sebagai pihak yang
Kemudian faktor yang mempengaruhi berkewenangan mengambil keputusan,
audit delay yaituLeverage Leverage adalah sedangkan principal adalah pihak yang
kemampuan perusahaan untuk memenuhi mengevaluasi informasi (Lestari, 2010).
kewajibannya, baik jangka pendek maupun Konflik kepentingan dapat terjadi
jangka panjang. Menurut Kasmir (2015) karena berbagai sebab, semisal asimetri
leverage ratio (rasio leverage) merupakan informasi. Asimetri informasi merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh ketidakseimbangan informasi akibat
mana aktiva perusahaan yang dibiayai oleh distribusi informasi yang tidak sama antara
utang. Artinya besarnya jumlah utang yang agen dan principal. Efek dari asimetri
digunakan perusahaan untuk membiayai informasi ini bisa berupa moral hazard, yaitu
permasalahan yang timbul jika agen tidak

3
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
melaksanakan hal-hal dalam kontrak kerja; laporankeuangan untuk keputusan bisnisnya
bisa pula terjadi adverse selection, ialah sehingga perusahaan besar dituntut
keadaan di mana principal tidak dapat untukmelaporkan laporan keuangannya lebih
mengetahui apakah keputusan yang diambil cepat (Prameswari dan Yustrianthre, 2015).
agen benar-benar didasarkan atas informasi Reputasi KAP
yang diperoleh, atau terjadi sebagai sebuah
kelalaian dalam tugas (Lestari, 2010). Untuk meningkatkan kredibilitas dari
laporan itu, perusahaan menggunakan jasa
Audit Delay
KAP yang mempunyai reputasi atau nama
Audit delay dapat didefinisikan sebagai baik. Sebagian besar KAP berpengalaman
rentang waktu dalam menyelesaikan umumnya mempunyai intuisi yang lebih baik
pekerjaan audit hingga tanggal diterbitkannya dalam mendeteksi suatu ketidakwajaran.
laporan audit. Audit delay diukur berdasarkan Perusahaan yang memakai jasa KAP besar
lamanya hari yang dibutuhkan untuk cenderung tepat waktu dalam menyampaikan
memperoleh laporan auditor independen atas laporan keuangannya. Kantor Akuntan Publik
audit laporan keuangan tahunan perusahaan, dengan reputasi yang baik dinilai akan lebih
sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu per efisien dalam melakukan proses audit dan
31 Desember sampai tanggal yang tertera akan menghasilkan informasi yang sesuai
pada laporan auditor independen. Kewajiban dengan kewajaran dari laporan keuangan
penyampaian laporan keuangan emiten diatur perusahaan. Perusahaan yang menggunakan
oleh Peraturan Bapepam No. Kep- jasa KAP Big Four cenderung tepat waktu
346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan dalam menyampaikan laporan keuangannya
Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan (Verawati dan Wirakusuma, 2016).
Publik. Laporan keuangan tahunan wajib Profitabilitas
disertai laporan akuntan dalam rangka audit
dan disampaikan kepada Bapepam paling Menurut Rachmawati (2008)
lambat pada akhir bulan ketiga setelah profitabilitas menggambarkan tingkat
tanggal laporan keuangantahunan perusahaan efektivitas kegiatan operasional yang dapat
(Praptika dan Rasmini, 2016). dicapai perusahaan. Apabila profitabilitas
perusahaan rendah, maka auditor akan
melakukan tugas auditnya dengan lebih hati-
hati karena adanya resiko bisnis yang lebih
Ukuran Perusahaan
tinggi sehingga akan memperlambat proses
Ukuran perusahaan merupakan fungsi audit dan menyebabkan penerbitan laporan
dari kecepatan penyampaian laporan auditan yang lebih panjang. Hanafi (2009:83)
keuangan karena perusahaan yang besar mengatakan bahwa rasio profitabilitas yaitu
cenderung memiliki audit delay yang lebih rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
pendek dibandingkan dengan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat
yang lebih kecil, karena perusahaan besar penjualan, aset dan modal saham yang
diperhatikan oleh pihak investor, kreditor dan tertentu. Dengan demikian bagi investor
masyarakat yang membutuhkan jangka panjang akan sangat berkepentingan

4
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
dengan analisa profitabilitas ini. Dalam rasio mengurangi audit delay dikarenakan
profitabilitas ini dapat dikatakan sampai perusahaan perusahaan tersebut
sejauh mana keefektifan dari seluruh dimonitor secara ketat oleh investor,
manajemen dalam menciptakankeuntungan pengawas permodalan, dan pemerintah.
bagi perusahaan. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan
terhadap informasi yang temuat dalam
Leverage laporan keuangan. Oleh karena itu,
perusahaan-perusahaan berskala besar
Perusahaan dengan skala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal
cenderung akan mengalami tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan
lebih tinggi untuk mempublikasikan laporan audit lebih awal (Prameswari dan
auditnya. Perusahaan besar lebih cepat Yustrianthre, 2015).
menyelesaikan audit laporan keuangannya Berdasarkan penelitian-penelitian
daripada perusahaan kecil. Hal tersebut tersebut diatas dapat dikatakan bahwa
disebabkan oleh adanya kemampuan internal perusahaan besar akan menyelesaikan
control perusahaan yang baik sehingga dapat proses auditnya lebih cepat dibandingkan
mendorong auditor untuk menyelesaikan dengan perusahaan kecil. Berdasarkan
tugas auditnya secara tepat waktu. Jadi, pemaparan tersebut, hipotesis penelitian
penyampaian laporan keuangan dengan tepat yang diajukan adalah sebagai berikut:
waktu sangat dibutuhkan oleh pihak eksternal H1 :Ukuran perusahaan berpengaruh
untuk mengambil suatu keputusan secara terhadap audit delay.
cepat dan tepat (Zebriyanti dan Subardjo,
2016).
Pengembangan Hipotesis 2. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap
Audit Delay
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan
Informasi keuangan dan kinerja
Terhadap Audit Delay
perusahaan akan lebih dapat dipercaya
Ukuran perusahaan dapat dilihat
apabila telah menggunakan jasa KAP.
dari total asset yang dimiliki perusahaan.
Lee (2008) dalam Angruningrum dan
Hal yang mendasari hubungan antara
Wirakusuma (2013) yang menemukan
ukuran perusahaan dengan audit delay
bahwa KAP yang berafiliasi dengan Big
adalah semakin besar total asset suatu
Four lebih awal menyelesaikan auditnya
perusahaan maka semakin pendek audit
daripada KAP non-Big Four. Karena,
delay dan sebaliknya. Perusahaan besar
KAP Big Four diperkirakan memiliki
akan menyelesaikan proses auditnya
ketersediaan teknologi yang lebih maju
lebih cepat dibandingkan dengan
dan staf spesialis sehingga, akan lebih
perusahaan yang mempunyai ukuran
efisiendalam melakukan pelayanan
perusahaan yang lebih kecil. Hal ini
mereka. Berdasarkan pemaparan
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
tersebut, hipotesis penelitian yang
manajemen perusahaan yang berskala
diajukan adalah sebagai berikut:
besarcenderung diberikan insentif untuk

5
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
H2 : Reputasi KAP berpengaruh 4. Pengaruh Leverage Terhadap Audit
terhadap audit delay. Delay
3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Menurut Febrianty (2011) dalam
Audit Delay Angruningrum dan Wirakusuma (2013)
Profitabilitas menunjukkan rasio leverage merupakan kemampuan
keberhasilan perusahaan dalam perusahaan dalam memenuhi
menghasilkan keuntungan. Dengan liabilitasnya. Apabila perusahaan
demikian dapat dikatakan bahwa profit memiliki rasio leverage yang tinggi
merupakan berita baik bagi perusahaan. maka resiko kerugian perusahaan tersbut
Perusahaan tidak akan menunda akan bertambah. Oleh sebab itu, untuk
penyampaian informasi yang berisi berita memperoleh keyakinan akan laporan
baik. Perusahaan yang memiliki keuangan perusahaan maka auditor
profitabilitas yang lebih tinggi akanmeningkatkan kehati-hatiannya
membutuhkan waktu dalam pengauditan sehingga rentang audit delay akan lebih
laporan keuangan lebih cepat panjang.Berdasarkan penelitian-
dikarenakan keharusan untuk penelitian terdahulu dapat disimpulkan
menyampaikan kabar baik secepatnya hipotesis sebagai berikut:
kepada publik. Mereka juga memberikan H4: Leverage berpengaruh
alasan bahwa auditor yang menghadapi terhadap audit delay.
perusahaan yang mengalami kerugian Metode Penelitian
memiliki respon yang cenderung lebih
Jenis Penelitian
hati-hati dalam melakukan proses Penelitian ini adalah jenis penelitian
pengauditan. Jika perusahaan kuantitatif dengan melakukan uji asumsi
menghasilkan profitabilitas yang lebih klasik, analisis statistik deskriptif dan regresi
tinggi maka audit delay akan lebih linier berganda. Pengumpulan data dengan
pendek dibandingkan perusahaan dengan observasi atau pengamatan dimana peneliti
tingkat profitabilitas yang lebih rendah.. tidak terlibat secara langsung dan hanya
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka sebagai pengamat independen (Sugiyono,
hipotesis ketiga dalam penelitian ini 2014) dalam Senjaya dan Suprasto (2016).
adalah semakin tinggi profitabilitas maka Pengumpulan data dalam penelitian ini
perusahaan akan segera menyampaikan dilakukan dengan cara membaca, mengamati,
kepada publik, sedangkan jika
mencatat serta mempelajari uraian-uraian dari
profitabilitasnya rendah maka buku-buku, karya ilmiah berupa skripsi,
perusahaan akan cenderung menunda jurnal-jurnal akuntansi dan bisnis, laporan
untuk menyampaikan kepada publik keuangan yang dipublikasikan dalam Bursa
(Rachmawati, 2008).Dari uraian di atas, Efek Indonesia serta mengakses, situs-situs
maka hipotesis yang diajukan dalam internet yang relevan.
penelitian ini adalah
H3 :Profitabilitas berpengaruh
terhadap audit delay. Jenis Data dan Sumber Data

6
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
Data yang digunakan dalam penelitian Audit Delay (Y)
ini adalah data sekunder. Dalam penelitian ini Audit delay adalah jarak waktu antara
yang menjadi data sekunder adalah annual akhir periode akuntansi dengan tanggal
report dari perusahaan pertambangan yang diterbitkannya laporan audit. Ukuran dalam
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada penelitian ini adalah lamanya waktu
periode 2012-2015. Data sekunder yang penyelesaian audit dari tanggal penutupan
digunakan diperoleh dari situs resmi BEI tahun buku hingga tanggal telah selesainya
www.idx.co.id. auditor mengerjakanpekerjaan lapangannya.
Populasi dan Sampel Penelitian Variabel ini diukur secara kuantitatif dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah hari (Kurniawan, 2015).
perusahaan pertambangan yang teraftar di Audit Delay= Tanggal Laporan Audit –
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012- Tanggal Laporan Keuangan
2015 yang bersumber dari
www.sahamok.com. Ukuran Perusahaan (X1)
Sampel dalam penelitian ini diambil Ukuran Perusahaan adalah suatu skala
dengan teknik Purposive Sampling, yaitu dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
metode penentuan sampel dengan kriteria perusahaan menurut berbagai cara. Dalam
antara lain perusahaan pertambangan yang penelitian ini Ukuran Perusahaan adalah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada ukuran perusahaan yang diperiksa oleh KAP
tahun 2012-2015 yang bersumber dari dan dihitung dengan menggunakan total asset
www.sahamok.com serta perusahaan yang dimiliki perusahaan atau total aktiva
pertambangan yang menerbitkan laporan perusahaan klien yang tercantum pada
keuangan secara lengkap dan konsisten pada laporan keuangan perusahaan akhir periode
tahun 2012-2015. yang telah diaudit menggunakan log size
(Kurniawan, 2015).
Metode Pengumpulan Data Ukuran Perusahaan = log (total aktiva)
Teknik yang digunakan untuk Reputasi KAP (X2)
mengumpulkan data dalam penelitian ini Reputasi kantor akuntan publik yang
adalah dokumentasi, yaitu dengan cara disewa oleh perusahaan untuk mengaudit
mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data laporan keuangan akan berpengaruh terhadap
sekunder yang berupa laporan keuangan kepercayaan masyarakat mengenai
auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan
BEI melaluiwww.idx.co.id. oleh perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan
KAP besar memiliki karyawan dalam jumlah
yang besar, dapat mengaudit lebih efisien dan
efektif, memiliki jadwal yang fleksibel
sehingga memungkinkan untuk
Definisi Operasional dan Pengukuran menyelesaikan audit tepat waktu, dan
Variabel memiliki dorongan yang lebih kuat
untukmenyelesaikan auditnya lebih cepat

7
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
guna menjaga reputasinya (Prameswri dan
Yustrianthre, 2015). Metode Analisis Data
Hipotesis pada penelitian ini akan diuji
Profitabilitas (X3) dengan menggunakan analisis regresi linier
Profitabilitas adalah kemampuan berganda (multiple linear regression), yaitu
perusahaan untuk memperoleh laba. suatu metode statistik yang umum digunakan
Profitabilitas diukur dengan rasio return on dalam meneliti hubungan antara satu variabel
asset (ROA) yang hitung berdasarkan EBIT dependen dengan beberapa variabel
dibagi dengan total aktiva. Perusahaan yang independen (Sekaran dan Bougie, R., 2009)
memiliki Profitabilitas tinggi diduga waktu dalam Kurniawan (2015). Model analisis ini
yang diperlukan untuk menyelesaikan dipilih karena penelitian ini dirancang untuk
auditnya akan lebih pendek dibandingkan meneliti variabel bebas yang berpengaruh
perusahaan dengan Profitabilitas rendah terhadap variabel tidak bebas. Variabel
(Angruningrum dan Wirakusuma, 2013). dependen dalam penelitian ini adalah audit
Profitabilitas dapat dirumuskan sebagai delay, sedangkan variabel independennya
berikut: antara lain ukuran perusahaan, reputasi KAP,
𝐸𝐵𝐼𝑇 profitabilitas, dan leverage. Adapun model
Profitabilitas (ROA)= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 x 100%
regresi berganda dalam penelitian ini adalah
Leverage (X4) sebagai berikut:
1. Y=α + b1 x1+ b2x2 + b3 x3+ b4 x4 +
Menurut Fred Weston dalam Zebriyanti e……………………….(1)
dan Subardjo (2016), rasio leverage memiliki Keterangan :
beberapa implikasi yaitu: (1) Kreditor Y = Audit Delay
mengharapkan ekuitas (dana yang disediakan x1 = Ukuran Perusahaan
pemilik) sebagai margin keamanan. Artinya x2= Reputasi KAP
jika pemilik memiliki dana yang kecil x3= Profitabilitas
sebagai modal, risiko bisnis terbesar akan x4 = Leverage
ditanggung oleh kreditor. (2) Dengan α = Konstanta
pengadaan dana melalui utang, pemilik b1,2,3,4 = Koefisien Regresi
memperoleh manfaat, berupa tetap e = error term, yaitu tingkat kesalahan
dipertahankannya penguasaan atau penduga dalam penelitian
pengendalian perusahaan. (3) Bila perusahaan
mendapat penghasilan lebih dari dana yang Hasil dan Pembahasan
dipinjamkannya dibandingkan dengan bunga Deskripsi sampel
yang harus dibayarnya, pengembalian kepada
pemilik diperbesar.Variabel ini diproksi Data penelitian yang digunakan adalah
melalui Debt to Equity Ratio (DER) dengan perusahaan pertambangan yang terdaftar di
rumussebagai berikut : Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
Total Utang 2012-2015 (4 tahun) yang bersumber dari
DER = X 100% www.sahamok.com. Adapun proses seleksi
Total Equitas

8
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
sampel yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1
Kriteria Pengambilan Sampel Variabel dependen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Audit Delay,
No Keterangan Jumlah sedangkan variabel independen adalah
1 Populasi: Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP,
Profitabilitas, dan Leverage. Penelitian ini
Perushaan pertambangan yang 41
terdaftar di BEI selama periode 2012- dilakukan dengan mengambil data laporan
2015 keuangan perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
Kriteria Sampel:
2012-2015. Untuk mendeskripsikan dan
2 Perusahaan pertambangan yang (18) menguji pengaruh antara variabel bebas dan
menerbitkan laporan keuangan
variabel terikat, maka pada bagian ini akan
secara lengkap dan konsisten pada
tahun 2012-2015.
disajikan deskripsi data yang diperoleh dari
laporan keuangan yaitu tabel analisis
3 Jumlah Sampel 17 deskriptif.

4 Jumlah Observasi (17 x 4 tahun) 68

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017

Tabel 2
Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AD 65 40,00 148,00 77,9538 19,54996

RKAP 65 ,00 1,00 ,4462 ,50096

UP 65 6,63 12,60 9,7577 1,79799

LEV 65 ,02 4,45 1,2460 1,08984

Sumber: Data Sekunder diolah, 2017

Berdasarkan Tabel. 2 Audit Delay dengan rata-rata audit delay sebesar 79,33824
variabel ini diukur secara kuantitatif dalam dan standar deviasi sebesar 19,54996.
jumlah hari. Audit Delay = Tanggal Laporan Perusahaan yang memiliki nilai Audit
Audit – Tanggal Laporan Keuangan. Hasil Delay terendah dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif variabel Audit Delay PT Resources Alam Indonesia Tbk pada
diperoleh nilai tertinggi (max) sebesar 148 tahun 2014, sedangkan perusahaan dengan
hari dan nilai terendah (min) sebesar 40 hari nilai Audit Delay tertinggi adalah PT Ratu
Prabu Energy Tbk pada tahun 2015.

9
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
Berdasarkan hasil statistik deskriptif (Ghozali, 2011). Untuk menguji normalitas,
terhadap ukuran perusahaan diproksikan dapat menganalisis dengan melihat nilai
dengan nilai logaritma dengan tujuan untuk probabilitasnya. Dasar pengambilan
menghaluskan besarnya angka dan keputusan adalah jika nilai probabilitas >
menyamakan ukuran saat regresi. Nilai rata- 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi
rata ukuran perusahaan adalah sebesar normalitas.
9,7577. Standar deviasi pada ukuran Tabel 4. Rangkuman Uji Normalitas
perusahaan sebesar 1,79799. Variabel Sig. Nilai Keterangan
Berdasarkan hasil statistik deskriptif Kritis
terhadap variabel Reputasi KAP perusahaan Residual 0,200 0,05 Normalitas
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun
2012-2015 memiliki nilai rata-rata sebesar Sumber: Lampiran Hasil Uji Normalitas,
0,4462. Standar deviasi sebesar 0,50096, 2017
dengan nilai maksimal 1,00 sedangkan nilai Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
minimalnya sebesar 0. Kolmogorov Smirnov Test di atas terlihat
Berdasarkan hasil statistik deskriptif bahwa nilai probabilitas > 0,05, maka model
terhadap variabel Profitabilitas perusahaan regresi memenuhi asumsi normalitas.
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun
Uji Multikolinearitas
2012 – 2015 memiliki rata-rata 2,0447
Uji Multikolinearitas adalah suatu
dengan standar deviasi 10,09225. Rentang
keadaan dimana salah satu atau lebih
angka profitabilitas dengan nailai adalah
variabel independen dapat dinyatakan sebagai
maksimal 33,94 dan nilai minimal -35,48.
kombinasi linier dari variabel independen
Leverage perusahaan pertambangan
lainnya. Salah satu asumsi regresi linier
yang terdaftar di BEI tahun 2012 – 2015
klasik adalah tidak adanya multikolinearitas
memiliki nilai rata-rata sebesar 1,2460
sempurna (no perfect multikolinearitas).
dengan standar deviasi 1,08984. Nilai
Suatu model regresi dikatakan terkena
maksimal variabel leverage sebesar 4,45
multikolenearitas apabila terjadi hubungan
sedangkan nilai minimalnya sebesar,02.
linier yang perfect atau exact diantara
Uji Asumsi Klasik
beberapa atau semua variabel bebas.
Uji Normalitas Pendeteksian multikolinearitas dalam
Uji normalitas bertujuan untuk menguji penelitian ini dilakukan dengan metode VIF.
apakah dalam model regresi variabel Kriteria Pengujian:
dependen dan variabel independen Jika VIF > 10, maka Ho ditolak
mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika VIF < 10, maka Ho diterima
Model regresi yang baik adalah memiliki Hasil uji multikoliniearitas dengan metode
distribusi data normal atau mendekati normal VIF sbb:

10
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay

Variabel Sig. Nilai Keterangan


Kritis
Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji
Multikolinieritas RKAP 0,05 Homoskedastisitas
,195
Variabel VIF Nilai Kritis Keterangan
UP ,753 0,05 Homoskedastisitas
RKAP 1,074 10 Tidak terkena
Multikoliniearitas LEV 0,05 Homoskedastisitas
,149
UP 1,017 10 Tidak terkena
Multikoliniearitas PROF ,515 0,05 Homoskedastisitas

LEV 1,063 10 Tidak terkena


Sumber: Lampiran 3 Hasil Olah Data Uji
Multikoliniearitas
Heteroskedaktisitas, 2017
PROF 1,032 10 Tidak terkena Berdasarkan hasil uji
Multikoliniearitas
heteroskedastisitas dengan menggunakan
Glejser terlihat bahwa nilai signifikansi >
Berdasarkan hasil uji multi kolinearitas 0,05. Hal ini berarti model yang diestimasi
dengan metode VIF, nilai VIF < 10, artinya bebas dari heteroskedastisitas.
bahwa semua variabel bebas tidak terjadi
multikolinearitas, sehingga tidak membiaskan
interprestasi hasil analisis regresi. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk
Uji Heterokedastisitas mendeteksi adanya korelasi antara data pada
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk masa sebelumnya (t-1) dengan data
mengetahui apakah galat atau residu pada sesudahnya (t1). Model uji yang baik adalah
model regresi bersifat heterogen atau terbebas autokorelasi. Identifikasi adanya
homogen. Apabila bersifat heterogen, akan autokorelasi dalam model regresi pada
menyebabkan model regresi tidak mampu penelitian ini dilakukan dengan melakukan
meramalkan dengan akurat, karena memiliki pengujian terhadap nilai run test. Hasil uji
residu yang tidak teratur. Pada penelitian ini autokorelasi dengan runs test sebagai berikut:
untuk mengatahui ada atau tidaknya problem Tabel 8. Hasil Uji Auotokorelasi
heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Tabel 8. Hasil Uji Auotokorelasi
Caranya dengan melihat nilai probabilitas >
0,05, sehingga tidak terkena Runs Test
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011) dalam. Asymp. Sig. (2- ,380
Hasil uji heteroskedastisitas dengan Glejser tailed)
sebagai berikut:
Sumber: Data Diolah, 2017
Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji
Heterokedastisitas Hasil nilai sig sebesar 0,380
menunjukkan tingkat signifikansi di atas

11
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
lebih besar dari 0,05 maka antar residual perusahaan pertambangan periode 2010 –
tidak terdapat hubungan korelasi sehingga 2012. Hal ini dibuktikan dengan nilai
dapat dikatakan bahwa residual adalah acak signifikansi sebesar 0,041 lebih besar dari
atau random (tidak terdapat autokorelasi). tingkat signifikan α =0,05 dan nilai koefisian
sebesar -8,495 sehingga hipotesis kedua (H2)
diterima.
Pengujian Hipotesis c. Profitabilitas
Hipotesis ketiga berdasarkan tabel 9
Analisis dalam penelitian ini adalah
diperoleh variabel profitabilitas bahwa nilai
analisis moderating regression analysis.
signifikansi sebesar 0,092 lebih besar dari
Analisis ini merupakan aplikasi khusus
tingkat signifikansi sebear α=0,1 dan nilai
regresi berganda linear dimana dalam
koefisien regresi sebesar -0,294 , hal ini
persamaan regresinya mengandung unsur
menunjukkan bahwa profitabilitastidak
interaksi.
berpengaruh terhadap audit delay, sehingga
Tabel 9. Rangkuman Uji Hipotesis
Variabel Sig.
hipotesis ketiga (H3) ditolak.
RKAP 0,041 d . Leverage
UP 0,139 Hipotesis keempat berdasarkan Tabel 9
LEV 0,306 diperoleh tingkat signifikasi t pada uji satu
PROF 0,092 sisi adalah 1,243lebih besar dari α=0,1 dan
nilai koefisien regresi sebesar 0,306 hal ini
Sumber: Data diolah, 2017 mengindikasikan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan positif pada audit
Berdasarkan hasil pengujian regresi delay sehingga hipotesis keempat (H4)
linier berganda pada tabel 9 Persamaan ditolak.
regresi yang dihasilkan melalui metode
regreai libier berganda adalah sebagai
Pembahasan
berikut:
AUDY = 58,382 – 8,495 RKAP + Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
2,117 UP + 2,697 LEV – 0,294 PROF + e Audit Delay
a. Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini
Hipotesis pertama ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit Delay pada
berdasarkan tabel 9 diperoleh tingkat perusahaan pertambangan yang terdaftar di
signifikansi t pada uji satu sisi adalah 0,139 Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015, hal
lebih besar dari α=0,05 dan nilai koefisien ini dibuktikan dengan signifikansi t pada uji
regresi sebesar 2,117 hal ini mengindikasikan satu sisi adalah 1,646lebih besar dari α=0,05
bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan nilai koefisien regresi sebesar 0,139 hal
pada audit delay sehingga hipotesis pertama ini mengindikasikan bahwa ukuran
(H1) ditolak. perusahaan tidak berpengaruh pada audit
b. Reputasi KAP delay sehingga hipotesis pertama ditolak.
Hipotesis kedua reputasi KAP Pernyataan bahwa perusahaan besar
berpengaruh terhadap audit delay pada akan menyelesaikan proses auditnya lebih

12
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
cepat dibandingkan dengan perusahaan yang kredibilitas laporan keuangan yang dihasilkan
mempunyai ukuran perusahaan yang kebih oleh perusahaan tersebut. Hal ini
kecil ternyata tidak terbukti. Manajemen dikarenakan KAP besar memiliki karyawan
perusahaan yang berskala besar cenderung dalam jumlah besar, dapat mengaudit lebih
diberikan insentif untuk mengurangi audit efisien dan efektif, memiliki jadwal yang
delay namun perusahaan yang berskala kecil fleksibel sehingga memungkinkan untuk
pun dapat memberikan insentif kepada menyelesaikan audit tepat waktu, dan
manajemennya. Terlepas dari itu baik memiliki dorongan yang lebih kuat untuk
perusahaan besar maupun kecil pihak menyelesaikan auditnya lebih cepat guna
manajemen sudah bekerja secara profesional menjaga reputasinya. Maka dapat
dan semaksimal mungkin untuk mengurangi disimpulkan bahwa perusahaan yang
audit delay (Prameswari dan Yustrianthre, memakai jasa KAP besar cenderung tepat
2015). waktu dalam menyampaikan laporan
Hasil penelitian ini sejalan dengan keuangannya. Pada umumnya, KAP yang
penelitian Kurniawan (2015), Prameswari besar (yang bekerjasama dengan KAP
dan Yustrianthre (2015), Mantik dan Sujana internasional) mempunyai intensif yang kuat
(2012), Pramesti dan Dananti (2012) yang untuk menyelesaikan tugas audit lebih cepat
menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan demi mempetahankan reputasinya.
tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Penelitian ini bertolakbelakang dengan
Akan tetapi hasil penelitian ini bertolak penelitian Pramewari dan Yustrianthre
belakang dengan penelitian yang dilakukan (2015), Verawati dan Wirakusuma (2016),
Kartika (2009), Puspitasari dan Sari (2012), Angruningrum dan Wirakusuma (2013) yang
Sutapa dan Wirakusuma (2012) yang menunjukkan bahwa Reputasi KAP tidak
menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay.
berpengaruh terhadap Audit Delay. Sedangkan penelitian ini sejalan dengan
Yulianty (2011), Sulthoni (2012), dan
Pengaruh Reputasi KAP terhadap Audit Bangun (2012) yang menunjukkan bahwa
Delay Reputasi KAP berpengaruh terhadap Audit
Reputasi KAP ternyata memiliki Delay.
pengaruh terhadap audit delay pada Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit
perusahaan pertambangan periode 2012 – Delay
2015 sehingga hipotesis kedua ditolak. Hal Dalam penelitian ini variabel
ini dibuktikan dengan nilai signifikansi Profitabilitas berdasarkan tabel 9 diperoleh
sebesar 0,041 lebih besar dari tingkat variabel profitabilitas bahwa nilai signifikansi
signifikan α =0,05 dan nilai koefisian sebesar sebesar 0,092 lebih besar dari tingkat
-8,495. signifikansi sebear α=0,1 dan nilai koefisien
Reputasi KAP yang disewa oleh regresi sebesar -0,294 , hal ini menunjukkan
perusahaan untuk mengaudit laporan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
keuangan akan berpengaruh terhadap terhadap audit delay, sehingga hipotesis
kepercayaan masyarakat mengenai ketiga dalam penelitian ini ditolak.

13
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
Kemampuan perusahaan untuk hasil penelitian ini bertentangan dengan
menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang penelitian Angruningrum dan Wirakusuma
dimiliki ternyata tidak mempunyai pengaruh (2013), Ernawati (2012), dan Febrianty
secara signifikan terhadap jangka waktu (2011) yang membuktikan bahwa Leverage
penyampaian laporan keuangan auditan. berpengaruh terhadap Audit Delay.
Banyak perusahaan yang mengalami Simpulan
kenaikan profit Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hasil ini sesuai dengan penelitian variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,
Angruningrum dan Wirakusuma (2013), dan leverage tidak ada yang berpengaruh
Yulianty (2011). Dan Rachmawati (2008) terhadap audit delay. Sedangkan variabel
yang menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak reputasi kap berpengaruh terhadap audit
berpengaruh terhadap Audit Delay. delay.
Sedangkan dalam penelitian Prameswari dan Keterbatasan pada penelitian ini yaitu
Yustrianthre (2014), Siwy (2012), dan Lestari Periode pengamatan yang digunakan dalam
(2010) menyatakan bahwa Profitabilitas penelitian ini hanya 4 tahun, menyebabkan
berpengaruh terhadap Audit Delay. hasil penelitian ini tidak dapat melihat
Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay kecenderungan Audit Delay yang terjadi
Variabel Leverage berdasarkan Tabel 9 sepanjang tahun. Hasil kecenderungan Audit
diperoleh tingkat signifikasi t pada uji satu Delay dapat dijadikan acuan untuk
sisi adalah 1,243lebih besar dari α=0,1 dan menentukan apakah dari tahun ke tahun Audit
nilai koefisien regresi sebesar 0,306 hal ini Delay yang terjadi semakin meningkat
mengindikasikan bahwa leverage tidak jumlah harinya atau justru semakin tepat
berpengaruh signifikan pada audit delay waktu. Serta Perusahaan yang menjadi
sehingga hipotesis keempat dalam penelitian sampel hanya mengambil perusahaan
ini ditolak. pertambangan saja sehingga hasil penelitian
Leverage tidak selalu berdampak ini tidak dapat di generalisasikan untuk
negatif terhadap perusahaan. Apabila semua jenis perusahaan.
perusahaan berhasil mengelola utangnya Bedasarkan beberapa keterbatasan yang
dengan baik, efisien dan tepat sasaran, profit telah disampaikan peneliti sebelumnya, maka
perusahaan akan meningkat secara signifikan saran untuk peneliti selanjutnya adalah
dan tidak akan ada masalah tehadap kesulitan diharapkan memperluas sampel perusahaan
keuangan. Disampng itu, tidak perlu adanya
tidak hanya dalam perusahaan pertambangan
negosiasi dengan pihak auditor dalam proses saja, misalnya seluruh perusahaan yang
audit sehingga tidak akan terjadi audit delay terdaftar di BEI. Sehingga diperoleh daya
(Puspitasari dan Latrini, 2014). generalisasi hasil penelitian yang lebih besar.
Hal ini sejalan dengan penelitian Peneliti selanjutnya diharapkan
Puspitasari dan Latrini (2014), Yulianty menambahkan interval tahun pengambilan
(2010), dan Rachmawati (2008) yang data menjadi misalnya 10 tahun. Di harapkan
menunjukkan bahwa Leverage tidak juga peneliti selanjutnya menggunakan faktor
berpengaruh terhadap Audit Delay. Namun

14
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay
lain dalam menguji pengaruh terhadap opini di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-
audit delay. 2013)”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang


Referensi Mempengaruhi Audit delay: Studi Empiris Pada
Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar
Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede. Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi : Universitas
2013. “Pengaruh Profitabilitas, Laverage, Diponegoro.
Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Lianto, N., & Kusuma, B. (2010) “Faktor-faktor yang
Komite Audit Pada Audit Delay”. E-Jurnal berpengaruh terhadap audit report lag”. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. ISSN:2302- Bisnis dan Akuntansi, 12, 97-106.
8556. Volume 5. Nomor 2.
Mantik, I made Ngurah Sudewa; Sujana, Edy. 2013.
Aryaningsih, Ni Nengah Devi dan Budiartha, I Ketut. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
2014. “Pengaruh Total Aset, Solvabilitas, dan Audit Delay pada Perusahaan Food and
Opini Audit Pada Audit Delay”. E-Jurnal Beverages Tercatat di BEI 2009-2011. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. ISSN:2302- ilmiah mahasiswa akuntansi, Vol. 1, No.1.
8556. Volume 7.Nomor 3.
Pramesti, H., & Dananti, K. (2012) “Analisis faktor-
Bangun, Primsa, Subagyo, Malem Ukur Tarigan. faktor audit delay perusahaan manufaktur dan
2012. Faktor-Faktor yang finansial di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal
Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 9,
yang Listed Di Bursa Efek Indonesia. Pekan 11-22.
Ilmiah Dosen-UKSW. h: 473-500.
Prameswari, Afina Survita dan Yustrianthe,
Febrianty. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Rahmawati Hanny. 2015. “Faktor-faktor Yang
Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris
Perdagangan Yang Terdaftar di BEI Periode Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
2007-2009. Jurnal Ekonomi dan Informasi Di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal Akuntansi
Akuntansi (September) Vol. 1, No.3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI
Jakarta.Volume 29. Nomor 1.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Praptika, Putu Yulia Hartanti dan Rasmini, Ni Ketut.
BPFE Universitas Diponegoro. 2016. “Pengaruh Audit Tenure, Pergantian
Auditor, dan Financial Distress Pada Audit
Hanafi, M. (2009) Analisis Laporan Keuangan. Delay Pada Perusahaan Consumer Goods”. E-
Yogyakarta: UUP- AMP YKPN. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
ISSN:2302-8556. Volume 15.Nomor 3.
Kartika, A. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Audit Delay Di Indonesia (Studi Empiris pada Puspitasari, E. dan A. N. Sari. 2012. Pengaruh
Perusahaan-perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Karakteristik Perusahaan terhadap Lamanya
Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Bisnis dan Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada
Ekonomi. Vol. 16 (1) : 1-17. Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Raja
Auditing. Vol. 9 (1) : 1-96.
Grafindo Persada. Jakarta.
Puspitasari dan Latrini. 2014. “Pengaruh Ukuran
Kurniawan, Anthuisian Indra. 2015. “Analisis Faktor-
Perusahaan, Anak Perusahaan, Leverage Dan
Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Ukuran KAP Terhadap Audit Delay”. E-Jurnal
Empiris Pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar
Akuntansi Universitas Udayana.

15
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017
IlhamHartonoPutro/Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Profitabilitas, dan Leverage
terhadap Audit Delay

Rachmawati, S. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan


Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan
Timeliness. Jurnal akuntansi dan keuangan,
Vol.10, No. 1, Mei: 1-10.

Ratnaningsih, Ni Made Dwita dan Dwirandra, A A N


B. 2016. “Spesialisasi Auditor Sebagai Variabel
Pemoderasi Pengaruh Audit Tenure dan
Pergantian Auditor Pada Audit Delay”.E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udaya. ISSN:2302-
8556. Volume 16.Nomor 1.

Senjaya dan Suprasto. 2016. “Spesialisasi Auditor


Sebagai Variabel PemoderasiPengaruh Audit
Tenure dan Pergantian Auditor Pada Audit
Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.

Sulthoni, Moch. 2012. Determinan Audit Delay dan


Pengaruhnya Terhadap Reaksi Investor (Studi
Empiris pada Perusahaan yang Listing Di BEI
Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan
Ekonomi Bisnis. Vol. 1, No. 1

Verawati, Ni Made Andhika dan Wirakusuma, Made


Gede. 2016. “Pengaruh Pergantian Auditor,
Reputasi KAP, Opini Audit, dan Komite Audit
Pada Audit Delay”.E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. ISSN:2302-8556.
Volume 17.Nomor 2.

Yuliyanti, Ani. 2011. “Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Terhadap Audit Delay” (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Teerdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2007-2008. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Zebriyanti, Eka Devi dan Subardjo, Anang. 2016.


“Faktor-faktor Yang Berpengaruh terhadap
Audit Delay pada Perusahaan Perbankan”.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 5.
Nomor 1.

16
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(1), 2017

Anda mungkin juga menyukai