Anda di halaman 1dari 78

DIKTAT GEOLOGI DASAR

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI DASAR

Oleh
Luthfi Zulkifli
270110140161
Kelas A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
DESEMBER 2014
1

DIKTAT GEOLOGI DASAR


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI DASAR

Oleh
Luthfi Zulkifli
270110140161
Kelas A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
DESEMBER 2014

Kata Pengantar
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita atas kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga diktat ini dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam juga tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta sahabat, karena usaha
mereka kita semua dapat keluar dari zaman penuh kebodohan.
Terima kasih saya panjatkan kepada dosen mata kuliah geologi dasar yang telah
memberikan arahan, orang tua yang memberikan dukungan moril, serta teman-teman yang selalu
mendukung sehingga tugas dalam bentuk diktat yang berjudul DIKTAT GEOLOGI DASAR
dapat diselesaikan sebaik-sebaiknya dan tepat waktu. Saya berharap diktat ini dapat
dipergunakan sebaik-baiknya serta dapat menambah wawasan bagi orang-orang yang
membacanya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohan maaf bila ada kesalahan kata.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jatinangor, 1 Desember 2014


Hormat Saya

Luthfi Zulkifli
NPM. 270110140161

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi

iii
v
iv

Bab I : Pendahuluan

Definisi

Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi

Tinjauan Umum

Tujuan Mata Kuliah

Bab II : Prinsip Ilmu Geologi

Hukum-Hukum Dasar Geologi

Landasan Pemikin Geologi Sebagai Ilmu

11

Teori Tektonik Lempeng

12

Siklus Batuan

16

Bab III : Kajian Ilmu Geologi

18

Geologi Dinamis

19

Geologi Sejarah

22

Bab IV : Skala Waktu Geologi

26

Pembagian Waktu Geologi

27

Skala Waktu Relatif dan Absolut

28

Bab V : Skala Spasial Geologi

30
4

Skala Mikroskopik

30

Skala Planet

31

Bab VI : Material Bumi

32

Material Penyusun Bumi

33

Mineral

34

Batuan

35

Bab VII : Dinamika Geologi

38

Deformasi Batuan

38

Vulkanisme

42

Teori Pemekaran Lempeng Samudera

49

Tepi Benua

50

Bab VIII : Kebencanaan Geologi

51

Gempa Bumi

51

Tanah Longsor

52

Banjir

55

Bab IX : Sumberdaya Air, Mineral, Energi, dan Geothermal

56

Sumberdaya Air

56

Batubara

59

Minyak Bumi

61

Geothermal

64

Daftar Pustaka

65
5

Bab I
Pendahuluan
1.1 Definisi
Geologi berasal dari dua kata yaitu geos yang artinya Bumi dan logosyang artinya
ilmu. Jika kedua kata tersebut digabungkan maka kata geologi berarti ilmu yang
mempelajari bumi, komposisi, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, proses pembentukannya, serta
semua hal yang berkaitan dengan Bumi.
Menurut Djauhari Noor geologi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan kebumian
yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun ditas permukaan
bumi, kedudukannya dialam semesta serta sejarah perkembanganya sejak bumi ini lahir di alam
semesta hingga sekarang. Ilmu geologi secara spesifik terdiri dari geologi fisik dan geologi
dinamis. Geologi fisik mempelajari sifat-sifat fisik dari bumi, seperti susunan dan komposisi dari
pada bahan-bahan yang membentuk bumi, hidrosfer, atmosfer, litosfer, serta proses-proses yang
bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi matahari dan tarikan gaya berat bumi.
Sedangkan geologi dinamis mempelajari tentang sifat-sifat dinamika bumi, seperti gerak-gerak
tektonik ataupun proses pengendapan.
Menurut Written dan Brooks, geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal,
struktur, komposisi, dan sejarahnya. Termasuk perkembangan, kehidupan serta proses-proses
yang telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini. Sedangkan menurut Bates dan
Jackson (1990) geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi, terutama mengenai materi
penyusunnya, proses yang terjadi, hasil proses tersebut, sejarah, dan bentuk-bentuk kehidupan
sejak bumi terbentuk. Definisi geologi menurut Munir (1996) geologi adalah suatu cabang ilmu
yang pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gajala yang berkaitan dengan proses
1

terbentuknya bumi, keberadaan bumi, serta fenomena lainnya yang berkaitan dengan bentuk
alam.

1.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi


Keadaan bumi sekarang termasuk material penyusunnya dan proses-proses yang terjadi
pada bumi, telah menjadi objek studi beberapa abad lalu. Beberapa topik seperti fosil, batu
mulia, gempa bumi, dan aktivitas gunung api telah dipelajari di Yunani lebih dari 2300 tahun
yang lalu. Aristoteles merupakan filosof yang terkenal sering mengeluarkan pendapatnya yang
berhubungan dengan bumi, meskipun pandangan-pandangannya tentang bumi tidak selalu
didasari pada suatu observasi dan eksperimen. Pendapatnya tentang bumi terkadang hanya
sekedar disampaikan walaupun tidak masuk akal sehingga terkesan asal-asalan. Walaupun
penjelasan dan pandangan Aristoteles telah cukup memadai pada masa itu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul mengenai keberadaan bumi, banyak orang mencoba
melakukan observasi dan percobaan untuk menolak pandangan-pandangan dari Aristoteles yang
pada saat itu sudah diterima oleh masyarakat tetapi tidak bisa diterima dengan akal manusia.
Akhir abad ke 18 merupakan awal dari lahirnya ilmu geologi modern. James Hutton
merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan ilmu geologi modern. Hutton
mempublikasikan teorinya tentang bumi dalam bukunya "Theory of the Earth". Dalam buku
tersebut James Hutton memperkenalkan prinsip "Uniformitarianism" atau prinsip keragaman.
Prinsip inilah yang kemudian merupakan konsep dasar dalam mempelajari ilmu geologi modern.
Secara ringkas pada prinsip ini dikatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang
berlangsung sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Sehingga tenaga dan proses-proses
yang terjadi pada bumi pada masa sekarang telah terjadi sejak terbentuknya bumi. Berdasarkan
prinsip uniformitarism, kemudian muncul prinsip yang berbunyi masa sekarang merupakan
kunci untuk masa lalu (The present is the key to the past).
James Hutton dapat dikatakan sebagai orang pertama yang mengemukaan prinsip dasar
dalam ilmu geologi modern, tetapi karena teori ditulis dalam bahasa yang sulit dimengerti dan
tidak dipublikasikan dengan luas, maka idenya tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada
waktu itu. Seorang ahli geologi asal Inggris, Charles Lyell, berjasa memperkenalkan dan

menyebarluaskan prinsip dasar dalam ilmu geologi modern tersebut. Antara tahun 1830 sampai
1872, Lyell menghasilkan sebelas edisi buku Principles of Geology. Walaupun doktrin
uniformitarianism pertama kali tidak dikemukakan oleh Lyell tetapi beliau yang berhasil
menyebarluaskan.

1.3 Tinjauan Umum


Hampir semua kebutuhan sehari-hari diperoleh dari bumi mulai dari perhiasan,
perlengkapan rumah tangga, alat transportasi hingga bahan energi seperti minyak, gas bumi,
serta batubara. Kaitannya yang sangat erat antara bumi dengan manusia menyebabkan ilmu
geologi semakin banyak dipelajari, tidak hanya oleh orang yang akan memperdalam bidang
geologi sebagai profesinya, tetapi juga dipelajari oleh orang yang bidang profesinya mempunyai
kaitan yang erat dengan bumi.
Dengan

semakin

banyaknya

sebelumnya pemilihan wilayah pemukiman bukan

penduduk
merupakan

masalah,

Bumi
sekarang

yang
ini

pengembangan wilayah harus memperhatikan dukungan terhadap lingkungan yang ditentukan


oleh faktor-faktor geologi agar pembangunannya tidak merusak keseimbangan alam. Karena itu
tugas seorang ahli geologi juga mempelajari sifat-sifat bencana alam, seperti banjir, longsor,
gempa bumi, dan meramalkan bagaimana cara menghindarinya.
Karena luasnya bidang-bidang yang dicakup, pada umumnya geologi dibagi menjadi
kelompok, yaitu Geologi Fisik dan Geologi Dinamis.

1.2.1 Geologi Fisik


Merupakan suatu studi yang mempelajari sifat-sifat fisik dari bumi, seperti susunan dan
komposisi dari bahan-bahan pembentuk bumi, selaput udara yang mengitari bumi, selaput air
atau hidrosfer, serta proses-proses yang bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi
Matahari dan tarikan gravitasi bumi. Proses-proses yang dimaksud dapat dijabarkan sebagai
pelapukan, pengikisan, pemindahan dan pengendapan

1.2.2 Geologi Dinamis


Merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang sifat-sifat dinamika bumi. Berhubungan
dengan perubahan-perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh
energi yang bersumber dari dalam bumi seperti kegiatan magma, gerak-gerak litosfer, gempabumi dan
gerak-gerak pembentukan cekungan pengendapan dan pegunungan.

1.4 Tujuan Mata Kuliah


Ada banyak alasan mengapa memilih geologi. Geologi merupakan cara yang bagus untuk
menggunakan pelatihan ilmiah untuk memecahkan masalah dunia nyata. Melalui kerja lapangan
yang luas, geologi mengembangkan soft skill yang pada umumnya tak diajarkan pada mata
kuliah lain. Selain itu, geologi juga memiliki peluang karir yang luas dan baik.
Geologi berkaitan dengan memahami evolusi Bumi dan tata surya. Ini berkaitan dengan
hal mendasar seperti asal-usul unsur-unsur kimia, sejarah kehidupan, dan proses yang berkisar
dari bencana hampir tak terlihat. Geologi menggabungkan semua ilmu-ilmu dasar untuk
menjawab pertanyaan yang mempengaruhi semua kehidupan di Bumi.

Bab II
Prinsip Ilmu Geologi
2.1 Hukum-Hukum Dasar Geologi
Terdapat beberapa hukum-hukum dasar dalam mempelajari ilmu geologi, di antaranya:
1.
2.
3.
4.
5.

Superposisi
Horizontalitas
Original Continuity
Lateral Continuity
Uniformitaranisme

6. Cross Cutting relationship


7. Faunal Succession
8. Identifikasi strata dari fosil
9. Fasies Sedimen
10. Ketidakselarasan

11.

2.1.1 Hukum Superposisi (Nicolas Steno, 1669)


12. Dalam suatu perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah
umurnya relatif lebih tua disbanding lapisan di atasnya selama lapisan batuan tersebut
belum mengalami deformasi
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Superposisi
21.
22.

2.1.2 Hukum

Horizontalitas (Nicolas Steno,

1669)
5

23.

Lapisan-lapisan sedimen diendapkan mendekati horisontal dan pada dasarnya

sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut diendapkan.


24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.

2.1.3 Original

Horizontalitas

Continuity

(Nicolas

Steno,1669)

31.

sedimen diendapkan

Lapisan

secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya.


32.

Original Continuity

33.

2.1.4 Lateral Continuity


34.

Pada awalnya lapisan sedimen mengalami kemenerusan tapi lapisan tersebut di

pisahkan oleh lembah atau ada bidang yang tererosi


35.
36.
6

37.
38.
39.
40.
41.

Lateral
Continuity

2.1.5
Uniformitarianisme (James Hutton, 1785)
42.

Menyatakan bahwa keadaan sekarang adalah kunci bagi keadaan masa lalu (the

present is the key to the past). Proses geologi terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau.
43.
44.

2.1.6 Cross-Cutting

Relationship (A.W.R

Potter & H.

Robinson)

45.

terdapat penyebaran lapisan

Apabila

batuan yang salah satu dari

lapisan tersebut memotong

lapisan

lapisan

yang

lain,

maka

memotong umurnya relatif

Uniformitarianisme

lebih

batuan
muda

dari

yang
lapisan

batuan yang di potongnya.


46.
47.
48.
49.
50.

51.
52.
53.
54.

Cross Cutting Reationship

2.1.7 Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)


55.

Pada setiap lapisan batuan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil
yang berbeda pula. Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di
lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan dengan fosil
yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda akibat evolusi.

56.
57.

Faunal Succession

58.
59.

2.1.8 Strata Identified by Fossils (Smith, 1878)


60.

Pada setiap lapisan dapat dibedakan oleh fosil-fosil yang terkandung di dalamnya.
8

61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.

Strata Identified by Fossils

68.

2.1.9 Fasies

Sedimen
(Sellay,1978)

69.

Suatu kelompok litologi dengan ciri khas yang merupakan hasil dari

suatu lingkungan pengendapan tertentu baik aspek fisik, kimia, atau biologi suatu endapan dalam
kesatuan waktu. dua buah batuan yang di endapkan pada satu waktu di katakan beda fasies
apabila berbeda fisik,kimia, biologi.
70.

2.1.10 Ketidakselarasan (Unconformity)


Dalam proses sedimentasi, jika sedimentasi normal maka alur perlapisan batuan akan

Fasies Sedimen

terlihat normal dan tidak ada perbedaan yang mencolok tiap lapisan. Akan tetapi
kadang terdapat kasus dimana sedimentasi hilang pada satu waktu sehingga terjadi
9

ketidakselarasan (unconformity) antara lapisan atas dan bawah. Ada beberapa macam
ketidakselarasan, di antaranya :
71.
a. Non-conformity
72.
Adalah fenomena adanya lapisan batuan beku/metamorf yang
dibawah lapisan sedimen.
73.
74.
75.
76.
77.
78.

Non-Comformity
b.

Angular
Unconformity
79.
Adalah
fenomena
dimana
beberapa lapisan sedimen memiliki perbedaan sudut yang tajam dengan lapisan di
atasnya (ketidakselarasan menyudut).
80.

81.
82.
83.
84.
85.

Angular Unconformity

86.
c. Disconformity

10

87.

Adalah hubungan antara lapisan batuan sedimen yang dipisahkan

oleh bidang erosi. Fenomena ini terjadi karena sedimentasi terhenti beberapa
waktu dan mengakibatkan lapisan paling atas tererosi sehingga menimbulkan
lapisan kasar.
88.
89.
90.
91.
92.
93.

Disconformity
d. Paraconformity
94.
Adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang bidang
ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Sangat sulit sekali
melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang erosi.

95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.

Paraconformity

102.

2.2 Landasan Pemikiran Geologi Sebagai Ilmu


2.2.1 Leonardo da Vinci ( 1452 1519)
103.

Cangkang-cangkang kerang yang sudah memfosil ditemukan di Pegunungan

Apenina, Italia, sebagai bekas kehidupan laut dan bahwa Italia pernah suatu ketika digenangi
laut.
104.

2.2.2 Nicolas Steno ( 1638 1687)


11

105.

Yang

memperhatikan

pelapisan-pelapisan

batuan

menerbitkan

hasil

pengamatannya bahwa batuan yang terbentuk labih dahulu terletak lebih bawah dari yang
terbentuk kemudian. Dengan prinsip itu maka Steno dapat mengenal bagaimana batuan telah
terlipat
106.

2.2.3 James Hutton ( Daur Geologi/1785 )


107.

Muka bumi senantiasa diremajakan oleh proses tektonik dan proses denudasi yang

berulang-ulang.
108.
2.2.4

Charless Lyell (Uniformitarianisme/1830)


109.

Proses alam yang terjadi hari ini adalah terjadi juga pada masa lalu

110.

2.3 Teori Tektonik Lempeng


111.

Pada awal perkembangan ilmu geologi, Carles Leyll (1830) mengungkapkan

bahwa benua dan samudera tidak mengalami perubahan/tidak bergerak. Perubahan hanya terjadi
di bagian permukaan yang berlangsung evolusioner sampai yang sekarang terlihat. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Mc. Kenzie dan Robert Paker (1968),
ahli geofisika yang berasal dari Inggris memunculkan pandangan baru bahwa benua dan
samudera mengalami pergerakan. Teorinya disebut teori tektonik lempeng sebagai paradigma
baru dalam bidang ilmu kebumian.
112.

2.3.1 Dasar Teori Tektonik Lempeng


a. Continental Drift (Taylor/1910 dan Alfred Wegener/1912)
113.
Alfred Wegener mengemukakan teori tentang apungan dan
pergeseran benua dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans, beliau
mengemukakan
114.
115.
The continents had once been stitched together, as parts off a
super land mass he called PANGEA (all earth). Then ; said Wegener several

12

hundred million years ago Pangea ruptured and the continents drifted to their
present positions, plowing like shallow rafts through the sea of rock thats makes up
the floors of the oceans.
116.
b. Convection Current Teory (Vening Meinesz - Hery Hess)
117.

Perpecahan benua dan pergerakan lempeng itu disebabkan oleh

adanya energi yang menggerakan lempeng tersebut, energi itu berasal dari arus
konveksi di dalam astenosfer bumi. Energi tersebut disebabkan oleh adanya:
-

Peluruhan unsur-unsur radioaktif,


Gradien Geotermis
Karena adanya serangan benda asing
Panas yang tersimpan pada saat pembentukan planet

118.
c. Sea Floor Growth (1963)
119.

Pergerakan lempeng yang saling menjauh mengakibatkan

terbentuknya punggungan yang memanjang di tengah dasar samudera.


120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.

Sea Floor Growth

132.
133.

2.3.2 Pergerakan Lempeng Tektonik

13

134.
135.
136.

Pergerakan Lempeng Tektonik

a. Divergen ( Pergerakan Saling Menjauh )


137.
Terjadi saat dua lempeng tektonik yang bergerak saling memisah
(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen.
138.
Pada lempeng samudera menyebabkan pemekaran dasar laut (sea
floor spreading). Sedangkan pada lempeng benua menyebabkan terbentuknya lembah
retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.

Divergen

b.

Konvergen
( Pergerakan Saling
Mendekat
149.

)
Terjadi apabila dua

lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan


14

keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain. Wilayah lempeng samudera
terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain yang disebut zona
tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman sering terjadi gempa, terbentuknya
sirkum gunung api, dan parit samudera.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.

Konvergen

159.
c. Transform Fault
160.
Terjadi jika dua lempeng tektonik saling bergerak sejajar namun
berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas
transform ini juga dikenal sebagai sesar transform fault.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
Transform Fault
170.
171.

15

16

2.4 Siklus Batuan

Siklus Batuan

172.
173.
174.

Siklus batuan merupakan perputaran batuan dari satu jenis batuan menjadi jenis

batuan lainnya. Batuan sedimen atau batuan metamorf bisa kembali menjadi batuan beku jika
batuan tersebut meleleh dan melebur kembali menjadi magma.
175.

Ada beberapa tahap dalam terjadinya proses siklus batuan, yaitu :

a. Pelapukan
176. Pelapukan terdiri dari tiga jenis, yaitu :
- Pelapukan Fisika.
177.

Pelapukan secara fisika terjadi karena perubahan suhu dan

aliran air
-

Pelapukan Kimia
178.

Pelapukan yang disebabkan oleh reaksi kimia yang


17

Pelapukan Biologi
179.

Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidp

b. Erosi
180. Setelah terjadinya pelapukan, zat-zat hasil pelapukan mengalami erosi.
Erosi dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya :
-

Gravitasi bumi
Air.

Angin.
Gletser

c. Pengendapan dan Kompaksi


d. Selama proses pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara
berlapis. Pecahan yang berat akan diendapkan terlebih dahulu kemudian diikuti
pecahan yang lebih ringan. Proses pengendapan tersebut akan membentuk perlapisan
pada batuan yang umumnya ada pada batuan sedimen. Pada saat perlapisan di batuan
sedimen terbentuk, tekanan yang ada pada perlapisan batuan yang paling bawah akan
bertambah karena pertambahan beban diatasnya. Akibat pertambahan tekanan, air
yang ada pada lapisan-lapisan batuan akan tertekan keluar.. Proses tersebut dikenal
dengan nama proses kompaksi.
e. Proses Metamorfisme
f. Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangat
tinggi. Suhu dan tekanan yang toggi tersebut dapat mengubah suatu jenis mineral.
Proses tersebut dikenal dengan proses metamorfisme. Semua jenis batuan dapat
mengalami proses metamorfisme.
g.

18

h. Bab III
i. Kajian Ilmu Geologi
j.
k.

Geologi merupakan ilmu yang sangat luas. Tidak terdapat batasan-batasan yang
jelas antar tiap-tiap kajian bidang ilmu geologi. Semua kajian bidang ilmu geologi
tersebut saling bekerja sama untuk mencapai tujuan masing-masing. Secara garis
besar, kajian bidang ilmu geologi dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu geologi
fisik dan geologi sejarah.
l.

Bidang geologi fisik mencakup bidang ilmu geologi yang berkaitan

dengan aspek-aspek dari Bumi. Geologi fisik mencakup beberapa bidang ilmu, di
antaranya :
1.
2.
3.
4.

Geofisika
Geokimia
Mineralogi and Petrologi
Geologi struktur
8.

5. Geomorfologi
6. Geologi laut
7. Lingkungan,
Ekonomi,

dan

keteknikan geologi

Bidang geologi sejarah mencakup bidang ilmu geologi yang berkaitan

dengan evolusi bumi dan kehidupannya berdasarkan waktu. Geologi sejarah mencakup
beberapa bidang ilmu, di antaranya :
1. Sedimentologi
2. Stratigrafi
3. Geokronologi

4. Paleontologi
5. Paleoceanografi

dan

Paleoklimatologi

6.
7.
8.
9.
10.
19

3.1 Geologi Fisik


3.1.1 Geofisika
11.

Merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah


fisika. Dalam aplikasinya, geofisika dimanfaatkan sebagai ilmu pendukung dalam
melakukan eksplorasi minyak dan gas bumi, air tanah dan lain sebagainya.

12.
13.
14.
15.
16.
17.

Geofisika

18.
3.1.2

Geokimia
19.

Merupakan

cabang

ilmu geologi yang

mempelajari

komposisi-

komposisi kimia bagian dari bumi.


20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Geokimia

27.

20

3.1.3 Mineralogi dan Petrologi


28.

Mineralogi merupakan bagian dari geologi yang berfokus pada sifat kimia, sifat
fisika, dan struktur kristal dari mineral beserta proses pembentukan dan
perubahannya. Petrologi merupakan bidang geologi yang berfokus pada studi
mengenai batuan dan kondisi pembentukannya.

29.
30.
A

31.

32.
33.

Mineralogi dan Petrologi

3.1.4 Geologi Struktur


34.

Merupakan bagian ilmu geologi yang mempelajari mengenai deformasi batuan

yang menyusun lapisan atas bumi.

35.
Geologi Struktur
36.
3.1.5

Geomorfologi
37.

Merupakan ilmu geologi mengenai bentuk kenampakan permukaan bumi dan

poses yang terjadi terhadapnya.

21

38.
39.

Geomorfologi

3.1.6 Geologi Laut


40.

Merupakan cabang ilmu geologi yang berfokus untuk mengetahui komposisi,

struktur, dan proses pembentukan dasar laut.


41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.

3.1.7 Lingkungan, Ekonomi, dan Keteknikan Geologi


50.

Fokus dari bidang ilmu ini adalah penerapan pengetahuan geologi untuk masalah
praktis di kehidupan sehari-hari. Banyak bidang keilmuan lain yang menerapkan
22

Geologi Laut

geologi dalam melakukan perkerjaanya. Misalnya teknik sipil ketika akan


membangun sebuah jembatan harus mengetahui konstruksi batuan yang akan
dijadikan pondasi agar jembatan dapat berdiri kokoh. Di bidang pertambangan juga
memerlukan penerapan ilmu geologi agar dapat menemukan lokasi yang memiliki
bahan-bahan tambang. Selain itu ilmu geologi juga dapat digunakan untuk
memprediksi potensi bencana alam seperti tanah longsor dan gempa bumi.

51.
52.

Lingkungan, Ekonomi, dan Keteknikan Geologi

53.

3.2 Geologi Sejarah


3.2.1 Sedimentologi
54.

Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari megenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan materi sedimen seperti transportasi, sifat fisik, komposisi, struktur,
lingkungan pengendapan dan hal lain yang berhubungan dengan materi sedimen.

1ST
C
Y
C
L
E

COAL ?

BRAIDED STREAM
DISORGANIZED CONGLOMERATE
(ALLUVIAL FAN)
EROSIONAL SURFACE

PYROCLASTIC FALL

CLOSED ENVIRONMENT
SUB-AQUAEOUS
LACUSTRINE ?

55.
56.
23

57.
58.
59.

Sedimentologi

60.

3.2.2 Stratigrafi
61.

Merupakan ilmu geologi mengenai gambaran perlapisan batuan yan dapat

menceritakan sejarah pembentukan, komposisi, dan umur relative suatu batuan. Sratigrafi
dipelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.

62.
Stratigrafi
63.
64.

3.2.3 Geokronologi
65.

Merupakan bagian ilmu geologi yang berfokus menentukan umur absolut batuan,
fosil, dan, sedimen dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu.

24

66.
Geokronologi

67.
68.

3.2.4 Paleontologi
69.

Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang sejarah kehidupan

di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil. Fosil digunakan
sebagai parameter penentuan umur suatu daerah atau lokasi penelitian.
70.
71.
72.
73.
74.
25

75.
76.
77.
78.
79.
80.
Paleontologi

81.
82.

3.2.5 Paleoseanografi
83.

Merupakan bagian ilmu geologi yang berfokus mempelajari lautan kuno. Ilmu ini
menggunakan karbon dan bahan kimia lain untuk merekonstruksi aspek-aspek
oseanografi kuno dan menentukan iklim.

84.
85.
Paleoseanografi
26

86. Bab IV
87. Skala Waktu Geologi
88.
89.

Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi

dari mulai terbantuknya hingga saat ini. Skala waktu geologi ditetapkan oleh International
Union of Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 yang membagi sejarah bumi ke dalam
beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun kalender.
Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi beberapa Masa. Setiap Masa
terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa Kala.

90.

Skala Waktu Geologi


27

91.

4.1 Pembagian Waktu Geologi


92.

Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang

terjadi pada tiap periode, yang terbagi atas dua yaitu Fanerozoikum dan Prakambrium
93.

4.1.1 Fanerozoikum
94.

Masa ini kurang lebih telah dimulai sejak 545 juta tahun yang lalu saat hewan

bercangkang keras pertama kali muncul dan masih berlangsung terus saat ini. Fanerozoikum
dibagi menjadi tiga era yaitu :
a. Kenozoikum
95.
Era ini berlangsung selama 65 juta tahun hingga saat ini. Kenozoikum
dibagi menjadi dua periode yaitu Paleogen dan Neogen
b. Mesozoikum
96.
Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi.
Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama
lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Mesozoikum berlangsung kurang lebih
selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini dibagi
menjadi tiga periode yaitu Trias, Jura, dan Kapur.
c. Paleozoikum
97.
Paleozoikum berlangsung kurang lebih dari 542 sampai 251 juta tahun
yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua yaitu
Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
98.

4.1.2 Prakambrium
99.

Prakambrium merupakan nama informal untuk penyebutan eon-eon pada skala

waktu geologi yang terjadi sebelum eon Fanerozoikum . Dimulai dari pembentukan Bumi sekitar
4500 juta tahun yang lalu hingga evolusi hewan makroskopik bercangkang keras. Umumnya
Prakambrium tterdiri dari eon Hadean, Arkean, dan Proterozoikum.
100.
28

a. Proterozoikum
101. Proterozoikum adalah eon yang mewakili suatu periode sebelum
merebaknya kehidupan kompleks pertama di muka Bumi. Masa ini berlangsung
antara 2500 sampai 542 juta tahun yang lalu.
b. Arkean
102. Titik awal masa ini biasanya dianggap dimulai sejak 3800 juta tahun yang
lalu. Arkean terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean,
Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.
c. Hadean
103. Periode Hadean ini dimulai sejak pembentukan Bumi hingga berakhir
pada kurang lebih 3800 juta tahun yang lalu. Masa ini merupakan masa pemadatan
bumi yang berupa lautan api dan sering mengalami hujan meteorit.
104.

4.2 Skala Waktu Relatif dan Absolut


4.2.1 Skala Waktu Relatif
105.

Merupakan skala waktu berdasarkan posisi batuan atau fosil terhadap posisi

batuan atau fosil di sekitarnya. Skala waktu relatif tidak menunjukkan angka tetapi pernyataan
tentang yang lebih tua atau lebih muda berdasarkan proses pembentukannya. Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam penentuan umur relatif antara lain :
a. Prinsip Kesejajaran
106. Dalam kondisi normal, lapisan yang berada di bawah lebih tua daripada
lapisan di atasnya
b. Prinsip Potong-Memotong
107. Lapisan batuan yang dipotong lebih tua umurnya disbanding batuan yang
memotongnya.
c. Prinsip Kesebandingan
108. Membandingkan bentuk atau tekstur suatu fosil yang bersifat sederhana
dengan suatu fosil yang bersifat kompleks.
d. Prinsip Kesejajaran Fosil
109. Menghubungkan lapisan-lapisan batuan yang mengandung fosil. Lapisan
yang fosilnya sejenis berarti memiliki rentang umur yang sama.
110.

4.2.2 Skala Waktu Absolut


111.

Merupakan skala waktu yang ditunjukkan dengan suatu angka yang diperoleh dari

pengukuran radioaktif. Untuk menentukan umur absolut terdapat dua metode, yaitu:
29

a. Metode Menghitung
112. Misalnya menghitung lingkaran tahun suatu pohon dikotil, jumlah
endapan, dan menghitung lapisan dari pertumbuhan organisme seperti koral, kerang-

113.

kerangan, atau kayu yang membatu.


b. Metode Isotop
Menggunakan isotope dari suatu atom yang bersifat radioaktif
114.
115.

30

116.
117.

Bab V

Skala Spasial Geologi

118.
119.

Skala spasial geologi diperlukan agar dapat merekonstruksi kejadian

geologi di masa lampau. Selain itu, diperlukan juga untuk memahami proses-proses
geologi yang ada. Menurut ruang lingkupnya, skala spasial geologi dibagi menjadi
dua kelompok besar yaitu skala mikroskopik dan skala planet.
120.

120.1
121.

Skala Mikroskopik
Pada skala mikroskopik, digunakan mikroskop petrografi untuk mengidentifikasi

mineral dan memeriksa tekstur batuan. Selain itu, digunakan pula microprobes untuk
memperoleh sampel geologi yang ukurannya sangat kecil. Spektrometer massa juga digunakan
untuk mengukur jumlah atom atau kelompok atom dalam sampel geologi.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.

31

132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.

Microprobes

145.

145.1
146.

Skala Planet
Pada skala ini, ahli geologi dapat memetakan permukaan menggunakan data bumi

dari satelit yang telah mengorbit bumi. Selain itu, ahli geologi juga dapat membuat peta yang
merekonstruksi pandangan bumi pada suatu waktu di masa lalu. Peta geologi berguna untuk
membantu ahli geologi memahami daerah tertentu atau membantu agar dapat menemukan
sumber migas dan bahan tambang baru.
147.

32

148.
149.

Bab VI

Material Bumi

150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
Lapisan-Lapisan pada Bumi
161.
162.

Gambar di atas menunjukkan lapisan-lapisan yang dimiliki oleh bumi secara garis

besar. Tiap-tiap lapisan bumi tersebut dipelajari oleh bidang-bidang ilmu yang berbeda.
Walaupun dipejari bidang-bidang ilmu yang berbeda, agar dapat memahami sebuah lapisan bumi
diperlukan kerjasama yang baik antar tiap-tiap bidang ilmu. Seorang ahli geologi memahami
lapisan yang ada di kerak bumi . Di dalam kerak bumi terdapat berbagai macam jenis bahan
tambang dan terdapat pula berbagai jenis batuan yang berguna untuk kehidupan manusia.
163.
164.
165.
33

6.1 Material Penyusun Bumi


6.1.1 Kerak Bumi
166.

Kerak Bumi merupakan lapisan terluar permukaan Bumi yang terbagi menjadi

dua jenis yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 510 Km, kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 Km. Penyusun utama kerak samudera
adalah batuan basalt, sedangkan penyusun utama kerak benua adalah batuan granit. Kerak Bumi
dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80
Km.
167.

Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi terdiri dari berbagai macam.

Berikut ini tabel komposisi penyusun kerk bumi menurut F.W. Clarke :

168.
169.

Komposisi Penyusun Kerak

170.

6.1.2 Selimut Bumi


171.

Selimut Bumi merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.

Tabal selimut bumi mencapai 2.900 Km yang tersusun atas lapisan batuan padat. Suhu di bagian
bawah selimut bumi mencapai 3.000oC.

34

172.

Selimut Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Litosfer
173.

Merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas materi-

materi padat. Litosfer memiliki ketebalan kurang lebih 50-100 Km. Bersama-sama
dengan kerak bumi, selimut bumi membentuk lapisan litosfer. Litosfer tersusun atas
dua lapisan utama, yaitu lapisan sial (silika dan aluminium) dan lapisan sima (silika
dan magnesium).
b. Astenosfer
174. Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Astenosfer
memiliki ketebalan kurang lebih 100-400 Km.
c. Mesosfer
175. Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Mesosfer
memiliki ketebalan kurang lebih 2.400-2.700 km. Mesosfer tersusun atas campuran
batuan basa dan besi.
176.

6.1.3 Inti Bumi


177.

Inti bumi terdiri dari material cair dengan penyusun utama logam besi (90%),

nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 Km. Inti Bumi dibedakan
menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar memiliki ketebalan sekitar
2.000 Km yang tersusun dari besi cair. Lapisan Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 Km yang tersusun dari nikel dan besi
178.

6.2 Mineral
179.

Mineral adalah suatu zat padat homogen yang tersusun di alam secara anorganik

yang memiliki komposisi kimia tertentu dengan struktur atom yang teratur. Ada beberapa jenis
mineral dalam bentuk amorf.
180.

Berdasarkan komposisi kimianya, mineral diklasifikasikan menjadi 8 jenis, yaitu :

a. Elemen Nativ
b. Sulfida
c. Oksida dan Hidroksida

d. Halida
e. Karbonat
f. Sulfat
35

g. Fosfat
i.

h. Silikat

Untuk menentukan jenis mineral tertentu dapat dilakukan dengan melakukan

pengujian tingkat kekerasannya. Pada tahun 1882, F. Mohs membuat skala yang masing-masing
skala menunjukkan tingkat kekerasan yang berbeda. Berikut adalah skala yang dibuat oleh F.
Mohs yang berurutan dari yang paling lunak hingga yang paling keras
a.
b.
c.
d.
e.

Talc
Gypsum
Kalsit
Fluorit
Apatit

f.
g.
h.
i.
j.

Ortoklas
Kuarsa
Topaz
Corundum
Diamond

j.

6.3 Batuan
k.

Batuan adalah campuran mineral yang tergabung secara fisik satu dengan yang

lainnya. Secara garis besar, batuan digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan proses
pembentukannya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf
l.

6.3.1 Batuan Beku


m.

Batuan Beku berasal dari magma yang membeku akibat mengalami pendinginan.

Batuan beku dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


a. Batuan Beku Dalam
n. Proses pembekuannya terjadi di bawah permukaan bumi secara lambat
yang mengakibatkan terbentuknya mineral-mineral besar yang berbetuk sempurna
dan kompak. Contoh dari batuan beku dalam adalah batuan diorit, sienit, granit, dan
gabro.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
b. Batuan Beku Korok

Granit
36

u. Batuan beku korok terbentuk karena sisa magma yang masih cair meresap
kelapisan yang lebih atas dan menyususp ke sela-sela pipa gunung api kemudian
mengalami pendinginan secara cepat sehingga kristal-kristal yang terbentuk tidak
sekompak batuan beku dalam. Contoh dari batuan beku korok adalah granit porifiri.

v.
w.
Granit Porifiri
c. Batuan Beku Luar
x. Batuan beku luar terbentuk dari magma yang telah mencapai permukaan
bumi dan membeku dengan sangat cepat sehingga terbentuk kristal-kristal yang
berukuran kecil. Contoh dari batuan beku luar adalah andesit, basalt, riolit, dan
obsidian.

y.
z.
aa.

Obsidian

6.3.2 Batuan Sedimen


ab.

Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil

pelapukan batuan sebelumnya hasil dari aktivitas kimia maupun organisme yang kemudian
diendapkan mebentuk lapisan pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
Batuan sedimen terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
ac.
a. Berdasarkan Proses Terjadinya
- Batuan sedimen klastik atau mekanik
37

Batuan kimiawi
Batuan organis

ad.
b. Berdasarkan Tenaga yang Mengangkutnya
- Batuan sedimen aquatic
- Batuan sedimen aeolis
- Batuan sedimen glacial
ae.
c. Berdasarkan Tempat Pengendapannya
- Batuan sedimen flufial
- Batuan sedimen limnis
- Batuan sedimen marine
- Batuan sedimen teristiris
af.

6.3.3 Batuan Metamorf


ag.

Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme

batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Batuan metamorf dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Batuan Metamorf Termik
ah. Terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi. Contohnya batu kapur yang
berubah menjadi batu marmer
b. Batuan Metamorf Dinamik.
ai. Terbentuk karena tekanan yang berat dari lapisan diatasnya dalam kurun
waktu yang lama. Contohnya tanah liat antrasit yang berubah menjadi batu tulis
c. Batuan Metamorf Kontak Pneumotolotik.
aj. Terbentuk karena penambahan suhu dan adanya unsur lain yang menyusup
batuan tersebut. Contohnya turmalin yang terbentuk dari kuarsa yang dalam proses
metamorfnya disusupi oleh unsur boron
ak.

38

al. Bab VII


am.

Dinamika Geologi

an.

8.1 Deformasi Batuan


ao.

Deformasi disebabkan oleh gaya yang bekerja pada suatu materi tertentu. Faktor-

Faktor pengontrol yang menyebabkan tejadinya deformasi batuan adalah :


a. Temperatur dan Tekanan
ap. Pada temperatur dan tekanan rendah patahan akan lebih cepat terjadi, pada
temperatur dan tekanan tinggi akan terjadi lenturan atau lelehan.
b. Kecepatan Gerakan
aq. Gerakan cepat menyebabkan patahan, gerakan lambat menyebabkan
lenturan. Hal-hal tersebut terjadi bergantung pada bahan yang bersangkutan serta
keadaan dari luar.
c. Sifat Material
ar.

8.1.1 Stress dan Strain


as.

Pengaruh stress terhadap batuan tergantung pada sifat tegangannya dan sifat fisik

batuan bila mendapat stress. Ada dua macam bentuk stress :


a. Uniform Stress
at.

Sifat dari stress ini adalah akan menekan suatu materi dengan

besaran yang sama dari segala arah.


b. Differential Stress
au.

Sifat dari stress ini adalah akan menekan suatu materi dengan

besaran gaya yang berbeda-beda dan tak dari segala arah. Differential stress yang
mendeformasi batuan dikenal terdiri dari tiga jenis yaitu tensional stress yang
arah batuannya berlawanan saling menjauh pada satu bidang, compressional
stress yang arah batuannya berlawanan saling mendekati pada satu bidang, dan
shear stress yang arah batuannya berlawanan pada bidang yang berbeda
39

av.
aw.
ax.
ay.
az.
ba.
bb.

Jenis-Jenis Differential Stress

bc.

8.1.2 Tahap-Tahap Deformasi


bd.

Bila suatu batuan mendapatkan stress dan strain, akan terjadi deformasi batuan

melalui tiga tahap berikut secara berurutan yaitu:


a. Elastic Deformation
be.
Merupakan deformasi yang terjadi sementara dan sifatnya tidak permanen
atau dapat kembali ke bentuk awal. Saat stress hilang, batuan tersebut kembali
memiliki bentuk dan volume yang sama seperti semula
b. Ductile Deformation
bf.
Merupakan deformasi ketika batas elastis suatu batuan dilampaui dan
perubahan bentuk dan volume batuan yang terjadi tak dapat kembali seperti semula.
c. Fracture
bg.
Merupakan deformasi yang terjadi bila batas elastis batuan dilampaui dan
terjadi perubahan secara permanen pada bentuk dan volume batuan tersebut.
bh.
bi.
bj.

8.1.3 Patahan dan Lipatan


a. Patahan

40

bk.

Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis karena

pengaruh dari tenaga horizontal dan tenaga vertikal. Ada beberapa macam patahan
yang terjadi pada bumi, di antaranya :
-

Horst, merupakan lapisan tanah yang letaknya lebih tinggi dari daerah

sekelilingnya
Graben, merupakan lapisan tanah yang letaknya lebih rendah dari daerah

sekelilingnya
Dekstral, terjadi jika potongan yang berada di depan pengamat bergeser ke

kanan
Sinistral, terjadi jika potongan yang berada di depan pengamat bergeser ke kiri
Block mountain, terjadi karena pengaruh tenaga endogen yang membentuk
retakan-retakan di suatu daerah yang bentuknya bervariatif. Ada yang naik,
turun, bergerak ke kanan, dan ke kiri sehingga terbentuk kompleks
pegunungan patahan

bm.
bn.
bo.
bp.
bq.
br.
bs.
bt.
bu.
b. Lipatan

Macam-Macam Patahan

41

bv. Lipatan adalah suatu kenampakan alam pada kulit bumi yang plastis akibat
tekanan horizontal dan tekanan vertikal. Punggungan dari suatu lipatan yang
terbentuk
dinamakan
antiklinal

dan

lembahan dari suat


lipatan

yang

terbentuk

disebut
bw.

dengan sinklinal.

bx.
by.
bz.
ca.
cb.
cc.
cd.
ce.
cf.
cg.
ch.

Lipatan
Lipatan memiliki berbagai bentuk variasinya, tergantung dari gaya yang

didapat oleh lipatan tersebut, di antaranya :


-

Lipatan tegak, terjadi karena pengaruh tenaga radial seimbang dengan tenaga
tangensial pada liapatan tersebut

ci.
cj.

LipatanTegak

42

Lipatan miring, terjadi karena pengaruh tenaga radial yang didapat lebih kecil
dari tenaga tangensialnya pada lipatan tersebut.

ck.

cl.
cm.
- Lipatan rebah, terjadi Lipatan
karena lipatan
tersebut hanya mendapat tenaga
Miring
horizontal dari satu arah saja.

cn.
co.
cp.

8.2 Vulkanisme
cq.

Lipatan Rebah

Vulkanisme merupakan gejala alam yang timbul akibat dari aktivitas magma, baik

yang berada di dalam perut Bumi maupun yang ada di permukaan Bumi. Magma dapat bergerak
naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran yang disebut diatrema, saluran tersebut
menyerupai pipa. Pergerakan magma dibedakan menjadi dua jenis yaitu intrusi dan ekstrusi.
cr.

8.2.1 Instrusi dan Ekstrusi


a. Intrusi Magma
cs.

Intrusi magma merupakan pergerakan magma dari dapur magma untuk

memenuhi celah-celah pada kulit bumi namun tak sampai ke permukaan. Intrusi
magma dapat menyebabkan terbentuknya bagian-bagian bumi sebagai berikut:
-

Sill, yaitu magma beku yang posisinya mendatar di antara lapisan sedimen.
43

Dike, yaitu magma beku yang posisinya memotong perlapisan batuan sedimen

secara vertikal
Batolit, yaitu dapur magma
Lakolit, yaitu magma cair yang berada di antara dua lapisan batuan yang

berbentuk cembung dengan alas mendatar.


Korok, yaitu magma beku yang posisinya memotong lapisan sedimen secara

vertical dengan bentuk pipih


Apofisa, yaitu urat-urat magma

ct.
cu.
b. Ekstrusi Magma
cv.

Macam-Macam Intrusi

Ekstrusi magma merupakan pergerakan magma dari dapur magma ke

permukaan bumi. Berdasarkan materi yang dikeluarkan, ekstrusi dibedakan menjadi


beberapa jenis, yaitu:
-

Erupsi eksplosif, yaitu magma keluar secara terlempar dengan materi yang
relatif padat

cw.
cx.
cy.
cz.
da.
db.
-

Erupsi
secara

efusif, yaitu magma keluar


Erupsi Ekplosif

meleleh dengan materi cair.

44

dc.
dd.
-

Erupsi Efusif
Erupsi Campuran, yaitu keluarnya magma dengan materi padat dan materi
cair secara bergantian.

de.
df.
dg.

Erupsi Campuran
Berdasarkan tempat keluarnya ke permukaan bumi, ekstrusi dibedakan

menjadi beberapa jenis, yaitu :


-

Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma terpusat pada satu titik.

dh.
di.
dj.
dk.

Erupsi Sentral

Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melewati patahan yang memanjang

45

dl.
Erupsi Sentral

dm.
-

Erupsi areal, yaitu keluarnya magma ke permukaan bumi di areal yang luas

dn.
do.
dp.
dq.
dr.
Erupsi Areal

ds.

8.2.2 Tipe-Tipe

Gunung Api

a. Berdasarkan
- Gunung
dt.

Bentuknya
Api Perisai
Memiliki puncak berbentuk perisai dengan lereng yang landai serta

keluarnya magma melewati saluran yang berada di tengah.


du.
dv.
dw.
dx.
dy.
-

Gunung Api Perisai

Gunung Api Maar

46

dz.

Gunung api maar terbentuk karena letusan yang eksplosif sehingga

memiliki puncak seperti corong.


ea.
eb.
ec.
ed.
ee.
ef.

Gunung Api Maar


Gunung Api Strato
Gunung Api Strato mempunyai puncak berbentuk kerucut dan

memiliki lereng yang curam


eg.
eh.
ei.
ej.
ek.

Gunung Api Strato

b. Berdasarkan Letusannya
- Tipe Hawaii
el.

Letusan tipe hawaii memiliki ciri berupa lava yang dihasilkan cair

dan tipis. Dari letusan tipe ini akan terbentuk gunung api tipe perisai
em.
en.
eo.
ep.

47

eq.
er.
es.
et.
eu.
ev.

Tipe Hawaii
-

Tipe Stromboli
ew.

Letusan tipe Stromboli memiliki ciri magma yang sangat cair dan

letusan pendek yang disertai ledakan.


ex.
ey.
ez.
fa.
fb.
Tipe Stromboli
-

Tipe

Vulkano

fc.

Letusan
memiliki

tipe
ciri

volkano
berupa

pembentukan awan debu


dari

letusan berbentuk bunga kol

fd.
fe.
ff.
fg.
fh.

Tipe Volkano
48

fi.
-

Tipe Merapi
fj.

Letusan tipe merapi memiliki ciri berupa lavanya yang relative

kental dan

dapur magmanya yang relatif

dangkal

serta

tekanan

gas

yang

rendah
fk.
fl.
fm.
fn.
fo.

Tipe Merapi
-

Tipe

Perret

fp.

Letusan tipe perret

memiliki

ciri berupa mengeluarkan

laa cair

dengan tekanan gas yang

tinggi
fq.
fr.
fs.
ft.
fu.

Tipe Perret

fv.
fw.
fx.

49

fy.
fz.
ga.
gb.

8.3 Teori Pemekaran Lempeng Samudera

gc.
gd.
ge.
gf.

Pemekaran Lempeng Samudera


Teori pemekaran lempeng samudera pertama kali dikemukakan oleh Harry

Hess dalam tulisannya yang berjudul Essay in geopoetry describing evidence for seafloor spreading. Beliau menguraikan hal-hal mengenai bukti adanya pemekaran
lempeng samudera yang terjadi pada bagian tengah samudera, guyot, serta pada kerak
samudera yang berumur kurang dari 180 juta tahun. Hipotesa pemekaran lempeng
samudera merupakan suatu hipotesa yang menganggap bahwa kulit bumi yang ada
didasar samudera mengalami pemekaran akibat dari gaya tarikan (yang berasal dari arus
konveksi yang berada di bagian mantel bumi. Arus konveksi menggerakkan lempeng
samudera, pembentukan material baru di tengah lempeng samudera, dan penyusupan
lempeng samudera ke dalam interior bumi.
50

gg.

Lempeng samudera akan bergerak menjauh dari tengah samudera hingga

bertemu dengan lempeng benua, kemudian lempeng samudera akan menyusup ke bawah
lempeng benua karena berat jenisnya lebih besar. Penyusupan lempeng samudera
kedalam lempeng benua membentuk zona subduksi. Proses ini berlangsung secara
berulang-ulang. Dengan adanya zona subduksi, akan terbentuk palung sepanjang tepi
paparan dan kepulauan sepanjang paparan benua.
gh.
Kerak samudera yang menunjam ke bawah akan kembali menjadi mantel
bumi atau jika bertemu dengan batuan yang memiliki berat jenis sama atau lebih besar,
maka akan terjadi pencampuran material lempeng samudera dengan lempeng benua yang
membentuk magma yang kemudian akan menerobos batuan di atasnya hingga sampai ke
permukaan membentuk deretan gunung api.
gi.

8.4 Tepi benua

51

gj.

Tepi Benua

gk.
gl.

Tepi

benua atau

continental margin

merupakan daerah tempat

bertemuanya kerak benua dan kerak samudera. Tepi benua terdiri dari tiga bagian, yaitu
paparan benua, lereng benua, dan jendul benua. Tepi benua dapat dibedakan menjadi dua
tipe yaitu tepi benua pasif dan tepi benua aktif. Tepi benua pasif ditandai dengan adanya
daerah pertemuan kerak benua dan kerak samudera yang relatif stabil, sedangkan tepi
benua yang ditandai dengan adanya zona subduksi.

52

gm. Bab VIII


gn. Kebencanaan Geologi
go.
gp.

Kebencanaan geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan

bumi. Contoh dari kebencanaan geologi adalah gempa bumi, gunung meletus, tanah
longsor, dll.

8.1 Gempa Bumi


gq.

Gempa bumi adalah getaran yang muncul di permukaan bumi hasil karena

pelepasan energi secara tiba-tiba hasil dari aktivitas tektonik di dalam bumi. Gempa Bumi
biasa disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi adan aktivitas dari gunung api. Gempa
Bumi umumnya terjadi daerah-daerah pertemuan lempeng.
8.1.1

Klasifikasi Gempa Bumi


a. Menurut Kedalaman Pusat Gempa
- Gempa Bumi Dalam, pusat gempa berada pada kedalaman lebih dari 300 Km.
- Gempa Bumi Menengah, pusat gempa berada di kedalaman 60 Km-300 Km
- Gempa Bumi Dangkal, pusat gempa berada di kedalaman kurang dari 60 Km
b. Menurut Gelombang
- Gempa Gelombang Primer, gelombang yang merambat di bumi dengan
-

kecepatan 7-14 Km/detik


Gempa Gelombang Sekunder, gelombang yang merambat di bumi dengan

kecepatan 4-7 Km/detik


Gempa Gelombang Panjang, gelombang yang merambat di permukaan bumi
dengan kecepatan 3-4 Km/detik

gr.
gs.
gt.
gu.
8.1.2

Tipe-Tipe Gempa Bumi


a. Gempa Bumi Vulkanik
53

gv.

Gempa Bumi yang terjadi akibat dari adanya aktivitas magma pada

gunung api
b. Gempa Bumi Tektonik
gw.
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik.
c. Gempa Bumi Tumbukan
gx.
Gempa Bumi yang terjadi akibat dari tumbukan meteor ke
permukaan Bumi.
d. Gempa Bumi Runtuhan
gy.
Gempa Bumi yang terjadi karena reruntuhan daerah tambang.
e. Gempa Bumi Buatan
gz.
Gempa Bumi yang terjadi karena aktivitas manusia.
ha.

8.2 Tanah Longsor


hb.

Tanah longsor merupakan suatu peristiwa yang terjadi

karena pergerakan massa suatu materi berupa tanah atau batuan.


Kejadian tanah longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong yang merupakan faktor mempengaruhi kondisi material
tersebut

dan

faktor

pemicu

yang

merupakan

faktor

yang

menyebabkan material tersebut bergerak.


hc.

Tanah longsor terjadi bila gaya yang mendorong pada lereng lebih besar

dari gaya yang menahannya. Gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air,
beban, serta berat jenis tanah atau batuan.
hd.

8.2.1Faktor-Faktor Terjadinya Tanah Longsor


a. Hujan

d. Batuan yang kurang kuat

b. Lereng terjal

e. Jenis tata lahan

c. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal

f. Getaran

8.2.2Jenis-Jenis Tanah Longsor


54

a. Longsoran Translasi
Merupakan tipe longsoran yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.

b. Longsoran
Merupakan
bergerak

Longsoran Translasi

pada

Rotasi
tipe
longsoran

yang

bidang gelincir berbentuk

cekung.

c. Pergeseran
Merupakan

Longsoran Rotasi

Blok
tipe

longsoran

yang

bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Massa berpindah dalam bentuk blok.

Pergeseran Blok

d. Runtuhan Batu

55

Merupakan
runtuhan

batu

dengan

cara

tipe

longsoran
jatuh

berupa
bebas.

Runtuhan Batu
e. Rayapan Tanah

Merupakan tipe longsoran yang massanya


bergerak lambat

Rayapan Tanah
f. Aliran

Bahan Rombakan
Merupakan

tipe

longsoran yang bergak dikarenakan massa yang terdorong oleh air. Kecepatan aliran
bahan rombakan tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, dan
jenis

materialnya.

56

Aliran Bahan Rombakan

8.3 Banjir
Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Pada umumnya banjir
disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya akibat curah hujan yang tinggi.

8.3.1 Faktor-Faktor Penyebab Banjir


a. Sungai
b. Muara
c. Pantai

d. Peristiwa Alam
e. Manusia
f. Lumpur

57

g.

8.3.2 Jenis-Jenis Banjir


a. Banjir Air
h.

Banjir tipe ini terjadi karena meluapnya air sungai, danau, atau selokan

sehingga air tersebut menggenangi daratan.


b. Banjir Bandang
i.

Banjir tipe ini mirip seperti banjir air tapi dating secara tiba-tiba, namun

umumnya materi diserti dengan lumpur, batuan, dll. Umumnya terjadi di daerah
pegunungan dan memiliki daya rusak dan tinggi.
c. Banjir Rob
j.

Banjir tipe ini terjadi karena pasangnya air laut.

d. Banjir Lahar Dingin


k.

Banjir tipe ini terjadi pada daerah gunung api aktif. Ketika hujan deras, air

memenuhi puncak gunung api tersebut dan mengalirkan lahar dingin yang tertampung
di dalamnya melalui sungai-sungai yang ada di sekitarnya. Selanjutnya lhar dingin
tersebut meluber ke daerah di sekitar sungai-sungai tersebut.
e. Banjir Lumpur
l.

Banjir tipe ini terjadi karena keluarnya lumpur dari dalam Bumi dan

menggenangi daratan.
m.
n.

o.
p.

Bab IX

Sumberdaya Air, Mineral,

q.

Energi, dan Geothermal

r.

9.1 Sumberdaya Air


9.1.1 Siklus Hidrologi
s.

t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
ab.

Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan suatu peredaran air dari laut menuju atmosfer dengan

penguapan, turun ke permukaan sebagai hujan, mengalir di permukaan atau masuk ke dalam
tanah menuju kembali ke laut.

ac.

Berdasarkan panjang siklus yang terbentuk, siklus hidrologi terbagi menjadi tiga

macam, yaitu :
ad.
a. Siklus Panjang
ae.

Siklus hidrologi dimulai dengan penguapan di permukaan laut kemudian

terjadi kondesasi, kemudian terbentuk awan di daratan maupun di daerah pegunungan


akibat awan tertiup angin. Kemudia turun ke permukaan bumi sebagai hujan atau
salju, terbentuknya gletser kemudian mengalir kembali ke laut melalui sungai.
b. Siklus Sedang
af.

Sikus hidrologi dimulai dengan penguapan di permukaan laut kemudian

terjadi kondesasi, terbentuk awan di atas daratan, dan turun ke permukaan sebagai
hujan di daratan, lalu mengalir kembali ke laut melalui sungai.
c. Siklus Pendek
ag.

Siklus hidrologi dimulai dengan penguapan di permukaan laut kemudian


terjadi
kondensasi,
terbentuk
awan,

yang

kemudian
jatuh

ke

permukaan
laut kembali
sebagai
hujan.

9.1.2 Air Tanah


ah.
ai.

aj.
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.

Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang berada pada ruang antar

butir-butir tanah, aie tersebut meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah
yang disebut akuifer. Lapisan tanah yang dapat meloloskan air dengan mudah disebut lapisan
permeable. Lapisan yang tidak mudah meloloskan air disebut lapisan impermeable. Tanah di
permukaan bumi terdiri dari beberap zona yaitu :
a. Aquifer
aq.

Merupakan formasi tanah yang mengandung air dan secara signifikan

mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Akuifer terdiri dari beberapa jenis,
yaitu :
-

Akuifer Bebas, merupakan akuifer lolos air yang sebagian terisi air dan berada

di atas lapisan kedap air.


Akuifer Tertekan, merupakan akuifer yang jumlah airnya dibatasi oleh lapisan
kedap air yang berada di atas dan yang di bawah. Akuifer ini memiliki

tekanan jenuh yang lebih besar dari tekanan atmosfer.


Akuifer Semi Tertekan, merupakan akuifer yang seluruh tekanan airnya jenuh.
Pada bagian atas akuifer semi tertekan merupakan lapisan semi lolos air, pada

bagian bawah dibatasi lapisan kedap air.


Akuifer Semi Bebas, merupakan akuifer yang pada bagian bawahnya
merupakan lapisan kedap air, bagian atas merupakan material berbutir halus

yang masih memungkinkan adanya gerakan air.


b. Aqueiclud
ar.
Merupakan formasi tanah yang mungkin mengandung air, tetapi dalam
kondisi alami tidak mampu mengalirkannya.
c. Aquitard

as.

Merupakan formasi tanah yang nyaris kedap air, lapisan ini mampu

mengalirkan air tetapi dengan laju yang sangat lambat dibanding dengan akuifer.
d. Aquifuge
at.
Merupakan formasi tanah yang kedap air, tak mengandung dan tak mampu
mengalirkan air.
au.
av.
aw.
ax.
ay.

9.2 Batubara
9.2.1 Pembentukan Batubara
az.

Batubara mulai terbentuk sejak periode pembentukan karbon yang berlangsung

antara 360 juta hingga 290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap endapan batubara ditentukan
oleh suhu, tekanan, serta lama waktu pembentukan. Batubara pada awalnya berasal dari gambut
kemudian berubah menjadi lignite atau brown coal. Kedua jenis batubara tersebut adalah batu
bara tergolong dalam batubara maturitas rendah dibanding batu bara jenis lainnya. Batubara
muda difat fisiknya agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklatan.
ba.

Batubara muda tersebut mendapat pengaruh suhu dan tekanan selama terus

menerus hingga jutaan tahun sehingga mengalami perubahan maturitas organik dan mengubah
batubara muda menjadi batubara sub-bitumen. Perubahan kimia dan fisika terus berlangsung
hingga batu bara menjadi lebih keras dan memiliki warna lebih hitam serta menjadi bitumen atau
antrasit. Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas organik yang semakin tinggi akan
berlangsung hingga antrasit terbentuk.
bb.

9.2.2 Penambangan Batubara


bc.
bd.
be.
bf.
bg.
bh.
bi.
bj.

Penambangan Batubara
Penambangan batubara terdiri dari dua jenis yaitu penambangan terbuka dan

penambangan bawah tanah. Sistem penambangan terbuka merupakan suatu sistem penambangan
bahan tambang yang lokasi tambangnya berada dekat dengan permukaan. Penambangan bawah
tanah merupakan suatu sistem penambangan yang lokasi tambangnya berada jauh di bawah
permukaan tanah sehingga perlu dilakukan beberapa tahap agar bahan tambang tersebut dapat
ddiambil. Penambangan pada tambang terbuka dilakukan dengan beberapa tahapan kerja, yaitu :
a.

Pengurusan
izin

yang

dibutuhkan
untuk
kegiatan
penambangan
dan
pembersihan
lahan

yang

akan
ditambang
b. Pengupasan lapisan tanah penutup batubara yang akan ditambang
c. Penambangan, pemuatan, pengangkutan, pengolahan, dan pemasaran.
bk.

Penambangan bawah tanah juga dilakukan dengan beberapa tahapan kerja, yaitu :

a. Pengembangan
bl.
bm.
bn.
bo.
bp.
bq.
br.
bs.
bt.
bu.
bv.
bw.
bx.
by.
bz.
ca.
cb.

Penambangan Bawah Tanah


cc.

Pada

tahap

pengembangan, dilakukan proses pembuatan jalan menuju lokasi tambang yang


letaknya berada di bawah tanah. Pembuatan jalan tersebut dilakukan dengan
membuang material-material yang dianggap tak berguna. Pada tahap ini dibangun
pula segala macam fasilitas yang dianggap beguna untuk kegiatan tambang.
b. Produksi

cd.

Pada tahap ini bahan-

bahan

tambang digali dan

diolah

agar mendapat nilai

ekonomis

yang tinggi.

ce.

9.3 Minyak

Bumi

9.3.1 Pembentukan Minyak Bumi


cf.

Proses pembentukan minyak bumi bisa diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan

yang terdiri dari :


a. Tahap Pembentukan
cg.

Terdapat tiga proses yang digolongkan dalam tahapan pembentukan, yaitu

Proses pengumpulkan zat organik ke dalam endapan.

Proses pengawetkan zat organik dalam endapan.

Proses pengubahan zat organik menjadi minyak bumi.

b. Tahap Migrasi
ch.

Minyak bumi yang mulai terbentuk dan tersebar dalam lapisan endapan

mulai terkumpul.
c. Tahap Akumulasi
ci.

Minyak bumi terkumpul di satu tempat sehingga bisa dieksplorasi.

cj.

9.3.2 Sistem Perminyakan


ck.

Merupakan suatu kesatuan unsur-unsur yang saling melengkapi agar suatu

sumberdaya berupa minyak bumi atau gas alam dapat diambil dan dimanfaatkan. Unsur-unsur
dari sistem perminyakan, yaitu :
a. Batuan Induk
cl. Merupakan batuan tempat minyak dan gas bumi terbentuk.
cm.
cn.

co.
cp.
cq.

Batuan Induk

b. Batuan Reservoir
cr.

Merupakan batuan tempat minyak atau gas bumi mengalir ke dalamnya

karena sifat batuannya yang memiliki porositas dan permeable.


cs.
ct.
cu.
cv.
cw.
cx.

Batuan Reservoir

d.

Perangkap
cy.

Merupakan batuan tempat minyak atau gas bumi terperangkap setelah

bergerak dari batuan induk. Perangkap dapat berupa tutupan dari suatu bentuk
antiklin, kubah, dan sesar.
cz.
da.
db.
dc.
dd.
e. Migrasi
de.

Perangkap
Migrasi adalah proses
berpindahnya

minyak

atau gas bumi dari batuan induk ke perangkap melalui batuan permeable atau
rekahan.
df.
dg.
dh.
di.
dj.

Migrasi

f. Batuan
dk.

Penutup
Batuan penutup merupakan batuan impermeable yang terletak diatas

reservoir, sehingga hidrokarbon terkurung pada perangkap.


dl.
dm.
dn.
do.
dp.
dq.
dr.
ds.
dt.
du.
dv.
dw.

9.4 Geothermal

Batuan Penutup

dx.
dy.
dz.
ea.
eb.
ec.
ed.
ee.

Geothermal

ef.

Energi

geothermal atau energi panas Bumi merupakan energi panas yang terdapat dan terbentuk di
dalam kerak bumi. Suhu di pusat bumi diperkirakan hingga 5400 C. Energi panas bumi berasal
dari aktivitas tektonik di dalam bumi.Energi ini juga berasal dari panas matahari yang diserap
oleh permukaan bumi.
eg.

Keuntungan dari penggunaan energi geothermal adalah ramah lingkungkan,

energi geothermal juga tak akan habis dan dapat terbarukan, serta lahan yang kecil untuk
mengolah panas Bumi yang tertampung. Kelemahan dari energi geothermal adalah biaya modal
yang cukup mahal, pembangkit listrik tenaga geothermal hanya dapat dibangun di daerah
pinggiran lempeng tektonik, serta pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal dapat
menggangu kestabilan tanah di sekitarnya.

eh. Daftar Pustaka


ei.

ej.
-

N,sora. 22 Mei 2015. Pengertian Geologi Dan Aplikasinya Lengkap

. http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-geologi-danaplikasinya.html 14 Desember 2015 pukul 15.00 WIB

Anonim. Perkembangan ilmu Geologi. 12 Januari 2010. Perkembangan ilmu Geologi.


http://artikelbiboer.blogspot.co.id/2010/01/perkembangan-ilmu-geologi.html . 14

Desember 2015 pukul 15.10 WIB


Anonim. 12 Januari 2010. Cabang dan aplikasi ilmu geologi
http://artikelbiboer.blogspot.co.id/2010/01/cabang-aplikasi-dan-manfaat-dariilmu.html 14 Desember 2015 pukul 15.15 WIB

Anonim. 24 Desember 2010. Fasies


http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.co.id/2010/12/fasies.html 14

Desember 2015 pukul 15.20 WIB


Riancr. 7 Oktober 2014.Lateral continuity dan Lateral Accretion.
https://riancr.wordpress.com/2014/10/07/lateral-continuity-dan-lateralaccretion/ . 14 Desember 2015 pukul 15.25 WIB

Ahmad. 1 Juli 2011. Hukum-hukum stratigrafi.


https://medlinkup.wordpress.com/2011/07/01/hukum-hukum-stratigrafi/ 14

Desember 2015 pukul 15.30 WIB


Malik, Yakub. 8 Maret 2012. Handout Tektonik Lempeng.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195901011989011YAKUB_MALIK/HANDOUT_TEKTONIK_LEMPENG.pdf. 14 Desember 2015

pukul 15.35 WIB


Anonim. 25 September 2011. Ketidakselarasan.
https://medlinkup.wordpress.com/2011/09/25/ketidakselarasan-unconformity/

. 14 Desember 2015 pukul 15.39 WIB


UNG-SM-IAGI. September 2013. Siklus Batuan.
http://smiagiung.blogspot.co.id/2015/07/siklus-batuan-beku-sedimenmetamorf.html . 14 Desember 2015 pukul 15.49 WIB

Stefano. 5 Mei 2011. Geologi Fisik. http://unhasgeology.blogspot.com/2011/05/geologifisik.html. 14 Desember 2015 pukul 15.55 WIB

Anonim. 5 Desember 2011. Skala waktu geologi.


https://yudi81.wordpress.com/2011/05/07/skala_waktu_geologi/ . 14

Desember 2015 pukul 16.00 WIB


Greyjoy. 2008. Geokronologi. http://www.academia.edu/8448600/Geokronologi. 14

Desember 2015 pukul 16.10 WIB


Pramono, Yudi. 30 September 2013. Skala Waktu Geologi.
http://geologitambangsmk.blogspot.co.id/2013/09/skala-waktu-geologi.html .

14 Desember 2015 pukul 16.15 WIB


Utomo,Dedi Sasmoto. 5 September 2014. Struktur bumihttp://dedisasmito.web.id/?

page_id=81 . 14 Desember 2015 pukul 16.25 WIB


Ansyari, Isya. Maret 2013. Apa itu mineral? Definisi mineral
http://learnmine.blogspot.co.id/2014/10/apa-itu-mineral-definisi-mineral.html . 14

Desember 2015 pukul 16.35 WIB


Anonim. 27 April 2009. Jenis dan klasifikasi mineral.
https://earlfhamfa.wordpress.com/2009/04/27/jenis-dan-klasifikasi-mineral/ .

14 Desember 2015 pukul 16.45 WIB


Anonim. 28 Desember 2012. Batuan.
http://kreasitekno.blogspot.co.id/2012/12/bab-iii-batuan-3.html . . 14

Desember 2015 pukul 16.55 WIB


Deovellwan, Giska. 26 Juni 2012. Deformasi batuan.
http://deovell.blogspot.co.id/2012/06/deformasi-batuan.html . 14 Desember

2015 pukul 17.00 WIB


Plengdut. 13 juni 2015.Pengertian vulkanisme,Magma,dan Gunung api.
http://www.plengdut.com/2015/06/pengertian-vulkanisme-magma-gunungapi-meletus.html . 14 Desember 2015 pukul 17.10 WIB

ek.
Iwan. 29 Desember 2011. Patahan.
http://smamuhammadiyahtasikmalayageo.blogspot.com/2011/04/patahan-san-

andreas.html. 14 Desember 2014 pukul 15.17 WIB


Nurul, Yunita. 2011. Gejala Vulkanisme. http://geograficakrawala.blogspot.com/p/gejala-

vulkanisme.html. 14 Desember 2014 pukul 15.20 WIB


Hadi, Abdul. Pengertian Vulkanisme. http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertianvulkanisme-gunung-api.html. 14 Desember 2014 pukul 15.53 WIB

Admin. 28 Maret 2012. Pemekaran Lantai Samudera.


http://ceritageologist.blogspot.com/2012/03/pemekaran-lantai-samudera.html. 15

Desember 2014 pukul 10.08 WIB


Lightyoung. 31 Desember 2012. Tepi Benua.
http://millilight.wordpress.com/2012/12/31/tepi-benua-continental-margin/. 15 Desember

2014 pukul 10.15 WIB


Wikipedia. 18 Oktober 2014. Bencana Alam. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam.

15 Desember 2014 pukul 10.26 WIB


Wikipedia. 6 Oktober 2014. Gempa Bumi. http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi. 15

Desember 2014 pukul 10.35 WIB


Hadi, Abdul. Juli 2013. Pengertian Bencana Gempa Bumi.
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-bencana-gempa-bumi.html. 15

Desember 2014 pukul 10.44 WIB


Wikipedia. 4 November 2014. Tanah Longsor.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor. 15 Desember 2014 pukul 10.52 WIB


Rusydi, Ibnu. 2013. Longsor. http://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/longsor/. 15

Desember 2014 pukul 11.08 WIB


Novi, Rizky. Mei 2013. Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara Menanggulangi Banjir.
http://rizkynovi99.blogspot.com/2013/05/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html. 15

Desember 2014 pukul 11.25 WIB


Kunwar, Citra. Januari 2013. Banjir.
https://www.facebook.com/citra.chang.5/posts/250529881745508. 15 Desember 2014

pukul 11.38 WIB


Ardana, Rika. November 2013. Air Tanah. http://rinesaa.blogspot.com/2013/11/air-

tanah.html. 20 Desember pukul 23.00 WIB


Setiawan, Agnes. Mei 2013. Profil Air Tanah.
http://www.geograph88.blogspot.com/2013/05/profil-air-tanah.html. 20 Desember 2014

pukul 23.13 WIB


Dzakie. 19 November 2013. Proses Penambangan Batubara Metode Open Pit.
https://dzakiemine.wordpress.com/2013/11/19/proses-penambangan-batubara-metode-

open-pit/. 20 Desember 2013 pukul 23.27 WIB


Syafril. 2014. Tambang Bawah Tanah. http://www.syafrilhernendi.com/1365/tambangbawah-tanah/. 20 Desember 2013 pukul 23.38 WIB

Muhammad, Khalifah. September 2014. Sistem Perminyakan Standar. http://martapuraminer.blogspot.com/2014/09/sistem-perminyakan-standar.html. 20 Desember 2014 pukul

23.44 WIB
Will. Maret 2013. Proses Terbentuknya Minyak Bumi. http://willwelcome.blogspot.com/2013/03/prroses-terbentuknya-minyak-bumi.html. 20 Desember

2014 pukul 23.48 WIB


Wikipedia. Mei 2014. Energi Panas Bumi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi. 20 Desember 2014 pukul 23.54 WIB

Anda mungkin juga menyukai