Oleh :
Sion Maranatha
E1D014009
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
LINGKUP MAGANG
Cairan buangan yang berasal dari rumah tangga dan industri serta tempat-tempat umum
lainnya dan mengandung bahan atau zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta
mengganggu kelestarian lingkungan hidup (Kusnoputranto, 1985). Limbah dapat berwujud
padat, gas maupun cair. Dalam dunia perikanan, limbah cair merupakan wujud limbah yang
paling mudah mencemari lingkungan terutama pada kegiatan budidaya. Hal ini di karenakan
dalam kegiatan budidaya perikanan, air merupakan media hidup organisme yang akan
dibudidayakan, sehingga limbah dalam wujud cair akan lebih cepat menyebar dan memiliki
efek langsung terhadap organisme budidaya (peraturan daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Bali, 1988 dalam Darmawan, 2010).
a. Limbah rendah penguraian dan rendah nitrogen, yang termasuk kelompok ini adalah
limbah-limbah berserat tinggi dan limbah-limbah tanaman tua, diantaranya seperti jerami,
sekam, serat sawit, kulit buah coklat dan kulit luar biji-bijian.
b. Limbah rendah penguraian tetapi tinggi kandungan nitrogen. Limbah industri pangan
sering menghasilkan limbah dengan kategori ini seperti limbah kopi.
c. Limbah tinggi kandungan energi tetapi rendah nitrogen. Limbah industri gula (molase) dan
limbah industri hortikultura termasuk kategori limbah dengan kandungan energi tinggi tetapi
rendah kandungan nitrogen.
d. Limbah tinggi kandungan energi dan tinggi kandungan nitrogen. Limbah yang termasuk
kategori ini mayoritas lebih cenderung sebagai bahan pakan ternak monogasterik seperti
tepung darah, limbah pemotong ternak, tepung ikan, bungkil dan beberapa limbah sayuran.
Air limbah adalah kelompok air yang memiliki karakteristik sebagai berikut: Air bekas
yang tidak terpakai lagi, hasil dari berbagai kegiatan manusia seharihari, pada umumnya air
limbah tersebut sering dibuang ke dalam tanah atau badan air seperti sungai, danau dan laut.
Menurut Ayuwanjani (2008), berdasarkan sumbernya air limbah dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Air limbah rumah tangga (domestik), adalah air limbah yang berasal dari kegiatan hunian,
seperti rumah tinggal, hotel, sarana pendidikan, perkantoran, pasar dan fasilitas pelayanan.
Air limbah domestik dapat dikelompokan menjadi, air buangan kamar mandi, air buangan
WC dan air buangan dapur atau cucian.
b. Air limbah industri, adalah air limbah yang berasal dari kegiatan industri, seperti pabrik
kertas logam, tekstil, kulit, pangan (makanan dan minuman), industri kimia, perikanan dan
lainnya.
c. Air limbah atau rembesan air hujan, adalah air limbah yang melimpas di atas permukaan
tanah dan meresap ke dalam tanah sebagai akibat terjadinya hujan.
2.2.6 Limbah Pabrik Pengolahan Karet
Limbah pabrik karet merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat
digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak
pada pencemaran lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Limbah ada dua bagian
sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga) dan limbah yang
berasal dari non-domestik (pabrik, industri dan limbah pertanian). Karakteristik bahan-bahan
yang termasuk limbah adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif dan lain-lain. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan
lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menurunkan kulitas air. Oleh
karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama
(Prastiwi, 2010)
1.Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa busa lateks dan sisa slab. Limbah padat hasil
pengolahan dari IPAL berasal dari proses koagulasi kimia dengan ferosulfat dikeringkan di
drying ditampung di bak penampung.
2.Limbah cair
Limbah cair karet merupakan air sisa produksi dari pengolahan karet menjadi benang karet
dan air dari pembersihan alat atau area. Limbah karet mengadung amoniak dan nitrogen total
yang berbahaya apabila melewati batas standar yang telah ditetapkan sehingga dapat
mencemari air sungai dan lingkungan sekitarnya. Pengolahan limbah cair tersebut dilakukan
dengan menampungnya pada bak penampungan limbah untuk kemudian di endapkan,
disaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan (Prastiwi, 2010).
BAB III
METODE PELAKSAAN MAGANG
3.1 Waktu dan Lokasi Magang
Pelaksanaan magang akan dilaksanakan di PTPN VII Unit Padang Pelawi kecamatan
Sukaraja kabupaten Seluma.. Pelaksaanan magang ini akan dilakukan selama 21 hari kerja
mulai tanggal 15 November sampai dengan 8 Desember.
Adapun metode yang diterapkan dalam kegiatan magang adalah sebagai berikut.
1. Metode partisipasi, yaitu metode yang digunakan dengan cara ikut langsung
berpartisipasi dalam kegiatan yang akan dilakukan oleh PTPN VII Unit Padang
Pelawi kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma.
2. Metode observasi, yaitu metode yang digunakan dalam pengambilan data dengan cara
terlibat langsung di lapangan dan ikut mengamati langsung kegiatan yang akan
diambil datanya.
3. Metode diskusi, yaitu metode yang dilakukan dengan cara berinteraksi langsung
kepada staf berkaitan dengan seluruh kegiatan magang.
Adapun rancana jadwal kegiatan selama pelaksanaan magang dapat dilihat dalam
tabel 1.
14 28 November 2017 - -
Melakukan kegiatan rutin operasional
Pengamatan dan
15 29 November 2017 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
Melakukan kegiatan rutin operasional
Pengamatan dan
16 30 November 2017 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
Melakukan kegiatan rutin operasional
Pengamatan dan
17 1 Desember 2017 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
Melakukan kegiatan rutin operasional
Pengamatan dan
18 2 Desember 2017 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
Melakukan kegiatan rutin operasional
3 Desember 2017 Pengamatan dan
19 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
Melakukan kegiatan rutin operasional
4 Desember 2017 Pengamatan dan
20 PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
kerja di lapangan
Usaha Padang Pelawi.
21 5 Desember 2017 -
-
Perpisahan dengan Karyawan/ PT.
22 6 Desember 2017 Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Ramah tamah
Padang Pelawi.
BAB IV
Visi Perusahaan :
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan
agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter
global.
Misi Perusahaan :
1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan
menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah
lingkungan.
2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa
sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.
3. Membangun tata kelola usaha yang efektif.
4. Mewujudkan daya saing guna menumbuhkembangkan perusahaan.
5. Memelihara dan meningkatkan stakeholders value.
DAFTAR PUSTKA
Anonim. 1999. Karet:Strategi Pemasaran Budidaya dan Pengolahan. Penebar Swadaya,
Jakarta.https://www.belbuk.com/karet-budidaya-dan-pengolahan-strategi-
pemasaran-p-9825.html. Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Ayuwanjani, 2008. Alternatif Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga. SMK Negeri 1
Selong, Lombok Timur. 21 hal. http://digilib.unila.ac.id/3669/17/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Darmawan,2010.SistemInformasiManajemen.Bandung.
https://scholar.google.com/citations?user=u6-T17QAAAAJ&hl=en. Diakses pada
tanggal 14 November 2017.
Gapkindo. 2001. Informasi Pasar dan Perkembangan Karet Indonesia. Bulletin Karet.
Gabungan Perusahaan Karet Indonesia, 5 (Th XXIII).
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/1807/6/A08ehh.pdf. Diakses
pada tanggal 14 November 2017.
Pardamean, 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Jakarta:
PT.AgroMedikaPustaka.http://www.bukukita.com/Hobi-dan-
Usaha/Agrobisnis/57863-Panduan-Lengkap-Pengelolaan-Kebun-dan-Pabrik-
Kelapa-Sawit-(PKS).htm. Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Prastiwi, N. 2010. Pengelolaan Limbah Industri Karet. Progam Studi S-1 Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERIKA/article/viewFile/2788/2719.
Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Yulianingtyas, B. dan S.F.N. Qomariyah. 1994. Pemanfaatan Azolla sebagai biofilter limbah
industri. Agronomi UMY 3: 21-29.
http://www.dniks.or.id/files/Pemanfaatan%20Limbah%20Karet_Nia%20UIN%20J
akarta%20KNKS%202017.pdf. Diakses pada tanggal 14 November 2017.
Widyaningrum, D.Y. 1989. Usaha Pemanfaatan Limbah Pabrik Karet Getas, Salatiga untuk
Pemupukan Tanaman Padi (Oryza sativa) dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas
Enzim Nitrat Reduktase. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM.
http://www.balitgetas.co.id/kegiatan-penelitian-balai-penelitian-getas-tahun-2009/.
Diakses pada tanggal 14 November 2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
Oleh:
Sion Maranatha
E1D014009
Mengetahui
Ir. Redy Badrudin, M.M. Dipl. Ir. Nyayu Neti Arianti M.Si.
NIP. 19601026 198703 1 003 NIP. 196810271994032003