Anda di halaman 1dari 47

STRATEGI BIDANG PRASARANA, SARANA DAN PENYULUHAN

DALAM MENDUKUNG PENTINGKATAN PRODUKSI PADI


DI KOTA BENGKULU

LAPORAN MAGANG

RISKI MARISA
202102006

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PAT PETULAI
TAHUN 2024/2025

i
STRATEGI BIDANG PRASARANA, SARANA DAN PENYULUHAN DALAM
MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KOTA BENGKULU

Nama : Riski Marisa

NPM : 202102006

Fakultas : Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Waktu Magang : 19 Februari - 04 April 2024

Judul laporan Magang : STRATEGI BIDANG PRASARANA, SARANA DAN


PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN
PRODUKSI PADI DI KOTA BENGKULU

Instansi Magang : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu

Alamat Dinas : Semarang, Kec. Sungai Serut, Kota Bengkulu, 38119

Sifat Praktik : Dalam Ruangan (Indoor) / Lapangan (Outdoor)

Laporan Magang ini telah di periksa oleh pembimbing magang


dan telah disetujui untuk diujuankan

Pendamping Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan

Bahrizal, SP Dwita Prisdinawati S,P,M,Si


NIP: 19780202 200212 1 004 NIDN: 0201058804

Menyetujui,

Ka. Prodi Agribisnis

Mira Yanuarti,S.P.,M.P
NIDN: 0225018504

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PAT PETULAI

2023/2024

ii
STRATEGI BIDANG PRASARANA, SARANA DAN PENYULUHAN DALAM
MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KOTA BENGKULU

Diajukan Oleh :

RISKI MARISA (202102006)

Laporan Magang ini telah diujiankan pada tanggal, Rabu 24 April 2024

Penguji Pembimbing Lapangan

Mira Yanuarti, S.P., M.P Dwita Prisdinawati,S.P.,M.Si


NIDN. 0225018504 NIDN. 0201058804

Ketua Program Studi

Mira Yanuarti, S. P., M.P


NIDN. 0225018504

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PAT PETULAI

2023/2024

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sehingga dapat menyelesaikan
Laporan PKL dengan tidak ada suatu halangan. Laporan PKL ini ditulis dalam rangka
memenuhi mata kuliah PKL yang berasal dari Program Studi S1 agribisnis Fakultas Pertanian,
Univeristas Pat Petulai.
Laporan ini telah disusun berdasarkan hasil dari PKL yang telah dilakukan mulai dari
bulan Februari 2024 sampai dengan bulan April 2024 di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kota Bengkulu. Selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini,
praktikan medapat dukungan, bantuan serta doa dari beberapa pihak demi kelacaran
penyeselesaian laporan PKL ini. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, atas rahmat, petunjuk dan ridho–Nya yang telah diberikan kepada Saya selaku
Penulis;
2. Nabi Besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafaatnya dan kecintaannya kepada
umatnya;
3. Kedua orang tua dan keluarga besar saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya
dalam dukungan materil dan moral;
4. Ibu Dwita selaku Dosen Pendamping PKL dan Atasan yang selalu memberi masukan dan
karena telah bersabar untuk mengajarkan pengalaman dan ilmu di bidang tersebut. Dalam
penulisan laporan PKL ini, Penulis mengetahui banyak kekurangan dan keterbatasan yang
penulis miliki;
5. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu yang telah menerima kami untuk
melaksanakan PKL;
6. Teman teman seperjuangan aya yang selalu mendukung saya dalam keadaan sehat maupun
sakit.
Oleh karena itu Kritik dan Saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
sehingga laporan ini. Semoga Laporan PKL ini dapat berguna dan memberikan manfaat
yang baik untuk pembacanya.
Curup, April 2024
Penulis

Riski Marisa
202102006

iv
DAFTAR ISI

Halaman
COVER LAPORAN........................................................................................... I
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang….................................................................................... 1


1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Ruang Lingkup ......................................................................................
II. PELAKANAAN MAGANG 4
2.1 Waktu dan Tempat................................................................. 4
2.2 Pelaksanaan Magang.................................................................. 5
III. PROSEDUR MAGANG 7
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................... 7
3.2 Pelaksanaan Magang............................................................... 9
3.3 Kegiatan Magang
IV. GAMBARAN UMUM DAN LEMBAGA INSTASI 11
4.1 Gambaran Umum Instansi Magang................................................... 11
4.2 Struktur Dinas.................. 11
4.3 Visi dan Misi Dinas........... 12
4.4 Tugas Pokok dan Fungsi
V. PEMBAHASAN 14
5.1 Program Fokus Magang.................................................................... 14
VI. KESIMPULAAN DAN SARAN 15
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 15

v
6.2 Saran .................................................................................................. 15
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu

Gambar 2. Pengenalan bidang yang telah di bagi oleh Sekretaris Dinas

Gambar 3. Apel Pagi dan Apel Sore


Gambar 4. Kunjungan Pupuk Indonesia dan Zoom Meeting tentang Pupuk besubsidi
Gambar 5. Melakukan Bincang-bincang dengan Kepala Dinas
Gambar 6. Kunjungan ke Kelompok Tani Merasi Jaya di Kelurahan Semarang
Gambar 7. Rapat Koordinasi Kegiatan Pompanisasi mendukung Pertambahan Area Tanam
(PAT) Padi
Gambar 8. Keberhasilan lahan Dinas
Gambar 9. Penyerahan Bibit Cabai kepada OPD
Gambar 10. Ikut dalam acara menyambut bulan suci Ramadhan di BPP Selebar
Gambar 11. pengecekan lahan bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan

vii
DAFTAR TABEL

Table 1. Luas Wilayah Perkecamatan di Kota Bengkulu


Table 2. Daftar Kios Pengecer Pupuk Bersubsidi Kota Bengkulu 2023
Tabel 3. Jumlah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam Kota Bengkulu

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian yang handal merupakan prasyarat bagi pembangunan di sektor industri
dan jasa, sehingga akan terwujud perekonomian yang berjalan dengan serasi dan seimbang
serta pertumbuhan ekonomi yang merata dan tangguh dalam menghadapi gejolak internal
maupun eksternal.
Kecukupan pangan yang berasal dari hasil pertanian dan peternakan sebagai tolak ukur
perkembangan perekonomian di Indonesia, sehingga sangat penting untuk membangunnya,
karena pangan sebagai salah satu bagian pembangunan bangsa Indonesia. Keberhasilan
pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan tidak hanya oleh performa salah satu
sektor saja tetapi juga oleh sektor lainnya. Menurut (Supardi Rusdiana, et al. 2017), bahwa
diperlukan strategi pemantapan ketahanan pangan yang berkaitan erat dengan upaya
peningkatan pendapatan rumah tangga, Pemerintah harus mendorong masyarakat untuk
memahami dan memaknai, pentingnya ketahanan pangan dalam pembangunan ekonomi
nasional.
Selain itu penyediaan pangan dalam jumlah dan mutu yang baik merupakan tantangan
yang semakin kompleks untuk dihadapi, seiring dengan pertambahan penduduk yang terus
meningkat, jumlah rumah tangga pertanian yang cenderung berkurang, dan laju alih fungsi
lahan pertanian produktif dan non produktif yang masih tergolong besar. Lahan pertanian
pangan, termasuk lahan pertanian padi di Indonesia harus berkompetisi dengan dorongan
pertumbuhan industri dan manufaktur, pariwisata, perumahan/real estete, dan pembanguan
kota-kota baru serta pembangunan sarana infrastruktur dan fasilitas umum yang membutuhkan
lahan yang lebih luas. Dengan kondisi dan tantangan pembanguan tersebut, swasembada
pangan menjadi sangat penting dan strategis sebagai salah satu program prioritas nasional
harus diwujudkan dalam penyediaan pangan nasional.
Ketahanan Pangan harus mencakup faktor ketersediaan, distribusi, dan konsumsi.
Faktor ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan
kenyamananya (Rossi Prabowo, 2010). Tanaman pangan sendiri terdiri dari Padi, Kacang-
kacangan, Umbi-umbian, dan lain lain salah satu penghasil Daerah penghasil tanaman
pangan di Indonesia ini adalah Provinsi Bengkulu.

1
Menurut (Andi Rachman Salasa, 2021) Kebijakan pemerintah dalam mewujudkan
ketahanan pangan ditunjukan dalam peran aktif pemerintah dalam membangun system
ketahanan pangan yang baik dan berdaya tahan (resilience). Pemerintah Kota Bengkulu
khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, sangan berperan aktif
dalam upaya mendukung peningkatan pangan terutama pada komoditi tanaman padi.
Mengingat dari 9 Kecamatan yang ada di Kota Bengkulu salah satu Kecamatan nya yaitu
Muara Bangka Hulu merupakan salah satu wilayah yang cukup luas lahan sawah dan
system irigasi yang memadai diantara kecamatan yang lainya. Sehingga Daerah ini
menyumbang padi lebih banyak peningkatan ketahanan panagan di kota Bengkulu
dibandingkan dengan wilayah Kecamatan yang lainya. Dengan demikian Dinas Ketananan
Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu mendirikan beberapa Balai Penyuluhan di 6
Kecamatan untuk mendukung peningkatan produksi Padi di Kota Bengkulu.
Pembangunan pertanian di Kota Bengkulu dilaksanakan melalui program-program
Pertanian, yang terarah dan berkelanjutan sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional,
sehingga diharapkan akan menciptakan pembangunan pangan dan pertanian yang handal
dalam mewujudkan Kota Bengkulu menjadi kota masa depan yang berkelanjutan.

1.2. Tujuan Magang


Magang merupakan salah satu komponen integral dari keseluruhan program pendidikan
Sarjana dan merupakan mata kuliah wajib dengan bobot 3 sks. Kegiatan magang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam dunia kerja sesuai dengan
bidang keilmuan. Mata Kuliah Magang pada Program Studi Agribisnis memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan mahasiswa sesuai
dengan bidang ilmunya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasikan masalah
b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan.
c. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan data.
d. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam manajemen kerja
e.Mendapatkan masukan untuk umpan balik (feedback) dalam usaha penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja
f. Pengabdian kepada masyarakat (Perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi
2
Adapun tujuan dari Program Magang yang telah diikuti oleh mahasiswi ini adalah
sebagai berikut:
1. Memperoleh wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan. Mahasiswa
akan merasakan secara langsung perbedaan antara teori di kelas dengan yang ada di
lapangan kegiatan magang sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan
pengalaman kerja sehingga dapat menjadi tenaga kerja profesional nantiny
2. Mengetahui Peningkatan Produksi Padi
3. Mengetahui Mekanisme Peningkatan Produksi pangan di Kota Bengkulu

1.3 Ruang Lingkup

Kegiatan yang dilakukan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL), Yaitu difokuskan tentang

Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dalam mendukung peningkatan produksi padi di

Kota Bengkulu.

3
BAB II
PELAKSANAAN MAGANG
2.1. Waktu Dan Tempat
Kegiatan Magang ini di Laksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Bengkulu, yang beralamatkan di Semarang, Kec. Sungai Serut, Kota Bengkulu, Bengkulu
38119. Pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret, Tepatnya pada hari senin 19
Februari hingga 29 Maret 2024. Hari kerja dari hari senin hingga hari Jum'at dengan di awali
dengan apel pagi pada jam 07.30 hingga apel sore pada jam 16.00, dan menggunakan baju
kemeja bebas pantas serta Almamater Universitas Pat Petulai.

2.2. Pelaksanaan Magang


Kegiatan Magang di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu ini
dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan dan pendamping lapangan. Peran pendamping
lapangan dalam kegiatan magang ini adalah sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk
serta informasi bagi mahasiswa magang sesuai dengan topik yang telah dibahas selama
kegiatan magang ini berlangsung. Sedangkan peran pembimbing lapangan sebagai fasilitator
dalam bidang akademik untuk memastikan peserta magang telah melakukan kegiatan
magang sesuai dengan prosedur atau peraturan yang telah ditetapkan.
Tahapan magang yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara dan Observasi
Metode Wawancara kegiatan magang ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
dengan bertanya langsung atau berkonsultasi yang dinilai berperan langsung atau
mengetahui mengenai kegiatan dan memberikan informasi sesuai dengan topic yang dibahas
oleh Mahasiswa Magang. Sedangkan Observasi adalah pengamatan secara langsung
terhadap objek yang akan diteliti untuk mengumpulkan data primer maupun skunder yang
dibutuhkan sesuai dengan topic yang dibahas oleh Mahasiswa Magang.
b. Pencatatan data
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang yaitu data primer dan data skunder.
Data Primer dan Data Skunder merupakan data yang dikumpulkan oleh Mahasiawa Magang
langsung dari sumber pertama yang selanjutnya digunakan untuk mendukung dalam
pembuatan laporan akhir kegiatan magang.
c. Praktik Kerja

4
Metode Pelaksanaan Praktik Kerja dilakukan dengan harapan Mahasiswa Magang
mampu menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu sesuai dengan Bidang Pendidikan,
Penelitian serta Pengabdian.
d. Dokumentasi
Pelaksanaan Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi-
informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran dan keterangan
yang diberikan sesuai dengan topic yang dibahas.

5
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1. Gambaran Umum Instansi Magang


a. Letak Geografis
Kota Bengkulu terletak di tepi Pantai Samudra Indonesia (Pantai Barat Sumatera) di
antara 1020 16 BT dan 2048 LS. Kota Bengkulu mempunyai batas wilayah sebagai
berikut:
 Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkulu Tengah
 Sebelah Selatan dengan Kabupaten Seluma
 Sebelah Timur dengan Kabupaten Bengkulu Tengah
 Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.
Luas wilayah Kota Bengkulu adalah 151,70 KM 2 yang terbagi wilayah 9
Kecamatan yaitu:
Table 1. Luas Wilayah Perkecamatan di Kota Bengkulu
No Kecamatan Luas KM2

1 Gading Campaka 14,42

2 Ratu Agung 11,02

3 Ratu Samban 2,84

4 Muara Bangkahulu 23,18

5 Selebar 46,36

6 Kampung Melayu 23,14

7 Teluk Segara 2,76

8 Sungai Serut 13,53

9 Singaran Pati 14,44

Sumber:Badan Pusat Stastik

b. Topografi
Wilayah Kota Bengkulu memiliki permukaan tanah bergelombang, terdiri dari
dataran rendah, pantai dan daerah bukit-bukit, di beberapa tempat terdapat beberapa
cekungan alur sungai kecil yang berbentuk relief.

6
Secara umum wilayah ini merupakan punggung-punggung bukit kecil, membujur
dari Utara ke Selatan, pada bagian Timur banyak terdapat tanah-tanah rawa, karena
daerah bagian Timur ini sering tergenang air pada waktu musim penghujan.

c. Jenis Tanah
Wilayah Kota Bengkulu termasuk daerah endapan (sedimentasi zone), meurut
ketinggianya daerah endapan Kota Bengkulu ini dapat dibedakan atas tiga daerah:
a. Daerah endapan Tinggi, terdapat di sekitar pantai.
b. Daerah endapan Rendah, penyebabnya terutama di tepi air Bengkulu.
c. Daerah endapan Rendah Sekali, berada di daerah tergenang air rawa, terutama
pada bagian timur. Jenis tnah yang dominan di Kota Bengkulu adalah Alluvia,
Regosol, Podsolik Merah Kuning
d. Iklim
Wilayah Kota Bengkulu terletak di antara 3 0 45’ – 30 57’ dari garis equator dan
20 40’ sebelah Selatan Khatulistiwa. Pada umumnyadaerah yang berada pada posisi
tersebut, keadaan iklimnya memperlihatkan ciri-ciri iklim tropis.
Menurut schmit dan ferguson pada umumnya type iklim pada daerah garis lintang
tersebut iklim tipe

7
3.2 Struktur Dinas
Struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu berdasarkan
peraturan Walikota Bengkulu nomor 43 Tahun 2016 di lihat pada gambar berikut ini:

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN


DAN PERTANIAN KOTA BENGKULU

Gambar 1. Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu

8
3.1 Visi dan Misi Dinas

Visi kota Bengkulu 2018-2023 yang tertuang pada RPJMD yaitu : Kota Bengkulu yang
Bahagia dan Religius, APBD untuk Rakyat” . Pokok-pokok visi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :

Bahagia : Masyarakat Bengkulu yang bahagia mengandung makna sejahtera dan


bermartabat dengan indikator terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui
peningkatan pembangunan ekonomi, pariwisata yang memberdayakan kearifan lokal
masyarakat, lingkunganlayak huni terbebas dari kekumuhan, danpeningkatan indeks
pembangunan manusia (IPM).

Religius : Religius bermakna bahwa masyarakat Kota Bengkulu menjalankan


kehidupannya dalam iman dan takwa, akhlak, keluhuran budi pekerti, produktif dalam
bekerja dalam tatanan kehidupan kota yang madani.

APBD Untuk Rakyat : APBD untuk rakyat bermakna bahwa struktur APBD akan lebih
ditekankan pada program dan kegiatan yang dirasakan langsung oleh rakyat/masyarakat
sehingga pencapaian Bengkulu yang bahagia dan religius dapat dicapai serta
pembangunan yang dilakukan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rumusan tersebut disusun berdasarkan
sinergitas dengan visi RPJMN, RPJPD dan masalah utama yang dihadapi oleh Kota
Bengkulu.
Dalam rangka mewujudkan visi Kota Bengkulu 2018-2023 disusunlah Misi Kota
Bengkulu sebagai berikut :

2. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

3. Mewujudkan Masyarakat Cerdas, Sehat, dan Berakhlak Mulia

4. Membangkitkan Ekonomi Kreatif dan Iklim Usaha yang Kondusif

Sesuai dengan tupoksi dan program serta kegiatan Dinas Ketahann Pangan dan
Pertanian Kota Bengkulu, terkait pada misi ke-4.

9
Visi dan Misi Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu periode 2019-2023
dirumuskan sebagai berikut :

Visi: ”Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Pertanian yang berkelanjutan dengan


pemanfaatan sumber daya secara optimal dan penyuluhan yang partisipatif ”Pokok-
pokok visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat sampai


dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup
sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya hayati dengan sistem


budidaya tanaman produktif yang menghasilkan bahan pangan, sumber energi dan
bahan baku industri meliputi kegiatan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
peternakan yang hasilnya dapat digunakan bagi kehidupan manusia secara
berkelanjutan.

Penyuluhan Partisipatif adalah suatu sistem proses pembelajaran, semua anggota


terlibat dan memiliki hak serta berkewajiban yang sama, dalam mengembangkan,
mengolah dan mengawasi (merencanakan, melaksanakan dan melakukan penilaian
kinerja).

Misi Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu adalah :


1. Meningkatkan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan masyarakat.
2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil pertanian secara berkelanjutan.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pertanian secara efisien dan efektif.
4. Meningkatkan kapasitas penyuluh dan peran serta kelembagaan petani dalam
pelaksanaan penyuluhan.
5. Meningkatkan pelayanan dan kinerja Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu.

3.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu bertugas membantu Walikota
melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada Kota di Bidang Pangan dan Pertanian berdasarkan

10
Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 06 Tahun 2022 tanggal 11 April 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu
mempunyai tugas pokok dan fungsi terdiri dari:

3.4.1 Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mempunyai tugas membantu
Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota di bidang Ketahanan Pangan
dan Pertanian. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam melaksanakan
tugas, mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pertanian;
c. koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganeka
ragaman konsumsi dan keamanan pangan;
d. peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadang pangan, penganekaragaman
konsumsi dan keamanan pangan;
e. penyusunan programa penyuluhan pertanian;
f. penataan prasarana pertanian;
g. pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman, benih/bibit ternak dan
hijauan pakan ternak;
h. pengawasan peredaran sarana pertanian;
i. pembinaan produksi di bidang pertanian;
j. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit tanaman, penyakit hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner;
k. pengendalian dan penanggulangan bencana alam;
l. pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
m. penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
n. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis pertanian;
o. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang
ketahanan pangan dan pertanian;
p. pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;dan

11
q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris bertugas memberi pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh unit organisasi dalam
lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
4) Sekretariat dalam melaksanakan tugas, mempunyai fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan rencana, program, anggaran di bidang
ketahanan pangan dan pertanian;
b. pengoordinasian penyusunan rencana, program, anggaran di bidang produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan
serta penyuluhan pertanian;
c. pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumah tanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi;
d. penataan organisasi dan tata laksana;
e. pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan;
f. pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh KepalaDinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

3.4.2 Sekretriat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam, mempunyai
tugas menyusun rencana, program, kegiatan dan pelaporan, mengelola ketatausahaan
naskah dinas, urusan rumah tangga perangkat daerah, kehumasan dan protokol,
ketatalaksanaan, mengelola urusan kepegawaian, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Susunan organisasi Sekretariat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

1) Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Sekretaris dibantu oleh sub


koordinator yang bertanggungjawab kepada Sekretaris.
2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Sub Substansi Perencanaan dan Evaluasi.
b. Sub Substansi Keuangan dan Aset.

12
3.4.3 Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis serta pemantauan
dan evaluasi di bidang ketersediaan dan distribusi pangan.
Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam melaksanakan tugas, mempunyai
fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersedia an pangan,
distribusi pangan dan kerawanan pangan;
b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan
pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;
c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan
dan kerawanan pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan kerawanan pangan;
e. penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan
kerawanan pangan;
f.pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
ketersediaan pangan, distribusi pangan dan kerawanan pangan;
g. penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan
kerawanan pangan;
h. penyiapan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya
dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan;
i. penyiapan pengelolaan cadangan pangan pemerintah provinsi dan menjaga
keseimbangan cadangan pangan pemerintah provinsi;
j. penyiapan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan lokal yang tidak
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
k. penyediaan data informasi pasokan dan harga pangan serta pengembangan jaringan
pasar;
l. penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan
kerawanan pangan; dan

13
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan organisasi Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Kepala Bidang
Ketersediaan dan Distribusi Pangan dibantu oleh sub koordinator yang
bertanggungjawab kepada kepala bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Sub Substansi Ketersediaan Pangan.
b. Sub Substansi Distrubusi Pangan.
c. Sub Substansi Kerawanan Pangan.

3.4.4 Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan


Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemberian bimbingan teknis serta
pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi dan keamanan pangan.
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam melaksanakan tugas,
mempunyai fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi
pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman
pangan, dan keamanan pangan;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang konsumsi pangan,
penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
e. penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman
pangan, dan keamanan pangan;
f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi
pangan, penganekaragaman pangan, dan keamanan pangan;
g. penyiapan pelaksananaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman
konsumsi pangan;
h. penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan
evaluasi di bidang konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan
keamanan pangan;dan
14
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 85, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional , dipimpin oleh Kepala Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan dibantu oleh sub koordinator yang bertanggungjawab kepada kepala
bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Sub Substansi Konsumsi Pangan.
b. Sub Substansi Penganekaragaman Konsumsi Pangan.
c. Sub Substansi Keamanan Pangan.

3.4.5 Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan


Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, serta
pemantauan dan evaluasi di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Pertanian.
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dalam melaksanakan tugas,
mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan di bidang prasarana, sarana, dan penyuluhan pertanian;
b. penyusunan programa pertanian
c. penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;
d. pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian;
e. penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida, serta alat dan mesin
pertanian;
f. pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
g. pemberian fasilitasi investasi pertanian;
h. pelaksanaan bimbingan dan penguatan kelembagaan pertanian;
i. pelaksanaan bimbingan dan peningkatan kapasitas ketenagaan penyuluhan
pertanian;
j. pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana, sarana dan penyuluhan
pertanian;dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

15
Susunan organisasi Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan
Penyuluhan dibantu oleh sub koordinator yang bertanggung jawab kepada kepala
bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Sub Substansi Lahan dan Irigasi.
b. Sub Substansi Pupuk, Pestisida, dan Alat Mesin Pertanian.
c. Sub Substansi Penyuluhan Pertanian.

3.4.5 Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura


Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,
serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam melaksanakan tugas,
mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
b perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
c. pengawasan peredaran, dan sertifikasi benih di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam,
dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
f. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
g. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
h. pemantauan dan evaluasi di bidang tanaman pangan dan hortikultura;dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

16
Susunan organisasi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura dibantu oleh sub koordinator yang bertanggungjawab kepada kepala
bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sub Substansi Perbenihan dan Perlindungan.
b. Sub Substansi Produksi.
c. Sub Substansi Pengolahan dan Pemasaran.

3.4.6 Bidang Perkebunan


Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang
perkebunan.
Bidang Perkebunan dalam melaksanakan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan
pemasaran hasil di bidang perkebunan;
b. perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang perkebunan;
c. pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di bidang perkebunan;
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang perkebunan;
e. pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana
alam, dan dampak perubahan iklim di bidang perkebunan;
f. penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang perkebunan;
g. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
perkebunan;
h. pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang perkebunan;
i. pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan organisasi Bidang Perkebunan, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Kepala Bidang Perkebunan dibantu oleh
sub koordinator yang bertanggungjawab kepada kepala bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Sub Substansi Perbenihan dan Perlindungan.
17
b. Sub Substansi Produksi.
c. Sub Substansi Pengolahan dan Pemasaran.

3.4.7 Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan


Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis serta
pemantauan dan evaluasi di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan tugas,
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan di bidang benih/bibit, produksi peternakan dan
kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan;
b. pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan
benih/bibit hijauan pakan ternak;
d. pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;
e. pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
f. pengawasan peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih / bibit ternak,
pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan;
g. pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;
h. pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan
kesejahteraan hewan;
i. pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
j. pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan;
k. pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan organisasi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan dibantu oleh sub koordinator yang bertanggung jawab kepada kepala bidang.
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
18
a. Sub Substansi Perbibitan dan Produksi.
b. Sub Substansi Kesehatan Hewan.
c. Sub Substansi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran.

3.3 Kegiatan Magang


Kegiatan Magang di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu terhitung
dari tanggal 19 Maret hingga 04 April 2024 yang dilakukan dengan waktu kerja 5 hari
dalam 1 Minggu, Selama menjalankan Praktek Kerja Lapanagn Penulis ditempatkan di
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan. Adapun jurnal kegiatan harian Praktik Kerja
Lapangan/Magang di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu sebagai
berikut:
Awal Magang penulis diantar kelokasi magang oleh dosen pembimbing dan langsung
melakukan pengenalan kepada struktur organisasi mulai dari Sekretaris hingga Kepala
Bidang, Penulis juga ditempatkan di masing-masing bidang sesuai dengan judul semi
proposal yang telah penulis buat sebelumnya. Pada gambar 1 merupakan foto bersama
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu.

Gambar 2. Pengenalan bidang yang telah di bagi oleh Sekretaris Dinas

Apel pagi dan Apel Sore merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu sebagai bentuk kedisiplinan. Selama melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan penulis melakukan kegiatan yang dilakukan dikantor
termasuk mengikuti kegiatan apel pagi dan sore.

19
Gambar 3. Apel Pagi dan Apel Sore

Selama kegiatan magang penulis beserta Kepala Bidang dan kasi pupuk bersubsidi Bidang
Prasarana, Sarana dan Pertanian melakukan kunjungan ke Pusri atau Pupuk Indonesia guna
membahas mengenai pupuk bersubsidi yang diperuntkan Kelompok Tani yang ada di Kota
Bengkulu. Tidak hanya kunjungan penulis juga melakukan kegiatan Zoom Meeting yang
juga membahas menganai pupuk bersubsidi.

Gambar 4. Kunjungan Pupuk Indonesia dan Zoom Meeting tentang Pupuk besubsidi

Melakukan Bincang-bincang dan foto bersama dengan Kepala Dinas membahas tentang
Praktek Kerja Lapangan dan membahas tentang produksi pangan dan upaya peningkatan nya
tertama komoditi pangan antara lain padi cabai dan lainya.

20
Gambar 5. Melakukan Bincang-bincang dengan Kepala Dinas

Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan penulis bebrapa kali mengunjungi Kelompok
tani salah satu nya adalah Kelompok Tani Merasi Jaya yang ada di Kelurahan Semarang,
Kebetulan pada saat kunjungan kelompok tani sedang bergotong royong untuk
mempersiapkan lahan yang akan ditanami.

Gambar 6. Kunjungan ke Kelompok Tani Merasi Jaya di Kelurahan Semarang

Rapat Koordinasi Kegiatan Pompanisasi mendukung Pertambahan Area Tanam (PAT)


Padi bersama Kepala Bidang dan Kasi Pupuk Bersubsidi Bidang Prasarana, Sarana dan
Penyuluhan yang bertemapat di kodim 0407/Kota Bengkulu, Kegiatan Pompanisasi tersebut
melibatkan Dinas Peranian, Kelompok Tani dan TNI Se-Provinsi Bengkulu.

21
Gambar 7. Rapat Koordinasi Kegiatan Pompanisasi mendukung Pertambahan Area Tanam
(PAT) Padi

3.4 Kegiatan / Permasalahan / Program Fokus Magang


Upaya peningkatan produksi padi menghadapi berbagai tantangan karena menyusutnya
lahan sawah produktif akibat alih fungsi, terbatasnya lahan subur dan dana untuk memperluas
sawah irigasi baru, serta ancaman iklim dan hama penyakit. Meskipun demikian, secara
agronomis peningkatan produksi padi masih mungkin dilakukan melalui perbaikan teknologi
produksi padi di antaranya dengan (i) meningkatnya penggunaan varietas padi yang berdaya
hasil lebih tinggi; dan (ii) meningkatnya mutu usahatani yang dilakukan petani (seperti cara
pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu
tanaman).
Upaya untuk meningkatkan produktivitas padi, baik secara intensifikasi maupun
ekstensifikasi yang paling utama adalah penggunaan teknologi varietas unggul. Varietas
unggul yang beredar sekarang pada suatu saat hasilnya akan menurun dan ketahanannya
terhadap hama dan penyakit tertentu akan berkurang. Ini merupakan persoalan utama untuk
mempertahankan tingkat produksi yang tinggi yang harus dilakukan. Oleh karena itu varietas
tersebut harus diganti dengan varietas unggul yang baru lagi. Pada wilayah yang
produktivitasnya rendah dan ingin ditingkatkan karena penggunaan varietas yang mungkin

22
telah mengalami penurunan ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu, dapat dilakukan
dengan pemilihan varietas yang memiliki potensi hasil tinggi.
Tingkat produktivitas dari suatu varietas padi yang memiliki potensi hasil tinggi adalah
varietas yang memiliki sifat tanggap terhadap pemupukan, beranak banyak, berumur genjah,
tahan terhadap hama penyakit dan tahan rebah. Sifat tersebut harus dimiliki oleh varietas
unggul baru yang memiliki potensi hasil tinggi Saat ini makin banyak varietas padi sawah
yang telah dirilis menjadi sumber daya genetik yang akan menjadi pilihan bagi petani untuk
menentukan varietas yang cocok di wilayahnya baik kondisi lingkungan abiotik maupun
biotiknya seperti Inpari untuk lahan sawah irigasi, Inpago untuk lahan kering dan Inpara
untuk lahan rawa. Ketersediaan berbagai varietas dapat menjadi pilihan, memudahkan petani
untuk melakukan pergiliran varietas. Makin banyak varietas yang berdaya hasil tinggi dan
adaptasinya luas dapat memudahkan diseminasi varietas terutama untuk menunjang program
pemerintah. (Ahmad Damiri, dkk. 2022)
Beberapa program dan kegiatan Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Kota Bengkulu
antara lain :
1) Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas kegiatannya berupa
Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
2) Program Dukungan Manajemen kegiatannya berupa Dukungungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
3) Penetapan alokasi dan Herga Eceran Tertinggi pupuk bersubsidi
4) Pemanfaatan Alsintan atau alat mesin peranian yang diperuntuk kelompok tani yang ada
dibawah pengawasan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanain Kota Bengkulu
5) Mendirikan Balai Penyuluhan Pertanian, Di Kota Bengkulu terdapat beberapa Balai
Penyuluh Pertanian yang berlokasi di Kecamatan dalam mendukung pelaksanaan program-
program pertanian.
Pembangunan pertanian di Kota Bengkulu dilaksanakan melalui program-program
Pertanian, yang terarah dan berkelanjutan sejalan dengan kebijakan pembangunan nasional,
sehingga diharapkan akan menciptakan pembangunan pangan dan pertanian yang handal
dalam mewujudkan Kota Bengkulu menjadi kota masa depan yang berkelanjutan.
3.4.1 Perencanaan
Sebelum melakukan kegiatan magang penulis terlebih dahulu membuat perencanaan
tentang kegiatan yang akan dilakukan, seperti mempelajari tentang upaya peningkatan
produksi padi di Kota Bengkulu. Pada kegiatan magang penulis turut membantu Bidang
Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dalam mendukung produksi padi seperti mengikuti Rapat
23
Pompanisani yang bertujuan untuk lebih mudah proses perairan di sawah dan mengikuti
zoom meeting pupuk bersubsidi. Sehingga dengan mengikuti kegiatan tersebut maka penulis
dapat mengetahui bagaimana dukungan Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dalam
upaya mendukung peningkatan produksi padi di Kota Bengkulu.
3.4.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dilakukan penulis dalam kegiatan ini adalah mengkuti
pengumpulan data mengenai apa saja upaya peningkatan produksi padi di Kota Bengkulu.
3.4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam kegiatan program focus magang yaitu penulis turut membantu
dalam upaya peningkatan produksi padi di Kota Bengkulu dan observasi secara langsung
mengenai apa saja upaya yang mendukung dalam peningkatan produksi padi.
3.4.4 Monitoring dan Evaluasi
Monitoring yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan focus magang adalah
melakukan analisis strategi upaya Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan dalam
mendukung peningkatan produksi padi di Kota Bengkulu.

24
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Program Fokus Magang


4.1.1 Definisi Produktivitas
Produktivitas dapat didefinisikan sebagai rasio antara jumlah pengeluaran
dibagi dengan jumlah input selama periode waktu tertentu. Ada dua aspek penting
dalam konsep produktivitas, yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah
kemampuan untuk menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai
hasil yang maksimal, sedangkan efisiensi berkaitan dengan ukuran keberhasilan
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pertanian, produktivitas adalah
kemampuan suatu faktor produksi (misalnya luas) cari output per satuan luas lahan.
Produksi dan produksi ditentukan oleh banyak faktor, seperti kesuburan tanah,
tanaman yang ditanam, penggunaan pupuk (jenis dan dosis), ketersediaan air yang
baik sistem pertanian yang lengkap dan komprehensif, penggunaan peralatan
pertanian yang tepat dan ketersediaan layanan.
Dalam ekonomi pertanian, produktivitas adalah sentral hasil yang diharapkan dan
panen (pendapatan) dan harga (pengorbanan) yang harus diberikan. Hasil yang
diperoleh dari petani dan masa panen disebut produksi produktif yang membayar
keluaran. Agrobisnis yang baik adalah agribisnis yang produktif atau bekerja dengan
baik. Industri pertanian yang produktif berarti pertanian memiliki produktivitas
tinggi. Memahami konstruk ini adalah kombinasi dari rancangan kegiatan usaha
(fisik) dan hak atas tanah. Penampilan fisik mengukur jumlah keluaran (output) yang
diperoleh dari suatu barang tertentu keluaran (input). Jika aktivitas fisik berguna
untuk uang, aktivitas ekonomi akan dipertimbangkan. Meskipun otoritas satu bagian
tanah menjelaskan kemampuan tanah untuk memperoleh energi dan modal untuk
dapat menghasilkan output sebanyak mungkin pada tingkat teknologi tertentu. Jadi
produktivitas teknis adalah peningkatan efisiensi (usaha) dan hak atas tanah.
4.1.2 Peran Produktivitas
Kegiatan ekonomi yang meningkatkan produksi membatasi kenaikan biaya input
dibandingkan dengan ekonomi non-berkembang produksi. Untuk dapat
mengembangkan produktivitas, perekonomian harus dapat meningkatkan (perbaikan
diri) untuk memperkuat kekayaan itu sendiri (dirinya sendiri) sehingga dia bisa
melihat pembangunan berkelanjutan (mutlak). Dalam hal ini, teknologi harus dilihat
25
sebagai: bagaimana menggabungkan berbagai input produktif dan proses produksi
menggunakan metode produksi tertentu secara efisien menciptakan produksi yang
lebih baik dan pasar. Terlepas dari teknologi, kemungkinannya adalah jangka
panjang singkatnya adalah inovasi berkelanjutan dalam hal produk dan proses
keluaran.
Dengan pesatnya perkembangan manufaktur, manfaat ekonomi sedemikian rupa
sehingga biaya tenaga kerja dapat dijaga sejalan dengan peningkatan kualitas
penggunanya. Sistem remunerasi untuk karyawan harus mengikuti aturan sementara
upah tidak bisa dibiarkan bergerak lebih cepat dari tarif pengembangan industri.
4.1.3 Pangan Padi (Oryza sativa L.)
Nama latin tanaman padi adalah (Oryza sativa) dari tanaman Rumput (Gramineae)
terdiri dari batang banyak bagian atau part. Tanaman padi tumbang, itulah
tanamannya adalah mengalikan. Bibit tidak habis sampai dalam waktu dekat, dimana
terdapat 20-30 atau lebih anakan/kecambah baru. Padi dibuat 3 kelompok
ekogeografi, yaitu Indica (Asia tropis), Japonica (subtropis) dan Javanica
(Indonesia). Tiga kelompok dapat dibedakan berdasarkan penampilan tanaman, daun,
batang, biji, kematian,. Padi merupakan salah satu tanaman pokok di Indonesia. Padi
adalah tanaman yang menghasilkan beras sebagai makanan pokok pada dasarnya,
kebanyakan orang Indonesia. Misinya adalah menyediakan makanan untuk orang-
orang dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Indonesia memiliki potensi
pertanian yang penting, tetapi padahal, sampai saat ini petani Indonesia. masih
mayoritas yang termasuk pendapatan rendah dan tidak terjangkau.
Pertunjukan ini dan pemerintah di masa lalu tidak hanya memberdayakan petani
tetapi juga untuk sektor pertanian secara keseluruhan. Pembangunan pertanian dan
masa lalu memiliki hanyak kelemahan, yaitu hanya herfokus pada pertanian,
dukungan yang lemah untuk kebijakan ekonomi makro dan pendekatan sentralnya.
Alhasil hasil saat ini banyak perusahaan pertanian di Indonesia perusahaan memiliki:
1. Perseroan terbatas modal perseroan.
2. Tekonologinya sederhana.
3. Mempengaruhi kekuatan waktu.
4. Area pasar lokal.
5 Riasanya mencoba untuk pekerja keluarga, membuat sesuatu involution perranian
(tidak ada pekerjaan tersembunyi), akses ke keedit, teknologi dan pasar sangat lemah.

26
6. Pasar komoditas pertanian didominasi oleh mono/oligopsoni oleh dealer yang
melakukannya.
Juga, itu masih ditambahkan ke masalah yang mencegahnya pembangunan
pertanian di Indonesia sebagai pembaruan agraria (konversi lahan pertanian di lahan
non pertanian) semakin tidak terkendali, kurangnya pasokan benih berkualitas bagi
petani, kurangnya pupuk tepat waktu musim tanam saat tanam, padi mandiri yang
tidak bertambah kesejahteraan petani dan kasus pelanggaran hak asasi petani,
diperlukan pemerintah akan mengintensifkan upaya untuk mengatasi krisis pertanian
di Indonesia.

4.2 Strategi Peningkatan Produktivitas Padi di Kota Bengkulu


Program Magang berfokus terhadap upaya Bidang Prasaran, Sarana dan Penyuluhan
dalam meningkatkan produksi padi di Kota Bengkulu. Dengan dukungan dari Dinas
Khususnya Bidang Prasarana, Sarana Penyuluhan dapat meringankan petani dapat beberapa
point antara lain:
4.2.1 Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi
Menetapkan SK Walikota tentang penetapan alokasi dan Harga Ecera Tertinggi
pupuk Bersubsidi, dengan adanya HET Pupuk Bersubsidi dapat meringankan petani dalam
pembelian pupuk bersubsidi dengan dukungan dari Bidang Prasarana, Sarana dan
Penyuluhan upaya dalam mendukung peningkatan kualitas padi akan semakin membaikdan
berdampak baik pada petani. Dalam mendukung penyaluran pupuk bersubsidi di Kota
Bengkulu terdapat kios-kios pengecer pupuk bersubsidi yang tersebar di 6 Kecamatan, untuk
lebih jelas dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table 2. Daftar Kios Pengecer Pupuk Bersubsidi Kota Bengkulu 2023
No Kecamatan Nama Kios Alamat Kios
1 Muara Bangkahulu Gapoktan Serojal Jl. Perumnas Medan Baru
2 Selebar UD. Harapan Maju
3 Singaran Pati 1. Mitra Duta Tani JL. Danau
2. UD. Rafi Tani JL. Danau
4 Kampung Melayu Gress Tani JL. Martadinata
5 Sungai Serut Mitra Bella Tani JL. Halmahera
6 Ratu Agung Berkah Tani JL. Meranti
Sumber: Distributor Pupuk Bersubsidi Kota Bengkulu

27
4.2.2 Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian
Pemanfaatan Alsintan atau Alat Mesin Pertanian, Bidang Prasarana, Sarana dan
Penyuluhan memliki Alsintan berupa Traktor Roda 2 dan Traktor Roda 4 yang sangat
bermanfaat bagi petani yang ingin membajak sawah baik lahan yang kering atau lahan yang
basah, dengan adanya Alsintan ini sangat membantu petani dalam proses hulu semakin cepat
sehingga dapat menunjang kegiatan penanaman lebih efektif, dengan demikian peningkatan
produksi padi semakin berkualitas.

4.2.3 Balai Penyuluh Pertanian


Mendirikan Balai Penyuluhan Pertanian, Di Kota Bengkulu terdapat beberapa Balai
Penyuluh Pertanian yang berlokasi di Kecamatan dalam mendukung pelaksanaan program-
program pertanian, Adapun data lokasi BPP di Kota Bengkulu sebagai berikut:
Tabel 3. Jumlah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam Kota Bengkulu
No Balai Penyuluhan Pertanian Jumlah
1 Gading Cempaka dan Singaran Pati 1
2 Kampung Melayu 1
3 Muara Bangkahulu 1
4 Ratu Agung dan Ratu Samban 1
5 Selebar 1
6 Teluk Segara dan Sungai Serut 1
Jumlah 6
Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Laporan hasil Prakter Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dari Bulan Februari
hingga Bulan Maret 2024 Di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu. Di
dalam Laporan ini telah diuraikan secara garis besar pelaksanaan kegiatan yang berfokuskan
pada peningkatan produksi padi pada Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan.
Peningkatan Produksi sendiri adalah sebagai rasio antara jumlah pengeluaran dibagi dengan
jumlah input selama periode waktu tertentu, Untuk dapat mengembangkan produktivitas,
perekonomian harus dapat meningkatkan (perbaikan diri) untuk memperkuat kekayaan itu
sendiri (dirinya sendiri) sehingga dia bisa melihat pembangunan berkelanjutan (mutlak).
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan mempunyai upaya mendukung peningkatan
produksi padi di Kota Bengkulu antara lain Menetapkan Harga Eceran Tertinggi Pupuk
Bersubsidi di kalangan petani, Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian dan Mendirikan Balai
Penyuluh Pertanian yang terletak di bebarapa Kecamatan yng ada di Kota Bengkulu.
Dengan Penjabaran diatas dan beberapa point sebagai upaya mendukung peningkatan
produksi padi Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan bisa menekan produksi peningkatan
padi. karena sangat membantu petani dalam hal proses hukum sehingga bisa mencapai hasil
yang lebih maksimal.

5.2 Saran
Sebaiknya Peningkatan Produksi Padi di Kota Bengkulu dapat di tingkat kan lagi
dengan cara menekankan seluruh bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
di Kota Bengkulu dapat berkerjasama dalam hal tersebut. dengan ikut dalam program
peningkatan produksi padi di Kota Bengkulu sehingga dapat menghasilkan padi yang lebih
maksimal dan berkualitas. Sehingga menjadikan Pangan aman yang ada di Kota Bengkulu
berkecukupan dan terus menerus dengn gizi yang tercukupi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Salasa Andi Rachman. 2021, Paradigma dan Dimensi Strategi Ketahanan Pangan Indonesia.
Jejaring Administrasi Publik, Vol 1,2021,hal 35-48. Diakses pada 8 Februari
2024, Pukul 16.48
Prabowo Rossi. 2010.Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Di
Indonesia. MEDIAGRO.Vol 6. No 2 2010 Hal: 62-73. Diakses Pada 7
Februari 2024. Pukul 14.45
Rusdiana Supardi, Aries Maesya. 2017.PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN
PANGAN DI INDONESIA. Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Agriekonomika Volume 6, Nomor 1, 2017
Diakses pada 7 Februari 2024, Pukul 17.32
https://repositori.unsil.ac.id/4909/5/12.%20%20BAB%20II.pdf
http://digilib.unila.ac.id/827/9/BAB%20II.pdf

30
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 8. Keberhasilan lahan Dinas

Gambar 9. Penyerahan Bibit Cabai kepada OPD

31
Gambar 10. Ikut dalam acara menyambut bulan suci Ramadhan di BPP Selebar

Gambar 11. pengecekan lahan bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan

32
Gambar 12. Penulis membantu pembuatan pajak

Gambar 13. Membuat pancang untuk tanaman cabai milik dinas

33
Gambar 14. Senam Bersama

Gambar 15. Kunjungan Ke BPP Kampung Melayu

Gambar 16. Kebersihan lahan dan menanam bibit melon di lahan bidang PSP

34
Gambar 17. Pencampuran skam pupuk dan tanah sebagai media tanam

35
LAMPIRAN
LAPORAN KEGIATAN MAGANG
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

Nama : Riski Marisa


Instansi : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu
Bagian/ Unit : Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan

No Tanggal Pelaksanaan Uraian Kegiatan

1 Senin, 19 Februari 2024 Memperkenalkan diri dan perkenalan di Bidang


Prasarana, Sarana dan Penyuluhan

2 Selasa, 20 Februari 2024 Ikut dalam Pelaksanaan Rapat Tahun Buku 2023
dengan Kepala Dinas Koperasi dan Jasa Provinsi
Bengkulu

3 Rabu, 21 Februari 2024 Membantu Kepala Dinas melakukan penyerahan


bibit Cabe kepada OPD dan pemindahan bibit Cabe

4 Kamis, 22 Februari 2024 Pengecekan Tanaman di Lahan sekitaran Dinas

5 Jum’at, 23 Februari 2024 Kegiatan kebersihan lingkungan lahan

6 Sabtu, 24 Februari 2024 Libur

7 Minggu, 25 Februari 2024 Libur

8 Senin, 26 Februari 2024 Mencari Informasi Mengenai Strategi Penyuluhan


Pertanian

9 Selasa, 27 Februari 2024 Memindahkan tanah ke polibek sebagai media


tanam Cabe, yang telah dicampur dengan pupuk
kandang dan sekam padi

10 Rabu, 28 Februari 2024 Koordinasi Kegiatan Pupuk Bersubsidi

36
11 Kamis, 29 Februari 2024 Melaksanakan Kegiatan Pertemuan dengan Kepala
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota
Bengkulu

12 Jum’at, 1 Maret 2024 Kegiatan Kebersihan Lingkungan Lahan Dinas

13 Sabtu, 2 Maret 2024 Libur

14 Minggu, 3 Maret 2024 Libur

15 Senin, 4 Maret 2024 Membantu menanam melon di Bidang PSP, dan


Membantu bagian Bendahara merekap Pajak

16 Selasa, 5 Maret 2024 Sosialisasi Pupuk Bersubsidi melalui zoom meeting

17 Rabu, 6 Maret 2024 Melakukan kunjungan bersama Bapak Sekretaris ke


BPP Kampung Melayu dalam rangka syukuran
menyambut bulan Suci Ramadhan

18 Kamis, 7 Maret 2024 Membantu pembuatan SKP Bidang PSP

19 Jum’at 8 Maret 2024 Kegiatan Senam Sehat Bersama

20 Sabtu, 9 Maret 2024 Libur

21 Minggu, 10 Maret 2024 Libur

22 Senin, 11 Maret 2024 Cuti bersama start Ramadhan

23 Selasa, 12 Maret 2024 Cuti bersama start Ramadhan

24 Rabu, 13 Maret 2024 Membantu pembuatan laporan keuangan SKPD dan


Penyerahan bibit cabai ke OPD

25 Kamis, 14 Maret 2024 Rapat Koordinasi Kegiatan Pompanisasi


mendukung Pertambahan Area Tanam (PAT) Padi

26 Jum’at, 15 Maret 2024 Pemasangan Pancang terhadap bibit cabai

27 Sabtu, 16 Maret 2024 Libur

37
28 Minggu, 17 Maret 2024 Libur

29 Senin, 18 Maret 2024 Pemeriksaan BPK

30 Selasa, 19 Maret 2024 Mengikuti Zoom Meeting tentang kebijakan pupuk


bersubsidi Tahun 2024

31 Rabu, 20 Maret 2024 Mencari data tentang luas sawah di Kota Bengkulu
sebagai bahan laporan

32 Kamis, 21 Maret 2024 Berkonsultasi kepada kasi dibidang PSP tentang


upaya peningkatan padi di Kota Bengkulu

33 Jum’at, 22 Maret 2024 Kunjungan ke Kelompok Tani Merasi Jaya di


Kelurahan Semarang

34 Sabtu, 23 Maret 2024 Libur

35 Minggu, 24 Maret 2024 Libur

36 Senin, 25 Maret 2024 Mencari informasi mengenai Peningkatan produksi


padi

37 Selasa, 26 Maret 2024 Kekantor BPKAD untuk menyerah kan SPD

38 Rabu, 27 Maret 2024 Pemantauan Lahan sawah milik dinas yang sedang
ditanami oleh kelompok Tani Merasi Jaya

39 Kamis, 28 Maret 2024 Pemandahan Bibit dan Kebersihan kebun PSP

40 Jum'at, 29 Maret 2024 Almanak Merah

41 Sabtu, 30 Maret 2024 Libur

42 Minggu, 31 Maret 2024 Libur

43 Senin, 1 April 2024 Mengikuti Bazar Gebyar Pangan Murah di


Kecamatan Selebar

38
44 Selasa, 2 April 2024 Mencari data tentang Padi di Bidang PSP

45 Rabu, 3 April 2024 Penyemprotan Racun Fungisida pada Cabai

46 Kamis, 4 April 2024 Penjemputan Oleh Dosen Pembimbing

47 Jum'at, 5 April 2024 Libur

Pembimbing Lapangan Mahasiswa

Bahrizal, SP Riski Marisa


NIP. 19780202 200212 1 004 202102006

39

Anda mungkin juga menyukai