Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE

TALANG BENIH

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Anak Harus dilindungi
Anak adalah semua penduduk yang berumur 18th (sebelum menikah) yang disebut anak,
mulai dari kandungan , balita,, masa anak-anak remaja dan dewasa sampai ke jenjang pernikahan.
Seperti masa dalam kandungan kita harus perhatikan kesehatan ibu & kandungan seperti Gizi
dan asupan-asupan lainnya keistirahatannya semua harus diperhatikan ………… sampai balita yang
harus kita perhatikan ASInya dan gizinya dan imunisasinya, tentang tumbuh kembangnya.
Di masa anak-anak sampai remaja kita harus memperhatikan pendidikan, pergaulan, anak
juga da………………. Dari kekerasan fisik kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan juga kita perlu
memperhatikan waktu istirahat untuk bercanda gurau maupun bertukar pikiran mengeluarkan
pendapat.

Jumlah Peserta Yang Hadir : 7 Orang


1. Ny. Sri
2. Ny. Narya
3. Ny. Iza
4. Tn. Dedi
5. Tn. Firman
6. Ny. Mita

Curup, Maret 2023


Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Alat Kontrasepsi

Apa itu alat kontrasepsi ?


Alat kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan mencegah terjadinya
kehamilan. Seorang wanita bisa mendapatkan kehamilan apabila sel telur bertemu dengan sel
sperma. Penggunaan alat kontrasepsi akan mencegah sel telur dan yang telah dibuahi menempel
pada rahim.
Kapan alat kontrasepsi digunakan?
Alat kontrasepsi digunakan ketika pasangan usia subur ingin menunda, menjarangkan dan
menghentikan kehamilan, serta ada juga alat kontrasepsi yang digunakan pada saat ingin
berhubungan intim dengan pasangan, cara penggunaan tergantung pada alat kontrasepsi yang
dipilih, alat kontrasepsi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu, Pil, KB, IUD, Suntik, Kondom,
Implant, MOW,MOP.
Siapa yang harus menggunakan alat kontrasepsi?
Alat kontrasepsi bisa digunakan oleh pria ataupun wanita, akan tetapi pada alat kontrasepsi
ini yang paling banyak menggunakan adalah wanita.

Jumlah Peserta Yang Hadir : 6 Orang


1. Ny. Fitu
2. Ny. Nita
3. Ny. Rena
4. Ny. Desta
5. Jumadi
6. Gita

Curup, Mei 2023


Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Stunting
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada nak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih pendek atau perawakan pendek dari
anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Umumnya disebabkan oleh
asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, jika gizi tidak dicukupi dengan baik,
dampak yang ditimbulkan memliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendek
meliputi hambatan perkembangan penurunan fungsi kekebalan tubuh dan perkembangan otak yang
tidak maksimal. Efek jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, hipertensi, dan
penyakit jantung koroner. Adapun antisipasi pada anak stunting yaitu dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan secara teratur, hindari asap rokok dan penuhi nutrisi yang baik selama masa
kehamilan, dan melakukan kunjungan secara teratur ke pusat pelayanan kesehatan untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jumlah Peserta Yang Hadir : 7 Orang


1. Ny. Nita
2. Tn. anton
3. Tn. Muctar
4. Ny. Pani
5. Ny. Tanti
6. Ny. Nita

Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Cegah Pernikahan Dini

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia 19 tahun akan
menyebabkan risiko kesehatan bagi anak perempuan pernikahan dini juga berpotensi memicu
munculnya kekerasan dalam rumah tangga dan pelanggaran hak asasi manusia. Di Indonesia
pernikahan dini terjadi dengan alasan untuk menghindari fitnah atau berhubungan seks di luar nikah
ada juga orang tua menikahkan anaknya yang alasan ekonomi, orang tua berharap agar hidupnya
akan lebih baik. Kalau ia harus sekolah berpendidikan rendah akan menambah rantai kemiskinan
semua ini biasanya adanya di golongan masyarakat menengah ke bawah sebaiknya pernikahan dini
tak terjadi resiko pernikahan dini.
1. Resiko penyakit seksual meningkat
2. Resiko pada kehamilan
3. Resiko Pelecehan Seksual
4. Resiko mengalami masalah psikologis
5. Resiko memiliki tingkat sosial dan ekonomi yang rendah

Jumlah Peserta Yang Hadir : 7 Orang


1. Ny. Zainawati
2. Ny. Widayani
3. Ny. Sumarna
4. Ny. Nurbaiti
5. Ny. Riya
6. Ny. Njis
7. Ny. Vera

Curup, Januari 2023


Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Tips Sehat Dimasa Pandemi COVID-19

Agar tetap sehat dimasa pandemi ini yang harus kita lakukan :
- Diam dirumah saja, konsumsi makanan yang sehat, kurangi alkohol dan gula, lakukan
aktifitas fisik 30 menit setiap hari, jika bekerja dirumah dan dalam posisi duduk setiap 30
menit istirahat.
Selain itu juga harus mematuhi protokol keluar rumah:
- Pakai baju lengan panjang/jaket, tidak menggunakan aksesoris, menggunakan masker, pakai
tissue ketika ingin memegang benda dan digunakan selai pakai, jika ingin bersin tutup
menggunakan tissue, usahakan melakukan transaksi non tunai, dan rajin mencuci tangan
dan menggunakan handsanitizer
Kita juga harus mengetahui protokol kesehatan masuk rumah:
- Sampai rumah jangan langsung menyentuh keluarga, kemudian lepaskan pakaian kalau bisa
langsung direndam , setelah itu cuci tangan diusahakan langsung mandi, dan barang-barang
yang lain disemprot disenfektan.

Jumlah Peserta Yang Hadir : 7 Orang


1. Ny. Lesiana
2. Ny. Farida
3. Ny. Liza
4. Ny. Mariatun
5. Ny. Yana
6. Ny. Sumarna

Curup, 15 April 2023


Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH

I. PELAKSANAAN PENYULUHAN KIE


Nama Kader : Eti Marliati
Materi Penyuluhan : Pendewasaan Usia Perkawinan

Pendewasaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya atau cara yang dilakukan untuk
meningkatkan usia pada perkawinan pertama hingga mencapai usia yang ideal pada saat
perkawinan, tentunya bukan hanya sekedar menunda sampai batas usia tertentu saja tetapi
mengusahakan agar pernikahan sebaiknya dilakukan pada pasangan yang sudah siap. Maksudnya
siap secara mental maupun materi yaitu orang yang sudah dewasa dan mampu segi ekonomi,
kesehatan, dan kesiapan mentalnya.
Tujuan program penjelasan usia perkawinan adalah memberikan pengertian kepada remaja
atau tidak sembarangan untuk menikah. Selain itu juga memberikan kesadaran kepada remaja agar
di dalam merencanakan keluarga mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan
dengan kehidupan berkeluarga baik itu dari kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial,
ekonomi, serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Salah satu alasan program ini adalah masa
reproduksi di bawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda perkawinan dan
kehamilan. Dalam usia ini seorang remaja dianggap masih dalam proses perkembangan fisik psikis
dan masa pertumbuhan yang berakhir pada usia 20 tahun. Ditakutkan pada usia 20 tahun telah
terjadi kehamilan maka akan mengakibatkan terjadinya kesakitan atau pun kematian pada saat
kehamilan dan melahirkan yang dengan kata lain mengancam hal-hal reproduksi manusia.

Jumlah Peserta Yang Hadir : 5 Orang


1. Ny. Ulan Dari
2. Ny. Reni
3. Ny. Selpi
4. Ny. Neti
5. Ny. Teti

Curup, Februari 2023


Tanda Tangan Kader

ETI MARLIATI

Anda mungkin juga menyukai