2022
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PENYULUHAN
PENINGKATAN KESADARAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK
DI DESA MOJOPUROGEDE BUNGAH GRESIK
Diajukan oleh :
ii
NOTA KESEPAKATAN BERSAMA
KULIAH KERJA NYATA
iv
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmatnya Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga program Kuliah Kerja Nyata semester antara Tahun 2022 di Dusun Kaweden
dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik. Laporan KKN ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban tertulis kami selama pelaksanaan KKN di Dusun Kaweden pada
khususnya dan Desa Mojopurogede pada umumnya, dari tanggal 10 Juli sampai dengan 25 Juli
2022. Kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-program yang telah
kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, S.T., M.T., IPM. selaku Kepala
Lembaga Penelitian Pengembangan Kepada Masyarakat.
2. I Putu Artaya S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen
3. Ibu Farida Hardaningrum, S.Si., M.T. selaku Kabid Abdimas Lembaga Penelitian
Pengembangan Kepada Masyarakat.
4. Ibu Ani Wulandari, SS., M.M. selaku Dosen Pembimbing Lapangan selama KKN ini.
5. Kedua Orang Tua
6. Semua anggota kelompok KKN Manajemen atas segala dukungan dan kekompakannya
7. Para Staff Fakultas Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Lembaga Penelitian
Pengembangan Kepada Masyarakat
8. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusun, baik secara moril maupun materi,
yang tidak dapat disebutkan satu per satu
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan,
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Semoga KKN ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
Sampah sudah menjadi masalah klasik pada setiap lingkungan, baik di kota maupun di
desa. Kurang nya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan adalah salah
satu penyebab terjadinya penumpukan sampah. Pengadaan penyuluhan tentang bagaimana
mengelola sampah bertujuan agar masyarakat sadar akan bahaya sampah bagi kesehatan dan
mengetahui cara mengelola sampah supaya menjadi sesuatu yang berguna. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah metode survey ke Dusun Kaweden Desa Mojopurogede.
Melalui kegiatan penyuluhan serta melakukan penggandaan tempat sampah organik dan
anorganik. Hasil dari evaluasi setelah kegiatan selesai adalah perilaku masyarakat kini sudah
lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan, dilihat sudah jarang sekali sampah-sampah
berserakan disekitar tempat tinggal.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang
berbentuk padat (Suyoto, 2008). Sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah Organik dan
sampah Non Organik. Sampah organik adalah sisa buangan yang berasal dari makhluk hidup
baik manusia, hewan maupun tumbuhan dan sifatnya yang mudah membusuk. Bakteri
merupakan agen yang sangat penting keberadaannya karena perannya sebagai pengurai alami,
Sampah ini sangat ramah lingkungan karena memang berasal dari makhluk hidup sehingga jika
kita berhadapan dengan Sampah organik tidak perlu bahan kimia, karena nantinya dia akan
terurai sendiri.
Sedangkan sampah Non Organik adalah segala sisa manusia yang sulit diurai kembali
oleh bakteri atau memerlukan waktu yang cukup lama untuk penguraiannya hingga ratusan
tahun. Sampah ini dihasilkan dari berbagai macam prosesdan tidak akan bisa terurai oleh
bakteri secara alami. Laju produksi sampah terus meningkat, tidak saja sejajar dengan laju
pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat.
Di sisi lain kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah
daerah belum optimal. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Di Indonesia, sekitar 56% sampah dikelola oleh pemerintah. Sisanya dikelola dengan
cara dibakar sebesar 35%, dikubur 7,5%, dikompos 1,6%, dan dengan cara lain 15,9%. Apabila
sampah dapat ditangani dengan lebih baik dan profesional, kondisi lingkungan akan menjadi
lebih bersih. Pembinaan dengan meningkatkan peran serta masyarakat juga diperlukan agar
mereka tidak lagi membuang sampah sembarangan seperti di sungai, kolam atau parit untuk
mengeliminasi menumpuknya timbunan sampah.
Membuat tempat pembuangan sampah organik dan Non organik oleh warga bertebaran
di sekitar rumah penduduk dan bahkan di pinggir jalan raya sehingga mengganggu keindahan
dan kebersihan Dsn Kaweden. Sampah menjadi masalah terbesar warga kaweden, karena
masyarakat yang masih berpikir dengan pola lama bahwa kali atau sungai adalah tempat
1
pembuangan sampah, dan sampah harus dibakar sepenuhnya, mengakibatkan tidak adanya
pengelolaan sampah dan membuat lingkungan tercemar.
Pencemaran lingkungan yang semakin meningkat disebabkan oleh berbagai hal, seperti
bertambahnya populasi manusia yang mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah yang
dibuang. Hal ini diperburuk dengan kurang memadainya tempat dan lokasi pembuangan
sampah, kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat dalam mengelola dan membuang
sampah, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat sampah, serta keengganan
masyarakat memanfaatkan kembali sampah, karena sampah dianggap sebagai sesuatu yang
kotor dan harus dibuang ataupun gengsi. Berbagai hal tersebut menyebabkan menurunnya
kualitas lingkungan yang berdampak negatif bagi masyarakat.
Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Oleh karena
itu, sampah haruslah diolah atau di daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan
dan mengganggu kesehatan manusia. Sampah yang selama ini kita buang begitu saja, ternyata
masih dapat diolah kembali antara lain dalam bentuk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita
rasa seni dan unik. Secara umum pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tahap kegiatan,
yaitu : pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir/pengolahan. Pada tahap
pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami proses-proses tertentu, baik secara
fisik, kimiawi, maupun biologis
2
1.3 Tujuan Kegiatan
3
1.5 Ruang Lingkup
Sesuai program KKN yang telah disepakati dan dilaksanakan, maka ruang lingkup
kegiatan KKN ini meliputi:
1. Lokasi KKN
2. Wakru KKN
Pelaksanaan KKN tahun 2022 ini dimulai dengan pembukaan KKN tanggal 10
Juli 2022 sampai dengan penutupan KKN tanggal 25 Mei 2022.
3. Program KKN
4. Sasaran KKN
Sasaran program ini adalah warga dusun Kaweden khususnya di RT. 001-003
RW. 001 desa Mojopurogede Bungah Gresik
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita cukup akrab dengan kata sampah. Tapi apa sih arti
dari sampah itu sendiri? Menurut KBBI, sampah adalah barang atau benda yang dibuang
karena tidak terpakai lagi. Sedangkan menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat.
Sampah yang kita hasilkan biasanya kita buang ke tempat sampah dan kemudian kita bawa ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS). TPS yaitu tempat sebelum sampah diangkut ke
tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Dari TPS,
sampah akan diangkut dan dibawa oleh Dinas Lingkungan menggunakan truk sampah ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). TPA adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan
sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Sampah yang dikelola berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas sampah
rumah tangga (berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja, dan
sampah spesifik), sampah sejenis sampah rumah tangga (berasal dari kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya), dan
sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, sampah yang
mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing
bongkaran bangunan, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau sampah yang
timbul secara tidak periodik)
5
Kegiatan penanganan sampah meliputi : pemilahan sampah sesuai jenis, jumlah,
dan/atau sifatnya; pengumpulan sampah ke tempat pengolahan residu; pengangkutan sampah
dari tempat pengolahan residu ke TPA; pengolahan sampah dalam bentuk mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk
pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara aman.
a. Menurut Kodoatic (2003), sampah merupakan limbah padat atau setengah padat dari
hasil kegiatan manusia, hewan atau tumbuhan atau kegiataan perkotaan.
b. Menurut Azwar (1990) menerangkan dalam bukunya bahwa sampah adalah segala
sesuatu yang sudah tidak dipakai, dipergunakan, disenangi sehingga harus dibuang.
c. Menurut SK SNI T-13-1990 F, sampah adalah limbah padat baik yang terdiri dari zat
organik maupun anorganik yang di kelola dengan komponen-komponen subsistem
yang saling mendukung, berinteraksi dan berhubungan satu sama lain.
d. Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk
padat. Kemudian yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena
sifat, konsentrasi, dan atau yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
6
Kegiatan pengurangan meliputi:
a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis,
jumlah, dan/atau sifat sampah;
b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber
sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat pengolahan sampah 3R
skala kawasan (TPS 3R), atau tempat pengolahan sampah terpadu;
c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan atau dari tempat
penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah 3R terpadu
menuju ke tempat pemrosesan akhir (TPA) atau tempat pengolahan sampah terpadu
(TPST);
d. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah;
e. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. volumenya memerlukan
pengelolaan khusus. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang berupa sampah
rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah
perkebunan, sampah peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah, sampah pemukiman,
sampah perdagangan (Asteria, 2015). Pengelolaan sampah berdasar jenis-jenis sampah
berdasarkan pemilihannya dibagi menjadi tiga yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah
bahan berbahaya dan beracun (B3) (Sucipto, 2012).
a. Sampah organik Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dan membusuk
yaitu dari makhluk hidup, baik manusua, hewan dan tumbuhan. Sampah organik terbagi
menjadi dua yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah yang
mengandung air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran termasuk dalam
7
sampah basah. Sampah kering merupakan sampah yang kandungan airnya sedikit
seperti kayu, ranting pohon, dan daun kering.
b. Sampah anorganik Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit untuk membusuk
dan sulit terurai. Sampah organik dapat digunakan kembali (reuse), yang dapat didaur
ulang (recycle), dan yang tidak berasal dari makhluk hidup. Sampah anorganik berasal
dari bahan yang terbuat dari plastik dan logam.
c. Sampah B3 Sampah B3 merupakan sampah yang mengandung merkuri dan
dikategorikan beracun serta berbahaya bagi manusia. Contoh dari sampah B3 yaitu
kaleng bekas cat dan keleng bekas minyak wangi. Sampah jenis ini biasanya merupakan
sisa dari pengolahan bahan kimia yang berbahaya.
a. Sumber tidak spesifik: Limbah yang berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pelarutan
kerak, mencuci, dan lain-lain.
b. Sumber spesifik: Limbah yang berasal dari proses industri (kegiatan utama).
c. Sumber lain: Limbah yang berasal dari sumber tak terduga seperti produk yang
kedaluwarsa, sisa kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
Penetapan harga setiap jenis sampah sesuai dengan kesepakatan pengelola bak sampah
sehingga harga dapat berubah tergantung pada harga pasaran. Apabila sampah ditabung
kemudian langsung ditukar uang tunai maka uang yang akan diterima sesuai dengan harga
pasaran saat itu, akan tetapi apabila sampah ditabung secara kolektif maka harga yang
diberikan merupakan harga stabil tidak tergantung pada harga pasar dan di atas harga pasaran
8
2.1.3 Sumber Sampah
a. Sampah rumah tangga Terdapat beberapa jenis sampah yang dihasilkan oleh sampah
rumah tangga yaitu sampah organik seperti sisa makanan, sampah dari kebun/halaman
dan sampah organik seperti bekas perlengkapan rumah tangga, gelas, kain, kardus, tas
bekas dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat pula sampah rumah tangga yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti bahan kosmetik, batu baterai
bekas yang sudah tidak terpakai.
b. Sampah pertanian Kegiatan pertanian juga dapat menimbulkan sampah yang pada
umumnya berupa sampah yang mudah membusuk seperti sampah organik (rerumputan,
dan lain-lain). Selain sampah organik, kegiatan pertanian juga menghasilkan sampah
berkategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) seperti pestisida dan juga pupuk buatan.
Kedua hal tersebut memerlukan penanganan yang tepat agar pada saat dilakukannya
pengolahan tidak mencemari linkungan maupun manusia.
c. Sampah sisa bangunan Kegiatan pembuatan gedung maupun sesudahnya juga
menghasilkan sampah selama ini seperti triplek, potongan kayu, dan bambu. Selain itu,
sampah yang dihasilkan juga seperti kaleng bekas, potongan besi, potongan kaca, dan
lain sebagainya.
d. Sampah perdagangan dan perkantoran Sampah dari perdagangan biasanya berasal dari
beberapa tempat yaitu pasar tradisional, warung, supermarket, pasar swalayan, mall.
Karena berasal dari berbagai tempat maka sampah yang dihasilkan pun berbagai jenis.
Jenis sampah yang ada dikegiatan perdagangan tersebut yaitu untuk anorganik terdapat
kertas, kardus, plastik, kaleng, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk jenis organik
yang menyumbang sampah lebih banyak terdapat sisa makanan dan dedaunan. Sampah
dari kegiatan perkantoran lebih banyak dihasilkan sampah jenis anorganik. Sampah
tersebut seperti kertas bekas, alat tulis-menulis, kotak printer, tinta printer, toner printer,
bahan kimia dari laboratorium, baterai, dan lain sebagainya.
e. Sampah industri Segala hasil dari kegiatan di industri yang tidak digunakan kembali
atau tidak dapat dimanfaatkan. Sampah dari kegiatan industri menghasilkan jenis
sampah yang sesuai dengan bahan baku serta proses yang dilakukan. Sampah dapat
diperoleh baik dari proses input, produksi maupun output.
9
BAB III
OBSERVASI LAPANGAN
Pelaksanaan KKN ini di awali dengan melaksanakan observasi lapangan dengan semua
anggota kelompok KKN di Desa Mojopurogede Bungah Gresik, Jawa Timur (tepatnya di dsn
Kaweden RT 001-003 RW 001). Setelah observasi pada hari yang sama kami melakukan
pertemuan dengan Bapak Kasmuji selaku Kepala Desa dan juga Bapak Sumarno selaku Ketua
RW 001 Dsn Kaweden Desa Mojopurogede Bungah Gresik dalam acara pembekalan KKN
untuk menggali lebih jauh tentang permasalahan yang dihadapi di tempat ini. Selain itu, juga
kami berdiskusi lebih lanjut untuk mencari solusi dari permasalahan yang timbul dari hasil
diskusi tersebut
10
3.2 Identifikasi Masalah
Setelah melakukan observasi dan pembekalan dengan ketua RW 001 dan Kepala Desa,
maka dapat diidentifikasi beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Dilingkungan RT 001-003 RW 001 ini masih terdapat beberapa lahan yang kurang
diperhatikan oleh pemiliknya dan masih masih terbengkalai, bahkan beberapa warga
menggunakan lahan sebagai lahan pembuangan sampah.
2. Tidak semua rumah di RT 001-003 RW 001 mempunyai bak sampah dan ada
beberapa yang sudah rusak, sehingga ada beberapa warga membuang sampah dengan
sembarang dan ada juga yang di bakar
3. Sampah yang berserakan dapat bermanfaat jika warga mempunyai pengetahuan
tentang sampah, yang dapat dimanfaatkan dengan cara mengelola sampah.
11
dapat di daur ulang menjadi kertas kembali; sampah plastik dapat dijadikan kerajinan
tangan atau minimal dapat dikumpulkan dan dijual kembali.
2. Penyuluhan dilakukan:
a.Penyuluhan Pengelolaan sampah organic
b. Penyuluhan Pengelolaan Sampah anorganik
12
BAB IV
Sebelum memulai kegiatan resmi KKN, tanggal 11 Juli 2022 semua anggota kelompok
KKN datang ke lokasi KKN untuk melakukan kegiatan observasi dan pembekalan KKN
bersama dengan Ketua RW Dusun Kaweden Desa Mojopurogede Bungah Gresik.
Setelah kegiatan tersebut, pada hari itu juga langsung melakukan koordinasi dengan
semua anggota KKN untuk membahas permasalahan serta pemecahan masalahnya.
Kegiatan pelaksanaan program KKN banyak terjadi penyesuaian dari rencana awal
karena sebagian besar peserta KKN telah bekerja dan penyesuaian jadwal dengan Desa
Mojopurogede, adapun pelaksanaan kegiatan KKN adalah sebagai berikut :
13
3. 12 Juli 2022 Pembuatan proposal
4. 15 Juli 2022 Pengajuan proposal ke kepala desa
5. 16 Juli 2022 Pengajuan proposal ke dosen pembimbing
6. 16 Juli 2022 Pengajuan proposal ke LPPM
7. 20 Juli 2022 Pembukaan KKN
8. 20 Juli 2022 Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan KKN
Mengecat tong sampah sebagai kenang-kenangan KKN Narotama
9. 21 Juli 2022
2022
Penyuluhan kepada masyarakat tentang peningkatan kesadaran
10. 24 Juli 2022
pengelolan sampah organik dan anorganik
Serah terima tong sampah kepada perwakilan kantor desa, masjid,
11. 25 Juli 2022
Dusun Kaweden RW 1
12 25 Juli 2022 Acara Penutupan
13. 27 Juli 2022 Editing video untuk tugas kelompok KKN
14. 3 Agustus 2022 Penyusunan jurnal dan laporan KKN
Tabel 1. Uraian kegiatan pelaksanaan KKN
Pembukaan resmi KKN dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 yang dihadiri oleh
perangkat desa dan warga desa Mojopurogede, dan seluruh mahasiswa KKN.
Pelaksanaan program KKN dimulai pada tanggal 10 Juli 2022 sampai dengan 25 Juli
2022, untuk detail pelaksanaannya sebagai berikut:
Pada tanggal 10 Juli 2022, semua anggota KKN kelompok kami melaksanakan survey
lapangan dan observasi ke Desa Mojopurogede, Bungah, Gresik. Kegiatan survey lapangan
dan observasi dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang ada pada desa tersebut
sehingga kami dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
14
b. Koordinasi program KKN bersama perangkat desa Mojopurogede
Pada tanggal 10 Juli 2022, kami melakukan koordinasi dengan perangkat desa untuk
menentukan program kerja yang akan kelompok kami laksanakan yang terkait dengan
permasalahan yang ada pada desa tersebut.
c. Pembuatan proposal
Pada tanggal 12 Juli 2022, membuat proposal pengajuan KKN untuk diajukan ke desa
Mojopurogede, dosen pembimbing, dan LPPM.
Pada tanggal 15 Juli 2022, perwakilan kelompok mengajukan proposal KKN kepada
kepala desa untuk mendapat persetujuan
Pada tanggal 16 Juli 2022, perwakilan kelompok mengajukan proposal KKN kepada
dosen pembimbing untuk mendapat persetujuan
Pada tanggal 16 Juli 2022, perwakilan kelompok mengajukan proposal KKN kepada
LPPM untuk mendapat persetujuan
g. Pembukaan KKN
Pada tanggal 20 Juli 2022, melaksanakan pembukaan KKN dengan dihadiri semua
anggota kelompok KKN, perangkat desa, dan perwakilan warga.
Pada tanggal 20 Juli 2022, menyiapkan dan membeli semua perlengkapan yang
dibutuhkan untuk KKN. Seperti tong sampah, cat, kuas, kardus, menyewa proyektor, mic, dll.
Pada tanggal 21 Juli 2022, mengecat tong sampah berdasarkan pemilahan sampahnya.
Membagi menjadi 2 jenis tong sampah untuk sampah organik dan anorganik. Untuk sampah
organik kami beri cat warna hijau dan untuk anorganik kami beri warna biru.
15
j. Penyuluhan kepada masyarakat tentang peningkatan kesadaran pengelolan sampah organik
dan anorganik
Pada tanggal 24 Juli 2022, kelompok KKN kami melakukan penyuluhan kepada
masyarakat terkait peningkatan kesadaran pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat ini dilaksanakan di Balai RW 1 Dusun Kaweden
Desa Mojopurogede. Materi yang dijelaskan saat kegiatan penyuluhan yaitu meliputi
pengertian sampah, komposisi sampah organik dan anorganik, bahaya sampah, tahap-tahap
pengelolaan sampah yang baik dan benar, manfaat pengelolaan sampah.
k. Serah terima tong sampah kepada perwakilan kantor desa, masjid, dusun Kaweden RW 1
Pada tanggal 25 Juli 2022, melaksanakan serah terima tong sampah ke beberapa
tempat seperti kantor desa, masjid, dan juga pada Dusun Kaweden RW 1 sebagai tempat
pelaksanaan KKN kami.
l. Acara penutupan
16
6. Konsumsi penyuluhan Rp. 250.000
7. Print id card Rp. 30.000
8. Print proposal + jilid Rp. 35.000
9. Souvenir Rp. 650.000
10. Cinderamata akrilik Rp. 150.000
11. Snack penyuluhan Rp. 300.000
12. Fotocopy proposal Rp. 20.000
13. Anggaran konsumsi Rp. 500.000
14. Transport Rp. 600.000
JUMLAH Rp. 3.500.000
Tabel 3. Rincian Pengeluaran Keuangan
17
4.1.4 Pembagian Tugas KKN
N0 Nama NIM Section Tugas
1 Elly 01219090 Ketua 1. Memimpin,
Rahmawati mengkoordinasikan,
dan mengendalikan
kegiatan KKN
dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan
KKN
2. Bertanggung
jawab terhadap
segala
permasalahan
dalam organisasi.
Kegiatan KKN yang sudah dilaksanakan oleh kelompok kami dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Warga Dusun Kaweden RW 1 mempunyai tong sampah baru untuk sampah organik
dan sampah anorganik yang dapat mengatasi permasalahan sampah warga.
2. Tempat umum pada Desa Mojopurogede mempunyai tong sampah baru untuk sampah
organik dan sampah anorganik yang dapat mengatasi permasalahan sampah warga.
3. Warga desa mendapat wawasan baru tentang pemilahan dan pengolahan sampah.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kegiatan KKN kelompok kami yang berlangsung dari tanggal 10 Juli 2022 sampai
dengan 25 Juli 2022 telah berjalan dengan lancar, dimulai dari Nota Kesepahaman
Bersama (MoU) antara Kepala Desa Mojopurogede Bungah Gresik dengan Rektor
Narotama Surabaya sampai dengan acara penutupan KKN.
2. Program kegiatan KKN yang telah dilaksanakan adalah:
- Penyuluhan peningkatan kesadaran pengelolaan sampah organic dan anorganik
- Pengadaan tong sampah organic dan anorganik
5.2 Saran
1. Terkait telah selesainya kegiatan penyuluhan dan pengadaan tong sampah organic dan
anorganik, kami memberikan saran khususnya warga RT.001-003 RW.001 Kaweden
agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan selalu memilah sampah sesaui
jenisnya.
2. Dengan adanya MoU yang masih aktif selama 1 tahun ke depan, kami memberikan
saran kepada adik mahasiswa yang mau melanjutkan KKN tahun depan, untuk
berkoordinasi dulu dengan Kepala Desa Mojopurogede Bungah Gresik terkait daerah
mana yang bisa dibantu untuk kegiatan KKN agar lebih tepat sasaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, dr. A. (2021). Ketahui Perbedaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik Beserta
Cara Pengolahannya. https://aido.id/health-articles/ketahui-perbedaan-sampah-organik-
dan-sampah-anorganik-beserta-cara-pengolahannya/detail
20
LAMPIRAN
21
Lampiran 5. Penyerahan Tong Sampah Kepada Perwakilan Warga
22
23
Lampiran 9. Surat Pengantar Kuliah Kerja Nyata
24