A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi komponen pada Gardu Induk
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan fungsi dari saluran transmisi dan distribusi
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi panjang saluran transmisi dan distribusi
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi konstruksi dan bentuk tiang pada saluran
distribusi
B. DASAR TEORI
Tenaga listrik dibangkitkan di pusat-pusat listrik ( power station ) seperti PLTA,
PLTU, PLTD, dan PLTG kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah
terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan (step up)
yang berada di pusat listrik. Saluran transmisi kebanyakan mempunyai tegangan 30 kV,
66 KV, 150 kV dan 500 kV. Khusus untuk tegangan 500 kV dalam prakteknya sering
disebut tegangan ekstra tinggi. Setelah melalui saluran transmisi maka tenaga listrik
sampai ke gardu induk (sub station) untuk diturunkan menjadi tegangan menengah atau
tegangan distribusi primer yang bertegangan 6 kV, 12 kV atau 20 kV.yang terakhir
disebutkan adalah yang cenderung digunakan di Indonesia. Jaringan setelah keluar dari
gardu induk biasa disebut jaringan distribusi sedangkan jaringan antara pusat listrik dan
gardu induk biasa disebut jaringan transmisi, baik saluran transmisi atau pun saluran
distribusi ada yang berupa saluran udara dan ada yang berupa saluran tanah/bawah
tanah. Setelah melalui jaringan distribusi primer maka kemudian tenaga listrik
diturunkan tegangannya dalam gardu distribusi menjadi tegangan rendah untuk
selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) melalui sambungan
rumah hingga ke alat pengukuran dan pembatas di rumah-rumah pelanggan atau biasa
disebut kWh Meter.
Adapun material distribusi tenaga listrik adalah: (1) tiang listrik yang
merupakan material yang terbuat dari besi, beton dan kayu agar jaringan tidak mengenai
bangunan. Salah satu komponen utama darijaringan listrik tegangan rendah dan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM PENDINGIN DAN TATA UDARA
Laporan Observasi Transmisi dan Distribusi
Semester 6 Identifikisi komponen Gardu Induk 4 X 50 Menit
Kentungan dan Godean 150kV
Safitri Nur Insani 14501241026 Tgl : 7 maret 2017
(14501241026)
Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besardan nilai sesaatnya
konstan.
Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi menjadi :
a. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit dengan
kapasitas 500 kV. tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang
kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional
yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar
dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan
tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak,
sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam
pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak
pada masalah pembiayaan.
b. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV
sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble
sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya
hanya 3 kawat dan penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran
kembali. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar
pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau
Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh
yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak
transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltage) terlalu
besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.
c. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan
beberapa pertimbangan :
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM PENDINGIN DAN TATA UDARA
Laporan Observasi Transmisi dan Distribusi
Semester 6 Identifikisi komponen Gardu Induk 4 X 50 Menit
Kentungan dan Godean 150kV
Safitri Nur Insani 14501241026 Tgl : 7 maret 2017
(14501241026)
4. Terminal
8. Tiang distribusi
berbelok
Sakelar Pemisah
(PMS) atau
Disconnecting
Switch (DS).
Sakelar Pemutus
Tenaga (PMT)
atau Circuit
Breaker (CB).
Sakelar
Pentanahan atau
Earthing Switch.
E. KESIMPULAN
Hasil dari pengamatan yang dilakukan secara visual dan jarak tempuh, maka
saluran transmisi dari Gardu Induk 150 KV Kentungan sampai Gardu Induk 150 KV
Godean termasuk dalam saluran Transmisi Pendek karena jarak kabel yang digunakan
dalam penyalurannya kurang lebih 24 Km, dan saluran trasnmisi ini dikategorikan
saluran udara (SUTT).
Pemasangan Tower dilakukan ditengah-tengah lahan kosong (persawahan)
karena bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas manusia, serta mempunyai tinggi
sekitar 80M dari tanah, dengan berbagai komponen pendukung seperti
Tension clamp
Isolator
Anti Climbing Device (ACD)
Arching Horn
Step Bold
Rambu-rambu
Pemasangan komponen pendukung tersebut bertujuan agar tower menara aman dan
sesuai pada standar yang digunakan dalam penggunaan saluran transmisi.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM PENDINGIN DAN TATA UDARA
Laporan Observasi Transmisi dan Distribusi
Semester 6 Identifikisi komponen Gardu Induk 4 X 50 Menit
Kentungan dan Godean 150kV
Safitri Nur Insani 14501241026 Tgl : 7 maret 2017
(14501241026)
Dari segi manfaat dan kegunaan dari gardu induk itu sendiri,maka peralatan dan
komponen dari gardu induk harus memiliki keandalan yang tinggi serta kualitas yang
tidak diragukan lagi,atau dapat dikatakan harus Optimal dalam kinerjanya sehingga
masyarakat sebagai konsumen tidak merasa dirugikan oleh kinerjanya. maka, sesuatu
yang berhubungan dengan rekonstruksi pembangunan gardu induk harus memiliki
syarat-syarat yang berlaku dan pembanguna gardu induk harus diperhatikan besarnya
beban.