DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan
magang ini tepat waktu sebagai persyaratan dan bukti pelaksanaan Mata Kuliah semester VI
Kesehatan Masyarakat pada Universitas Mandala Waluya Kendari. Laporan magang ini
ditulis berdasarkan informasi yang di kumpulkan dari berbagai pihak selama pelaksanaan
magang. Pada kesempatan ini Penulis menghatur8kan rasa terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan magang ini,8 masih banyak
terdapat kekurangan baik itu dari sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun
demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini berguna bagi pembaca secara umum
dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……………… 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…….. 3
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. 4
B. Tujuan Magang…………………………………………………………………… 5
C. Manfaat Magang…………………………………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………… 7
Tinjauan Umum Tentang Air Bersih………………………………………………. 7
BAB III METODE KEGIATAN MAGANG………………………………………….. 12
A. Lokasi Magang……………………………………………………………………. 12
B. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan…………………………………………………… 12
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………….. 13
A. Gambaran Umum Instansi………………………………………………………… 13
B. Pengelolaan Air Bersih dan Pemantauan Kualitas Sanitasi Pesisir dan Laut……... 14
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….. 21
A. Kesimpulan…………………………2…………………………………………… 21
B. Saran……………………………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA….………………………………………………………………… 23
LAMPIRAN……………………………………………………………………………… 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia kerja menuntut lembaga-lembaga pendidikan tinggi
untuk te8rus meningkatkan inovasi guna menghasilkan lulusan yang memiliki
kapabilitas. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat mempunyai visi yakni
menjadi Program Studi Sarjana akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat
berbasis wilayah pertambangan dan wisata pesisir. Salah satu misi dalam upaya
mencapai visi tersebut yaitu menyelenggarakan Pendidikan akademik kesehatan
masyarakat yang unggul dan berkualitas melalui kegiatan magang.
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Und8ang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21–30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.22/Men/IX/2009 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Dalam Peraturan Menteri tersebut,
pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja
secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang
lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan,
dalam rangka menguasai keterampilan dan keahlian tertentu. Magang merupakan
salah satu syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang
semakin tinggi mengakibatkan proses magang menjadi sangat penting untuk ke
depannya.
Kegiatan magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, penghay2atan dan keterampilan di bidang keilmuan di
tempat kerja yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaannya, magang berarti
melaksanakan apa yang menjadi fungsi, tugas, kewajiban dan pekerjaan pokok dari
institusi tempat magang yang relevan dengan keilmuan.
Pelaksanaan magang Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan
Kesehatan Lingkungan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPS) merupakan pusat industri perikanan
terpadu di kawasan timur indonesia dan khususnya di Sulawesi Tenggara yang
terletak di Kel. Puday, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara
4
dengan posisi geografis 03º58´48´´LS, dan 122º34´17´´BT yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikan an No. KEP. 64/MEN/2010 Tentang
Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kegiatan ekonomi, telah
2memberikan manfaat yang cukup tinggi bagi masyarakat seperti fasilitas produksi,
pemasaran hasil perikanan, pengawasan pemanfaatan dan pelestaraian sumberdaya
ikan, pelayanan kesyahbandaran, mendukung kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya, serta penyerapan
tenaga kerja. PPS Kendari sebagai basis utama perikanan Laut pada umumnya di
kawasan Indonesia Timur khususnya Sulawesi Tenggara dengan daerah penangkapan
8(fishing ground) meliputi WPP 714 dan WPP 715 yang kaya akan sumberdaya ikan
baik pelagis maupun dimersal yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor hasil
perikanan andalan Sulawesi Tenggara.
B. Tujuan Magang
Tujuan magang yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari,
antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui Struktur Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Visi Misi Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari.
2. Mengetahui Kegiatan Pengelolaan Air Bersih
C. Manfaat Magang
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu dan teori-teori yang
telah dipelajari selama magang, serta memberikan pengalaman dan gambaran
tentang dunia kerja secara nyata, sehingga memudahkan mahasiswa ketika bekerja
di instansi pemerinta maupun swasta.
2. Manfaat Bagi Universitas Mandala Waluya
Magang ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi kegiatan
penyelenggaraan program pendidikan ilmu kesehatan masyarakat, sehingga
menghasilkan mahasiswa yang unggul dan berkualitas dengan memberikan
mahasiswa kesempatan untuk memahami teori dan pengalaman dalam dunia kerja.
3. Manfaat Bagi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari
5
Hasil kegiatan magang ini dapat menjadi acuan bagi Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari dalam memperbaiki kekurangan yang mungkin ada dalam
perusahaan dan dapat membantu memudahkan aktivitasi pekerjaan di perusahaan,
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah
tangga
5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen
Kesehatan RI.
Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit,
bahan-bahan kimia berbahaya, dan sampah atau limbah industri. Air yang
berada dari permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa
(hujan), air permukaan, dan air tanah. (Chandra, 2012)
a) Air angkasa
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber air utama di
bumi. Walau pada saat pretisipasi merupakan air yang paling
bersih, 11 air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika
berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung diatmosfer itu
dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas,
misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia.
b) Air permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai,
danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian
besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air
hujan tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh
tanah, sampah, maupun lainnya.
c) Air tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau
penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut,
didalam perjalannya ke bawah tanah, membuat tanah menjadi lebih
baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
sumber lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman
penyakit dan tidak perlu proses purifikasi atau penjernihan.
Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat
musim kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah juga memiliki
8
beberapa kerugian atau kelemahan dibandingkan sumber lainnya.
Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang
tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam
magnesium, kalium, dan logam berat seperti besi.
c. Persyaratan Kuantitas dan Kualitas Air
Sifat fisik air dapat dianalisa secara visual dengan pancaindra.
Misalnya, air keruh atau berwarna dapat dilihat, air berbau dapat dicium.
Penilaian tersebut tentunya bersifat kualitatif. Misalnya, bila tercium bau
berbeda, rasa air pun akan berbeda, rasa air pun berbeda atau bila air berwarna
merah, bau yang akan tercium pun pasti sudah dapat ditebak. Cara ini dapat
digunakan untuk menganalisis air secara sederhana karena sifat-sifat air saling
berkaitan (Kusnaedi, 2010).
Ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem
penyediaan air bersih. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut
(Kusnaedi, 2010):
1) Syarat Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk
yang akan dilayani. Selain itu, jumlah air yang dibutuhkan sangat
tergantung pada tingkat kemajuan teknologi dan sosial ekonomi
masyarakat setempat. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negri
Nomor 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis 13 dan Tata Cara
Pengaturan Tarif Air Minum, standar kebutuhan pokok air sebesar 60
liter/orang/hari.
Penyediaan air bersih harus memenuhi kebutuhan masyarakat karena
penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan untuk timbulnya
penyakit di masyarakat. Kebutuhan air bervariasi untuk setiap individu
dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan dan kebiasaan
masyarakat.
2) Syarat Kualitatif
Menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih.
Persyaratan ini meliputi syarat fisik, kimia, bioligis dan radiologis.
a) Syarat Fisik
9
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa(tawar). Warna dipersyaratankan dalam air
bersih untuk masyarakat karena pertimbangan estetika. Rasa asin,
manis, pahit, asam dan sebagainya tidak boleh terdapat dalam air
bersih untuk masyarakat. Bau yang bisa terdapat pada air adalah bau
busuk, amis, dan sebagainya. Bau dan rasa biasanya terdapat
bersama-sama dalam air. Suhu air sebaiknya sama dengan suhu
udaraatau kurang lebih 25°C. Sedangkan untuk jernih atau tidaknya
air dikarenakan adanya butiran-butiran koloid daribahan tanah liat.
Semakin banyak mengandung koloid maka air semakin keruh.
b) Syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam
jumlah yang melampaui batas. Secara kimia, air bersih tidak boleh
terdapat zat-zat yang beracun, tidak boleh ada zat-zat yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, tidak mengandung zatzat yang
melebihi kadar tertentu sehingga menimbulkan gangguan teknis, dan
tidak boleh mengandung zat kimia tertentu sehingga dapat
menimbulkan gangguan ekonomis.
Salah satu peralatan kimia air bersih adalah kesadahan.
Menurut (Chandra, 2006), air untuk keperluan air minum dan masak
hanya diperbolehkan dengan batasan kesadahan 50-150 mg/L. Kadar
kesadahan diatas 300 mg/L sudah termasuk air sangat keras.
c) Syarat Bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman-kuman patogen dan
parasitik seperti kuman-kuman typus, kolera, dysentri dan
gastroenteris. Karena apabila bakteri patogen dijumpai pada air
minum maka akan menganggu kesehatan atau timbul penyakit. Untuk
mengetahui adanya bakteri patogen dapat dilakukan dengan
pengamatan terhadap ada tidaknya bakteri E. Coli yang merupakan
bakteri indikator pencemaran air. Secara bakteriologis, total Coliform
yang diperbolehkan pada air bersih yaitu 0 koloni per 100 15 ml air
bersih. Air bersih yang mengandung golongan Coli lebih dari kadar
tersebut dianggap terkontaminasi oleh kotoran manusia.
d) Syarat Radioaktif
10
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan
bahan-bahan yang mengandung radioaktif seperti sinar alfa, gamma,
dan beta.
11
BAB III
METODE KEGIATAN MAGANG
A. Lokasi Magang
Kegiatan magang dilakasanakan di Kantor Pelabuhan Perikanan Samudera
Kendari.
B. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan
1. Pelakasanaan Magang : 25 Juli s/d 5 Agustus 2022
2. Pembuatan Laporan : 6 s/d 11 Agustus 2022
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan Teknik Pengumpulan Data adalah dengan menggunakan data
sekunder dan pemantauan secara langsung.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
tempu8h sekitar 10 menit. Selain itu pembangunan jembatan Teluk Kendari yang
telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis 22 Oktober 2020 sepanjang 1,34
km yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia
di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga mendukung konektivitas
bagi masyarakat yang berada di daerah kota lama untuk ke pelabuhan perikanan,
dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,
khususnya di bidang perikanan.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas kinerja Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Kendari, memiliki visi dan misi dalam mengembangkan
kinerja pelabuhan, sebagai berikut :
A) Visi
“Terwujudnya Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang berdaulat,
mandiri, berdaya, saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan nelayan.”
B) Misi
Misi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari adalah :
1) Mendorong dan mengoptimalkan peningkatan investasi serta fasilitas
produksi, pengolahan, distribusi hasil perikanan dan pengendalian
pemanfaatan sumberdaya ikan untuk kelestariannya.
2) Peningkatan kualitas pelayanan dan informasi perikanan sesuai kebutuhan
masyarakat nelayan dan pengguna jasa pelabuhan.
3) Meningkatkan daya saing usaha perikanan tangkap di PPS Kendari.
4) Menjadikan pelabuhan perikanan sebagai kawasan yang aman, tertib, bersih,
higienis, indah serta menerapkan kaidah-kaidah keselamatan dan kesehatan
kerja melalui program K5.
5) Meningkatkan kualitas SDM yang professional berbasis IPTEK.
6) Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakatat.
B. Pengelolaan Air Bersih dan Pemantauan Kualitas Sanitasi Perisisir dan Laut
Air bersih yang digunakan untuk semua aktivitas di Pelabuhan Perikanan
Kendari dikelola dan diolah sendiri oleh pihak PPS Kendari sebagai bentuk
fasilitator untuk perusahan-perusahaan yang berada dikawasan PPS tidak
terkecuali nelayan dan pelaksana pelayanan PPS terpadu. Unit pengolahan air
bersih Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan unit pengolahan air
bersih yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih untuk kawasan lingkup
14
PPS Kendari dan wilayah sekitar kompleks pelabuhan perikanan samudera
Kendari.
Unit pengolahan air bersih PPS Kendari memiliki tiga Water Treatment Plant
dengan kapaitas masing-masing 13.000 sampai 15.000 L. Kapasitas total
mencapai 2,7 L/detik untuk satu unit pompa. Unit ini melayani penyediaan air
bersih untuk kawasan lingkup PPS Kendari dan wilayah sekitar kompleks PPS
Kendari. Sumber air baku Instalasi Pengolahan Air Bersih PPS Kendari adalah
sumur bor yang dialokasikan khusus untuk instalasi pengola8han air bersih
berjumlah 3 unit sumur bor dengan masing-masing kedalaman 100 meter .
15
Air yang berasal dari sumbernya dalam hal ini sumur bor ditampung di
bak penampungan awal dengan rata-rata volume air sebesar 750 ton/hari.
Perawatan bak penampungan secara keseluruhan dilakukan 3 bulan sekali,
meliputi perawatan mesin, perpipaan dan kapur pada dinding-dinding yang
dilalui air.
Pada unit ini, air dari unit penampungan awal di proses melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Aerasi
16
Gambar :4 Pengendapan Sedimentasi
17
1) Tahap Koagulasi ( Pemberian Koagulan)
18
Bak penyaringan kedua disaring melewati media penyaring yang
disusun dari bahan-bahan berupa kerikil setebal 30 cm, pasir kuarsa setebal
20 sm dan karbon aktif setebal 30 cm.
3) Tahap disinfeksi
Sebelum masuk pada unit penampungan akhir (reservior) air akan
terlebih dahulu melalui proses disinfeksi dengan menambahkan bahan
kimia Poly Aluminium Chloride yang diberikan tiap 1 kali sehari 3 kg
sebanyak 25kg/hari.
19
C. Unit Penampungan Akhir (Reservior)
Pada Unit ini air akan di tampung dan siap didistribusikan keseluruh
perusahaan yang berada pada kawasan PPS Kendari.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari merupakan pusat
Industri perikanan terpadu yang telah lama berdiri dan beroperasi sejak tahun
1990 dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto. Pada aktivitasnya, PPS
Kendari setiap hari menghasilkan limbah berupa limbah padat (sampah plastic,
sisa makanan, daun kering dan lain sebagainya) maupun limbah cair (air
cucian ikan, air sabun/deterjen dan air tinja).
Air limbah domestik oleh aktivitas industri pengolahan ikan dan
industri penunjang lainnya yang terdiri dari Kurang Lebih 30 perusahaan di
kawasan PPS Kendari. Semua limbah cair yang hasil aktivitas dari masing-
masing perusahaan (pengolahan ikan dan penunjang), kantor PPS, mess
nelayan, MCK, Kantin, Poliklinik, Posyandu dan fasilitas umum lainnya
dialirkan kedalam jaringan IPAL melalui bak control (manhole). Hasil
buangan limbah cair disalurkan melalui pipa supply. Limbah padat domestik
berupa sampah plastik maupun sisa makanan dikumpulkan ditempat
penampungan sementara, kemudian diangkut oleh truk pengangkut sampah
setiap harinya dengan volume timbulan sampah rata-rata 10 m3/hari.
Air bersih yang digunakan untuk semua aktivitas di Pelabuhan
Perikanan Kendari dikelola dan diolah sendiri oleh pihak PPS Knedari sebagai
bentuk fasilitator untuk perusahan-perusahaan yang berada dikawasan PPS
tidak terkecuali nelayan dan pelaksana pelayanan PPS terpadu. Unit
pengolahan air bersih Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan unit
pengolahan air bersih yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih untuk
kawasan lingkup PPS Kendari dan wilayah sekitar kompleks pelabuhan
perikanan samudera Kendari.
B. Saran
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari pada aktivitasnya tentu
menghasilkan berbagai macam jenis limbah yang tentunya harus menjadi salah
satu perhatian utama dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar khususnya
lingkungan pesisir agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dan sumber daya
21
yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk
kesejahteraan masyarakat dan pelaku usaha serta lebih memperhatikan
perilaku masyarakat atau pengunjung agar tidak membuang sampah
sembarangan terutama membuang ke laut.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
1. GAMBAR DOKUMENTASI
Kegiatan Apel pagi dan sore yang dilaksanakan setiap hari
24
Instalasi Penglolaan Air Bersih
25
Evaluasi sekaligus Penarikan Magang
26
1 K201801057 MUHAMMAD ANANDA BAKRI
2 K201901001 AUDRI SELA SALSADILA SONGKE
3 K201901003 RISA DWI VIOLITA
4 K201901004 RAHMAT ARDIANSYAH
5 K201901006 ASRIANI
6 K201901009 RUSDIANTO
7 K201901010 DENI ATI
8 K201901025 NUSRIDA
9 K201901031 IRMA
10 K201901034 DEANITA GINA
11 K201901036 RENI WIDIASTUTI
12 K201901038 HASNIWATI
13 K201901039 SAPRIN
14 K201901040 DARNOVIA NINGSIH
15 K201901042 ALDI
16 K201901043 LA ODE MUHAMAD SYAWAL HAMSIN
17 K201901044 DITA CHINTIYA
18 K201901045 GEDIT
19 K201901047 SARWINDA
20 K201901049 TRIYAH INDAH SARI
21 K201901052 YESKING INDA MURASKI
22 K201901054 ABIL HAZALI
23 K201901055 NURUL FATIMAH
24 K201901056 KIKI FATMA DEWI
25 K201901057 INDRIFAN
26 K201901059 ALDI SANTOSO
27 K201901060 SANJU LA OLU
28 K201901061 ONI CAHYANI SYARAN
29 K201901062 MUHAMMAD LUTHFI HIDAYATULLAH
30 K201901067 HARWATI
31 K201901072 NUR ANISA
32 K201901075 INDAH KARTIKA PUTRI
33 K201901076 IKA PRISKA
34 K202001036 MUH. RIZALDY AM. DALOLO
35 K202102005 MUHAMMAD RIZAL RUPI LUKMAN
36 K202102009 SARMAN
37 K202102015 FEBRIANTI BAHTIAR
38 K202102016 NUR AMELLYA FITRI
27
39 K202102018 LITA MIANTI
40 K201901065 SYUKUR
41 K201901018 ALDIN KASIM
42 K201901077 MUH. IRAWAN
28