Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

MAGANG KESEHATAN LINGKUNGAN


PENYEDIAAN AIR BERSIH
DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV :
NAMA NIM

RAMZAN K202202009
CINDY YUNASHINTIA N K202102008
MIFTAHUL RAHMAH K202202012
ARNIS SAMPE K202202013
DESKANIA ANESYVELLA PUTRI K202001054
IGHA RAHAYU K202001033
LAELA FADILLAH K202001059
NINDA SRI RAHMADANI K202202022
NOVI MAYA PUSPITA SARI K202202008

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KOTA KENDARI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

MAGANG PENYEDIAAN AIR BERSIH DI PELABUHAN PERIKANAN


SAMUDERA KENDARI

KELOMPOK IV
Kendari, Juli 2023

Menyetujui,

Pembimbing Magang , Koordinator Tata Kelola Sarana


Prasarana Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari,

Abdul Rahim Sya’ban, SKM, M.Sc Budi Santoso,S.ST.Pi


NIDN. NIP.19850211 201012 1 002

Ketua Panitia Magang PAB, Ketua Prodi Sarjana Kesehatan


Masyarakat,

Sitti Marya Ulva, SKM,. M.Kes Dr. Rahmawati, SKM,. M.Kes


NIDN. 09 2807 8901 NIDN. 09 2302 8503

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan laporan magang ini tepat waktu sebagai persyaratan dan bukti
pelaksanaan Mata Kuliah semester VI Kesehatan Masyarakat pada Universitas
Mandala Waluya Kendari. Laporan magang ini ditulis berdasarkan informasi
yang di kumpulkan dari berbagai pihak selama pelaksanaan magang. Pada
kesempatan ini Penulis menghatur8kan rasa terima kasih yang sebesar besarnya
kepada :

1. Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya


Kendari
2. Bapak Syahril Abd Raup, ST.,M.Si selaku Kepala PPS Kendari
3. Bapak Abdul Rahim Sya’ban, SKM, M.Sc selaku Pembimbing Magang dari
Universitas Mandala Waluya Kendari
4. Bapak Budi Santoso,S.ST,Pi Koordinator Tata Kelola Sapras PPS Kendari
selaku Pembimbing Magang dari PPS Kendari
5. Bapak Sapta Kurniawan Hadi Pratama,S.T selaku pembimbing lapangan dari
PPS Kendari
6. Bapak Silas Matiara selaku pembimbing pengelolaan Pengolah Air Bersih di
PPS Kendari
7. Seluruh staf dan karyawan PPS Kendari yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan magang


ini,masih banyak terdapat kekurangan baik itu dari sistematika penulisan maupun
penggunaan bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini.

ii
Semoga laporan ini berguna bagi pembaca secara umum dan penulis
secara khusus. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Kendari , 16 Juli 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan magang...................................................................................3
1.3 Manfaat magang.................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................5
2.1 Pengertian Air Bersih.........................................................................5
2.2 Persyaratan kualitas dan kuantitas limbah.........................................7
2.3 Pengertian Limbah Pelabuhan Perikanan..........................................9
BAB III DESKRIPSI TEMPAT MAGANG.............................................15
3.1 Gambaran Umum Instansi Magang....................................................15
3.2 Aksesibilitas Pelabuhan Perikanan Samudera kendari.......................16
3.3 Visi Misi.............................................................................................16
3.4 Struktur Organisasi PPS Kendari.......................................................17
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN...............................18
4.1 Waktu dan jadwal pelaksanaan...........................................................18
4.2 Metode dan teknik pengumpulan data.................................................18
4.3 Pengolahan air bersih dan pemantauan kualitas pesisir dan laut.........18
4.4 Proses Pengolahan air bersih...............................................................18
4.5 Mekanisme Pengelolaan Air bersih di PPS Kendari...........................24
4.6 Pengelolaan Limbah cair dan padat.....................................................26

iv
BAB V PENUTUP........................................................................................31
5.1 Kesimpulan..........................................................................................31
5.2 Saran ...................................................................................................32f
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jumlah Limbah cair yang dihasilkan di wilayah PPS Kendari.......27

Table 2. jumlah limbah padat yang dihasilkan di wilayah PPS Kendari.......29

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari..............15

Gambar 2. Struktur Organisasi PPS Kendari.................................................17

Gambar 3. Sumur Bor yang digunakan untuk sumber air baku.....................19

Gambar 4.Bagan Proses pengolahan Air Bersih............................................19

Gambar 5.Unit Penampungan Awal (Treatment I)........................................19

Gambar 6.Bagian dalam Bak Penampungan Awal........................................20

Gambar 7. Proses Aerasi Alami.....................................................................20

Gambar 8. Bak Treatment II .........................................................................21

Gambar 9.Pemberian Larutan Cair koagulan.................................................21

Gambar 10. Penyaringan Pertama..................................................................22

Gambar 11. Bak Filtrasi .........................................................................22

Gambar 12. Bak Reservoir .........................................................................23

Gambar 13. Bagian dalam bak penampungan akhir (Reservoir)...................23

Gambar 14. Mekanisme pengelolaan air bersih di PPS Kendari...................24

Gambar 15. Diagram alir pengolahan Limbah cair PPS Kendari..................26

Gambar 16.alur Pengolahan Limbah Padat di PPS Kendari..........................29

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan selama pelaksanaan magang di Pelabuhan


Perikanan Samudera Kendari

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia kerja menuntut lembaga-lembaga pendidikan tinggi
untuk terus meningkatkan inovasi guna menghasilkan lulusan yang memiliki
kapabilitas. Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat mempunyai visi yakni
menjadi Program Studi Sarjana akademik, penelitian dan pengabdian
masyarakat berbasis wilayah pertambangan dan wisata pesisir. Salah satu misi
dalam upaya mencapai visi tersebut yaitu menyelenggarakan Pendidikan
akademik kesehatan masyarakat yang unggul dan berkualitas melalui kegiatan
magang.
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21–30. Dan lebih spesifiknya diatur
dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, pemagangan diartikan sebagai bagian dari
sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan
pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses
produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka
menguasai keterampilan dan keahlian tertentu. Magang merupakan salah satu
syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana. Tuntutan dunia kerja yang
semakin tinggi mengakibatkan proses magang menjadi sangat penting untuk ke
depannya.
Kegiatan magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, penghaytatan dan keterampilan di bidang keilmuan
di tempat kerja yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaannya, magang berarti
melaksanakan apa yang menjadi fungsi, tugas, kewajiban dan pekerjaan pokok
dari institusi tempat magang yang relevan dengan keilmuan.

1
Pelaksanaan magang Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan Lingkungan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera
Kendari. Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPS) merupakan pusat
industri perikanan terpadu di kawasan timur indonesia dan khususnya di
Sulawesi Tenggara yang terletak di Kel. Puday, Kecamatan Abeli, Kota Kendari,
Provinsi Sulawesi Tenggara dengan posisi geografis 03º58´48´´LS, dan 122º34
´17´´BT yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikan an
No. KEP. 64/MEN/2010 Tentang Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kegiatan ekonomi, telah
memberikan manfaat yang cukup tinggi bagi masyarakat seperti fasilitas
produksi, pemasaran hasil perikanan, pengawasan pemanfaatan dan pelestaraian
sumberdaya ikan, pelayanan kesyahbandaran, mendukung kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan
lingkungannya, serta penyerapan tenaga kerja. PPS Kendari sebagai basis utama
perikanan Laut pada umumnya di kawasan Indonesia Timur khususnya Sulawesi
Tenggara dengan daerah penangkapan 8(fishing ground) meliputi WPP 714 dan
WPP 715 yang kaya akan sumberdaya ikan baik pelagis maupun dimersal yang
telah menjadi salah satu komoditas ekspor hasil perikanan andalan Sulawesi
Tenggara.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan, menyebutkan salah satu fasilitas
fungsional pelabuhan terdiri atas fasilitas kebersihan dan pengolahan limbah
seperti Instalasi Pengolahan Air imbah (IPAL) dan Tempat Pembuangan
Sementara (TPS). Namun demikian berdasarkan data dan fakta Menteri Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia tahun 2018 yang ada, pelabuhan perikanan di
Indonesia umumnya belum dilengkapi dengan fasilitas dan standar operasi
pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Kondisi infrastruktur pelabuhan belum
sesuai dengan kententuan ketersediaan fasilitas pelabuhan yang ada. Umumnya
kondisi fisik pelabuhan kumuh serta tidak tertata dengan baik.

2
1.2 Tujuan Magang
Tujuan magang yang dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera
Kendari, antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui Struktur Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Visi Misi
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
2. Mengetahui Kegiatan Pengelolaan Air Bersih, Penyaringan Air Bersih dan
Pengelolaan Limbah Cair dan Padat.
3. Mengetahui Kegiatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Meliputi:
Pemantauan Kualitas Air, Pengukuran Kekeruhan Air ,Sendimentasi dan
Bak Utama Penampung Air.

1.3 Manfaat Magang


1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu dan teori-teori
yang telah dipelajari selama magang, serta memberikan pengalaman dan
gambaran tentang dunia kerja secara nyata, sehingga memudahkan
mahasiswa ketika bekerja di instansi pemerintah maupun swasta.
2. Manfaat Bagi Universitas Mandala Waluya
Magang ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi kegiatan
penyelenggaraan program pendidikan ilmu kesehatan masyarakat, sehingga
menghasilkan mahasiswa yang unggul dan berkualitas dengan memberikan
mahasiswa kesempatan untuk memahami teori dan pengalaman dalam
dunia kerja.
3. Manfaat Bagi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari
Hasil kegiatan magang ini dapat menjadi acuan bagi Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari dalam memperbaiki kekurangan yang
mungkin ada dalam perusahaan dan dapat membantu memudahkan
aktivitasi pekerjaan di perusahaan.

3
1.4 Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam kegiatan magang Penyediaan Air
Bersih (PAB) di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari adalah adalah:
a. Pengolahan Air Bersih
b. Pengolahan Limbah cair dan Padat

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Bersih


Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu
yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda
dengan air minum (Permenkes RI No. 32 Tahun 2017).
Akhir-akhir ini sulit mendapatkan air bersih. Penyebab susah mendapatkan
air bersih adalah adanya pencemaran air yang disebabkan oleh limbah
industri, rumah tangga, limbah pertanian. Selain itu adanya pembangunan dan
penjarahan 8 hutan merupakan penyebab berkurangnya kualitas mata air dari
pegunungan karena banyak tercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa
aliran air sungai. Akibatnya, air bersih terkadang menjadi barang langka
(Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011).
Kebutuhan air bersih yaitu banyaknya air yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi,
mencuci, memasak, menyiram tanaman dan lain sebagainya. Sumber air bersih
untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar
kuantitas dan kualitas (Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011).
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air
bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena penyediaan air
bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume
rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter
atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada
keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra,
2012).
Menurut (Chandra, 2012) air yang diperuntukan bagi konsumsi manusia
harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasa-batasan sumber air
yang bersih dan aman tersebut, antara lain :
1) Bebas dari kontaminan atau bibit penyakit
2) Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun

5
3) Tidak berasa dan berbau
4) Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah
tangga
5) Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen
Kesehatan RI.

Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-


bahan kimia berbahaya, dan sampah atau limbah industri. Air yang berada dari
permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Berdasarkan letak
sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan air
tanah. (Chandra, 2012)
1) Air angkasa
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber air utama di bumi. Walau
pada saat pretisipasi merupakan air yang paling bersih, 11 air tersebut
cenderung menlami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran
yang berlangsung diatmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,
mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia.
2) Air permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau,
telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal
dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian
akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
3) Air tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah
dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah
dialami air hujan tersebut, didalam perjalannya ke bawah tanah, membuat
tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sumber
lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu
proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia

6
sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun. Sementara itu, air tanah
juga memiliki beberapa kerugian atau kelemahan dibandingkan sumber
lainnya. Air tanah mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi yang
tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-zat mineral semacam magnesium,
kalium, dan logam berat seperti besi.
2.2 Persyaratan Kuantitas dan Kualitas Air
Sifat fisik air dapat dianalisa secara visual dengan pancaindra. Misalnya,
air keruh atau berwarna dapat dilihat, air berbau dapat dicium. Penilaian
tersebut tentunya bersifat kualitatif. Misalnya, bila tercium bau berbeda, rasa
air pun akan berbeda, rasa air pun berbeda atau bila air berwarna merah, bau
yang akan tercium pun pasti sudah dapat ditebak. Cara ini dapat digunakan
untuk menganalisis air secara sederhana karena sifat-sifat air saling berkaitan
(Kusnaedi, 2010).
Ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem
penyediaan air bersih. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut
(Kusnaedi, 2010):
a) Syarat Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk
yang akan dilayani. Selain itu, jumlah air yang dibutuhkan sangat
tergantung pada tingkat kemajuan teknologi dan sosial ekonomi
masyarakat setempat. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negri
Nomor 23 tahun 2006 tentang Pedoman Teknis 13 dan Tata Cara
Pengaturan Tarif Air Minum, standar kebutuhan pokok air sebesar 60
liter/orang/hari. Penyediaan air bersih harus memenuhi kebutuhan
masyarakat karena penyediaan air bersih yang terbatas memudahkan untuk
timbulnya penyakit di masyarakat. Kebutuhan air bervariasi untuk setiap
individu dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan dan
kebiasaan masyarakat.
b) Syarat Kualitatif

7
Menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih. Persyaratan ini
meliputi syarat fisik, kimia, bioligis dan radiologis.
c) Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa(tawar). Warna dipersyaratankan dalam air bersih untuk masyarakat
karena pertimbangan estetika. Rasa asin, manis, pahit, asam dan
sebagainya tidak boleh terdapat dalam air bersih untuk masyarakat. Bau
yang bisa terdapat pada air adalah bau busuk, amis, dan sebagainya. Bau
dan rasa biasanya terdapat bersama-sama dalam air. Suhu air sebaiknya
sama dengan suhu udaraatau kurang lebih 25°C. Sedangkan untuk jernih
atau tidaknya air dikarenakan adanya butiran-butiran koloid daribahan
tanah liat. Semakin banyak mengandung koloid maka air semakin keruh.
d) Syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
melampaui batas. Secara kimia, air bersih tidak boleh terdapat zat-zat yang
beracun, tidak boleh ada zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, tidak mengandung zatzat yang melebihi kadar tertentu sehingga
menimbulkan gangguan teknis, dan tidak boleh mengandung zat kimia
tertentu sehingga dapat menimbulkan gangguan ekonomis. Salah satu
peralatan kimia air bersih adalah kesadahan. Menurut (Chandra, 2006), air
untuk keperluan air minum dan masak hanya diperbolehkan dengan
batasan kesadahan 50-150 mg/L. Kadar kesadahan diatas 300 mg/L sudah
termasuk air sangat keras.
e) Syarat Bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman-kuman patogen dan parasitik
seperti kuman-kuman typus, kolera, dysentri dan gastroenteris. Karena
apabila bakteri patogen dijumpai pada air minum maka akan menganggu
kesehatan atau timbul penyakit. Untuk mengetahui adanya bakteri patogen
dapat dilakukan dengan pengamatan terhadap ada tidaknya bakteri E. Coli
yang merupakan bakteri indikator pencemaran air. Secara bakteriologis,
total Coliform yang diperbolehkan pada air bersih yaitu 0 koloni per 100

8
15 ml air bersih. Air bersih yang mengandung golongan Coli lebih dari
kadar tersebut dianggap terkontaminasi oleh kotoran manusia.
f) Syarat Radioaktif
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan
yang mengandung radioaktif seperti sinar alfa, gamma, dan beta.

2.3 Pengertian Limbah Pelabuhan Perikanan

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan
bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya)( Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 ). Bahan ini
dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai
potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya
(Nurdijanto,dkk 2011). Berdasarkan karakteristiknya limbah dapat
digolongkan menjadi 4 macam,yaitu :
a. Limbah Cair : Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan
yang berwujud cair

b. Limbah Padat :Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik.
c. Limbah gas dan partikel : Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh
beberapa partikel zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga),
hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida ,ozon (asap kabut
fotokimiawi), karbon monoksida dan timah
d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) : Suatu limbah digolongkan
sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
sifat dan konsentrasinya baik langsung maupun tidak langsung dapat
merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan
kesehatan manusia

Peningkatan pelayanan pelabuhan perikanan kepada pengguna


pelabuhan dalam upaya meningkatkan mutu produktivitas ikan yang dapat

9
berkompetisi secara internasional, maka perlu dilakukan pengelolaan
pelabuhan perikanan yang berwawasan Iingkungan (Sari, 2003). Hal yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, maka upaya dan langkah-
langkah yang bisa ditempuh, yaitu:
a. Menciptakan Pelabuhan Perikanan yang bersih dan sehat
b. Menyempurnakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mutu ikan,
termasuk di dalamnya penyediaan laboratorium untuk pemeriksaan mutu
ikan dan kualitas air.
c. Menyediakan fasilitas pengolahan Iimbah
d. Menjaga kelestarian ekosistem perairan yang menjadi prioritas utama
dalam mengambil langkah kebijakan dalam rangka meningkatkan fungsi
dan peranan pelabuhan perikanan

e. Menyelaraskan pengelolaan pelabuhan perikanan dengan program pantai


lestari terpadu yang dicanangkan oleh pemerintah.
f. Penyiapan sumberdaya manusia pengelola pelabuhan perikanan yang
profesional sesuai dengan bidangnya.
Pelabuhan berwawasan lingkungan merupakan salah satu bentuk
komitmen Pemerintah Republik Indonesia mendukung kesepakatan
internasional pada Deklarasi Johannesburg Summit tentang pembangunan
berkelanjutan. Indonesia telah memiliki program dan strategi pembangunan
berkelanjutan, merupakan Agenda 21 Nasional. Dimana di dalamnya
termasuk pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan lautan, salah satu
kegiatannya adalah kegiatan pembangunan, pengembangan, dan
pengoperasian pelabuhan (Siahaan, 2012). Menurut Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut (2004) dalam konsep pengembangan pelabuhan
berwawasan lingkungan harus dibenahi beberapa standar dan kualitas
pengelolaan lingkungan yaitu:
a. Menurunnya beban pencemaran yang masuk ke pelabuhan, terutama
limbah cair, sampah, sedimen, minyak dan limbah B3 (Bahan Berbahaya
beracun), sehingga dapat terwujud peningkatan kualitas kebersihan sisi
daratan dan perairan pelabuhan.

10
b. Meningkatnya kenyamanan dan keamanan pelabuhan
termasuk kebersihan,keteduhan, dan keasrian lingkungan dalam
kawasan pelabuhan.
c. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia
pengelola lingkungan di kawasan pelabuhan.
d. Meningkatnya kinerja pelayanan dan keselamatan kerja di pelabuhan.
e. Diimplementasikannya peraturan dan pedoman teknis mendukung
pengelolaan lingkungan pelabuhan.
f. Meningkatnya peran aktif stakeholders dalam mewujudkan pelabuhan
yang berwawasan lingkungan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 tahun 2009
tentang kepelabuhanan fasilitas pokok pelabuhan selain dermaga, gudang dan
fasilitas pokok lainnya diyatakan juga bahwa fasilitas pokok pelabuhan
termasuk fasilitas penampungan dan pengolahan limbah serta tempat
penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) atau dikenal dengan istilah
reception facilities. Selanjutnya disampaikan juga dalam Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 tahun 2009 tentang Pengelolaan
Limbah di Pelabuhan, bahwa pengelola dapat menyediakan fasilitas
pengelolaan limbah untuk seluruh atau sebagian jenis limbah.
Penanganan limbah pada pelabuhan digunakan dengan system
plumbing Sewage Treatment Plant. Sewage Treatment Plant merupakan
bangunan instalasi system pengolah limbah rumah tangga atau limbah cair
domestik termasuk limbah dari dapur, air bekas, air kotor, limbah maupun
kotoran. Limbah yang mengandung logam berat akan mendapat perlakuan
khusus, bukan termasuk dalam limbah domestik. Tujuan dari system
pengolahan limbah cair domestik adalah agar limbah tidak mengandung zat
pencemar lingkungan, sehingga layak buang sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku. (Ahmad Muqorrobin, 2017). Sewage treatment
plant merupakan sebuah permesinan bantu yang digunakan dalam pengolahan
limbah kotoran manusia di atas kapal agar limbah tersebut layak untuk
dibuang ke laut dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dengan cara

11
mempertahankan dan memperbanyak kehidupan bakteri pada limbah dengan
menjaga aliran udara untuk menguraikan limbah-limbah tersebut menjadi
lumpur. (Wasis Novebar Armanah,2019)
Proses Sewage Treatment Plant, terdiri dari Screen Chamber,
Equalization Tank, Aeration Tank, Sedimentation Tank, Chlorination Tank,
Sludge Tank, Blower Room dan Effluent Tank, adalah : (Tinton suprapto,
2017)
a. Screen Chamber adalah Suatu Bak yang dilengkapi dengan screen ( Tipe
Basket Screen) yang memiliki fungsi sebagai penyaring sampah-
sampah / padatan kasar seperti kertas tissue, plastik, pembalut, dll. yang
ada dalam air limbah awal,sebelum masuk pada Equalization Tank.
Juga di tambahkan Comunitor untuk membantu memperkecil sampah
organic, dan dilengkapi dengan diffuser untuk menghancurkan tinja
(feces).
b. Equalization Tank adalah Suatu Bak yang digunakan untuk menyama-
ratakan (homogenisasi) aliran air dan kualitas air limbah. Di dalam bak
ini juga di suplai udara dari "air blower", yang berfungsi sebagai
pengaduk yang ditransfer menggunakan diffuser (tipe Air Seal Diffuser),
sehingga proses homogenisasi dapat tercapai. Kemudian akan di
alirkan menggunakan Equalizing pump yang bekerja secara automatic
berdasarkan flow switch(pelampung).
c. Aeration Tank adalah komponen utama dalam sistem ini,dimana pada
bagian ini terjadi penguraian zat-zat pencemar (Senyawa Organic). Di
dalam Aeration Tank ini, air limbah di hembus dengan udara,sehingga
mikro organisme "aerob" yang ada akan menguraikan zat organic dalam
air limbah. Energi yang diperoleh dari hasil penguraian tadi akan di
pergunakan oleh mikro organisme untuk proses pertumbuhannya.
Dengan demikian biomassa akan tumbuh dan berkembang dalam jumlah
besar, yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada dalam air
limbah. Penambahan udara dalam air tersebut mempergunakan air
blower yang berfungsi menyuplai udara, sehingga tercipta kondisi

12
aerobik. Selain itu, bak aerasi in dilengkapi dengan diffuser (air seal
diffuser), yang berfungsi menciptakan gelembung- gelembung udara
(bubble) agar proses penyerapan oksigen oleh mikro organisme dapat
lebih optimal.
d. Sedimentation Tank adalah Sistem untuk pengendapan partikel - partikel
floc( Activated Sludge / lumpur aktif ).sebagian lumpur aktif akan di
kembalikan kedalam bak aerasi dan sebagian lagi akan di buang kedalam
bak penampung lumpur(sludge tank). Airlift System yang dipasang pada
tanki ini bertujuan mengembalikan / recycle sebagian besar lumpur
mengendap untuk di olah kembali,sementara Scum Skimmer berfungsi
menyedot permukaan air dari sampah/padatan ringan. Airlift dan Scum
Skimmer yang digunakan menggunakan tenaga udara yang di hembuskan
dari air blower.Pengembalian kembali Lumpur aktif dan buih harus
kontinyu(terus menerus) agar proses berhasil. Dalam Sedimentation Tank
terjadi pengendapan lumpur aktif, sedangkan air limbah yang sudah
diolah (lebih jernih) mengalir secara gravitasi melalui gutter masuk ke
dalam chlorin tank dan sebagian masuk kedalam Buffer Tank yang
selanjutnya masuk kedalam proses Recycle.
e. Chlorination Tank adalah Air olahan yang berasal dari proses
pengendapan, di injeksikan "kaporit" / chlorine terlebih dulu untuk
membunuh bakteri - bakteri pathogen, kemudian akan mengalir secara
gravitasi ke dalam bak effluent.(Effluent Tank).
f. Effluent Tank adalah Bak proses akhir dengan bantuan pompa
submersible, air hasil pengolahan sebagian akan di alirkan kedalam
saluran pembuangan.
g. Sludge Tank adalah merupakan bak penampung lumpur sementara
sebelum di buang oleh mobil tinja.untuk mencegah terjadinya kondisi
septic,maka dipergunakan udara untuk mengaduk , sehingga kondisi
aerob tetap terjaga. Bak ini apabila sudah hampir penuh, harus dibuang
dengan menggunakan mobil tinja.
h. Blower Room adalah merupakan ruang kontrol sistem STP, dimana

13
blower control panel dan pompa dossing serta tanki kimia berada di sini.
Setiap harinya operator STP harus masuk ke dalam ruangan ini untuk
pengecekan sistem dan pembuatan larutan desinfektan.

14
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT MAGANG

3.1 Gambaran Umum Institusi Magang


Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPS) merupakan pusat
industri perikanan terpadu di kawasan timur indonesia dan khususnya di
Sulawesi Tenggara yang terletak di Kelurahan Puday, Kecamatan Abeli,
Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan posisi geografis 03º 58´
48´´ LS, dan 122º 34´ 17´´ BT yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan No. KEP. 64/MEN/2010 Tentang Wilayah Kerja dan
Pengoperasian Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Wilayah Kerja dan
Wilayah Pengoperasian Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari, meliputi
wilayah kerja daratan seluas 40,53 Ha; wilayah   kerja perairan   seluas 33,20
ha; wilayah pengoperasian daratan seluas 59,34 Ha dan wilayah  
pengoperasian   perairan   seluas 8,72 Ha. Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Kendari, mempunyai 4 batas wilayah, diantaranya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Teluk Kendari
b. Sebelah Selatan : Jl. H. Banaula Sin Apoy
c. Sebelah Barat : PLTD dan KKP Dirjen
d. Sebelah Timur : Teluk Kendari, Tambak dan Sungai

Gambar 1. Peta Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari

3.2 Aksesibilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari

15
Lokasi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang terletak di teluk
Kendari tentunya sangat strategis dalam memudahkan masyarakat untuk
mengkases lokasi PPS Kendari. PPS Kendari berjarak 4,5 km dari titik nol
kota Kendari dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Selain itu
pembangunan jembatan Teluk Kendari yang telah diresmikan Presiden Joko
Widodo pada Kamis 22 Oktober 2020 sepanjang 1,34 km yang
menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia
di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga mendukung
konektivitas bagi masyarakat yang berada di daerah kota lama untuk ke
pelabuhan perikanan, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di bidang perikanan.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas kinerja
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, memiliki visi dan misi dalam
mengembangkan kinerja pelabuhan, sebagai berikut :
3.3 Visi dan Misi
“Terwujudnya Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari yang berdaulat,
mandiri, berdaya, saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan nelayan.”
Misi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari adalah :
1) Mendorong dan mengoptimalkan peningkatan investasi serta fasilitas
produksi, pengolahan, distribusi hasil perikanan dan pengendalian
pemanfaatan sumberdaya ikan untuk kelestariannya.
2) Peningkatan kualitas pelayanan dan informasi perikanan sesuai
kebutuhan masyarakat nelayan dan pengguna jasa pelabuhan.
3) Meningkatkan daya saing usaha perikanan tangkap di PPS Kendari.
4) Menjadikan pelabuhan perikanan sebagai kawasan yang aman, tertib,
bersih, higienis, indah serta menerapkan kaidah-kaidah keselamatan dan
kesehatan kerja melalui program K5.
5) Meningkatkan kualitas SDM yang professional berbasis IPTEK.
6) Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakatat.

3.4 Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Kendari

16
Berikiut adalah gambar dari Struktur Organisasi yang ada di Wilayah Kerja
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari :

Kepala PPS Kendari


Syahril Abdul Raup,ST.,M.Si

Koordinator Bagian Tata Usaha


Ir. Derika Lauhenapessy,M.Si

Sub Koordinator Bagian Keuangan


Ashar ,SE.

Sub Koordinator Bagian Umum


Rasdiana Alimuddin, S.Pi

Koordinator Tata Kelola & Pelayanan Koordinator Operasional Pelabuhan &


Umum Kesyahbandaran
Kartono,A.Pi,M.P Recky Pangemanan,S.ST.Pi,M.Si

Sub Koordinator Kesyahbandaran


Sub Koordinator Tata Kelola Sarana Prasarana Erik Lesmana Ishak,S.St,Pi
Budi Santoso,S.ST,Pi

Sub Koordinator Operasional Pelabuhan


Sub Koordinator Pelayanan Usaha Muhammad Ikram,S.ST,Pi
Ernawati Seowarno,S.P

Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 2. Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari

BAB IV

17
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu dan Jadwal Pelaksanaan


a. Pelakasanaan Magang :03 Juli s/d 14 Juli 2023
b. Pembuatan Laporan : 15 s/d 20 Juli 2023
4.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan Teknik Pengumpulan Data adalah dengan menggunakan
data sekunder dan pemantauan secara langsung.
4.3 Pengelolaan Air Bersih dan Pemantauan Kualitas Sanitasi Pesisir dan
Laut
Air bersih yang digunakan untuk semua aktivitas di Pelabuhan
Perikanan Kendari dikelola dan diolah sendiri oleh pihak PPS Kendari
sebagai bentuk fasilitator untuk perusahan-perusahaan yang berada
dikawasan PPS tidak terkecuali nelayan dan pelaksana pelayanan PPS
terpadu. Unit pengolahan air bersih Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari
merupakan unit pengolahan air bersih yang bergerak dalam bidang
penyediaan air bersih untuk kawasan lingkup PPS Kendari dan wilayah
sekitar kompleks pelabuhan perikanan samudera Kendari.
Unit pengolahan air bersih PPS Kendari memiliki tiga Water Treatment
Plant dengan kapaitas masing-masing 13.000 sampai 15.000 L. Kapasitas
total mencapai 2,7 L/detik untuk satu unit pompa. Unit ini melayani
penyediaan air bersih untuk kawasan lingkup PPS Kendari dan wilayah
sekitar kompleks PPS Kendari. Sumber air baku Instalasi Pengolahan Air
Bersih PPS Kendari adalah sumur bor yang dialokasikan khusus untuk
instalasi pengolahan air bersih berjumlah 3 unit sumur bor dengan masing-
masing kedalaman 100 meter .
4.4 Proses Pengolahan Air Bersih
4.4.1 Sumber Air Baku
Sumber air baku yang digunakan di wilayah kerja Pelabuhan
Perikanan Samudra Kendari adalah berasal dari sumur Bor yang tersebar

18
di 6 titik akan tetapi untuk saat ini jumlah sumur bor yang berfungsi
hanya 3 sumur. Berikut salah satu gambar dari sumur bor yang
digunakan

Gambar 3. Sumur Bor yang digunakan untuk sumber air baku


Gambar 4. Bagan Proses Pengolahan Air Bersih

Gambar 5 Unit Penampungan Awal (Treatment I)

19
Gambar 6 Bagian dalam Penampungan Awal

Air yang berasal dari sumbernya dalam hal ini sumur bor ditampung di bak
penampungan awal dengan rata-rata volume air sebesar 750 ton/hari. Perawatan
bak penampungan secara keseluruhan dilakukan 3 bulan sekali, meliputi perawatan
mesin, perpipaan dan kapur pada dinding-dinding yang dilalui air.
Pada unit ini, air dari unit penampungan awal di proses melalui beberapa tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap Aerasi

Gambar : 7 Proses Aerasi Alami

Oksigen yang berada di udara, melalui proses


aerasi ini akan selanjutnya akan bereaksi dengan senyawa ferus
dan  manganous terlarut merubah menjadi ferric  (Fe) dan maganic oxide
hydrates yang tidak bisa larut. Dengan kedua cara tersebut jumlah oxigen
pada air bisa dinaikan 60 – 80% (dari jumlah oksigen yang tertinggi, yaitu air

20
yang mengandung oksigen  sampai jenuh). Metode Aerasi pada unit ini
menggunakan cascade aerator yang terdiri atas 4-6 step/tangga, setiap step
kira-kira ketingian 30 cm. Cascade Aerator terdiri atas 2 unit yang berada
disebelah kanan dan kiri.
2. Tahap Pengendapan (Sedimentasi)
Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara alami
di dasar penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air.
Kemudian air di alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit Filtrasi. Bak
sedimentasi terdiri atas 2 unit disesuaikan dengan jumlah cascade aerator.
4.4.2 Unit Pengolahan (Treatment 2)

Gambar 8 : Bak Treatment II

Pada Bak Treatment II terdapat beberapa tahap didalamnya diantaranya :


1) Tahap Koagulasi ( Pemberian Koagulan)

Gambar : 9 Pemberian Larutan Cair Koagulan

21
Pemberian larutan koagulan cair berupa Natrium Hidroksida (NAOH)
dengan ukuran kapasitas air yaitu 25 liter/ 25 kg bubuk
2) Tahap Penyaringan (Filtration)

Gambar : 10 Penyaringan Pertama

Tahap penyaringan pada unit ini terdiri atas 2 tahap. Penyaringan


pertama adalah penyaringan padatan kasar/lumpur terdiri atas 2 bak
penyaringan menggunakan filtrasi screen layer yang terbuat dari stainlees.
Bak penyaringan kedua disaring melewati media penyaring yang
disusun dari bahan-bahan berupa kerikil setebal 30 cm, pasir kuarsa setebal 20
sm dan karbon aktif setebal 30 cm.

Gambar 11. Bak Filtrasi

22
Proses penyaringan kedua ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan
terlarut dan tak terlarut sebelum melalui proses disinfeksi.adapun bahan
yang digunakan dalam proses filtrasi yaitu Kerikil,Pasir dan karbon Aktif.
3) Tahap disinfeksi
Sebelum masuk pada unit penampungan akhir (reservior) air akan
terlebih dahulu melalui proses disinfeksi dengan menambahkan bahan kimia
Natrium Hipoklorit (Na.CLO) yang diberikan tiap 1 kali sehari 3 kg
sebanyak 10kg/hari.

4.4.3 Unit Penampungan Akhir (Reservior)

Gambar 12. Bak Reservoir

Gambar 13. Bagian Dalam Bak Penampungan Akhir ( Reservoir )

23
Pada Unit ini air akan di tampung dan siap didistribusikan keseluruh
perusahaan yang berada pada kawasan PPS Kendari.

4.5 Mekanisme Pengelolaan Air Bersih di PPS Kendari .


Mekanisme Pengelolaan air bersih di PPS Kendari dapat dilihat dengan
melalui beberapa alur tahapan :

Gambar 14: Mekanisme pengelolaan air bersih di PPS Kendari

Jika dikelompokan, sistem penyediaan air bersih yang di PPS Kendari terbagi
menjadi tiga tahapan yaitu tahapan pengadaan dan tahapan pengolahan,
Pendistribusian .
a. Pengadaan
Fasilitas instalasi di PPS Kendari pada tahapan pengadaan terdiri atas
intake, bak sedimentasi dan pipa transmisi .Urutan mekanisme penyediaan
air bersih adalah : volume air yang diperoleh melalui air tanah dari 6 titik
sumur bor tetapi yang berfungsi sebanyak 3 titik sumur bor yang ditarik
melalui mesin pompa air dan ditampung pada intake. Kemudian air
dialirkan menuju bak pengendapan untuk mengendapkan partikel – partikel
yang terbawah bersama aliran air yang telah mengalami proses sedimentasi
dialirkan secara gravitasi dengan bantuan mesin pompa penyalur air
melalui pipa transmisi air baku menuju bak pengolahan.
b. Pengolahan
Aliran air baku yang sampai pada bak pengolahan di PPS Kendari masih
bermasalah dalam hal kualitas , seperti kesadahan dan sebagainya . Aliran
air ini harus melalui proses filtrasi di dalam bak pengolahan. Pada proses

24
filtrasi, aliran air akan “ terhadang “oleh media saringan ( pasir) yang
memiliki ukuran sangat kecil dengan ukuran pori –pori pasir. Seiring dengan
lambatnya aliran air dalam media penyaringan dan panjangnya waktu
kontak antara air dan media penyaring serta aliran yang berkelok – kelok
melalui pori – pori.
Saringan memberikan kesempatan partikel halus untuk saling
berinteraksi membentuk gugusan yang lebih besar atau seperti lapisan
biologis yang kemudian tertahan oleh pori pori saringan ( akumulasi kotoran
tersebut akan menempel pada media)
Dengan adanya lapisan itu, disamping proses penyaringan secara
fisika , terjadi pula penghilangan kotoran secara bio- kimia.sehingga zat besi
, mangaan, dan zat lain yang menimbulkan bau dan kesadahan akan hilang
dihasilkannya filtrate dari proses ini yaitu air yang terbebas dari partikel –
partikel yang tidak diharapkan ada dalam air bersih .kondisi air yang
memiliki kandungan kapur yang sangat tinggi, mengharuskan pengolahan
air bersih di PPS Kendari menggunakan bahan kimia antara lain:PAC,
Natrium Clorat, Natrium Hidroksida dan karbon aktif.
Proses pengolahan air bersih secara singkat dapat dijelaskan melalui
dua tahap yaitu :
1. Air tanah di pompa terlebih dan ditampung pada bak penampung yang
bertujuan untuk melakukan pengendapan lumpur, pembersihan dan
kotoran – kotoran
2. Air diolah menggunakan bahan kimia untuk kemudian didistribusikan .
Pendistribusian air bersih ke unit- unit kegiatan bergantung pada
permintaan akan air bersih tersebut. Permintaan air bersih di PPS Kendari
setiap bulanya cukup fluktuatif, bergantung pada musim penangkapan/
musim melaut pada saat musim penangkapan, permintaan air bersih
untuk bekal melaut meningkat, begitu juga permintaan es yang bahan
baku air bersihnya dari pelabuhan turut meningkat. Sedangkan aktivitas –
aktivitas lain di pelabuhan tidak signifikan mempengaruhi fluktuasi .
pada saat musim puncak penangkapan permintaan air bersih naik secara

25
drastis sehingga pihak pelabuhan kesulitan menyediakan air bersih
bahkan mengalami kekurangan dalam suplai air. Namin sebaliknya
ketika tidak musim ikan, air bersih yang tersedia cukup banyak bahkan
melimpah tidak terkendali . kondisi ketersediaan air bersih di PPS
Kendari sangat bergantung pada kondisi ketersediaan air tanah pada 6.
Titik sumur bor yang tersebar di sekitar kawasan PPS Kendari.
4.6 Pengelolaan Limbah Cair Dan Padat
4.6.1 Diagram Alur Pengolahan Limbah cair PPS Kendar

LIFE TANK *pemisahan


limbah padat dan cair
400 / hari dengan sistem
pengolahan hembusan

LIFT STASION*pengumpulan
Asal limbah :
Kloset
Cucian ikan
Limbah kapal

STOCK TANK
*control* bak pengendapan
lumpur

AERATION TANK
*manajemen distribusi O2

WATER TREATED THANK


*Tahap akhir

OXIDATING TANK
*Manajemen oksidasi

Gambar 15. Diagram Alir Pengolahan Limbah cair di PPS Kendari

26
Dari hasil gambar alur pengolahan STP (Sewage treatment plan) kami

simpulkan :

1. Pada tahap Life tank yakni tahap pemisahan pada tahap ini pemisahan di
lakukan antara limbah padatan dan limbah cair , sayangnya hasil observasi
pengelolaan limbah cair sudah baik dan ter distribusi dengan tepat ,namun
untuk limbah padatan pengelolaanya masih belum jelas . limbah padatan
dari hasil obeservasi yakni ,kantong plastic ,botol aqua gelas dan beberapa
kaleng -kalengan .
2. Pada tahap stock tank terjadi penumpukan limbah namun menurut petugas
hal ini biasa terjadi mengingat penumpukan limbah atau biasa meraka
mengatakan pengendapan diakibatkan limbah cair masih bercampur
dengan lumpur .
3. Stock Tank tahap ini sudah terjadi perpisahan limbah namun kekentalan
cairan masih boleh dikata cukup kental
4. AERATION TANK dan OXIDATING TANK dengan tahapan
menggunakan metode distribusi O2 dan oksidasi guna menurunkan kadar
BOD dan COD pada air limbah .
5. Tahap akhir air limbah di alirkan ke badan air, badan air tersebut dijadikan
indikator apakah limbah yang dibuang masi dalam nilai ambang batas. Jika
ikan yang ada di dalam badan air mati bisa dikatakan air limbah tersebut
tidak aman dibuang ke lingkungan begitu pula sebaliknya jika ikan tersebut
hidup berarti limbah yang dibuang aman untuk lingkungan.

Secara kumulatif hasil observasi mengamabrkan dalam proses pengolahan


sudah melakukan sesuai procedural yang telah di tetapkan , dimana dalam
tahap -tahapnya memang telah menyaring dan memperbaiki kualitas
limbah sehingga kalau kita melihat konsentrasi pada limbah cair sudah
sangat tersaring dengan baik

27
4.6.2 Jumlah Limbah cair yang dihasilkan di wilayah PPS Kendari
Menurut data dari Pengolahan UPI dan Fasilitas Umum PPS Kendari jumlah
produksi limbah cair yang dihasilkan pada tahun 2022 dapat dilihat pada
table berikut
No Bulan Nomor KWh meter Jumlah
Awal Akhir yang Sumber
dibuang
1 Januari 8.420 10.247 1.827
2 Februari 10.247 12.877 2.630
3 Maret 12.877 14.781 1.904 Pengolahan

4 April 14.781 15.914 1.133 UPI dan

5 Mei 15.914 16.942 1.028 Fasilitas

6 Juni 16.942 19.600 2.658


Umum
7 Juli 19600 21.572 1.972
8 Agustus 21.572 22.817 1.245
9 September 22.817 24.299 1482
10 Oktober 24.299 27.480 3.181
11 November 27.480 30.468 2.988
12 Desember 30.468 33.553 3.085
Jumlah 25.133 M3
Rata-rata 2.094 M3

Table 1. Jumlah Limbah cair yang dihasilkan di wilayah PPS Kendari

4.6.3 Alur Pengolahan Limbah Padat di wilayah PPS Kendari


Adapun alur pengolahan limbah padat di wilayah PPS kendari dapat dilihat pada
gambar berikut

28
Timbulan Sampah / Sumber
Sampah

Pengumpulan

Pemilahan

Pengangkutan

Gambar 16. Alur Pengolahan Limbah Padat di PPS Kendari

Dari gambar alur pengolahan sampah diatas dapat dilihat bahwa


pengolahan sampah di PPS kendari dimulai dari sumber sampah yang
dihasilkan baik itu dari perkantoran, kantin ,aktivitas perikanan dll itu telah
disiapkan tempat sampah di setiap unit yang terpisah antara sampah organic
dan anorganik dimana setiap hari sampah tersebut dikumpulkan di Tempat
Penyimpanan Sementara. Setelah dilakukan pengumpulan selanjutnya
dilakukan pemilahan untuk sampah yang masih memiliki nilai ekonomis
seperti botol bekas kaleng bekas dll disimpan untuk dijual kembali sedangkan
sampah yang sudah tidak memiliki nilai ekonomis dimasukan didalam mobil
pengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
4.6.4 Jumlah limbah padat yang dihasilkan di wilayah PPS Kendari
Adapun jumlah limbah padat yang dihasilkan di wilayah PPS kendari tahun
2022 dapat dilihat pada table berikut :
No Bulan Sampah (M3) Dalam Kg
1 Januari 146 55.009
2 Februari 152 57.269
3 Maret 177 66.688
4 April 159 59.907
5 Mei 169 63.674

29
6 Juni 171 64.428
7 Juli 158 59.530
8 Agustus 158 57.275
9 September 121 45.589
10 Oktober 132 47.850
11 November 253 95.323
12 Desember 221 83.600
Jumlah 2017 756.142
Rata-rata/Bulan 168 63.012

Tabel 2. Jumlah Limbah padat yang dihasilkan di PPS Kendari

30
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari merupakan pusat
Industri perikanan terpadu yang telah lama berdiri dan beroperasi sejak tahun
1990 dan diresmikan oleh Presiden RI Soeharto. Pada aktivitasnya, PPS
Kendari setiap hari menghasilkan limbah berupa limbah padat (sampah plastik,
sisa makanan, daun kering dan lain sebagainya) maupun limbah cair (air
cucian ikan, air sabun/deterjen dan air tinja).
Air limbah domestik oleh aktivitas industri pengolahan ikan dan
industri penunjang lainnya yang terdiri dari Kurang Lebih 30 perusahaan di
kawasan PPS Kendari. Semua limbah cair yang hasil aktivitas dari masing-
masing perusahaan (pengolahan ikan dan penunjang), kantor PPS, mess
nelayan, MCK, Kantin, Poliklinik, Posyandu dan fasilitas umum lainnya
dialirkan kedalam jaringan Instalasi Pengolahan Air (IPAL) melalui bak
control (manhole). Hasil buangan limbah cair disalurkan melalui pipa supply.
Limbah padat domestik berupa sampah plastik maupun sisa makanan
dikumpulkan ditempat penampungan sementara, kemudian diangkut oleh truk
pengangkut sampah setiap harinya dengan volume timbulan sampah rata-rata
10 m3/hari.
Air bersih yang digunakan untuk semua aktivitas di Pelabuhan
Perikanan Kendari dikelola dan diolah sendiri oleh pihak PPS Kendari
sebagai bentuk fasilitator untuk perusahan-perusahaan yang berada dikawasan
PPS tidak terkecuali nelayan dan pelaksana pelayanan PPS terpadu. Unit
pengolahan air bersih Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari merupakan
unit pengolahan air bersih yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih
untuk kawasan lingkup PPS Kendari dan wilayah sekitar kompleks pelabuhan
perikanan samudera Kendari.

31
5.2 Saran Individu

1. Perlu dilakukan pengadaan dan pendistribusian air bersih. Penambahan titik


sumur bor perlu dilakukan untuk mengacu pada penambahan satu unit water
treatment.
2. Sebaiknya got disekitaran PPS Kendari lebih di perhatikan agar tidak berbau
dan menggangu aktivitas.
3. Sebaiknya para petugas lebih memperhatikan perilaku masyarakat atau
pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan terutama membuang
ke laut.
4. Sebaiknya ada petugas khusus atau lakukan penyemprotan rumput rutin
untuk membersihkan rumput-rumput di sekitaran PPS Kendari baik itu
taman,selokan,dll agar terlihat lebih indah dan bersih.
5. Lakukan penyemprotan rutin desinfektan di sekitaran PPS Kendari untuk
menghambat dan membunuh mikroorganisme misalnya bakteri,virus
jamur,dll. ini di tujukan agar pegawai di PPS Kendari lebih sehat dan tidak
gampang terkena penyakit.

32
DAFTAR PUSTAKA

Permenkes RINo 32. 2017. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi.Jakarta

Jayadipraja, E.A. 2020. Pencemaran Udara : Dampaknya Bagi Kesehatan.


Kendari: Penerbit KBM Indonesia.

Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. 2022. Profil Pelabuhan Perikanan


Samudera Kendari. Kendari

Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, 2021. Sumber Daya Manusia dan


Tenaga Kerja di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.Jakarta.

Undang-Undang No. 32, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta.

33
LAMPIRAN
Gambar Dokumentasi Kegiatan Selama Magang Penyediaan Air Bersih di
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari

No Gambar Keterangan Gambar

1 Senin Tanggal 3 /7/2023


mengikuti kegiatan upacara
sekaligus penerimaan magang di
PPS Kendari

Senin Tanggal 3 /7/2023 melihat


proses pengolahan air limbah di
Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) PPS Kendari

34
3

Senin Tanggal 3 /7/2023 melihat


tempat Pengolahan Air Bersih

Selasa/4/7/2023 pengenalan
profil Pelabuhan Perikanan
Samudera Kendari

35
5 Selasa/4/7/2023 Melihat
Tempat pelelangan Ikan (TPI)
Higienis

6 Rabu/5/7/2023 Mengunjungi
tempat Sumber air baku (sumur
Bor) yang akan diolah dan
digunakan di wilayah PPS
Kendari

7 Rabu/5/7/2023 Mengunjungi
tempat pengoperasian panel
mesin sumur bor

36
8

Kamis 6/7/2023 melakukan


Tanya jawab dengan pihak PPS
terkait pengelolaan limbah padat
dan melihat langsung proses
pengumpulan,pemilahan dan
pengangkutan limbah padat

37
9

Jumat 7/7/2023 melihat proses


pengolahan air bersih pada bak
Treatment I dan Bak Treatment
II

38
10 Senin /10/7/2023 melakukan
kerja bakti

11

Selasa,11/7/2023 melakukan
penanaman pohon bersama

39

Anda mungkin juga menyukai