OLEH :
MEI SINTA
Q1B119001
KELOMPOK 9
i
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROYEK PERIKANAN
OLEH :
MEI SINTA
Q1B119001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Kendari
Stambuk : Q1B119001
Kelompok : 9 ( sembilan )
Menyetujui,
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Perencanaan dan Evaluasi Proyek Perikanan
iii
RIWAYAT HIDUP
TK Raudfatul Athfal , Penulis masuk SD pada Tahun 2007 dan tamat pada Tahun
melanjutkan kebangku SMP dan tamat pada Tahun 2016 di SMP Negri 1 Kulisusu
SMK Negeri 1 Kulisusu Utara Jurusan Agribinis Perikanan dan tamat pada Tahun
2019. Kemudian pada Tahun 2019 Penulis melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
diselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Perencanan dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Irdam Riani M.Si selaku Dosen
oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan dan Kegunaan.................................................................... 2
A. Deskripsi Teori.............................................................................. 3
1. Kepala Udang......................................................................... 3
2. Pengolahan Tepung Kepala Udang........................................ 4
3. Analisis Kelayakan Finansial ................................................ 5
4. Aspek Kelayakan Fianansial.................................................. 7
a. Biaya
b. Produksi
c. Penerimaan
d. Keuntungan
e. R/C Ratio
f. Net Pesent Value (NPV)
g. Internal Rate of Return (IRR)
h. Payback Periode (PP)
B. Penelitian Terdahulu..................................................................... 15
C. Kerangka Pikir............................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi wilayah dan hasil laut yang sangat besar
Salah satu hasil perikanan tersebut adalah udang. Udang terdiri dari beberapa
spesies yaitu udang galah, udang windu, udang rebon, udang karang, udang
Dewasa ini, udang merupakan salah satu hasil laut terbesar di Indonesia
yang memiliki nilai ekonomis dan menjadi komoditas perikanan yang umumnya
di ekspor dalam bentuk beku (70%), bentuk olahan (27,9%) dan bentuk udang
segar (1,5%). Salah satu jenis udang unggulan ekspor Indonesia adalah udang
vanname (Litopenaeus vannamei), pada tahun 2010 hingga 2014 udang vanname
limbah dari berat udang dibuang, terutama kulit dan kepala (DJPB, 2014).
merupakan limbah industri potensial. Selain karapas yang merupakan bahan baku
kitin dan kitosan, daging pada kepala udang masih dapat digunakan untuk bahan
baku ataupun bahan tambahan dalam pembuatan produk pangan. Oleh karena itu,
viii
udang,.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
Kendari
Praktek lapang ini diharapkan dapat memberi kegunaan bagi berbagai pihak :
dan daging udang sebagai potensi lokal daerah Kota Kendari, Sulawesi
Tengggara
ix
II. TINJAUN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Kepala Udang
spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi .Secara morfologi, udang
terdiri dari dua bagian, 6 yaitu bagian kepala yang menyatu dengan dada
tubuhnya tertutup kulit kitin yang tebal dan keras. Bagian kepala beratnya
lebih kurang 36-49% dari total keseluruhan berat badan, daging 24-41% dan
kalsium karbonat 45-50 persen dan kitin 15-20 persen. Selain sebagai sumber
Gambaran kandungan 7 protein dan mineral yang cukup tinggi dari limbah
udang, dapat dijadikan sebagai pakan alternatif untuk ternak (Muzzarelli dan
10
tahun ke tahun terus meningkat. Selama ini produksi udang Indonesia rata-
rata meningkat sebesar 13,6% per tahun. Maka diperkirakan produksi udang
nasional tahun 2016 mencapai 756.576 ton. Dari proses pembekuan udang
untuk ekspor, 60-70% dari berat total udang menjadi limbah (kulit udang)
sehingga diperkirakan pada tahun 2016 akan dihasilkan limbah udang sebesar
sejumlah besar limbah padat berupa cangkang yang sangat potensial sebagai
pengolahan udang daging berupa bagian kepala, cangkang dan udang kecil
protein kasar yang cukup tinggi, yaitu sebesar 45-55 % (Gernat, 2001;
11
pendapatan (Luhur, dkk., 2016). Menurut Djunaidi dkk (2009), tepung
limbah udang (TLU) terbuat dari limbah udang sisa hasil pengolahan
bagian kepala, cangkang dan udang kecil utuh dalam jumlah sedikit.
pencucian.
c.) Kulit dan kepala udang vanname yang sudah bersih kemudian
pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya usaha
12
yang dijalankan. Analisis finansial merupakan suatu analisis yang
aspek organisasi, aspek komersial, aspek ekonomi dan aspek finansial. Tidak
digunakan yaitu :
proyek. Asumsi dasar ini biasanya mencakup umur proyek, suku bunga
13
b.) Perhitungan Harga bahan baku
biaya bahan baku utama, bahan baku pembantu, dan bahan pengemas.
metode depresiasi garis lurus (Straight Line) yaitu metode yang berdasar
pada asumsi bahwa nilai aset berkurang secara proporsional terhadap waktu
a.) Biaya
14
Biaya mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan.
biaya tetap, biaya variabel, pajak, rugi yang diakibatkan penjualan aktiva tetap
dan penyusutan barang investasi. Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya investasi
1. Biaya Investasi .
2 .Biaya Produksi
Biaya tetap adalah biaya produksi yang jumlah totalnya tetap meskipun
baku, biaya bahan pembantu, biaya bahan pengemas, biaya utilitas, dan upah
tenaga kerja.
b.) Produksi
kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor
15
produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja dan skill. produksi
juga dapat merupakan benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan
oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
(kusuma, 2014).
c.) Penerimaan
yang paling besar dari hasil penjualan tunai. Penerimaan kas ialah semua bagian
dari mana perusahaan kass yang didapatkan perusahaan baik dalam uang tunai
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan dijual ke pasar agar dapat
dbeli oleh konsumen. Hasil penjualan disebut sebagai total penerimaan (Total
jumlah barang yang terjual naik, harga tidak berubah; b) jumlah barang yang
terjual tetap, tetapi harga naik; dan c) baik jumlah barang yang terjual maupun
dengan jumlah barang yang terjual atau TR/Q = AR = Price. TR pada jumlah 30
jumlah 40 unit barang yang terjual, harganya turun menjadi Rp 4,50 maka TR =
16
tertentu barang yang terjual disebut sebagai Marginal Revenue (MR). MR =
d.) Keuntungan
selama periode tertentu yang dinyatakan dalam nilai rupiah. Keuntungan juga
bisa disebut sebagai hasil penjualan suatu barang atau jasa yang didapat
melebihi modal Setelah dipahami konsep pendapatan dan biaya lebih lanjut
keuntungan adalah selisih antara Total Revenue (TR) dengan Total Biaya (TC)
(khumairoh, 2013).
π = TR TC
Keterangan :
π = Keuntungan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
e.) R – C Ratio
dengan biaya total. Semakin besar nilai R/C maka semakin besar pula
TR
R/C Ratio =
TC
Keterangan :
17
TR = Total revenue (Total Penerimaan)
Kriteria :
- Jika R/C >1, maka usaha tersebut untung sehingga usaha tersebut layak
untuk dilanjutkan,
- Jika R/C = 1, maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi (impas),
value penerimaan dengan present value pengeluaran kas. Present value adalah
konsep yang menyatakan jumlah uang saat ini yang bernilai lebih dari jumlah
yang sama pada masa depan. Dengan kata lain, uang yang diterima pada masa
depan tidak bernilai sama dengan jumlah yang diterima pada masa kini
(Khumairoh, 2013).
Metode ini dikenal sebagai metode Present Worth dan digunakan untuk
analisa, yaitu dengan menentukan base year market value dari proyek. Net
Present Value dari suatu proyek merupakan nilai sekarang (present value)
(1995) dalam metode NPV dari sisi investor pertama-tama menghitung nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu,
kemudian jumlah nilai sekarang dari jumlah investasi (initial outlay). Selisih
nilai sekarang dari keseluruhan arus kas dengan nilai sekarang dari pengeluaran
18
untuk investasi (initial outlay) dinamakan nilai bersih sekarang (Net Present
Value). Metode ini memperhatikan baik aliran kas netto (Net Cash Flow) yang
(discount rate) yang ditetapkan 12,5% dengan asumsi tidak ada perubahan
tingkat suku bunga selama konsesi. Analisa nilai NPV yang ditinjau adalah dari
pinjaman. Dari tabel 5.9 terlihat nilai IRR sebesar 27%. Nilai IRR ini lebih
besar dari tingkat bunga (discount rate) yang digunakan yaitu 12,5%,
sehingga IRR > 12,5% dapat disimpulkan bahwa proyek layak untuk
19
dilaksanakan (Kasmir, 2003).
P 2−P 1
IRR = P1 – C1 ×
C 2−C 1
Keterangan :
P1 = Tingkat bunga 1
P2 = Tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
- Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi
diterima.
- Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.
cepat investasi yang dilakukan bisa kembali yang dinyatakan dalam suatu
waktu (tahun atau bulan), (Khumairoh, 2013). Metode ini untuk mengetahui
pada tabel 1. Payback Periode dari investasi proyek pembangunan pasar Plaju
terjadi pada tahun ke-7 (tahun 2012) sejak biaya investasi dikeluarkan (tahun
2006) atau pada tahun ke-4 (tahun 2012) sejak pengoperasian pasar (tahun
20
2009). Hasil ini menunjukkan bahwa pada tahun ke-4 (tahun 2012) uang yang
Investasi
Payback Period = ×1 Tahun
cashflow
Kriteria seleksi :
mengetahui titik impas dari suatu usaha. BEP merupakan titik pertemuan
mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi,
tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain labanya sama dengan nol).
Dalam analisis break even point memerlukan informasi mengenai penjualan dan
biaya yang dikeluarkan. Laba bersih akan diperoleh bila volume penjualan
kerugian bila penjualan hanya cukup untuk menutup sebagian biaya yang
Analisis break even point tidak hanya memberikan informasi mengenai posisi
perusahaan dalam keadaaan impas atau tidak, namun analisis break even point
Tujuan analisis titik impas adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas dimana
pendapatan hasil penjualan sama dengan jumlah semua biaya variabel dan biaya
21
tetapnya. Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka
tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan tersebut. Masalah break-
even baru muncul apabila suatau perusahaan di samping mempunyai biaya variabel
TC
BEP Produksi = =
P
TC
BEP Harga = = Rp
Y
Keterangan :
Y = Jumlah Produksi
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Nintha Pratiwi dkk, ( 2017) dengan judul
dan kepala udang vanname. Metode penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu: 1.)
Preparasi pembuatan tepung kulit dan kepala udang vanname, 2.) Analisis
proksimat tepung kulit dan kepala udang vanname. Parameter yang diukur pada
tahap satu meliputi perhitungan nilai proporsi dan rendemen, pada tahap kedua
22
Hasil penelitian menunjukan bahwa udang vanname memiliki nilai proporsi
sebagai berikut: kepala 23,75%, kulit 15,75% dan daging 55,63%. Komposisi
kimia yang terdapat pada tepung kulit dan kepala udang vanname adalah sebagai
berikut: kadar air 10,12% (bb), kadar abu 27,59% (bk), kadar protein 66,63% (bk)
dan kadar lemak 2,65% (bk), dengan rendemen tepung yang dihasilkan adalah
15,95%.
kadar air, daya kembang dan organoleptik pada produk kerupuk kepala udang.
Penelitian ini dilakukan oleh Giftania dkk (2019) dengan judul Analisis
Proksimat dan Pembuatan dari Lembah Kulit dan Kepala Udang Whiteleg Shrimp
terkandung dalam Crustacea berada dalam kadar yang cukup tinggi berkisar 20-
60%. Udang merupakan komoditas penting bagi hasil perikanan Indonesia. Pada
Hasil samping pengolahan udang berupa limbah kulit dan kepala. Limbah ini
belum termanfaatkan secara baik dan berdaya guna, bahkan sebagian besar
merupakan buangan yang juga turut mencemari lingkungan. Salah satu alternatif
upaya pemanfaatan limbah udang agar memiliki nilai dan daya guna yang menjadi
produk yang bernilai ekonomis tinggi adalah pengolahan limbah udang menjadi
kitosan, salah satu dari jenis udang yang dapat diolah limbahnya sebagai kitosan
23
adalah Litopenaeus vannamei.Optimasi pembuatan kitosan melalui reaksi
suhu 90°C selama 1 jam. Reaksi deproteinisasi dengan larutan NaOH 3,5 %,
berwarna putih. Dengan analisis proksimat pada kulit udang sebelum dilakukan
proses pembuatan kitosan diperoleh hasil kadar air 6,7083%, kadar abu 0,3317%,
Penelitian ini dilakukan oleh Shafurah dkk (2019) degan judul Pembuatan
sebagai pengganti flavor MSG. metode yang digunakan adalah analisa sensori
yang dilakukan terhadap panelis. Bubuk flavor kepala udang dibuat dengan dua
Hasil uji sensori menunjukkan bahwa pada spesifikasi kenampakan dan bau hasil
olahan bubuk flavor sampel A lebih disukai namun untuk rasa dan tekstur panalis
Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu dkk (2019) dengan judul Lushisan
Biscuit Substitusi Kulit Udang Sebagai Cemilan Kaya Protein . Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan warna, rasa, aroma, tekstur dan
24
pengulangan 3 kali dengan empat variasi sustitusi tepung kulit udang yaitu 0%,
5%, 10%, dan 15%. Perlakuan F.10% (Tepung Terigu Protein Rendah 90% :
Tepung udang 10%) merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan
skor penilaian terhadap warna, rasa, aroma tekstur dan keseluruhan berturut-turt
C. Kerangka Pikir
Produksi
Penerimaan Harga
Output
Harga Pendapatan
Input
Analisis Kelayakan
- NPV
Biaya Biaya - IRR
Tetap Variabel - R/C Ratio
- B/C Ratio
- Break Event Point
Total Biaya
25
Layak Tidak
Layak
dilaksanakan pada Hari rabu, yaitu pada pukul 08.00- Selesai. Lokasi Pelaksanaan
pengolahan kepala udang di Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah
1. Wawancara
26
digunakan dalam pengambilan data di lapangan yaitu menggunakan
kuisioner.
2. Observasi
Teknik yang digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari
dilteliti.
3. Dokumentasi
1. Data primer merupakan data-data yang diperoleh secara langsung dari sumber
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
praktek lapang ini. Data sekunder pada umumnya berupa data-data tertulis
serta data yang diperoleh dari berbagai macam media elektronik maupun
D. Konsep Operasional
lapang dalam mencapai tujuan. Konsep operasional dalam praktek lapang ini
yaitu:
27
1. Responden
penelitian. Responden adalah kriteria apa saja yang akan diberikan kepada
tersebut dapat tertuju dengan tepat dan sesuai harapan. Dalam hal ini juga
kuesioner terdapat beberapa rumus dan teori yang dapat digunakan. Misalnya
seperti menggunakan rumus aaker, rumus slovin, atau teori ferdinand. Lalu,
tidak ada batasan pasti untuk jumlah minimal responden kuesioner penelitian,
2. Kepala Udang
udang daging berupa bagian kepala, cangkang dan udang kecil utuh yang
pengolahan udang yang terdiri dari kepala dan kulit udang. Proporsi kepala
dan kulit udang diperkirakan antara 30-40% dari bobot udang segar.
Cangkang udang basah mempunyai kadar air 60-65% dan apabila dikeringkan
maka cangkang udang kering mengandung 50% protein kasar, 11% kalsium
28
bahan ini lebih cocok untuk bahan pakan ternak yang membutuhkan kalsium
3. Produksi
kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-
faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja dan skill.
produksi juga dapat merupakan benda-benda yang disediakan oleh alam atau
4. Biaya tetap
biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya bahan pengemas, biaya
5. Biaya variabel
atau turun tergantung pada volume produksi perusahaan. Biaya variabel akan
29
naik saat produksi meningkat dan turun saat produksi juga menurun, tidak
disebut sebagai biaya unit-level atau biaya tingkat level karena biaya-biaya
6. Total biaya
Biaya total atau total cost adalah biaya aktual yang dikeluarkan dalam
produksi tingkat output tertentu. Dengan kata lain, total biaya (biaya) yang
tingkat output tertentu. Dengan kata lain, total biaya (biaya) yang
7. Penerimaan
berupa uang yang diperolehe dari hasil penjualan barang yang di produksi.
30
Penerimaan kas ialah semua bagian dari mana perusahaan kass yang
didapatkan perusahaan baik dalam uang tunai juga surat berharga yang
8. Pendapatan
pemilik atau penyudahan beban entitas atau gabungan keduanya dalam masa
sedang berjalan.
9. Harga output
atau jasa yang diproduksi dalam periode waktu tertentu oleh masyarakat,
berdasarkan projek untuk menentukan apakah secara teknis layak, layak dalan
31
12. R/c ratio
keuntungan dari usaha tersebut. Analisis ini dilakukan untuk melihat keuntungan
relatif suatu usaha dalam satu tahunterhadap biaya yang digunakan tersebut.
Benefit Cost Ratio atau biasa disingkat dengan B/C Ratio merupakan salah
satu istilah dalam dunia usaha yang berkaitan dengan perhitungan keuntungan.
B/C Ratio juga digunakan sebagai salah satu konsep yang terkadang
mengetahui titik impas dari suatu usaha. BEP merupakan titik pertemuan antara
15. IRR
IRR adalah metode yang digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau
15. Layak
32
Suatu bisnis dikatakan layak dilakukan apabila memiliki banyak
persyaratan tertentu. Sistem manajamen ini bisa dalam banyak hal dari mulai
E. Analisis Data
a. Biaya
Biaya terdiri atas 3 yaitu biaya tetap (Fixed cost), biaya tidak tetap
(variable cost) dan biaya total (total cost). Biaya tetap berupa penyusutan dari
investasi/barang modal, pajak, dan lain sebagainya. Biaya tidak tetap yaitu
biaya yang digunakan untuk sekali pakai. Data biaya tetap dan biaya tidak
33
tetap digunakan untuk mengetahui total biaya atau total cost menurut
TC = FC + VC
Keterangan :
b. Penerimaan
berikut :
TR = P × Q
Keterangan :
c. Keuntungan
biaya pada suatu proses produksi baik secara konstan atau tetap ataupun tidak
konstan atau tidak tetap pada suatu proyek usaha tertentu (Sari dan Rauf,
π = TR TC
34
Keterangan :
π = Keuntungan
TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya
dalam satu tahunterhadap biaya yang digunakan tersebut (Hadi, 2021). Rumus
TR
R/C Ratio =
TC
Keterangan :
Jika R/C >1, maka usaha tersebut untung sehingga usaha tersebut layak
untuk dilanjutkan,
Jika R/C = 1, maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi (impas),
Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara Present Value dari
35
(aliran kas operasional maupun aliran kas operasional maupun aliran kas
terminal)di masa yang akan dating (Putri dkk., 2016). Rumus yang digunakan
adalah :
n
CFt
NPV ¿ ∑ −Io
t=1 ( 1+ K ) t
Keterangan :
yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa
P 2−P 1
IRR = P1 – C1 ×
C 2−C 1
Keterangan :
P1 = Tingkat bunga 1
P2 = Tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
36
Kriteria penilaian IRR adalah :
- Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi
diterima.
- Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.
Investasi
Payback Period = ×1 Tahun
cashflow
Kriteria seleksi :
mengetahui titik impas dari suatu usaha. BEP merupakan titik pertemuan
antara biaya dan penerimaan usaha (Fadih dan Kordiana, 2021). Rumus yang
digunakan adalah :
TC
BEP Produksi = =
P
37
TC
BEP Harga = = Rp
Y
Keterangan :
Y = Jumlah Produksii
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah R., Aisyah S., Puspitasari F., Candra. 2017. Penambahan Ekstrak
Kepala Udang Galah (Macrobacterium rosenbergii)Untuk
Meningkatka Kandungan Protein Pada Produk Olahan Stick. Vol . 7
No. 1 Hal 61-62.
Astriana, H.B., Damayanti,A.A., Larasati,E.K., Paryono., Himawan R.M.,
Djunaidi, I.H., T. Yuwanta, Supadmo dan M. Nurcahyanto. 2009. Pengaruh
penggunaan limbah udang hasil fermentasi dengan Aspergillus niger
terhadap performan dan bobot organ pencernaan broiler. JITV.14 ( 2 ):
104 ± 109
Erwan E dan Resmi. 2004. Performans ayam lurik yang diberi tepung limbah
udang olahan sebagai pengganti tepung ikan dalam ransom. Jurnal
Ilmu-ilmu Peternakan. Vol. II No. 1 Edisi Februari 2004. Fakultas
Peternakan Universitas Jambi.
Gittinger, J. Price. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian.
Penerjemah Slamet
Henry Simamora, Akuntansi Manajemen.( Riau: Star Gate Publisher, Edisi
ketiga, 2012).
38
Husnan, S. Muhammad, S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UUP
STIM YKPN.
Kadariah, Karlina L, Gray C. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek Edisi Revisi.
Jakarta: Universitas Indonesia Press. Sutomo dan Komet Mangiri,
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.
Kusuma. 2014. Ekonomika Industri. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Aslan
Khumairoh N. S. 2013. Analisia Investasi dengan Feasibiliyt Study untuk
Meningkatkan Kecerdasan Finansial pada Budi Daya Ikan di Sidoarjo
39