TALANG BENIH
ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH
ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia 19 tahun akan
menyebabkan risiko kesehatan bagi anak perempuan pernikahan dini juga berpotensi memicu
munculnya kekerasan dalam rumah tangga dan pelanggaran hak asasi manusia. Di Indonesia
pernikahan dini terjadi dengan alasan untuk menghindari fitnah atau berhubungan seks di luar nikah
ada juga orang tua menikahkan anaknya yang alasan ekonomi, orang tua berharap agar hidupnya
akan lebih baik. Kalau ia harus sekolah berpendidikan rendah akan menambah rantai kemiskinan
semua ini biasanya adanya di golongan masyarakat menengah ke bawah sebaiknya pernikahan dini
tak terjadi resiko pernikahan dini.
1. Resiko penyakit seksual meningkat
2. Resiko pada kehamilan
3. Resiko Pelecehan Seksual
4. Resiko mengalami masalah psikologis
5. Resiko memiliki tingkat sosial dan ekonomi yang rendah
ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH
Agar tetap sehat dimasa pandemi ini yang harus kita lakukan :
- Diam dirumah saja, konsumsi makanan yang sehat, kurangi alkohol dan gula, lakukan
aktifitas fisik 30 menit setiap hari, jika bekerja dirumah dan dalam posisi duduk setiap 30
menit istirahat.
Selain itu juga harus mematuhi protokol keluar rumah:
- Pakai baju lengan panjang/jaket, tidak menggunakan aksesoris, menggunakan masker, pakai
tissue ketika ingin memegang benda dan digunakan selai pakai, jika ingin bersin tutup
menggunakan tissue, usahakan melakukan transaksi non tunai, dan rajin mencuci tangan
dan menggunakan handsanitizer
Kita juga harus mengetahui protokol kesehatan masuk rumah:
- Sampai rumah jangan langsung menyentuh keluarga, kemudian lepaskan pakaian kalau bisa
langsung direndam , setelah itu cuci tangan diusahakan langsung mandi, dan barang-barang
yang lain disemprot disenfektan.
ETI MARLIATI
LAPORAN PENYULUHAN FASILITATOR (KADER) PELAYANAN KIE
TALANG BENIH
Pendewasaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya atau cara yang dilakukan untuk
meningkatkan usia pada perkawinan pertama hingga mencapai usia yang ideal pada saat
perkawinan, tentunya bukan hanya sekedar menunda sampai batas usia tertentu saja tetapi
mengusahakan agar pernikahan sebaiknya dilakukan pada pasangan yang sudah siap. Maksudnya
siap secara mental maupun materi yaitu orang yang sudah dewasa dan mampu segi ekonomi,
kesehatan, dan kesiapan mentalnya.
Tujuan program penjelasan usia perkawinan adalah memberikan pengertian kepada remaja
atau tidak sembarangan untuk menikah. Selain itu juga memberikan kesadaran kepada remaja agar
di dalam merencanakan keluarga mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan
dengan kehidupan berkeluarga baik itu dari kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial,
ekonomi, serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Salah satu alasan program ini adalah masa
reproduksi di bawah 20 tahun adalah usia yang dianjurkan untuk menunda perkawinan dan
kehamilan. Dalam usia ini seorang remaja dianggap masih dalam proses perkembangan fisik psikis
dan masa pertumbuhan yang berakhir pada usia 20 tahun. Ditakutkan pada usia 20 tahun telah
terjadi kehamilan maka akan mengakibatkan terjadinya kesakitan atau pun kematian pada saat
kehamilan dan melahirkan yang dengan kata lain mengancam hal-hal reproduksi manusia.
ETI MARLIATI