OLEH:
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Kegiatan Magang Pada
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
OLEH:
Disetujui oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur Praktikan Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Karena Rahmat
Dan Karunia-Nya, sehingga praktikan dapat menyusun Laporan Program Kerja
Magang di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru dengan
wilayah penyuluhan Guntung Manggis pada waktu yang telah ditentukan. Pada
kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ketua tim pembimbing Ibu
Ibu Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi., M.P dan Mailita, S.Pd.I., M.Pd. sebagai anggota
tim pembimbing atas bimbingan serta saran yang diberikan selama penyusunan
Laporan program magang ini. Terima kasih pula saya sampaikan kepada Bapak Feri
Budi Permana, A.Md, selaku Pembimbing Penyuluh Lapang dan kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Saya menyadari bahwa Laporan Kegiatan Magang yang ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, dengan rendah hati saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga Laporan Kegiatan Magang ini bermanfaat bagi
semua orang dan bisa berguna sebagaimana mestinya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Tujuan Magang ......................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup .......................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3
2.1. Penyuluhan Perikanan ............................................................... 3
2.2. SKKNI Bidang Penyuluhan Perikanan ..................................... 8
BAB III. METODELOGI ........................................................................... 17
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 17
3.2. Desain Magang .......................................................................... 17
3.3. Populasi/Kelompok Sasaran ..................................................... 17
3.4. Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 17
3.5. Metode Analisis Data ............................................................... 19
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 21
4.1. Rumusan Keadaan Wilayah Perikanan ...................................... 21
A. Sumber Daya Alam .............................................................. 21
B. Sumber Daya Manusia .......................................................... 21
C. Sumber Daya Penunjang ....................................................... 22
D. Sumber Daya Penyuluhan..................................................... 22
E. Peta Usaha Perikanan ............................................................ 23
F. Rencana Usaha Bersama (RUB) ........................................... 23
4.2. Penyusunan Programa Penyuluhan Perikanan .......................... 24
A. Indentifikasi Isu-Isu .............................................................. 24
iv
B. Perumusan Masalah .............................................................. 24
C. Perumusan Tujuan ................................................................ 25
D. Penyusunan Cara Mencapai Tujuan/Rencana Kerja
Penyuluhan ......................................................................... 25
4.3. Penetapan Metode Penyuluhan Perikanan ................................ 25
A. Perumusan Kebutuhan Teknologi ........................................ 25
B. Penyusunan Materi/Media Penyuluhan ................................ 26
C. Pertemuan/Pembinaan Penyuluhan ...................................... 26
D. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut/Evaluasi...................... 26
4.4. Penumbuhan/Pembinaan Kelembagaan ................................... 26
A. Penumbuhan Kelompok ...................................................... 26
B. Penyusunan AD/ART Kelompok ......................................... 27
C. Perdaftaran KUSUKA ......................................................... 36
D. Pendaftaran UMKM Berbasis Resiko .................................. 37
4.5. Fasilitas Pelaksanaan Usaha Perikanan ..................................... 37
A. Penetapan Kondisi Usaha Perikanan .................................... 37
B. Penetapan Materi Konsultasi ............................................... 37
C. Pendampingan Usaha Perikanan .......................................... 37
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 39
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 39
5.2. Saran ....................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1.B. Sumber Daya Manusia Pokmas Sakura di Kelurahan Guntung
Manggis Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru
Provinsi Kalimantan Selatan ...................................................... 21
4.1.E. RUB Pokmas Sakura di Kelurahan Guntung Manggis
Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Provinsi
Kalimantan Selatan...................................................................... 23
4.2.A. Isu-isu permasalahan dan penyelesaian yang ada di Pokmas
Sakura di Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan
Ulin Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan ................... 24
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
4.1.E. Peta Usaha Pokmas SAKURA Wilayah Kota BanjarBaru
Provinsi Kalimantan Selatan ....................................................... 23
4.3.B. Gambar leaflet sebagai media penyuluhan di Pokmas SAKURA
Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin
Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan ............................ 26
4.1.E. Gambar KUSUKA Pokmas SAKURA Wilayah Kota BanjarBaru
Provinsi Kalimantan Selatan ....................................................... 36
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
3
4
tergantung dari masalah spesifik lokasi, kebutuhan informasi sasaran, maupun kondisi
dan kebutuhan penyuluh tersebut dalam menunjang pelaksanaan tugas dan
pengembangan profesinya.
Berbagai media sosial seperti facebo ok dan twitter telah digunakan olehPusat
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dan Kementerian
Pertanian dalam menginformasikan kegiatan apa saja yang dilakukan, informasi
budidaya, pemasaran, dan pengolahan, serta teknologi terbaru di sektor perikanan.
Sehingga, penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
kegiatan penyuluhan pertanian dan perikanan yang telah memanfaatkan media sosial
dan ketersediaan informasi dari Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pertanian terkait kegiatan perikanan di
media sosial.Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video
camera, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs,
1975).
Sophia (1988) berpendapat bahwa selain komunikasi melalui media cetak
seperti artikel, majalah, buku, laporan teknis, buletin dan sebagainya, pesan atau
informasi dapat disampaikan juga melalui saluran yang bersifat lisan seperti :
pembicaraan tatap muka, melalui interaktif radio, melalui televisi, korespondensi
perorangan, seminar, pertemuan ilmiah dan sebagainya. Akan tetapi suatu informasi
dapat pula diperoleh melalui media telekomunikasi yang melakukan pembicaraan
tidak melalui tatap muka, seperti melalui telepon, handphone dan internet.
Akses informasi pada media sosial di era modern seperti sekarang lebih
beragam dan bervariasi. Internet dapat diakses oleh segala lapisan masyarakat, terbuka
luas untuk mendapatkan berbagai informasi. Teknologi digital yang terus berkembang,
memberikan peluang seluas-luasnya bagi kita untuk dapat memanfaatkan baik
mendapatkan informasi maupun menyebarluaskan informasi secara cepat dalam ruang
tanpabatas. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan bagi penyuluh dalam menjalankan peran
dan fungsi penyuluh untuk menjadi media belajar dan membantu memecahkan
permasalahan. Sebagai penyuluh yang bertugas di BPP dituntut untuk selalu berupaya
meningkatkan kapasitas guna menghadapi perkembangan teknologi yang demikian
pesat.
7
bertempat di rumah anggota kelompok serta biaya yang dikeluarkan bersumber dari
biaya sadaya kelompok yang bersaangkutan.
Kunjungan kelompok bertujuan untuk bertemu dan bersosialisasi kepada pelaku
utama dan bertukar informasi mengenai permasalahan dan solusi permecahan
permasalahan serta meningkatkan PKS pelaku utama. Kunjungan kelompok
menggunakan metode anjang sana observasi langsung ke rumah pelaku tama. Dengan
materi diskusi dan sharing kepada sasaran perorangan/kelompok.
Demonstrasi cara merupakan metode dan teknik penyuluhan yang dilakukan
dengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agar
memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret. Melalui
kegiatan demonstrasi, sasaran (audience) diajarkan mengenai keterampilan,
memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk keunggulannya untuk
menyempurnakan cara lama. Sedangkan pendampingan administrasi kelompok adalah
meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaku utama dalam kelompok sehingga
dapat mengelola organisasi kelompoknya dengan baik dan benar.
dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan di wilayah kerjanya. Hal ini agar
tercapainya penyelenggaraan penyuluhan perikanan yang parsitipatif dengan
melibatkan segenap pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga efesiensi dan
efektifitas kegiatan bisa berjalan dengan baik. Disamping itu juga dengan adanya
sinergitas dan sinkronisasi dari berbagai instansi/ lembaga akan sangat membantu
pihak Pemerintah Desa dalam melaksanakan program - program pembangunan di
desanya, misalnya pengelolaan dana desa, pembangunan sarana dan prasarana
serta kegiatan non-fisik yang masuk ke desa tersebut.
3. Wilayah kerja sebagai pusat interaksi sosial. Desa merupakan wilayah yang
memiliki struktur dan karakteristik potensi yang beragam, yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari. Seorang penyuluh perikanan dituntut harus mampu
berinteraksi sosial dengan penduduk di wilayah tersebut, hal ini sangat berguna
untuk membangun dan memupuk rasa solidaritas, kekeluargaan dan keakraban
dengan masyarakat sekitar. Terkadang penyuluh perikanan perlu terlibat dalam
kegiatan yang bersifat sosial seperti pengajian, gotong royong, musyawarah desa,
dan lain-lain. Secara tidak langsung dengan kita membaur dalam kegiatan sosial,
maka masyarakat akan menganggap keberadaan kita dan mengangkat citra nama
baik sebagai penyuluh perikanan.
4. Wilayah kerja sebagai sentra produksi Potensi-potensi yang ada dalam suatu
wilayah akan dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakat sekitar untuk
kesejahteraan taraf hidupnya. Salah satu tugas penyuluh perikanan adalah
menyebarluaskan akses teknologi yang telah direkomendasi oleh KKP, melalui
difusi teknologi ini bertujuan untuk membangunkan dan meningkatkan potensi
wilayah yang produktif dalam menghasilkan suatu komoditi unggulan spesifik
lokasi. Penyuluh perikanan mendampingi pelaku utama dan pelaku usaha dalam
mengembangkan wilayah sebagai sentra produksi, misalnya melalui kegiatan
pendataan produksi kelompok binaan dimana akan terdokumentasi dalam bentuk
laporan produksi. Wilayah sebagai sentra produksi akan memiliki kelebihan
diantaranya adalah sebagai pusat data dan informasi, mendatangkan investor,
menumbuhkan tenaga kerja baru, membangun jejaring kerja, dan bisa sebagai
calon lokasi suatu kegiatan atau program dari Pemerintah.
15
lebih menguntungkan, dan kehidupan yang lebih sejahtera. Beberapa alasan yang
menjadikan penyuluhan perikanan itu sangat penting, berupa (Sudrajat, 2021):
a. Amanat perundang-undangan;
b. Secara biofisik, sifat, karakteristik, dan bentuk kegiatan perikanan dan kelautan
sangat spesifik; dan
c. Peran strategis penyuluhan perikanan dalam pembangunan masyarakat perikanan
yang mandiri dan berdaya saing.
BAB III. METODE
17
18
check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk
merekam gambar.
Prosedur pengumpulan data yang digunakan pada kegiatan magang di Dinas
Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan menggunakan beberapa metode, yaitu:
bisa menjual ikan dalam jumlah yang lebih banyak lagi, dan solusi dari saya sebagai
penyuluh yaitu dengan memberikan materi penyuluhan berupa strategi pemasaran ikan
papuyu.
Sumber data adalah subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data
dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya, Ketepatan memilih dan
menentukan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. Data
yang dapat dikumpulkan berupa data primer dan sekunder.
b. Data Primer
Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan secara langsung. Data
primer di dapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain; Catatan hasil
wawancara, hasil observasi lapangan, data-data mengenai informan. Data primer yang
digunakan dalam kegiatan magang ini diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan
observasi langsung dengan anggota kelompok usaha Mandiri Kelurahan Landasan
Ulin Timur
c. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil melalui perantara atau pihak yang
telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya, dengan kata lain peneliti tidak
langsung mengambil data sendiri ke lapangan.. Data sekunder diperoleh dari Kantor
Kelurahan Landasan Ulin Timur dan tokoh-tokoh masyarakat serta berbagai sumber
yang menjelaskan tentang keadaan di Kelurahan Landasan Ulin Timur.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
21
22
Sumber Daya Penunjang pada Pokmas Sakura yang didapatkan adalah sebagai
berikut :
✓ Perkantoran pemerintah
✓ Pertokoan
✓ Pasar
✓ Tetangga
Pada wilayah Landasan Ulin Timur data sumber daya penyuluh ada dua yaitu
sebagai beikut :
1. Feri Budi Permana,Amd. (Penyuluh Perikanan Kecamatan Guntung Manggis dari
Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Pertanian)
2. Rahmat Reza Haryandi ( Mahasiswa ULM)
22
23
Gambar 4.1.E Peta Usaha Pokmas Sakura Wilayah Kota BanjarBaru Provinsi
Kalimantan Selatan
Keterangan
Lokasi Magang
Pertokoan
Tempat makan
Adapun rencana usaha bersama (RUB) pada Pokmas Sakura adalah sebagai
berikut :
23
24
A. identifikasi isu-isu
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang dihadapi oleh Pokmas Sakura dapat dirumuskan
beberapa masalah penting sebagai berikut :
1. Bagaimana cara agar masyarakat Pokmas Sakura bisa membuat pakan alami sendiri.
2. Bagaimana cara agar memasarkan hasil budidaya ikan.
3. Bagaimana cara agar masyarakat Pokmas Sakura bisa melakukan pemijahan.
24
25
C. Perumusan tujuan
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah leatflet. Leaflet adalah selembar
kertas cetak yang dilipat berisi informasi pendek dan ringkas. Leaflet biasanya digunakan
dalam bisnis sebagai media untuk mengiklankan produk dan jasa yang mereka tawarkan.
25
26
C. Pertemuan/Pembinaan Penyuluhan
Mengenai rencana tindak lanjut di kelompok Pokmas Sakura ini dimana saya
sebagai penyuluh akan selalu melakukan pemantauan sebagai seorang penyuluh di bidang
budidaya perikanan khususnya di kolam bioflok ini. Disini di utamakan untuk selalu
memberi pakan, menjaga kualitas air, kesehatan ikannya.
A. Penumbuhan Kelompok
Dalam upaya penataan kelembagaan pelaku utama maka diperlukan penumbuhan
kelembagaan pelaku utama di setiap lokasi usaha, supaya kegiatan penyuluhan perikanan
lebih optimal. Penumbuhan kelembagaan pelaku utama adalah proses inisiasi dan fasilitasi
tumbuhnya suatu kerjasama yang bersumber dari kesadaran pelaku utama dengan cara
bergabung dalam kelompok untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan prinsip kesamaan
kepentingan, sumberdaya alam, sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan
keserasian hubungan antara pelaku utama, sehingga dapat merupakan faktor pengikat
untuk kelestarian kehidupan berkelompok, dimana setiap anggota kelompok dapat merasa
memiliki dan menikmati manfaat sebesar-besarnya dari apa yang ada dalam kelompok.
Untuk kelompok Pokmas Sakura ini memilki 1 ketua, 1 sekertaris, 1 bendahara,
dan 8 anggota kelompok. Yang dimana mereka siap bekerjasama untuk meningkatkan hasil
26
27
produksi budidaya ikan papuyu yang mereka kelola, mulai dari pembuatan kolam, tretmen,
penyebaran bibit, sampai ke hasil pemanennya dan hasilnya siap dikelola dengan sebaik
mungkin.
ANGGARAN DASAR
KELOMPOK MASYARAKAT
“SAKURA”
ANGGARAN DASAR
KELOMPOK MASYARAKAT “SAKURA”
KELURAHAN GUNTUNG MANGGIS
KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU
PENDAHULUAN
BAB I
Bentuk, Nama, Tempat Kedudukan dan Waktu
Pasal 1
27
28
Pasal 4
Pasal 5
BAB III
Organisasi
Pasal 7
Kepengurusan organisasi kelompok adalah :
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Bendahara
4) Anggota
Pasal 8
Rapat
1) Rapat – rapat yang dilakukan kelompok adalah :
28
29
a. Rapat Anggota
b. Rapat Pengurus
2) Rapat dalam butir ( 1 ) dapat bersifat rutin maupun istimewa.
3) Rapat berwenang mengangkat seorang penasehat,.
BAB IV
Keanggotaan
Pasal 9
a) Keanggotaan terdiri dari pembudidaya ikan yang berdomisili di Kelurahan
Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.
b) Hak, kewajiban dan pemberhentian keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB V
Keuangan
Pasal 10
BAB VI
Perubahan Anggaran Dasar
Pasal 11
29
30
Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila rapat
anggota telah menyetujuinya yaitu sekurang – kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.
BAB VII
Penutup
Pasal 12
a) Hal – hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini adalah
diatur kemudian dengan musyawarah mufakat dan kekeluargaan.
b) Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Ketua Sekretaris,
( ) ( )
Mengetahui,
Penyuluh Perikanan
( )
30
31
BAB I
Lokasi Kelompok
Pasal 1
BAB II
Keanggotaan
Pasal 2
31
32
BAB III
Hak, Kewajiban dan Pemberhentian Anggota
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
BAB IV
Kepengurusan Kelompok
Pasal 6
32
33
b) Sekretaris : Andy
c) Bendahara : Berlita Anggraini
d) Anggota – anggota : 1. Hartini
2. Sukarpik
3. Dewi Retno Wati
4. Herma Krosdiana
5. Budi Hermanto
6. Iwan Sudarmono
7. Supriyono
8. Kastowo
Pasal 7
B. SEKRETARIS
1) Mengatur pelaksanaan administrasi.
2) Menyiapkan administrasi rapat (surat undangan, pembacaan tata tertib rapat,
menyiapkan sarana dan prasarana, dan notulen).
3) Bertanggung jawab kepada ketua berkaitan dengan tugas yang dibebankan.
C. BENDAHARA
1) Mencatat dan menyimpan pemasukan dan pengeluaran keuangan kelompok
2) Melaporkan hasil dan posisi keuangan pada saat rapat.
3) Bertanggung jawab kepada ketua terhadap bidang tugasnya.
33
34
BAB V
Rapat
Pasal 8
BAB VI
Larangan dan Sanksi
Pasal 9
BAB VII
Keuangan
Pasal 11
a) Sumber – sumber keuangan kelompok berasal dari :
1. Uang iuran anggota.
2. Hasil usaha budidaya ikan.
3. Sumbangan yang tidak mengikat.
4. dan lain – lain.
BAB VIII
Perubahan atau Penyempurnaan Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 12
BAB IX
Penutup
Pasal 13
a) Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur kemudian dengan musyawarah dan kekeluargaan.
b) Anggaran rumah tangga ini berlaku sejak ditetapkan.
36
Ketua, Sekretaris,
( ) ( )
Mengetahui,
Penyuluh
Perikanan
( )
C . Perdaftaran KUSUKA
5.1. Kesimpulan
39
40
bisa memijahkan dan menghasilkan benih ikan dengan kualitas yang unggulan, dan
tentunya menyesuaikan dengan permintaan pasar.
DAFTAR PUSTAKA