DISUSUN OLEH
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Sidtem Informasi Geografis dengan judul “Perubahan Garis Pantai Pada
Perairan Pantai Sako Kecamatan Bungus Kota Padang Sumatera Barat”
sebagai salah satu komponen penilaian dalam mata kuliah yang
bersangkutan. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 7
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 7
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
1.3 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
II. METODE PENELITIAN.................................................................... 9
2.1 Waktu dan Tempat ................................................................... ........... 9
2.2 Alat dan Bahan ......................................................................... ........... 9
2.3 Metode Penelitian................................................................................. 10
2.4 Prosedur Penelitian............................................................................... 10
2.5 Analisis Data ............................................................................ ........... 12
III. HASIL.................................................................................................. 23
3.1 Kondisi lapangan.................................................................................. 24
3.2 Parameter Kualitas Perairan ................................................................. 24
3.3 Nilai Shoreline dan Baseline................................................................ 24
3.4 Nilai Kemiringan Lereng….................................................................. 24
IV. PEMBAHASAN................................................................................... 26
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Praktikum di Lapangan…………....................................................... 33
vi
I. PENDAHULUAN
7
pantai, penyebab terjadinya akresi yaitu adanya proses sedimentasi yang berasal
dari daratan ke lautan.
Dari uraian-uraian di atas, maka penting bagi kita sebagai masyarakat
maritim untuk lebih memperhatikan perubahan garis pantai agar dapat
mengurangi kegiatan-kegiatan yang dapat memicu perubahan garis pantai. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan garis pantai di
Pantai Sako, Teluk Bungus, Padang, Sumatera Barat.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari praktikum ini dilakukan adalah :
1. Mengetahui perubahan garis pantai di lokasi praktikum yaitu Pantai Sako
pada rentang waktu 5 tahun terakhir yaitu 2017 – 2022
2. Mengetahui dinamika perubahan garis pantai yang terjadi di Pantai Sako
3. Mengetahui kualitas perairan di Pantai Sako
1.3 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari melakukan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui perubahan garis pantai di pantai sako selama 5 tahun terakhir
2. Mendapatkan ilmu baru tentang penginderaan jarak jauh
8
II. METODE PENELITIAN
No Alat Kegunaan
.
9
11 Laptop/PC Mengolah hasil data
10
tonggak kayu dimulai dari garis pantai (daerah pasang tertinggi) sampai surut
terendah dengan jarak titik pengamatan 2 m.
3. Kemudian selang diisi dengan air hingga penuh. Tempatkan ujung selang
yang telah di isi dengan air pada tiang 1 dan tiang 2.
4. Selang air diatur hingga air sama rata antara pada tiang 1 dan tiang 2. Lalu
diberi tanda batas air pada tiang.
5. Kemudian ukur ketinggian batas permukaan air dalam selang pada kedua
tiang dengan menggunakan meteran.
6. Hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus phytagoras untuk mencari
nilai kemiringan lereng.
2.4.3 Pengukuran Suhu
1. Ikatlah sebuah tali pada pangkal atas thermometer
2. Celupkan thermometer kedalam perairan dengan berpegangan pada tali
yang sudah diikat pada thermometer, biarkan selama 2-3 menit hingga air
raksa konstan
3. Kemudian angkat thermometer tersebut dengan tali, usahakan tangan tidak
memegang thermometer untuk menghindari kontaminasi suhu tubuh
4. Catat angka yang segaris pada air raksa thermometer
11
yang diteteskan di daylight plate, lalu hand refractometer dikeringkan
menggunakan tisu dan disimpan di tempatnya kembali.
2.4.5 Pengukuran Arus
1. Gunakanlah current meter pada pengamatan kecepatan arus
2. Kemudian jatuhkan current meter pada bagian permukaan perairan
3. Hidupkan stopwatch untuk menghitung lama waktu yang diperlukan oleh
current meter
4. Adapun ukuran tali yang digunakan adalah sepanjang 2 meter.
Dengan keterangan :
V : Kecepatan
S : Jarak
T : Waktu
12
2.5.1 Mengolah Data Primer
Buka google earth dan masukkan data hasil record polyline menggunakan aplikasi
GeoTracker
13
Masukkan add data citra yang telah disave ke dalam ArcGIS
buka google earth, dan pada kolom search ketik teluk kabung
14
Save image pada tahun kajian yang diinginkan untuk dbuat garis pantainya, pada tahun
ini ambil 2 tahun untuk membedakan garis pantainya (interval 10 tahun)
Buka arcgis kemudian masukkan data citra google earth yang telah di download
15
Pada catalog pilih lokasi penyimpanan kemudian klik kanan pada lokasi, pilih new dan
pilih shapefile
Pada bagian future type pilih polyline dan masukkan coordinatnya pada bagian edit dan
pilihlah UTM Zone Teluk Kabung yaitu WGS 1984 UTM 47 S dan pilih OK. Lakukan
hal yang sama untuk polyline garis pantai keduanya.
16
Digitasi line sako2012 dengan mengaktifkan citra tahun 2012, kemudian klik kanan pada
sako2012_line dan pilih edit features dan klik start editing.
Digitasi lah kedua line tahun terlama dan tahun terbaru pada masing-masing line
17
Pada catalog pilih lokasi penyimpanan dan klik kanan pada lokasi lalu pilih new dan pilih
personal geodatabase untuk membuat DSAS
Setelah DSAS dbuat kemudian klik kanan pada DSAS pilih new dan pilih feature class
Buat nama menjadi baseline dan pilih type line feature kemudian klik next dan pilih UTM
Zone 47 S dan next hingga finish, lakukan hal yang sama untuk membuat Shoreline.
18
Copy garpan tahun terlama (sako2012_line) dan paste pada baseline. Lakukan hal yang
sama pada shoreline tetapi copy juga garpan tahun terbaru (sako2022_line).
Pada attribute automator pilih shoreline dan baseline lalu ceklis semuanya kemudian dan
klik add field dan close
Open attribute table pada shoreline kemudian masukkan DSAS date menjadi tahun
perekaman citra dengan pilih editor lalu start editing dan save jika sudah diubah
19
Untuk baseline ubah menjadi seperti ini seperti Langkah sebelumnya
20
Pilih cast transect dan masukan rate nya sesuai yang diinginkan
Maka hasil akan menjadi seperti ini setelah dicalculate rate, Layout lah hasil tersebut
21
Ini adalah hasilnya
22
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
23
3.2 Parameter Kualitas Perairan (Suhu, kecepatan arus, salinitas)
Tabel 4. PKA di stasiun
Stasiun Suhu (oC) Kecepatan Salinitas (ppt)
arus (m/s)
1 30 0,050 21
2 30 0,050 23
3 30 0,050 21
4 30 2,02 27
5 29 0,25 29
6 29 0,25 25
7 31 2 29
8 30 0,05 27
9 30 0,667 25
10 29 0,014 28
24
2 18.69
3 4
4 2.02
5 16,68
6 1,99
7 2,02
8 32,06
9 4,05
10 3,37
25
IV. PEMBAHASAN
26
Salinitas yang terukur di stasiun 1 dan 3 lebih rendah dibanding stasiun
lainnya, yaitu 21 ppt. Rendahnya salinitas di stasiun 1 dan stasiun 3 kemungkinan
disebabkan mendapat pengaruh langsung dari sungai. Sebagaimana pernyataan
Chester (1990) bahwa salinitas air laut dapat berbeda secara geografis salah
satunya disebabkan oleh banyaknya air sungai yang masuk ke laut.
Dari tabel 4 di atas dapat disimpulkan bahwa salinitas air laut di Pantai
Sako termasuk berada dibawah standar baku mutu apabila dibandingkan dengan
baku mutu salinitas berdasarkan KepMen LH No. 51 Tahun 2004 bahwa salinitas
untuk biota laut adalah 33 - 34 o/oo.
Dilihat dari tabel 4, kecepatan arus untuk setiap stasiun menunjukkan nilai
yang bervariasi antara 0,050 m/s sampai 2,02 m/s. Kecepatan arus terendah berada
pada stasiun 10 dan tertinggi pada stasiun 4. Perbedaan kecepatan arus disebabkan
oleh letak lokasi. Adanya terumbu karang yang merupakan salah satu penyebab
arus menjadi lemah, karena arus laut yang datang terhambat oleh barier yang
dibentuk secara alami oleh terumbu karang. Pada saat yang lain adanya turbulensi
dan perairan yang cukup terbuka merupakan pendugaan lain terjadi perbedaan
kuat arus (Akib, dkk. 2015).
4.3 Nilai Perubahan Garis Pantai
Garis pantai di tahun 2012 di Pantai Sako adalah 4668, sedangkan pada
tahun 2022 adalah 4507. Terdapat perubahan garis pantai yang jauh dalam 10
tahun terakhir di Pantai Sako. Pergeseran perubahan garis pantai dipengaruhi oleh
daerah aliran sungai. Majunya garis pantai disebabkan sedimentasi yang relatif
cepat di suatu wilayah pantai dekat muara sungai dan sedimen yang diendapkan
secara terus menerus membentuk daratan baru dan menambah luas daratan yang
telah ada (Muryani, 2010). Mundurnya garis pantai disebabkan adanya proses
erosi oleh energi gelombang (Arief et al., 2011)
4.4 Nilai Kemiringan Lereng
Pada tabel 5, dapat dilihat nilai kemiringan lereng bervariasi di setiap
stasiun. Kemiringan lereng dapat memicu terjadinya erosi yang dipengaruhi
runoff. Makin curam lereng makin besar laju dan jumlah aliran permukaan dan
semakin besar erosi yang terjadi (Arsyad, 2000 dalam Ramlan dan Taufiq, 2020).
27
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini ialah :
1. Pantai Sako mengalami pergeseran garis pantai yang cukup jauh yang
diakibatkan oleh erosi atau abrasi.
2. Parameter kualitas air di Pantai Sako sudah mencukupi baku mutu air
laut untuk kehidupan organisme laut
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk praktikum selanjutnya :
1. Untuk praktikum selanjutnya agar lebih serius dan teliti dalam mencari
data agar data tidak rancu
2. Untuk praktikum selanjutnya agar para asisten lebih aktif lagi dalam
menjawab keluhan-keluhan dari praktikan yang masih awam
28
DAFTAR PUSTAKA
Akib, A., Magdalena. L., Ambeng, Muhtadin. A. 2015. Kelayakan Kualitas Air
untuk Kawasan Budidaya Eucheuma cottoni Berdasarkan Aspek Fisija,
Kimia, dan Biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Pesisir dan
Laut Tropis. 1(1):25-36
Arief, M., G. Winarso, & T. Prayogo. 2011. Kajian perubahan garis pantai
menggunakan data satelit Landsat di Kabupaten Kendal. J. Penginderaan
Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 8(1): 71-70.
Chester, R. 1990. Marine Geochemistry. Unwin Hyman Ltd. London.
Darmiati, I Wayan. N., & Agus. S. A. 2020. Analisis Perubahan Garis Pantai di
Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 12(1):211-222
Ira. 2014. Kajian Kualitas Perairan Berdasarkan Parameter Fisika Dan Kimia di
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu
Perikanan dan Sumberdaya Perairan. 119-124
Kusumah, G. & H. Salim. 2008. Kondisi Morfometri dan Morfologi Teluk
Bungus Padang. J. Segara, 4(2):101-110
Muryani, C. 2010. Analisis perubahan garis pantai menggunakan SIG serta
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat di sekitar Muara Sungai Rejoso
Kabupaten Pasuruan. J. Forum Geografi, 24(2): 173-182.
Ramlan dan Taufiq. M. W. 2020. Hubungan Kemiringan Lereng dan Intensitas
Curah Hujan terhadap Besarnya Limpasan. Skripsi.
Yulius, M. Ramdhan. 2013. Perubahan Garis Pantai di Teluk Bungus Kota
Padang, Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan Analisis Citra Satelit. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 5(2):417-427
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1. Peta Perubahan Garis Pantai Sako
31
Lampiran 2. Peta Kemiringan Garis Pantai Sako
32
Lampiran 3. Praktikum di Lapangan
33