KERJA INDUSTRI
“KWH METER”
DI PT.KONSUIL PERDANA INDONESIA CURUP
Alamat : Jl.M.H Thamrim, Kel.Air Rambai Kec.Curup Rejang Lebong
Disusun oleh :
NAMA :
NIS :
KELAS :
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
PROGRAM STUDI : TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH
Mengetahui
Kepala Sekolah
SMK N 1 REJANG LEBONG
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Esa atas
segala rahmat, berkah dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja lapangan (PKL) ini yang merupakan syarat dalam
kelulusan mata kuliah Paktek Kerja Lapangan di SMK I Curup dengan judul
“KWH Meter.” PT. Konsuil Perdana Indonesia Curup
Dalam melaksanakan Praktek kerja Lapangan dan menyusun laporan
Praktek Kerja Lapangan ini, penulis menyadari bahwa tanpa bantuan , bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak , laporan PKL ini tidak dapat
terselesaikan.Oleh karena itu, Sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan Laporan PKL, diantaranya:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah mendukung dan mendoakan secara
langsung ataupun tidak langsung
2. Bapak Asep Suparman S.Pi.M.Pd sebagai kepala sekolah SMKN 1 Rejang
Lebong
3. Bapak Ansori S.Pd sebagai Ketua Jurusan Listrik
4. Ibu Hj.Indri Winarni,ST Selaku Guru pembimbing
5. Bapak Abdul Rohim sebagai pimpinan perusahaan
Didasari sepenuhnya bahwa Laporan PKL ini masih jauh dari kata sempurna
namun penulis berusaha sejauh mungkin untuk mendapat hasil yang sebaik-
baiknya.Oleh karena itu,penulis yang bersifat membangun demi menyempurnakan
Laporan PKL ini.Semoga Laporan PKL ini bermanfaat bagi pembaca dan
perkembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang .
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Hh11.1. Latar Belakang
122 1.2. Tujuan Prakerin
1.3. Manfaat Prakerin
1.4. Waktu Pelaksanaan
1.5. Lokasi Prakerin
1.6. Teknis Pengumpulan Data
v
BAB IV. URAIAN JURNAL PRAKERIN
4.1. Jurnal Kegiatan
4.1.1. PRAKERIN di PLN (Persero) Gombong
4.1.2. Uraian Jurnal PRAKERIN di PLN (Persero) Gombong
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
7
1.2. TUJUAN PRAKERIND
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ilmu atau keterampilan
yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja di dunia usaha atau industri
2. Mendapatkan kesempatan untuk memasyarakatkan diri pada suasana
lingkungan kerja yang sebenarnya nya
3. Mengasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional
5. Memperkokoh ‘’ LINK AND MATCH’’ (keterampilan dan kesepadanan)
antar sekolah dan dunia sekolah
8
BAB II
TINJAUAN UMUM
9
energi mengirim tim yang terdiri dari irjen listrik dan pemanfaatan energi.
Selain itu KONSUIL dikukuhkan notarisnya, Fransisca Inning Soemantri
No.01, 8 Mei 2003 tanggal 23 Februari 2005, pengurus badan pelaksnaan
KONSUIL. Pusat Periode 04-2008 terdiri dari Ir.Tunggono Soemadi sebagai
direktur utama Ir.Hizban Acmad sebagai direktur operasional dan Drs.Yasa
Syaefuddin sebagai manager administrasi dan keuangan payung hukum.
Misi
Melindungi keselamatan manusia, harta benda, instalasi listrik dan
lingkungan terhadap bahaya yang timbul karena listrik, dengan selalu
berupaya melaksanakan pemeriksaan apakah instalasi terpasang sudah
sesuai dengan standart yang berlaku
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dengan instalasi
terkait untuk pengembangan organisasi dan SDM
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Kwh meter atau dalam dunia PLN disebut Alat Pembatas dan alat
Pengukur (APP) adalah Alat milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk
11
membatasi daya listrik yang dipakai serta mengukur pemakaian energi
listrik.Bagian KWH Meter:
1. Bagian utama, terdiri dari
- kumparan arus
- kumparan tegangan
- rotor
- penumpu
- magnet tetap
2. Register, terdiri dari:
- pointer
- cyclometris
3. Kotak pelindung, terdiri dari:
- plate dasar
- tutup
Kegunaan masing-masing bagian:
1. Kumparan arus digunakan untuk membangkitkan fluks bolak balik yang
berbanding lurus dengan arus beban
2. kumparan tegangan digunakan untuk membangkitkan fluks bolak balik
yang berbanding lurus dengan tegangan beban
3. rotor (piringan) digunakan sebagai suatu bagian yang berputar, fungsinya
untuk merubah fluks bolak balik menjadi bentuk putaran
4. penumpu digunakan untuk tempat sandaran poros berputar
5. magnet tetap digunakan untuk mengontrol secara otomatis kecepatan dari
piringan yang berbanding lurus dengan momen putar
6. register digunakan untuk mencatat banyaknya perputaran dari piringan
7. kotak pelindung digunakan untuk melindungi semua komponen KWH
Meter.
12
satu phase atau tiga phase.sekrang jenis teknologinya ada 2 yaitu
PRABAYAR atau yang disebut Listrik Pintar dan ANALOG.
Namun sekarang Kwh meter yang diwajibkan digunakan oleh pihak pln
adalah jenis teknologi PRABAYAR yang menggunakan pulsa.prinsip kerja
dan pembayarannya sebagai berikut:
1. Penjualan token dilakukan secara online menggunakan delivery channel
Bank (Payment Point Online Bank,ATM,Teller Bank),Kantor Pos atau
down line lainnya.
2. Penjualan token rencananya juga bisa dikembangkan dengan penjualan
fisik kartu Voucher, sedangkan untuk komunikasinya akan bekerjasama
dengan network / provider komunikasi selular.Untuk mengaktivasi
voucher kirim SMS ke SMS Center Prabayar berupa Nomor Meter dan
Nomor voucher (yang sudah digosok),kemudian akan mendapatkan
balasan SMS berupa jumlah kWh yang dibeli,nilai pembelian dan 20 digit
Nomor Token pada Ponsel.Kartu Voucher fisik isi ulang bisa diperoleh di
toko / supermarket / wartel atau retail lainnya
3. Penjualan token dilakukan secara online menggunakan delivery channel
Bank (Payment Point Online Bank,ATM,Teller Bank),Kantor Pos atau
down line lainnya.
4. pengenalan token rencananya juga bisa dikembangkan dengan penjualan
fisik kartu Voucher, sedangkan untuk komunikasinya akan bekerjasama
dengan network / provider komunikasi selular.Untuk mengaktivasi
voucher kirim SMS ke SMS Center Prabayar berupa Nomor Meter dan
Nomor voucher (yang sudah digosok),kemudian akan mendapatkan
balasan SMS berupa jumlah kWh yang dibeli,nilai pembelian dan 20 digit
Nomor Token pada Ponsel.Kartu Voucher fisik isi ulang bisa diperoleh di
toko / supermarket / wartel atau retail lainnya.
5. Aplikasi Vending system ini adalah Server dengan Management Vending
system yang berlokasi di Kantor Distribusi (ADC) dan Vending Unit
disisi Client yang berlokasi di APJ-APJ. Vending Unit di APJ hanya
digunakan untuk Engineering Token / pemeliharaan.
13
6. Vending sistem dimungkinkan untuk melayani 99 macam golongan tarip
dengan harga tarip yang flat ataupun sesuai keinginan. Pelaksanaan /
implementasi Listrik Prabayar secara meluas sebaiknya Golongan /
Taripnya ditetapkan oleh PLN Pusat (sudah terbit) dengan tarip yang
lebih menarik / rendah dari pada tarip reguler .
7. Struk token dicetak oleh mesin ATM / Teller / PP Online yang
menampilkan data pelanggan ,idpel atau nomor meter,nilai rupiah
pembelian,jumlah kWh yang dibeli,admin Bank / Pos dan Kode Token
angka 20 digit.Kode Token ini kemudian dientrykan ke keypad kWh
meter prabayar,token tidak ada kadaluarsa.
8. Hasil penjualan token listrik prabayar baik berupa kWh jual maupun
rupiah pendapatan diakui sebagai penjualan pada bulan berjalan (Sistem
cash basis) dan dilaporkan pada bulan berikutnya (TUL III-09) .
9. Keberhasilan pelaksanaan Listrik Prabayar adalah merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan kinerja penurunan tunggakan,penghematan
biaya operasional dan meningkatkan arus dana serta merupakan salah satu
upaya untuk pelayanan kepada pelanggan dengan memberikan alternatip
kemudahan serta mendidik pelanggan untuk turut serta bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suplai tenaga listrik dengan melakukan
penghematan
14
3.3. Fungsi dan Prinsip Kerja KWH Meter
Jika Anda terbiasa dimudahkan dengan layanan prabayar untuk telepon
genggam, seperti itu pula yang akan Anda rasakan dengan layanan listrik
prabayar.
15
Dengan layanan listrik prabayar, pelanggan bukan saja bisa mengetahui
sudah berapa banyak energi listrik yang dikonsumsi, namun juga dapat
melihat berapa energi listrik yang masih tersisa untuk dapat digunakan.
3.5. Fungsi masing masing jaringan dan komponen jaringan distribusi dan
transmisi
a. Jaringan tegangan extra tinggi /SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra
Tinggi)
Pada jaringan ini Tegangan yang ada pada jaringan tersebut 500 Kv
atau 500.000 volt.fungsinya sebagai penyalur Pertama tegangan listrik
dari pembangkit Listrik di daerah tertentu yang letaknya cukup jauh.
jaringan listrik ini juga disebut jaringan Transmisi.jaringan transmisi ini
ada 2 yaitu primer dan sekunder yang primer yaitu 500kv (dari
pembangkit rata rata25kv di step up menjadi 500kv) dan kemudian pada
gardu jaringan transmisi di stepdown menjadi 150kv. jaringan ini akan di
turunkan tegangannya dengan travo khusus dari masing masing gardu
induk sub rayion sebesar 20 Kv.
16
b. Jaringan Tegangan Menegah/ JTM.
Pada jaringan ini Tegangan yang ada pada jaringan tersebut sebesar
20 Kv atu 20.000 volt. fungsinya sebagai penyalur kedua dari gardu induk
Sub Rayon, dari jaringan Transmisi. fungsinya sebagai penyalur ke
jaringan tegangan rendah .selanjutnya akan di beri travo step down untuk
dijadikan tegangan 220 V ,ke perumahan.jaringan ini terbagi menjadi 2
yaitu untuk phase to phase tegangannya 20Kv dan phse to netral dengan
tergangan 11,5-12Kv. phse to phse yaitu yang kabelnya tiga tidak ada
netralnya sedangkan phse to netral adalh tarikan kabel salah satu kabel
dari R S atau T yang kemudian di step down dengan travo satu phase.
untuk netralnya di ambil dari grounding kemudian di sambung ke
terminal netral yang ada di tavo baru kemudian disalurkan. untuk lihat
contohnya bisa dilihat dari foto dibawah ini. atau di gambar contoh FCO
untuk contoh jaringan phase to netralnya.
17
Perawatan jaringan biasanya juga dilakukan pada isolator jaringannya
gambar untuk Kegiatannya:
18
NT fuse: Nt fuse berfungsi sebagai sikringnya jaringan tegangan
menengah sekitar 20 Kvolt
Fuse link fungsinya adalah seperti dalaman pada FCO (fuse cut out)
yang berfunsi Tugas pokok peralatan pelindung lebih pada tegangan
menengah adalah mendeteksi adanya gangguan dalam rangkaian dan
memutus arus lebih pada harga rating pemutusnya , misal 6 A, jika arus
tersebut lebih dari pengaman tersebut maka Fuse link dalam FCO akan putus
dan akan diganti dengan yang baru.
19
lightning aresster fungsinya Pada keadaan normal arrester berlaku
sebagai isolator, bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor
yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi
ke tanah. Setelah surja hilang, arrester harus dapat dengan cepat kembali
menjadi isolasi. Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan
terhadap tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada
umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk.
Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester untuk
menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih
tersebut.
20
FCO (Fuse cut out) dalam hal ini adalah pengaman lebur yang
ditempatkan pada sisi TR trafo yang gunanya untuk mengamankan trafo
terhadap hubungan singkat sisi TR, sampai ujung jaringan TR. Besarnya
sekering yang terpasang adalah sesuai dengan arus nominal beban yang
dibutuhkan pada tiap-tiap jurusan, maka besarnya sekering adalah sesuai
dengan arus nominal trafo terpasang.
21
Untuk lebih jelasnya lihat gambar disamping . dengan gambar ini disini
pole topp switch adalah tempat tutup dan membukanya ABSW karena tipe
ABSW ada 2 yaitu NO (Normaly Open) atau penjelasannya dalam kondisi
normal ABSW ini dalam kondisi terbuka atau tidak tersambung contoh di
tiang X ada ABSW NO yang berbatasan dengan feeder A1 dan feeder B1 dan
dalam kondisi normal atau tidak bekerja antara A1 dan B1 tidak ada
hubungan . sedangkan NC (Normaly Close) penjelasannya dalam kondisi
normal di antara jaringan satu ke selanjutnya terjadi arus menutup atau
normalnya ABSW itu nyambung contoh di gambar jika itu ABSW NC maka
A1dan B1 tersambung .ABSW NC biasanya diletakkan sekitar radius 2-5
Kilometer antar satu ABSW ke ABSW lainya ,sedangkan ABSW NO
biasanya diletakkan antar perbatasan feeder , contoh NO pada A1 dan B1.
RECLOSER adalah alat pemutus otomatis yang dimiliki PLN .alat ini
menggunakan timer, coil ,dan relay,juga peralatan control yang canggih yang
diletakkan dalam box controlnya. alat ini bekerja secara NC atau normaly
close (tersambung.) jika ada ganguan maka relay akan memutus jaringan
yang dipasangi recloser tersebut. dan akan kembali tersambung dalam waktu
yang ditentukan secara otomatis misal jika tiba tiba terjadi gangguan sesaat
recloser akan membuka atau kan menjadi NO dan akan tersambung lagi
dalam 5 detik (misal waktu temponya 5 detik) dan jika itu terjadi sampai tiga
kali (timer dan coil yang menjadi alat utama pendeteksi) maka artinya
ganguan terjadi permanen dan pihak PLN kan mencari dimana asal ganguan
tersebut, dan setelah selesai maka Recloser harus dihidupkan atau disambung
22
secara manual menggunakan alat control yang ada di tiang bawah recloser
tersebut
23
seterusnya .dan harganya juga disesuaikan .semakin kecil permintaan daya
yang dibuat maka semakin murah. Untuk pembatas dayanya digunakan MCB
yang knobnya berwarna biru sebgai tanda MCB itu adalah milik PLN.
Kwhmeter dan kabel yang terpasang adalh milik PLN jadi itu tidak
dijual dan hanya dititipkan dan membayar uang pokok perbula misal pada
450VA bayar tetap adalah 8000 (jika tidak dipakai). dan biaya itu ditambah
dengan pemakaian misal pemakaian total 26 ribu perulan ditambah biaya
pokok tersebut 8000+26000=34.000 rupiah. pada kasus yang terjadi pada
tempat PRAKERIN yang saya jalani di tempat PLN (Persero) rayon gombong
Kwhmeter pascabayar yang bermasalah akan diganti dengan Kwh meter yang
baru namun berbede model dan tetap pascabayar :
Selain itu meteran ynag dipasang bukan KWH meter analog ,namun
prabayar yang menggunakan pulsa sebagai pembayarannya . peraturannya
jika tidak diisi selama 6 bulan (pulsa dibiarkan kosong) maka petugas PLN
dengan akan mencabut Kwh meter tersebut , sedangkan yang analog atau
yang lama jika rusak akan diganti dengan KWH meter yang analog juga
namun berbeda bentuk ,jika Kwh meter sebelumnya menggunakan piringan
sebagai penghitung meter Kwh yang digunakan ,maka yang terbaru ini
menggunakan lampu kedip contoh pada keterangannya 900imp/kwh itu
artinya setelah lampu berkedip selama 900 kali maka akan dihitung satu Kwh,
hal ini dilakukan karena sistem piringan.
24
Kwh meter pascabayar yang baru . dan jika ada MCB ynag rusak maka
akan diganti dan listrik akan di loos oleh pihak PLN kemudian ,MCB akan di
retur yaitu didata dan dikembalikan kemudian diganti oleh kantor
pusat .setelah selesai MCB baru akan dipasang oleh pihak PLN. pada pasang
baru pelanggan terlebih dulu di survei tempatnya denah jaringnan
listrknya ,sudah ada berapa sambungan kerumah tersebut dan denah
rumahnya kemudian daya ynag ingin di pasang oleh tuan rumah. kemudian
ketika ada gangguan pada listrik biasayna pelnggan akn menelpon pihak PLN
rayon setempat. pihak PLN ketika ada ganguan pada jaringan akan
melakukan manufer. yaitu pelepasan dan pemasangan ABSW NO dan NC
ilustrasi: manufer ini biasaya dilakukan ketika ada perawatan jaringan atau
sedang terjadi trip atau gangguan.
(baca keterangan di gambar!!)
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kabel NYA adalah salah satu jenis kabel yang cukup populer.
Fungsinya sendiri bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan instalasi rumah tangga
maupun untuk keperluan distribusi panel listrik. Ukuran kabel NYA memiliki
diameter 1,5 mm dan 2,5 mm, memiliki inti tunggal dan juga lapisan isolator
berbahan PVC.
Kabel ini memiliki model yang sederhana, fleksibel, mudah dipasang
serta murah sehingga penggunaannya cukup populer dan umum. Namun
karena hanya memiliki satu lapisan isolator, maka NYA dianggap memiliki
tingkat keamanan rendah. Sehingga tidak disarankan untuk dipasang ditempat
terbuka, tempat lembab, apalagi instalasi dalam tanah.
4.2 Saran
Beberapa hal yang penulis temukan di lapangan saat pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan .Terkait dengan ini penulis mengajukan beberapa
saran antara lain:
a) Dalam melakukan pengoperasian alat-alat bertegangan listrik hendaknya
selalu mengutamakan keselamatan, dan kesehatan kerja (K3) karena
energi listrik bersifat dinamis.
b) Selalu belajar dan berkembang karena setiap tahun perkembangan
teknologi akan lebih modern lagi.
26