Anda di halaman 1dari 163

TUGAS

FISIKA DASAR III

DISUSUN OLEH:

NAMA

: Abdul Hafid

NIM

: 1301067

KELAS

: Geologi A

JURUSAN S1 TEKNIK PERMINYAKAN KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2013

BAB 1
PEGANTAR KE ILMU GEOLOGI

Gejala geologi dan manusai premitif.


Ilmu geologi merupakan bagian dari pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu
tentang benda-benda yang terdapat di alam raya. Satu-satunya jalan untuk mengetahui
tentang benda-benda itu adalah dengan penginderaan kita. Dari pengideraan kita
mengumpulkan banyak pertanyaan apakah sebenarnya benda itu, apakah ia sama dengan apa
yang kita lihat atau apakah dia berada di luar pengamatan kita, bukan termasuk lapangan
ilmu pengetahuan alam, akan tetapi lapangan filsafat. Sedari dulu lutan makrokosmos dengan
gejala-gejalanya yang aneh itu adalah tempat para ahli filsafat sering melayarkan bahtera
pemikiran mereka. Filsafat dan ilmu pengetahuan alam mulai berkembang, pada waktu
manusai itu pertama-tama memisahkan diri dari nenek moyangnya yang masih liar, dan mulai
mengumpulkan sifat-sifat serta perasaan yang baru.
Yang sangat penting dari sifat-sifat ini ialah sifat ingin tahu dari rohaniah manusia darimana
lambat-laun filsafat itu berkembang. Sifat kedua yang mulai dimilikinya pula darimana ilmu
pengetahuan itu berasal adalah sifat ingin tahu praktis. Gempa bumi pada zaman manusia
primitif sering dihubungkan dengan kepercayaan dan tahaayul yang bukan-bukan.
Personifikasi gempa bumi dikenal di daerah pedalaman Afrika bangsa Mozambique
menceritakan kepada seseorang anggota missi Agama Keristen bahwa hal ini disebabkan
karena bumi kedingina dan demam. Bangsa-bangsa Yunani purba menyalahkan Atlas yang
memikul bumi ini di atas bahunya yang menyebabkan sering timbul gempa bumi.
Tempat Geologi dalam pengetahuan alam.
Sekarang kita mengetahui baha gempa adalah sebuah gejala geologi yang terjadi karena
pelepasan tenaga-tenaga yang terkumpul didalam bumi. Manusia sekarang tidak lagi
menerangkan suatu kejadian dengan kepercayaan-kepercayaan atau hipotesis yang samarsamar, akantetapi ilmu pengetahuan alam yang mempunyai tugas utama ialah
menggambarkan atau melukiskan sesuatu pengetahuan itu deskriptif berlainan dengan
pengetahuan yang normatif yang mempelajari soal etika, moral,dll.
Geologi sebagai pengetahuan alam memepelajari segala gejala yang terdapat diatas muka
bumi dan didalam muka bumi. Dalam penyelidikan sebagaimana yang dibentangkan di atas,
memang dengan baik dapat dipergunakan dalam ilmu fisika atau kimia oleh karena kebenaran

dalil-dalil yang kita buat dapat diselidiki di laboratorium. Dalam geologi cara kerja yang
demikian tidak selamanya dapat dipergunakan. Tak semua gejala geologi dapat kita lakukan
prosesnya dalam laboratorium. Proses-proses geologi berlaku dalam laboratorium universal,
ialah alam sendiri. Sebagai contoh misalnya dapat dikemukakan disini proses terjadinya
minjak-bumi.faktor yang sangat penting dalam ilmu geologi tidak dapat kita tiru dalam
laboratorium. Pegetahuan geologi itu bukan pengetahuan yang semata-mata eksak seperti
misalnya ilmu fisika.
Geologi sebagai pengetauan sejarah.
Geologi merupakan juga pengetahuan sejarah. Marilah kita mengikuti dahulu cara kerja
seorang ahli ilmu purbakala atau archeologi sebelum melihat dari dekat pekerjaan seorang
ahli geologi. Ahli-ahli ilmu purbakala mencoba merekonstruksi kejadan-kejadian yang telah
beribu-ribu tahun lamanya, dengan pertolongan dokumen-dokumen serta peninggalanpeninggalan nenek moyang kita. Yang harus dihadapi oleh seorang ahli geologi dalam
menyusun kembali sejarah bumi. Disini ia tidak mengharapkan dokumen-dokumen
peninggalan nenek moyangnya, iapun tidak mengharapkan galian-galian purba yang
ditinggalkan oleh tangan manusia, karena semua usaha ini belum pernah ada dalam sebagian
besar dari sejarah bumi. Dalam penyelidikan ahli sejarah bumi hanya mempunyai satu buku
yaitu buku alam.
Geologi sebagai ilmu pengetahuan bumi.
Kerak bumi terdiri dari bermacam-macam batuan yang sangat dibutuhkan dalam industri.
Diantara lapisan-lapisan batuan mengalir ait tanah, bahan yang diperlukan manusia untuk
kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan
gejala-gejala diatas ini disebut Geologi ( Geo = bumi dan logos = pengertian). Geologi adalah
pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan batuan yang ada dalam kerak bumi, atau lebih
jelas lagi; geologi adalah pengetahuan tentang susunan zat serta bentuk dari bumi. Geologi
pun merupakan pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta
makhluk-makhluk yang pernah hidup didalam atau diatas bumi.
Cabang-cabang pengetahuan geologi
Geologi sebagai pengetahuan inti berhubungan rapat benar dengan pengetahuan penolong
lainnya.

Mineralogi ialah pengetahuan yang mempelajari mineral yaitu bahan utama yang membentuk
kerak bumi, umpama bagian-bagian dari batuan, bijih-bijih serta berbagai macam garam, batu
permata, dll.
Petrologi (bhs. Yunani : petros = batuan, logos = pengertian) mempelajari cara terjadinya
berbagai macam batuan, cara pembagiannya (klasifikasi) dll.
Paleontologi (bhs. Yunani Palaios = purba, ontos = makhluk ) ialah ilmu yang mempelajari
pembatuan dari sisa-sisa binatang purba ataupun tumbuhan-tumbuhan purba.
Geologi sejarah mempelajari urutan dari satuan-satuan waktu serta kejadian-kejadian dan
perubahan-perubahan selama sejarah bumi.
Geologi ekonomi ialah pengetahuan yang mempelajari endapan-endapan serta mineralmineral yang mempunyai arti ekonomi penting dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti
endapan-endapan emas, batubara, minyak,dll.
Geofisika ialah pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat fisika dari bumi seperti gaya berat,
gejala magnetis,dll. Dalam geologi modern pengetahuan ini sangat penting karena memberi
keterangan kepada kita tentang proses-proses geologi yang kini sedang berlaku dalam bumi,
yang biasanya tertutup bagi kita.
Geomorfologi ialah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yang terjadi karena
kekuatan-kekuatan yang bekerja diatas dan didalam bumi.
Geologi teknik ialah penggunaan geologi dalam lapangan teknik, misalnya dalam pembuatan
waduk, jalan-jalan, fundasi,dll. Bangunan-bangunan yang akan didirikan di suatu tempat
tidak akan menjai baik, jikalau kita tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang tanah
dasar atau batuan dari sesuatu daerah. Gerak tanah yang terjadi pada tanah longsor,
runtuhan,dsbnya, merupakan bagian dari ilmu geologi teknik.
Teori malapetaka versus konsepsi uniformitarisma
Perubahan sedikit demi sedikit yang kini sedang berlaku dengan sangat lambannya, oleh ahliahli geologi dahulu tidak pernah dihubungkan ataupun dipersamakan dengan proses-proses
alam yang telah berlalu. Teori mengenai proses-prose geologi dahulu terkenal dengan nama
teori malaetaka (teori bencana) yang mencoba menerangkan gejala-ejala geologi itu dengan
perubahan-perubahan yang revolusioner.
Teori bencana itu mengatakan bahwa sebuah pegunungan tinggi dengan tiba-tiba saja dapat
muncul diatas permukaan bumi. Seorang tokoh pengetahuan alam terkenal pada abad 19 di
Perancis bernama Cuvier yang menulis buku terjemahan tentang bermacam-macam revolusi,
yang terjadi selama perkembangan bumi. Cuvier menerangkan bahwa binatang-binatang

purba atau fosil-fosil itu terhitung jenis atau genera yang telah musnah dan bahwa dalam
dunia hewan sering terjadi perubahan-perubahan dahsyat yang berhubungan erat dengan
perubahan-perubahan yang berlaku dalam bumi.
Kesimpulan yang ditarik Cuvier adalah bahwa flora dan fauna dari tiap-tiap zaman itu
berjalan tidak berubah, dan sewaktu terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah.
Lama-kelamaan teori malapetaka ini tidak dapat dipertahankan lagi, karena teori tentang
perkembangan evolusi bumi mulai mempunyai bentuk yang nyata dengan tampilannya.
Generelli yang mengemukakan pendapat bahwa: sejarah bumi itu berlaku tidak dengan
kekerasan, akan tetapi apa yang terjadi pada zaman dahulu dapat diterangkan dengan
kejadian-kejadian pada zaman sekarang. Hutton (1720-1797) menyumbangkan pendapat
pikiran yang sangat penting mengenai pengertian fundamental pengetahuan bumi dengan
mengatakan bahwa: waktu sekrang adalah kunci dari waktu lalu. Dengan demikian lahirlah
konsepsi uniformitarisma yang mengatakan bahwa segala gejala alam besar yang sekarang,
terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang bersambungan seragam dengan prosesproses yang kini sedang berlaku.
Jalur-jalur dari kerak bumi yang kini merupakanpalung-palung dan laut-lautan dalam dahulu
adalah rangkaian oegunungan-pegunungan dan sebaliknya pegunungan-pegunungan yang
kini menjulang langit, berjuta tahun yang lalu merupakan daerah yang menurun. Demikinalah
terjadi serba segi formasi geologi yang beraneka warna, bergantian susunan tebal dan
penyebarannya. Dari sifat formasi yang demikian dapatlah dipelajari dalam keadaan manakah
batuan tadi terbentuk dalam laut, pesisir atau sebagai hasil gunung api.

BAB 2
IKHTISAR GAYA-GAYA GEOLOGI
Gaya Asal luar
Gaya asal luar ini dapat kita bagi 3 bagian besar yaitu pengerjaan hidrosfera, biosfera, dan
atmosfera. Pengerjaan hidrosfera dapat kita lihat pada gejala erosi ialah pengikisan. Bahanbahan disebabkan oleh gaya air dan denudasi atau penyeretan dan pengangkutan bahan-bahan
dari permukaan bumi menuju tempat-tempat rendah misalnya kelaut ataupun kedanau.
Ada sebuah kekuatan tersembunyi yang disebut kekuatan asal dalam satu gaya endogen yang
mengkompensasi gaya-gaya yang meratakan itu hal mana nanti akan dipercakapkan secara
singkat. Kekuatan-kekuatan organik mempunyai peranan penting dalam biosfera. Dalam
atmosfera gaya-gaya angin memainkan peranan penting. Angin yang mengandung pasir-pasir
halus mengikis batuan dan pegunungan yang terdapat dipadang pasir kering. Gejala demikian
dinamakan deflasi. Pasir yang terus-menerus tertiup dan melayang kesuatu arah tertentu,
lama-kelamaan dapat membentuk gurun pasir. Gaya-gaya asal luar seperti ini pada umumnya
berakibat meratakan atau menghancurkan relief yang telah ada.
Gaya Asal dalam
Sebagai contoh gaya endogen adalah gaya-gaya gunung apai, gaya-gaya gempa bumi dan
gaya-gaya pembentukan pegunungan. Pada waktu peledakan atau erupsi gunung api maka
akan terbentuknya bangunan alam, misalnya kerucut-kerucut gunung api, disebabkan
penumpukan material-material yang di muntahkan keluar.
Bentang alam di Pulau Jawa sebagian besar dibentuk timbulan (relif) yang disebabkan
kekuatan-kekuatan vulkaniik seperti yang tampak pada gunung-gunung yang menjulang
langit sampai beribu-ribu meter tingginya. Disamping gunung api ini kita lihat pula gununggunung rantai yang dibemtuk karena pelipatan dan pengangkatan batuan-batuan endapan.
Di Pulau Sumatera misalnya kita lihat pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari
Sumatera Utara sampai ke Selatan sebagai hasil dari kekuatan dalam. Pengerjaan kekuatan
asal dalam ini susah dilihat, akan tetapi jikalau faktor waktu diperhitungkan juga, maka
proses-proses tektonik ini mudah dipahami.
Puncak gunung Cartenzs (kira-kira 4500m) mengandung jenis batuan yaitu batuan sedimen.
Batuan yang terbentuk dalam laut, dengan demikian kita lihat gaya asal dalam seperti
vulkanisme dari gaya pembentukan pegunungan atau diastrophisma memperbesar dan
membentuk relif.

Akantetapi dilain tempat bumi dimulai pembentukan lapisan-lapisan sedimen lain yang
kemudian akan dilihat dan diangkat menjadi pegunungan.demikianlah maka dalam geolgi
kita lihat adanya sebuah daur ialah pengerjaan-pengerjaan yang silih berganti melalui satu
lingkaran yang tak henti-hentinya. Dalam geologi ini dapat kita bagi dalam orogenesis ialah
pembentukan pegunungan, kemudian glyptogenesis penghancuran relif-relif, kemudian
litogenesis ialah pembentukan kembali batuan-batuan endapan terlebih dalam samudera.
Ketiga kekuatan ini berjalan silih berganti dan selama zaman geologi yang telah berlangsung
jutaan tahun itu, ahli-ahli geologi telah dapat membedakan beberapa daur pembentukan
pegunungan.

BAB 3
ROMAN MUKA BUMI
Gaya asal luar adan gaya asal dalam yang telah dibicarakan, menyebabkan bentuk bumi itu
berubah-ubah sepanjang sejarah geologi, sebagai akibat dari pengerjaan gaya-gaya ini maka
terdapat pembagian yang tidak sama dari daratan-daratan dan samudera. Dalamnya samudera
adalah rata-rata 4000m sampai 5000m sedangkan di beberapa tempat, yang dinamakan
palung laut dalam, dalamnya dapat mencapai 10.000m misalnya palung laut dalam
Mindanao. Tinggi rata-rata dari benua adalah 100m akan tetapi pegunungan-pegunungan
lipatan besar seperti Himalaya, dapat mencapai 9000m misalnya Mount Everest tingginya
hanya 1/700 jari-jari bumi. Perbandingan menegenai relief bumi dapat kita bayangkan.
Luas bola bumi adalah kira-kira 197juta mil persegi, dua pertiga dari daerah ini ditutupi oleh
air samudera. Samudera Pasifik saja telah menempati hampir setangah permukaan bumi.
Benua-benua Eurasia, Aftika, Amerika, Australia dan Antartika adalah bagian-bagian dari
massa kontinen yang timbul diatas permukaan air laut. Bagian tepi yang di genangi air
samudera disebut paparan benua dan di Indonesia misalnya dikenal dengan paparan Sunda
dan paparan Sahul yang berturut-turut membatasi benua Asia dan benua Australia.
Bentuk dasar laut belum dikenal begitu dikenal dengan pasti, akan tetapi pada akhir-akhir ini
banyak sekali ekspadisi yang dilakukan untuk menetapkan tinggi-rendah dasar laut dengan
pertolongan pengukuran dalamnya lautan dengan pantulan suara (echo sounding). Dari
penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan di samudera Pasifik, maka ternayata bahwa
banyak sekali terdapat gunung-gunung bersebaran di dasar laut.
Pegunungan-pegunungan di dalam laut ini merupakan rangkaian (sistem-sistem) punggungpunggung dasar laut. Puncak-puncak pegunungan ini disebut sea mounts dan Guyots
dengan puncaknya yang datar. Puncak-puncak ini adalah kerucut-kerucut gunung api, akan
tetapi guyots diratakan oleh pengerjaan-pengerjaan gelombang pada waktu puncak-puncak
ini mencapai air laut. Setelah itu puncak-puncak yang datar ini tenggelam karena naiknya
permukaan air laut atau turunya dasar samudera.
Suatu gejala yang aneh pula pada roman muka bumi ialah adanya busur-busur kepulauan,
yang terdapat di tepi samudera Pasifik. Tiga sistem busur kepulauan yang penting terdapat
diluar tepi samudera Pasifik ialah busur Antilla yang menyambung Amerika Selatan dan
Amerika Utara, busur Scotia yang menyambung Amerika Selatan dan Antartika dan busur
kepulauan Indonesia (bususr Sunda Banda) yang dapat dianggap sambungan antara rangkaian
pegunungan Sirkum Pasifik dan Himalaya.

Kontinen-kontinen dan benua-benua dapat kita bagi dalam perisai, daratan, dan jalur mobil.
Daerah-daerah perisai adalah bagian-bagian tertua dari kerak bumi yang tidak lagi mengalami
gerak sejak masa Proterozoikum. Yang dimaksud daerah mobil adalah bagian-bagian kerak
bumi yang mengandung rangkaian pegunungan lipatan muda. Jalur mobil yang terkenal dan
termuda adalah jalur sirkum Pasifik dan jalur Mideteran ialah pegungan muda dari Eropa
Selatan melalui Asia Minor, Himalaya sampai Indonesia. Kedua jalur mobil diatas bertemu di
Indonesia.

BAB 4
PENGERTIAN ISOSTASI
Jika semua sfera-sfera mempunyai berat jenis yang sama serta bentuk seluruhnya yang serasi
dengan perputaran bumi, maka besarnya gravitasi atau gaya penarik bumi pada tiap tempat
diatas muka bumi dapat dihitung menurt suatu formula standar. Pengukuran gaya-gaya
penarik bumi menunjukkan bahwa formula umum demikina memang ada, akan tetapi
terdapat juga kelainan-kelainan yang disebut anomali gravitasi. Anomali ini diharapkan
terjadi karena adanya relief pada permukaan bumi. Jikalau suatu kontinen muncul diatas
permukaan air laut atau jikalau terdapat pegunungan, lekuk-lekuk, dan palung laut dalam,
maka pembagiam massa di tempat tersebut tidak cocok dengan peputaran geoide.
Dengan demikan maka benua-benua itu terdiri dari batuan-batuan yang lebih ringan daripada
batuan yang ada di Samudera. Penyelidikan teliti menunjukkan bahwa batuan-batuan yang
bersifat granit banyak terdapat di benua, sedangkan batuan yang terdapat di samudera bersifat
basalt. Pengukuran berat jenis batuan menunjukkan bahwa granit sepuluh persen lebih ringan
dari batuan basalt.
Penyesuaian secara lambat telah terjadi di bawah permukaan bumi ialah bahwa aerah-daerah
kontinen dengan bahan-bahan ringan menonjol lebih tinggi dari material-material yang lebih
berat yang membentuk dasar samudera. Benua-benua itu dianggap sebagai massa-massa
raksasa yang mengapung diatas substratum. Benua yang terdiri dari bahan-bahan yang
bersifat granit ini menonjol kira-kira 3mil dari lekuk-lekuk samudera, sedangkan dasar atau
akar kontinen menerobos 15 sampai 20 mil kedalam kerak bumi.

BAB 5
SKALA WAKTU MUTLAK (ABSOLUT)
Perkembangan dalam sejarah
Yang terkenal adalah perhitungan Uskup Besar Ussher di Inggris (abad-17) yang
memberitahukan bahwa bumi kita tercipta pada 4004 sebelum masehi pada tanggal 29
Oktober jam 9 pagi. Untuk mencapai hal itu telah dipergunakan orang proses-proses yang
berlangsung secara edaran (siklis) atau berirama (berulang-ulang setiap kali dengan teratur)
yang telah meninggalkan kesan-kesannya pada kerak bumi. Dasar pembentukan sakala waktu
demikian kita lihat pula dalam penyusunan sejarah manusia. Kejadian-kejadian penting
dalam hidup mereka susun menurut urutan waktu tertentu dan pembagian waktu ini
didasarkan atas proses alam yang berirama misalnya lamanya bumi mengelilingi matahari,
lamanya bulan mengelilingi bumi.
Bencana-bencana alam terjadi berulang-ulang pada waktu tertentu seperti banjir tahunan
sungai Tigris dan sungai Nil dijadikan pegangan dalam menyusun skala waktu dalam sejarah
manusia.
Cara varva De Geer
Meskipun cara ini hanya dapat dipakai untuk mengukur bagian sejarah bumi yang sangat
terbatas sekali, yaitu hanya waktu setelah pengesan yang besar dari Waktu-Es Wurm. Namun
cara itu memperlihatkan dengan jelas asas proses-proses yang berirama, menurut peredaran
bumi mengelilingi matahari. Selama Pleistosen yang juga dikenal dengan nama Kwarter dan
Diluvium bagina-bagian besar Eropa dan Amerika tertutup dengan selubung es tadi dan
berbagai siftanya tidak akan dipertimbangkan disini. Yang terpenting pada waktu ini bagi kita
adalah bahwa es darat yang susut itu telah meningggalkan kesan yang tertentu. Bekas-bekas
tersebut dinamakan orang varva.
Azas teradinya varva itu adalah
es itu mengalir, sehingga dengan demikian es itu menjadi suatu zat antara yang mengiki atau
yang mengangkut. Ditempat es itu mencair, yaitu diujung suatu gletser atau selubung es maka
dilonggokkannya bahan yang telah di angkut itu. Jika es itu menyusut lebih banyak yang
mencair daripada yang terbentuk, jadi pencairan itu lebih tepat berlaku selama musim panas
daripada musim dingin. Di musim panas banyak terjadi air pencairan yang mempunyai gaya
angkut yang besar. Dalam musim panad itu di endapkan bahan yang kasar. Dalam musim

dingin pencairan itu berkurang banyak atau terhenti sama sekali. Pada musim ini di endapkan
lumpur yang sangat halus yang tadinya terdapat sebagai suspensi dalam air danau. Lapis
rangkap itu dinamai varva. Makin panjang suatu musim panas, maka teballah varava itu.
Apabila musim panasnya dingin berkabut dan tidak lama, maka varvanya tipis pula.
Apabila kita amati sederet singkapan varva menurut susutnya es, maka kita akan lihat bahwa
sisi bawah tiap tumpukan varva, ada persamaannya dengan sisi atas tumpukan yang terbentuk
lebih dahulu. Apad perhitungan varva itu lebih lanjut ternyata bahwa daur-daur lain yang kini
juga masih berlangsung, bekerja pula dengan cara yang sama dalam sejarah geologi.
Percobaan-percobaan terdahulu untuk menentukan skala mutlak
Untuk dapat menelaah makin jauh kebelakang dalam sejarah geologi kita harus pergunakan
cara-cara lain untuk menentukan jangka waktu. Dari perbandingan tebal sedimen-sedimen
seluruhnya yang dienddapkan masing-masing dalam Tersier, Mesozoikum dan Paleozoikum
jangka waktu antara masing-masing massa itu yaitu 1:3:12. Karena Herodotus menganggap
bahwa rata-rata 200tahun diendapkan batuan setebal 30cm di dapatkannyalah umur
seluruhnya. Pengiraan itu ternyata tidak benar sebab sedimentasi itu biasanya berlangsung
lebih perlahan-lahan. Pada umumnya sukarlah untuk membuat suatu kronologi bersandarkan
kecepatan sedimentasi, karena dalam hal kita jumpai banyak faktor-faktor yang tidak terang.
Kadar garam dalam samudera
Berpangkal pada anggapan bahwa semua garan yang ada pada bumi ini ada dalam lautan itu
tentu berasal dari darat yang di angkut oleh sungai-sungai. Sebabian Nacl yang bnayknya
tidak di ketahui terikat dalma sedimen-sedimen yang telah diendapkan dalam lautan.
Umur Bumi
Untuk menenttukan umur bumi Homles telah menggunakan suatu cara yang sangat pelik.
Cara itu bersandarkan pada perbandingan banyaknya timbal yang terjadi dari mineral-mineral
radio aktif dan isotop. Isotop itu dinamainya timbal muljadi, karena Holmes menganggap
bahwa isotop ini telah ada semenjak mula-mula batuan itu terjadi. Digambarkannya dalam
suatu grafik, maka di dapatkanlah kurva-kurva yang mengumpul menuju suatu titik. Titik ini
menunjukkan saat adanya primeval lead atau timbal mulajadi. Dengan cara itu di dapatkan
nilai rata-rata umur bumi itu paling sedikit 3350x106 tahun.

BAB 6
SKALA WAKTU NISBI ( relative )
Perhitungan waktu geologi dapat dilakukan dengan mempersamakan serta membandingkan
usia lapisa-lapisan yang satu dengan yang lain. Skala waktu yang demikian disebut skala
waktu relative. Di lapisan-lapisan atas kita temukan lapisan-lapisan yang termuda. Flora serta
fauna yang lebih maju perkembangan nya dari pada makhluk-makhluk yang terdapat dalam
lapisan yang terletak dibawahnya. Dengan jalan membanding-bandingkan susunan lapisan
serta makhluk- makhluk yang terdapat dalam lapisan serta makhluk-makhluk yang membantu
di dalam endapan-endapan terdalam, maka lambat laun tersusunlahskala waktu relative.
Dengan jalan menyusun ingkatan binatang-binatang purba ini pada waktu hidupnya, maka
terjadilah pembagian waktu relative dalam ilmu geologi. Masa tertua dimana belum terdapat
sesuatu makhluk hidup itu diberi nama Azoikum, yang berarti tak ada kehidupan. Kemudian
menyusul

Proterozoikum, yang berarti masa kehidupan pertama. Selanjutnya masa

Paleozoikum atau masa kehidupan purba. Yang diikuti zaman Mesozoikum atau masa
pertengahan dari kehidupan, dan zaman Kenozoikum atau masa kehidupan modern.
Paleozoikum dibagi dalam beberapa zaman:
Perm, nama yang berasal dari Rusia ialah tempat dimana lapisan-lapisan yang berumur
demikian ditemukan.
Karbon, zat arang dan nama ini dipakai untuk zaman tersebut karena pada waktu itu terdapat
pembentuka batubara secara besar-besaran di Eropa, Amerika dan lain-lain benua.
Devon, berasal dari Devonshire, Inggris, dimana lapisan-lapisan demikian sangat bai untuk
dipelajari
Silur, juga bersala dari inggris, nama sukubangsa Silures pada zaman romawi
Kambrium, berasa dari Cambria nama lama daerah Wales, dari zaman romawi.
Mesozoikum, juga dapat dibagi dalam tiga zaman
Krataseis atau Kapur, nama berasal dari batuan kapur yang dibentuk banyak sekali pada
zaman ini.
Jura, bersaal dari pegunungan Jura diAlpina dimana ditemukan endapan-endapan yang
sejenis dengan itu.
Dari uraian di atas dapat kita lihat, bahwa pengertian waktu dalam geologi sangat berlainan
dengan pengertian waktu yang kita pakai dalam sejrah manusia atau dalam kehidupan seharihari. Sejarah tertua ditaksir umurnya baru setengah sampai 1juta tahun.

BAB 7
Pengertian fosil
Lapisan sedimen sisa atau bekas jasad-jasad yan pernah hidup didekat tempat diendapkan nya
sedimen-sedimen. Sisa-sisa dan bekas-bekas tadi dinamakan orang fosil. Berasal dari katakata bahas latin Fodere, yang berarti menggali.
Aristoteles berpendapat dalam abad ke empat sebelum masehi masih menganggap fosil-fosil
itu sebagai benih-benih makhluk hidup. Karena kewibaannya dapat bertaha hamper dua ribu
tahun lamanya. Leonardo da vinci (1454-1519) sudah mempunyai pendapat yang sangat
modern tentang pembatuan, yang didapatkan nya berhubun dengan pekerjaannya dalam
lapisan-lapisan batuan ditanah pegunungan. Ditunjukkan nya bahwa kulit-kulit erang itu
tentu terjadi didasar lautan. Selanjutnya pegunungan pegununga itu terjai karena
pengangkatan cekungan-cekungan yang dahulu kala merupakan lautan. Nicolas Steno (16381678) tabib dan ahli anatomi, juga mempunyai pendapat mengenai sedimen-sedimen yang
tepat benar. Ia meminta perhatian kita tentag perlapisan nya dan keadaannya yang
kebanyakan telah terjadi dalam air. Ia berkesimpilan bahwa pegunungan-pegunungan itu pada
suatu ketika adalah dasar laut.
Penyelidikan fosil bersistem yang pertama mungkin dilakukan oleh professor Beriger hidup
pada tahun 1700 di Jerman. Dalam tahun 1726 ia menerbitkan sebuah buku yang banyak
berisi gambaran serta uraian tentang fosil-fosil. Tetapi diantara fosil-fosil yang asli terdapat
pula gambran anekaragam makhluk aneh, seperti labah egan kepala burung, kuda kecil, orang
kecil, rumah-rumah dan kota pada keseluruhannya.
Ada abad ke 19 terdapat suatu penemuan yang sangat penting artinya bagi ilmu geologi
maupun ahli biaolog, bahwa ada lapisan-lapisan yang berurut-turut pada urutan stratigrafi
biasanya terdapat jenis-jenis fosil yang berlainan.urutan fauna di berbagai tempat yang
berjauhan letaknya adalah sama. Gejala inilah yang memberikan nilai stratigrafi kepada fosil.
Sewaktu pembentukan sedimen tadi juga telah terdapat binatang hidup seperti sekarang
tetapi semakin tua suatu sedimen yang berarti pula makin kebawah letaknya pada penampang
stratigrafi, makin besarlah kelainan dengan fauna zaman sekarang.

BAB 8
Susunan Bumi
Teori-teori susunan dalam bumi
Daerah dimana ahli-ahli geologi mengadakan penyelidikan-penelidikan nya yang disebut
Litosfera atau kulit bumi. Pengetahuan kita mengenai kerak bumi itu sebenarnya hanya
meliputi daerah yang tidak melebihi dalamnya pengeboran terowongan-terowongan dan
penorehan terdalam oleh sungao-sungai. Dengan demikian maka bentuk dalaman bumi masih
merupakan masalah-masalah besar. Salah seorang ahli yang pertama-tama telah
mengemukakan pendapatnya tentang

bentuk dalaman bumi ialah Plato. Ahli filsafat

sepanjang sejarah ini berpendapat bahwa bumi itu terdiri sebuah massa yang cair-pijar dan
dikelilingi oleh lapisan batuan atau kerak bumi. Massa yang cair-pijar itu yang beraal dari inti
bumi, kadang keluar mencapai permukaan bumi, melalui pipa-pipa gunung api dalam bentuk
lava. Teori mengenai susunan dalaman burai yang lebi modern didasarkan atas hipotesis kantlaplace, yang mengatakan bahwa bumi ini selama bermilyar tahun yang lalu, dilepaskan dari
mtahari dalam bentuk bola gas yang pijar, yang lambat laut mendingin dan membentuk kerak
batuan. Bagian dalam bumi, masih merpakan zat-zat yang cair-pijar. Teori dari plato dibantu
engan hipotesis Kant Laplace pada umumnya diterima dunia lmu pengetahuan. Penyelidikan
seismologi (ilmu kegempaan) dengan pertolngan alat-alat seismograf member pandangan lain
mengenai bentuk dalaman bumi. Getaran-getaran gempa bumi merambat melalui muka bumi
dan dalaman bumi. Zt-zat yang dilalui oleh getaran ini mempengaruhi jalan perambatan
gelombang-gelombang gempa bumi. Sebaliknya kita dapat menarik kesimpulan mengenai zat
dalaman bumi dengan mempelajari jenis gelombang-gelombang gempa bumi, yang dicatat
oleh seismograf. Catatan ini disebut seismogram. Gelombang gelombang gempa bumi dapat
kita samakan dengan cahaya-cahaya dan dapat menembus tubuh manusia. Dari penyelidikan
ini terbukti bahwa didalam bumi, kita temukan lapisan-lapisan yang dibatasi oleh bidangbidang diskontinu (tidak bersambung). Bidang diskontinu ditemukan pada jarak 1200km2900km dari permukaan laut.
Berdasaran penyelidikan berpendapat bahwa inti bumi terdiri dari unsure-unsur besi dan nikel
yang oleh Suess disebut Nife ( dari nikel dan ferrum ). Suess dan Wiechert mengadakan
pembagian dari bumi sbb:
a. Kerak bumi dengan tebal 30-70km terdiri dari batuan basa dan batuan masam. Berat jenis
lapisan ini adalah kira-kira 2,7

b. Selubung bumi atau sisik silikat dengan tebal nya kira-kira 1200km. berat jenis lapisan
ini adalah 3,4 sampai 4. Kerak bumi dan selubung bumi ini kedua nya merupakan
litosfera.
c.

Lapisan antara atau chalkosfera yang merupakan sisik oksida dan sulfide dengan tebal
1700km dan berat jenis 6,4.

d. Inti besi-nikel, atau barysfera yang mempunyai jari-jari 3500km dengan berat jenis 9,6.
Penyelidikan lanjut mengenai susunan bumi dilakukan pula oleh Adams; Wiliamson dan
Washigton dan mereka berpendapat bahwa pada hakikatnya
Pembagian kerak bumi:
Susunan kerak bumi menurut Holmes adalah:

Bagian atas yang mempunyai tebal 15km dengan berat jenis kira-kira 2,7 dan tipe magma
granit.

Bagian tengah yag mempunyai tebal 25km dengan berat jenis 3,5 dan tipe magma basalt.

Bagian bawah dengan tebal 20km dengan berat jenis 3,5 dan tipe magma peridotit dan
magma eklogit.

Bagian atas dan bagian tengah disebut Sial. Karena sebagian besar terdiri dari zat-zat silium
dan aluminium sedangkan bagian bawah disebut Sima, karena sebagian besar terdiri dari zatzat silium dan magnesium. Kedudukan batuan sedimen dan kerak bumi dapat dilihat dengan
jelas dari profil atau penampang. Tebal Sial dan Sima tidaklah sama hal ini pun dengan jelas
digambarkan oleh penampang yang melaui kerak bumi dibawah samudra. Dari penyelidikan
inilah terbukti bahwapada dasar samudra pasifik tidak terdapat lapisan Sial sedangkan pada
kontinen dan pegunungan lapisan-lapisan Sial ini sangat tebal.
Temperature bumi.
Temperature bumi didapat dari terowongan

tambang-tambang pengeboran. Temperature

bumi berganti setiap hari dan setiap musim. Pada jarak 20m kedalam bumi, tidak terdapat lagi
perbedaan antara temperature rata-rata pada malam dan siang hari. Jika kita berada 20m
didalam bumi maka didaerah subtropika tidak lagi terdapat perbedaan antara temperature
pada musim dingin dan pada musim panas. Kenaikan temperature demikian disebut factor
geotherm. Sumber-sumber vulkanisme atau gas yang menyebabkan factor geotherm dari satu
daerah yag tinggi dan tempat-tempat yang dingin misalnya lautan, danau-danau.
Tekanan bumi.

Tekanan yang berlaku dalam bumi adalah sangat tinggi disebabkan karena tekanan batuanbatuan yang terletak diatasnya. Kepadatan batuan itu diketahui, sehingga tekanan bawah
bumi itu dapat diperhitungkan.
Susunan atmosfer
Atmosfera ialah lapisan hawa atau gas yang menyelimuti bumi kita tinggi atmosfer dahulu
ditaksir adalah kira-kira 800km. alat-alat uni soviet berdasarkan penyelidikan-penyelidikan
satelit. Akhir-akhir ini beranggapan bahwa tinggi atmosfer itu adalah 3000km. disamping
ketiga gas utama ini atmosfer juga mengandung pula gas-gas CO 2 dan NH3. Troposfera
dinamakan juga sfera awan atau sfera udara. Stratosfera dapat dibagi dalam;

Lapisan Isotherm: dimana temperature itu tetap ialah -50C dan terletak antar 12 dan 35km
diatas permukaan laut.

Lapisan tanah: dimana temperature itu tidak tetap akan tetapi berkisar antara -50C dan +50C, dan terletak antar 35 sampai 50km diatas permukaan laut.

Lapisan campuran: terletak antar 50km sampai 80km diatas permukaan air laut, dan
dimana temperature itu berkisar antara -70C sampai -80C.

Menurut Verbeek pada peledakan guung api Krakatau paad tahun 1883, debu gunung api
terhembus setinggi 50km. debu ini tinggal di atmosfer selama kira-kira 3 tahun, serta
menyebabkan gejala-gejala anomaly optic diudara. Makin auh kita naik ke atas tekanan udara
makin berkurang.
Susunan hidrosfera
Semua air yang di dalam dan diatas bumi digolongkan dalam lapisan air atau hidrosfera.
Contoh: air dalam samudra, danau, sungai, dan air dalam tanah. Cabang-cabang pengetahuan
yang berhubungan dengan hidrosfera adalah:

Oseanografi; pengetahuan yang mempelajari air dalam samudra.

Glaciology; pengetahuan yang mempelajari es dan sungai es.

Hidrologi: pengetahuan yang biasanya mempelajari adanya air yang mengalir di atas bumi
dan yang terdapat di dalam bumi.
Hal ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya: penyelidikan keadaan air

untuk pembuatan waduk.


Sungai dan danau
Kadar dan zat kimia yang terdapat dalam air sesuatu sungai tergantung dari daerah-daerah
yang dilalui sungai itu.dan tergantung pada batuan yang mengalir di sungai itu. Sungai yang

melalui daerah kapur sendirinya mengandunf lebih banyak kapur daripada sungai yang
emlalui daerah granit. Air di dalam danau yang tidak mempunyai jalan keluar lambatlaun
akan mejadi asin.
Salah satu yang sangat penting dalam penghancuran sesuatu daerah ialah erosi kimia. Hasil
ini nyata sekali kelihatan pada daerah-daerah kapur. Disini erosi tidak hanya terjadi di atas
permukaan bumi saja melainkan didalam bumi. Hasil dari erosi dalam tanah

ialah

terbentuknya lobang-lobang serta liang-liang. Daerah karst di Triesta terdapat sungai Timavo
yang dalam setahun dapat mengangkut banyak material yang berti pembesaran gua kapur
dnegan kira-kira 800.000km3 dalam setahun. Bentang alam daerah eros kapur disebut bentang
alam karst.
Air tanah.
Air tanah tedapat dimana-mana dalam hidrosfera. Air tanah ini mengandung banyak zat
dalam larutan nya. Susunan kimia dalam air tanah tergantun pada daerah penggaliannya.
BAB 9
MINERAL PEMBENTUKAN BATUAN
Air batuan dalam geologi.
Mineral merupakan bahan yang membentuk batuan. Kerak bumi terdiri dari batuan.
Pendknya segala sesuatu yang menjadi bahan dalam pembentukkan kerak bumi adalah
batuan. Disekitar gunng api banyak terdapat batu-batu serta bahan-bahan yang tersebar.
Batuan semacam ini disebut batuan beku. Karena terjadi dari pembentukan lautan silikat yang
cair dan pijar yang dikenal dengan magma. Magma yang tiba-tiba berada dipermukaan bumi
disebut lava.
Magma yang cair pijar tadi yang semula berada di dalam bumi oleh kekuatan gas yang larut
didalamnya naik keatas mencaritempat lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan dan
rekahan. Magma keluar melalui pipa-pipa gunung api akan tetapi ada juga yang melalui
retak-retak serta belahan balahan dalam anah yang berkilometer panjangnya.
Batuan granit menurut sebagian penyelidik tergolong dalam batuan beku. Batuan ini dibentuk
beberapa kilometer dalam bumi dan membeku sebelum mencapai permukaan bumi. Lapisanla[isan batuan yang menutupinya telah hancur oleh erosi dimana granit telah diangkat oleh
gaya pembentukan pegunungan maka batuan ini dapat dilihat.batuan granit juga merupakan
bahan penting dalam industry pembangunan

Batuan endapan atau sedimen dibentuk karena dar laut, dari samudra, dan dari dara. Salah
satu sifatnya iaah berlapis-lapis. Pembentukan batuan gamping, garam, anhidrit terjadi di
dalam air dan iasanya dibentukdi danau-danau. Batuan endapan bersal dari batuan-batuan
didaratan.

Mineral.
Mineral adalah sebagian besar zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi yang bersifat
homogen, fisik dan kimia. Mineral itu merupakan persenyawaan anorganik asli, serta
memiliki susunan yang tepat. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli ialah bahwa
mineral harus terbentuk dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang
sama dengan mineral. Dalam ilmu mineralogy mineral disebut kwarsa. Sedangkan dalam
kimia disebut slium dioksida.
Kalsit adalah sebuah mineral yang terdapat dalam batuan gamping dan merupakan mineral
pembentukan batuan yang penting. Mineral memiliki struktur atom yang tetap dan berada
dalam hubungan harmoni dengan bentuk luarnya. Mineral inilah yang merupakan bagianbagian pada batuan dengan lain kata kata batuan adalah asosiasi mineral.
Sifat fisika dan mineral.
Mineral-mineral yang mengandung substansi-substansi dapat merubah atau memberi warna
lain pada mineral. Mineral kwarsa murni berwarna putih akan tetapi kwarsa yang
mengandung zat-zat asing dapat membaeri warna abu-abu dan ungu. Cara yang baik dalam
menetapkan warna mineral ialah dengan cara menghancurkannya . mineral dalam keadaan
seperti ini biasanya memiliki warna yang tetap.
Bentuk-bentuk kristalografi dari mineral
Pada wujudnya sebuah Kristal seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur dengan
mengetahui sudut bidangnya. Dalam ilmu kristalografi geometri dipakai enam jenis system
sumbu:
1. System sumbu isometric
Ketiga sumbu krital terletak tegak lurus satu dengan yang laibn serta meiliki panjang
yang sama.
2. System sumbu tetragonal
Jumlah sumbu ada tiga buah. Dua buah sumbu mendatar sama panjang nya sedangkan
satu tegak dengan kesatuan penjag yang lain

3. System sumbu heksagonal


Jumlah sumbunya 4 buah. 3 buah sumu horizontal yang sama panjang membuat sudut
yang sama. Sumbu vertical mempunyai panjang yag berlainan. Con: kalsit
4. System sumbu ortorombik
Tiga buah sumbu terletak tegak lurus. Tetapi panjang ketiga nya berbeda.
5. System sumbu monoklin
Ketiga sumbu panjang nya tidak sama. Salah satu diantara tiga sumbu biasanya tegak
lurus pada sebuah sumbu mendatar, sedangkan sumbu ketiga yang bersudut lebih besar
dari 90
6. System sumbu triklin
Tiga sumbu yang tidak sama panjang terletak tidak tegak lurus.
Sifat-sifat optic dari mineral.
Pengenalan mineral yang terdapat pada batuan biasanya dilakukan melaui mikroskop
polarisasi cahaya yang dipakai yang dipolarisasi. Yaitu cahaya yang bergetar dalam sebuah
badang saja. Jenis cahaya ini dapat menggunakan dua prisma polarisasi atau pola risator.
Benda iniberguna untuk mendapat cahaya polarisasi yang lurus. Preparat yang hendak
diselidiki itu ditaruh diantara plarisator dan analisator. Mikroskop yang dipakai untuk
penyelidikan lebdala biasanya disertai meja interasi dimana dapat dihitung dari banyak nya
butir mineral yang terdapat dalam prepat. Sebagian mineral menunjukkan 2 sifat membias
kembar karena sinar cahaya tepat keluar dengan dua sinar. Mineral, apatit, feldspar, zeolit
mempunyai bias kembar rendah.
Pembagian mineral pembentukan bumi.
Hanya ada 8 unsur yang berperan penting dalam pembentukan kerak bumi unsure ini
bersenyawa membentuk berbagai macam silikat dan oksida dan membentuk sebagian besar
mineral utama yang

trdapat di batuan mineral ini disebut mineral pembentuk batuan.

Berdasarkan peran nya dibagi menjadi 3 yaitu:

Mineral utama
Mineral sekunder
Mineral aksesor

Mineral utama.
Tiap-tiap mineral mempunyai susunan atomnya tersendiri dan struktur ato ini merupakan
sesuatu yang khas dari masing-masing mineral. Beberapa mineral penting yang sering
terdapat dalam batuan yakni:

kwarsa
chalsedon
feldspar
ortoklas
plagioklas
foida
leukokrat
muskovit
biotit
amfibol
piroksin
olivine
kalsit
grafit
mineral sekunder.
Maksudnya adalah mineral=mineral yang yang dibentuk dari ineral-mmineral primer,
misalnya dalam proses pelapukan.
Mineral aksesor
Mineral ini tidak didapatkan dalam jumlah yang banyak tapi hampit terdapat di hamper
semua jenis batuan.

BAB 10
BATUAN BEKU
Urutan Kristalisasi

Pembentukan batuan beku dapat dilihat ketika erupsi gunung api, yaitu pada saat pipa
kepundan mengeluarkan lelehan-lelehan silikat yang cair pijar (lava) yang kemudian
membeku sebagai batuan. Jika dilihat susunannya, bagian-bagian batuan beku tidak
mempunyai warna yang sama. Seperti warna kemerah-merahan, kelabu, putih, coklat, hijau,
atau hitam. Hal ini disebabkan karena mineral-mineral yang telah dipijarkan. Pada umumnya
mineral-mineral yang menghablur dalam batuan tidak mempunyai bentuk yang baik. Tetapi
jika mineral tersebut berkembang dengan leluasa, maka akan terjadi hablur (kristal) yang
teratur.
Pada saat proses penghabluran dari magma, perkembangan mineral-mineral pada
batuan sering terganggu. Contohnya yaitu magma yang menghasilkan batuan granit, yang
mempunyai susunan kimia tertentu. Mineral-mineral yang terbentuk pertama sekali pada
umumnya mempunyai bentuk sendiri, disebut idiomorf. Sedangkan mineral-mineral yang
terbentuk setelahnya tidak lagi dapat menghablur dalam bentuk sendiri akan tetapi satu
bentuk asing yang disebut xenomorf.
Urutan-urutan kristalisasi pada batuan beku, yaitu mineral-mineral Fe-Mg menghablur
terlebih dahulu, setelah itu Felspar, dan akhirnya Kwarsa, yang mengisi tempattempat
antara kedua mineral tadi.
Pembagian Genetik Batuan Beku
Salah satu pembagian batuan beku yang umum yaitu didasarkan pada cara terjadinya
atau genesis dari batuan beku. Misalnya:
Batu Granit, yang tergolong batuan dalam, dikarenakan terbentuknya didalam bumi, kira-kira
3-4 km di bawwah permukaan bumi (Von Wolf).
Batuan Dalam, yang disebut juga batuan plutonik (dari pluto, dewa bawah tanah) atau batuan
abisik, yang pada umumnya mempunyai struktur holokristalin
Batuan lelehan, yang pada umumnya mempunyai struktur porfir, atau setengah kristalin.
Berkembang 2/3 generasi.
Batuan Obsidian atau Batukaca, terdapat disekitar gunung api Indonesia. Jika dipanaskan,
maka gas-gas yang ada didalamnya akan keluar, dan terbentuk batuapung.
Batuan Gang (hypo-abisik), batuan peralihan antara struktur holokristalin dan porfit. Jika
didekat dapur magma batuan ini berstruktur holokristalin, tapi jika didekat permukaan
bumi batuan ini berstruktur porfit.
Pembagian Kimia Batuan Beku

Dengan cara menghitung banyaknya prosentase tiap-tiap zat. Persentase kimia


digabungkan dalam kumpulan-kumpulan tertentu, seperti alkali, oksida, logam-logam, dsb.
Pembagian Mineralogi Batuan Beku
Dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu: Klasifikasi Kwalita, yaitu klasifikasi
berdasarkan susunan mineral, struktur, umur, geologi, serta posisi geologi dari batuan ini.
Sedangkan Klasifikasi Kwantita, dilakukan dengan cara menghitung susunan modal dari
batuan beku, dan kemudian menyusunbatuan-batuan ini kedalam kelas.
Syenit
Batuan syenit biasanya mempunyai susunan mineralogi yang hampir sama dengan batuan
granit, tetapi tidak mengandung kwarsa. Warnanya lebih tua dan jarang sekali ditemui.
Batuan lelehan syenit disebut porfirsyenit atau trachyt, yang mengandung mineral sanidin
(bentuk seperti gelas dan serupa es).
Diorit
Batuan Diorit tersebar dalam pegunungan-pegunungan lipatan. Bertambahnya mineral ferromagnesium menyebabkan warnanya lebih tua dibandingkan batuan granit.
Andesit
Batuan ini biasanya berwwarna kelabu dengan fenokrist hornblenda dalam bentuk jarum
panjang. Batuan ini banyak terdapat di sekitar gunung api, dan tempat penemuan yang
terkenal adalah gunung mesigit di Jawa Barat.
Gabbro
Batuan ini berwwarna hitam, karena sebagian besar dari mineral yang membentuk batuan ini
adalah mineral-mineral piroksin dan juga olivin. Plagioklas yang terdapat dalam batuan ini
tergolong plagioklas basa dengan kadar anortit yang tinggi. Batuan ini di temukan di daerah
Jawa, disebelah selatan Teluk Tjiletu, Pegunungan Djiwo dan Seraju.

BAB 11
BATUAN SEDIMEN
Pembagian Batuan Sedimen

Batuan sedimen dibentuk dari batuan-batuan yang telah ada oleh tenaga eksogen. Akibat
pelapukan dan pengikisan angin maka batuan yang telah ada seperti batuan beku
dihancurkan, diangkut, dan kemudian diendapkan di tempat-tempat yang rendah letaknya,
misalnya di laut, samudera, ataupun danau. Awalnya sedimen ini merupakan batuan-batuan
yang lunak, akan tetapi oleh proses diagenesis maka sedimen-sedimen yang lunak tadi
berubah menjadi keras. Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun
organik mempunyai satu sifat yang sama, yaitu pembentukannya dari larutan-larutan.
Batuan sedimen hanya menempati 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat di kerak
bumi. Dari jumlah 5% ini batuan lempung menempati 80%, batuan pasir 5%, dan gamping
kira-kira 15%. Pembagian batuan sedimen dapat dilakukan berdasarkan besar butiran
sedimen itu sendiri. Yang disebut bongkahan adalah batuan yang mempunyai diameter dari
2000 sampai 200 mm. Kerikil kasar ialah batuan sedimen yang berukuran 200 sampai 20
mm, sedangkan kerikil halus ialah yang memiliki diameter 0,02 sampai 0,002 mm, dan
lempung adalah batuan sedimen yang lebih kecil dari 0,002 mm.
Selain pembagian di atas kita juga mengenal pembagian yang didasarkan atas cara
terbentuknya sedimen-sedimen itu. Pembagian tersebut adalah:
a) Sedimentasi mekanik, yaitu batuan yang terdiri dari bagian-bagian atau fragmen batuan.
Endapan demikian disebut juga sedimen klastika. Contohnya adalah batu pasir,
konlomerat, breksi, dll.
b) Sedimen kimia, ialah batuan yang langsung mengendap dari larutan yang mengandung
berbagai unsur, seperti garam dapur, gipsum, dan batuan gamping.
c) Sedimen organik, ialah batuan yang diendapkan langsung dari larutan, namun dengan
pertolongan jasad-jasad baik tumbuhan ataupun hewan. Contohnya batuan gamping dan
radiolarit.
a) Sedimentasi Mekanik
Sedimen yang terbentuk secara mekanik dapat dibagi berdasarkan besarnya butiran.
Psefit, berbutir kasar. Contohnya kerikil, konglomerat, dan breksi.
Psamit, berbutir agak halus.
Pelit, halus. Contohnya batuan lempung
Pembentukan batuan psefit dapat dijumpai di kaki dinding-dinding yang curam, dimana
terjadi penumpukan puing-puing dari material-material tajam. Material ini kemudian
direkatkan oleh berbagai zat dan membentuk breksi. Zat perekat ini adalah silisium, kapur,
ataupun metrial yang mengandung besi. Jadi breksi adalah batuan berbutir kasar dengan
sudut-sudut yang tajam dan direkatkan satu sama lain.

Batuan konglomerat terdiri dari fragmen-fragmen batuan yang sama yang disebut
konglomerat monomiktos. Jika komposisinya dari batuan yang berbeda misalhnya batu
guling dan batu kapur maka konglomerat ini disebut konglomerat plymiktos. Bahan-bahan
batuan konglomerat yang terdiri dari batuan vulkanik, disebut aglomerat. Konglomerat
banyak ditemukan di antara sedimen-sedimen.
Lempung adalah jenis batuan pelit yang pada umumnya mempunyai susunan kimia Al 2O3,
2SiO2, 2H2O. Karena batuan ini mengandung air maka ia bersifat lembab atau liat. Lempung
yang mengadung kapur disebut napal. Lempung yang tidak mengandung kapur dan alkali
biasanya dapat menahan temperatur yang tinggi, sehingga banyak digunakan dalam berbagai
bentuk olahan industri.
b) Sedimentasi Organik
Sedimen organik dibentuk karena proses-proses biokimia dan proses biomekanik.
Sedimentasi organik memiliki reaksi kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3)2

CaCO2+ H2O + CO2

Dengan reaksi kimia yang demikian maka akan terbentuk batuan yang disebut tufa sumber.
Endapan biomekanik terjadi dari binatang-binatang atau tumbuhan-tumbuhan yang hidup di
lautan dan mengandung rangka kapur. Ketika binatang-binatang ini mati maka akan terbentuk
tumpukan rongga-rongga kapur yang kemudian menjadi batu gamping. Batuan yang
terbentuk secara organik ini dapat dibagi berdaarkan unsur-unsur kimia yang terdapat di
dalamnya, yaitu:
a. Batuan organik yang mengandung gamping,
b. Batuang organik yang mengandung silisium,
c. Batuan organik yang mengandung zat arang.
Sebagian besar dari batuan organik yang mengadung gamping itu dibentuk dengan perantara
jasad-jasad, misalnya binatang koral. Batuan-batuan tersebut dapat mengendap di air tawar
ataupun air asin.
Batuan sedimen yang mengandung zat C biasanya memempunyai arti ekonomi yang sangat
penting. Salah satu contohnya adalah batubara. Sebagian para peneliti berpendapat bahwa

batubara yang dibentuk di daerah subtropika berasal dari gambut, sedangkan di daerah
tropika biasanya berasal dari tanaman magrove. Setalah tmbuhan mmagrove itu mati, maka
proses penghancuran tidak sempat memainkan perannya yang merusak seluruh sisa tumbuhan
yang ada karena di daerah rawa hampir tidak ada konsentrasi zat-zat pembakaran.
Bekas-bekas tanaman ini lambat laut akan ditimbuni oleh endapan seperti lempung dan batu
pasir. Sepanjang sejarah geologi yang sudah berjalan sejak berpuluh juta tahun bahan-bahan
yang ditimbuni itu mengalami perubahan besar. Karena tekanan udara dan panas yang
berubah-ubah maka terajadilah proses pengeluaran gas. Sehingga dengan demikian akan
tinggallah zat C dalam jumlah besar. Dalam proses pembentukan batubara ini akan keluar zatzat seperti N2, O3, dan H2 sehingga dengan demikian kadar C makin bertambah banyak pada
batubara yang sedang terjadi.
Jadi, hal yang sangat penting dalam proses pembentukan batubara ini adalah penambahan C
yang relatif dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Akan tetapi perlu diketahui bahwa batuan
ini tetap mempunyai susunan C, H, dan zat-zat lain. Dengan demikian terbentuklah batubara.
c) Sedimentasi Kimia
Pembentukan sedimen ini terjadi karena proses-prose penguapan, konsentrasi dan
pengendapan dari larutan-larutan yang telah jenuh. Biasanya sedimen ini tersusun dari kristalkristal seperti gipsum, garam dapur, dll. Dari deretan sedimen ini biasanya gipsum yang
mengendap pertama, kemudian anhidrit (CaSO4) dan setelah itu barulah garam
dapur.Endapan CaCO2 di atas permukan bumi disebut travertin. Sumber-sumber yang
menghasilkan endapan tersebut mengandung kalsium karbonat dalam larutannya. Setalah tiba
di permukaan bumi maka CaCO2 terlepas dan terjadilah pengendapan CaCO2. Batu gamping
juga biasanya dibentuk secara kimia. Batu gamping terdapat nersama dolomit.
d) Sedimentasi Vulkanik
Meskipun endapan-endapan yang telah dijelaskan sebelumnya terbentuk secara primer dari
magma, namun digolongkan juga dalam batuan sedimen karena terjadinya ialah endapan dari
udara. Sedimen-sedimen vulkanik ini adalah bahan-bahan lepas seperti bom, lapilli, pasir, dan
debu vulkanik.
Bagian-baian lava yang dilemparkan keluar selama erupsi akan jatuh disekitar badan gunung
api. Batuan-batuan ini dapat direkatkan oleh zat-zat tertentu sehingga akan terbentuk
agglomerat dan breksi vulkanik. Agglomerat mempunyai komponen bundar, sedangkan
breksi vulkanik mempunyai komponen yang tajam.

BAB 12
BATUAN METAMORFOSIS
Batuan lepas dapat berubah menjadi batuan keras. Dalam hal ini jika temperatur meningkat,
maka akan terbentuk batuan metamorf yang berarti batuan yang telah berubah. Ada beberapa
macam metamorfosis, yaitu:
1.
2.
3.

Metamorfosis thermal (sentuh),


Metamorfosis dinamo, dan
Metamorfosis regional.

1.

Metamorfosis Thermal (sentuh)


Pada metamorfosis sentuh ini temperatur merupakan hal yang paling penting, sedangkan
tekanan menjadi sesuatu yang relatif kecil pembutuhannya. Ada beberapa macam
metamorfosis sentuh, diantaranya:
a. Pyrometamorfosis, pada proses ini terdapat temperatur yang sangat tinggi.
b. Metamorfosis Pneumatolysis, yaitu gas-gas yang berasal dari magma yang sedang naik,
dapat mengubah batuan di sekelilingnya serta dapat membentuk mineral-mineral baru.

Biasanya dalam metamorfosis pneumatolysis ini terjadi penambahan bahan-bahan dalam


batuan yang akan berubah secara metamorfosis. Jika bukan gas yang memainkan peranan
penting, melainkan larutan panas, maka proses ini disebut proses hidrothermal. Metamorfosis
sentuh dapat ditemukan pada tempat batuan-batuan beku yang dulu yang merupakan tempat
tersimpannya magma cair yang masuk ke dalam lapisan-lapisan sedimen ataupun batuan lain
yang mengadakan perubahan pada batuan tersebut.
Gejala metamorfosis thermal ini dapat kita pelajari dalam alam, dimana batuan granit terletak
dekat dengan batuan sedimen yang umurnya lebih tua dari batuan granit. Biasanya di
perbatasan antara kedua batuan itu akan dapat kita temukan daerah sentuh. Di daerah sentuh
inilah kita akan menemukan batuan-batuan mineral sentuh.
2. Metamorfosis Dinamo dan Metamorfosis Regional
Dalam jenis metamorfosis dinamo tekanan memegang peranan sangat penting. Tekanan ini
biasanya merupakan tekanan yang berarah. Pada umumnya metamorfosis dinamo terjadi pada
bagian atas kerak bumi. Tekanan di sini bersumber dari gaya-gaya yang dihasilkan oleh
gerak-gerak patahan pada batuan yang tidak cair liat. Di daerah penggeseran ini akan
terbentuk milonit ataupun breksi. Pada metamorfosis dinamo batuan sedimen berubahn
menjadi batuan hablur, misalnya gneis, sabak, serpih, dsb.
Jika faktor-faktor tekanan dan temperatur bekerja secara bersamaan seperti di tempat-tempat
di dalam kerak bumi yang terdapat temperatur yang tinggi dan tekanan tinggi, maka akan
terjadi perubahan metamorfosis pada batuan-batuan dalam daerah yang luas. Metamorfosis
dinamo yang demikian itu disebut metamorfosis regional.
Di tempat yang dalam di kerak bumi temperatur dan tekanan meningkat dengan
perbandingan dan biasanya material di tempat-tempat ini bersifat padatliat. Tekanan di daerah
ini bukan lagi tekanan searah, akan tetapi tekanan datang dari segala pihak. Oleh karena
proses-proses erosi maka batuan-batuan metamorfosis regional yang biasanya terletak sangat
jauh di dalam bumi kini dapat dilihat dan merupakan eksposisi yang menarik dari batuanbatuan yang telah mengalami perubahan-perubahan yang hebat. Terlebih lagi di derah daerah
yang berumur tua, yang dalam istilah geologi disebut perisai.
Batuan gneis sebagian besar terdiri dari felspar, kwarsa, mika atau amfibol dan menunjukkan
schiosita yang terbuka. Bataun gneis yang terdiri dari batuan beku disebut ortogneis, dan
yang terbentuk dari batuan sedimrn disebut paragneis. Di daerah misozone biasanya terdapat

terdapat sekis dan gneis. Gneis-gneis di daerah ini biasanya terbentuk dari alumunium dan
silisium, dan sekis-sekis mika seperti sekis biotit atau sekis muskovit. Mineral yang khas
untuk mesozone adalah granat, staurolit, dan kyanit. Pada umumnya batuan di daerah ini
menunjukkan schistosita yang nyata, kecuali marmer dan kwarsit.
Di daerah ini juga temperatur mulai memainkan peranan penting. Di kata-zone berlaku
temperatur tinggi dan tekanan tinggi. Tekanan di sini bukan merupakan tekanan yang berarah,
melainkan tekanan hidrostatik. Pada batuan-batuan yang diubah terjadi kristalisasi
seluruhnya, dan schistosita di sini tidak lagi nyata. Batuan-batuan yang ada di sini
diantaranya granulit, eklogit, dan augen-gneis. Minera yang sesuai karakteristik untuk katazone adalah silimanit kordirit, dan katagranat. Banyak batuan gneis mempunyai susunan
mineralogi seperti granit atau granodirit.
Pembagian Batuan Metamorfosis
Dalam pembagian batuan metamorfosis yang harus diperhatikan antara lain susunan mineral,
susunan batuan asal, struktur batuan asal, struktur batuan hasil, dan jemis metamorosisnya.
Pembagian yang lebih modern dari Eskola yang memperhatikan fasies metamorfosis, yang
meliputi segala macam batuan, asosiasi mineral yang dianggap terbentuk dalam keadaan
tekanan tinggi dengan waktu yang lama.
Daur Batuan
Dari teori tentang pembentukan planet dan bumi dapat kita lihat bahwa bumi itu pada
awalnya merupakan satu massa yang dalam keadaan cair pijar. Berdasarkan teori itu maka
dapat disimpulkan batuan yang pertama terbentuk adala batuan beku. Batuan beku yang
tertua yang pernah ditemukan terdapat dalam bentuk intrusi, yaitu terobosan dalam batuan
yang lebih tua lagi. Batuan yang kini telah menjadi batuan metamorfosis dulunya merupakan
batauna sedimen. Batuan sedimen ini berasal dari batuan beku tua.
Banyak ahli mengatakan bahwa batuan sedimen suatu saat dapat berubah kembali menjadi
magma karena penurunan yang sangat dalam. Disebabkan oleh proses panas, misalnya
disintegrasi mineral-mineral radio aktif dan cairan panas yang memasuki batuan-batuan maka
dapat dibentuk kembali magma yang baru. Jika kita mulai pembentukan batuan yang dimulai
dari magma maka batuan beku terbentuk karena proses peninginan dari magma tersebut.
Batuan beku yang telah terbentuk ini kemudian akan terserang oleh proses-proses pelapukan
kimia-fisika yang bentukan pertamanya merupakan batuan sedimen klastika, yaitu
pengendapan material yan tidak terlarut. Material yang larutan karena bantuan jasad akan
membentuk sedimen-sedimen organik, sedangkan larutan-larutan lain karena penguapan,
konsentrasi serta presipitasi akan membentuk sedimen-sedimen kimia. Batuan beku dan

batuan sedimen yang telah terbentuk itu, karena proses tekanan dan temperatur tinggi pada
suau ktika akan berubah menjadi batuan metamorf. Siklus ini membutuhkan waktu berjutajuta tahun.
Batuan metamorfosis ini mungkin akan beralih kembali menjadi magma, karena banyak
observasi yang menyatakan bahwa magma dapat menyerap kembali batuan yang telah
dibentuk. Batuan-batuan ini sebelum terserap kembali, terletak dalam sekali di bawah
permukaan bumi, sehingga mengalami tekanan tinggi akibat tekanan lapisan-lapisan di
atasnya, dan mengalami temperatur tinggi akibat pengaruh magma yang ada di sekitarnya.

BAB 13
JEBAKAN2 DAN ENDAPAN2 BAHAN GALIAN
Sejarah terjadi bahan2 galian
Dari pembicaraan2 mengenai batuan dan mkneral2 kita telah berkenalan dengan
beberapa bahan galian penting, antara lain batu bara dll. Bahan galian ialah mineral dalam
bentuk aslinya, yang dapat ditambang untuk keperluan kehidupan manusia. biji adalah bahan
galian yang dapat memberi logam. bahan galian industry ialah mineral ataupun batuan yang
biasanya dipergunakan untuk keperluan sipil teknik, umpamanya batuan ornamen (penghias
bangunan )
Mineral dapat terbentuk menurut berbagai macam proses, yang terpenting ialah
kristalisasi dari magma yang cair pijar. mineral2 berharga dapat juga dibentuk pada proses
metamorfosis dimana tekanan dan temperatur yang tinggi, dan dapat menghasilkan mineral2
yang stabil, dalam kondisi yang baru itu. bahan2 galian antara lain biji2 pada umumnya
dibentuk pada waktu revolusioner sedangkan bahan bakar misalnya batubara dan minyak
dibentuk pada waktu evolusioner.
Bahan galian ini biasanya dibagi dalam :
1. Mineral bukan logam dan bahan galian industri

2. Mineral bahan bakar


3. Mineral bidjih
Material pertama yang digunakan manusia primitif adalah bahan2 bukan logam, seperti
misalnya lavaresa, obsidian, gamping, yang biasanya digunakan untuk alat2 keperluan seharihari ataupun untuk senjata seperti mata lembing dll.
Orang babilonia dan mesir telah menggunakan lempung untuk pembuatan relief2 dan
pembangunan kota2 serta bangunan aliran2 irigasi dan tablet2 yang memuat tulisan huruf2
zaman purba.
Menurut BALL manusia paleolitik telah mengenal 13 macam mineral yang penting
antaranya ialah kwarsa, chalsedon, sepentin, obsidian, pirit, jasper, jadeit, kalsit, ametist dll.
ketika pengetahuan alam mulai menemukan bentuknya maka yang pertama-tama membuat
teori mengenai genesis bidjih ialah seorang jerman bernam Agricola.
Batuan pertmata dijadikan ukuran kekayaan dan posisi seseorang. Ekspedisi2 kecil telah
mulai diselenggarakan untuk mencari mineral2 yang mulai memperkembangkan seni
pengasahan batu2 permata. Batuan permata itu pada zaman purba sudah mengambil tempat
dalam kehidupan agama pada orang2 mesir. Batuan permata juga ditemukan di afganistan,
kira2 2400 mil dari mesir. Diperdagangkan dinegeri itu, suatu tanda bahwa hubungan
internasional saat itu telah ada.
Para firaun yang berkuasa dimesir mengirimkan ahli2 untuk menyelidiki jazirah sinai dan
sudan, tujuanya ialah batuan turqois. Besar kemungkinan bahwa tembaga telah ditemukan
manusia pada tahun 12.000 sebelum masehi dan eropa logam ini baru mulai dipakai kira2
pada tahun 4000 sebelum masehi.
Pembagian yang tak teratur dari konsentrasi2 bahan galian menyusahkan kehidupan
manusia. Akan tetapi dengan bertambah modernya alat2 penyelidik serta ilmu pengetahuan
maka kini biji2 serta endapan2 dala tanah yang dahulu tidak dapat ditemukan kini telah
diketahui metode geofisika dalam skala yang luas sekali, diperhunakan dalam eksplorasi
mineral2 yang terpendam jauh sekali dalam tanah. Daerahyang diliputi tanah atau sedime
tebal serta vegetasi lebat, dimasa depan tentu harus diselidiki secara seksama. Teknik modern
memungkinkan pemakaian atau pengolahan kembali bahn2 yang dahulu telah ditinggalkan
disamping itu mineral2 radio aktif dan dikemudian hari juga airlau dan energi dari panas
matahari. Yang jadi pertanyaan sekarang apakah penemuan2 baru serta perkembangan tenaga
atom dari uranium dan pengambilan energi dari air laut dan matahari akan mengejar batas
waktu pemborosan mineral seperti yang telah dikemkakan oleh ahli2 geologi dan ahli2
petambangan.

1. INTAN
=>di brasilia juga telah ditemukan intan yang banyak, sedangkan india merupakan suatu
negara pertama yang menghasilkan intan. Intan terhitung mineral yang sangat keras dan
biasanya terdapat pada batuan yang basa. di indonesia intan ditemukan dibagian Tenggara
Kalimantan, ditimur laut Banjarmasin.
2. FELSPAR dan MIKA
=> Mineral2 felspar dan mika pada umumnya ditemukan dalam batuan pegmatit itu
mengandung banyak sekali felspar dan kwarsa dan pada umumnya berbutir kasar dan besar.
Pegmatit yang ditemukan dipergunakan urai. Misalnya mempunyai ukuran sebesar sebuah
kamar. Felspar yang terdapat pada batuan pegmatit biasanya berukura 5-20 cm. Felspar
ditemukan di Sumatera selatan dan Lampung.
3. BELERANG
=> Endapan2 ini menurut pendapat ahli-ahli teorinya karena reaksi antara bitumen
ataupun minyak yang terlepas dengan endapan2 gipsum. Uap2 yang mengandung belerang
ini mengendap dalam bentuk kristal2. Endapan2 belerang dapat juga bersama air dalam
danau2 kawah dan endapan demikian disebut lumpur belerang. Belerang ditemukan di Telaga
bodas dekat Garut.
4. TAWAS
=> Endapan2 ini adalah sulfat dari K dan AL yang mengandung air, fan ditemukan
dinegeri kita sebagai larutan dalam danau-danau. Dalam perindustrian tawas itu dipergunakan
dalam perusahaan tekstil industri kulit sebagai zat dll.
5. JAROSIT
=> Mineral ini adalah persenyawaan sulfat yang mengandung kalium besi dan
hidroksida. Di jawa barat jarosit itu ditemukan sebgai sumber air panas yang mungkin ada
hubungan dengan gejala vulkanik disekitar daerah itu.
6. Vermikulit \
=> sebagai hasil pelapukan dari batuan yang kaya akan biotit akan terbentuk mineral
vermikulit, yang dipergunakan sebagai bahan isolasi untuk menahan suara, panas dsbnya
penggunan itu berdasarkan sifat mineral itu.
7. FOSFAT

=> Fosfat di indonesia pada umumnya ditemukan dalam bentuk tricalsiumfosfat


penggunaan yang terutama ialah sebagai pupuk. Untuk memperoleh bahan baku pupuk itu
harus didirikan pabrik superfosfat dan pendirian industri ini memerlukan

fosfat yang

kadarnya kira2 28%.


8. SERPENTIN
=> Mineral ini dibentuk dari batuan beku yang sangat basa, yang sedikit mengandung
Si02. Suatu jenis mineral ini adalah chrysotil.
9. MARMAR
=> Adalah batuan yang struktur asal nya dari batuan itu akan hilang dan terbentuk batuan
yang butiranya amat teratur dikenal dengan nama marmar ataupun batu pualam. Batuan
marmar sangat disukai orang sebagai batuan ornamen. Pualam yang putih, dipergunakan
untuk pembuatan tempat mandi, meja, toilet dll.
10. LEMPUNG
=> Lempung banyak sekali ditemukan dikepulauan kita, lempung bisa berwarna coklat
digunakan untuk pembuatan batu bara dan genting.
11.BATU BARA
=> Selama sejarah geologi, maka diseluruh tempat dibumi telah terjadi pembentukan
batu bara yang kini dalam kehidupan ekonomi merupakan faktor yang sangat penting.
sebagian besar batu bara kita terdapat dipulau, kalimantan tenggara. umbilin di Sumatera
barat dan bukit asam di Sumatera selatan
12. MINYAK BUMI
=> Pendapat umum sekarang mengenai asal usul minyak bumi ialah bahwa plangton
yang menjadi bahan utama dari zat asal minyak.
13. BESI
=> Besi terdapat dalam persenyawaan oksida, karbonat / sulfide. biji besi terjadi dari
pembentukan langsung dari magma.
14. EMAS dan PERAK

=> Emas ditemukan dalam endapan-endapan yang berasal dari cairan panas yang dikenal
dengan cairan hidrotermal. perak sebagian besar terdapat dalam bentuk sulfide yang terkenal
dengan nama argentit yang biasanya tercampur dengan galena. campuran emas dengan perak
disebut electrum.
15. URANIUM DAN THORIUM
=> Endapan-endapan mineral radioaktif seperti uranium dan thorium terdapat di :
bentuk primer misalnya :
pegmatit
gang biji
bentuk sekunder
endapan sedimen
16. TIMAH
=> Biji timah terdapat dalam bentuk kasiterit / oksida timah. disebabkan pelapukan
residuer, konsentrasi eluvial dan alluvial, maka kassiterit dalam endapan primer menjadi
memekat sebagai lapisan dan pelongokan berbentuk dendrite.
17. TIMBAL dan SENG
=> Kedua logam tersebut umumnya ditemukan bersama-sama. logam tersebut biasanya
terbawa keatas oleh larutan hidrotermal. dibandingkan seng, timbal terangkat lebih jauh dari
batu induknya. timbale dan seng ditemukan dalm gang-gang yang kecil dengan mineral
fluospar dan barit.
18. NIKEL
=> Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak diatas batuan basa. di Indonesia
tempat penemuan nikel adalah Sulawesi tenggara dan Sulawesi tengah.
19. TEMBAGA
=> Sulfide tembaga biasanya ditemukan bersama-sama dengan pirit, meskipun dalam
jumlah yang jauh lebih kecil dari mineral itu.
20. ALUMUNIUM
=> Hampir semua batuan mengandung unsur alumunium terkecuali batuan gamping dan
kwarsit. alumunium terdapat dalam tanah liat, akan tetapi sangat sukar untuk memisahkan
unsur itu dari persenyawaan silikat lainya. Alumunium ditemukan sebagai hasil pelapukan
batuan dalam yang telah mengalami pengerjaan pelapukan iklim.

BAB 14
BENTUK ARSITEKTONIK KERAK BUMI
GEJALA TEKTONIK
Dalam mempelajari dasa-dasar sedimentasi atau pengendapan, pada umumnya
sedimen-sedimen itu diendapkan dalam posisi mendatar atau horizontal. Dalam hal ini
terdapat beberapa terkecualian, apabila terjadi pengendapan pada tepi-tepi yang miring maka
sedimen-sedimen tersebut akan sedikit miring, dan jika letaknya tidak teratur maka endapan
akan silang siur. Ini terjadi disebabkan oleh perbedaan jurusan air yang mengalir ditepi pantai
atau yang mengalir dimuara sungai.gerak-gerak berasal dari bumi, yang menimbulkan
bentuk-bentuk tertentu adalh gaya-gaya endogen yang disebabkan karena tegangan-tegangan
yang terdapat pada kerak bumi. Asal usul gaya endogen ditunjukkan pada bangunanbangunan arsitektonik yang dihasilkan oleh gerak-gerak tersebut. Perubahan kedudukan
sedimen-sedimen disebut deformasi tektonik yang dihasilkan oleh gerak-gerak tersebut. Ilmu
yang mempelajari dislokasi ialah segala perubahan dari posisi mendatar sedimen-sedimen.
Gaya tekanan pada umumnya tekanan tangensial (tekanan arah mendatar) dapat
menghasilkan gejala-gejala pelekungan dan gejala-gejala patahan pada sedimen-sedimen
sedangkan gaya tarikan biasanya hanya menghasilkan patahan.

GEJALA PELEKUNGAN (LIPATAN)


Pada lapisan-lapisan sedimen yang letaknya mendatar, bekerja tekanan-tekanan
tangensial maka biasanya pada stadium pertama akan terbentuk sebuah lipatan. Jikalau gaya
yang bekerja pada sebelah menyebelah lapisan-lapisan tadi tak begitu besar maka pada
awalnya akan berbentuk lipatan tegak. Panggung lipatan tadi disebut antiklinal dan lembah
lipatan disebut sinklinal.dalam penampang sebuah lipatan tegak maka bidang porosan
(bidang simetri) merupakan garis tegak lurus yang membagi sebuah antiklin/sinklin dalam
bagian yang sama. Jika poros lipatan jalanya tidak selalu sejajar dngan bidang mendatang
akan tetapi kadang-kadang hilang menjelam. Lipatan-lipatan demikian disebut lipatan tujam.
Jikalau batuan-batuan sedimen itu mengalami tekanan terus, maka akan terbentuk lipatan
miring. Sehingga bidang porosan juga akn miring letaknya. Pada tekanan yang terus menerus
bekerja akan membentuk lipatan isoklin serta lipatan rebah. Lama kelamaan sayap tengah
akan menipis dan kemudian akan dibentuk bidang sesaran. Struktur demikian dinamakan
sesar sungkup.
Posisi sebuah lipatan ditetapkan dengan mengukur kemiringan serta jurus dari lipatan
tersebut. Pengukuran-pengukuran demikian dapat dilakukan dengan kompas geologi. Hukum
superposisi mengatakan bahwa lapisan yang terletak diatas itu dibentuk kemudian, jadi
mempunyai umur yang lebih muda. Syarat superposisi itu berlaku pada sedimen-sedimen
yang letakya mendatar atau pada sedimen-sedimen yang hanya mengalami gaya-gaya lipatan
yang lemah. Lembah serta bukit topografi adalah gejala permukaan sedangkan antiklin dan
sinklin adalah struktur dari batuan besar, yang disebabkan oleh gaya-gaya endogen.
Pada pegununagan-pegunugan yang masih muda biasanya kita lihat persamaan
struktur tektonik dengan bentuk luar atau morfologi. Sebuah gunung yang sebagian besar
terdiri dari unsur-unsur struktur lipatan disebut pegunungan lipatan. Jikalau sebuah lapisan
yang terdiri dari bahan-bahan yang berlainan, misalnya batuan lunak bergantian dengan
batuan yang keras. Mengalami tekanan maka akan terbentuk lipatan disharmoni atau lipatan
yang tidak teratur hal ini disebabkan karena sebegian dari batuan-batuan itu akan patah dan
sebagian akan terlipat secara intensif karena sifatnya yang cair-liat. Lipatan-lipatan
disharmoni terdapat juga batuan cair liat misalnya lapisan-lapisan garam. Satuan atau
kumpulan antiklin-antiklin dalam sebuah lipatan disebut antiklinorium, dan jikalau unsurunsur struktur ini terdiri dari sinklin-sinklin maka disebut sinklinorium. Lipatan kaskade
biasanya terjadi karena pelongsoran sedimen-sedimen.
Kubah dan Cekungan

Bentuk lipatan yang lipatan-lipatannya menunjukkan kemiringan menurun kesegala


jurusan, disebut kubah. Pada umumnya kubah mempunyai bentuk pajang atau bundar telur
dan jarang sekali berbentuk bundar. Contoh kubah di Indonesia adlah kubah sangiran dimana
di temukan sisa-sisa fosil manusia.
Cekungan adalah bentuk kebalikan dari sebuah kubah. Bentuk demikian merupakan
depresi dimana kemiringan lapisan-lapisan menurun menuju kesuatu titik tengah. Kubah dan
cekungan yang di bentuk oleh gaya endogen tidak selamanya berimpit dengan bukit dan
depresi yang dibentuk oleh erosi, sehingga adalah sangat penting untuk membedakan kedua
gejala ini. Titik hitam adalah kubah dan yang di tinggalkan putih adalah cekungan-cekungan.
Geosinklin dan Geantiklin
Pada tempat-tempat yang tertentu dikerak bumi ditemukan endapan-endapan yang
luar biasa tebalnya beberapa ribu meter sampai berpuluh ribu meter. Cekungan yang
mengandung lapisan-lapisan tebal ini disebut geosinklin. Jenis endapan-endapan yang
ditemukan dalam cekungan-cekungan ini biasanya adalah sedimen-sedimen yang dibentuk
dilaut yang dalamnya tidak melebihi 1000 m. untuk menerangkan prngendapan pada
lekungan yang 10.000 m dalamnya tidak mungkin, sebab bagaimanatelah diutarakan semula,
maka sedimen-sedimen ini tidak merupakan endapan-endapan laut dalam. Dari geosinklingeosinklin inilah kemudian lahir rantaian pegunungan-pegunungan, karena gerak-gerak
lipatan dan pengungkatan yang terjadi pada palung-palung.
Geantiklin merupakan bentuk yang positif dari geosinklin. Bentuk-bentuk ini adalah
pengembungan kerak bumi yang telah meliputi daerah luas, dan contohnya adalah geantiklin
barisan yang merupakan tulang punggung dari pulau Sumatra dan geantiklin di jawa dan nusa
tenggara. Struktur geantiklin ini pulau jawa tidak seberapa jelas karena tertutup oleh hasilhasil bahan peledakan gunung api- gunung api muda.
Lipatan tanpa diastrophisma.
Jikalau batuan endapan dibentuk pada lereng-lereng dengan kemiringan-kemiringan
tertentu, maka ada kemungkinan bahwa batuan sedimen ini tidak akan stabil lagi letaknya,
akan tetapi akan melengser, lepas dari dasar tempat diendapkanya semula. Getaran yang
mendadak terjadi, seperti gempa bumi, juga dapat menimbulkan pelengseran pada batuan
sedimen. Pelengseran dalam air atau subakwatik biasanya berlaku pada sudut-sudut
kemiringan yang lebih besar dari 10

atau 15

akan tetapi dari penyelidikan-

penyelidikan yang dilakukan, diketahui juga gerak-gerak lengser dan rajapan pada sudutsudut yang kecil misalnya lapisan tanah liat yang cair-liat dan lapisan tufa yang lebih keras.

Pelengseran-pelengseran mungkin juda terjadi pada bidang diskordansi, pada


dasarnya sedimen yang tidak stabil, akan tetapi biasanya gerak-gerak demikian terjadi
sepanjang bidang lapisan yang miring letaknya. Pada lapisan-lapisan yang tidak stabil
biasanya terbentuk struktur-struktur lipatan dan sesaran yang tidak teratur. Sedangkan lapisan
bawahnya yang lebih tetap, tidakbegitu menunjukkan gejala-gejala perlipata. Dan kemudian
di tutup kembali oleh lapisan-lapisan yang lebih muda, maka akan terbentuk struktur-struktur
yang dikenal debgan lipatan antarformasi. Lipatan-lipatan juga dapat terjadi selama
sedimentasi itu berjalan. Lipatan-lipatan antarformasi yang disebabkan karena pelengseran
dapat kita lihat pada sedimen-sedimen bersifat cair-liat.
Disini batuan bersifat cair-liat terdiri dari tufa napal yang melengser diatas lapisanlapisan yang lebih keras terdiri dari breksi gunung api. Terbentuknya lipatan-lipatan tersebut
tidak disebabkan oleh gaya-gaya endogen atau gaya pembentukan pegunungan akan tetapi,
disebabkan oleh erosi yang telah mengeluarkan bahan-bahan tahanan ataupun kemiringankemiringan yang besar,yang disusul oleh pelengseran karena gaya gravitasi.
Gejala patahan
Pada umumnya batuan itu tidak merupakan massa yang padat dan homogen, akan
tetapi mengalami retah-retak dan celah-celah yang bermacam-macam ukurannya. Kerak bumi
tidak merupakan sesuatu monolit (bahasa yunani : monos = satu, lithos = batuan, monolit =
batuan yang padat dan tidak dipisahkan oleh bidang-bidang retak atau patahan) akan tetapi
dapat kita samakan dengan suatu mozaik terbagi-bagi dalam bagian yang dipisahkan dengan
yang lain bidang patahan.
Patahan dapat dibentuk oleh tekanan atau tarikan. Jika tekanan bekerja pada batuan
yang tidak bersifat cair-liat, maka batuan ini biasanya tidak akan melengkung akan tetapi
segera patah. Retakan

dalam batuan sering terjadi tanpa dislokasi. Misalnya oleh

pendinginan ataupun pengerutan dari material yang dulu merupakan massa yang cair pijar.
Disklas atau patahan tanpa dislokasi
Gejala pembrntukan patahan tanpa dislokasi dapat kita lihat misalnya pada lumpur
yang kering, kita dapat melihat rekah kerut yang merupakan jaringan polygon, ataupun
berbentuk prisma. Gejala tersebut kita temukan pula pada batuan basalt, yang selama
pendinginannya dari massa yang cair pijar membentuk tiang basalt.
Retak polygon disebabkan oleh kontraksi selama pendinginan berjalan. Batuan beku
lainnya yang biasanya mengandung banyak diaklas ialah granit. Batuan granit misalnya
membentuk sistem diaklas yang teratur dan terletak tegak lurus yang satu dengan yang lain.

Dengan melakukan studi secara mendalam maka dapatlah kita bedakan diaklas berumur tua.
Diaklaas yang lebih muda terbentuk karena pengurangan voluma dari magma.
Dalam batuan sedimen kita temukan sistem diaklas yang terjadi sebagai reaksi atas
gejala tarikan, tekanan, torsi (tegang pilin) atau geseran. Pada tempat pelengkungan sebuah
antiklin misalnya, kita temukan diaklas yang terjadi oleh gaya tarikan. Diaklas dalam batuan
sedimen biasanya menimbulkan kesukaran dalam pengukuran karena terkadang susah sekali
dibedakannya dari bidang lapisan.
Dalam batuan metamorfosis juga kita temukan banyak sekali sistem retak atau
diaklas. Ini mudah sekali dipahami karena batuan metamorfosis telah mengalami deformasi
hebat misalnya gaya tekanan yang berjalan dengan sangat lama. Sifat dari diaklas batuan
metamorfosis, bisanya bergantung daripada sifat batuan tersebut. Terdapatnya diaklas itu
menguntungkan benar dalam penambangan batuan material untuk jalan, pemboran,
pembuatan terowongan.
Tanpa gejala retakan itu, maka tiap batuan harus seluruhnya dihancurkan dengan
dinamit ataupun bahan peledak lainnya. Diaklas juga dapat menimbulkan kesukaran, jika kita
menghendaki massa batuan yang agak besar.
Patahan
Perubahan posisi batuan sepanjang bidang patahan, berlaku pada waktu gerak itu
berjalan atau lama sesudah itu. Patahan merupakan gejala yang sangat umum pada batuan.
Terlebih pada batuan yang berlapis seperti batuan sedimen, gejala patahan dengan mudah
dapat dilihat pada batuan masif atau batuan yang sejenis gejala demikian agak susah dilihat.
Patahan ini biasanya mengganggu pekerjaan di tambang maka patahan juga disebut
gangguan. Pada lapisan yang mengandung minyak bumi, terdapat patahan dapat merupakan
tempat konsentrasi minyak yang mempunyai arti ekonomi yang penting. Sumber airtanah
yang sering terjadi karena adanya patahan. Air yang terdapat dalam lapian yang mengandung
air, dapat terlepas keluar melalui bidang patahan.
Gerakan patahan pada umunya hanya berlaku pada sebuah bidang akan tetapi pada
suatu daerah yang disebut zone patahan. Sistem patahan ini dapat membagi kerak bumi
dalam bongkah-bongkah dan ada pula yang menyerupai tangga yang sering disebut patahan
jenjang. Karena pergeseran yang terjadi selama gerak maka ada bidang patahan yang seperti
diasah yang disebut cermin gesekan.
Dalam zone patahan ditemukan batuan-batuan yang telah hancur, menyerupai tepung
disebut milonit. Milonit tersebut disebabkan oleh panas yang terjadi selama gesekan, dapat
mencair dan membentuk batuan yang menyerupai batuan vulkanik dengan struktur gelas

yang disebut pseudotachylit. Karena sebagian besar dari bidang patahan itu miring kita dapat
membedakan bagian atas dan bagian bawah dari sebuah patahan.
Dibagian atas ini yang seakan-akan bergerak ke atas maka akan berbentuk sesar naik.
Biasanya agak sukar menetapkan bagian mana yang naik dan bagian mana yang turun.
Sebuah sesar yang naik disebut sesar sungkup. Kalau bagian yang terletak diatas bidang
patahan itu seakan-akan menurun, maka akan terbentuk sesar turun atau sesar normal. Kalau
jarak pergeseran sangat kecil, sehingga belum terjadi patahan, maka akan terbentuk sebuah
kedik yang dinamakan fleksur.
Pada fleksur hubungan yang satu dengan bagian yang lain masih tetap utuh. Kalau
gerak-gerak ini akan bertambah besar maka akan terbentuk patahan. Dengan demikian maka
fleksur dapat beralih menjadi patahan.
Sesar mendatar
Sebuah patahan yang tegak lurus dengan pergeseran transversal mendatar dapat
memotong berkas lipatan suatu pegunungan. Sebuah punggung lipatan atau antiklin yang kita
ikuti pada suatu ketika akan beralih menjadi sinklin dan sebaliknya. Patahan transversal ialah
patahan yang memotong tegak lurus jarus lipatan, dapat pula merupakan patahan normal atau
sesar turun. Sesar mensatar yang besar ukurannya dengan jurus yang hampir sejajar dengan
jurus lipatan terdapat dimana-mana.
Horst dan Graben
Sebuah jalur batuan terletak antara dua bagian yang tinggi dan masing-masing dari
bagian tadi dipisahkan oleh bidang patahan, maka bagian ini disebut Graben atau traben.
Jalur batuan yang tinggi disebut Horst atau sembul. Sebuah pegunungan yang mengandung
banyak patahan disebut pegunungan patahan, hal ini akan dipertimbangkan dengan panjang
lebar dalam bagian mengenai dinamika endogen.
Ilmu Bentuk Batuan Beku
Bentuk yang tertentu dari batuan beku dapat kita pelajari dalam pegununganpegunungan dimana batuan-batuan ini telah diangkat oleh gaya pembentukan pegunungan
ataupun dilembah-lembah serta darab-darab yang curam dan dalam, karena tempat-tempat
inilah yang merupakan penorehan sungai-sungai yang terdalam. Susunan magma adalah hal
yang penting dalam pembentukan berbagai macam bangunan ini. Magma basa yang cair
setelah beku, memberi bentuk yang lain daripada magma asam. Dalam garis besar kita kenal
dua bentuk besar ialah bentuk-bentuk ekstrusi dan bentuk-bentuk intrusi.
Bentuk-bentuk Ekstrusi

Bentuk-bentuk ekstusi ialah bentuk-bentuk yang dibangun oleh magma ketika


mencapai permukaan bumi. Magma yang telah mencapai bumi disebut lava. Jika lava itu cair,
maka lava itu dapat menyebar dengan luas, sedangkan lava yang kental mempunyai
penyebaran yang terbatas.
Lava yang cair biasanya membentuk lapisan-lapisan lava tebal dan luas yang dikenal
dengan nama plateu basalt (basalt datartinggi). Kerucut-kerucut gunungapi terjadi oleh
penumpukan material-material lepas dan lava, dan bentuk-bentuk demikian disebut gunung
api strato. Jika sebuah gunung hanya menghasilkan lava maka biasanya bangunan yang
dibentuknya mempunyai bentuk perisai dan dinamakan gunung api perisai atau aspit.
Bentuk-bentuk Intrusi
Magma yang sedang naik menuju permukaan bumi, sering tidak sampai ke atas akan
tetapi membeku dalam bumi. Batuan sekelilingnya biasanya diterobos, dimasuki ataupun
diubah. Magma yang cair biasanya menyelip diantara lapisan-lapisan sedimen dan
membentuk apa yang dinamakan pipih intrusi. Bentuk demikian letaknya sejajar dengan
sedimen diatas atau dibawahnya.
Magma yang kental biasanya tidak membentuk lempeng intrusi tetapi mendorong
batuan yang terletak diatasnya, sehingga terjadilah struktur kubah. Bentuk batuan demikian
yang disebut lakolit terletak juga dengan batuan kelilingnya. Dalam antiklin serta sinkrin
biasanya juga terdapat bentuk-bentuk batuan beku yang konkordan dan mereka ini
dinamakan phakolit. Intrusi-intrusi yang konkordan dengan sedimen sekelilingnya dan
berbentuk piring disebut lopolit.
Disamping bentuk-bentuk konkordan ini kita kenal pula bentuk-bentuk diskordan
yang masuk dan memotong batuan sampingnya. Contihnya ialah gang-gang radial diisi oleh
magma yang terdapat dalam badan-badan gunung api. Gang-gang kecil yang tidak teratur dan
berasal dari badan-badan batuan beku yang lebar besar, terkenal dengan nama apophyse.
Intrusi Gelang dan gang berbentuk corot
Intrusi gelang adalah pluton-pluton (batuan dalam) yang berbentuk silinder ataupun
kerucut. Badan-badan demikian ditemukan pula dalam bentuk konsentrik. Biasanya batuan
yang terdapat dalam bentuk-bentuk ini adalah batuan berbutir kasar. Terjadinya intrusi gelang
dan gang corot menurut beberapa ahli disebabkan oleh gaya-gaya menerobos dari magma,
dan pengunduran magma itu kembali ke dalam bumi.
Batolit

Badan-badan batuan yang disebut batolit adalah bentuk-bentuk intrusi diskordan yang
tidak mempunyai dasar. Badan-badan demikian biasanya terdapat dalam inti pegununganpegunungan rantai dan biasanya mengikuti jurusan utama dari struktur daerah pegunugan itu.
Bagian atas atau atap dari batolit biasanya dapat dikenal pada sisa-sisa batuan
sedimen yang seakan-akan tergantung dan gejala demikian menurut istilah geologi disebut
roof pendants. Terbentuknya batolit biasanaya bersamaan jalannya dengan pembentukan
pegunungan. Bagian atas dari batolit mempunyai bentuk kubah yang tak teratur dan dinding
samping dari batuan ini biasanya curam sekali. Massa batuan demikian mempunyai
penyebaran luas ke bawah dan ke samping, akan tetapi dasarnya tidak pernah nampak.
Susunan batuan ini biasanya bersifat granit atau granodiorit.
Cara bagaimana batolit itu terbentuk, tidak kita ketahui dengan pasti. Anggapan lama
mengatakan bahwa batolit terjadi karena pengisian tempat-tempat kosong (vacuum) dalam
kerak bumi. Vacuum ini terjadi disebabkan oleh proses-proses perlipatan dan penyesaran.
Batolit memang umumnya mengikuti bidang-bidang yang lemah dalam kerak bumi. Sebuah
teori menerangkan terjadinya batolit dengan jalan magmatic stoping. Batuan-batuan yang
terdapat pada bagian atap dari batolit akan pecah belah oleh ekspansi panas, dan kerataankerataan batuan ini akan dipisahkan satu dengan yang lain oleh peresapan gas-gas dan lidahlidah magma yang memasuki retak-retak kulitbumi. Bongkah-bongkah batuan ini kemudian
akan tenggelam ke dalam magma.
Proses yang dikemukakan diatas juga mengandung beberapa keberatan. Jika magma
yang biasanya bersifat granit itu naik ke atas bumi, maka kadang-kadang magma itu dapat
tembus mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung api yang menghasilkan batuan
riolit ataupun obsidian. Sebagian besar ahli dalam hal ini menganggap, bahwa pada
hakekatnya batuab asal itu masih ada pada tempatnya sebagai semula, batuan itu berubah
menjadi batuan yang menyerupai granit. Batuan-batuan asal itu tidak dimasuki oleh magma
itu sendiri akan tetapi oleh gas-gas dan larutan-larutan cair. Material ini memasuki batuan
samping tadi, mengubah susunan batuannya oleh penambahan material-material dan
pengurangan bahan-bahan yang ada, sehingga terbentuknya batuan yang bersifat granit

BAB 15
PELAPUKAN
Batuan Dasar dan Tanah
Batuan dasar teletak di bawah permukaan tanah,dan batuan dasar ini dapat dilihat dengan
cara melakukan pengeboran. Batuan dasar ini ditutupi oleh sebuah tudung yang terdiri dari
tubuh tanah yang tebalnya beragam, mulai dari beberapa cm hingga ratusan meter.
Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik yang disertai atau tidak disertai dengan pelapukan kimia dinamakan
desintergrasi. Pelapukan kering atau insolasi terjadi di daerah gurun sebagai akibat dari
penyinaran matahari. Proses ini terjadi karena pelapukan fisika, dimana tidak ada perubahan
susunan materi pada batu tersebut. Pelapukan fisika disebabka oleh perbedaan temperatur
yang besar yang terjadi pada waktu malam hari dan siang hari yang mengakibatkan batuan
menjadi tegang yang akhirnya membuat batu menjadi pecah.
Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi terjadi karena larutan air yang memasuki rekahan-rekahan batuan.
Penghancuran dari batuan yang dapat mempercepat berubahnya susunan materi batuan
tersebut disebut dekomposisi. Contohnya, jika sepotong baja yang baru dan mengkilat jika
dibiarkan begitu saja akan dioksidasi oleh O2 dari udara, dan lambat laun akan terbentuk
warna lapisan yang berwarna kuning kecoklatan. Jika pelapukan ini dibiarkan selama

berbulan-bulan, maka baja tadi akan pecah meninggalkan debu yan berwarna coklat. Hanya
sebagian mineral saja yang dapat larut dalam air biasa, lebih banyak yang larut dalam H 2CO3
yang terbentuk jika CO2 bereaksi dengan air.
Pelapukan kimia dari ortoklas dapat dijabarkan sebagai berikut:
KalSi3O8 + H2O + CO2

lempung + 2S1O2 + K2CO3.

Lempung sebagai salah satu hasil utama dari pelapukan felspar, terdiri dari beberapa mineral
penting, yang terdapat pada bagian-baian kecil berukuran submikroskopik.
Eksfoliasi
Batuan-batuanmassif seperti granit, dolerit, arkosa, dsb.nya sering memperlihatkan gejala
pelapuka, dimana batuan-batuan itu pecah mengikuti bidang-bidang konsentrik. Lapisan atau
lempeng yang terlepas ini dapat berbeda-beda ketebalannya. Sebagian besar dari batuanbatuan ini dipotong oleh sistem diaklas yang teratur, dan pelapukan itu berjalan sepanjang
sistem diaklas ini berlangsung. Hasilnya adalah terbentuknya pelapukan konsentris atau
pelapukan sferoidal.
Terjadinya eksfoliasi itu berjalan selama pelapukan mineral lempung yang dihidrasikan yang
dibentuk dari mineral-mineral pada batuan menyebabkan material tersebut mengembang.
Bagian luar yang lapuk dan mengembang itu terlepas dari bagian dalam yang masih baru.
Bagian yang maih baru ini kemudian akan mengalami proses yang sama sehingga proses
pelapukan ini berurutan bekerja ke dalam batuan. Pengembangan material-material itu
menyebakan terjadinya eksfoliasi secara mekanik.
Tubuhtanah
Yang dimaksud dengan istilah tubuhtanah merupakan bagian dari tutpan yang sudah lapuk
dan telah berubah yang mampu ditanami tumbuhan berakar. Terbentuknya tubuhtanah yang
baik merupakan sebuah proses yang berjalan sangat lambat. Awalnya bagian atas dari
selubungan ini dihancurkan sedemikian rupa sehingga dapat mengandung tumbuhan, sedikit
demi sedikit vegetasi mulai tumbuh.
Pada umunya tubuhtanah yang ada dalam keadan seperti itu sangat buruk kualitasnya dan
mengandung banyak fragmen-fragmen bagian besar dari batuan yang hancur yang sebagian
besar telah berubah. Tubuhtanah yang seperti itu disebut tubuhtanah yang belum dewasa.
Ketika tumbuhan-tumbuhan yang ada itu musnah dan sebagian mulai membusuk maka akan
dihasilkan material-material organik yang mengandung zat arang yang diambil dari udara
selama tumbuhan-tumbuhan itu masih hidup. Bakteri bertambah banyak dalam tubuhtanah,
beberapa diantaranya merupakan perantara yang penting dalam mengambil nitrogen dari

udara dan mengkombinasikannya dengan unsur-unsur yang lain untuk memungkinkan


terbentuknya makanan untuk tumbuhan. Bahan-bahan vegetasi yang membusuk itu
menghasilkan berbagai asam yan melapukkan mineral-mineral secara kimia pada tutupan
batuan dasar.
Dengan demikian maka tubuhtanah itu berubah terus-menerus dengan sangat lambat. Jika
erosi tidak mengganggu kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dan jika banyak hujan yan
membantu meneruskan pelapukan kimia ini, maka pertumbuhan tubuhtanah ini kan semakin
cepat. Lambat laun tubuhtanah tumbuh semakin ke dalam, dan jika semua fragemen batuan
telah hilang, kecuali bagian-bagian mineral yang sulit lapuk, maka tubuhtanah tersebut dapat
dikatakan sebagai tubuhtanah dewasa.
Pengaruh iklim terhadap tubuhtanah menghasilkan dua macam tubuhtanah. Di daerah tropis
atau di tempat-tempat rendah tubuhtanah tidak atau sedikit mengandung humus. Hal ini
terkait oleh proses penghancuran yang dilakukan oleh bakteri. Dalam semua tubuhtanah
terdapat banyak sekali bakteri, akan tetapi di daerah-daerah bertemperatur dingin seperti di
daerah sub-tropika perkembangan bakteri ini terhalang. Itulah sebabnya maka dibagianbagian bumi ini perkembangan humus lebih cepat dari pengerjaan penghancuran bakteribakteri sehingga di tempat-tempat ini kadar humus tinggi.
Di daerah-daerah

tropis, temperatur rata-rata yang tinggi menstimulasi apa yang telah

terbentuk dapat secepat mungkin dihancurkan oleh bakteri. Humus di daerah tropika yang
rendah letaknya hanya terdapat di rawa-rawa. Di daerah rawa-rawa bakteri-bakteri
penghancur tidak dapat berkembang dengan baik. Dengan adanya humus maka air yang
menembus tubh tanah lambat laun mengeluarkan substansi-substansi tertentu, seperti oksida
besi dan oksida alumunium. Jika tidak ada humus, maka air tidak daat atau susah
memindahkan substansi, sehingga substansi tadi berkumpul dalam tubuh tanah. Itu sebabnya
maka tubuhtanah pada umumnya berada di daerah-daerah tropika.

BAB 16
Gerak Tanah Dan Gerak Massa Batuan
Pengangkutan bahan oleh grafitasi dan gerak tanah
Pengangkutan langsung dari batuan, tanah, dan lumpur oleh grafitasi disebut gerak
tanah. Pengangkutan bahan biasanya berhenti di kaki dinding curam atau kaki
pegunungan.yang dimaksut dengan gerak tanah ialah segala perubahan-perubahan yang
dialami muka bumi akibat pengaruh gravitasi atau daya tarik bumi disebabkan oleh resapan
tanah dan longsoran tanah. Gerak-gerak ini sangat lambat, maka hubungan tanah tidak akan
terganggu dan besar kemungkinan bahwa lapisan tanah itu melongsor sebagai suatu kepingan
yang besar. Gerak-gerak ini cepat maka akan terjadi runtuhan yang yang tak teratur dari
tanah,yang yang biasanya bersamaan dengan jalannya pemusnahan tumbuh-tumbuhan yang
ada diatasnya. Jadi bentuk ekstrim dari resapan tanah ialah longsoran tanah. Pelongsoran
dapat pula disebabkan karena vegetasi suatu daerah tertentu dihilangkan, sebab biasanya
tumbuhan-tumbuhan ini mengikat bagian kecil daritanah itu yang satu sama lain. Tanah
longsor juga sering terjadi jika kita memindahkan massa tanah yang ada dibawah lereng.
Gempa bumi yangemndadak juga dapat menyebabkan pelengseran yang besar-besar.
Gerak massa batuan

Pelengseran tidak saja hanya terjadi pada tanah, akan tetapi juga pada batuan dasar.
Sebuah lapisan misalnya terdiri dari lempeng yang berganti-ganti dengan batuan pasir, dan
jika kemiringan lapisan itu searah dengan lereng atau dinding lembah maka hal ini dapat
menyebabkan longsor batuan. Pelengseran yang terjadi di tempat-tempat lapisan batuan
miring searah dengan lereng permukaan disebut longsor batuan (rockslide).
Bentuk lain dari pelongsoran ialah runtuh batuan(rockfall). Dudukny perlapisan dari
bataun tidak menjadi faktor yang membantu pelongsoran. Sebab utama pelongsoran ialah
pengeluaran atau pemindahan batuan pada lereng yang tajam.
Di Priangan Selatan ditempat-tempat penggalian cibuni, cisadea, dan ciujung, sungaisungai tersebut menoreh pada batu pasir dan napal lunak. Batuan ini membuntuk dinding
yang curam sampai beratus meter tingginya. Ereosi disini bekerja kesamping dan berusaha
memperbesar lembah sungai itu. Akibatnya ialah hilangnya tahan dan runtuhlah lapisan
batuan ini. Runtuh batuan ini dikenal di daerah ini dengan nama urug. Telah beberapa kali
urug ini menimpa desa dan mengakibatkan bencana besar. Pengerjaan campuran dari longsor
batuan dan runtuh batuan yang menimbulkan korban besar terjadi pada tahun 1881 di Elm,
suatu desa dipegunungan Alpina sebalah utara Swiss.

BAB 17
Gaya Air
Pengerjaan air
Pengerjaan air merupakan suatu daur dalam proses geologi, ialah pengikisan
pegunungan-pegunungan

pengankutan

bahan-bahan

yang

telah

dihancurkan

dan

pengendapan kebali bahan-bahan di tempat lain.


Perombakan batuan di atas permukaan bumi oleh air yang sebagian persamaan air
jalannya dengan gejala pelapukan, dapat terjadi menurut proses tertentu antara lain, secara
kimia dan mekanik. Pengerjaan air secara kimia terlihat pada batuan kapur atau dalam
pelarutan endapan garam, sedangkan pengerjaan air secar mekanik dari air permukaan
dikenal dengan gejal erosi, abrasi,dan denudasi.
Pengerjaan kimia dan mekanik dari air
Pengerjaan kimia yang jelas sekali terlihat di daerah kapur. Air murni pada umumnya
tidak mudah melarutkan batauan kapur, akan tetapi air yang mengandung CO2 bekerja
sebagai bahan pelarut. Air yang mengandung CO2 biasanya air hujan.
Pengerjaan kimia dan pelarutan oleh air dapat menyebabkan korosi sehingga pada
permukaan batuan keras dan padat terbentuk alur hujan. Alur-alur hujan ini terlihat pada
batuan gamping, alur hujan dalam batuan gamping disebut karr. Yang disebut dolina ialah
lekuk-leku yang berbentuk corot dan dibentuk oleh daya air yang melarutkan batuan

gamping. Kadang beberapa dolina menjadi satu yang disebut uvala. Dolina yang memiliki
dinding curam yang tegak lurus disebut pipa karst atau jama. Ada juga beberapa dolina yang
saling berhubungan satu sama lain secara tangga, disebut dolina tangga atau tipe tribe.
Dolina dapt dibagi menjadi dua bagian, yaitu dolina korosi dan dolina robohan.
Dolina korosi terbentuk karena air hujan merembes melalui cela-cela yang tegak yang lambat
laun melebar menjadi besar. Dolina robohan terjadi karena adanya perubahan lubang atau
rongga yang dibentuk karena daya pelarut air.
Lubang-lubang dipermukaan batuan kapuryang didalamnya air hujan dapat mengalir
disebut ponor.ponor dapat dibagi menjadi ponor dasar lembah, ponor datar tinggi, dan ponor
lereng.
Daerah karst yang terkenal sekali ialah jugoslavia. Salah satu gejala yang aneh di sini
ialah yang disebut polye-polye. Polye ialah dataran rendah yang jurusannya sejajar dengan
pegunungan. Didalam dataran ini tidaak terdpat sungai yang mengalir membujur sepanjang
dataran itu, teteapi ada juga sungai yang mengalir dengan arah melintang. Besar
kemungkinan polye itu merupakan lekuk-lekuk tektonik.
Erosi
Gaya kinetik dari suatu sungai itu dapat di bagi menjadi pengerjaan pengangkutan,
pengerjaan mengasah,dan memakan pada sungai dan pengerjaan mengalir.
Pengerjaan pengangkutan ialah transpor zt-zat yang melarut dan zat-zat yang
mengapung dan mendorong puing-puing kasar yang terletak pada dasar sungai. Zat-zat yang
larut umumnya adalah garam K dan Na serta asam kersik, asam humus dan zat-zat organik.
Pengerjaan mengalir pada sungai dapat di lihat dengan mempelajari gerak garis-garis
aliran yang terletak berdampingan dan juga yang terletak tersusun keatas. Garis yang
menghubungankan titik-titik dengan kecepatan terbesar di sebut garis arus. Garis yang
menghubungkan titik-titik dengan kecepatan yang sama disebut isotache. Bentuk isotache ini
biasanya sangat ruwet, disebabkan dasar atau tebing sungai yang tidak rata. Kecepatan aliran
suatu sungai mengalir dapat dipengaruhi oleh gerak pilin mendatar pada tepi sungai yang
terjadi pada waktu air naik atau air turun. Gerak-gerak pilin tegak menyebabkan pusaranpusaran air, yang biasanya terjadi jika aliran sungai itu terganggu oleh batu yang menonjol di
dasar sungai.gerak aliran dapat di bedakan menjadi gerak laminer dan gerak turbulensi. Pada
gerak lamier bagian air mengalir dalam tempuhan yang sejajar sedangkan pada gerak
turbulensi bgian air mengalir tak teratur, simpang siur.

Pengikisan air atau erosi terlihat pada pembentukan ngarai atau lembah. Erosi bekerja
menoreh dan melebarkan dinding-dinding lembah. Kuatnya erosi tergantung dari tenaga air
dan daya tahan batuan yang di lalui. Bentuk dan kedudukan erosi tergantung dari banyak
faktor antara lain kerasnya batuan, celah-celah yang terdapat pada batuan, permeabilita
batuan dan juga keadaan iklim suatu daerah.
Didaerah hulu penyayatan sungai adalah dalam sekali, disebabkan karena daya
penorehan besar dari air yang mengalir dengan cepat. Relief di daerah hulu adalah besar, dan
daya angkut sungainya pun besar.
Didaerah tengah dari sungai kecepatan arus sungai berkurang karena relief bertambah
kecil. Daya angkut sungai berkurang dan dibeberapa tempat malahan terjadi pengendapan.
Keseimbangan antara pengikisan dan pengendapan mulai tampak. Dengan demikin maka
dalam beberapa tempat akan terjadi akumulasi material. Arus akan berbelok-belokDengan
demikin maka dalam beberapa tempat akan terjadi akumulasi material. Arus akan berbelokbelok ditempt pengendapan ini dan akan terbentuk suatu gejala yang dikenal dengan
serpentin atau meander. Dialiran tengah erosi tegak mulai berkurang dan erosi sisi atau erosi
lateral melakukan peranan penting.
Didaerah hilir pengendapan berlangsung terus dan disini dapat dikatakan bahwa erosi
tegak tidak bekerja lagi. Daya angkut sungai

itu dekat muara sungai telah berkurang

sedemikian rupa sehingga sungai harus mengendapkan bahan-bahan yang diangkutnya


dilautan. Diderah ini erosi tidak lagi bekerja dan permukaan terendah ini disebut alas erosi.
Abrasi
Pengerjaan pecahan ombak disebut abrasi, yang sangat mempengaruhi bentuk pantai
dan daratan dekan pantai tersebut. Yang terutama bekerja mengikis dinding pantai adalah
batuan kerikil dan pasir yang digerakkan dan diangkut oleh pecahan ombak tersebut.
Pengerjaan abrasi atau erosi marin ini dengan baik sekali dapat dilihat pada dinding-dinding
batuan yang curam di tepi pantai. Tergantung dari sifat batuan maka akn terbentuk pula
bentuk-bentul lain dari abrasi, misalnya gua-gua, pinti air, rongga-rongga, dan lain-lain.
Bangunan-bangunan ini sebagaimana juga lekukan akan roboh dan lambat laun terbentuklah
dataran yang landai miring kearah laut.
Dataran yang dibentuk ini disebut dataran abrasi atau undak pantai. Penurunan
permukaan air laut disebut regresi atau susut laut. Gejala sebaliknya ialah naiknya air laut
atau turunnya daratan disebut transgresi atau genang laut. Genang laut ini disertai dengan

pengendapan atau pembentukan lapisan baru diatas dataran abrasi yang disebut konglomerat
transgresi.
Denudasi
Gelaja perendahan relief daratan pada umumnya disebut denudasi. Hasil terakhir dari
proses denudasi adalah pendataran relief dengan pembentukan suatu daratan yang dengan
landai menurun kelaut. Daratan demikian disebut peneplain. Peneplain atau dataran hampir
rata ini di bentuk oleh proses yang lambat akan tetapi terus merurus yang mengangkut hasilhasil perombakan dari pegunungan-pegunungan. Prose ini adalah hujan, es, angin. Bnyak
diantara peneplain ini ynang telah mengalami pengangkatan sehingga kini terletak bebberapa
ribu meter di atas permukaan air laut.

BAB 18
GAYA ES
Pembentukan gletser atau sungai es
Yang dimaksut dengan gletser adalah massa-massa besar es berbutir, yang terbentuk
dari penimbunan-penimbunan salju dan bergerak menuju kebawah disebabkan karena
gravitasi, sambil menguap atau meleleh. Salju yang jatuh dipegunungan, diatas batas-salju
akan tinggal pada tempatnya. Yang dimaksut dengan batas-salju ialah garis yang membatasi
tempat dmna lebih banyak jatuh salju dari pada yang menguap atau meleleh. Salju yang jatuh
ditempat ini akan dapat tinggal di tempatnya, lambat laun akan kehilangan kesiembangannya
dan akan bergerak kebawah. Kecepatan gerak salju tergantung akan curamnya lereng suatu
pegunungan. Bila salju bergerak dengan mendadakan maka gejala ini disebut lawina es dan
jika geraknya lambat maka gejala ini disebut gletser. Tempat berkumpulnya salju darimana
gletser itu berasal disebut lekuk firn.
Jika dimusim panas lebih bnyak es yang meleleh dari pada yang jatuh dimusim
dingin, maka gletser menjadi pendek, yang disebut degenerasi. Jika lebih bnyak salju yang
jatuh dari pada yang meleleh maka gletser akan bertambah panjang. Berkumpulnya salju
dipegunungan tergantung dari letak batas salju. Batas salju ini tergantung pada iklim,
temperatur, penyinaran matahari, morfologi, dan sebagainya.

Lawina gletser atau lawina es


ada beberapa macam lawina antaranya lawina debu atau lawina kering dan lawina
tanah yang terdiri dari salju basah. Lawina debu terjadi pada waktu musim dingin, salju baru
jatuh diats salju lama dan dengan demikian melengser kebawah. Lawina tanah terjadipada
musim semi bila terjadi pelelehan es. Jika salju itu membeku maka akan terbentuk massa
yang keras. Disebabkan karena pelelehan, maka dasar massa ini menjadi lepas dan terjadi
runtuhan yang membahayakan. Besar lawina berbeda ada yang bervolume sampai satu juta
kubik. Lawina tanah memiliki jalan pelengseran tertentu dan tempat berbaha demikian
mempunyai nama tertentu.
Sruktur gletser
Dalam gletser ditemukan struktur-struktur tertentu antaranya struktur pelapisan,
lembaran, dan struktur geser. Pelapisan pada gletser terjadi selama pembentukan es firn. Es
dari gletser dapat kita bayangkan sebagai batuan berlapis. Gejala ini disebut perlapisan
primer.
Dalam gletser terdapatpergantian lapisan es biru yang udaranya sedikit dan lapisan
putih yang mengandung banyak udara. Pelapisan semacam ini disebut struktur lembaran biru.
Struktur geser pada gletser terlihat pada lidah gletser. Dari dekat terlihat adanya
patahan kecil yang berjalan sejajar satu dengan yang lain. Dilihat dari atas struktur geser ini
merupakan garis-garis parabola. Patahan ini adalah celah terbuka yang kedalam menjadi
sempitdan beralih menjadi terusan-terusan yang halus. Sepanjang celah ini terlihat bahwa
lembaran itu bergeser satu dengan yang lain sehingga merupakan bidang-bidang geser. Jarak
pergeseran itu tak seberapa hanya sampai beberapa puluh sentimeter.
Gerak gletser
Gletser bukan merupakan massa yang diam akan tetapi dengan kecepatan tertentu
mengalir. Kecepatan gerak gletser ini dapat berjumlah sampai berpuluh meter tiap tahun.
Prinsip gerak gletser sama dengan prinsip gerak sungai, ialah bahwa pada tepi gerakan gletser
lebih lambat dari pada bagian tengah. Garis yang menunjukan gerak yang paling cepat
letaknya tepat ditengah-tengah. Sebagaiman juga pada sungai makaterlihat bahwa pada
belokan, garis arus itu terletak pada sisi luar.
Mekanisma gerak gletser hingga kini masih menjadi persoalan dalam ilmu glasiologi.
Teori yang umum diterima ialah teori regelasi. Disebabkan karena tekanan maka titik beku es
itu menurun dan akibatnya ialah pencairan. Tekanan dalam gletser makin kehilir sungai
makin bertambah besar.

Celah-celah gletser
Es yang mengalami tekanan akan bersifatcairliat sedangkan es yang mengalami
tarikan akan bersifat getas . jika dalam gletser terjadi tarikan maka akan terbentuk retak-retak
dan celah-celah. Ada celah tepi, lintang, busur, darap tepi.
Celah tepi terdapat pada lidah gletser. Oleh karena gletser itu lebih cepat bergerak
dibagian tengah daripada ditepi maka pada permulaannyaakan terbentuk celah-celahpada tepi
gletser yang biasanya miring secara diagonal ke arah hulu.
Celah lintang terjadi ditempat-tempat dimana pada dasar gletser terdapat relief, atau
dasar gletser tak teratur. Ketegangan tarik yang membujur menyebabkan terjadinya celah
lintang. Celah lintang biasanya terjadi ditempat es terjun atau es katarak.
Celah busur terjadi bisanya diujung gletser.ditempat-tempat es yang datang dari
lembah sempit tiba di lembah yang lebardan kemudian menyebar. Celah busur terjadi karena
tarikan kearah tepi.

Darap tepi terdapat pada bagaian atas dari suatu gletser didaerah

perbatasan antara pegunungan dan lekuk fin. Dari lekuk firn semua nya tertekan pada lidah
gletser, jadi gerak berpusat pada garis tengah lapangan firn. Terjadilah perbedaan gerak antara
es dilereng pegunungan dan daerah firn, sehingga terjadi celah besar pada sisi belakang lekuk
firn. Selama musim dingin darap tepi diisi oleh salju. Dimusim semi ada bagian yang telah
meleleh, tapi ada tempat yang dapat digunakan sebagai jembatan. Dimusim panas darap tepi
ini selalu terbuka.
Puing gletser atau morena
Semua puing yang diangkut oleh gletser atau yang diendapkan oleh gletser disebut
morena.

Beberapa jenis morena diantaranya morena pinggir, tengah, dalam, dasar, dan

morena ujung. Morena pinggir dibentuk karena puing yang berasal dari dinding lembah.
Pada waktu matahari bersinar maka es akan mencair dan dengan demikian berjatuhlah batu
sehingga merupakan hujan batu dipinggir suatu gletser. Morena tengah dibentuk ditempat
pertemuan dua gletser. Dua morena pinggir dengan demikian membentuk morena tengah.
Morena dalam terdapat dalam bentuk lapisan puing melintang didalam gletser dan biasanya
terdapat pada es terjun. Morena dasar sebagian terdapat dalam lekuk firn. Di dalam es firn
terdapat batuan-batauan. Bahan-bahan puing ini kemudian diangkut oleh gletser.disebabkan
karena gesekan dasar gletser maka akan terjadi semacam tepung yang mengasah dan
melicinkan dasar gletser. Morena ujung di bentuk jika gletser itu dalam waktu yang agak
lama tetap (konstan), artinya tidak mundur atau maju. Bentuk morena dasar yang khusus
adalah osar, kame, dan drumlin.

Osar ialah pengendapan air caiaran yang berbentuk

punggung sempit dan lebar. Keme merupakan datartinggi. Drumlin adalah bukit kecil yang
berbentuk bundar panjang, sebagian besar terdiri darimorena dasar.
Erosi glasial
Pengerjaan pengikisan gletser disebut erosi glasial. Erosi glasial inidisebabkan antara
lain oleh batuan yang terselipdalam es. Batauan ini bekerja mengikis dasar gletser dan
terbentuklah apa yang disebut garis-garas gletser. Pengikisan erosi dalam skala yang lebih
besar masih disangsikan oleh banyak ahli-ahli. Ahli glasiologi yang menganggap bahwa erosi
glasial dalam skala besar adalah penting berpendapat bahwa danau-danau besar
dipegunungan Alpina Swiss terjadi karena pengikisan material oleh gletser. Menurut ahli
lembah-lembah yang dibentuk oleh gletser tidak brbentuk V akan tetapi berbentuk U.

BAB 19
GAYA ANGIN
Di daerah arid angin merupakan suatu gaya yang penting sebagai faktor yang merusak dan
membangun. Bahan yang telah lapuk di gurun misalnya akibat insolasi atau pelapukan lain
dihembus oleh sehingga bagian bagian itu terangkat dan diterbangkan, kemudian jika
kekuatan angin tekah berkurang bahan bahan lepas itu diendapkan pada tempat tempat
tertentu.
Angin dinamai menurut arah datangnya , kecepatannya dihtung dalam meter tiap detik
(m/detik ) atau dalam tiap km/ jam .
Pengikisan oleh angin
Sebagaimana telah dibicarakan diatas angin itu dapat menghembus bahan bahan itu
ketempat lai. Pengikisan yang disebabkan oleh penghembusan angin disebut deflasi. Di gurun
Mesir atau Arabia misalnya terdapat lembah lembah dalam yang tak berair yang disebut
wadi. Wadi ini menurut para ahli mula mula dibentuk oleh erosi fluvial yang menghasilkan
celah celah besar dalam gurun.Perkembangan wadi selanjutnya disebabkan oleh deflasi
yakni angin mengehembus dengan kuatnya melalui celah celah itu dan mengangkat bahan
bahan yang lepas sehingga terjadilah lembah lembah yang dalam.

Di gurun Sahara pasir dari gurun batu yang tak bervegetasi dan dari gurun kerikil oleh angin
diangkut kegurun pasir ( areg ).Selain dari deflasi pengikisan di gurun itu dilakukan pula oleh
gejala lain yaitu korasi ialah pengerjaan angin yang mengandung pasir sehingga mengasah
dan mengikis lebih kuat. Karena korasi itu terjadilah bentuk bentuk aneh dalam gurun
misalnya :
a. Batu djamur terjadi karena korasi dekat tanah lebih kuat berlaku sebab butir butir pasir
idekat tanh lebih besar dari pada dibagian atas.
b. Nurmulit terjadi karena korasi mengasah bagian bagian yang lunak dari batuan dan
kurang pengaruhnya terhadap bagian bagian yang keras.
c. Batu angin yang bidang dasarnya mempunyai bentuk yang dibatasi oleh 3 bidang atu
lebih sehingga membentuk piramida juga merupakan hasil dari korasi. Bentuk yaang
berlainan dari batu angin tidak disebabkan oleh arah angin yang berlainan tetapi oleh
bentuk asal dari batu batu itu sebelum mengalami korasi.
Pengendapan oleh angin
Angin yang mengangkut pasir dan bahan bahan lepas lainnya pada suatu waktu akan
berkurang kecepatannya sehingga gaya angkutnya berkurang dan muatannya diendapkan .
Maka dimana tempat pasir itu diendapkan terdapatlah penggolongan pasir .
Di sertai faktor faktor lain misalnya rumput- rumput sebagai penghalang jika pasir itu ditiup
oleh angin sehingga bergerak pada permukaaan tempat itu terjadilah pembentukan bukitpasir.
Menurut proses terjadinya ada dua macam bukit pasir yaitu bukitpasir yang terbentuk tanpa
bantuan tumbuhan dan yang terbentuk dengan bantuan tumbuhan.
Bukitpasir yang terjadi digurun yang tak bertumbuhan merupakan pematang yang sejajar
memanjang menurut arah angin . Pematang pematang pasir itu meruapakan bentuk
pelonggokan dan lembah lembah diantaranya adalah bentuk pengikisan . Bukit pasir
semacam ini disebut di sebut bukit pasir bujur. Bukitpasir bujur ini terbentuk di gurun yang
mempunyai arah angin yang tetap. Juga bukitpasir sabit yang terdapat di gurun Turkestan
dapat terbentuk ditempat tempat tumbuhan. Bahkan itu terbentuk karena pasir diangkut
angin sehingga bergeser pada dasar yang lembab.
Bukitpasir yang terbentuk dengan batuan tumbuhan misalnya sering terjadi dipesisir. Dalam
stadium pertama merupakan bukitlidah angin yang meniup melalui tumbuhan kehilangan
kekuatannya dan mengendapakan pasir belakang tumbuhan. Pada stadium selanjutnya karena
tumbuhan tumbuhan terdapat sejajar dengan pesisir terjadi pematang bukitlidah yang
bersambungan dan terbentuk bukit pasir lintang. Jika pada bukitpasir lintang itu ada

tumbuhan yang mati dibeberapa tempat sehingga pada tempat itu angin dapat mengehmbus
memindahkan pasir terbentukah bukit pasir parabola, bukitpasir sisir dan bukitpasir garis.
Bukitpasir yang telah tua ditumbuhi tumbuhan yang kuat kuat. Jika pengerjaan angin yang
baru bekerja lagi bukiipasir itu rusak dan tinggalah beberapa longgoka pasir yang tak
betaturan yang masih bertahan oleh akar akar tumbuhan bentuk ini disebut sebagai
bentangalam Kupsten.
Bukitpasir kontinen yang sebagaian besar terdapat digurunpasir ( areg ) dapat mencapai
ukuran yang besar besar tinggi bukipasir diareg Igmidi ( Maroko ) misalnya dapat dikirakan
sampai 200 m.
Oleh pengerjaan deflasi butir butir yang terhalus daru gurun diterbangkan oleh angin
sampai jauh sekali dari gurun itu. Jika kekuatan angin itu berkurang butir butir itu
diendapkan pleh tanah dan ditahan oleh tumbuhan tumbuhan. Demikianlah dalam ribuan
tahun terbentuklah di daerah tertentu . Tutupan tanah yang tebal itu disebut loss yakni pasir
geluhan halus yang mengadung gamping warnanya kekuningan sampai sampai coklat dan
diendapkan tidak berlapis . Loss ini diduga berasal dari gurun pasir.Loss semacam itu
terdapat di Tiongkok sekeliling S. Hoang Ho dipropinsi Sharisi, Homan, dan Kansu dengan
tebal antara 50 100 km yakni endapan eolus yang berasal dari gurun Gobi.
Di Eropa loss terdapat didaerah yang membentang dari S. Wolga ke Perancis utara walaupun
tidak setebal di Tiongkok misalnya di daerah Rheiin tebalnya antara 3 10 m.
Juga loss di Eropa ini diterangkan bahwa asalnya butir butir halus itu dari gurun gurun di
Asia juga terbawa oleh angin dan diendapkan di Eropa. Beberapa sebab yang dapat diajukan
dalam hal ini ialah :
a. Loss dimana mana sama susunannya
b. Dari timur kebarat tebal loss itu makin berkurang
c. Loss disebelah barat lebih lapuk daripada loss disebelah timur.
Tentang loss di Eropa itu ada bermacam macam pendapat lain, ada sebagian orang yanh
menganggap bahwa loss itu terbentuk dari morena dasar dari es darat yang susut. Bagian
bagian halus dari dari morena itu terhembus angin yang kemudian diendapkan di tempat
tempat tertentu. Dalam hal ini diajukan sebabnya ialah bahwa menurut penyelidikan
mineralogi dan petrografi susunan loss itu sama denga morena dasar.
Menurut hal diatas jelas bagi kita bahwa loss itu adalah hasil dari deflasi.

BAB 20
ILMU GUNUNG API ( VULKANOLOGI )
Asal gejala gunungapi
Pada beberapa tempat dibumi ini sering terlihat suatu massa yang cair pijar yang telah kita
kenal dengan nama magma , keluar mencapai permukaan bumi melalui rekahan dalam
kerakbumi atau melalui sebuah pipa sentral yang disebut terusan kepundan dan diatrema.
Magma iti jika sudah keluar biasa disebut lava. Keluarnya lava itu sering disertai ledakan
yang memekakan telinga sebagaimana lazimnya pada gunung api di Indonesia akan tetapi
sering juga lava itu keluar dengan tenang seperti misalnya terlihat pada gunungapi di Hawai.
Dari manakah asalnya bahan bahan gunung api itu ?
Bagian atas dari kerakbumi sebagaimana telah kita perbincangkan terdiri dari suatu lapisan
yang diberi nama Sial.
Lapisan sial ini sebagian besar terdiri dari persenyawaan silisium dan alumunium dengan
berat jenis antara 2,7 dan 2,8 ,lapisan sial itu berbeda tebalnya. Dibawah kontinen tebalnya
sampai berpuluh km sedangkan dibawah samudera samudera lapisan ini sangat tipis seperti
di samudera pasifik didaerah sebelah timur rangkaian kepulauan Asia dan benua Australia.
Dibawah samudera samudera terdapat lapisa yang mempunyai berat jenis lebih besar dari
sial yakni kira kra 3 atau lebih. Lapisan ini sebagian besar terdiri dari persenyawaan Si dan

Mg dan disebut lapisan Sima. Lapisan sial ini mempunyai susunan granit dan lapisan sima
berkomposisi basalt. Pada lapisan sial inilah terdaat pemekatan magma yang disebut waduk
magma atau reservior magma dan merupaka sumber utama dari aktivitas vulkanis.
Perubahan Susunan Magma
Dari penyelidikan bahan atau batuan yang dihasilkan oleh gunung api sering ternyata bahwa
gunungapi yang berbeda menghasilka lava yang berlainan dari gunung api etna. Di
Indonesiapun gejala yang demikian nampak . Hasil erupsi yang terdapat di daerah sekitar
danau Toba menunjukkan susunan kimia yang masam sedangkan sebagian besar dari
gunungapi yang kini sedang bekerja di Sumatera menghasilkan batuan batuan yang lebih
basa yakni batuan yang kurang mengandung SiO 2 . Hasil ledakan gunungapi Stromboli dan
vulcano meskipun keduanya terletak dipulau Lipari, sangat berbeda. Stromboli menghasilkan
basalt sedangkan vulcano diwaktu yang lalu menghasilkan batuan riolit.
Disamping itu sebuah gunungapian pun dapat menghasilkan bermacam macam batuan
selama masa perkembangannya misalnya saja gunungapi Tanggamus di Sumnatera Selatan
dan Krakatau di selat Sunda.
Apakah yang menyebabkan perubahan komposisi dari magma yang dikeluakan itu ?
Sebagian ahli ahli geologi berpendapat bahwa asal mula nya magma yang megisi reservoir
yang terdapat dibawah tiap tiap gunungapi itu mempunyai komposisi yang uniform , tetapi
oleh perubahan perubahan intern magma ini mengalami perubahan dalam susunannya .
Proses sedemikian yang mengubah magma dengan komposisi homogen semula hingga
susunannya menjadi lain disebut diferensiasi magma.
Temperatur Lava
Didanau lava Kilauea Hawaii Jagger mengadakan penyelidikan temperatur dari danau
tersebut dan ternyata bahwa temperatur disini adalah kira kira 1200 C. Di gunungapi
Vesuvius Italia, Malladra mendapat angka 1120c dari pengukurannya beberapa meter dari
titik pengeluaran lava. Menurut Brunn temperatur pembekuan lava adaah kira kira
1100c.Bagian dalam dari lava dapat tetap tinggal panas sampai berpuluh puluh tahun
lamanya meskipun bagian luar telah membeku.
Hasil atau bahan gunungapi
Bahan bahan yang melalui celah celah kepundan dalam bumi dan mencapai permukaan
bumi adalah lelehan yang cair pijarnya yang disebut lava, dan juga bahan bahan lepas dari
bom, lapilit, pasir gunungapi, debu gunungapi dsbnya. Bahan bahan yang dihasilkan ini
membentuk monumen atau bangunan seperti kerucut gunungapi basalt datartinggi dst.
Erupsi linier

Lava itu mencapai permukaan bumi tidak selalu melalui suatu pipa kepundan sentral akan
tetapi sering keluar melaui celah celah dan rekahan bumi. Erupsi demikian dikenal dengan
nama erupsi linier atau erupsi belahan . Pada umunya hasil yang dikeluarkan sebagian tebesar
terdiri dari lava yang cair. Lava dari tipe gunungapi ini biasanya bersusun basalat dan
membentuk apa yang disebut balast datartinggi .
Erupsi Sentral
Jikalau lava itu keluar dari terusan kepundan maka gejala ini disebut sebagai eruspi
sentral.Bentuk efusif yang terkenal terdapat di Hawaii . Gunung api semacam ini semata
mata hanya menghasilkan lava, dan melihat bentuknya disebut aspit atau gunungapi perisai.
Tipe lava dari gunungapi perisai dan gunungapi berbentuk meja selalu sama dan kepundan
dari aspit ini selalu terbuka. Kawah kadang kadang menyerupai sebuah danau lava
mendidih seperti danau lava mendidih seperti danau lava Halemauamau di Hawaii.
Erupsi eksplosfi mengahasilkan sebgaian besar bahan bahan lepas dan disebut juga
gunungapi debu. Lubang kepundan berbentuk corot. Lubang eksplosif ini disebut maar.dan
contoh di Indonesia ialah maar yang terdapat di lereng pegunungan Lamongan.
Erupsi semi vulkanik atau eruspi freatik
Sering terjadi erupsi dimana tak ada bahan baru yang dihasilkan .Pada erupsi semacam ini air
tanah dirobah menjadi uap. Eruspi uap ini disebut semi vulkanik atau erupsi freatik.
Klarifikasi dari eruspi sentral
Kekuatan peledakan sebuah gunungapi pertama tergantung dari kekuatan gas. Kekuatan gas
ini umumnya adalah fungsi dari dalamnya waduk magma karena tekanan lawan dari
kerakbumi pada dapur magma tergantung dari jarak antara dapur magma itu dengan
permukaan bumi. Nama penelitian jenis jenis ini berasal dari gunungapi tertentu akan tetapi
gunung tersebut mingkin juga mempunyai tipe peledakan yang berlainan
a.

Tipe Hawaii bercirikan lava yang cair tipis . Contoh dari jenis demikian kita lihat pada
gunung gunung api perisai seperti Kilauea dan Maunaloa.

b.

Tipe Stromboli sangat berkaraterstik untuk gung api Stromboli akan tetapi karateristik
untuk gunungapi lainnya pada stadium guungapi itu sedang bertambah aktivitasnya Gunung
Vesuvius memperlihatkan jenis erupsi demikian sesudah periode istirahat dan gunung api
Raung di Jawapun menunjukkan gejala gejala demikian.Didalam kawah Stromboli lava
yang cair encer biasanya naik sampai tepi kawah. Sesudah itu biasanya terjadi erupsi pendek
bagaikan sebuah tembakan. Bersama tembakan itu dikeluarkan debu lapilli dan bom dalam
bentuk setenga padat keluar. Tekanan gas pada umumnya rendah dan kegiatan Stromboli
yang demikian telah dikenal berabad abad lamanya.

c.

Tipe vulkano dalam klasifikasi yang dibicarakan disni dibagi dua bagian ialah :

Vulkano yang kuat seperti Vesuvius dan Etna


Vulkano yang lemah seperti pada gunung Bromo , Raung , dan Semeru.

d.

Tipe merapi bercirikan lava yang cair liat, dan tekanan gas yang agak rendah . Lava yang
cair kental dengan lambat dikeluarkan dari pipa kepundan yang cair kental dengan lambat
dikeluarkan dari pipa kepundan .

e.

Tipe Pelee bercirikan tekanan gas tinggi sedangkan viskosita sama dengan tipe merapi
Studi disini dilakukan oleh Lacroix secara mendalam sekali. Menurut Lacroix peledakan
yang kuat ini disebabkan oleh penembakan gas yang jurusannya mendatar.

f.

Tipe St. Vincent bercirikan lava yang sifatnya juga kental dan tekanan yang sederhana
tingginya. Di dalam kawah gunungapi ini terdapat danau dan sewaktu peledekan air ini
dimuntahkan keluar.

g.

Tipe perreat atau Plinian bercirikan tekanan gas tinggi dan lava cair . Studi yang pertama
dari gunung Vesuvius dilakukan oleh Plinius.Peledakan 1906 dengan jelas telah digambarkan
oleh Perret karena dia berada diobservatorium dilereng gunung Vesuvius . Inilah pula
sebabnya nama tipe peledakan ini disebut tipe Plinian atau tipe Perret.
Gunungapi di Indonesia
Jumlah semua gunung api yang aktif ataupun yang tak bekerja ada 400buah , sedangkan yang
masih aktif ada 128 buah. Dari 128 buah ini ada 70 buah telah bererupsi dimasa sejara . Dari
70 buah ini sekarang 40 buah terus menerus berada dalam erupsi . Gunungapi di Indonesia
dapat dibagi dalam :
1.
2.
3.
4.
5.

Kumpulan Sunda
Kumpulan Banda
Kumpulan Minahasa dan Sangihe
Kumpulan Halmahera
Kumpulan Sulawesi Selatan atau Kompleks Bonthain
Dinas gunung api di Indonesia
Dalam

tahun

1920

didirikanlah

Dinas

Gunungapi

Indonesia

didalam

Jawatan

Pertambangan .Peristiwa ini terjadi setahun setelah erupsi gunungapi Kelut yang telah
meminta korban banyak itu. Tugas utama dari dinas itu ialah mencari cara cara yang efektif
dalam memberikan petunjuk petunjuk untuk dapat menghindari atau memperkecil bahaya
peledakan gunung api.
Oleh dinas gunungapi dilakukan dalam pembagian tipe dari gunung api di Indonesia yang
masih aktif atau yang telah mulai kurang aktivitasnya sbb :
1.
2.

Tipe A, yakni gunungapi yang menujukkan erupsi magma sedari tahun 1600
Tipe B, yakni gunungapi yang berada dalam stadium solfatara

3.

Tipe C, yakni gunungapi yang berada dalam stadium fumarola


KOMPLEKS GUNUNGAPI TANGKUBAN PARAHU
Dataran tinggi Bandung di Jawa Barat terletak diantara dua deretan gunungapi. Hampir
seluruh datarn ini ditutupi oleh bahan bahan vulkanik. Hanya pada dua tempat diketemukan
endapan endapn sedimen yang dibentuk dalam laut . Bagian tengah merupakan gunungapi
itu sendiri dan dibagian sebelah selatan kita temukan dataran tinggi. Bandung yang dahulu
merupakan sebuah danau besar . Didatarn tinggi Bandung terdapat endapan endapan danau
seperti tanah liat , pasir , dsb.
Pada waktu Miosin ini pesisir utara dan Jawa purba letaknya jauh sebelah selatan dan pesisir
sekarang dan terletak kira kira disekitar Pengalengan. Daerah sebelah utara dari
Pengalengan masih merupakan lautan dimana terjadi pembentukan atau pengendapan
berbagai macam batuan sedimen.
Didaerah Purawakarta kini endapan tersebut yang sampai beberapa ribu meter tebalnya masih
dapat dilihat . Sedimen sedimen ini terdiri dari tanah liat, batu karang, batu kapur, tufa
dsbnya. Disekitar Bandung endapan hanya terlihat pada beberapa tempat saja, karena selain
ditutup oleh bahan bahan vulkanik yang kemudian terhentuk. Umur dari endapan ini
ditetapkan berdasarkan binatang binatang purba yang dahulu pernah mendiami laut.
Periode atau jaman yang tenang ini disusul oleh periode yang revolusioner dalam periode ini
dalam bumi terjadi gerak gerak yang memeras dan mengangkat batuan batuan yang
dibentuk tadi menjadi pengunungan yang memantul dari atas permukaan laut.Periode ini
adalah pembentukan pegunungan.
Pesisir utara Jawa purba yang tadinya terletak sebelah selatam mulai berpindah keutara
dengan lain kata sebagain daratan ditambahkan pada Jawa purba itu. Bagian selatan dari
daerah Pengalengan diangkat. Selain dari periode pembentukan pegunungan bekerja pula
kekuatan kekuatan lain didala bumi, ialah kekuatan vulkanikyang sisanya kini merupakan
puncak puncak tajam disekitar Cimahi.
Demikian dengan singkat sejarah pra- kwarter dataran tinggi Bandung dan kini kita
melangkah ke jaman paling muda dari sejarah bumi ialah jaman Kwarter, dalam jaman ini
terjadi pembentukan daratan tinggi Bandung sebagaimana kita kenal sekarang. Sejarah
daerah gunungapi ini dapat kita bagi dalam dua periode ialah : Jaman Kwarter Tua dan Jaman
Kwater Muda.

Kira kira pada permulaan jaman Kwarter Tua aktivitas vulkanik berpindah kesebelah utara
ketempat Gunung TangkubaN Parahu itu kini terdapat pada jaman itu G. Tangkuban Parahu
belum lahir akan tetapi yang ada ialah induk gunungapi yaitu gunungapi Sunda.
Tinggi gunung merapi berbeda beda tergantung dari pertumbuhan dan penghancuran
sumberlava dipucaknya. Dalam tahun 1925 tingginya mencapai 2970,5 m sedangkan dalam
tahun 1911 tinggi hingga 2963 m.
Penyelidikan dari gunungapi Merapi ini menujukkan tiga faktor yang dapat menimbulkan
bencana yaitu :
-

Awan pijar yang disebabkan oleh pengehembusan dari sumbat lava dan disebabkan oleh

penambahan gas baru dari pipi kepundan


Ladu ialah banjir batu dan pasir pijar yang disebabkan oleh pengancuran sumbatlava.
Lahar dingin atau banjir geluh dingin . Ini biasanya terjadi selama atau sesudah peledakan
gunungapi dan disebabkan oleh hujan lebat.

Gunungapi Krakatau
Gunung ini terletak diselat Sunda menduduki tempat yang istimewa dalam sejarah gunungapi
karena pembentukan kaldera dalam waktu historis pada peledakan tahun 1883.
Sejarah Krakatau dimulai dengan sebuah gunungapi besar yang disebut juga Krakatau Purba.
Gunungapi ini yang berbentuk kerucut mempunyai titik eruspi disentrumnya. Sesudah itu
terjadilah peledakan yang keras sekali satu sifat dari gunungapi ini.Peledakan gunungapi
Krakatau yang hebat didahului oleh masa istirahat yang berabad abad lamanya,untuk
mengumpulkan energi baru. Baru 69 tahun yang lewat Krakatau meledak dengan kuat
sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa belum mungkin gunungapi ini akan meledak
dengan hebat seperti tahun 1883 silam.
Gunungapi Kelut
Tinggi 1713 m dari gunungapi Kelut ini memang tak seberapa jikalau dibandingan dengan
gunungapi lain . Dalm waktu sejarah sering yetjadi peledakan yang mengakibatkan kerusakan
desa desa serta hilangnya jiwa penduduknya sekelilingnya. Gunungapi Kelut ini termasuk
tipe St. Vincent yaitu memiliki lava yag kental dengan tekanan yang tinggi.
Morfologi gunungapi Kelut tidak teratur terdapat pundak pundak tajam dan lembah yang
curam. Karena erosi yang kuat maka hanya material yang keras yang tinggal pada umumnya
batuan andesit . Batuan andesit ini terdapat dipuncak Kelut dan G. Sumbing, Jalan lumpur

yang sangat berbahaya ialah lahar badak terjadi pada tahun 1848 dan menyerupai jalan air
yang keluar dari danau kawah.
Kaldera dan lekuk vulkano tektonik
Dalam membicarakan gunungapi di Indonesia adanya kaldera antaranya kaldera dari gunung
Tengger yang terletak didaratan dan kaldera di gunungapi Krakatau yang terletak di lautan.
Gejala kaldera ini telah pula kita kenal sebagai suatu gejala yang menghalangi terjadinya
gunungapi yang berbentuk kerucut. Sebagain besar dari kaldera ini dibentuk pada jaman
geologi silam, akan tetapi kita kenal pula kaldera yang dibentuk pada jaman historis ialah
pada waktu manusia telah ada misalnya kaldera Krakatau pada tahun 1883 dan kaldera dari
tambora di Sumbawa yang mungkin terbentuk pada tahun 1815.
Menurut Van Bemmelen lekuk vulkano tektonik yang berkuran besar terdapat si Sumatera
.Lekuk vulkano tektonik yang berkuran besar terdapat di Sumtera , lekuk vulkano
tektonik ini terdapat sepanjang sistem patahan yang dikenal dengan nama patahan Semangko.
Sebagai contoh dikemukakannya danau ranau di Sumatera Selatan dan danau Toba di
Sumatera Utara.
Lekuk Ranau ini berbentuk segi empat dengan volume kira kira 150 km 3 dan terletak diatas
kulminasi dari deretan pegunungan Bikit Barisan . Sebelum erupsi besar dari gunungapi
Ranau maka daerah ini telah merupakan suatu graben dan agak sukar untuk menetapkan
bagian mana yang roboh karena pembentukan kaldera disini.
Lekuk Toba juga dikenal dibagian atas dari kulminasi Bukit Barisan , panjang lekuk Toba ini
kira kira 100 km, lebarnya mencapai 31 km dan dibagian utara dalamnya mencapai 1000 m.
Hasil hasil dari dari danau Toba ini adalah tufa dengan susunan dasito riolit dan menutupi
daerah seluas antara 20.000- 30.000 km2.Bahan dari danau Toba ini telah ditemukan di
Malaya jadi pada jarak 300 400 km dari titik erupsi. Seluruh voluma dari tufa masam ini
dapat ditaksir kira kira 2000 km3,yang berarti 100 X lebih banyak dari jumlah yang
dihembuskan keluar selama peledakan besar di gunungapi Krakatau.
Evolusi dan penyebaran dari vulkanisme
Gunungapi serta pluton pada umumnya mempunyai penyebaran yang teratur, akan tetapi
hanya terbatas pada beberapa daerah saja evolusi gunungapi dan pluton pluton itu sangat
rapat hubungannya dengan evolusi dari kerakbumi ditempat itu.
Kumpulan kumpulan btuan vulkanik yang dibentuk dalam kerakbumi pada periode tertentu
dan ditempat tempat yang tertentu pula menujukkan persamaan kimia dan persamaan
mineralogi. Kumpulan batuan demikian diberi nama deretan con sanguin atau suite batuan

beku. Daerah dimana ditemukan batuan beku yang menunjukkan persamaan diatas disebut
propinsi petrografi.
Batuan beku yang tergolong propinsi Pasifik adalah batuan kapur alkali misalnya andesit ,
basalt, riolit, dsb. Dan di Indonesia merupakan hasil hasil gunungapi yang kini masih aktif.
Batuan beku yang tergolong propinsi Mediteran adalah batuan yang kaya akan kalium dan
mengandung mineral pengganti felspar umpamanya leusit dan nefelin .
Batuan beku yang tergolong propinsi Atlantik adalah batuan yang kaya akan natrium dan
ditemukan pada gunungapi yang telah padam dikenal dipulau Christmas sebelah selatan
pulau Jawa.
Sebagian besar dari gunungapi telah menjalani proses perkembangan yang sangat lama .
Perubahan serta perpindahan pipa pipa kepundan perubahan susunan bahan bahan yang
dikeluarkan adalah suatu kejadian yang sering terjadi sepanjang sejarah peledakan , lamanya
aktifitas dan masa istirahat serta banyaknya bahan bahan yang dikeluarkan juga sangat
berbeda beda selama rentetan perioda akitivitas gunungapi itu.
Banyak gunungapi yang timbul dari dasar samudera misalnya gunung api di Hawaii . Hal ini
terbukti dari penyelidikan batuan batuan vulkanik dari Maunaloa disini tidak terdapat
batuan asing atau xelonit.
Juga dimasa geologi yang silam terdapat aktivitas gunungapi yang tidaks sedikit . Sisa
gunungapi jaman Tersie yang kini tak bekerja lagi dalam jumlah yan banyak disekitar
Purwakarta dalam bentik tiang vulkanik. Di Sumtera Tengah dan di Timor juga ditemukan
bahan vulkanik bersama sedimen yang berumur perm dan karbon.

BAB 21
ILMU GEMPA BUMI (SESMOLOGI)
Gempa bumi yang besar
1 menit 28 detik sebelum jam 12 tengah hari tgl 1 september 1933 gelombang gempa bumi
yang datang nya dari teluk Sagami, 70mil sebelah timur dari kota Tokyo, mengarungi lautan.
Menuju ibukota. Gelombang-gelombang gempa bumi yang maha hebat membuat rumahrumah hancur luluh, pipa-pipa gas dan air putus, dan juga kebakaran dimana-mana. Dalam
waku 30 api menjilat 136 tempat di Tokyo. Kebakaran meningkat terus dan angka 64% ini
meningkat sampai 71% atau 366.262 buah rumah terbakar. Sebanyak 35.000 jiwa dan
ditambah dengan yang hilang, anka ini meningkat sampai 59.065 jiwa. Sebelum matahari
terbenam lebih dari setengah penduduk kota Tokyo yang berjumlah 2,25 juta itu kehilangan
sanak saudara nya dan juga harta benda nya.
Di Jokohama getaran-getaran yang hebat terasa lebih kuat dibanding Tokyo karena bandar ini
terletak hanya 40mil dari episentrum. Tanda-tanda dari gempa bumi inisangat dahsyat: mulamula terdengar deru dibawah tanah, sangat perlahan-lahan, lambat laun jadi lebih keras dan
makin lama makin hebat. Sesudah itu datanglah goncangan yang pertama. Debu yang tebal
menyelimuti kota Jokohama, rumah-rumah dan gedung terpelanting. Seorang kapten kapal
dari Conadian Liner yang kebetulan berabuh menulis: seluruh kota Jokohama merupakan

permukaan air laut waktu topan. Rumah-rumah seakan perahu yang dipermainkan ombak.
Sesudah itu asap hitam mengepul diatas kota menggelapkan pemandangan mata.
Pada tahun 1775 penduduk Lisboa, ibu kota Porugal kehilangan 32.000 jiwa disebabkan
gempa bumi. India juga rupa nya tidak mau tinggalan, tepat nya di kota Quetta yang terletak
di kaki gunung Himalaya yang memakan korban sebanyak 26.000 jiwa. Di Indonesia pusat
gempa bumi terletak di lautan, sehingga korban yang disebabkan oleh kekuatan alam ini tak
begitu hebat jika dibandingkan di Jepang.
2.1 Dasar-dasar dan beberapa istilah Seismologi
Sentakan gempa bumi yang datang nya dari tempat-tempat dalam bumi merambat ke
berbagai-bagai lapisan bumi. Alat-alat yang disebut Seismograf begitu halusnya sehingga
kadang-kadang kalu gempa itu cukup kuat dapat dicatat BMKG yang tersebar di seluruh
dunia. Gerak gelombang ini berjalan mengelilingi dan menembus bumi. Dari ketentuanketentuan yang kita dapat baca pada seismograf telah dapat ditetapkan bahwa struktur dari
bumi ini berlapis-lapis seperti bentuk sisik.
Kekuatan gempa bumi yang sebenarnya tergantung dari berbagai bagai faktor seperti
kuatnya bangunan-bangunan, sifat dan tanah tempat bangunan didirikan. Struktur dari daerah
tempat gempa bumi itu terjadi adalah salah satu faktor penting sekali dalam menetapkan
kuatnya gempa bumi.
Kulit bumi terdiri dari blok-blok batuan yang bentuk nya tak tentu. Blok-blok batuan ini
terdir dari massa yang sangat besar ukuran-ukuran nya, sampai beratus ribu mil. Benda yang
seakan-akan kompak ini satu sama lain dipisahkan oleh celah-celah dan retak-retak, ialah
berlahan-lahan dalam batuan bumi yang padat. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan
kekuatan-kekuatan yang beada di dalam bumi. Disini energi potensial di robah menjadi
energi gerak.
Daerah gempa bumi adalah bagian dari kerak bumi diman getaran-getaran itu dirasakan tanpa
alat-alat. Daerah registrasi adalah bagian dari permukaan kerak bumi dimana getaran itu
dapat dicatat dengan episentrum. Daerah registras ini dapat meliputi seluruh permukaan
bumi.
Gejala lapangan sebagai akibat gempa bumi
Selama gempa bumi, biasanya tejadi perubahan-perubahan yang tetap pada lapisan tanah.
Pada umumnya pergeseran-pergeseran dan sesaran-sesaran itu berlaku dalam bumi, tetapi
efek nya akan nampak juga di atas permukaan bumi. Pergeseran-pergeseran ini sering juga
nampek di atas permukaan bumi, berbentuk mendatar, vertikal. Di Indonesia sebagian besar

episentrum gempa bumi terleak di dasar laut. Gelombang gempa bumi ini merambat melalui
air dan disebabkan tekanan-tekanan ini mak sering kita lihat ikan-ikan ya mati.
Pembagian gempa bumi dalam jenis-jenis
Pembagian gempa bumi dalam jenis-jenis tertentu tergantung dari dasar apa yang kita pakai.
Berdasarkan sebab-akibat gempa bumi

TABEL XXI
SKALA MERCALLI-CANCANI DAN SKALA OMORI
MERCALLI-CANCANI
II + III

OMORI
I

IV

II

III

VI

IV

VII + VIII

IX + X

VI

XI + XII

VII

Dengan skala kekuatan diatas maka kita dapat membeuat peta isoseist. Jang dimaksud
isoseist adalah garis jang menghubungkan tempat disuatu daerah jang intensitasnja sama.
Pleistoseist adalah garis jang melingkari daerah daerah gempa bumi jang terbesar, djadi
berdekatan dengan episentrum. Pleistoseist adalah isoseist jang pertama dan daerah didalam
pleistoseist disebut daerah episentral
TABEL XXII
SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MUTLAK DARI OMORI

DERADJAT

KOEFESIEN TANAH DASAR

0.25 cm/detik

IV

5 10 cm/detik

10 25 cm/detik

VIII

25 50 cm/detik

200 500 cm/detik

XII

>500 cm/detik

TABEL XXIII
HUBUNGAN ANTARA TANAH DASAR DAN KOEFESIEN BAWAH TANAH
TANAH DASAR

KOEFESIEN TANAH DASAR

KRISTALIN

1.0

BATU PASIR

1.0-2,4

PASIR

2,4-4,4

TANAH

YANG

(MADELAND)

DITIMBUN 4,4-11,6
12.0

RAWA-RAWA KECIL

Sebagaimana djuga telah diuraikan, struktur geologipun mempunjai peranan penting dalam
penentuan skala kekuatan. Bangunan-bangunan yang letaknya dekat daerah patahan akan
mengalami kerusakan-kerusakan lebih cepat daripada rumah-rumah jang jauh letaknya.
Alat pencatat gempabumi atau seismograf
Studi secara ilmiah dari alat pencatat gempabumi atau seismograf dimulai pada tahun 1990.
Alat-alat ini jang menggambarkan kekuatan dan djurusan gempabumi (seismoskop).
Seismoskop pertama berasal dari Tiongkok pada tahun 130 ditemukan oleh Cheang Heng.
Alat ini terdiri dari kepala ular naga dengan bola dimulutnja. Ular naga ini ditempatkan pada
keempat djurusan angin. Djikalau djurusan gelombang itu arah timur-barat maka bola jang

berada dalam mulut uar naga sebelah barat jang jatuh. Bola ini kemudian akan djatuh
dimulut katak jang ditempatkan dibawah ular naga tsb. Seismoskop semacam ini juga dikenal
di Eropa abad 18. Alat ini adalah sebuah bak jang diberi beberapa terusan menurut djurusan
angin tertentu. Bak ini berisi air raksa. Terusan-terusan tadi berada diatas permukaan air
raksa. Djikalau terjadi gempabumi arah timur-barat misalnya, air raksa akan keluar melalui
terusan sebelah barat. Banyaknya air raksa yang keluar manggambarkan kekuatan
gempabumi.
Alat tulis yang akan mencatat getaran bumi, seharusnya terletak pada benda yang dalam
keadaan diam, meskipun tanah disekelilingnya bergerak. Benda ideal itu disebut massa
stationer. Pada seismograf massa demikian ditentukan oleh sebuan bandul. Rumusnya
dimana T adalah perioda dan I adalah panjangnyaa bandul .
Pada bandul yang panjang, getaran bumi tidak akan mempengaruhi gerak bandul itu. Akan
tetapi dikalau perioda getaran bumi sama dengan perioda bandul, maka bandul itu akan
melakukan gerakan tersendiri disebabkan oleh gejala resonansi. Kesukaran yang
digambarkan dapat dipecahkan dengan pemasangan yang disebut bandul horizontal. Prinsip
ini disebut prinsip Van den Bosch dengan rumus :
2.2 Registrasi mekanik, registrasi fotografi, registrasi galvanometer
Pada registrasi mekanik dipakai kertas arang, dan pada umumnya registrasi ini tidak begitu
baik. Tekanan pada jarum pada kertas arang itu harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
akan merusak kertas. Pada registrasi optik dipasang sistem lensa pada seismograf. Cahaya
kemudian dikonsentrasikan pada kertas yang peka cahaya. Berkas cahaya ini diatur dengan
pertolongan kaca. Keuntungan pada registrasi ini tidak ada gesekan, sebagaimana registrasi
mekanik.
Registrasi galvanometer pembesaran catatan dapat dilakukan tanpa batas, dan keuntungannya
ialah tidak terdapat persentuhan mekanik. Registrasi ini dilakukan pada suatu lapangan
magnit yang tetap. Suatu kumparan kawat berhubungan dengan massa stationer. Karena
penyimpangan sedikit saja maka akan terjadi arus induksi yang dialirkan dengan pertolongan
galvanometer dan dicatat secara optik. Lain dari pada perbaikan registrasi telah dipikirkan
juga cara penambakan untuk mengelimir bandul. Ini ditemukan oleh Wiechert pada tahun
1898. Kita kenal beberapa cara penambakan dengan zat cair dan penambakan
elektromagnetik. Pada penambakan hawa dipasang suatu alat penghisap (silinder), dengan
lempeng yang kecil pada bandul. Karena gerak-gerak yang terjadi selama gempabumi, maka
hawa ditekan, dan tekanan yang terjadi terjadi mendorong kembali penghisap (bandul) yang
sedang bergerak tadi. Dengan jalan demikian gerak bandul dapat direduksikan. Pada

penambakan zat cair, pada bandul dipasangkan suatu lempeng yang terletak pada zat cair
yang berat misalnya minjak. Gerak lempeng atau gerak bandul dengan jalan demikian dapat
direduksikan. Pada penambakan elektromagnetik maka bandul itu dihubungkan dengan suatu
lempeng tembaga yang terletak diantara pola magnet ladam. Jikalau terjadi gerak, maka akan
terbentuklah arus foucault yang bekerja menahan gerak bandul tadi.

TABEL XXIV PENYEBARAN STASIUN GEMPABUMI


Negara
Jerman

jumlah stasiun
20

Inggris, Irlandia

20

Italia

40

Perancis

10

Belanda, Belgia, Swiss

10

Jepang

100

Spanyol, Portugal

15

Jugoslavia

10

Daftar dibawah ini menunjukkan tempat stasiun dan jarak yang sesuai untuk pencatatan.
TABEL XXV
TERHADAP

TERHADAP

JARAK

BAGIAN

EROPA

AS

TIMUR LAUT

KALIFORNIA

8000 12000 KM

DJAWA

ASIA TENGAH

NUSA AMERIKA

TENGGARA

SELATAN

15000

BARU
AFRIKA TIMUR
EROPA SELATAN
KALIFORNIA

PILIPINA
DJEPANG
18000 SELANDIA BARU

JEPANG
SELANDIA

AMERIKA
TENGAH

TERHADAP

MEKSIKO
DJAWA

NUSA AMERIKA

KM

TENGGARA

SELATAN

Omori adalah ahli seismologi djepang telah dapat menetapkan bahwa pelopor pertama
merupakan gelombang jang berperioda ketjil (1 10 detik) dan beraplituda ketjil, pelopor
kedua pada umumnja berperioda lebih besar ( 10 detik atau lebih) dan beramplituda jang
lebih besar.
Rumus laska :
=(SP)1
Dimana adalah jarak episentral dalam megameter ( 1 megameter = 100km ), ( S P )
adalah perbedan waktu tibanya gelombang pertama dan kedua dalam menit .
Pada jarak episentral 100 derajat 145 derajat biasanya terdapat banyak sekali gelombang yang
dipantulkan ialah gelombang PP. Sebagaimana telah dijelaskan diatas daerah antara 150
derajat 145 derajat adalah daerah vacum untuk gelombang P. Daerah ini disebut zone
bayangan. Ada dua cara untuk melakukan penyelidikan seismik terpakai ini, ialah dengan
cara pembiasan (cara refleksi) dan cara pemantulan (cara refleksi). Seismograf A1, A 2, A 3, A 4
di pasang sebelah menyebelah dari titik eksposisi. Dengan pertolongan bayangan virtail S
dari sentakan yang di pantulkan dengan gampang dapat dihitung.
Berdasatkan jarak SP, kecepatan perambatan V, dan waktu t p maka dalam dan kemiringan
bidang diskontinu dengan rumus sbb:
tg =
=
Sin =
Sudut

=
adalah kemiringan pada jurusan deretan seismograf-seismograf. Sedangkan sudut

yang sebenarnya dapat dihitung dengan pertolongan satu atau dua penampang pada jurusan
yang berbeda melalui titik eksplosi yang sama.
Gejala seismik di Indonesia
Kepulauan Indonesia merupakan daerah seismik yang penting karena 1/10 dari jumlah gempa
bumi terjadi di daerah ini. Daerah-daerah seismik di Indonesia adalah lautan Kalimantan
Timur dan sebelah selatan pulau Jawa, selat sunda, laut sekeliling Sulawesi, lereng utara
pegunungan Irian Barat dan sekeliling laut Banda. Episentrum didaratan terletak sepanjang
patahan Semangko di Bukit Barisan Sumatra (misalnya saja gempabumi Tapanuli 1892,
Kerintji 1909. Daratan tinggi Padang 1926, Liwa 1933).
TABEL XXVII
GEMPABUMI BESAR DI INDONESIA
Gempabumi

Waktu

Sangihe

1913

Bali

1917

Kalimantan Timurlaut

1923

Selat Sagewin

1923

Dataran tinggi Padang

1926

Minahasa

1932

Liwa (Sumatra Selatan)

1933

Pengamatan-pengamatan stasiun-stasiun gempabumi diluar negeri sangat penting untuk


Indonesia dan sebaliknya. Indonesia adalah anggota Uni Internasional Geodesi dan Geofisika
dimana ilmu seismologi itu termasuk.
Gempabumi dan struktur kerakbumi Indonesia
Bentuk kerak bumi dari dekat berdasarkan penyelidikan kecepatan merambat gelombanggelombang gempabumi longitudinal, sebagaimana telah dilakukan oleh Gutenberg. Dalam
kerak bumi kristalin yang bersifat granit, kecepatan gelombang longitudinal bertambah dari
6km/detik dibagian atas menjadi 6,75 km/detik dari permukaan bumi. Pada dalam 15 km,
kecepatan ini berkurang sampai mencapai minimum 5,5 km detik pada jarak antarab 20 dan
25 km. Pembagian kerakbumi menurut gambar Gutenberg adalah lebih mendetail daripada
pembagian Holmes yang sederhana yang telah kita pelajari dulu. Pada pembagian Gutenberg
ini kita lihat adanya sekurang-kurangnya 3 lapisan utama, ialah kerak hablur dengan susunan
granit, suatu lapisan intermedier bersusunan basalt dan lapisan hablur yang bersusunan
ultrabasa, ialah peridotit.

Gempabumi dangkal terjadi pada lapisan-lapisan bumi diatas

bidang diskontinu Mohorovicic. Gempabumi intermedier mungkin berpangkal didaerah


peralihan antara zone hablur ultra-basa dan substratum amorf. Sedangkan gempabumi dalam
terdapat didalam substratum ini. Gempabumi dangkal terdapat disebelah tenggara Hokkaido,
sekitar samudera Pasifik, gempabumi intermedier letaknya lebih kedalam ialah dipulau
Hokaido, sedangkan gempabumi dalam terletak lebih kearah benua Asia.
Penyebaran geografi episentrum-episentrum gempabumi
Taksiran-taksiran kasar dari Sieberg menyatakan bahwa jumlah gempabumi kuat ataupun
yang lemah diseluruh dunia adalah kira-kira 9000, yang berarti rata-rata 1 gempa adalah 1
jam. Dari jumlah ini maka 5000 adalah gempabumi makroseismik. Seperempat abad lamanya
Montessus de Balore mengumpulkan berita-berita gempabumi dari seluruh dunia. Ketentuanketentuan makroseismik ini seluruhnya berjumlah 17000 buah.

Kesimpulan utama dari penyelidikan Montessus de Balore ialah bahwa kita dpat
membedakan daerah yang kaya akan gempabumi dan daerah yang tak ada atau kurang
gempabumi. Menurut Montessus de Balore maka daerahj-daerah dengan jumlah 100 getaran
makroseismik tiap tahun. Daerah-daerah samudera pada umumnya bukan merupakan daerah
seismic,terkecuali samudera Atlantik. Hiposentrum-hiposentum disin terletak sebagian besar
pada punggung dalam samudera Atlantik.
Dalam memperhatikan penyebaran geografi daerah-daerah gempabumi akan terlihat oleh kita
bahwa sebagaimana juga dalam penyebaran gunung-gunung apin kita lihat dua zone yang
aktif ialah zone Sirkum Pasifik dan zone Mediteran. Kedua daerah yang labil ini mempunyai
tempat pertemuannya di Indonesia, sehingga kepulauan kita ini merupakan daerah yang
hyperlabil. Persamaan letak daerah-daerah gempabumi dan gunung api bukan disebabkan
karena letusan gunung api itu menyebabkan gempabumi. Struktur kulit bumilah yang
menyebabkan kedua gejala ini terdapat dalam zone-zone yang sama.
Di dalam kedua zone ini pun terdapat perbedaan relief terbesar di dunia ialah pegununganpegunungan tinggi, yang tak jauh letaknya dari lekuk-lekuk laut dalam, misalnya saja
gunung-gunung salju di Irian (4000 m), yang berdekatan dengan letak Mindanau ( 10.000
m),dan laut dalam disebelah barat Amerika Selatan yang berdekatan letaknya dengan
pegunungan Andes.

BAB 22
Ilmu Geotektonik
Ilmu geotektonik mempelajari struktur-struktur geologi setempat, dalam hubungannya
berkaitan dengan struktur regional dan dengan semikian berusaha memberikan sintesa
tentang sejarah perkembangan kerak bumi di suatu tempat. Ilmu ini mempelajari tentang
struktur besar seperti geosinklin dan geantiklin.
Pengetahuan tentang geotektonik bukan saja mempelajari bentuk kerak bumi tetapi juga
mempelajari stratigrafi. Tektonik merupakan gejala asal endogen. Yang terjadi akibat dari
gaya endogen ini yaitu terjadinya pengangkatan dan di daerah lain terjadi gerak menurun
sehingga menyebabkan daerah tersebut tergenang air laut. Pengangkatan yang dilakukan oleh
gaya endogen akan menyebabkan terbentuknya orogen. Proses orogenesis ini membentuk
pegunungan berangkai yang pada umumnya terdiri dari struktur lipatan atau patahan.
Pengangkatan jalur kerak bumi sehingga menjadi pegunungan dapat pula berlaku dengan
sangat lambat sekali dan meliputi daerah yang sangat luas. Proses ini dikenal dengan sebutan
orogenesis. Gerak orogenesis berjalan relatif cepat dari proses epirogenesis. Proses
epirogenesis akan membentuk perhubungan kerak bumi yang membentuk kubah. Ketika
terjadi erosi maka struktur inipun akan membentuk pegunungan.
Gejala pembentukan pegunungan merupakan suatu gerak lingkaran yang yang silih berganti
peristiwa ini disebut sebagai daur geologi. Daur ini meliputi proses gliptogenesi, litogenesis,
dan orogenesis.
1.

Pengertian geosinklin
Cekungan geosinklin merupakan endapan sediment tebal dimana sewaktu pengendapan,
dasar lekuk ini berada dalam keadaan yang menurun. Dari cekungan inilah pegununganpegunungan mulai terbentuk. Pegunungan ini terbentuk karena adanya sedimen klastika. Hal
ini banyak ditemukan di pegunungan Alpina, Himalaya, Ural, Andes dan pegunungan
Korlidera di Amerika Utara.

2.

Pembentukan Pegunungan dan Aktivitas Magma


Didalam suatu pegunungan berangkai seringkali ditemukan batuan beku yang berbeda
komposisinya. Yaitu basa dan asam (intermedian).

Daur geologi biasanya dimulai dengan pembentukan geosinklin dimana terjadi pengendapan
sediment. Pada waktu inilah aktivitas magma yang pertama yang disebut Initiale vulkanismus
(vulkanisme pertama). Magma ini berada dalam bentuk instrusi atau ekstrusi dan batuan yang
dibentuk pada umumnya adalah batuan basa sampai ultra-basa misalnya peridotit, gabrobasalt
dan sebagainya. Kumpulan batuan ini disebut ophiolit. Setelah instrusi batuan basa ini maka
lapisan sediment itu diperas, disesar dan dilipat. Kemudian terjadilah pengangkatan yang
biasanya bersamaan dan disusul oleh pembentukan batuan masam sampai intermedier seperti
granit, granodiorit dan tonalit gejala demikian disebut synorogene plutonismus atau
plutonisma sinorogen. Batuan-batuan ini akan membentuk bakolit yang besar seperti pluton
sierra. Di Indonesia batuan ini terdapat di sepanjang baukit barisan
Pada akhir pembentukan pegunungan maka akan terjadi kembali aktivitas yang dikenal
dengan nama subsequente vulkanismus. Gejala ini masih dapat dilihat pada pegunungan
lipatan sekarang yaitu aktivitas vulkanis sepanjang zona meditera dan zona sirkum pasifik.
Batuan vulkanik yang dihasilkan pada umunya yaitu andesit, dasit, dan riolit. Batuan ini erat
hubungannya dengan batuan diorit, kwarsa diorite dan granit.
Jika kerakbumi telah mulai dikonsilidasikan maka akan terjadi aktivitas magma terakhir yang
disebut finale vulkanismus (vulkanisme penutup). Hasilnya yaitu basalt yang biasanya keluar
melalui patahan atau celah di dalam bumi.
Dalam suatu pegunungan dalam daerah tertentu dapat ditemukan batuan dari provinsi
petrografi yang berbeda dan dibentuk dalam waktu yang berbeda pula.
Di Indonesia gejala ini dapat ditemukan di bukit barisan. Di samping itu kerakbumi Indonesia
menunjukkan struktur berzona pegunungan. Pegunungan tertua terletak di daerah asia dan
yang termuda terletak di daerah samudera. Provinsi petrologi terbatas pada penjabaran ruang
dan waktu.
Unsur-unsur struktur geologi dan provinsi petrologi berhubungan dengan:
a.Pulau chrismas yang muncul dari samudera Indonesia yang mempunyai kedalaman 5000
m adalah suatu gunung api yang telah mati. Gunung ini pernah aktif pada zaman tersier
tua dan menghasilkan lava yang dapat di golongkan kedalam suite atlantik.
Punggung submarine adalah suatu pegunungan yang sedang muncul di atas

b.

permukaan laut. Ditempat ini sedang dibentuk suatu punggung ge-antiklin dari
geosinklin. Punggung ini merupakan lanjutan dari punggung submarine di Sumatera
Barat seperti pulau Nias, Siberut, dan Mentawai.
c.Daerah penghubungan geantikin dari kerak bumi yang membentuk poros dari pulau jawa
dan sumatera. Diatas geantiklin ini terdapat sejumlah besar gunung api yang kini masih

aktif. Gunung api ini termasuk kedalam gunung api strato yang bersifat eksplosif yang
menghasilkan lava dan tufa.
d.
Dibagian utara pulau jawa terdiri dari suatu cekungan sedimen yang terletak antara
punggung geantiklin jawa selatan dan tanah sunda. Jalur ini terjadi pada zaman kwater
aktivitas vulkanik. Bahan bahan yang dihasilkan adalah batuan yang digolongkan
kedalam propinsi petrologi mediteran.
e.Disebelah utara pulau jawa terdapat tanah sunda yang sebagian besar telah digenangi air
laut. Di pulau karimunjaya dan Sukadana ditemukan batuan basalt,
Sebagai kesimpulan tentang hubungan struktur pegunungan dan aktivitas magma dapat
dikatakan bahwa di daerah muka pegunungan (samudera Indonesia) terdapat provinsi
petrografi atlantik, di daerah geosinklin (busur luar) terdapat suite ophiolit. Di daerah
geantiklin (busur dalam) terdapat suite pasifik, dibagian konkaf dari busur vulkanik terdapat
varieta suite mediteran dan akhirnya didaerah belakang pegunungan terdapat basal.
3.

Pembagian Pegunungan Menurut Tipe

Pegunungan dapat digolongkan dalam pegunungan lipatan dan pegunungan patahan. Cloos
menggolongkannya sebagai berikut:

Pegunungan kelopak
Pegunungan Lipatan
Pegunungan lipatan-patahan
Pegunungan blok
Horst dan Graben
Pada dasarnya lembah yang dibentuk oleh gaya tektonik ini mempunyai dinding curam dan
lurus jalannya. Sedangkan lembah yang dibentuk oleh erosi mempunyai jalan yang berlikuliku.
Menurut E. Suess disebabkan oleh gaya tarikan maka terjadilah patahan dalam kerakbumi.
Karena adanya patahan ini maka magma keluar dari waduk magma, sehingga tempat ini
menjadi vacuum, sebagian dari kerak bumi akan runtuh dan ditempat inilah akan terjadi
graben.
4. Zona Patahan Semangko
Punggung pulau sumatera terdiri dari penggabungan besar kerak bumi yang dikenal dengan
nama geantiklin bukit barisan. Diatas bukit barisan terdapat sistem patahan yang dikenal
dengan nama zona patahan semangko.
Sepanjang bukit barisan ditemukan perisai atau tumor yang diatasnya terdapat sejumlah besar
graben. Tumor yang terkenal sepanjang zona semangko ini adalah tumor gendongsurian di
Sumatera Selatan, tumor batak d Sumatera Utara.

Bentuk graben yang terletak diatas kulminasi bukit barisan ini bentuknya tidak memanjang
akan tetapi sering berbentuk segi empat. Hal ini terjadi karena graben telah terganggu oleh
ledakan vulkanik kemudia membentuk depresi vulkano-tektonik. Patahan semangko
mengandung batu apung. Hal ini disebabkan karena patahan ini terletak di daerah orogen dan
besar kemungkinan batuan lelehan masam ini bersumber pada batuan granit yang terletak
dibawahnya.
Sebagian dari patahan semangko yang terletak antara Liwa dan Kota Agung yang panjangnya
kira-kira 45km dan lebarnya 10km dan diisi oleh bahan vulkanik masam dan intermedier.
Daerah patahan semangko yang terletak antara Bukttinggi dan kotacana terkenal nama zona
patahan ulu aer. Panjang patahan di daerah ini kira-kira 550km. sebagian ahli berpendapat
bahwa patahan semangko ini beberapa tempat adalah sesar mendatar.
5. Zona Patahan Afrika Utara dan Afrika Timur
Sistem patahan ini panjangnya sekitar 6000 km memanjang dari Afrika Selatan sampai
Palestina dan terletak antara 15o LS dan 37o LU. Merupakan patahan terbesar di dunia.
Disekitar patahan ini tersebar sejumlah besar bahan-bahan vulkanik dalam bentuk basalt
datartinggi.
Disebelah selatan terdapat suatu graben dimana terletak danau Nyassa. Panjang daerah ini
sekitar 400 mil dan lebarnya 50 mil, dasarnya diujung sebelah utara 700 kaki dibawah
permukaan airlaut indonesia. Disebelah barat laut terletak sistem graben dengan danau
Tanganyika dan danau Albert. Besar graben ini hampir sama dengan graben Nyassa.
Dalamnya sekitar 1 mil dan dasarnya 2000 kaki di bawah permukaan samudera Indonesia.
Sitem graben ke tiga mengandung danau Rudolf, stefani dan bermuara dilaut Merah. Suatu
sistem yang menghubungkan Laut Merah dan danau Rudolf di Kenya. Dinding graben ini
curam dan perbedaan tinggi antara dinding dan dasarnya dapat mencapai 6000 kaki. Lebih
daripada garaben kenya ini antara 30 dan 40 mil. Graben laut merah panjangnya sekitar 2000
km dan lebarnya 300 km dan dalamnya sekitar 2300 km.
Zona patahan di Afrika ini menurut Kossmatt diterangkan dengan teori Wagener ialah karena
pergesaran kontinen, karena sebagian besar kontinen Afrika lebih cepat bergearak daripada
bagian yang lain. Akibatnya ialah terjadi robekan yang sangat besar dalam kerak bumi dalam
bentuk graben.
6. Basin ranges di Amerika Utara

Sebagian besar dari negara bagian Nevada. Utah Barat, Oregon, Idaho Arizona, New
Meksiko, Texas Barat dan Kalifornia Timur di Amerika Serikat terdiri dari rangkaian
pegunungan-pegunungan yang terasing dan dipisahkan oleh daratan daratan padang pasir
dan lekuk- lekuk.
Beberapa pegunungan ini rendah, akan tetapi mencapai tinggi lebih dari 4000 meter dan
panjang 150 km. Daerah ini merupakan blok-blok kerak bumi yang diangkat dan dipisahkan
satu dengan yang lainnya oleh bidang-bidang patahan. Gerak vertikal ini awalnya terjadi
perbedaan tinggi 2 mil antara bagian yang tinggi dan terendah. Salah satu daerah yang
menurun ini disebut Lekuk Besar (Great Basin).
7. Pegunungan blok skandinavia
Prisai Skandinavia meliputi darah Swedia, Finlandia dann sebagian dari Rusia. Ditemukan
batuan-batuan tua di Eropa dan bercirikan struktur patahan. Batuan disini adalah PraKambrium, sejak zaman ini daerah ini tidak pernah lagi mengalami gerak lipatan. Dibagian
atas dari daerah prisai ini terdapat patahan dan sesar turun.
8. Pegunungan Jiwo dan pegunungan Kidul di Jawa Tengah.
Kedua pegunungan ini merupakan contoh dari pegunungan patahan atau pegunungan blok.
Ditemukan batuan pra tersier yang terdiri dari batuan meteamorf dan diatasnya terletak
sedimen berumur Eosen, Miosen dan Pleistosen. Batuan sedimen disini berkali kali
mengalami orogenesis ialah pada zaman kapur, Paleogen, Neogen, dan Kwarter. Gejala ini
disebabkan oleh gerak-gerak patahan yang menyebabkan terjadinya struktur blok. Gerakgerak dari blok ini berbeda-bedad jadi membentuk daerah patahan dengan horst dan graben.
9. Pegunungan lipatan-patahan di Jerman Tengah dan Utara
Pegunungan lipatan-patahan adalah suatu bentuk peralihan antara struktur patahan dan
struktur lipatan. Yang terkenal ialah pegunungan Saxon, tipe deformasi pegunungan ini
tidaklah sangat beraturan, terdapat sedimen yang terlipat, akan tetapi juga menunjam. Hal ini
disebabkan karena gaya tangential dengan komponen gaya vertikal( turun-naik).
11. Lipatan besar
Graben dan Hors terletak diatas suatu struktu pembubunga dalam kerak bumi, disebut lipatan
besar. Lipatan besar ini sering bersamaan letaknya dengan lekuk-lekuk besar pula. Istilah
lipatan besar yang lain yakni geotumor, kubah, undasi, dan lain-lain. Terjadinya lipatan besar

karena perpindahan magma secara besar-besaran didalam bumi, struktur daripada lipatan
besar ini adalah setangkup, sedangkan lipatan-lipatan biasa pada umumnya tak setangkup.
12. Pegunungan lipatan
Bentuk pegunungan lipatan sangat berbeda-beda . pegunungan Jura misalnya mempunyai
bentuk busur sedangkan pegunungan Pyrenea, Kaukasus dan Ural adalah lurus. Didalam
pegunungan lipatan terdapat lipatan miring, lipatan menggantung, dan lipatan rebah.
13. Pegunungan Jura
Yang khas dari morfologi pegunungan Jura ialah terdapatnya persamaan antara topografi dan
struktur geologi pegunungan ini. Sebuah bukit bertindih tepat letaknya dengan suatu anttiklin
sedangkan lembah-lembah bertepatan letaknya dengan suatu sinklin.
Pegunungan Jura terdiri dari berkas lipatan yang berbentuk busur. Bentuk lipatan disini tidak
begitu sederhana bentuknya sebagaimana diduga sebelumnya.
Dibawah lapisan jura kelihatan formasi yang lebih tua yaitu trias. Trias terletak diatas lapisan
yang lebih tua yang dinamakan perm.
14. Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera
Pegunungan ini memanjang dari Aceh sampai Lampung sekitar 1650 km. Pegunungan ini
merupakan geantiklin dan diatasnya merupakan patahan semangko. Didaerah Jambi terdapat
struktur kelopak dalam lapisan-lapisan Permo-Karbon. Terdapat batuan granit, yang
menandakan aktivitas magma yang kuat di pegunungan ini. Disebelah barat pegunungan ini
terdapat sedikit antiklin Tersier berbentuk sepanjang dataran pantai yang sempit.
Pegunungan bukit barisan dibentuk oleh dua fase lipatan utama yaitu yang terjadi pada akhir
zaman Kapur(fase Laramis) dan pertengahan zaman Tersier.
15. Struktur Kelopak di Timur
Brouwer membagi satuan struktur di Timor sebagai berikut:
Kompleks fatu
Merupakan kompleks sekis dan palelo bukan merupakan sisa satu kelopak yang dahulu

berhubungan akan tetapi sebagai masa berbentuk lensa yang terdapat dalam seri sonnebait.
Seksi hablur dengan komplesk palel spilit
Seri sonnebait yang mencesar diatas seri kekneno
Seri ofu
Seri kekneno
Massif massif hablur dan batuan yang digolongkan kedalam dasar sutochton. Bentuk dari
massif hablur di timor ini sebagian besar adalah hasil dari tektonik sesar sungkup.

De waard menerangkan struktur kelopak di timor bukan semata-mata karena tekanan


tangensial sebagaimana yang terjadi pada kelopak penninikum akan tetapi terjadi karena gaya
gravitasi. Gaya ini menyebabkan terjadinya pergeseran batuan sedimen dan pergeseran ini
akan menyebabkan terjadinya kelopak. Dalam profil, struktur demikian biasanya
memperlihatkan lapisan tipis dibagian belakang dan penebal dibagian muka dari kelopak.
Batuan kristalin dipulau timor juga mengalami deformasi yang disebabkan oleh sesaran
kelopak yang terletak diatasnya. Batuan ini mengalami patahan, geseran, pembentukan breksi
tektonik, dan lain sebagainya.

BAB 23
Pendahuluan Dalam geologi sejarah masih ada beberapa pokok yang masing-masing
mempunyai lapangannya sendiri-sendiri, tetapi satu sama lain erat pertaliannya. Bagianbagian sejarah itu antara lain, Stratigrafi, Paleontologi, Paleogeografi, Paleoklimatologi.
Untuk tiap-tiap bagian dengan singat akan diberikan definisi sedangkan pembelajaran yang
panjang lebar lebih dimuat dalam satu bab atau lebih. Arti sediment bagi Geologi Sejarah
Sebagaimana telah kita ketahui pada pokoknya semua sediment itu berasal dari batuab-batuan
hablur. Batuan-batuan itu terpengaruh oleh atmosfera karena selalu berhubungan. Oleh
karena itu lapuk dan hancur batuan-batuan itu dalam bagian-bagian pembentukannya atau
sebagian berubah menjadi garam yang dapat larut dalam air. Air yang mengalir terjadi dari
hujan, salju, embun mengangkat bahan yang telah lapuk itu dan mengendapkannya ke tempat
lain. Jadi proses itu terdiri dari pelapukan, pengikisan, pengangkutan dan pengendapan.
Selama proses ini terjadilah pemilihan pada bahan yang semula. Demikian bahan yang lebih
kasar serta lebih berat diendapkan lebih dekat kepada tempat asalnya dibandingkan dengan
bahan yang lebih halus dan lebih ringan. Transgresi dan Regresi Muka laut tudaklah betul-

betul tetap terhadap daratan. Dalam kerakbumi ada gerak naik turun yang perlahan-lahan
tidak hanya terdapat di daerah yang kecil seperti halnya geosinklin, tetapi yang
mempengaruhi bagian besar benua dan samudera. Gerak itu dinamakan gerak epirogenesis.
Transgresi serta Regresi mempengaruhi pengendapan dalam cekungan epikontinen. Pada
waktu Transgresi kita jumpai pengendapan di laut sedangkan pada suatu Regresi terjadilah
pengendapan air tawar. Atau mungkin tidak terjadi pengendapan melainkan pengikisan/erosi.
Perlapisa Sedimen Suatu cirri segala sediment satu-satunya yang terdapat pada semua jenis
perlapisanya, sehingga boleh kita sebut batuan berlapis atau sediment. Kata lain lapisan
adalah kata latin stratum atau satuan sediment, yaitu bagian daripada pengendpan yang
terbentuk selama susunan kimia dan fisika yang sama. Jadi sebetulnya untuk pengganti kata
berlapis dapat pula diapakai kata berstratum. Melamparnya suatu lapisan kerarah mendatar
ditentukan oleh luasnya cekungan. Pada suatu tempat tertentu terhentilah lapisan itu, biasanya
setelah beragsur-angsur menjadi tipis. Kita katakana sekarang, bahwa lapisan tadi membadji
(berbentuk baji) Perlapisan Sejajar dan Perlapisan Tidak Sejajar Pada kebanyakan lapisan
bidang-bidang lapisanya dapat dikatakan sejajar satu sama lainya yang kita namakan
perlapisan sejajar. Akan tetapi lapisan tersebut membentuk sudut. Perlapisan bersudut
tersebut dapat terjadi sewaktu pengendapan. Perlapisan primer yang tidak sejajar biasanya
adalah suatu akibat gerak yang timbul dalam air atau di udara selama pengendapanya.
Apabila aira atau udara itu bergerak dengan cepat maka pada jarak pendek terjadi perubahanperubahan suasana pengendapan. Gelembur Gelombang Bentuk bidang-bidang lapisan juga
terpengaruh oleh gerak-gerak yang ada di zat antara. Tetapi dibagin yang dangkal sepanjang
pantai pada pemukiman pasir terlihat pola gelombang. Gelembur-gelembur itu disebabkan
karena gelombang dalam air atau karena mengalirnya air waktu pergantian pasang.
Gelombang dalam pasir itu dapat juga terjadi karena mengalirnya air sungai, atau karena
mengalirnya udara melalaui permukiman batuan terlepas berbutir halus(pasir). Kejadian yang
sering kali ditemukan pada batuan yang berlapis disebut graded bedding yang dapat kita
terjemahkan dengan pelapisan pilihan. Lapisan-lapisan menunjukkan perubahan besaran
butir, maksudnya ialah dibagian terbawah lapisan batuan lapisan butiran itu berbutir kasar
dan dibagian teratas berbutir halus. Graded bedding itu terjadi akibat dari perubahan suasana
zat antara yang mengendapkannya, hal ini mungkin terjadi karena berubahnya kecepatan arus
dan oleh karena itu berubah pula daya angkut. Ha ini terjadi dalam air yang cukup dalam,
karena disini tak dapat terjadi pelapisan diagonal. Pada proses terjadinya graded bedding
sangat jelas dalam lapisan-lapisan yang ketika sedang terbentuk terpengaruh oleh suasana
iklim yang khas disekitar selubung es (varva). Dapat dikemukakan bahwa perlapisan pilihan

itu adalah khas untuk sedimen-sedimen tipe grauwacke, yaitu campuran antara batupasir
dengan lempung. Karena perlapisan itu khas untuk suasana setempat yang selama
pengendapan itu tidak tetap, maka lapisan-lapisan yang bergraded bedding yang tersusun
hingga beberapa ratus, bahkan beberapa ribu meter tebalnya menunjukkan gerak turun dari
dasar selama pengendapan. Rekahkerut dan lekang Pada bidang-bidang lapisan kadangkadang kelihatan keistimewaannya, termasuk keistimewaan yang banyak terdapat ialah
lekang atau yang dinamakan pula rekahkerut. Rekahkerut terjadi pada waktu sedimen
lempungan berhubungan dengan udara. Terjadinya perlapisan. Sebabsebab perlapisan itu
kerapkali terang, tetapi pada beberapa hal belum dapat ditemukan keterangan. Seperti yang
berikut ini adalah yang banyak terdapat pada batuan-batuan klastika : 1. Perubahanperubahan dalam keadaan iklim. 2. Perubahan-perubahan dalam dalam daya angkut air. 3.
Perubahan-perubahan pada muka laut. 4. Pengaruh-pengaruh kimia. 5. Gerak naik didaerahdaerah yang ada erosi. 6. Perlapisan karena jasad-jasad. Asas stratigrafi Dalam geologi,
perlapisan merupakan suatu pertolongan yang penting baik untuk penentu perubahanperubahan dalam hubungan ruang, maupun dalam hubungan waktu. Dalam hubungan ruang,
karena perlapisan itu menunjukkan arah primer, yaitu mendatar. Dalam hubungan waktu,
karena suatu lapisan itu terbentuk selama waktu tertentu, sehingga urutan lapisan-lapisan
menggambarkan urutan waktu-waktu pula. Asas stratigrafi yang sederhana berbunyi : pada
suatu urutan lapisan-lapisan batuan endapan, maka lapisan-lapisan yang ada dibawah selalu
lebih tua dari pada lapisan yang ada diatasnya. Statigrafi dan korekasi Jadi stratigrafi
merupakan cara memberikan urutan lapisan-lapisan sedimen kearah vertical disuatu daerah
tertentu denganmempergunakan asas stratigrafi dan menghubungkan dengan urutan waktu.
Urutan-urutan stratigrafi diberbagai kerakbumi harus dibanding-bandingkan, dan bagianbagian yang terbentuk dalam waktu yang bersamaan (sinkron) harus diketahui, tindakan ini
disebut mengkorelasikan atau menasabahkan. Dalam bagian-bagian kerak bumi yang tidak
termasuk cekungan persedimen yang sama ataupun juga apabila letaknya berjauhan, maka
dalam waktu yang sama tidaklah terbentuk batuan-batuan yang sama pula. Stratigrafi
sedimen mendatar Urutan batuan-batuan sedimen yang mendatar dapat kita lihat, jika
didaerah itu telah terkikis oleh erosi, sehingga terjadi suatu timbunan atau relief, terutama
didaerah lembah sungai kikisan itu terlihat jelas.n dalam grand canyon,lembah yang terjadi
karena penorehan oleh sungai Colorado di Amerika utara, dapat kita lihat suatu urutan
batuan-batuan yang telah diendapkan mendatar yang tebalnya 2000 meter. Stratigrafi dalam
lapisan terlipat Kita dapat menetukan keadaan itu karena suatu kejadian yang menguntungkan
yaitu : letak sedimen-sedimen yang semua mendatar pada banyak tempat dikerak bumi telah

terganggu dan kini membentuk suatu sudut dengan muka bumi. Lipatan adalah suatu gejala
umum pada Sedimen-sedimen. Karena itu dapat kita gunakan korelasi pada urutan-urutan
sedimen yang lebih besar kearah vertical daripada sedimen-sedimen yang hanya terdapat
pada arah mendatar. Satuan-satuan pengendapan Satuan batuan berlapis yang terkecil dapat
kita amati sewaktu bekerja dimedan ialah lapisan. Pada pekerjaan yang mendalam, setiap
lapisan yang kita jumpai dapat kita tandai dengan suatu lambang atau tanda peta yang serasi
untuk keperluan itu.

BAB 24
PERKEMBANGAN HIDUP DAN PENGERTIAN WAKTU NISBI
Definisi paleontologi
Penyelidikan fosil dinamakan ilmu paleontologi sebagai suatu lawan dari pada
penyelidikan makhluk zaman sekarang yaitu neontologi ( dari kata Yunani : poloios = tua,
kuno ; onto = yang ada, hidup ; logos = pengertian, ilmu ; neos = baru).
Agar dapat mempelajari paleontologi denbgan hasil-hasil yayng memuaskan, maka
perlulah pengetahuan sekedarnya tentang hal-hal jasad hidup. Biologi (neontologi) adalah
suatu pelajaran yang perlu untuk pendahuluan pelajaran paleontologi. Bagi ahli biologi (ahli
neontologi) pengetahuan sekedarnya tentang paleomtologi dan perkembangan kerak bumi itu
perlu.
Tentang fosil dan proses memfosil
Seperti yang sudah kita definisikan fosil sebagai sisa-sisa atau bekas-bekas jasad
yang terpendam ataupun diliputi oleh sedimen. Jasad hidup itu jumlahnya sangatlah besar.
Menurut perhitungan, dalam lapis tanah yangg teratas (25 mm) saja sudah terdapat sisa-sisa

jasad yang dapat dilihat dengan mata 1.000.000 sisa jasad asal binatang dan 2.000.000 sisasisa jasad asal tumbuhan dalam tanah hutan, sedangkan tanah rumput menghasilkan tidak
kurang dari 13.000.000 sisa jasad asal binatang dan 34.000.000 sisa jasad asal tumbuhan pada
sebidang tanah yang sama luasnya (acre = + 4050 m2 ).
Akan terdapat fosil dalam jumlah banyak dalam sedimen, tetapi tidaklah demikian
halnya beberapa sedimen samasekali tak mengandung fosil ( steril, hampa-fosil) hanya
sedikit sedimen yang kaya akan fosil. Sedimen yang kaya pun tidak mengandung semua
jasad, baik mengenai jenis maupun mengenai individu, yang oada waktu sekarang ditemukan
hidup dalam lingkungan yang dapat diperbandingkan.
Tidak lebih dari sebuah diantara 1000 individu yang dapat menjadi fosil. Sebabnya
ialah : 1) Jasad itu hanyalah dapat menjadi fosil setelah mati, 2) Sebagian besar jasad-jasad
menjadi mangsa jasad lainnya, sehingga lenyaplah segala bekas, 3) Jasad yang tidak dimakan
binatang lain, biasanya mengalami oksidasi, pembusukan atau proses-proses penghancuran
kimia dan fisika atau proses-proses lainnya dalam alam, dalam hal itu pengerjaan atmosfera
dan bakteri dinyatakan sebagai daya-daya utama, 4) apabila jasad tadi terhindar dari dayadaya penghancuran, sedimen masih dapat mengalami pengikisan dan pelapukan, dapat pula
sedimen diubah oleh proses-proses kimia dan fisika lainnya dalam kerak bumi
( metamorfosis)
Jasad-jasad yang hidup dalam suatu lingkungan yang ada sedimentasi, mempunyai
kemungkinan yang lebih besar untuk menjadi fosil dari pada yang hidup mati dalam
lingkungan lain. Jadi, syarat-syarat untuk menjadi fosil adalah :
1) Memiliki bagian badan yang dapat bertahan yaitu bbentuk rangka yang bermineral atau
yang mengandung zat tanduk.
2) Terselipnya setelah mati dalam lingkungan yang ada pembentukan sedimen, sedimen itu
lalu harus melindungi dan menutupinya.
3) Dapat terhindar dari perubahan-perubahan kimia dan fisika dari sedimen yang
meliputinya setelah fosil itu terbentuk.
Sedimen dan fosil
Jasad-jasad yang hidupnya dalam lingkungan berair itu mempunyai kemungkinan
yang terbesar untuk memfosil. Tetapi tidak semua sedimen, juga tidak semua lingkungan
yang berair itu, serasi sebagai pengandung fosil. Jauh dari pada itu jelaslah konglomerat dan
breksi sangatlah buruk sebagai pengandung fosil. Batu pasir dan grauwacke agak lebih baik
untuk menyimpan fosil. Lempung, batu lempung, serpih dan argilit adalah batuan-batuan
yang pada umumnya baik sekali sebagai penyimpan fosil.

Batu gamping kerap kali terbentuk dari pada keratan-keratan organik, jadi kerap kali
terdiri dari longgokan-longgokan fosil. Jadi pada umunya batu gamping itu kaya akan fosil,
meskipun karena penghabluran ulang, bangun semula mungkin telah lenyap. Dolomit pada
umumnya sangat mengalami penghabluran ulang, karena pendolomitan itu biasanya
perubahan sekunder daripada batu gamping asli. Oleh karna itu dalam dolomit fosil-fosil
biasanya tidak lagi dapat dikenal.
Napal mempunyai sifat-sifat batu gamping dan lempung, karena napal itu suatu
campuran batuan itu. Napal biasanya adalah sedimen yang ideal untuk mendapatkan fosilfosil. Ini juga disebabkan karenabatuan itu lunak dan fosil-fosilnya dengan mudah dapat
dikeluarkan dari batuan itu.
Pengawetan pada fosil
Pada umumnya hanya bagain-bagian suatu jasad yang bermineral yang cocok untuk
memfosil. Walaupun demikian sangat jarang susunan yang semula dapat kita temukan
kembali. Suatu fosil dapat tersimpan dalam cara-cara yang berikut :
1.

Hampir-hampir tak berubah dalam keadaan yang semula, baik secara kimia maupun

2.

fisika.
Keadaan fisika (struktur) yang semula masih tetap, tetapi secara kimia telah ada

3.

perubahan-perubahan.
Perubahan-perubahan fisika dan kimia.
Pemfosilan yang jarang terjadi
Dalam keadaan-keadaan yang sangat jarang, dapat kita jumpai bagian-bagian jasad
yang tak bermineral atau yang tak seberapa bertahan. Dalam hal ini yang terkenal ialah
bangkai Rhinoceros dan Mammouth, yang tersimpan dalam tanah di Siberia yang beku.
Pemumian (mumifikasi) bagian-bagian lunak binatang menyusui terjadi juga dalam
aspal di Starunia, di Karpatia Timur. Dalam hal ini aspal menjadi penghalang udara yang
sempurna.
Serangga yang sangat lembut telah tersimpan dalam getah damar fosil, yang telah
melingkupi serangga itu ketika masih cair dan menetas pada batang pohon. Damar fosil itu
terkenal di negeri-negeri laut timur dan dinamakan batu ambar.
Dalam beberapa sedimen, terutama batu gamping, yang mungkin sebagai debu
terbawa oleh angin dan diendapkan dalam danau-danau atau laut-laut yang dangkal, dapat
diperlihatkan kesan-kesan yang indah dari pada bagian-bagian organik yang sangat lembut.
Jejak hidup yang fosil

Tidak hanya binatangnya yang dapat tersimpan sebagai fosil, tetapi juga berbagai
gerak yang tertentu sewaktu hidup. Jejak yang ditinggalkan oleh binatang sewaktu berjalan
melalui sedimen yang lembut dan kemudian menjadi keras adalah kejadian yang banyak
terdapat. Terutama jejak rayap oleh cacing-cacing, gastropoda, dll. Menutupi sedimen yang
tertentu pada seluruhnya. Suatu contoh ialah flysch helminthoida di Alpina. Dalam trias
diAmerika Utara terdapat bidang perlapisan yang pada keseluruhannya berjejak yang berasal
dari reptilia-reptilia besar, yang sisa-sisanya sendiri jarang didapati orang.
Jasad-jasad yang melubang dan menggali meninggalkan liang-liang dan ronggarongga dalam batuan dalam fosil isinya. Terutama Pelecypoda, sepon-sepon dan landak laut
banyak yang berbuat demikian. Juga binatang-binatang darat dapat berbuat yang demikian
itu. Yang terkenal diantaranya ialah spirophyton dari endapan-endapan paleozoikum dan
Daeomonophelis dari endapan Miosen di Amerika Utara bagian barat.
Pemakaian fosil dalam stratigrafi
Nilai fosil bagi stratigrafi bersandarkan pada gejala yang membuktikan bahwa jasadjasad dalam berbagai zaman geologi tidaklah sama. Semenjak permulaan abad ke-19 sudah
diketahui orang bahwa dalam berbagai lapisan tanah yang letakya tersusun yang satu diatas
yang lain, dapat ditemukan fosil-fosil yang berlainan. Tak lama kemudian diketahui orang
pula, bahwa urutan fosil-fosil seperti di suatu tempat yanggtertentu, yang dapat dijumpai pula
di tempat lain walaupun letak tempat yang lain itu kadang-kadang berjauhan dengan tempattempat yang pertama.dengan jalan membandingkan sejumlah besar urutan stratigrafi yang
mengandung fosil ternyata, bahwa ada beberapa fosil yang terdapat didalam sejumlah besar
formasi yang berurutan. Tetapi ada pula fosil-fosil yang terdapat hanya terbatas didalam suatu
formasi, bahkan ada fosil yang hanya terdapat didalam suatu lapisan saja dan tidak tampak
lagi dalam lapisan atau formasi yang lain.
Fosil penunjuk
Ada beberapa jasad yang telah mengalami evolusi yang demikian cepatnya dan
tersebarnya pun luas pula, sehingga terdapatnya sangat terbatas. Fosil-fosil yang demikian itu
dinamai fosil penunjuk atau fosil pandu.
Jadi definisi bagi siatu fosil penunjuk yang baik ialah, suatu fosil yang mempunyai
penyebaran yang luas kearah mendatar, tetapi sempit kearah tegak. Yang perlu pula
ditambahkan disini ialah, bahwa fosil itu sedaat mungkin jangan bergantung kepada sedimen
yang mengandungnya.
Lapisan atau urutan lapisan-lapisan sedimen yang mengandung fosil penunjuk itu
disebut jalur atau zone. Jalur itu hanya mengenai sebagian kecil dari pada urutan sedimen

dari masa geologi. Tetapi fosil-fosil penunjuk dapat juga menjadi ciri untuk bagian-bagian
yang besar dalam masa geologi itu.
Bagian-bagian waktu geologi
Bahwa waktu geologi itu dibagi menurut perkembangan hidup, dapat dilihat pada
nama-nama yang telah diberikan kepada satuan-satuan waktu yang besar dari pada waktu
geologi itu. Pada dasar semmua sedimen-sedimen didapatkan batuan yang sama sekali tidak
mengandung fosil, masa ini dinamakan Azoikum.
Diatas lapisan ini menyusul lapisan-lapisan batuan yang hanya mengandung bekas
bentuk-bentuk hidup yang sederhana, terutama tumbuhan tingkat rendah yangg mengeluarkan
gamping. Masa pembentukan sedimen-sedimen itu dinamai poroterozoikum.
Satuan watu (masa atau era) yang berikutnya sudah mengandung banyak fosil,
sebagian dari bentuk-bentuk hidup yang telah khusus( crustacaea, ikabn-ikan, amfibia,
reptilia). Tetapi semua binatang itu dan tumbuhannya kini tidak terdapatlagi dalam bentuk
hidup karena telah punah, satuan waktu ini dinamai paleozoikum.
Sesudah itu datang satuan waktu yang mempunyai tumbuhan dan binatang yang erat
hubungan nkekeluargaannya dengan yang ada sekarang, mempunyai bentuk-bentuk raksasa
dalam reptilia sebagau ciri dinamakan masa Mesozoikum.
Akhirnya datang lah suatu masa dengan sisa-sisa fosil yang menunjukkan permulaan
pembentukan flora dan fauna yang sekarang, masa ini dinamakan kenozoikum. Waktu adanya
manusia di dunia, yaitu pada bagian kenozoikum yang terakhir. Waktu ini oleh A.W. Garabau
dinamakan psikozoikum suatu nama yang tidak la

zim dipakai orang.

Setiap masa itu dibagi lagi dalam beberapa zaman. Pemberian nama pada zamanzaman itu berdasarkan macam-macam. Beberapa diantaranya berasal dari wilayah tipe
(Devon, Perm, Jura ) yang lain menurut suku bangsa yang telah bertempat tinggal ditempattempat yang batuan-batuannya dari zaman itu (kambrium, silur). Yang lain menurut sifat
batuan yang mula-mula digolongkan kedalam zaman itu (karbon, kapur), atau berasal dari
pembagian yang semula (trias). Pembagian kenozoikum berdasarkan pada makin bnyaknya
jasad-jasad yang ada sekarang (paleogen,neogen). Setiap zaman itu terbagi lagi atas kala.
Kala-kala itu pun namanya terbentuk dari wilayah tipe, menurut sifat-sifat tertentu.
Satuan-satuan stratigrafi waktu
Waktu geologi itu berlalu tetap terus menerus (kontinu), sedangakan pembentukan
sedimen-sedimen dan batuan-batuan lainnya selama waktu geologi itu tidaklah terus menerus
(diskontinu).diberbagai tempat pada waktu yang bersamaan diendapkan sedimen-sedimen

yang berlainan, sedangkan pada suatu tempat tertentu selama suatu waktu sifat pengendapan
berubah atau karena pengangkatan,sedimentasi dapat berubah menjadi erosi.
Dalam praktek ahli geologi-stratigarfi berhubuungan dengan satuan-satuan yang tak
menerus itu. Satuan-satuan tadi memang erat hubungannya dengan pengertian tentang waktu,
jika korelasi sinkron digunakan dengan daerah-daerah lain, tetapi sifat-sifatnya berlainan
sama sekali dengan pengertian waktu yang khas. Satuan-satuan tersebut dinamai satuan
startigrafii waktu, masing-masing namanya ialah sistem,deret, dan jenjang.
Sistem,deret, dan jenjang.
Sistem ialah tumpukan sedimen yang diendapkan selama suatu zaman. Deret ialah
suatu tumpukan sedimen yang terbentuk selama suatu kala. Jenjang ialah tumpukan sedimen
yang telah diemmdapkan selama suatu waktu.
Daur geologi
Tidak semua endapan mengandung fosil-fosil. Beberapa endapan diantaranya
mengalami perubahan yang sangat besar, akiibat tekanan dan temperatur yang tinggi,
sehingga fosil-fosil yang mungkin ada di dalamnya tidak dapat lagi dikenal. Gejala ini
banyak terdapat di daerah-daerah yang mengalamii banyak gerak-gerak, terutama didaerah
geosinklin.
Dalam hal-hal yang serupa itu adanya korelasi yang teliti tidaklah mungkin, tetapi
pembagian stratigrafi pada garis besarnya saja dapat dilakukan. Disini kita dapat
mempergunakan daur-daur geologi yangg terutama dapat dilihat didaerah-daerah geosinklin
yang terlipat.
Yang dinamai daur geologi atau siklus geologi itu ialah urutan sejumlah peristiwaperistiwa geologi yang mempunyai hubungan yang tertentu dan dipandang secara global
terjadinya pada waktu yang bersamaan di tempat-tempat yang letaknya terpisah-pisah jauh.
1.

Sebagai permulaan suatu daur geologi ialah terjadinya suatu cekungan dan pengendapan
sedimen didalamnya.

2.

Fase kedua dalam daur ulang ialah pengangkatan dan pengubahan bentuk sedimen-sedimen
dalam cekungan itu.

3.

Fase ketiga ialah perombakan daerah yang terangkat tadi oleh erosi yang berakahir dengan
pembetukan suatu hampirata atau peneplain.
Fase yang ketiga dari suatu daur (erosi dan pembentukan hampirata) acapkali meru[akan
permulaan suatu daur baru. Genang laut membentuk hampirata dan juga koonglomerat alas
diatasnya. Setelah daur yang kedua, daur yang ketiga dapat menyusul sehingga penguubahan
bentuk lapisan-lapisan yang lebih tua dan perubahan-perubahan fisika dan kimia yang

menyertainya menjadi makin hebat. Dengan berdasarkan kepada tingkat metamorfosis serta
pengubahan bentuk, kadang-kadang orang dapat menentukan termasuk kedalam daur
manakah suatu sistem baruan tertentu.
Pembagian menjadi daur
Dengan jalan ini terbukalah kemungkinan untuk membagi sejarah geologi dalam
beberapa daur. Jika keadaan baik dalam batuan-batuan tertua yang tak berfosil dapat kita
mengenal empat daur, karena setiap daur memerlukan beberapa ratus juta tahun, hal itu
menunujukkan bahwa uumur kerak bumi itu telah lama sekali.
Dalam beberapa sejarah geologi dapat kita pelajari karena adanya fosil-fosil, kita
daptakan pula empat jalur. Jalur pertama ialah daur paleozoikum tua atau daur kaledonia.
Daur ini mulai dengan suatu genang laut dan pembentukan cekungan pada suatu hampirata,
dari fase terakhir daur prakambrium. Fase yang pertama ini meliputi kambrium dan
ordovisium. Fase yang kedua yaitu pembentukan pegunungan dimana-mana di seluruh dunia.
Fase ketiga dalam devon perombakan pegunungan kaledonia secara besar-besaran. Pada
waktu yang sama devon itu merupakan permulaan suatu daur baru. Daur variscia atau
hercynia.
Perunbahan iklim
Fase ke dua dari suatu daur kerap kali bercirikan perbedaan-perbedaan yang jelas
diantara daerah iklim. Dalam fase ini apabila dibandingkan dengan fase ke 1, terdapat banyak
iklim-iklim yang ekstrim. Pada kebanyakan tempat kita dapatkan sebagai konglomerat-alas
dari suatu daur baru endapan yang terbentuk oleh gletser atau endapan yang terjadi dalam
iklim gurun yang mempunyai warna merah sebagai ciri.
Jalur dalam laut
cekungan laut dapat kita bagi menjadi beberapa jalur dalam., mulai dari pantai
sehingga tempat yang sedalam-dalamnya. Setiap jalur itu pada umumnya bercirikan
persekutuan hidup jasad-jasad yang tertentu. Bagian cekungan lautan yang terletak diantara
pasang-naik dan pasang-surut dinamai jalur tepi laut. Daerah diantara garis surut dan tempat
sedalam-dalamnya yan masih dapat di capai oleh daya sinar matahari (50 m), dinamai jalur
fosil-fosil yang termasuk batial dan abisal terdapat pula pada jalur-jalur yang lebih tinggi jika
fosil-fosil itu didapatkan sendiri dan tidak tercampur dengan fosil-fosil dari jalur neritik atau
epineritik, maka yang ditunjukkan fosil-fosil itu ialah jalur dalam yang sesungguhnya.

BAB 25
FASIES DAN SEDIMEN
Penyebaran sedimen, besarnya butir.
Misalkan sedimen terbentuk dalam suati cekungan. Di dekat patai, tampat sungaisungai dan anak-anak air yang mengangkut bahan sedimen bermuara, pada umumnya akan
menjumpai sedimen-sedimen yang berbutir kasar m(kerikil, pasir). Dayab angkut sungai
untruk bahan sedimen bergantung pada kecepatan arus, juga kepada berat bahan yang
diangkut dan kepada besar butirnya. Butir-buti yang besar lebih sukar diangkut dari pada
yang halus, ini semua dikuasai oleh hukum fisika yang pelik. Jika air pengangkut bahan itu
mengalir kedalam cekungan tadi, maka dengan berkurangnya kecepatan arus. Pertama-tama
sekali akan diendapkan butir-butir yang kasar dan bahan yang berat. Kecepatan air itu masih
cukup untuk mengangkut bahan yang lebih ringan dan butir-butir yang lebih halus. Makin
jauh kedalam cekugan, air menjadi cukup tenang sehingga bahan-bahan tadi dapat
mengendap (pasir halus dan lanau). Sebagian daripada bahan sedimen itu masih saja tetap

melayang-layang (dalam suspensi), dan dengan gerak-gerak yang tidak seberapa jika besar
butirnya tidak besar, bagian tadi dapat terangkut hingga sampai dipusat cekungan itu. Jadi
bagian itu terangkut lebih jauh dari pantai jika dibandingkan dengan bagian-bagian yang
lebih kasar.
Bahan yang sangat halus ini, yang kadang-kadang untuk sebagian berbentuk koloid,
membentuk lempung. Akhirnya disini air menjadi cukup jernih sehingga jasad-jasad
pembentuk batuan dapat hidup dengan baik didalamnya. Jasad-jasad itu kerap kali
memerlukan air yang sangat jernih, terutama misalnya binatang karang (koral). Koral itu
dapat berkembang diluar daerah pengendapan lempung, jika syarat-syarat lainnya terpenuhi.
Jasad-jasad pembentuk batuan tadi dapat membentuk batu gamping dan dalam daerah
peralihan dapat terjadi campuran antara lempung dan gamping yang kita namai napal.
Pengertian tentang fasies
Dalam sesuatu waktu tertentu dapat terbentuk berdampingan batuan-batuan yang
beraneka suatu lapisan yang pada hakekatnya merupakan suatu isokron pada arah mendatar,
berganti-ganti susunannya. Kejadian ini dapat berlangsung perlahan-lahan dan berangsurangsur terutama misalnya didaerah delta atau didekat terumbu-terumbu koral. Lingkungan
setempat yang terbatas itu bernama litotop.
Dalam stratigrafi gejala ini dinyatakan dengan kata-kata fasies sesuatu lapisan tertentu
berganti atau berubah. Arti fasies yang sebenarnya ialah roman muka. Dalam stratigrafi,
fasies itu berarti susunan litologi setempat dari sesuatu lapisan atau sekelompok lapisan
(formasi) yang bergantung kepada suasana tempat dalam cekungan, sewaktu pembentukan
lapisan atau formasi itu. Lebih baik jika di namakan litofasies (dari litho = batu, dan facies =
roman muka).
Golongan-golongan binatang yang tidak bergantung pada jalur dalam
Banyak sekali fosil-fosil yang berasal dari golonga-golongan yang telah lama sekali
punah dan yang tidak lagi mempunyai keturunan-keturunan yang dapat diperbandimgkan
dalam lautan sekarang. Oleh karena itu lebih baik kita pergunakan golongan-golongan
binatang yang tidak bergantung kepada dalamnya laut dan dapat diendapkan dalam semua
jalur dan fasies. Teranglah bahwa untuk keperluan ini tidak dapat kita pergunakan binatangbinatang yang hidupnya di dekat dasar atau pada dasar laut, tetapi hanya golongan-golongan
yang bergeraknya didekat permukaan air dengan cara berenang atau mengapung.
Binatang-binatang laut yang hidupnya di dasar laut atau di dekatnya, biasanya disebut
bentos. Bentos yang bergerak didasar laut (bentos vagil) dan bentos yang tumbuhnya terikat

pada suatu tempat (bentos sesil). Landak laut, siput dll termasuk golongan yang pertama, oral
dan tiram berjenis Brachiopoda dsb. Termasuk golongan yang kedua.
Binatang-binatang yang cara hidunya tidak bergantung kepada dasar laut dan yang
biasanya menjadi penghuni lapis-lapis air bagian atas, dinamai binatang-binatang pelagos.
Sebagian diantaranya mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak maju sehingga dapat
tinggal didaerah kediaman tertentu yang mempunyai banyak makanan atau yang keadaanya
baik baginya. Binatang palegos ini dimasukkan kedalam golongan nekton.
Binatang pelagos sbagai fosil penunjuk yang baik sekali
Binatang-binatang pelagos itu kurang bergantung kepada keadaan dasar lautan dan
dalamnya air, jika dibandingkan dengan bentos. Diantara binatang-binatang pelagos banyak
yang makanannya bergantung kepada bentos atau kepada tumbuhan hijau yang ada di dasar
laut, dan banyak pula yang hidupnya semata-mata dari lapisan plangton pada permukaan air
atau yang makan bangkai jasad-jasad yang tenggelam (terutama ikan-ikan laut dalam).
Binatang-binatang

pelagos itulah yang menghasilkan fosil-fosil yang tidak bergantung

kepada jalur dalam cekungan dan diantaranya kita dapatkan fosil-fosil penunjuk yang baik
sekali. Yang kerapkali tersebar meliputi jarak-jarak jauh karena akibat arus-arus, terutama
ialah fosil dapat dipergunakan untuk korelasi antar benua.
Pembatasan pengertian fasies
Pengertian fasies itu dapat kita gunakan bagi perubahan-perubahan yang terjadi
didalam suatu batuan (satuan stratigrafi waktu) pada arah mendatar. Tetapi kerapkali kata
fasies itu dipergunakan dalam arti umum, misalnya untuk menunjukkan lingkungan tempat
pengendapan sesuatu batuan yang lebih luas. Batuan-batuan yang diendapkan didaratan
berfasies daratan (kontinen) yang diendapkan didalam lautan berfasies lauta (marin). Suatu
batuan yang terbentuk oleh suatu gunung api berfasies vulkanik, yang diendapkan dalam
danau berfasies danau (limne), dalam rawa berfasies rawa (paluda), ditepi pantai (air payau)
berfasies paralas. Dengan cara ini dapat kita masukkan setiap batuan sedimen kedalam
sesuatu fasies. Hendaknya kata fasies jangan itu jangan dipakai saja, lebih baik katakan
sedimen marin, sedimen limne, sedimen kontinen dst.
Pembagian fasies dalam cekungan
Pada umumnya kita lebih sering berhadapan dengan satuan-satuan stratigrafi waktu
yang lebih besar, daripada satu lapisan atau satu formasi saja. Jika diamati cekungan
seluruhnya atau bagian terbesarnya, maka biasanya di dapatkan suatu gambaran yang ruwet
lagi. Ini disebabkan karena dasar menunjukkan adanya gerak naik atau gerak turun waktru

sedimentasi itu. Juga dalam cekungan-cekungan yang dasarnya mantap pembagian fasies itu
lebih ruwet daripada pembagian sebuah lapisan yang telah digambarkan.
Cekungan-cekungan tak mantap
Sebetulnya cekungan-cekungan yang sungguh-sungguh mantap tidak ada atau sangat
jarang dijumpai. Hampir selalu ada perubahan-perubahan dalam hubungan daratan-lautan.
Pergeseran garis pantai positif dan negatif mungkiin terjadi berganti-ganti. Dalam hal yang
pertama lautan mendesak daratan (genang laut, transgresi) dan dalam hal yang kedua daratan
meluas terhadap lautan (susut laut, regresi). Pada garis besarnya dapat kita bedakan empat
peristiwa :
1. Genang laut dan susut laut saling berganti didalam suatu cekungan yang keadaanya tetap
mantap, sehingga lambat laun seluruhnya terisi dengan sedimen.
2. Ada penurunan dasar yang perlahan-lahan, tetapi kecepatannya lebih besar dari pada
pengendapan sedimen.
3. Ada penurunan dasar, tetapi pengendapan lebih cepat lagi.
4. Akhirnya dapat pula terjadi bahwa pengendapan dan penurunan dasar lebih kurang sama
cepatnya.
Pergantian fasies yang cepat
Fasies sedimen biasanya dapat tampak meliputi daerah yang luas, tetapi kadangkadang terjadi perubahan-perubahan setempat yang cepat sekali yang disebabkan oleh
suasana setempat. Sebagai contoh dapatlah dikemukakan adanya arus-arus bawah laut
setempat yang kuat. Arus-arus itu disuatu tempat dapat mengikis dan membentuk lembahlembah dan alur-alur didasar laut. Setelah arus tadi lenyap, maka alur-alur itu dalam waktu
singkat dapat terisi dengan sedimen yangberbeda dengan batuan sekelilingnya. Misalnya saja
suatu alur terbentuk dalam lempung yang kemudian terisi dengan pasir, bangunan pasir yang
memanjang dalam lempung. Hal seperti ini dapat juga misalnya terbentuk karena pengikisan
sedimen-sedimen litoral sewaktu ada regresi dan pengikisan lagi sewaktu ada transgresi yang
berikutnya. Bangunan-bangunan pasir yang serupa itu banyak juga ditemukan dalam endapan
batu bara Eropa, selanjutnya ditemukan pula dalam endapan-endapan tersier tertentu di
Amerika yangg kerapkali mengandung minyak bumi.

Bab 26
Sedikit tentang terjadinya bumi
1. Hipotesis kant dan laplace
Hipotesis yang tertua dan yang paling dikenal orang ialah hipotesis kabut yang disusun oleh
kant dan laplaca pada awal abad ke 19. Mereka menyangka bahwa bumi terjadi bersamasama dengan matahari dan planat-planet lain, yang berasal dari kabut atau awan gas yang
berbentuk bulatan atau cakram . awan gas tersebut semakin lama semakin padat dan
kemudian tersepisah menjadi lingkaran-lingkaran yang sepusat. Akhirnya bahan yang
merupakan lingkaran lingkaran itu masing-masing lalu mengempal meliputi suatu inti,
maka terjadilah suatu planet-planet yang beredar mengelilingi bagian pusat atau inti awan
yang semula, melalui lintasan yang berbentuk lingkaran. Bagian pusat itulah yang kiranya
membentuk matahari.

2. Hipotesis pasang-surut chamberlin-moulton dan jeans jeffreys


Hipotesis yang menyangka bahwa planet-planet semula merupakan bagian dari matahari.
Planet-planet itu kemudian terlemparkan keluar dari matahari pada suatu letusan besar yang
terjadi akibat berlalunya sebuah bintang lain. Menurut perhitungan lalunya bintang itu dapat
menimbulkan gelombang pasang yang melepaskan diri dari matahari dan kemudian pecah
menjadi beberapa besar, butir-butir kecil. Butir-butir tetesanya yang terbesar diantaranya
karena jaraknya dapat menarik butir-butir yang kecil, sehingga akhirnya tercapailah
gumpalan sebesar planet-planet yang sekarang.
Meteorit dan susunan kerak bumi
Sewaktu-waktu bagian bahan yang berasal dari cakrawala sampai ketempat yang dipengaruhi
daya penarik bumi, sehingga benda-benda itu sampai kepermukaan bumi sebagai meteor atau
bintang jatuh. Kebanyakan diantaranya terbakar saat melewati atmosfer. Bagian-bagian yang
dapat terhindar dari pembakaran itu menunjukan bahwa materi di cakrawala diluar bumi itu
terdiri dari molekul-molekul dan unsure-unsur yang serupa dengan bumi.

BAB 27
PRAKAMBRIUM
Definisi system prakambrium
Batuan-batuan yang tertua yang mengandung fosil banyak dan yang dapat pula dipakai untuk
mengkorelasi, disebut kambrium. Alas system prakambium merupakan bidang yang
terpenting dalam stratigrafi. Alas ini bias disamakan dengan tahun 0, tahun kelahiran isa Almasih sebagai permulaan rarich masehi. Yang khas dari prakambrium ialah lapisan selalu
terdapat lapisan yang mengandung fosil, kecuali jika batuan itu tergeser atas batuan yang
lebih muda akibat gaya-gaya pembentuk pegunungan.
Sifat batuan prakambrium
Dalam lapisan prakambrium terutama terdapat pada batuan-batuan yang berhambur,baik yang
berasal dari pembentukan magma cair, maupun dari perhambuaran dan peleburan kembali
batuan sedimen dan batuan lainnya. Yang disebabkan oleh perubahan kimia dan fisika pada
sedimen dan batuan beku(metamorphosis).

Unsur lapisan prakambrium


Hal itu semua dapat kita pahami apabila kita ingat bahwa kambrium itu lebih kurang berumur
500 juta tahun. Karena kerak bumi menurut perhitungan kita lk 3.500 juta tahun maka
batuan-batuan prakambrium telah mengalami sejarah selama 3.00 juta tahun, 6 kali lebih tua
dari pada waktu pembentukan batuan yang berfosil.
Dimana terdapatnya lapisan prakambrium
Batuan prakambrium terdapat diseluruh permukaan bumi didaerah yang sangat terbatas. Pada
umumnya daerah tersebut merupakan bagian pusat benua-benua itu disebabkan karena
bentuknya yang agak melingkar lagi pula permukaanya aagak melengkung. Batuan
prakambrium banyak tampak pada permukaan daerah kanada disekitar teluk Hudson, amerika
utara didaerah lajur yang tak berapa lembarnya dibagian timur dan barat. Dan ditempat
lainnya
Ini adalah daerah yang lapisannya telah dipelajari oleh sarjana-sarjana,
Grand Canyo
Tempat ini adalah salah satu tempat yang terdapatnya batuan2 prakambrium yang sangat
mashur. Lapisan teratas termasuk mesozoikum, yang terbawah termasuk paleozoikum dan
bagian yang terdalam lagi terdiri dari lapisan prakambrium. Dibagian yang tertua dan
letaknya yang terbawah terdiri dari batuan yang terlipat dan sangat mengalami
metamorphosis. Diatas hamparan yang tua itu kemudian telah diendapkan sedimen secara
mendatar, jadi yang terpisah oleh suatu bidang diskordansi-sudut dari sekis Vishnu. Sedimensedimen ini tidak lagi terlipat, tetapi oleh patahan telah terpecah belah menjadi beberapa
gumpalan.
Perisai, Kanada didekat Danau-danau besar
Baik perisai kanada maupun perisai fennoskandia sewaktu pergeseran yang belum lama
lampau telah tertutup dengan gletser-gletser. Gletser itu memang pada banyak tempat telah
meninggalkan berlapis-lapis lempung dan pasir, sehingga batuan prakambrium dibawahnya
tertutup olehnya, tetapi diberbagai tempat tanahbawahnya justru telah terkeruk sampai bersih,
sehingga terlihatlah singkapan yang bagus. Lapisan bawah daur yang tertua yaitu system
Keewatin. Tidak deketahui orang. Endapan-endapanya bersifat vulkanik.
Sesudah hamparan ini menyusul pengendapan batuan-batuan yang termasuk system
timiskaming dengan alas suatu konglomerat dengan kerataan yang berasal dari granit
laurensia. Batuan system timiskaming tidak bersifat vulkanik. Dalam zaman timiskaming atas
sedimen-sedimen tadi lagi dan diterobos oleh granit yaitu yaitu granit algomia.
Perisai Fennoskandia atau Baltik

Perisai ini juga tersingkap hingga terang sekali oleh pengikisan glacial. Tentang daur yang
terdapat tak banyak diketahu orang. Hal itu telah ditemukan orang didekat laut putih. Disana
terdapat granit-granit yang berumur lk. 1500 jth. Batuan-batuannya membentuk suatu
pegunungan tua yang dinamai marelbida. Daur yang berikut telah membentuk suatu
pegunungan yang kini telah lenyap yang diberi nama svekofennida.
Setalah membentuk hampirata daripada svekofennida muncullah suatu daur baru yaitu daur
karelida atau gothokarelida. Kedalaman karelida telah menerobos suatu granit yang telah
ditemukan banyak orang di finlandia.
Perisai Australia
Di Australia prakambrium terutama terdapat dibagian tengah dan bagian barat. Prakambrium
keduanya terdiri dari batuan yang sangat terubah oleh metamorphosis. Prakambrium tengah
hanya dikenal karena adanya konglomerat alas dengan unsure yang berasal dari prakambrium
bawah.
Prakambrium atas sangat berbeda dengan lapisan tersebut. Yaitu sedimennya tak begitu
berubah.
Kesan hidup dalam prakambrium
Kesan hidup yang pertama yang kita jumpai sudah sangat lama umurnya. Kesan itu
ditemukan oleh orang didalam sedimen-sedimen tua yang berasal dari rhodesai. Dengan caracara radioaktif batuan itu telah terukur lk.2.650 thl.
Orang mengira bahwa beberapa zat gampingyang berbonggol-bonggol yang berlapis dan
memancar dengan bentuk yang tak teratur atau bahkan kadang dengan lapisan karbon.
Iklim dalam Prakambrium
Tidak kita ketahui sedikitpun tentang keadaan iklim dibumi kita pada waktu permulaan
sesudah pembentukan kerak. Prakambrium kita ketahui bahwa saat itu daerah terlampau
dingin. Sedangkan pada waktu-waktu yang lain iklim2 yang panas dan terlihat lembab. Tetapi
sukar sekali mengambil kesimpulan mengenai iklim lapisan sedimen yang ada. Pada waktu
itu permukaan bumi diatas mukalaut merupakan gurun, yang tidak disebabkan karena
kekurangan air yang sangat besar, seperti halnya gurun sahara. Tumbuhan baru muncul pada
paleozoikum atas.

BAB 28
Definisi Kambrium
Setelah susut laut pada akhir prakambrium pada banyak tempat di temukan kambrium
sebagai suatu daur genang laut, lapisan-lapisan yang diendapkan di laut terletak diskordan di
atas batuan-batuan prakambrium yang terlipat karena metamorphosis. Tetapi yang sangat
khas bagi endapan-endapan kambrium ialah timbulnya jasad-jasad fosil yang telah mencapai
tingkatan perkembangan yang lebih tinggi dari pada yang dapat kita jumpai dibeberapa
lapisan prakambrium
Sistem Kambrium itu untuk pertama kali dikenal orang di daerah Wales. Nama Kambrium
diambil dari suku Kelt, yang suatu Julius Caesar bertempat tinggal disana, yaitu orang-orang
Kambria atau Kimbria.
Perkembangan hidup dalam Kambrium

Dalam endapan-endapan Kambrium kita temukan banyak fosil, sehingga banyaklah yang
dapat kita ketahui tentang kehidupan dalam zaman ini. Semua hidup masih terbatas pada air,
kita temukan menuju jasad-jasad air, terutama jasad-jasad lautan (marin)
Pokok (Filum)

kelas

Protozoa

Khizopoda

Anak kelas

Bangsa (Ordo)
Foraminifera
Radiolaria

Porifera

Spongise

Silicea

Triaxonia
Tetrazonia
Monaxonia
Archacocyatha

Coelonterata

Hydrozoa

Stromatoporoidea

(Binatang Rongga)

Annehda

Conularida
Scyohozoa

Tetracoralla

Anthozoa

Tabulata

chaetopoda
Sipuoculida

Arthropoda

Onychophora
Crustacea

Trilobita

Proparia
Opisthoparia

Entomostraca
Malacostraca
Moluska

Chelicerata

Morostomata

Aglaspida

Gastropoda

Amphigastopoda

Tryblidiacea
Bellerophontacea

Prosobranchia
Archaeogastropoda
Cephalopoda

Tetrabranchia

Nautiloidea

Bryozoa
Brachiopoda

Iuarticulata
Articulata

Graptozoa
Echinodermata

Dendroldea
Pelmatozoa

Cystoidea
Edrioasteroidea

Archaeocyatha
Archaeocyatha merupakan suatu jasad kelompok jasad yang telah punah, yang suatu
Kambrium dan sebagian dari pada zaman yang berkikutnya lebih kurang sama peranannya
dengan binatang karang (koral) sekarang. Meskipun kelompok itu tidak membentuk
kelompok koloni seperti binatang karang, pada banyak tempat telah membentuk endapanendapan gamping yang tebal. Endapan-endapan itu menyerupai terumbu yang dapat
disamakan dengan terumbu-terumbu koral pada waktu sekarang di laut-laut daerah tropika.
Trilobite
Fosil-fosil penunjuk yang terpenting bagi Kambrium ialah Trilobita, kelompok binatang yang
telah sangat terkhususkan dan termasuk Crustaceae (binatang berkulit keras) dan sekeluarga
dengan kerang-kerangan dan udang-udangan pada waktu sekarang.
Daerah Fauna
Trilobita daerah sekeliling samudra Atlantik persekutuan hidupnya berbeda dengan Trilobita
sekeliling samudra pasifik. Disini kita berkenalan dengan daerah fauna, yaitu daerah-daerah
yang menurut geografi bercirikan suatu persekutuan hidup binatang tertentu yang berbeda
dengan persekutuan hidup pada daerah lain. Kambrium kita bedakan daerah fauna Atlantik
dan daerah Pasifik, sedangkan di Tiongkok terdapat suatu fauna campuran.
Beberapa binatang lain dari Kambrium
Binatang Brachiopoda, semenjak Kambrium hingga kini dapat dikatakan terus hidup tanpa
perubahan. Echinodermata, atau binatang berkulit duri juga landak laut, teripang dan lili laut
yang hidup pada waktu sekarang termasuk kelompok binatang ini. Volborthella yang hanya
didapatkan di daerah fauna atlantik, ialah nenek moyang Nautiloida, diantaranya Nautilus
yang terkenal dari laut Indonesia termasuk di dalamnya.Volborthella adalah seekor binatang
yang kecil tak berarti, tetapi dari binatang ini timbul perkembangan yang memberikan
sekelompok bintang yang sangat penting artinya sebagai fosil penunjuk selama paleozoikum
yang agak kemudian, lebih-lebih selama mesozoikum.
Hampir semua binatang-binatang Kambrium yang kita kenal kecil. Paradoxides harlani yang
panjangnya kurang lebih 40cm adalah binatang yang terbesar di zaman itu. Binantang ini
termasuk Trilobita.
Sebab-sebab yang mengakibatkan perkembangan jasad-jasad
Setelah dalam Prakambrium tidak terdapat kehidupan binatang yang dapat memfosil, maka
dalam Xambrium kekayaan yang sangat mengherankan akan hidup demikian itu.

Adanya binatang yang dapat memfosil yang sekian banyaknya itu dan ditemukan untuk
sebagian besar disana, dapatlah kiranya disebabkan oleh dua hal yang berikut:
1. Tentang batuan-batuan yang tidak terkena metamorphosis lebih banyak dalam Kambrium
dari pada dalam Prakambrium. Pengaruh metamorphosis ini pada banyak sedimen
Kambrium sangatlah kecilnya. Sehingga susunan batuan-batuan itu sangat mirip dengan
batuan yang telah diendapkan dalam zaman geologi yang lebih muda.
2. Karena suasana yang tidak dapat kita selidiki, maka setelah Prakambrium beberapa
kelompok binatang telah mempunyai rangka.
3. Tentang sebab-sebab mengapa binatang-binatang itu membentuk lapis pelindung, hanya
dapat kita terka:
4. Makin banyaknya binatang-binatang yang sebagian besar hidupnya setara bentos pada
jalur neritik. Bukan saja jumlah individu yang makin meningkat, tetapi terutama jumlah
bentuk-bentuk , jenis-jenis, bangsa-bangsa, dan keluarga-keluarga yang terkhususkan
kepada cara hidup tertentu.
5. Sebab yang kedua mengapa pembentukan suatu rangka itu menguntungkan, kiranya
terletak pada jasad-jasad . apabila sebuah jasad menjadi makin muskil dan makin besar,
maka makin sukar berlakunya pelepasan dan pembuangan zat-zat secara langsung tidak
berguna pembangunan badannya atau pemberian tenaga baginya.
6. Hipotesis ketiga yang telah dibuat ialah, bahwa lautan-lautan dalam Prakambrium
menurut perbandingan tidak seberapa besar akan kadar garam-garam kalsiumnya.

Pembagian Kambrium menjadi 3 bagian.


Dengan mempergunakan fosil-fosil zaman Kambrium itu dapat kita bagi menjadi tiga buah
kala.
Fauna Kambrium Bawah masih bersifat Kosmopolit, artinya binatang-binatang itu masih
terdapat dimana-mana di dunia.
Fauna Kambrium Tengah sudah nyata terbagi menjadi daerah fauna Pasifik dan daerah fauna
Atlantik.
Dalam Kambrium Atas kita bersua dengan daerah fauna Atlantik.
Tersebarnya batuan-batuan Kambrium
Untuk pertama kali kita temukan dalam Kambrium batuan yang terbentuk baik dalam
geosinklin, maupun dalam cekungan keratin atau epikontinen (tepi benua)

Endapan epikontinen ditemukan orang sepanjang keratin, seperti dinegeri-negeri Baltik,


Rusia, Kanada, Tiongkok. Dinegeri-negeri Baltik ditemukan orang banyak endapan yang
agaknya terbentuk dalam suasana laut hitam dengan gamping yang berbitumen, banyak pirit.
Di daerah lain ditemukan orang sedimen yang berpasir dan sedimen yang berlempung, yang
kaya akan fosil dan terawetkan dengan baik.
Geosinklin di Eropa
Geosinklin membentang di daerah-daerah yang kini bercirikan rangkaian-rangkaian
pegunungan. Geosinklinn Kaledonia membentang dari laut Es Utara sepanjang Norwegia,
pulau-pulau Hebrida, skotlandia dan Wales. Melalui Bretagne dan Normandia geosinklin
bersambung dengan geosinklin Mediterania yang mendahului geosiklin Tethys. Geosinklin
Mediterania membentang melalui Perancis Tegah, Jerman Tengah hingga Silesia dan
Bohernia.
Lapisan-lapisan disini ternyata berkembang secara geosinklin dan mencapai tebal kurang
lebih 4000 m. kambrium bawah terdiri dari Kwarsit. Kambrium Tengah terdiri atas sabak laut
yang sesungguhnya, sedangkan Kambrium Atas teridiri atas batu pasir yang mengandung
Brachiopoda.
Geosinklin di Asia dan Australia
Perisai Fennoskandia-rusia ditimur dibatasi oleh geosinklin Ural, yang terbentang dari
geosinklin Mediterania ke Utara, selanjutnya geosinklin yang disebut kemudian itu
bersambung dengan geosinklin Paleokataisia yang terbentang melalui Tibet sepanjang pantai
timur Tiongkok hingga ke Peking. Cirri dari geosinklin ini ialah gamping Archaecyathus
yang tebalnya hingga 100 m.
Geosinklin dibelah bumi barat
Sepanjang tepi timur Amerika Utara dan Kanada terbentang geosinklin Appalachia, yang
terpisahkan oleh sebuah lengkungan pulau-pulau dari samudra Atlantik. Pulau-pulau itu telah
lenyap (Appalachia). Geosinklin itu sendiri terbagi menjadi dua bagian oleh sebuah pematang
gunung sempit yang telah terangkat dan terbentang memanjang sehingga karena itu dibagian
timur terdapat fauna Atlantik, dan dibagian barat.
Susut laut dan genang laut

Hampir di mana-mana di dunia, Kambrium bawah, Kambrium Tengah dan Kambrium Atas
terpisah satu dengan yang lain oleh suatu susut laut yang pendek, yang disusul oleh suatu
genang laut yang baru. Genang laut yang terbesar tercapai pada Kambrium Atas. Pada kala
itu bagian besar dari pada perisai-perisai tua lenyap di bawah lautan. Tetapi akhir Kambrium
bercirikan lagi suatu susut laut yang besar, diiringi oleh kegiatan vulkanik pada banyak
daerah.
Iklim
Dari penjabaran jenis-jenis binatang yang merata di dunia, terutama yaitu Archaeocvathus,
dapatlah kita tentukan bahwa sewaktu Kambrium tidak terdapat pembatasan iklim yang nyata
seperti sekarang. Diseluruh dunia pada ketika itu terdapat iklim yang sedang bahkan panas.
Ini adalah suatu keadaan yang dapat dikatakan normal bagi bumi kita. Laut itu factor
pengatur yang terpenting bagi iklim. Lautan banyak menyerap kalor dari matahari dan
memberikan lagi kalor itu dengan perlahan-lahan.
Longgokan-longgokan bahan galian yang penting artinya bagi kehidupan ekonomi
Di india Kambrium Salt Range mengandung longgokan-longgokan garam dapur yang
penting. Bahan itu diusahakan orang secara besar-besaran. Karena garam dapur itulah,
pegunungan itu mendapat nama demikian. Di tempat lain Kambrium itu tidak banyak
mengandung mineral-mineral yang dapat diusahakan. Dibeberapa tempat formasi itu
merupakan sumber batu bangunan, disekitar Leningrad lempung-lempungnya dipakai orang
untuk membuat batubata
BAB 29
Definisi tentang Sistem Silur
Sistem Silur disusun oleh Murchison di Wales bersamaan dengan Kambrium (1830-1840). Di
Eropa pada umumnya orang hanya mengenal satu zaman, yaitu zaman Silur, tetapi zaman ini
di Amerika terbagi menjadi dua zaman, yaitu Ordivician (silur bawah) dan Silurruan (Silur
atas atau Gothlandian di Eropa).
Pada sisi bawahnya zaman Silur berbatasan dengan Kambrium, karena diantara kedua system
ini terdapat suatu rumpang yang disusul suatu susut laut. Selanjutnya lapisan Silur bercirikan
adanya fauna yang lebih meluas jika dibandingkan dengan Kambrium Silur bawah dan Silur

atas terpisahkan lagi oleh suatu susut laut dan diberbagai daerah geosinklin oleh suatu
pembentukan pegunungan dalam waktu yang singkat.
Pada sisi atasnya Sistem Silur terpisahkan dari sistem yang berikutnya (yaitu Devon) oleh
suatu orogenesis yang penting yang disertai oleh suatu susut laut yang besar. Oleh sebab itu
maka senua batuan-batuan yang terbentuk kemudian, terletak di atas Silur dengan suatu
diskordansi sudut ataupun dengan suatu rumpang.
Perkembangan hidup pada zaman Silur
Vertebrata (binatang bertulang punggung). Manusia termasuk kelompok itu pula. Suatu
ichtisar mengenai binatang zaman Silur tercantum pada daftar yang berikut. Binatangbinatang itu menambah binatang yang telah ada pada zaman Kambrium.
Filum

Kelas

Porifera

Spongie

Coelenterate

Calcarea

Anak kelas

Hydrozoa
Arthopoda

ordo

Hydroidea

crustcea

Entomostraca

Ostracoda

Chelicerata

Merostomata

Eurypterida
Xiphosuran

Eutracheata
Moluska

Archnoidea

Sorpionidae

Myriapoda

Diploda

Amphineura

Placopuera

Scaphopoda

taxodanta

Lamellibranchianta

Heteradonta
Desmodonta

Anisomyaria
Graptolit: fosil penunjuk bagi zaman Silur
Semenjak zaman Kambrium ada suatu kelompok binatang yang muncul, kemudian kelompok
binatang itu selama Silur mencapai perkembangan yang luas dan punah sama sekali pada
akhir Silur yakni Graptolit. Itulah nama yang diberikan orang kepada binatang td, yaitu
koloni binatang-binatang kecil yang diliputi oleh suatu rangka berzat tanduk. Koloni itu
dalam hal ini dinamakan Rabdosoma.

Dengan pertolongan binatang-binatang itu orang telah dapat membagi Silur di Wales menjadi
sejumlah besar jenjang, selanjutnya telah ternyata, bahwa pembagian ini dapat pula dipakai di
daerah yang letaknya jauh, seperti Amerika, Tiongkok, Norwegia. Penyebaran ini disebabkan
karena cara hidup Graptolit yang bersifat plangto-plagos. Binatang itu bergantungan pada
benda-benda yang mengapung seperti ganggang laut, potongan-potongan kayu, ataupun
gelembung pengapung buatan sendiri. Oleh sebab itu binatang itu dapat tersebar ketempattempat yang jauh, terbawa oleh angin dan arus. Binatang itu tidak bergantung pada dalamnya
air. Karena iklim yang sama dimana-mana maka penyebaran itu tidak terhalang oleh batasbatas iklim dank arena genang laut yang besar pada zaman Silur, tidak terdapat banyak
penghalang berupa daratan. Oleh sebab itu maka Graptolit adalah contoh fosil penunjuk
klasik yang baik sekali.
Kelompok binatang lain
Selama Silur tidak hanya Gaptozoa saja luas perkembangannya, tetapi juga banyak kelompok
binatang lain, Trilobita hidup terus tiada berkurang dan menunjukan berbagai sifat khusus.
Selanjutnya kini Brachiopoda berkembang menjadi berbagai macam yang kemudian tidak
lagi tercapat oleh kelompok ini. Diantaranya banyak yang kini mempunyai suatu rangka
tangan yang pelik dan berbentuk sebuah pilin. Tetracoralla dan Tabulata membentuk endapan
gamping yang tebal dan kadang-kadang strukturnya pelik pula. Porifera (sepon) berangka
bentuk koloni Nautilooda (gurita, cumi) berkulit lurus, Crinoida (leli laut). Itu semua
penambahan fauna yang telah terjadi selama Kambrium, Yang juga mengherankan ialah
terutama perkembangan binatang-binatang dalam air tawar, kita jumpai disini binatangbinatang yang menyerupai udang, yang berkeluarga dengan Limulus yang sekarang masih
hidup di laut Indonesia dan Amerika Tengah. Sewaktu Silur atas binatang ini mencapai
ukuran sampai kurang lebih 4 m. juga dalam air tawar berkembang ikan yang pertama. Ikanikan itu tentu mendapat saingan yang hebat dari pihak udang yang besar tadi. Oleh karena itu
kulit pelindung mereka sangat kuatnya.
Sifat sedimen yang diendapkan selama zaman Silur
Sewaktu zaman Silur dapat kita bedakan dua jenis rasies lautan tempat sedimen diendapkan.
Pertama kita temukan fasies Giaptolit yang terpencar luas, serpih lempung hitam dan sabak
biasanya dengan belahan yang bagus menurut pelapisan yang semula dan dengan sisa-sisa
Graptolit yang sangat banyak. Juga Trilobita kadang-kadang ditemukan orang dalam serpih

ini.Yang kedua ialah fasies pasir gampingan yang diendapkan di tempat-tempat yang
didekatnya terdapat daerah yang terangkat kebanyakan hal itu terjadi selama zaman Silur.
Penyebaran sedimen-sedimen selama Silur. Geosinklin
Dalam Geosinklin Kaledonia pengendapan yang telah dimulai dalam Kambrium berlangsung
terus. Pada tepi-tepi Geosinklin terbentuk endapan-endapan yang lebih gampingan dan
pasiran. Disini juga kita temukan kegiatan vulkanik yang hebat dengan pembentukan lavalava yang mengandung banyak kwarsa (riolit).
Geosinklin-geosinklin di Amerika Utara
Dalam Geosinklin Appalachia terdapat kelanjutan endapan setelah susut laut yang pendek
pada akhir Kambrium. Di sebelah timur, yaitu di dekat lengkungan pulau-pulau yang
memisahkan Geosinklin tadi dari Samudra Atlantik. Perkembangan itu berlangsung terus
selama Orcovisium Tengah. Selama waktu itu batu gamping Trentom menutup bagian
Amerika Utara yang luas. Tetapi pada Ordovisium Atas lengkungan pulau-pulau tadi
terangkat, terutama dekat New York dan Pennsylvania. Karena pengikisan tanah yang
terangkat itu, maka sejumlah besar bahan-bahan rombakan terangkut ke geosinklin
Appalachia. Terbentuklah disitu sebuah delta yang luar biasa.
Ordovisium berakhir dengan suatu orogenesis besar. Pada peristiwa itu lengkungan pulaupulau tadi beserta isi geosinklin tergeserkan di atas dan melalui perisai Kanada. Orogenesis
ini dinamakan orogenesis Takonia. Hasilnya ialah suatu pegunungan tinggi, yang dengan
segera pula terkikis oleh erosi. Bahan yang dihasilkan oleh pengikisan itu berupa batu pasir
yang melampar meliputi bagian-bagian besar perisai itu, sehingga alas Silur bercirikan batu
pasir Medina.
Penampang Silur pada air terjun Niagara
Air terjun Niagara terjadi pada endapan-endapan Silur. Disini dapat kita amati perkembangan
epikontinen yang sangat baik selama Silur atas. Pada alasannya dapat kita lihat endapan
klastika halus dari Silur Bawah (Ordovisium), yaitu akibat permulaan pengangkatan
Appalachia, orogenesis Takonia dan pengangkutan bahan-bahan klastika yang kian
meningkat dinyatakan oleh batu pasir dan lempung pasiran yang termasuk kelompok Medina.
Bahan-bahan itu membuktikan perombakan rangkaian pegunungan Takonia. Akhirnya
pegunungan itu sangat terkikis, sehingga hanya sedikit atau tidak lagi ada bahan rombakan

yang terangkut. Batu gamping dan serpih halus yang termasuk kelompok Clinton dianggap
sebagai buktinya.
Ketika pegunungan telah lenyap seluruhnya akibat pengikisan dan airnya tidak lagi keruh
karena bahan rombakan yang terangkut, maka jasad-jasad mendapat kesempatan untuk
berkembang biak. Akibatnya ialah pengendapan batu gamping padat yang termasuk
kelompok Loekport. Batu gamping itulah yang telah menyebabkan terjadinya air terjun tadi.
Batuan itu lebih tahan terhadap pengikisan oleh air dari pada batu lempung yang ada di
bawahnya, yang terangkut oleh air.
Perkembangan geosinklin Appalachia setelah orogenesis Takonia
Karena pengankatan pegunungan Takonia, maka pengangkutan bahan-bahan yang berasal
dari

rombakan

kedalam

geosinklin

menjadi

sangat

banyak,

sehingga

kecepatan

pengendapannya lebih besar dari pada penurunannya. Batuan-batuan yang terjadi tidak lagi
terletak dalam lautan. Endapan-endapan daratan berlapis yang sangat luas terjadi di daerah
New York dan Kanada Timur.
Orogenesis Kaledonia di belah bumi timur
Akhir Silur di Eropa dan Asia bercirikan suatu pembentukan pegunungan yang penting pada
akhir zaman tersebut. Fasa Takonia disini hanya Nampak samar-sama, tetapi puncak
gerakannya terdapat pada akhir zaman tadi.
Pegunungan-pegunungan yang terjadi karena itu terombak selama zaman Devon dan lapisanlapisan Devon letaknya di atas lapisan yang lebih tua dengan doskordansi sudut yang jelas
sekali.

Perkembangan Silur di Tiongkok


Di Tiongkok Kambrium berakhir dengan suatu lipatan, yang belim diketahui dengan jelas.
Silur Bawah dimulai dengan suatu genang laut, sedangkan geosinklin Paleokatasia terisi
dengan lapisan-lapisan sedimen yang tebal. Geosinklin ini terpisahkan dari samudra Pasifik
oleh suatu lengkungan pulau-pulau yang letaknya pada tempat pantai timur sekarang.
Ordovisium Bawah terutama terdiri dari gamping Cryptozoon (ganggang gamping) yang
tebal (formasi Wunting dan Kangyao). Pada waktu itu pula Tiongkok Tengah tertutup oleh
suatu tepi benua yang luas. Dalam Ordovisium Tengah geosinklin itu terbagi oleh suatu

punggung daratan dekat Nanking menjadi bagian itara dengan fauna Amerika dan bagian
selatan dengan fauna Eropa.
Perkembangan Silur di Australia
Di Australia kita dapatkan pengendapan selanjutnya dalam geosinklin Tasman . disini kita
temukan fasics pasir gampingan berganti-ganti dengan fasies Graptolit. Fasies Graptolit itu
bercirikan selaan lapisan rindang yang beraturan, yang dianggap akibat letusan abu dari
gunung api. Abu itu diendapkan di atas lapisan Graptolit ganggang yang rapat yang terdapat
di laut, dan oleh karena itu Graptolit ganggang itu mengendap.
Endapan-endapan Silur yang penting artinya dilihat dari sudut ekonomi
Yang terutama penting ialah bijih-bijih besi sedimen yang terbentuk dalam zaman Silur. Bjihbijih itu yang berupa oolit, terutama terbentuk di Amerika Utara. Di dekat Birmingham di
Alabama terdapat sebuah lapisan setebal 6cm dan persediaan seluruhnya sebanyak 600 juta
ton.
Endapan-endapan garam yang terutama penting dari Silur atas terdapat di Amerika Serikat
bagiaan barat tengah yang dapat menjadi tebal sekali. Waktu orogenesis pada akhir zaman
Silur pada banyak tempat granit telah menerobos disertai bijih-bijih. Daerah emas di Victoria,
Australia, berasal dari zaman itu.
Iklim
Didapatkan jenis-jenis jasad yang serupa di tempat-tempat yang kini termasuk lingkungan
kutub dan juga di daerah-daerah yang keriklim panas dan sedang, dan dapat member
kesimpulan kepada kita, bahwa ketika itu iklim di mana-mana sama panasnya seperti dalam
zaman Kambrium. Tetapi perlu pula dikemukakan disini bahwa pada ketika itu tumbuhan
darat belum ada atau jarang sekali terdapat, sehingga sukar mengadakan pembandingan yang
langsung diantara kejadian-kejadian yang disebabkan oleh iklim pada zaman itu dengan
kejadian-kejadian pada waktu sekarang.
Silur di Indonesia
Zaman Silur ialah zaman tertua yang diketahui di Indonesia. Fosil Silur, yaitu koral Tabulata
yang bernama Halysites telah ditemukan prang dalam batu-batu telepas dalam suatu sungai di
Irian. Tetapi keterangan yang ada, masih sangat sedikit untuk dapat menunjukan tentang
luasnya sistem ini. Mungkin dalam Silur, Irian merupakan sebagian dari pada geosinklin

Tasman di Australia dan peralihan antara geosinklin Tasman itu dan geosinklin Paleokatasia
di Tiongkok.
Ikhtisar dan ringkasan
Selama zaman Silur kita dapatkan puncak fase pertama pada daur Kaledonia, yaitu berupa
genang laut yang besar disemua benua. Luas lautan Silur semenjak itu tidak pernah ada
bandingannya dalam sejarah geologi. Daerah-daerah seperti Sahara, perisai Baltik-rusia,
Tiongkok Tengah, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, semuanya merupakan laut
dangkal.
Fase kedua di belah bumi barat agak lebih dahulu terjadi dari pada di belah bumi timur, yaitu
berupa pembentukan pegunungan Takonia di Amerika Utara.
Orogenesis itu meninggalkan kesan pula dalam geosinklin lainnya, terutama di sekitar
samudra Pasifik. Geosinklin di Eropa terlipat pada akhir Silur Atas, dengan pembentukan
rangkaian-rangkaian pegunungan Kaledonia yang penting itu. Fase ini di Tiongkok dan
Australia juga penting.
Sedimen-sedimennya terutama berkembang dalam dua fasies, yaitu serpih Graptolit dan
batuan yang gamping pasiran. Meluasnya faises itu bergantung dari pada kedudukan relative
terhadap lengkung pulau-pulau dan bagian-bagian kraton yang terangkat.
Batuan-batuan yang penting artinya dilihat dari sudut ekonomi yaitu bijih besi oolit dari
Amerika Utara dan Tjekoslowakia dan endapan-endapan garam diberbagai dunia, terutama di
Amerkika Utara.

BAB 30
Definisi Zaman dan Sistem
Zaman Devon dapat kita bedakan dari Silur yang ada dibawahnya dan Karbon yang ada
diatasnya, baik menurut paleontologi maupun stratigafi. Menurut paleontology, Zaman
Devon bercirikan munculnya tumbuhan tumbuhan darat pertamadan binatang bertulang
punggung. Sedangkan menurut stratigafi, zaman itu bercirikan kedudukannya sabagai fase

ketiga dari daur Kaledonia dan sebagai fase pertama daur Variscia. Di Amerika puncak daur
Kaledoniia terrdapat dalam zaman Devon.
Wilayah tipe bagi Devon ialah Country Devonshire di Inggris. Dari daerah itulah orang
mengambil nama system ini. Disini system itu dikenal pada tahun 1830 1839 oleh seorang
Perancis yang bernama H. De La Beche sebagai suatu system yang terlentak diantara lapisan
lapisan Silur yang terlipat dan lapisan lapisam Karbon ditasnya yang mengandung
tumbuhan tumbuhan.
Pada garis besarnya, Devon dapat dibagi menjadi tiga bagan: Devon bawah, Devon
Tengah, dan Devon Atas.
Devon Bawah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Spirifer mercurii
S. (Hysterollitches) primaevus
S. Hystericuss
S. bischoffi
S. arduenneensls
S. hercyniae
S. Paradoxus
S. deebeni
Devon Bawah (lajur Cutijugatus)

9.
10.
11.

S. speciosus
S. cutijugatus
S. elegans

Devon Tengah:
12.
13.
14.
15.
16.

S. osteolatus
S. mediotexius
S. aperturatus
S. anosoffi
S. mucronattus

Devon Atas:
17.
18.
19.

S. verneuill
S. archiaci
Crytina murchisoni
Paleontologi Devon, Tetracoralla:
Selama Zaman Devon telah berkembang beberapa Tetracoralla yang aneh, yang

bercirikan suatu tutup. Yang terkenal diantaranya ialh Calceola sandalina, yang ditemukan di
seluruh benua Eurasia.

Paleontologi Devon, Amonit.

Untuk pertama kalinya Amonit penting artinya. Arti yang penting itu akan tetap
berlangsung dalam Paleozoikum dan selanjutnya dalam masa Mesozoikum. Zaman Devon
untuk sebagian termasuk fase ketiga atau fase erosi daur Kaledonia. Dalam hal itu Devon
terutama berkembang seabgai fasies Old Red Sandstone atau Batu Pasir Lama (ORS atau
BML). Nama itu diambil dari pertmbangan batu bara Inggrs. Lapisan lapisan yang
mengandung batu bara disini tertutup dan juga terletak diatas lapisan pasir yang berwarna
merah.
Pada umumnya ORS (Old Red Sandstone) itu terdiri dari arkosa, konglomerat, batu pasir,
dan serpih yang berwarna jelas, terutama merah yang berasal dari perombakan pegunungan
pegunungan Kaledonia. Setelah pegunungan pegunungan itu terbentuk, bahan
perombakannya mengumpu dalam cekungan cekungan yang menurun perlahan perahan
selama pengendapan tadi. Adang kadang dapat terbentuk tumpukan lapisan hingga 6000m
tealnya. Pelapisan simpang siur, gelembur gelembur gelombang (dari endapan sungai),
rekah rekut, menunjukkan bahwa disitu terdapat air tawar yang berlimpah limpah. Oleh
karena itu, dalam lapisan itu kita temukan sisa sisa ikan dan ampifibia, yang terutama telah
dtemukan orang di Tanah Hijau (Gronland) dalam jumlah yang besar. Baru dalam lapisan
lapisan ORS teratas kita temukan tanda tanda suatu ilim yang kering dan gersang.
Keadaan pada Devon tengah ialah dalam laut itu masih terus menerus mengendap bahan
bahan vulkanik, tetapi kini pada beberapa tempat dengan selingan selingan terumbu koral
dan fosil fosil laut lainnya. Devon tengah berakhir dnegan suatu pembentukkan
pegunungan. Setelah itu selama waktu yang lama terjadilah pengikisan dan sebagian besar
lapisan lapisan Devon bawah dan Devon Tengah terhanyutkan lagi. Pengendapan dilaut
tidak banyak dan terjadilah cekungan cekungan yang luas didarat dengan pembentukkan
endapan endapan limne. Vulkanisme tetap penting dan pada banyak tempat terdapat selaan
selaan abu gunung berapi. Dalam danu danau itu terdapat banyak ikan yang kadang
kadang terwaetkan sebagai fosil.

Fasies Geosinklin Lautan


Geosinkin yang terkenal dari jaman ini adala geosinklin Variscia, yang membujur dari
Inggris Selatan dan Eire melalui Ardenna di Perancis Utara, Eifel dan Hunscrik di Jerman
hingga Polandia. Geosinklin ini disebelah utara berbatasan dengan daerah yang terangkat
sewaktu Kaledonia dan disana terdapat cekungan cekungan ORS (benua ORS). Diselatan
kita jumpai laut yang luas dengan pulau [ulau yang banyak, yang terangkat sewaktu

Kaledonia, yaitu yang kini merupakan dataran tnggi Pusat (Central Plateau) di Perancis,
Vosges, Schwarzwald, dan Bohemia.

Daerah Andenna Belgia, wilayah tipe bagi Devon Laut


Meskipun Zaman Devon dinamakan menurut lapisan laisan yang terdapat di
Devonshire (Inggris), namun perkembangan yang lebih bagus terdapat di daerah Andenna
Belgia dan perbukitan Eifel dan Hunsriick yang bersambungan dengan daerah itu. Sejumlah
genang laut dan susut laut diatas padatan Brabant diutara, dan kekayaan fosil yang besar,
memungkinkan kita untuk mengadakan pembagian Devon menjadi sejumlah besar jenjang:
Devon Atas

: Famennien dan Frasnien

Devon Tengah

: Givetien dan Eifelien

Devon Bawah

: Koblencien, Siegenien, dan Gedinnien

Pengaliran lava dibawah laut (keratofir) menyebabkan terjadinya jebakan besi endapan,
yang kini ditambang orang di daerah Lahn Dill dan Luxemburg. Tebal lapisan Devon
seluruhnya dalam geosinklin ini pada beberapa tempat mencapai 8000m.

Devon di Amerika Utara


Di Amerika Utara, geosinklin geosinklin Appalachia dan Cordillera tetap tiada berubah
selama awal Zaman Devon. Yang diendapkan terutama ialah gamping yang mengandung
banyak fosil. Tetapi pada akhir Devon Bawah terjadi suatu pembentukkan pegunungan yang
penting dibagian tomurgeosinklin Applachia, terutama didaerah yang sekarang merupakan
pantai timur Kanada (Akadia) dan diutara New York. Disini telah terangkat suatu pegunungan
yang tinggi yang terdiri dari isi geosinklin yang ada dibagian inim yaitu sedimen sedimen
zaman kambrium dan siur. pmbentukkan pegunungan ini dinamakan orang orogenesis
Akadia.

Meskipun gerakan tadi hanya terbatas pada bagian geosinklin yang ada disini, tetapi
perubahan sifat sedimen sedimen meliputi daerah luas. Mulai dari pegunungan itu sekarang
terbentuklah terutama endapan endapan klastika yang berupa beberapa delta yang luarbiasa
ukurannya dna bentuknya menyerupai kipas salah satu diantara delta delta itu kini
merupakan bukit bukit Castkill didekat New York.

Di Rocky Mountains yang sekarang, Devon itu berkembang secara gampingan pula. Yang
pentin disini ialah terdapat nya sebuah fosi yang khas bagi Eropa, yaitu Stringocephalus. Hal
ini menunjukkan suatu perhubungan dengan geosinklin Variscia melalui Tiaongkok, karena
disanapun fosil it mencirikan endpaan endapan Zaman Devon.
Menurut geologi kita dapat menganggap daerah Ardenna sebagai suatu singkapan dalam
batuan batuan Paleozoikum yang sangat terlipat, yang dilingkungi oleh lapisan lapisan
yang lebih muda, yaitu dari Masa Mesozoikum dna Tersier. Arah batuan batuan tadi kira
kira barat timur, yaitu sama dengan arah geosinklin Variscia. Dari seltan ke utara dapatlah
dibedakan:
1. Daerah Ardenna yang sesungguhnya, terutama terdiri dari batuan batuan Devon yang
banyak lipatan lipatannya. Devon disini terutama terdiri dari batuan batuan kalsika
dengan baanyak kwarsa.
2. Daerah ini disusul oleh suatu jalur dengan banyak batuan batuan karbon. Didaerah ini
banyak seklai batu bara: sinklinorium Dinant.
3. Antiklin Condroz menu=yusul setelah itu. Disini Devon bawah terlihat lagi.
4. Daerah ini terpisahan dari yang berikutnya, yaitu dari cekungan Namur, oleh suatu
patahan luar biasa. Disini terdapat karbon dan pertambangan batu bara.
5. Sebagai bagian yang terutama kita temukan tepi cekungan itu, yaitu padatan Brabant yang
terlipatkan sewaktu orogenesis Kaledonia dan benua Old Red Sandstone.
Apabla kita amati lembah sungai Maas diantara daerah Rocroy dan Dinant, maka akan kia
jumpai urutan lapisan lapisan Devon sebagai berikut:
a.Jenjang Gedinne (Gedinnien): Genang laut dan konglomerat alas, yang pada alasnya
kasar dan pada puncaknya menjadi halus.
b.
Jenjang Siegen (Siegennien) ulangan genang laut dan pengendapan sedimen
sedimen neritik, grauwacke, dan batu pasir dengan fosil yang banyak sekali.
c.Jenjang Koblenz (Coblencien) adalah suatu waktu dengan susut laut yang pada tepi
cekungan itu merupakan warna warna kemerahan dalam endapan endapan laut
pengaruh ORS.
Jenjang Eifel, (Eifelien) adalah suatu waktu genanglaut lagi. Terutama di Eifel dalam

d.

jenjang ini kita temukan banyak batu gamping dengan koral.


e.Jenjang Givet (Givetien) adalah suatu waktu ketika memuncaknya genang laut. Juga pada
tepi cekungan itu perkembangannya secara batu gamping.
f. Jenjang la Famenne (Famennien) berkembang sebagai serpih dan sabak dengan Spirifer
vernevilli.

Iklim Zaman Devon

Keadaan di daera tropika, disini hujan yang banyak sekali bersama dengan tumbuhan
mengakibatkan terjadinya tanah merah, yang bersifat gletser. Hal in menunjukkan bahwa
sekurang kurangnya selama sebagian dari tetapi lebih menyerupai batuan yang diendapkan
di gurun gurun. Oleh karena itu bagian bagian muka bumi yang kerng selama Zaman
Devon harus kita bayangkan sebagai suatu gurun. Danau danau dan sungai sungai
menunjukkan akan iklim yang agak lembab. Adanya gurun sebanyak itu, harus dicari
sebabnya dala keadaan tumbuhan yang hanya sedikit jumlahnya. Tumbuhan tumbuhan
hanya dpaat bertahan dengan baik ditempat tempat yang lembab. Baru pada Devon Ata
perkembanga tumbuhan sudah demikian, sehingga tidak lagi berganung dari pada
kelembaban tanah.

Daerah Fauna
Meskipun ada pegunungan pegunungan yang terlipat waktu orogenesis Kaledonia dan
Akadia, tetapi perhubungan perhubngan laut selama Zaman Devon baik sekali. Oleh karena
itu dimana mana diseluruh dunia kita temukan kembali kebanyakan fosil fosil Devon.
Perbedaan perbedaan antara daerah daerah iklim tidak seberapa. Oleh karena itu, koral
koral pembentuk terumbu terdapat hingga lingkar lintang tinggi.

Ikhtisar dan Ringkasan


Devon adalah suatu Zaman yang seakan akan terjepit diantara waktu waktu
pembentukan pegunungan yan penting. Selama zaman itu Nampak pula adanya beberapa
gerakan gerakan yang penting. Sepanjang tepi tepi cekungan kita lihat beberapa genang
laut dan susut laut:
Karbon Bawah
Devon Atas

: Perlipatan Breton (Geos, Apalachia, Variscia), Genanglaut


(Padatan Brabant, Rusia, Amerika Utara)

Devon Tengah

: Genanglaut (Daerah Ruhr, padatan Brabant, Amrika


Utara), Susut laut (Bohemia)

Devon Bawah

: Orogenesis Akadia (Amerika Utara), Susut laut (Geosinklin, Variscia,


benua benua di Belahan Bumi Selatan), Genaglautb(Geos, Variscia,
Amerika Utara, Belahan Bumi Selatan).

Silur Atas

: Orogenesis Kaledonia, Fasa Ardennia

Pada umumnya Devon dianggap sebagai fase ketga daur Kaledonia, penombakan
pegunungan pegunungan Kaledonia dna penyebaran endpaan endaan daratan yang luas.

Juga dalam geosinklin pengaruh perombakan ini terliat, karena peneybaran sedimen sedime
klastika yang luas. Hanya pada jarak jauh dari daerah daerah yang terlipat sewkatu
orogenesis. Kaledonia, perkembangannya bersifat gampingan: Amerika Utara sebelah barat,
bagian bagian geosinklin Veriscia, geosinklin Tethys, bagian bagian Tiongkok.
Untuk pertama kali dalam Zaman Devon kita dapatkan perkembangan tumbuhan
tumbuhan darat yang penting. Dan untuk pertama kalinya dalam zaman ini berkembanglah
binatang binatang darat.

BAB 31
KARBON
Zaman karbon
Kata karbon berasal dari bahasa latin yaitu Carbonium yang berarti arang. Selama
zaman ini diendapkan sistem karbon. Nama karbon diambil adri sifat sistem tersebut yakni
timbulnya sejumlah besar karbon bebas. Sistem karbon untuk pertama kalinya dikenal di
Eropa Barat yaitu di Prancis yang oleh Omalius dHalloy seorang ahli geologi Prancis telah
disebut pula sebagai Terrain Houller yang berarti daerah arang. Oleh sebab itu
makaterminologi zaman karbon digunakan di Eropa.Lain halnya dengan di Amerika, Karbon Bawah
dan Karbon Atas dianggap sebagai 2buah sistem tersendiri, masing-masing: Mississippian untuk
Karbon Bawah dan Pensylvanianuntuk Karbon Atas. Nama Mississippian diambil dari daerah
tipenya, yaitu di cekunganMississipi dan pertama kali diusulkan pada tahun 1869 oleh
Alexander Winchell, seorang ahligeologi Amerika, sedang Pensylvanian diambil dari nama

daerah tipenya yaitu diPensylvanian dan pertama kali diusulkan pada tahun 1891 oleh H.S.
Williams, seorang ahligeologi Amerika.Sesudah zaman Karbon menyusul zaman Permian.
Selama zaman ini diendapkansistem Perm. Nama Perm berasal dari nama daerah tipenya
yaitu Provinsi Perm di Rusia.Nama zaman Perm untuk pertama kalinya diusulkan pada tahun
1841 oleh Murchison,seorang ahli Stratigrafi dan Paleontologi berkebangsaan Inggri
Pada saat itu hutan era karbon ditandai dengan dominasi amphibia di daratan. Reptilia
pertama muncul dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa mulai muncul
dan tiba-tiba menjadi banyak. Iklimnya panas dan lembab. Hewan amphibi jumlahnya juga
meningkat. Hutan rawa berbatu bara dan munculnya serangga adalah ciri yang paling
signifikan.
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga
raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.
Pohon pertama juga mulai muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda
tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi
menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, dan terjadi perubahan
lingkungan untuk menyesuaikan dengan berbagai bentuk kehidupan.
Pada garis besrallanya binatang-binatang laut seperti tetracorala, trilobite, brachiopoda,
nautiloidea, dan amonit merupakan binatang-binatang yang penting. Crinoida, blastoidae
berkembang biak baik sekali yang tdak pernah di kenal sebelum nya kelompok binatang yang
baru yaitu fusulinoida mulai berkembang. Fusulinoida itu termasuk plotozoa yang terdiri dari
sebuah sel saja tetapi sel ini membentuk gamping yang sangat rumit, Fusulinoida masih
bertahan hingga jaman ferm dan kemudian punah
Yang ajaib ialah perkembangan arthropoda trilobite yang sebagian besar punah tetapi bberpa
bentuk masih bias bertahan hingga jaman perm, eurypterida yang telah kita jumpai pada
jaman silur sebagai euripterus dalam bentuk raksasa selama jaman karbon masih terus ada
dalam endapan-endapan air tawar dia natara batu bara . yang tampak jelas ialah binatangbinatang ini telah berkembang mini yang dewasa ini masih hidup
Endapan karbon yang mengandung batu bara
Cekungan yang berbatubara dapat di bagi menjadi dua golongan yaitu
1.

Geosinklin

2.

Epikontinen/ geosinklin variscia


Yang termasuk cekungan batu bara Geosinklin ialah yang terletak di geosinklin variscia di
eropa dan geosikin Appalachia si amerika utara cekugan donetz di rusia masih dapat di
masukkan dalam geosinklin veriscia
Cekungan batu bara golongan ke tiga adalah yang kecil-kecik yang berbentuk dalam rantai
yang terlipat dalam vase variscia , hal yang memberikan citi cekungan batu bara geosinklin
ialah pelipatan lapisan-lapisan yang hebat dan kadar hidrokarbon dalam batu bara yang
rendah
Dalam laut geosinklin yang telah terjadi pada jaman devon pelipatan Breton menyebabkan
terjadi nya sebuah pematang yang terangkat (deretan pulau-pilau) disekeliling pematang
terdapat batuan klastikaterutama selama waktu karbon bawah tidak lama dari itu pematang
terangkat itu habis terkikis dan endapan menjadi semakin luas gampingan dan lempung
perkembangan gampingan ini pada banyak tempat khas bagi karbon bawah
Geosinklin tanpa pembentukan batu bara
Tidak semua cekungan geosinkin selama jaman karbon baik keadaan nya untuk membentuk
batu bara , geosinklin yang serupa ini adalah geosinklin ural, geosinklin altai Himalaya yang
terus ke geosinklin Australia kemidian geosiklin rocky mountains andes dan geosinklin
lingkarpasifik pada umum nya. dalam geosiklin ini tidak terdapat lapisan batu bara meskipun
sisa-sisa tumbuhan tidak di temukan
Jaman karbon yang penting dalam hidup perekonomian
Dalam hal ini dalam hal ini endapan yang terpenting ialah batu bara bahan ini sumber
terpenting di eropa dan amerika serikat cekungan yang terpenting di terdapat di inggris .
Di amerika utara cekungan antrasit Pennsylvania penting arti nya selnjut nyacekungan
michigen, interior basins cekungan tekas Arkansan dan Appalachia
Minyak yang penting untuk kehidupan ekonomi hanya di amerika misalnya lapangan minyak
Oklahoma dan tekas yang di temukan terdahulu
Yang tidak seberapa penting ialah tanah porselin dan lempeng yang cocok untuk pembuatan
batu tahan api yang terutama terdapat di inggris di antara lapisan batu bara, tanah-tanah ini
untuk sebagian besar menjadi dasar bagi perindustrian kramik
gamping dan dolomit dalam formasi karbon yyang di endapkan dalam laut hanya penting arti
nya hanya dalam daerah setempat.
iklim
selama jaman karbon dan juga di kala-kala nya iklim di seluruh dunia tidak sama, dalam
karbon bawah yang terdapat di laut pada umum nya terdapat banyak koral hal ini

menunjukkan akan iklim sedang, agak panas , karbon atas dengan sejumlah besar lapisanlapisan yang mengandung tunbuhan dapat di katakana mempunyai iklim panas yang merata,

BAB 32
PERM
a.Definisi Perm
Dieropa perm bercirikan letak lapisan yang diskordan diatas Karbon yang mengandung
batubara, sedangkan fauna laut menunjukkan pula penjimpangan-penjimpangan tertentu dari
fauna karbon. lebihilebih dengan pertolongan amonit, maka Perm dapat dikenal dengan jelas.
pada sifat atasnya Perm laut dapat dibedakan dengan jelas dari Trias laut karena fosil-fosil
yang terkandung didalamnya sangat berlainan. dalam lapisan-lapisan Perm terdapat fauna
yang samasekali bersifat paleozoikum, tetapi dalam trias sifatnya khas Mesozoikum.
b.

Paleontologi Perm

Didaerah-daerah dengan pengendapan yang terus-menerus dalam suasana lautan, Perm


bercirikan adanya kelompok-kelompok fosil paleozoikum yang penghabisan.
c.Perkembangan Perm di jerman

Pada permulaan genagn laut dalam beberapa waktu lamanya telah terjadi sebuah laut dengan
suasana laut Hitam. Pada ketika itu telah terendapkan serpih-serpih hitam yang mengandung
banyak ikan fosil. Tetapi pembentukan ini hanya setempat dan tebalnya pun tak seberapa,
karena adanya lelehan-lelehan basalt, maka kadar-kadar garam dalam laut Hitam ini agak
tinggi, dan sebagian diantaranya telah mengendap sebagai tembaga sulfida.
d.

Perm diluar pengaruh pegunungan-pegunungan Variscia

Perm bawah , terutama tersingkap bagus disekitar kota Artinsk: batu pasir dan
lempung yang mengandung Brachiopoda. Makin ketengah cekungan perkembangannya lebih
gampingan dan mengandung Fusulina, koral, dan Brachiopoda.Perm tengah mempunyai
wilayah tipe kota Koungour, 80 km disebelah tenggara perm. Gamping dan dolomit yang
mengandung fauna yang tidak banyak adalah suatu petunjuk akan naiknya kadar garam. Perm
atas dengan susut laut yang menerus. Ditimur kazan lapisan-lapisannya berwarna merah,dan
terjadi dari daratan dengan selaan serpih yang menyerupai Kupferschiefer.
e.Perm di Amerika Utara
Disini perm menunjukkan persamaan yang besar dengan perkembangan di Eropa. Di
Amerika Utara juga selam zaman ini terjadi gerak-gerak orogenesis. seperti di Jerman maka
berbatasan dengan ini terdapat sebuah cekungann yang tergenang oleh laut. Disini terbentuk
lapisan-lapisan gamping yang tebal dan terumbu-terumbu koral.
f. Tempat-tempat yang lain terdapat perm laut
Kecuali di Amerika bagian Barat perkembangan geosinklin tidak seberapa, baru selama
zaman yang berikutnya yaitu Trias, daerah-daerah geosinklin yang baru, makin nampak
dengan dijelas. Oleh sebab itu maka Perm laut agak jarang terdapat. terdapat endapanendapan gampingan atau tufaan, juga setempat-setempat mengandung fosil banyak sekali,
endapan-endapan gampingan juga membentuk gunung-gunung yang jelas, yang dinamai
Fatu, sedangkan formasi seluruhnya terkenal sebagai formasi Sonnebait. Disumatra, kamboja,
India, dan Selandia Baru perm terutama berkembang sebagai gamping yang mendorong
productus, Fusulina, dan koral, disertai dengan batuan-batuan yang berasal dari gunung api.
g.

Perm di benua Gondwana

Dibenua Gondwana ( Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australi ) perm itu biasanya
terbentuk sebagai urutan yang tak berputusan, yang menjadi suatu kesatuan dengan karbon,
karena itu semuanya dibicarakan bersama dengan karbon. pada karbon hanya ada jalur yang
sempit di Australia timur yang dibanjiri oleh laut, tetapi waktu perm terjadi genanglaut
sehingga dijalur yang tergenang oleh laut yang dangkal menjadi lebar. Tetapi tidak lama
kemudian terjadi sedikit pengangkatan, sehingga laut berubah menjadi suatu rawa yang luas.

dalam rawa itu tertimbun bahan tumbuhan dan terjadi endapan karbon yang penting, rawa ini
terbentang dari Tasmania disebelah selatan sampai ke Queensland Timur Laut.
h.

Endapan-endapan perm yang penting dalam hidup perekonomian.

Yang penting ialah evaporit-evaporit yang terdapat dijerman dan amerika sebelah baratdaya.
secara tidak langsung, endapan-endapan garam ini penting artinya karena terjadinya kubahkubah garam ini disebakan karena garam yang liat akibat tekanan sedimen-sedimen yang ada
diatasnya, melongok dan dalam pada itu mengangkat lapisan-lapisan yang ada diatasnya dan
untuk sebagian menembus lapisan-lapisan itu. kecuali batubara, lapisan-lapisan perm
menghasilkan pula lempung keramik dan juga besi.
i. Iklim
Selama Paleozoikum bawah iklim didaerah-daerah yang luas diseluruh dunia sangat rata,
yaitu agak panas menurut pengertiankita pada waktu sekarang. dalam zaman devon didaerahdaerah yang luas kita temukan lapisan yang berwarna merah. hal ini menunjukkan tidak
adanya lipatan tumbuhan yang menutup, jadi mengesankan berbagai gejala yang sesuai
dengan keadaan gurun-gurun sekarang. pada umumnya dalam sejarah bumi kita temukan
kaidah yang berikut : dalam waktu bedatinggi topografi tidak seberapa dan genang laut yang
luas, akan terdapat suatu iklim yang kebanyakan agak panas dan merata di bagian-bagian
bumi yang luas, dalam waktu bedatinggi topografi yang besar, yaitu selama dan sesudah ada
orogenesis yang penting dan meluas diseluruh dunia ada pembagian iklim dalam beberapa
daerah yang jelas: daerah kutub, daerah sedang, daerah kering, dan mungkin daerah hujan
tropika. dari iklim hujan tropika tidaklah banyak bekas-bekasnya yang tertinggaL

BAB 33
PERKEMBANGAN ALAM VERTEBRATA DALAM PALEOZOIKUM
1. Ikan-ikan Pertama
Menurut perbandingan ,vertebrata merupakan binatang-binatang yang datangnya kemudian
dalam sejarah bumi. meskipun sangat sedikit yang kita ketahui tentang prkembangan hidup
dalam Prakambrium, tetapi adanya bebrapa kelompok binatang yang sangat terkhususkan,
seperti Trilobita dan Brachiopoda dalam Kambriu merupakan jaminan, bahwa perkembangan
telah mulai lama sebelumnya. vertebrata yang tertua adalah ikan-ikan, lagipula ikan-ikan
airtawar. bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang, maka bukanlah lautan lingkungan
yang asli terdapat terjadinya binatang-binatang bertulang-punggung. pernafasan ikan berjalan
dengan masuknya air melalui mulut dan keluar melalui lubang-lubgan insang. pada ketika itu
air melampaui insang-insangnya. pada sisi belakang rongga mulut, erdapat beberapa lempeng
tulang yang dapat bergerak yang mungkin digunakan untuk menanam makanan barangkali
makanannya untuk sebagian besar dari lumpur.

a.Placodermi
Dalam zaman devon kita lihat timbulnya sekelompok ikan baru, tetapi kini dengan
perlengkapan rahang dan sirip: Placodermi

juga ikan-ikan ini pada sebelah luarnya

mempunyai kulit pelindung terdiri dari lempeng-lempeng tulang, tetapi lebih mudah bergerak
daripada Agnantna. rahangnya pada placodermi masih jeas persesuaiannya dengan bentuknya
yang asal. tetapi sebagian daripada rangka kulitnya telah memisahkan diri, dan menempel
kepada lengkung-lengkung insang sebagai gigi.
b. Chodrochtyes atau sebangsa ikan hiu
sudah semenjak jaman Devon telah timbul suatu kelompok binatang yang hingga kini masih
sangat banyak dalam lautan, yaitu ikan-ikan tulangrawan. ikan hiu dan ikan pari masuk
kelompok tersebut. menjolok sekali, bahwa binatang-binatang ini yang bercirikan rangka
yang tidak seberapa mengandun gamping, sepanjang sejarahnya tidak banyak mengalami
perubahan.
c. Dipnoi ( ikan paru-paru )
wakil-wakil yang kini masih hidup, telah orang diantaranya dari afrika dan tralia. rangka
binatang-binatang ini terdiri dari tulang yang sesungguhnya tetap kepalannya pada sebuah
luarnya masih tertutup oleh kulit pelindung terjadi dari lempeng-lempeng kulit yang
sederhana ( pada ikan-ikan yang telah berkembang lebih lanjut lempeng-lempeng ini terdapat
bawah kulit ).merupakan bagian yang tak dapat dipisah-pisahkan dari rangka kepala. unsurunsur anatomi yang aneh selanjutnya ialah adanya sebuah mapineal, suatu alat ditengah
kepala yang mempunyai hubungan dengan alat luar dengan pertolongan sebuah lubang. guna
alat itu belum diketahui secara benar.
d. Amfibia
Amfibia yang tertua kita rangkumkan dengan nama Labyrinthodontia yang dikenal orang dari
Devon atas dan Karbon bawahdi tanah hijau.
e. Reptilia yang tertua
Dengan munculnya Reptilia mulailah suatu tingkat dalam perkembangan Vertebrata yang
baru samasekali tidak bergantungnya kepada air sebagai tempat hidup. apa yang kita ketahui
tentang cara hidup Amfibia selama Paleozoikum tidak seberapa banyaknya. tetapi sangatlah
mungkin, bahwa binatang itu masih bergantung sekali kepada air dan tidak dapat
meninggalkan air sampai jauh. faktor yang terpenting disini adalah caranya berkembang
biak : seperti halnya dengan pada waktu sekarang Amfibia itu tentu bertelur dallam air,
sedangkan yang khas bagi Reptilia ialah bahwa hal itu tidak lagi perlu. reptilia yang timbul

selama zaman Karbon dan Perm dapat kita bagi berdasarkan susunan tengkoraknya, kita
bedakan :
a. anapsida, tengkorak tanpa lubang-lubang dibelakang mata
b. Sinapsida, dengan sebuah lubang dibelakang mata, dibatasi oleh postrobitale dan
sqamosum
c. parapsida, dengan sebuah lubang dibelakang mata, dibatasi oleh postfrontale dan
supratemperale
d. eurapsyda, dengan sebuah lubang dibatasi oleh postorbitale, sqamosum dan temperale
e. diapsida, dengan dua buah lubang dibelakang mata. lubang-lubang itu gunanya untuk
meringankan tengkorak, dengan tidak menghilangkan kekuatannya.
f. tingkat yang paling primitif adalah tengkorak anapsida.
g. Nenek moyang binatang menyusui
Pelycosauria adalah nenekmoyang therapsida, termasuk reptilia yang mempunyai tengkorak
sinapsida yang selama zaman Perm dan Trias penyebarannya luas diseluruh dunia,
diantaranya kita lihat lagi perkembangan bentuk-bentuk raksasa yang juga memakan
tumbuhan dan bentuk-bentuk yang lebih detail juga memakan daging. yang menarik pada
kelompok ini adalah perkembangna tengkorak dan geliginya, disini untuk pertama kali kita
lihat diferensiasi geraham-gerahamnya yaitu yang sangat cepat bagi binatang-binatang
menyusui. kita belum dapat mengatakan apakah Ictidosauria itu binatang yang melahirkan
atau seperti binatang berparuh yang kini masih hidup, yang bertelur tetapi menyusui anakanaknya. pada akhir zaman Perm, kelompok itu dapat dikatakan punah, sama sekali dan
mulalilah reptilia diapsida menjadi binatang yang terpenting diantaranya terdapat Dinosaurus
yang perkembangannya akan dibicarak

BAB 34
TRIAS
Selama masa paleozoikumbumi telah mendapatkan bentuk yang seperti sekarang,
dimana ada pegunungan besar seperti pegunungan-pegunungan sepanjang pantai samudera
atlantik di amerika utaradan eropa, rangkaian pegunungan variscia yang memotong erasia
bagian barat, pegunungan-pegunungan sepanjang pantai timur

australia, tiongkok dann

siberia. Eropa Barat dengan Asia bersatu saat terjadi pelipatan pegunungan ural. Antara afrika
dan erasia juga terdapat perhubungan darat. Tetapi sepanjang Masa mesozoikum hubungan
itu lalu susut dan melebur dalam geosinklin thetys besar, suatu rangkaian-rangkaian cekungan
geosinklin yang sejarahnya merupakan sejarah penting dalam masa mesozoikum.
Sekeliling samudera pasifik dapat pula kita bedakan suatu rangkaian geosinklin yang
dikenal dengan nama geosinklin Lingkarpasifik (cirkumpasifik). Cekungan-cekungan
pengendapan hingga adanya rangkaian pegunungan terjadi pada zaman mesozoikum.

Selama masaa paleozoikum semua filum dan kelas-kelas binatang bertulang belakang
telah berkembang sampai saat ini. Pada masa ini, hewan invertebrata lebh besar jumlahnya
ketimbang pada zaman mesozoikum. Beberapa kelompok binatang seperti Trilobita dan
binatang karang tetra (Tetracoralla) dapat bertahan selama masa paleozoikum, masa ini
berjangka waktu 200 juta tahun yang lalu, kelompok binatang-binatang lain masa hidupnya
lebih pendek seperti Graptozoa yang hanya terdapat dalam zaman Ordovisium dan zaman
silur, Blastoida, yang hanya hidup dalam Karbon-atas-perm, Archaecyatha yang hanya
terdapat dalam kambrium. Banyak kelompok binatang punah pada akhir zaman paleozoikum
seperti Trilobita, Tetracoralla, Blastoida. Kelompok binatang yang lain yang bentuknya sudah
sngat berkurang yaitu Crinoida, Nautiloida, brachiopoda. Kelompok-kelompok lain yang
melampaui perbatasan tanpa mengalami penambahan dan pengurangan adalah Amonit.
Kelompok terakhir ini pun telah menjadi fosil karena perkembangannya yang cepat dan
penyebarannya ada di Laut . Fosil ini menjadi penunjuk yang sangat baik semenjak zaman
paleozoikum. Dan binatang ini juga ada pada masa Mesozoikum.
Yang khas bagi Amonit Zaman Trias adalah Garis suturanja. Garis ini turunan
langsung yang telah ada pada zaman perm, tetapi dengan garis yang lebih rumit. Garis sutura
ragam Ceratites menunjukkan lengkungan yang rata dan punggungan yang bergigi. Ragam
phyloceras dengan lenkgkungan rata dan punggungan terbiku.Ragam amonit dengan
lengkungan maupun punggungannya yang lebih tebikit. Yang dapat membedakan arcestes
adalah ruang tempat tinggalnya yang sanga panjang sehingga pada cangkang yang utu tidak
dapat dilihat garis suturanja. Phychites dan halorites berbeda karena pelepah-pelepah halus
yng memanjar (radial), Cladicites karena pelepah-pelepah halus melingkar sepusat. Garis
suturanja yang paling rumit terdapat pada amonit jenis Pinacoceras dan bagian-bagiannya
sering terbikunya sehingga garis suturanjanya menyerupai daun-daun paku.
Dalam zaman Trias belemnit belum terlalu berkembang, kadang dapat kita jumpai
Othoceras , sedangkan peralihan antara Nautolida Palezoikum dan belemnit nmpak pada
Aulacoceras. Ciri-ciri ortoceras adalh bagian cangkangnya panjang dan beruang ruang
dengan ujungnya lebih tebal serta rostumnya menyerupai restum belemnit.
Gastropoda dan Lamellibranchiata hidup pada zaman mesozoikum tetapi binatang ini
menjadi fosil penunjuk dalam masa paleozoikum. Lamelliabranchiata memiliki ciri khas
yaitu pteriacaea yang termasuk genus Halobia dan Dconella dari zaman Trias. Binatang ini
bercangkang tipis sekali, dan hidup berenang dan memiliki rusuk kunci yang lurus, pelepah
memanjar dan tdak adanya kunci. Binatang ini banyak terdapak dalam trias diantaranya di
Indonesia, terutama dalam endapan-endapan pasiran-lempungan.

Diantara Perm dan Trias hanya ada bebrapa tempat didunia yang mengalami proses
orogenesis dan diskordansi anatara kedua sistem jarang didapat. Yang lebih jelas adalah
diskordansi yang terjadi pada zaman karbon-perm atau pada bagian dunia yang lain antara
perm bawah dan perm atas. Meskipun demikian, akhir zaman palezoikum bercirikn gerakangerakan tetapi anatara Perm-Trias ha ini terlalu samar untuk dapat dijadikan sebagai
penentuan yang sebenarnya. Endapan-endapan Pesino-Trias adalah khas benua Gondwana,
ada juga endapan-endapan New Red Sandstone di Eropa dan bagian-bagian yang luas di Asia,
tempat-tempat yang mempunyai sedimen daratan sebagai pengendapan utama. Hanya dalam
bebrapa cekungan seperti di Jerman tempat genang laut dan susunLaut. Maka batas-batasnya
dapat juga ditetapkan

dengan jelas berdasarkan sedimentasi. Hal ini lah yang yang

menyebabkan orang-orang jerman mendefinisikan mengenai formasi Perm maupun trias.


1. Trias Jerman
Trias diambil dari masa pengendapan Mesozoikum tua didalam cekungan jerman. Cekungan
ini terbentuk pada zaman Perm dan selam Zechstein sudah tergenang oleh sebagian laut.
Sebagian besar mengisi tempat pegunungan Variscia dahulu yang masih nampak di
Schwarzward, Pasatan Bohemia (sebagian besar berasal dari pelipatan Kaledoina), Haz,
Ardenna, Hunsruck, Erzgebirge.
Cekungan yang bentuknya tidak beratur ini dilingkungi oleh cekungan antargunung yang
lebih kecil dimana disini juga terjadi pengendapan Trias. Dalam cekungan itu terdapat
perkembangan berikut:

Trias Bawah atau Buntsandstein (batu pasir aneka warna) yaitu endpan lapisan-lapisan
daratan yang terdiri dari batupaisr, lempung dan konglomerat. Yang dibebrapa tempat disela
oleh endapan-endapan danau laut (laguna) yang merupakan sisa penghabisan dari laut
Zechstein pada jaman perm. Endapannya berwarna Merah cerah hingga lembayung tetapi
juga ada warna kuning, putih dan hitam sehingga namanya menjadi Buntsandstein. Urutan
klasik dari jenjang yang ditemukan didaerah antara padatan bohemia dan padatan-padatan
Ardena-Schwarzwarld adalah sebagai berikut: sebagai alas adalah Tigersandstein (batupasir
harimau), bintik-bintik hitam pada batuan ini berasal dari Oksida dan Mangan.
Hauptbundsandstein (batupasir aneka warna utama) setebal 300 m dan Roth yang disela
endapan-endapan Laguna laut yang mengandung gipsum dan garam.

Trias tengah atau Muschelkak (gamping kerang) ialah endapan yang terjadi karena adanya
genangan laut yang tebalnya mencapai 200 m. Wellenkalk (gamping gelombang) adalah suatu
endapan menyerupai gamping yang banyak mengandung fosil dan beralih ke batupasir yang
banyak

terdapat

dalam

cekungan

itu

dengan

gelembur

gelombang

didalamnya.

Anhydritgruppe (Anhidrit) adalah endapan yang menunjukan adanya penguapan yang kuat
dalam cekungan- cekungan tertutup yang mengandung gipsum dan garam. Hauptmushclekalk
(Gamping kerang utama) suatu endapan laut neritik yang banyak mengandung fosil dan
kadang-kadang terbentuk dari sisa-sisa fosil molusca, Brachiopoda dan leliaut.
Genang laut itu juga disusul oleh susutlaut yang diwilayahnya timbul batuan dolomit yaitu
Grenzdolomit (batas dolomit). Pada bagian atas, lapisan batubara yang tipis menunjukan
adanya pengendapan paralas (lettenkohle).

Trias atas (keuper) hampir seluruhnya diendapakan didaratan dan alasnya tersusun atas
dolomit dan gipsum (danau dengan penguapan), dengan fosil lautan Myphoria kephersteini
yang masih dapat ditemukan dibeberapa tempat didalamnya. Keuper ini berakhir dengan
pengendapan sungai yakni batupasir dengan tapak-tapak tumbuhan yang menyerupai ekor
kuda (schlifsandstein).
Tetapi kearah tepi cekungan itu semua endapannya beralih kedaratan. Terutama dalam
cekungan antar gunung di Inggris dan Perancis endapannya mencapai lapisan-lapisan tebal,
yang suit dibedakan dari jaman perm (New Red Facies) tetapi didekat Tethys endapan itu
berubah seluruhnya mejdai fasies laut (Trias alpina).

2. Trias jerman diluar eropa


Trias jerman yaitu Trias dala fasies/ campuran fasies darat-laut yang terdpat di gondwana
( amerika selatan,Afrika, australia, Madagaskar dan india) merupakan pengendapan darat
yang dimulai pada jaman erm dan berlangsung terus. Di india dan Australia telah ditemukan
selaan-selaan batubara. Tumbuhan yang khas dilapisan batubara ini adlah Thinnfeldia.
Sedangkan glossopteris juga ada. Kemudian ada di sepanjang pantai atlantik di amreika utara
Trias berkembang menjadi fasies sejumlah besar lelehan lava seperti palisades yang terkena
dekat New York.
Formasi newark dimulai dari Halifax di nova scotia (akadia) melalui conenctikut, new york,
washington DC sampai ujung seltan appaclachia. Trias daratan ini terbentuk dlam bebrapa
cekungan yang sedikitnya pada satu sisi dan dibatasi oleh patahan-patahan. Melalui Patahan
itu magma dapat menyelinap keatas kemudian melelh sebagai erupsi celah diatas lapisanlapisan trias yang mengandung pasir. Ciri dari lapisan newark adalah adanya tapak-tapak kak
reptil yang banyak yang sampai menutupi bidang lapisan itu hingga jarak yang jauh.

Disebelah barat, didataran tinggi kolorado daerah arizona dan nevada terdapat juga trias
jerman yang mnegandung selaan endapan- endapan laut.
Dikolorado dan wyoming tebal lapisan-lapisannya hanya bebraoa ratus meter saja tetapi
makin kebarat di utah dan arizona barat laut maka tebalnya makin bertambah sampai >100 m.
Kemudian adaa lapisan abu gunung api sebagai kegiatan vulkanik yang mempengaruhi
endapan trias di kalifornia.
Endapan trias didaerah egunungan Rockies dicirikan dengan warna yang beraneka sehingga
dapat diberinama diantaranya ada Great Red Valley dan Painted Desert. Di tiongkok trias
berkembang dalam fasies jerman, walau hanya Bundsandstein saja dan warna yang khas
adalh merahlembayung. Diaustralia batuan-batauan triasnya hanya dapat dijumpai pada
cekungan antar gunung terutam limne dan banyak mengandnung batubara, halini diseabkan
karena Benua ini dulunya merupakan benua ynag terkikis.
3. Trias Alpuiina
Trias juga tersebar dalam bentuk endapan-endapan geosinklin laut dengan gamping sebagai
bahan pembentuk utama didalamnya. Sistem geosinklin dibedakan menjadi 2 yaitu geosinklin
tethys dan lingkarpasifik (cirkumpasifik). Yang pertama terbentang dari maroco di
baratmelalui pirenea, Alpina, Italia, Balkan, Karpaten, Kaukasus, melalui turki dan
Afganistan, himalaya, birma hingga keindonesia tempat sisitem ini bersambung dengan
sistem yang kedua yaitu yang berlangsung dari indonesia ke filipina, formosa, jepang, alut,
alaska, pegunungan rockies, andes, selandia baru dan irian. Bagian- Bagian itu sebagian besar
telah teangkat menjadi pegunungan. Mulai dari jaman trias karea pada jaman perm hanya
nenbekas batuan konglomerat-alas atau seabagai endapan epikontinen, tanda suatu genang
laut baru dimulai.
Daerah-daerah klasik bagi stratigrafi trias alfina adalah daerah alfin australia. Disebelah
selatan didaerah dolomit diantara laipsan-lapisan gamping ditemukan selaan yang berasal dari
gunung api yang diendapkan kebawah laut, hal inilah yang menyebabkan banyak
mengandung fauna fosil.
Berbagai jenjang itu bercirikwnan smonit ysng berlimpah jumlahnya (jenjang Schyt dengan
tirolites cassianus. Jejang anis dengan ceratities bino.trinodosus. jenjang ladin dengan jenis
arcetes, jenjang karm dan nor dengan pinacoceras halorites. Seluruh jenjang ini kaya akan
amonit yang sebagian besar tersebar diseluruh dunia.
Di alpina timur, trias berkemban dilapisan-lapisan yang bergamping, dialpina barat trias itu
karena metamorfosis yang sebigan besar berubah menjadi sekis dan pualam.

4. Trias Himalaya
Didaerah himalaya, Trias merupakan pengendapa laut yang tidak terputus-putus dengan
batuan gamping. Trias dapt mencapai ketebalan 100 m. Penampang yang klasik ialah yang
terdapat didekat spitti.
Di pakistan, diutara rawalpindi tria yang ada mengndung fosil yang tersingkap baik di
pegunungan sirban. Dimana dasaranya terdiri dari lelehan riolit tebal 30 m. Diatasnya
terdapat gamping yang mengandung amonitdan berumur trias atas. Di selatan rawalpind
didaerah saltange, trias tersingkap baik yang berupa gamping yang berlapis tipis dan jelas
yang mengandung ceratites.
5. Trias di Timor
Terdapat dalam satuan fasies seperti di jaman perm. Lapisan itu tersesarkan yang satunya
keatas dan yanglainnya menutup bawah. Dibagian bawahnya ada lapisan kekneno yaitu pasir
dan konglomerat dengan banyak grauwackedan selaan-selaan gamping dan serpih yang
didalamnya ditemukan halobia sehingga menunjukan adaya trias atas. Diatasnya terdapat
sonnebait : lempung dan serpih dengan gamping yang mengersik dan gamping-gamping
merah yang berlapis-lapis tipis dan mengandung halobia. Dalam formasi sonnebait terdapat
batugamping yang banyak mengndung fauna amonit yang dapat dibandingakan dengan yang
ada di himalaya.
Tempat-tempat lainnya dalam geosinklin lingkarpasifik.
Disemenanjung malaya terdapat endapan vulkanik yang saling menjorok dngan konglomerat,
batu pasir dan serpih yang mengandung sedikit moluska trias (myphoria, halobia, pteria).
Endapan serupa ditemukan juga dipulau riau, bangka dan belitung. Disumatera terdapat serph
dan lapisan kersik yang mengandung haloia dan moluska trias lainnya. Lapisan itu terletak
kongkordan diatas gamping dan bahan gunung api yang termasuk formasi singkarak
(perm),trias itu tersingkap baik du lurah tuhur dekat danau singkarak.
Pada tempat lainnya yaitu sepanjang bukit barisan juga terdapat trias yaitu di dekat danau
toba dalam bentuk serpih yang megandung halobia. Dibagian timur indonesia, khusunya di
maluku lapisan trias juga tersebar yang terdi dari batuan-batuan klastika. Melihat sifat
batuannya dapat dikirakan bahwa tempat itu dilingkupi oleh suatu daerah yang terangkat.
Daerah itulah yng memberi bahan bagi batuan klastika, diantarnya ada grauwacke yang
menunjukan akan pengangkutan yang tidak jauh.

6. Trias diamerika utara bagian barat


Selama jaman ini, sepnjang pantai barat amerika utara terjadi sebuah cekungan geosinklin
yang saaat ini merupakan bgian negara kalifornia, Oregon, washington, dan Alaska.
Cekungan itu terpisah dri samudera pasifik oelh rentetan pulay yang kini telah lenyap.
Tumpukan lapisan yang tertebal terdapat di evada selatan yakni hingga 8000m. Alasnya
teridiri dari serpih dan batupasir, trias tengah berkembang sebagai batuan vulkanik sedangkan
trias atas terdiri dari gamping dan selaan-selaan vulkanik. Sebaliknya dialaska trias itu
hampir seluruhnye terdiri dari gamping yang tertutup oleh serpih hitam.
Iklim Jman Trias
Iklimnya kering yang tersebar luas di dunia yang menyebabkan adanya batupasir merah
yangv sangat banyak yang diselingi dengan bukit pasir. Adanya rekah kerut, batu bersegi
yang terasah dan berbagai lainnya yang sering sijumpai dalam iklim kering. Terdapatnya
evaporit diberbagai tempat. Sebaliknya ada bahan yang berasal dari tumbhan yang banyak
seprti di India dan Australia yang menunjukan adanya iklim tropika yang lembab.
Dalam endapan2 lautan, koral mempunyai arti yang penting hal ini menunjukan adanya suhu
rata-rata yang cukup tinggi. Gamping koral yang banyak dalam tethys dan dalam geosinklin
kalifornia nmerupakan ciri khas bgi endapan trias. Diameriak barat bianatang karang
pembentuk terumbu terdapat sampai di alaska. Hal ini menunjukan bahwa dulu iklim
berlainan dengan sekarang. Pelamparan es yang luas tidak ditemukan pada jaman trias.
Kegiatan vulkanik selam jaan Trias
Pada bagian penting didunia, trias merupakan jaman dengan kegiatan vulkanik yang luar
biasa. Misalnya di Eropa barat dan Afrika Utara, intrusi batuan basa berbentuk retas terdapat
dimana-mana didalam deret newark di amerika utara terdapat lelehan batuan basa sebagai
selaan diantara sedimen-sedimen klastika. Di afrika selatan trias itu bercirikan retas-retas
lempeng (siil) dan lakolit. Keadaan di brasilia mirip dena keadaan di afrika selatan. Dialpina
dan ditempat-tempat lainnya di tethys endapan-endapan tufa vulkanik sangat penting artinya
demikian juga di malaya, kalimantan dan kalifornia.
Endapan-endapan jaman trias
Dieropa barat selama trias bawah adanya pengendapan garam. Dalam cekungan angara dan
australia terjadi lapisan-lapisan batubara yang banyak, di tiongkok, selatan pematang tsinglin
terdapat endapan-endpan garam sedangkan di sjensi terdapt minyak bumi dalam btupasir
trias.

BAB 35
JURA
Pegunungan jura, wilayah tipe bagi jura
Sebelah utara Alpina di jerman selatan, Swiss dan Perancis membujur sebuah pegunungan
sebagai suatu lengkungan yang bernama jura. Pegunungan ini terbentuk pada jaman trias
dalam fasies jerman. Quenstedt dan vonbuch adalh orng yang memberi nama pegunungan
jura pada lapisan-lapisan itu. lapisan-lapisan yang sama umurnya sanagt banyak di eropa.
Batuan-batauan itu di endapkan dalam cekungan yang telah terkikis. Ckungan itu sebagian
besar telah terisi endapan perm dan trias yang terjadi didaratan dan lautan. Lapisan-lapisan
jura selalu terisi dalam lautan, kecuali pada bagian teratasnya yang dibebrapa tempat
mengandung pua endapan-endapan daratan. Jaman jura merupakan sebuah genanglaut yang
besar tetapi terbatas pada cekungan-cekungan eropa dan tepi-tepi tethys. Hampir seluruh

tempat didunai jura merupakan kelanjutan pengendapan didaratan di jaman perm dan trias
kecuali endapan-endapan geosinklin.
Quenstedt dan von buch membagi pegunungan jura dengan 3 jenjang yang berdasarka
litologinya yaitu jura hitam, jura coklatdan jura putih . Jenjang yang terbawah terdiri dari
serpih dan gamping yang berwarna tua, jejang tengah terdiri dari gamping oolit berwarna
coklat dan jenjangyang teratas terdiri dari gamping-gamping halus berwarna putihatau
gamping terumbu tak berlapis. Tetapi karena hanya berlaku di satu tempat dan tidak sama
waktunya maka pembagiannya diganti berdasarkan paleontologinya yaitu Lias, Dogger dan
Malm.
Pada beberapa tempat disisi bawah sistem ini ditemukan fasies darat (rhaet(). Hal ini juga
terdapat pada sisi atas (Purbeck). Jadi jura diderah ini melukiskan sebuah daur penggenangan
yang lengkap.
Perkembangan alam bintang selama jaman jura
Jura yang diendapkan didaratan dan lautan sama-sama mengandung fosil yang banyak.
Diantara invertebrata lautan, amonit. Pada akhir jaman trias hampir semua amonit punah
kecuali satu keluarga yaitu Phylloce-ratidae. Dari kelompok ini selama jaman jura segra
berkembang yaitu neoammonoidae dn ciri-cirinya pun khas karena banyaknya amonit yang
terkandung didalamnya. Maka jura itu dapat dibgi menjadi sjumlah besar jenjang-jenjang.
Yaitu jenjang portland, jenjang kelleway, dan jenjang thoars.
Masing-masing jenjang dapat dibagi lagi menjadi sejumlah besar jalur-jalur yang masing
bercirikan adanya suatu gabungan amonit tertentu. Seluruhnya telah dapat dibedakan
sebanyak 38 jalur.
Spon ( porifera) penting artinya dalam endapan laut dari jura atas (malm) jasad-jasad
dipegunungan jura jerman selatan dan swiss. Yang kadang-kadang membentuk terumbu,
sebaliknya rangka yang terjadi pada bahan kersik yang menyebabkan terbentuknya batuan
gamping yang mengersik daan lapisan batu api yang berwarna hitam.
Bianatang karan (koral) berperan dalam pebentukan batuan gamping putih malm dan
merupakan boherm. Koral banyak terdapat dalam jenjang Lustiana sehingga dulunya dinamai
jenjang coralla.
Echinodermata juga berperan penting, terutama dalam dogger beranjak gamping yang
terbentuk ruas-ruas tangkai leli lut (crinoida). Diantarnya yang terpeting adalah aplocrinus
dan pentacrinus. Selama jaman jura, andaklaut untuk pertama kali muli timbul secara besar-

besaran dn sangat berperan penting sebagai penujuk meskipu terikat dengan fasies. Terutama
cidaris beraturan yang sangat banyak jumlahnya.
Dianatara pelecypoda yang terutama menarik ialah diceras yang bercangkang sangat tebal
dan kerap kali brukuran sangat besar. Kemudian dalam lias, tiram-tiram tertentu (Gryphea)
dengan cangkang yang sangat cengkung mmbentuk biostrom yang sangat luas.
Gastropoda tidak terlalu banyak pada jaman ini tetapi diantaranya ada yang berupa fosil
penunjuk, dan ada yang menarik yaitu nerineidae disebelah cangkang dalamnya terdapat
geligir yang sangat menonjol sehingga ruang cangkang memberikan bentuk yang sagat
terbiku , jenis ini hidup sampai pada jaman kapur.
Terjadinya fasies jura lautan di eropa
Serpih, lempung dan gamping dan oolit besi telah berkembang dalam ketiga jaman jura.
Karena pergantian jura itu maka suatu daerah yang terbentuk oleh endapan-endapan itu
memberikan bentang alam dengan timbulan (relief) yang berubah-ubah. Hal ini disebabkan
karena perbedaan dayatahan terhadap pengikisan dari bebagai batuan.
Diwilayah tipe lias yang dijumpai ialah serpih hitam dan gamping dalam dogger yang
terbanyak ialah pergantian antara serpih (banyak amonit) dan gamping oolit yang berwarna
coklat yang kadang-kadang beralih ke oolit besi murni, yang khas dalam malm adalah
gamping koral yang berwarna muda yang mengandung batu apai.
Adanya fasies pada tempat yang letaknya berjauhan dapat dipersamakan, dapat diterangkan
yaitu sewaktu lautan jura menggenang diatas pegunungan variscia yang sebagian telah
terkikis dan terombak itu, yang terisi mula-mula ialah sejumlah besar cekungan yang terpisah
satu dari yang lain. Karena hubungan dengan lautan besar tidak cukup maka, penyegaran air
pada dasar cekungan-cekungan itu kurang sempurna. Hal inilah yang menyebabkan penaman
suasana laut hitam. Dalam hubungan ini yang terkenal adalah teluk holzmadn. Karena
bebagai sebab banyak binatang yang hidup dalam laut masuk kedalam air didasar itu dan
akhirnya mati karena racun yang terkandung dalam air dasar itu. Fosil Binatang
Ichytyosaurus (reptil yang telah meneysuaikandiri dengan kehidupan laut) ditemukan dalam
endapan-endapan Lias yang terletak di jerman selatan . batuan ditempat ini banyak
mengandung zat organi (bitumen / aspal) sehingga menjadi kedap air.
Keadaan suasana laut hitan sebagian besar lenyap ketika genanglaut makin menjadi.
Pemisahan cekungan itu makin tidk jelas dan pantai-pantai yang mengelilingi lautan dogger
menjadi rendah karena terkikis. Daerah-daerah yang melingkunginya memiliki iklim yang
sama sehingga memungkinkan seungai-sunagainya mengangkut sejumlah garam besi

kedalam laut. Sebab kadar besi yang tinggi merupakan khas dari endapan-endapan lautan
dogger. Hal ini juga terlihat dari warna endapannya.
Waktu penggunaan laut sedang memuncak keadaan cukup baik untuk perkembangan
sejumlah besar binatang karang dan binatang itu telah membentuk gamping malm yang
berwarna putih. Pembentukan itu ada dua macam yakni secara langsung dalam bentuk
bioherm atau tidak lngsung dengan memberikan remukan gamping atau lanau gamping halus.
Bahan-bahan mengendap dalam laguna-laguna dan laut-laut diantara terumbu-terumbu
karang, berupa gamping-gaping berwarna putih yang sangat halus butir-butirannya dan
berlapis dengan baik. Diutara didekat cekunga paris susana yang baik juga datangnya lebih
dahulu daripada diselatan ditepi tethys .
Gamping litografi
Di jerman selatan, terutama disekitar solenhofen gamping lempung yng berdebu halus dan
yang telah diendapakan diantara terumbu koral itu telah berabad diusahakan orang sebagai
gamping litografi. Batuan itu dipergunakan untuk litografi yakni suatu cara pencetakan
seperti halnya di Holzmaden.
Seorang ahli geologi yang berpendapat selama kala malm di jerman selatan terdapat sebuah
laut yang menunjukan persamaan dengan keadan seperti didaerah pasifik dan dibeberapa
bagian kepulauan indonesia. Dalam laut ini terdapat banyak terumbu karang , pada tepi laut
itu melonggoklah bahan rombakan terumbu dan oolit sehingga kadang-kadang terjadi bukitbukit dengan perlapisan silang-siur. Endapan lepas ini tertiup angin menjadi bahan yng sangat
halus yakni debu gamping yang sebagian diantaranya terendapkan dalam laguna-laguna
diantara terumbu-terumbu itu.
Laguna-laguna itu pada pasang surut tentu kering, hal ini diketahui dari tapak-tapak kaki
yang tampak pada gamping litografi. Binatang-binatang yang kini kita temukan sebagai fosil
dalam gamping itu telah terperosok dalam lumpur gamping yang liat itu dan untuk sebagian
telah menjadi yang kering dan berubah menjadi murni karena panas matahari. Diatas
bangkai-bangkai yang kering, oleh angin diendapkan debu gamping halus yang kemudian
menjadi keras karena sebagianmenghablur kembali. Cara kejadian yang demikian itu
menerangkan bagaimana kehalusan fosil yang luarbiasa dapat terjadi sehingga bagian yang
kecil-kecilpun dapat membentuk fosil seperti misalnya urat-urat pada sayap serangga.
Burung purba Solenhofen

Fosil yang ditemukan ini ialah burung purba dari batu gamping litografi. Pentingnya
archaeopetrix ialah karena binatang ini dapat dikatakan merupakan bentuk antara yang
hampir seempurna, yakni antara reptilia dan burung. Ciri-ciri keburungan ialah bahwa
tengkoraknya sepanjang sutura tertutup sama sekali, dan badannya jelas berbulu. Ciri-ciri
reptilia lebih banyak lagi sayapnya yang berbulu sungguh-sungguh masih jelas bertangan
yang berjari tiga buah. Jari-jari bercakar ekornya panjang dan sangat menyerupai ekor reptilia
kecil masa mesozoikum (Ornithiscia). Pada burung sekarang ekor itu susut hingga beberapa
ruas tulang belakang saja yang menjadi satu.
Endapan-endapan epikontinen diluar eropa
Diluar eropa barat sebagian besar jura-epikontinen itu berkembang dalam fasies
daratan terutama dalam cekungan angara di siberia telah diendapkan lapisan-lapisan darat
tebal yang pada beberapa tempat mengadung banyak lapisan-lapisan batubara. Lapisanlapisan pasir itu kita temukan juga di tiongkok dan tonkin (vietnam) juga disini juga terdapat
lapisan-lapisan batubara yang dapat diusahakan. Sebagian daripada lapisan-lapisan batubara
itu berumur trias, tetapi pembentukannya berlangsung terus dalam jaman jura dan mungkin
masih terus juga dalam kapur bawah.
Di australi endapan-endapan jura yang tidak sedikit jumlahnya itu, hampir semuanya
bekembang sebagai sedimen darat. Danau-danau dan rawa-rawa yang sangat luas terdapat
benua ini, yang pada ketika itu masih menjdi satu dengn irian. Endapan-endapannya pada
umumnya terdiri atas pasir, konglomerat, arkosa, dan lempung, tetapi di Queensland terdapat
pula lapisan-lapisan batubara yang cukup penting artinya. Diaustralia barat terjadi
penggenangan oleh laut .
Jura dibenua Gondwana lapisan-lapisan jura itu dapat dikatakan hampir seluruhnya
berkembang dalam faseies daratan dengan thinnfeldia. Hanja di madagaskar dan ditanah
somali (Afrika Timur). Jura sebagai endapan laut yang bertransgresi diatas trias atau
prakambium. Di kennya disepanjang tepi endapanendapan laut itu kita dijumpai lapisanlapisan yang terbentuk oleh sungai-sungai yang mengalir kedalam laut. Didalam lapisanlapisan itu telah ditemukan orang-orang bermacam-macam reptilia raksasa ajaib. Juga di
Australia Tenggara terdapat beberapa lapisan jura yang bertransgresi.
Di Amerika utara, lautan jura baru pada kala dogger menggenangi suatu daerah yang
kini merupakan daerah rocky mountains. Dilaut ini selma jaman kapur terjadilah geosinklin
yang kemudian karena pelipatan menibulkan suatu pegunungan yakni rocky mountain. Yang
dinamai formasi sundance disusul oleh sebuah susut-laut pada akhir jaman jura dan

permulaan jaman kapur dengan pengendapan sedimen-sedien sungai yang sangat tebal. Juga
disini telah ditemukan orang dinosaurus yang terawetkan dengan baik.
Di Rusia selama jura atas terjadi sebuah genang laut dengan pengendapan gamping
yang mengandung aucella dan cardioceras.
Jura dalam geosinklin
Selama jaman jura dalam Thethys mulai timbul sejumlah cekungan-cekungan pulau.
Sehingga menyebabkan geosinklinnya terpecah menjadi bebrapa cekungan memanjang yang
letaknya sejajar. Gerak ini bernama orogenesis Kimeria, oleh sebab itu lapisan-lapisan jura
dipegunungan alpina kadang-kadang ditemukan sebagai tumpukan lapisan-lapisan yang tebal
dan kadang juga tipisyang kerap kali berifat konglomerat atau breksi.
Makin dekat ketepi cekungan itu, untuk sbaian besar jura berkembang sebagai lempung dan
lanau dengn selaan-selaan lapisan gamping malm yang kebanyakan berkembang dalam fasies
Titon ( gamping yang berbutir halus, jelas perlapisannya, dan tak banyak mengandung fosil,
jika ada fosil terdiri dari tutup amonit). Selanjutnya amonit perisphinctes, belemenit
Calpionella (hewan bersel satu yang hidup terikat dan pygope), Brachiopoda yang bentuknya
aneh. Fasies titon ini kerapkali berlangsung terus menerus hingga jaman kapur bawah.
Didaerah Alpina timur, jura ditemukan sebagai lapisan-lapisan gampingan dengan seliganselingan vulkanik basa (ofiolit). Pada beberapa bagian pegunungan alpina (peninda) endapanendapan jura itu telah berubah karena metamorfosis menjadi sekis.
Di himalaya jura itu mula-mula gampingan, kemudian beralih menjadi setumpuk lapisan
serpih lempung dan sabak yang banyak mengandung amonit (spiticeras).
Di indonesia jura terdapt di dumatera utara (daerah Gajo), selanjutnya di timor (lapisan Ofu),
tetapi terutama di maluku disekitar misool, diburu, Buton, juga sula dan sulawesi. Jura di
indonesia timur berkembang sebagai lapisan gampingan dan menunjukan suatu
penggenangan daratan oleh lautan jura. Daratan itu sebagian besar kini telah tenggelam
dibawah mukalaut. Dikalimantan tenggara formasi alino yang terdapat di pegunungan
meratus, kalimantan tenggara, dimasukan kedalam jura meskipun bukti-bukti mengenai
umurnya belum ada.
Sifat-sifat endapannya menunjukan bahwa indonesia dalam jaman jura belum merupakan
bagian daripada geosinklin yang sesungguhnya karena umurnya batuan-batuannya tidak
tebal. Yang terdapat dalam jaman jura ialah suatu kegiatan magma yang yang kuat berua
intrusi magma cair pijar yangmengandung timah yang masuk kedalam sedimen-sedimen yng

berumur trias. Granit di bangka dan belitung yang mengandung timah jufga termasuk.tetapi
ada yang berpendapat bahwa timah dan granit ini terbentuk pada jaman kapur.
Di Amerika Utara agian Barat terdapat sebuah geosinklin yang terbentang kira-kira dari
alaska ke kalifornia. Selama jaman jura didalamnya telah mengendaap tumpukan sedimensedimen yang sangat tebal. Pada bebrapa tempat tebal sedimen ini mencapai 800 m. Karena
adanya kegiatan gunung api yang luar biasa, maka sebagin besar sedimen-sedimen itu berasal
dari bahan-bahan itu pula. Pada akhir jaman jura isi geosinklin ini terangkat menjadi sebuah
pegunungan.
Besamaan dengan itu terjadi aliran-aliran basalt yang luas dan meneroboslah batolit granit
yang besar. Satu diantara batolit-batolit itu panjangnya 650 km (batolit sierra) dan yang lain
200 km (batolit coase range) retas-retas yang banyak mengandung banyak kuwarsa disertai
oelh cebakan-cebakan emas, perak, dan tembaga (emas kalifornia dan alaska).
Iklim selama jaman jura
Jaman ini beriklim panas dan lembab, hal ini disebabkan karena banyaknya bahan tumbuhan
fosil, pada bebrapa tempat bahan itu menimbulkan lapisan-lapisan batubara (siberia,
Tiongkok, Asia tenggara).
Endapan jura banyak mengandung reptilia yaitu jenis binatang yang sangat tergantung akan
temperatur udara. Di Amerika dan Afrika Timur telah ditemukan orang bentuk-bentuk raksasa
dari binatang-binatang itu, yang setiap harinya tentu memerlukan makanan yang banyak. Hal
ini hanya mungkin terjadi pada iklim tropika (panas lembab), kecuali banyak diantara reptilia
itu baik berbetuk raksasa maupun yang kecil, mempunyai suatu betuk badan yang yng
menimbulkan sangkaan bahwa binatang-binatang itu hidupnya di air, seperti buaya. Dan
menunjukan bahwa iklimnya lebih lembab dari pada jaman trias.
Endapan-endapan jamn jura yang penting artiya dalam kehidupan ekonomi.
Di eropa barat jura terdapat longgokan-longgokan bijih besi yang uas di Elzas-Lotharingen
dan Luxemburg. Baik di siberia maupun tiongkok dalam jura terdapat lapisan-lapisan
batubara yang luas dan sangat penting artinya. Endapan-endapan itu pada umumnya terjadi
dalam ckungan-cekungan antargunung dan berfasies limne (peking, sjansi, dan sjantung).
Juga di autralia tinur (Queensland, New South Wales, South Gipsland di victoria) terdapat
endapan-endapan batubara dan sedikit minyakbumi yang penting pula ialah adanya batuanbatuan klastika jaman jura yang merupakan lapisan-lapisan berisi air di Great Arteisten Basin
(cekungan Artois Besar).

Di Amerika utara, sebelah barat intruksi-intruksi pada akhir jaman disertai oleh sejumlah
bijih yang penting artinya bagi kehidupan ekonomi. Emas Kalifornia dan Alaska yang
terbanyak berasal dari orogenesis dan intrusi pada akhir jaman jura. Juga granit-granit timah
di bangka, belitung, kepulauan riau, dan semenanjung malaya berunur jura atas. Tak perlu
ditekankan lagi betapa pentingnya bijih timah bagi perekonomian di asia tenggara.
Bab 36
Kapur
Definisi sistem
Zaman kapur tidak mempunyai wilayah tipe, seperti hal nya dengan zaman Jura. Namanya
berasal dari tempat terdapatnya batuan itu sepanjang pantai selat channel, perancis-inggris
yang pada zaman dahulu untuk sebagian diusahakan orang untuk pembuatan kapur tulis.
Dilihat dari sudut pengendapannya, zaman kapur jelas definisinya. Zaman jura berakhir pada
zaman susut laut dan pada kebanyakan daerah di dunia dengan pengendapan lapisan-lapisan
daratan yang mengandung reptilia. Susut laut itu berlangsung hingga kapur bawah pada
pertengahan zaman disusul oleh sebuah genang laut besar yang meliputi bagian-bagian
penting dari dunia. Yang menguntungkan ialah bahwa endapan-endapan lautan zaman kapur
itu umumnya mengandung banyak fosil yang baik sekali untuk penasabahan jarak jauh,
seperti Amonit, belemnit,dan foraminifera. Dalam kapur bawah yang penting ialah genusgenus Toxaster dan heteraster. Selama zaman kapur kita jumpai perekmbangan yang sangat
ajaib. Terutama dalam gamping-koral tethys kita temukan Rudistae, sebuah lamellibranchiata,
yang salah satu cangkangnya tumbuh menjadi benda yang menyerupai tanduk, sedangkan
cangkang yang lain menjadi tutupnya. Disini kita lihat suatu gejala yang biasanya disebut
konvergensi dan telah kita jumpai pada perkembangan yang serupa dari Brachiopoda zaman
Perm. Dalam hal itu beberapa kelompok binatang mengembangkan bentuk-bentuk yang
khasnya bagi kelompok binatang lain mungkin karena cara hidupnya sama.
Seekor Lamellibranchiata lain yang sangat kahs bagi zaman kapur ialah genus
Inoceramus (binatang karang yang bercangkang tipis dan pipih dengan hiasan yang jelas
berupa lingkaran sepusat. Tiram-tiram (Ostrea) di dalam banyak cekungan merupakan faktor
pembentuk batuan yang penting (biostrom). Selama zaman kapur bebrapa kelompok
memisahkan diri dan disini kita lihat perkembangan yang ajaib. Pada binatang-binatang itu
cangkang yang berbentuk pilin rata beralih untuk sebagian atau seluruhnya berbentuk lurus.
Perancis Selatan, wilayah tipe-tipe bagi kapur bawah
Disini sepanjang tipe geosinklin, Tethys kapur bawah itu berkembang baik sekali yakni dalam
dua buah fasies yang berlainan. Fasies yang satu terdiri dari lempung dan napal yang tak

banyak perubahannya dan menyerupai apa yang telah terendapkan zaman jura. Lapisanlapisannya banyak sekali mengandung amonit yang kerap kali terdapat sebagi inti batu
daripada pirit. Karen adanya Amonit itulah maka stratigrafi tempat dapat ditetapkan dengan
jelas fasises yang kedua yakni yang terdapat di sepanjang tepi cekungan itu. Didekat sisa-sisa
pegunungan varisea. Fasies itu terdiri dari gamping yang mengandung banyak sekali
orbiotokus echinidae dan rudista. Karena kerasnya,maka fasies itu kerap tampak sebagai
rentetan gunung-gunung.
Cekungan-cekungan Paris dan London, wilayah tipe-tipe bagi kapur atas
Dalam cekungan itu telah terjadi pengendapan darat yang membentuk suatu tumpukan
sedimen, terdiri dari serpih, pasir, gamping air tawar. Dan pada beberapa tempat mengandung
banyak fauna Reptilia. Amonit banyak terdapat disini. Pengendapan lapisan yang bersifat
napal atau kapur itu berlangsung terus hingga akhir zaman kapur. Batuan-batuan klastika
yang tak seberapa itu menunjukkan, bahwa daratan yang terdapat disekitarnya sangat rendah
dan sungai-sungainya hanya mengangkut sedikit bahan rombakan ke laut. Batuan-batuan
bersifat kapur yang telah menyebabkan seluruh sistem ini bernama demikian, kerap kali
mengandung banyak fosil yang terawetkan sangat baik.
Kapur di Eropa Barat dan Afrika Utara
Pada kapur bawah di Rusia diantara pegunungan Ural dan perissai Fennoskandia telah
terjadi sebuah cekungan laut yang bentuknya memanjang. Didalamnya telah diendapkan
pasir-pasir yang mengandung glaukonit, lempung hitam dengan simbirskites dan pasir
berbesi. Di Afrika Utara selama zaman kapur terus menerus kita jumpai beberapa cekungan
dengan pengendapan laut. Pada ketika itu sepanjang tepi sahara terutama terjadi endapanendapan pasir yang biasanya berlaih kearah tengah cekungan itu menjadi lapisan-lapisan
gamping dan dolomit yang tebal dan kerap kali bercirikan Rudistae dan Orbitolina. Di
Amerika Utara pada Kapur Bawah terjadi suatu genangan laut mulai dari teluk meksiko dan
meluas diatas alas perisai kanada yang terlipat dan berubah oleh metamorfosis.
Penggennagan yang meluas pula diatas endapan-endapan masa paleozoikum di Texas, New
Meksiko dan kansas. Suatu genang laut yang lain meliputi daerah yang kini merupakan
daerah alaska. Laut itu terdapat pada suatu jalur yang dibarat dibatasi oleh pegunungan
Cordillera jura atas dan di timur oleh prakambrium kanada dan sisa-sisa pegunungan
Appalachia. Endapan yang mengandung banyak fosil, pengendapan itu disepanjang tepi
cekungan terutama terjadi dari bahan-bahan klastik. Semakin kearah tengah umumnya
bersifat gampingan. Pada kapur Atas terjadi sebuah genang laut lagi setelah ada susut laut
singkat pada akhir kapur bawah. Pada genang laut ini laut masuk kedalam baik dari utara

maupun selatan. Tidak lama kemudian terjadi sebuah palung yang memisahkan Amerika
Utara menjadi dua bagian. Pada kebanyakan tempat dalam lapisan darat terdapat banyak jenis
reptilia yang telah punah, diantaranya reptilia terbang raksasa dan dinosauria besar-besar
yang memakan tumbuhan yang mencirikan akhir zaman Mesozoikum. Juga disepanjang tepi
pantai barat dan pantai timur Amerika Utara pada jarak yang sempit dalam kapur bawah dan
kapur atas terjadi sebuah genang laut. Kapur atas Amerika Utara dan Amerika Selatan
berakhir dengan sebuah pembentukan pegunungan besar dengan pengangkatan isi geosinklin
yang menyebabkan timbulnya Rocky Mountain. Akibat pembentukan pegunungan ini ialah
bahwa diseluruh dunia zaman kapur berakhir dengan sebuah susut laut yang membatasi masa
Mesozoikum dengan cara yang sangat jelas. Endapan-denapan masa geologi berikutnya yakni
Kenozoikum, dengan demikian terpisah dari masa Mesozoikum oleh suatu rumpang yang
jelas.
Kapur di Tethys
Pengendapan yang bersifat gamping dalam jaman Trias dan jura selama zaman kapur
berlanmgsung terus di berbagai bagian Tethys. Hanya dalam cekungan-cekungan tepi
terutama di daerah Alpina Barat, kita jumpai tumpukan-tumpukan tebal batuan lempung
dengan fauna amonit yang melimpah. Dalam inti pegunungan Alpina lapisan-lapisan zaman
kapur biasanya melebur dalam batuan-batuan metamorf yang kita kenal sebagai Bunder
Schiefer bagian Geosinklin. Untuk sebagian punggung-punggung itu menjulang diatas
permukaan air sehingga merupakan lengkungan-lengkungan pulau.
Kapur di Indonesia
Di Indonesia endapan-endapan yang jelas termasuk kedalam kapur hanya terdapat
pada beberapa tempat yang terpencar saha. Di Sumatra, kapur telah diketahui adanya di jambi
(dusun pabungo,batu kapur mengkadai) dan diujung selatan bengkulu yakni dekat kota
agung, di pegungungan Garba dan Gumai. Singkapan-singkapan hanya kecil saja dan
kedudukan batuan kapur itu tidak begitu jelas. Di Jambi lapisannya banyak mengandung
Molluska,sedangkan di Sumatra Selatan penentuan umurnya didasarkan kepada penemuan
Fora-minifera besar Orbitolina. Di Jawa, kapur telah kita ketahui adanya dalam bentuk lensalensa gamping yang mengandung Orbitolina terapit. Diantara lempung dan serpih. Tempat
terdapatnya ialah di daerah Lukula di selatan Banjarnegara, Jawa Tengah. Juga disini kaur
bertalian erat dengan batuan metamorf dan mungkin merupakan selaan-selaan didalamnya.
Lapisan-lapisan zaman kapur yang berfosil tersebar di maluku dan diberbagai tempat lainnya
di Indonesia Timur. Terutama di pulau

Misool-lah. Lapisan-lapisan zaman kapur itu

tersingkap sangat baik dan terletak diatas lapisan zaman jura yang banyak mengandung fosil.

Zaman kapur disini ialah Rudistae,Inoceramus,Belemnit dan Foraminifera kecil. Di


Kalimantan lapisan-lapisan zaman kapur itu terdapatr di bagian barat, yakni dahulu dan
dipertengahan aliran sungai Seberuang dan sungai Selangkai di dekat Semitau. Di
Kaliamntan Tenggara batuan zaman kapur itu kita temukan di pegunungan Meratus dan
formasi Manunggul yang terdiri dari konglomerat,batupasir,lempung,napa, dan batu gamping.
Agaknya zaman kapur itu di bagian barat Indonesia terdapat pulau-pulau dan pegununganpegunungan yang naik diatas permukaan laut sedangkan dibagian timur hanya ada cekungan
dangkal saja dengan pengendapan jauh di darat.
Endapan di zaman kapur yang penting bagi perekonomian
Zaman kapur itu bukan suatu zaman geologi yang banyak mempunyai cara
pembentukan bahan-bahan yang dapat diusahakan. Di Amerika Utara terdapat batubara muda
yang jumlahnya cukup besa terutama di daerah Rocky Mountain.

REPTILIA,VERTEBRATA YANG KHAS BAGI ZAMAN MESOZOIKUM


BAB 37
Pada ketika itu yang etrutama ialah Reptilia yang bertengkorak sinapsida. Kelompokkelompok itu selama masa Mesozoikum menjadi kurang penting dan berkembanglah
kemudian reptilia dengan tengkorak diapsida yang merajalela baik di daratan maupun airt
tawar dan diudara. Sebaliknya dilautan, disamping ikan-ikan terutama reptilia bertengkorak
parapsidalah yang memegang peranan pokok. Kelompok yang terkenal ialah Dinosauria.
Nama ini sebetulnya meliputi dua kelompok yang berbeda meskipun masih berkerabat yakni,
Orinithischia dan Saurischia. Dalam kelompok Dinosauria itu ada beberapa jenis yang
mencapai bentuk raksasa. Memang itulah yang menyebabkan orang lalu memberikan
namanya itu (denios = menakutkan)
Saurischia
Jika kita tinjau bagaimana kelompk Saurischia telah berkembang dalam zaman jura
dan kapur maka akan nampak bahwa kelompk ini secara wajar dapat kita pisahkan lagi
menjadi dua kelompok kecil lain yakni Therapoda dan Sauropoda. Kedua binatang ini telah
mencapai ukuran badan yang luar biasa besarnya dan karena banyak pengaruh kepada daya
penghayatan umum. Sebagai satu-satunya pengecualian diantara Therapoda itu kita temukan
seekor pemakan tumbuhan yakni Struthiomimus yang nampaknya lebih kurang seperti

burung unta tetapi tanpa bulu. Sauropoda terutama pemakan tumbuhan dan ciri selanjutnya
ialah kembalinya cara berjalan dengan empat kaki. Hampir semua Sauropoda mencapai
ukuran badan raksasa, lebih besar daripada Tyrannosaurus, Brontosaurus mencapai panjang
25-30 meter dan merupakan binatang darat terbesar pernah hidup. Di zaman jura merupakan
puncak perkembangan Sauropoda raksasa setelah pembentukannya pegunungan dan susut
laut pada akhir zaman itu.
Ornithischia
Contoh Ornithischia yang khas telah ditemukan orang dalam sebuah tambang
batubara di belgia. Tidak kurang dari 17 buah rangka telah dapat dikumpulkan dalam keadaan
terawetkan baik kini dipertontonkan dalam musemu Brussel. Binatang-binatang itu telah
ditemukan dalam endapan Weald jadi dalam kapur bawah. Secara ajaib endapan-endapan itu
terselip dalam lapisan batubara . kelompok yang sangat ajaib ialah Dinosauria terkhususkan
dengan moncong burung. Kelompok inipun adalah pemakan tumbuhan yang berjalan dengan
kaki belakang tetapi sangat terkhususkan bagi kehidupan di dalam atau didekat air.
Reptilia Terbang
Dalam Zaman jura kita lihat Vertebrata untuk pertama kalinya dalam sejarah geologi
merebut lingkungan baru : angkasa.ini terjadi sekaligus dengan dua jalan yang berlainan
pertama pada perkembangan burung. Binatang terkahir, Pterosauria adalah kerabat terdekat
dengan Dinosauria tidak lain karena mereka juga bertengkorak sinapsida. Pterosaurida zaman
jura masih berbadan kecil lebih kurang sebesar merpati atau gagak sekarang teta[i zaman
kapur berkembanglah bentuk-bentuk raksasa misalnya Pteranodom.
Reptilia Renang
Pada Dinosauria telah kita lihat bagaimana binatang itu dapat menyesuaikan diri dengan suati
cara hidup sama baik, di air maupun di darat seperti selaput renang, alat pernafasan istimewa.
Kelompok reptilia renang laut ialah Sauropterygia, binatang ini bertengkorak eurapsida,
diantaranya termasuk Plesiosaurus yang ajaib bentuknya karena badannya menyerupai badan
kura-kura dan lehernya panjang seperti ular. Kaki muka dan kaki belakang berubah menjadi
dua pasang pengayuh. Hidupnya sebagian besar di permukaan laut. Kelompok binatang yang
telah ditemuka diatas merupakan penghuni utama dalam lautan zaman Trias dan Jura.
Akhir Zaman Kapur dan punahnya banyak jenis binatang
Peralihan masa Mesozoikum ke masa Kenozoikum bercirikan perubahan-perubahan
besar dalam pembagian daratan dan lautan dan oleh timbulnya pegunungan di berbagai
bagian dunia. Bersama-sama dengan gejala ini kita liaht betapa banyaknya kelompok
binatang yang telah lenyap baik vertebrata maupun ivertebrata.

Diantara invertebrata kita lihat bahwa ordo amonit yang pada zaman kapur masih
berkembang luas dan telah lenyap sama sekali juga Belemnit tidak nampak lagi dalam masa
Kenozoiku. Peralihan ini memang sungguh jelas lapisan yang mengandung banyak kedua
kelompok disusul oleh lapisan-lapisan yang sama seklai tak berisikan binatang itu. Sebab
yang berasalan mengapa reptilia itu dalam jangka waktu yang sedemikian pendek itu yakni
hanya beberapa juta tahin saja telah punah, tidak pernah ada yang memberikan dalam hal ini
harus kita ingat akan gangguan terhadap keseimbangan yang sangat halus diantara binatangbinatang dan tumbuhan-tumbuhan.
Di Asia Tenggara dan pulau-pulau besar di Indonesia masih terdapat suasana dan
iklim yang mungkin tidak jauh berbeda denga yang ada selama masa mesozoikum. Untuk
menerangkan punahnya binatang laut dengan ini lebih lagi

karena lautan merupakan

lingkungan hidup yang termantap didunia dan iklimnya tidak banyak berubah-ubah.
Pengangkatan-pengangkatan pegunungan pada akhir zaman kapur tentu mengakibatkan
pertambahan pengangkutan bahan sedimen. Mungkin hal itu merupakan alasan yang
menentukan mengapa binatang-binatang itu lenyap tak berbekas.
Notes : Jura adalah suatu periode utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara
199,6 0,6 hingga 145,4 4,0 juta tahun yang lalu, setelah periode Trias dan mendahului
periode Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir periode ini teridentifikasi
dengan baik, tapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan antara 5 hingga 10 juta tahun. Jura
merupakan periode pertengahan era Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "Zaman
Dinosaurus". Awal periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan Trias-Jura.
Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan dengan menggunakan fosil yang
terkandung didalamnya. Biasanya bertujuan untuk korelasi, yaitu menunjukkan bahwa
horizon tertentu dalam suatu bagian geologi mewakili periode waktu yang sama dengan
horizon lain pada beberapa bagian lain. Fosil berguna karena sedimen yang berumur sama
dapat terlihat sama sekali berbeda dikarenakan variasi lokal lingkungan sedimentasi. Sebagai
contoh, suatu bagian dapat tersusun atas lempung dan napal sementara yang lainnya lebih
bersifat batu gamping kapuran, tetapi apabila kandungan spesies fosilnya serupa, kedua
sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada waktu yang sama.
Amonit, graptolit dan trilobit merupakan fosil indeks yang banyak digunakan dalam
biostratigrafi. Mikrofosil seperti acritarchs, chitinozoa, conodonts, kista dinoflagelata, serbuk
sari, sapura dan foraminifera juga sering digunakan. Fosil berbeda dapat berfungsi dengan
baik pada sedimen yang berumur berbeda; misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen

yang berumur Kambrium. Untuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus
tersebar luas secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda. Mereka
juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode waktu dimana mereka dapat
tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin lama waktu hidup spesies, semakin tidak
akurat korelasinya, sehingga fosil yang berevolusi dengan cepat, seperti amonit, lebih dipilih
daripada bentuk yang berevolusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid
Bab 38-39
Batas antara mesozoikum dan tersier
Pada masa mesozoikum itu bercirikan, pertama :

Pembentukan pegunungan yang melingkari seluruh dunia disertai oleh susut laut besar

Punahnya sejumlah kelompok binatang, diantaranya banyak Molluska( Belemnit, amonit,


Rudistae ) dan sauria yang sangat terkhususkan
Pembentukan pegunungan pada akhir zaman kapur menjatahkan akhir suatu daur geologi,
yang disebut daur larami nama yang lazim digunakan orang untuk orogenesis itu.
Dalam masa kenozaikum kita jumpai kembali pembagian dalam berbagai cekungan, yang
telah terjadi dalam mesozoikum. Dalam rentetan geosinklin-geosinklin lingkarpasifik
pegunungan pegunungannya yang terjadi dalam orogenesis.
Pembagian masa kenozoikum yang klasik
Masa geologi, yang kini makin lama makin banyak dinamai orang kenozoikum, hingga
waktu- waktu akhir sebelum dalam buku-buku pengangan dan literature lainnya disebut
sebangai dua satuan : Tersier dan Kwarter. Didalamnya prakambrium dan paleozoikum
dinamai primer dan mesozoikum dinamai sekonder.
Lapisan-lapisan kenozoikum banjak terdapat serta meliputi daerah-daerah luas,lagi pula
tersingkap baik disekitar London dan paris,kota-kota pusat ilmu tertua yang mempelajari
geologi.sungai-sungai thames dan seine merupakan penjaluran air bagi cekungan-cekungan
alam,yang pada kenozoikum menjadi tempat golongan endapan yang berasal dari
pengunungan-pengunungan

yang

melindungi,terutama

peg.kalendonia

dan

peg.variscia.dalam cekungan-cekungan itu,yang merupakan cekungan epikontinen yang


sesungguhnya lapisan-lapisan lah formasi tipis-tipis,dengan demikian dapat kita kenal baik
akan sifat-sifat litologi maupun paleontologinja.karena pengangkat epirogenesis yang terjadi
kemudian sungai-sungai yang terdapat disana lalu memperoleh hingga cukup dalam.tetapi
dalam

cekungan

London

dan

cekungan

paris(termasuk

pula

cekungan-cekungan

Hampshire,inggris selatan dan brussel)kenozoikum itu tidak terdapat seluruhnya melainkan


hanya bagian yang tertua saja.
Kenozoikum yang lebih muda berkembang baik dalam cekungan akitania(perantis
selatan),cekungan wina(Australia)dan cekungan po(italia).
Asas-asas paleontologi untuk pembagian masa kenozoikum.
Salah satu hal yang menarik perhatian para pkerja dalam stratigrafi ialah,bahwa dalam
lapisan-lapisan tersier terdapat fauna dan flora yang sangat mirip dengan fauna dan flora
yang kini masih hidup.
Eosen asal dari kata Eos=fajar dan kainos=baru mengandung 0-5% bentuk-bentuk
sekarang.
Oligosen asal dari kata oligos=sedikit dan kainos mengandung 6-15% bentuk-bentuk
sekarang.
Miosen asal dari kata meion=kurang dan kainos=mengandung 16-50% bentuk-bentuk
sekarang.
Pliosen asal dari kata pleion=lebih dan kainos megandung 50-90% bentuk-bentuk
sekarang.
Holosen asal dari kata holos=samasekali dan kainos mengadung melulu bentuk-bentuk
sekarang
Foraminifera,fosil-fosil penunjuk bagi endapan-endapan laut kenozoikum
Bahwa foraminifera merupakan fosil penunjuk yang baik.telah kita ketahui dari uraian
uraian yang lalu.pada paleozoikum atas telah kita lihat timbulnya binatang-binatang itu
sebagai pembentuk bantuan dan fosil penunju (fusulinoida).foraminifera yang terutama akan
menarik perhatian kita disin ialah yang termasuk kelompok yang untuk mudah kita beri
julukan foraminifera besar.terutama keluarga-keluarga foraminifera besar yang berikuyt
mempuyai fosil-fosil penunjukan penting diantara generanja camerindae(kerapkali disebut
dengan nama yang lama numulitidae)bentuk-bentuk melingkari sebagai pilin dengan
anggota-anggota

nya

yang

terpenting

camerina,assilina,spiroclypeus,cycloclypeus,discocyclinidae dengan berbagai bentuk bilik


pada lepidocyclina binatang bersel tunggal termasuk subordo foraminifera.ditengah terdapat
lapisan khatulistiwa dan pada kanan kiri nya selapis ruang samoing (ruang lateral).anggota
yang terpenting ialah discocyclina.keluaraga lepidocyclina ruang-ruang dalam lapis
khatulistiwa pada kelompok yang terbelakang ini berbentuk persegi.keluarga miogypsinidae
ialah foraminifera yang berbentuk seperti kipa atau segitiga.pada salah satu sudutnya terdapat
susunan ruang permulaan (alat lembaga).dari sini ruang-ruang lainnya melebar sebagai kipas

pada beberapa bentuk primitive dapat kita lihat,bahwa alat lembag a itu berupa pilin panjang
yang terpanjang yang terbentuk daripada sejumlah ruang.
Penyebaran pada arah tegak dari foraminifera besar.
Camerina(nummulics)terdapat pada kala eosin dan oligosen sehingga ikut menyebabkan
orang merangkum kedua deret itu menjadi sistem paleogen.sistem ini dapat dibedakan
dengan dijelas dari kenozoikum yang tak mengandung camerina yakni neogen danya
camerina itu sangat khas sehingga sesuai dengan itu ahli-ahli

geologi-geologi perantis

menanamkan paleogen itu nummulitique.


Pembagian tersier Indonesia bahkan samasekali berdasarkan kepada terdapat gabungangabungan foraminifera ini.dengan demikian kita telah berhasil membuat seuatu pembagian
yang tidak tergantung kepada pembagian di daerah ke klasik meskipun dalm garis-garis
besarnya kini telah mungkin untuk menasahbahkan dengan daerah klasik itu.
Sifat dan pelamparan endapan-endapan kenozoikum.
Endapan-endapan kenozoikum merupakan sedimen-sedimen yang berbentuk terakhir dalam
sejarah bumi.maka dari itu

batuan-batuan itu menurut perbandingan belum seberapa

terkeritis oleh erosi karna itu banyak bagian-bagian muka bumi tertetup oleh endapanendapan maka itu,terutama yang daerah-daerah yang letak topografinya rendah .
Cekungan-cekungan epikontinin.dalam bagian ini banyak termasuk cekungan cekungan
yang mempuyai saluran air berupa sungai-sungai:cekungan paris,cekungan London(masingmasing dengan sungai seine dan thames),cekungan jerman utara (Elbe)cekungan laut
utara,cekungan

kongo,cekungan

amasone,cekungan

artois

besar(Australia),cekungan

Vietnam,MaeNam,cekungan wolga,dst
Cekunagn-cekungan antara gunung .dalam bagian ini termasuk cekungan-cekungan yang
unutuk sebagian perbatasan dengan patahan-patahan,yang terbentuk dalam rantai-rantai
pengunungan dan terjadi pada zaman akhir zaman kapur(orogenesis lamari).
Cekunagn-cekungan miogeosinklin,cekungan-cekungan mollassa.cekungan-cekungan ini
terbentang pada tanah mukadan tanah burit pengunungan-pengunungan yang terlipat selama
tersier atau pengunungan-pengunungan yang dalam zaman tersier terangkat lagi(di
remajakan)lapisan-lapisan dalam cekungan-cekungan itu hampir selalu telah menggalami
perlipatan terbatas geosinklin-geosinklin dengan perlipatan alpina dalam bagian ini termasuk
diantara pengunungan alpina tersendiri rantai-rantai pengunungan atlas dan sahara di afrika
utara akhirnya geosinklin yang sifatnya berlainaan,yaitu:terban dan tafrogeosinklin sebagai
contoh yang sangat baik dan kita dapat rentetan terban danau-danau afrika timur
Kegiatan vulkanik selama masa kenozoikum

Masa ini merupakan suatu masa dengan banyak kegiatan vulkanik. Kita dapat membedabedakan :
1.

vulkanisma asam hingga asam pertengahan, dengan batuan-batuan yang menurut

2.

perbandingan mengandung banyak asamsilikat


vulkanisme basa dengan batuan-batuan yang terutama hanya sedikit mengandung asam
silikat yang terbentuk disini terutama ialah gunung api perisai dan basalt dataran tinggi. Jenis
ini terutama terdapatmenyertai terban dan tahrogeosinklin yang terjadi pada bagian kerak
bumi yang lebih tua : basal daratan tinggi india, yang terutama terkenal dengan nama trap :
basal daratan tinggi abesinia, tanah Somali dan Arabia yang menyertai terban laut merah,
lelehan basal jordania dan suriah yang menyertai terban laut mati- Jordan dan yang sangat
penting bagi tata air daerah-daerah ini: gunung api perisai dan lelehan basal daerah atlantik
utara (Iceland,irlandia,skotlandia), aliaran - aliran basal auvergen dan kubah trathit di
sepanjang sungai rhein yang menyertai terban rhone-rhein
sifat dan peramparan endapan-endapan kenozoikum di Indonesia
cekungan-cekungan yang dapat kita bedakan di Indonesia adalah sbb:
cekungan-cekungan evikontinen: Kalimantan barat dan Kalimantan tenggah ( paleogen)
paparan sunda , paparan shaul, jawa tengah ( paleogen)
cekungan-cekungan antar gunung: cekungan-cekungan paleogen di sepanjang bukit barisan
di Sumatra ( cekungan umbilin), cekungan tengah di timor( neogen) terban-terban poso dan
tawaela di Sulawesi tenggah miogeosinklin:cekungan aceh, jambi dan Palembang di Sumatra,
cekungan-cekungan jawa utara dan jawa seltan, nusa tenggara, irian utara dan barat,
Kalimantan timur.
eugeosinklin yang mengalami perlipatan dan persesaran sunggkup : timor , seram
lapisan lapisan kenozaikum vulkanik tersebar luas dalam lingkungan dalam yang bergunung
api
dasar-dasar paleontplogi untuk pembagian stratigrai indonesssia.
Usaha-usaha pertama untuk mengadakan suatu pembagian penumpukan sedimen yang
sangat tebal yang merupakan kenozoikum di jawa , sumtra, Kalimantan dan dibeberapa
tempat lainnya telah dijalankan verbeek dan fennenna di pulau jawa.
Klasifikasi huruf untuk tersier Indonesia
Pada permulaan orang mempelajari kenozoikum di Indonesia, ialah dengan segala betapa
sukarnya untuk menasabahkan berbagai deret disini dengan deret yang ada di eropa. Ini
disebabkan oleh beberapa hal, kenozoikum tipe eropa terdiri dari jenjang dan deret-deret
yang tipis, yang dapat dipisahkan dengan dijelas satu dengan yang lain oleh genang laut dan
susut laut.disebabkan hal-hal dst.diatas maka van der vlerk dan umbgrove pada tahun 1927

mempergunakan suatu pembagian terbuka yang sama skali berdasarkan kepada gabungangabungan foraminifera besar,dan yang dinamai dengan huruf-huruf.
Pada garis besarnya pembagian itu sbb:
Tersier-a bercirikan assilina,flosculina,camerina
Tersier-b mengandung fosil itu pula tanpa assilina dan flosculina,tetapi ditambah
bepplanispira
Tersier-cmengandung camerina retikulat
Tersier-d mengangung cameriana ynag

seperti

T.c

dan

kecuali

itu

juga

cycloclypeusoppenoorthi
Tersier-etidak lagi mengadung camerina tetapi banyak berisi lepidotccylina,miogypssina dan
spiroclypeus
Tersier-f mengandung banyak sekali cycloclypeus,miogypsina,tetapi tanpa sepiroclypeus
Tersier-g dan tersier-h dan tidak seberapa di jelasakan cirri-ciri oleh foraminifera dalam
beberapa hal ini hampir tidak mungkin bagi kita unutuk membedakan karna itu lebih baik
kira jika menyebut deret itu T.ab.ini dapat dikatakan sama dengan Eosen di eropa
BAB

40

Ikhtisar peristiwa peristiwa selama tersier di Indonesia


Akhir zaman mosezokum

Kapur terdiri atas pembentukan pegunungan yang meliputi seluruh dunia, yang terutama di
sekitar samudra pasifik (geosiklum lingkarpasifik). Di Indonesia yang juga merupakan bagian
dari pada geosiriklin lingkar pasifik itu dikordansi antara lapisan-lapisan mosezokum dan
kenozoikum. umumnya sangat jelas, karena itu beberapa saat sebelum genang laut
kenozoikum terbentuk, Indonesia sanangat berbeda dengan sekarang. Ketika itu ada tanah
daratan

yang

membujur daridaratan tiongkok ke Australia.

dari arah barat cekungan barito, laut masuk kebarat kedalamtanah sunda dalam bentuk dan
sempit, itulah yang di sebut cekungan melawi dan cekungan ketunggau yang trrpisahkan satu
dari yang lain oleh sebuah pematang
Dibagian baratlaut, geosiklin renjang mosozikum masih tetap ada, sendiman-sedimen
eorosondisini yang kebanyakan pasiran dan lempung karenaperlipatan hebat yang terjadi
kemudian berubah menjadi sekis (filit).

sepanjang geosiklin Sulawesi barat masuk hingga jauh ke arah selatan dan barat dan
mengenangi pulau jawa dan nusa tenggara, tetapi tidak keseluruhnya.pengendapan

laut,

dalam bentuk butiran pasir kwarsa dengan beberapa selain gamping yang mengandung
camerina dan foraminifera eosen lainnya. pada ketika itu terbentuk pulau geosiklin laut
aceh

,jambi,

Palembang yang besar.

Di pulau jawa eosen itu di temukan sebagai endapan-endapan epikontinen yang tipis.
di jawa tengah eosen itu terdiri pada sebuah daur pengendapan seperti hal nya di
Kalimantan : konglomerat-alas dan batu pasir di susul oleh lempung, napal dan akhirnya
gamping-gamping

foraminifera.disumba

ketika

kita

lihat

lagi

daur

geologi

grawacke,akosa,batu pasir dan konglomerat,yang kearah atas beralih kebatuan yang berbutir
lebih halus yakni napal dan lempung yang berakhir dengan poranifera.tetapi batuan-batuan
itu disini merupakan bagian dari lipatan-lipatan menutup yang tersesarkan hingga jauh,yakni
yang

terjadi

pada

suatu

perlipatan

dalam neogen.

eosen merupakan kala dengan genang laut,dan oligosen biasanya berdirikan adanya
susut laut yang di beberapa daerah bertalian dengan pengangkatan dan pembentukan
pegunungan

yang

dapat kita ikuti di mana-mana di seluruh dunia(vasapyrenea).

Di Kalimantan akibat-akibat susutan laut tidak seberapa nyata hanya di Kalimantan


utara yang tidak ada endapan-endapan oligosen. di Kalimantan tengah dan Kalimantan barat
pengendapan batu pasir dataran tinggi serta sedimen air payau dan sedimen laut cekungancekungan ketunggau dan melawi berlangsung terus menerus. yang sangat menarik ialah
perkembangan di cekungan umbilin.disini kita jumpai beberapa cekungan antar gunung
dengan lapisan-lapisan breksi dan batu pasir arkosa yang berganti-ganti dan yang di endapkan
dalam suatu danau besar.breksi-brejksi dan napal-napal itu merupakan alas formasi batu pasir
kuwarsa yang untuk sebagian mungkin berumur. oligosen batu pasir kuwarsa yang
mengandung batu bara yang menyebabkan cekungan umbilin menjadi terkenal.batu pasir ini
untuk sebagian besar berbentuk dalam lingkungan paralas. sepesies batu pasir disumatra
dapat di samakan dengan formasi batu pasir datar tinggi di Kalimantan tengah.di Sumatra
selatan palembang tidak terdapat endapan-endapan oligosen daerah itu mungkin merupakan
daratan

pada

saat

itu.

Di pulau jawa oligosen itu berkembang sebagai endapan-endapan vulkanik yang tebaltebal yang susunannya sebagian bersifat andesit ssebagian dasit atau tupalit.jadi ringkasannya
dapat kita katakan bahwa pada oligosen terdapat susut laut dalam suatu lajur yang meliputi
pegunungan selatan di pulau jawa dan selanjutnya dapat kita turuti melalui timur,Maluku
selatan.seram,buru.selama oligosen lajur panjang serta sempit ini tidak hanya terangkat tetapi

terlipat pula.di Kalimantan barat dan di Kalimantan tengah pengendapan batu pasir datar
tinggi berjalan terus.endapan-endapan yang bersifat darat makin luas,sebaliknya,yang bersifat
laut

makin susut.
Di Kalimantan timur terjadi seretan cekungan-cekungan geosiklin,yang terpisahkan satu

dari yang lain oleh pematang.di Kalimantan laut mengenang setelah susut pada kala
oligosen.lapisan-lapisan yang di endapkan terletak di kosdan diatas eosen yang terlipat.

Di Sumatra , genangan laut yang telah mulai dalam kala olisogen, berlangsung terus
menerus. Pada saat itu di aceh terbentuk pormasi batu pasir. Mika yang menunjukan,bahwa
masih saja pulau-pulau dilautan yang menjulang di atas permukaan dan yang telah
memberikan bahan-bahan erosi.di irian kini terjadi pengangkatan pada bagian tengah
geosiklin dan membagi geosiklin itu menjadi bagian selatan dan bagian utara. Pengangktan
ini mungkin sudah mulai semenjak olisogen. Dalam geosiklin-geosiklin mengendap
tumpukan-tumpukan tebal sedimen klastikayang berasal dari pengikisan pematangan yang
ada

di

tengah

dan

tanah

malesia

yang

juga

terangkat.

Muson tengah dan muson atas


Puncak geunung yang mulai dalam jenjang akitania terjadi dalam muson tengah.
Muson ini di bukit barisan sendiri untuk sebagian basarterdiri dari endapan-endapan gunung
api.dalam lingkungan pegunungan duabelas dasar geosiklin naik dan membentuk suatu batas
selatan dan utara.
selama muson atas susutlaut yang telah mulai di kalimatan, terus berlangsung di bagian
bagian yang lain dari Indonesia.
BAB 41

Tersier diluar Indonesia


Tersier di Australia
Benua Australia yang tertutup oleh endapan-endapan tesier tidak seberapa luasnya.
endapan-endapan terdapat di beberapa daerah yang tidak sebeberapa luas di bagian selatan
dan

barat Australia.

Sepanjang pantai barat Australia pada 3 tempat terdapat pula cekungan-cekungan kecil
dengan endapan-endapan Kenozoikum. Telah ditemukan disini eosen, oligosen dan miosen.

Yakni di cekungan barat laut (north-wes basin) dengan batu gamping yang mengandung
fauna feraminera yang mengingatkan kita

kepada apa yang terdapat di Indonesia.

Endapan-endapan darat terutama terdapat di Australia bagian timur, di danau eyre dalam
cekungan artois besar (great artesian basin), di queensland, new sounth dan Tasmania)
Decca Traps di india
India dalam arti luas dapat kiranya kita bagi atas daerah semenanjung, rantai-rantai
pegunungan himalayah dan di antar kedua bagian itu terdapat sebuah cekungan yang
sebagian di batasi oleh patahan. Bahan vulkanik mengendap di atas daerah-daerah yang di
sebut Decca Traps, yakni terutama di cutch, Kathiawar, guajarat,deccan, Indian tengah.
Tersier laut dan tersier darat di birma
pada permulaan Konozoikum birma terbagi menjadi sejumlah cekungan-cekungan yang
letaknya lebih kurang pada arah uta selatan. Di sebelah cekungan-cekungan ini di batasi oleh
perisai gondawana, di utara oleh rantai-rantai pegunungan hikmalayah yang sedang naik, di
sebelah timur oleh dataran tinggi mengandung batuan-batuan yang di lipat dalam palezekum
dan moizekum. Lapisan konozoikum birma telah terlipat oleh gerak-gerak yang terjadi
kemudian , terutama selama plaistonsen, sehingga terjadi antiklin yang terjadi tidak seberapa
nyata.
di dalam cekungan antar gunung di padatan-padatan hersinia dan kalodonia eosen itu
sebagian terdiri hasil pelapukan batuan-batuan habrr yang memberikan pasir, laterit dan
lempung

yang

banyak

mengandung

aluminium

oksidah(

tanah

porselin)

di dalam geosklin eosen itu sebagian tidak ada, yakni di tempat-tempat terangkat karena
orogenesis terdapat pengikisan. Spasies ini terjadi dalam cekungan-cekungan yang sejak
jaman kapur etap ada, jadi tempat-tempat yang ada pengendapan terus menerus dari jaman
kapu hingga jaman kala eosen
BAB 42
Kwarter dan Pengesan-Pengesan Besar
Mengapa orang membedakan Kwarter dari Tersier.
Dalam banyak hal, Kwarter merupakan kelanjutan daripaca tersier. Dalam alam
binatang, dalam alam tumbuhan dan demiian pula dalam peristiwa-peristiwa geologi taidak

terjadi perubahan-perubahan yang dapat membenarkan adanya pemisahan bagian sejarah


bumi yang sependek ini. Ada dua hal yang menyebabkan Kwarter itu harus dibicarakan
terpisah.
Pertama : menurut klimatologi, meluasnya gletser-gletser dan timbulnya daerah-daerah iklim
yang sangat berbeda-beda, yang tidak kita jumpai dalam sebagian terbesar daripada sejarah
bumi.
Kedua : kedatangaan manusia dan adanya warisan peradabannya yang mulai mencirikan
lapisan-lapisan tanah.
Zaman Kwarter meliputi dua kala terkhir dalam sejarah bumi, yakni Pleistosen atau
Divilium dan Holosen atau Aluvium.
Kala yang pertama meliputi waktu-waktu pengesahan (glasial) yang lama. Kita kenal
beberapa pengesahan yang masing-masing terpisahkan oleh antar pengesan (antargalasial).
Kala yang kedua ialah kala kehidupan kita yang dinamai lewat pengesan (postglasial),
meskipun sama sekali belum tentu, bahwa kelak tidak akan timbul lagi suatu pengesan
setelah yang terakhir itu. Kala ini merupakan kala yang terpendek dari semuanya dan hanya
meliputu 20.000 tahun yang terakhir. Sebetulnya kala ini ada di luar lingkungan penyelidikan
ilmu geologi dan merupakan lapangan ilmu prasejarah atau arkeologi. Maka dari itu endapanendapan Holosen pada peta-peta geologi tidak lagi dipisah-pisahkan lebih lanjut.
Pleistosen atau Dilivium
Pliosen merupakan suatu kala dengan pembentukan pegunungan dan pengangkatan
yang penting. Bersamaan dengan itu terjadi pula pengikisan yang segera menoreh daerahdaerah yang terangkat itu hingga menjadi igir-igir pegunungan (punggung-punggung
pegunungan yang tajam-tajam). Diberbagai tempat di dunia terjadi curahan salju diatas igirigir pegunungan ini yang segera berubah menjadi salju abadi. Saslju itu setelah dijatuh pada
musim dingintidak lagi mencair seluruhnya pada musim panas berikutnya. Dengan demikian
dalam cekungan-cekungan yang letaknya tinggi, salju tadi mengumpul menjadi firn, suatu
proses yang kini juga masih dapat kita saksikan pada banyak tempat di gunung-gunung yang
tinggi.
Waktu Pengesan dan antar pengesan serta pembagian Pleistosen.
Dalam suatu pemboran di dekat Rudersdorf, Berlin, orang yang telah dapat
menyaksikan urutan yang berikut.
0-5 m

endapan-endapan Holosen

5-22 m

bahan morena (pengesan)

22-27 m

endapan-endapan fluvioglasial (antar-pengesan Rixdorf) dengan tulang-tulang

marmut (Mammonteus Primigenius) dan badak berbulu (Rinocheros Tichorhinus)


27-35 m

bahan morena (pengesan)

35-65 m

fluvioglasial (es mendekat)

65-81 m

lempung dari penggenangan laut (antar-pengesan)

81-136 m

fluvioglasial (es surut)

136-178 m

bahan morena (pengesan)

Dari pemboran ini nyatalah bahwa disini terdapat bekas-bekas pelamparan es yang
terluas, diselingi dengan waktu-waktu susutnya es. Pelamparan terluas (maksimum) dan
terkecil (minimum) masing-masing dinamai pengesan (glasial) dan antar-pengesan
(interglasial).
Gerak naik-turun muka air laut estatik, undak-undak pantai dan sekitarnya.
Susutlaut yang khas bagi akhir zaman tersier karena gerak orogenesis yang meliputi
seluruh dunia, berlangsung terus dalam Pleistosen. Dengan grafik dapat kita lukiskan
mundurnya garis pantai sebagai berikut.
Tetapi selama ada pengesan banyak air yang mengumpal di darat dalam bentuk es. Air
ini berasal dari amudra-samudra dan tidak cepat-cepat kembali lagi. Akibatnya ialah
penurunan muka air laut yang dalam beberapa hal dapat cukup besar . sebaliknya selama
antar pengesan, es itu mengalir lagi dengan cepat. Kini lebih banyak pertambahan air dalam
samudera daripada susutnya. Dengan demikian laut akan naik lagi sehingga tingginya hampir
sama dengan sebelum pengesan.
Selama pengesan terjadilah susutlaut yang cepat, sedangkan selama antar-pengesan
genanglaut yang terjadi karena es yang mencair itu lebih kurang mengimbangi susutlaut
epirogenesis umum, sehingga muka laut selama jagnka waktu yang agak lama lebih kurang
sama tingginya. Selama waktu yang demikian itu, yakni dengan muka air laut yang tetap, laut
itu dapat meninggalkan jejak yang jelas dalam bentuk relung gelombang atau undak pantai
(teras pantai). Memang orang telah menemukan undak-undak yang demiian itu, terutama
sepanjang pantai laut tengah. Memang mungkin pula bagi kita untuk menasabahkannya
dengan pembagian yang berdasar kepada endapan-endapan gletser.
Perubahan muka laut masih mempunyai akibat lain: alas erosi atau alas pengikisan
sungai-sungai berubah pula dan ini nampak pada undak-undak sungai. Pada tingkatan tertua,
undak tinggi, sungai itu telah membuat dataran kikisan atau dataran endapan, yang biasanya
berumur Pliosen. Pada waktu susut laut yang cepat ketika pengesan Gunz sungai itu terpaksa
menoreh lagi. Pada antar pengesan Guns-Mindel timbul lagi kesempatan untuk mencapai

keseimbangan membentuk lembah yang lebar dan malahan menyebabkan pengendapan.


Selama pengesan berikut yakni pengesan Mindel, sungai itu terpaksa menoreh lagi. Stelah itu
antar pengesan Mindel-Riss terjadi pengendapan. Hal ini setiap kali berulang lagi sama
banyaknya seperti jumlah pengesan dan antar pengesan. Di dekat pantai uudak-undak sungai
dan undak-undak pantai tentunya beralih dari tempat yang sau ke tempat yang lain.
Undak-undak yang ada pertaliannya dengan naik turunnya muka air laut estetatik ini
hanya dapat dilihat di tempat-tempat dengan perubahan pada muka lair laut yang dinyatakan
dalam garis beda tinggi yang bersangkutan. Jauh ke hulu undak-undak ini tentunya lenyap.
Disini berlaku aturan-aturan yang lain lagi.
Hasil-hasil Kebudayaan Manusia dan Stratigrafi Kala Pleistosen
Perkembangan manusia sebagai peristiwa biologi akan dibicarakan dalam BAB yang
berikut. Selama perkembangan itu manusia telah meniggalkan bekas-bekas yang terutama
terdapat dalam daerah-daerah tepi pengesan (peri-glasial) yakni dalam loss, endapan-endapan
undak pantai dan undak-undak sungai dst. Pada umumnya benda peniggalannya itu
terawetkan lebih baik daripada rangka-rangka manusia. Hal ini disebabkan karena alat-alat
tertua yang dibuat manusia itu dibuatnya daripada batu. Oleh sebab itu maka masa itu
dinamai pula zaman batu atau Paleolitikum yang dapat dikatakan bertepatan dengan Kala
Pleistosen. Dalam Pleistosen berturut-turut telah ditemukan alat-alat batu.
Kebudayaan yang tertua yang dinamai kebudayaan. Abberville terdiri dari alat-alat
batu yang kasar terbuat daripada batu giling bulat telur yang diberi sisi tajam dengan jalan
memukul batu itu.
Pleistosen dan Pluvial Afrika
Hasil-hasil peradaban menusia dalam bentuk alat-alat batu telah ditemukan orang di
Afrika dan juga dapat dikatakan diseluruh benua Erasia. Di daerah-daerah tepi-pengesan
mungkinlah bagi kita untuk menasabahkan penemuan-penemuan itu dengan undak-undak
sungai, lajur-lajur loss, undak-undak pantai dsb. Tetapi di daerah-daerah sedang dan daerah
tropika hal ini tidak dapat kita lakukan. Kini orang telah mengetahui, bahwa bersesuaian
dengan adanya pengesan itu di Afrika terdapat waktu-waktu dengan curah hujan yang
meningkat diselingi interpluvial yang mungkin bersesuaikan dengan antar pengesan di daerah
tepi pengesan.
Pleistosen Pulau Jawa
Di seluruh Indonesia pulau Jawa memang merupakam tempat yanng paling terkenal
tentang endapan-endapan Pleistosennya. Hal ini disebabkam karena jenjang ini dipandang
dari segi litologi memang baik perkembangannya, yakni sebagian berfasies laut sebgaian

limne dan fluvial dan sebagian lagi vulkanik. Hal yang kedia adalah karena endapan-endapan
Kwareter pulau Jawa telah dikenal semenjak dahulu karena banyaknya fosil-fosil itu terutama
Pithrcantropus lah yang telah mahsyur di seluruh dunia karena bentuknya menyerupai
manusia.
Endapan-endapan Pleistosen di Pulau Jawanyang dimaksudkan itu ialah yang terdapat
di sepanjang bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada beberapa tempat yakni di
sepanjang tepi selatan pegunugan Kendeng dan disekitar Surakarta, lapisan-lapisan Pleistosen
ini telah terlipat karena itu mungkinlah bagi kita untuk mempelajari urutanyya di tempattempat sepanjang Bengawan Solo atau anak sungainya yang menoreh lapisan-lapisan yang
telah terlipat tadi. Urutan yang tersingkap baik ialah di sekitar Sangiran, yang terletak sebelah
timur Kalijoso, di sbelah utara Solo. Disini lapisam-lapisan Pleistosen dan sebagian daaripada
lapisan-lapisan Pliosen yang ada dibawahnya mengalami pelipatan dalam Kala Holosen.
Sebuah anak sungai bengawan Solo yakni K. Tjemoro terpaksa menoreh terus sewaktu gerak
pelipatan itu berlangsung.
Di sepanjang lembah Bengawan Solo di utara Ngawi dapat kita lihat bagaiman
endapan-endapan sungai dalam bentuk undak terletak diskordan di atas lapisan-lapisan yang
lebih tua. Barangkali lapisan-lapisan ini umurnya sama dengan lapisan Notopuro-Jombang
disepanjang tepi selatan pegunugan itu. Dalam undak itu telah ditemukan banyak sekali sisasia vertebrata diantaranya tidsk kurang dari 11 buah tengkorak manusiafosil, Homo
neandethalensis soloensis. Di temapat itu telah ditemukan juga lat-alat primitif. Didalam
Museum Geologi di Bandung kita dapat melihat rangka-rangka yang telah direkostruksi
dengan baik yakni Stegodon, kerbau dan badak yang semuanya berasal dari undak-undak ini
(nngandong) juga didekat Subang sebelah utara Bandung selannjutnya disepanjang lembah
Citarum dan K. glagah didrkat Bumiaju terdapat endapan-endapan Pleistosen yang a.l telah
menghasilkan kura-kura raksasa. Kura-kura raksasa ini untuk pertama kalinya dijumpai orang
dalan lapisan-lapisam Siwalik Atas di India.
Paparan Sunda sebuah hampir rata Pleistosen
Laut Jawa dan sebagian laut Tiongkok merupakam suatu daerah yang sangat luas
yang dalamnya dimana-mana tidak seberapa. Pada garis besarnya dalamnya itu jarang
melebihi 50 meter kecuali di tempatdengan lembah sempit dan berbentuk palung yang
menjorok ke dalam. Lembah-lembah itu ditafsirkan sebagai bekas-bekas muara sungai yang
semuanya merupakan suatu susunan penyaluran air yang kini tertutup oleh lautan. Dari garis
dalam orang telah dapat merekonstruksi susunan sungai lama itu. Maka ternyata bahwa
sebuah sungai -sungai Sumatera Utara, Sumatera Timue bergabung menjadi sebuah aliran

besar yang menyalurkan airnya ke arah utara. Sebaliknya sungai Kampar, sungai Indragiri
dan Batanghari bergabung dengan sungai kapuas dan sungai Sambas dan beberapa sungai
lainnya dari Kalimantan Barat hingga menjadi sebuah sungai besar yang menyalurkan airnya
ke laut Tiongkok Selatan. Akhirnya sungai-sungai di Kalimantan Selatan yakni sungai Barito,
sungai Kahajan, sungai Sampit dll bergabung dengan sungai-sungai daerah Lampung di
Sumatera Selatan dan sungai-sungai di Jawa Utara untuk akhirnya bersama-sama bermuara di
dalam cekungan yang lebih dalan dan terletak di sebelah utara Bali.
Lebih-lebih di Indonesia bagian Timur, tetapi juga Sulawesi dan Kalimantan Utara,
Pleistosen itu terutama terdiri dari undak-undak koral yang terangkat yang dibeberapa tempat
dapat mencapai tinggi yang agak lumayan. Hal ini menunjukkan adanya gerak-gerak vertikal
yang kuat selama Kala Pleistosen. Bahkan selama Holosen pula. Pada beberapa tempat
lainnya, seperti Timor Utara undak-undak pantai seperti itu tidak terbentuk oleh koral
melainkan oleh endapan sungai yang karena pukulan geombang kerap kali melonggok
sebagai penghalang pantai.

BAB 43
Binatang-binatang Menyusui Menjelajah Dunia
Pelopor-pelopor Selama Masa Mesozoikum
Dalam endapan-endapan zaman Jura dan Kapur sudah mulai terdapat sisa-sisa
binatang yang mungkin termasuk binatang-binatang menyusui atau kerabatnya yang terdekat.
Sisa-sisa itu jarang sekali ada dan biasanya hanya terdiri dari gigi-gigi dan rahang-rahang
kecil makhlluk yang menyerupai binatang-binatang mengerat yang hampir-hampir hanya
dapat dilihat dengan mikroskop saja. Seperti telah kita ketahui ketika itu yang
bersimaharajalela di dunia ialah Reptilia, terutama Dinosauria. Karena itu maka yang dapat
bertahan hanya bentuk-bentuk binatang menyusui yang tidak berarti saja seperti binatangbinantang malam atau binatang-binatang yang hidup dalam salah satu lingkungan yang
khusus.
Geligi binatang-binatang itu berbeda dengan geligi Reptilia karena meningkatnya
kerumitan. Berdasarkan konstruksinya kita dapat membedakan ordo-ordo yang berikut:
Ordo Triconodonta dengan geraham-geraham memanjang yang berpuncak tiga serta
runcing-runcing hanya zaman Jura.

Ordo Symmetrodonta, juga dengan geraham berpuncak tiga, tetapi yang tersusun
lebih kurang dalam suatu segitiga sama sisi (Jura).
Ordi Panthotheria. Pada ordo ini geraham-gerahamnya lebih rumit lagi dan
menyerupai pola dasar geraham-geraham bianatng menyusui masa Kenozoikum. Kecuali
bagian yang berpuncak tiga dalam suatu segitiga masih terdapat lagi apa yang dinamai talon
sehingga jumlah puncakpuncaknya bertambah hingga lk. Lima buah.
Pada binatnag-binatang menyusui Kenozoikum yang kemudian. Rumus itu agak
berubah yakni jumlah geraham belakang berkurang. Lain daripada itu rumus geligi itu
menunjukkan persamaan yang besar. Maka dari itu mungkin Panthotheria (Trituberculata)
inilah yang hidup dalam zaman Jura dan Kapur yang menyerupai nenek minyang binatangbinatang berkembang (Marsupialia) dan binatang-binatang menyusui yang sesungguhnya
(Eutheria) yang kita ketahui tentang adanya sisa-sisa fosil dari zaman Kapur terutama ialah
biantang-binatang berkantung.
Binatang-binatang menyusui yang punah selama Kenozoikum
Diantara ordo Carnivora kita jumpai beberapa sub ordo yang telah punah sama sekali
pada zaman permulaan Kenozoikum. Kelompok primitif yang demikian itu ialah subordo
Creodonta yang biasanya hanya kecil saja, meskipun beberapa diantaranya dapat mencapai
sebesar anjing. Setelah Kala Oligosen, Carnivora yang masih agak primitif itu telah punah.
Maka timbulah kelompok-kelompok yang kini masih hidup: keluarga kucing (Felidae),
keluarga musang (Viverridae) yang meliputi pula musang (luak) yang kita kenal, keluarga
anjing (Canidae) dan kelompok-kelompok yang suka akan air. Pinnipedia yang meliputi pula
singa laut dan anjing laut.
Terutama diantara angota-anggota keluarga kucing terdapat bentuk-bentuk yang kini
telah punah semuanya. Yang terkenal ialah harimau bergigi pedang. Machaerodontinac yang
taring-taring nya tumbuh terus hingga merupakan senjata untuk menusuk. Binatang-binatang
belum berapa lama punah. Yakni dalam pleistosen.
Tetapi pada umumnya carnivora kala oligosen hingga sekarang tidak menunjukan
perbedaan-perbedan yang jelas sekali.
Bentuk-bentuk yang lebih ajaib kita temukan pada keluarga binatang-binatang kuku
(ungulata). Dalam kala eosen kita jumpai kelompok yang belum seberapa terkhususnya,
yakni condylarthra.,yang mungkin meliputi nenek moyang yang kemudian subordo-subordo
yang lebih terkhususkan. Yang khas pada kelompok binatang ini ialah kaki yang berjari lima.

Dari kelompok inilah kelak akan berkembang bntuk-bentuk kaki yang berdiri satu dan dua
yang telah tekhususkan.
Amblypoda,yakni binatang-binatang yang berbeda besar dengan geraham-geraham
yang menurut perbandingan bangunannya sederhana, juga berjari lima, uintatherium yang
berkerabat dekat dengan binatang-binantang ini mempunyai lagi hal yang membedakannya
dari kelompok lain karena tengkotrak-tengkorak bukan main berbonggol-bonggolannya.
Yang lebih ajaib lagi ialah chalicottheridae. Chalicotherium yang telah ditemukan
orang di perintisan , lama sekali telah memusingkan ahli-ahli paleontologi. Bersma-sama
rangkanya telah ditemukan pula tengkorak-tengkoraknya. Yang akan sangat bertentangan
yang satu dengan yang lain,sehingga dalam waktu yang lama tidak seorangpun berani
untuk menggabungkannya. Apakah sebabnya? Kaki yang berjari tiga ada cakar-cakarnya
yang panjang dan kaki depannya bukan main panjangnya. Tetapi tengkoraknya mirip dengan
tengkorak kuda dan geraham-gwerahamnya mempunyai pola yang

berbentuk W yang

primitif yakni sifat yang mencirikan perissodactlyla yang lebih tua ! barangkali disini kita
berhadapan dengan suatu bentuk khusus yang hidupnya dari akar-akar yang telah digalinya.
Keluarga-keluara itu dengan keluarga kuda (equidae) yang masih akan dibicarakan
tersendiri, mempunyai persamaan dalam ssusunan bonggol-bonggol yang ada pada gerahamgeraham belakang rahang atas saja.
Kelompok yang lain berkembang menjadi binatang-binatang besar yang lambat
gerakannya dan kini terkenal karena berkas rambut yang seperti tanduk yang terdapat pada
hidungnya . tetapi kebanyakan badak-badak dari waktu-waktu yang lampau tidak mempunyai
tanduk seperti itu . apa yang kita ketauhi ialah bentuk-bentuk raksasa dari oligi-miosen asia
yang puncaknya kita jumpai pada baluchithcrium. Binatang-binatang ini tidak kurang dari 6
meter tinggi berdiri sampai gahunya,sedangkan tengkoraknya panjangnya ada lk1.50 meter,
Keluarga gajah dan keluarga kuda.
Sejarah berkembangya gajah dan kuda termasuk sejarah-sejarah yang bersandikan
dokumen-dokumen.sia-sianya terdapat dimana-mana dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan
karena binatang-binatang itu senang hidup berkawan dalam jumlah yang banyak sekali
hingga sekarang juga.selai n dari itu karena rangka-rangkanya terutama gerahamgerahamnya, senjata sangat tahan dan tidak lekas hancur.
Negeri asal gajah afrika ialah sfrika.dalam endapan-endapan eosen atas di fayoum,,
mesir. Kita jumpai seekor binatng yang pada rangkanyaa telah memperlihatkan sifat-sifat
kegajahannya. Tetapi tengkoraknya masih mempuinyai banyak perbedaan-perbedaan. Bentuk

yang tertua sangat mirip dengan tapir. Juga besarnya bersesuaian. Tengkoraknya berbeda
dengan gakjah sekarang, karena bentuknya memanjangnya.
Tetapi pada bentuknya dapat kita lihat, bahwa pada kepalanya terdapat belalai
(proboscis) pendek. Dalam endapan-endapan Oligen di daerah itu terdapat pula suatu bentuk
yang sudah lebih lanjut lagi perkembangannya ke arah tengkorak gajah yang khas. Yakni
Phyomia yang pada rahang bawah dan rahang atsnya masih mempunyai gigi-gigi seri yang
tumbuh hingga sangat panjang. Gigi-gigi itulah yang kelak akan berkembang menjadi gading
yang kita ketahui semua. Gerahamnya masih agak sederhana, geliginya biasa, dengan
pergantian gigi secara biasa pula. Mastodontae yang kemudian menyusui, tengkoraknya
sudah lebih menyerupai tengkorak gajah. Dahinya menjadi makin tinggi dan gadinggadingnya makin besar-besar. Gigi-giginya kini memperlihatkan belebas-belebas mellintang
yang dinamai lofos dan jumlahnya sampai 3 atau 4 buah. Gading-gadingnya terdapat pada
rahang bawah atau rahang atas atau pada kedua-duanya. Pada Amebelodon gading-gading
rahang bawahnya tumbuh menjadi satu dan merupakan alat yang menyerupai senduk.
Stegodon-stegodon selam plio-pleistosen tersebar luas di asia tenggara. Antara lain di
indonesia pun terdapat dalam jumlah yang besar. Tulang belulangnya ikut menyebabkan
timbulnya dongeng-dongeng tentang raksasa-raksasa (tulang-tulang raksasa). Teengkorak
bintanga-binatang ini tidak jelas lekuku-lekuk matanya yang terbuka kearah belakang . tetapi
lubang hidungnya besar dan terletak tinggi paada dahinya. Itulah yang menyebabkan
timbulnya dongeng tentang raksasa yang bermata satu.
Selama kala eosen yang bertambah terutama ialah besar badannya .eohippus sendiri
tidak seberapa besarnya, tidak lebih besar daripada anjing kecil. Orohippus sudah lebih besar
lagi dan epihippus, sama besarnya dengan kuda kecil. Sejalan dengan itu gerahamgerahamnya beryambah luas pula . badan yang maki8n menjadi besar berartin pula, badan
yang juga makin menjadi besar berarti pula .a.l bahwa beratnya bertambah dengan pangkat
tiga. Sebaliknya bertambah luas gerahamnya banja dengan pangkat dua daripada ukuran
panjangnya. Maka dari itu binatang-binatang yang besar harus pula mempunyai pencernaan
makanan yang baik dari pada yang kecil-kecil. Pada kuda-kuda tertua hal ini ndapat dicapai
dengan perubahangeraham-geraham muka menjadi geraham-geraham dengan tanduk berisi
empat yang mempunyai geraham belakang. Proses ini dapat kita sebut pemolarisan(berubah
menjadi dens molaris=geraham belakang) geraham-garaham muka n. perkembangan lainnya
kita jumpai pada anggota-anggota badan hingga mencapai perwujudan seperti yang lebih
kurang masih dapat kita lihat pada kuda-kuda sekarang, yaknitulang paha yang pendek tulang
kering yang panjang dan tulang

telapak tangan serta jari kaki yang sangat panjang.

Perbedaannya ialah bahwa kuda-kuda yang tertua tetap masih berjalan dengan kaki yang
berjari tiga.
Dalam oligosen perkembangan ini berlangsung terus. Pada mesohippus dan kemudian
miohippus perubahannya terjadi pada pola gigi yang maki nertambah rumit.perubahan ini
nampak pula pada pengkhususan kaki kearah alat lihatuntuk berjalan yang paling serasi.
Dalam miosen kita lihat. Bagaimana garis yang dapat kita ikuti dari eohippus hingga
miohippus bercabang

menjadi dua. Cabang

yang satu mengembangkan geligi yang

terkhususkan untuk makan rumput,, sedangkan yang lain ttap memiliki geligi bentuk lama
yakni hanya cocok untuk makan daun-daunan. Kelpmpok ini ialah kelompok anchiteridae.
Kelompok itu masih terus hidup lama dan baru punah pada pliosen bawah.
Cabang yang lain ialah yang akhirnya menghasilkan kuda seperti yang kita kenal sekarang.
Kelompok ini lambat laun menghasilakn geraham-geraham yang juga aus,tetapi dapat tahan
lama sebelum sarafnya dapat terkena. Hal ini disebabkan oleh karena gerahamnya berbentuk
prisma panjang. Perubahn ini sudah berlangsung semenjak merychippus pada miosenb
tengah. Dari marychippus ada beberapa garis yang

berkembang. Yang masing-masing

berbeda karena bersanya serta pola giginya.


Sejarah Primates
Yang kita masukan ke dalam ordo Primates ialah kelompok binatang-binatang yang
untuk sebagian besar dapat dibedakan daripada binatang menyusui laninnya oleh karena
kecerdasannya yang lebih tinggi. Juga manusia termasuk didalamnya, selanjutnya simpansi,
gorila dan gibon, kera berekor dan kera hidung; setengah kera atau keluarga Lemur dan
akhirnya keluarga Tarsius.
Persamaan yang ada diantara kelompok-kelompok itu ialah cara hidupnya pada
pohon-pohon atau sekurang-kurangnya kesukaan akan hutan; otaknya yang lebih
dideferensiasi daripada binatang-binatang menyusui lain; bangun badannya selanjutnya masih
sangat menepati bangun semula seperti yang terdapat pada biantang-binatang menyusui yang
tertua yakni jari lima, baik pada kaki muka maupun pada kaki belakngnya masih tetap adanya
tulang selangka (claviculum), geliginya dan beberapa pokok lainnya. Pada kebanyakan
binatang-binatang menyusui lainnya justru disini dapat dilihat banyak perubahan-perubahan.
Hal ini ada hubungannya dengan penyesuaian diri dengan fungsi-fungsi hidup tertentu:
susutnya jari-jari kaki dan timbulnya kuku pada geligi, baik pada binatang-binatang buas
berenang (Pinnipedia), sayapnya pada kelelawar, dst. Sebaliknya kehidupan pada pohonpohonan telah meninggalkan beberapa sifat yang dapat kita kenal banyak diantara anggota
ordo-ordo ini: kesanggupan melengkungkan ibu jari hingga dapat bertemu dengan jari-jari

lainnya sehingga seakan-akan menyerupai gegep; kemungkinan untuk melihat seperti dengan
steroskop; diantara pancaindra pengutamaan yang besar pada daya lihat; kelentukan anggotaanggota badan yang dapat digerakkan ke semua arah; geligi yang sederhana, cocok pada
pohon-pohon. Bahkan tidak mustahil bahwa binatang-binatang menyusui primittif yakni
nenek moyang Primates mulsa-mula justru adalah binatang-binatang yang hidupnya pada
pohon-pohonan. Bagi reptilia agaknya lingkkungan ini tidak seberapa memberikan
kemungkina kecuali bagi burung-burung.
Tupaioidea ialah pemakan serangga yang menyerupai tupai yang tersebar luas di
India, Burma, Malaya, Sumatra dan Jawa. Binatang ini kecil dengan ekor yang panjang dan
berbulu. Kerapkali orang menyangka tupai atau bajing biasa.
Sisa-sisa Lemur yang sesungguhnya telah ditemuka orang pada banyak tempat di
Eropa dan Amerika dalam lapisan lapisan Eosen. Biantang-binatang ini di Amerika telah
punah pada akhir Kala Eosen, tetapi di Erasia Afrika masih tetap hidup hingga sekarang.
Terutama di pulau Madagaskar yang telah terpisahkan dari Afrika pada Pleistosen, kelompok
itu telah menghasilkan sejumlah besar bentuk-bentuk yang terkhususkan. Seekor diantaranya
ialah Megaladapis, Lemur raksasa yang besarnya lebih kurang sama dengan gorila. Binatang
ini barangkali belum berapa lama punahnya, yakni setelah manusia mempunyai sejarah yang
tercatat. Menurut penuturan D e Flacourt pada tahun 1658 disana, ia telah menjumpai seekor
biantang yang besarnya sama dengan anak lembu berumur dua tahun dengan muka seperti
muka orang, tangan dan kaki seperti tangan dan kaki kera, telinganya seperti telinga manusia
dan kepalanya bulat. Orang Madagaskar menamakannya Tret tretre.
Cara dijalan yang tegak dan perubahan ke arah manusia
Jika kita bandingkan manusia sekarang, Homo sapiens dengan kera manusia yang
sebaya, maka dapat kita lihat bahwa pada anatominya lebih banyak pokok-pokok persesuaian
daripada perbedaan. Dipandang dari segi anatomi maka dapat kita ragukan lagi bahwa kedua
kelompok itu berkerabat dekat. Jika kita lihat pokok-pokok perbedaannya ialah sebagai
berikut:
1.

Manusia dapat dan harus berjalan tegak dari semenjak masih sangat muda. Hal ini telah
memberikan beberapa akibat yang langsung pada anatominya: adanya tulang tumit yang
memberikan dukungan ke arah belakang dan yang tidak ada pasa Primates lainnya;
konstruksi tulang-tulang kaki yang panjang serta susut diantara berbagai sendinya; sunyam
pinggul yang membuat sudut yang lebih besar terhadap tulang belakang daripada primates
lainnya; dalamnya terletak diatas pinggul dan tidak menggantung pada pinggul dan iga;
pinggulnya telah menjadi lebar dan bundar dan tidak panjang serta sempit seperti yang

terdapat pada primates lainnya; tulang belakangnya telah mendapat bentuk S yang samarsamar sehingga kepalanya dengan demikian berdiri tegak diatas togoknya.
2.

Perkembangannya otaknya. Otak ini bervoluma lebih besat baik secara mutlak maupun
relatif

jika

dibanding

dengan

Primates

lainnya.

Juga

bentuknya

sangat

rumit.

Perkembangannya itu telah berlangsung dengan merugikan rahangnya yang menjadi sangat
kecil jika dibandingkan dengan Primates lainnya.
Manusia Fosil
Memang betuk teah ditemuka orang sisa-sisa fosil dalam endapan-endapan yang
berumur Pleistosen yang berasal dari makhluk-makhluk yang dapat menggambarkan dengan
jelas adanya peralihan itu. Penemuan-penemuan ini dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar:
1.

Pithecantropus Asia dan bentuk-bentuk yang sekerabat seperti Meganthropus.

2.

Australopithecus, yang terutama di temukan di Afrika Selatan pada waktu akhir-akhir ini.
Pithecantropus yang pertama telah ditemukan sekitar tahun 1860 oleh Dubois,
seorang dokter pemerintah, di pulau Jawa yakni di dekat desa Trinil tidak jauh dari Ngawi.
Penemuan ini terdiri dari sebagian dari tengkirak dan beberapa tulang panjang diantaranya
tulang paha. Ditemuka pula geraham-geraham lepas yang sebagian ternyata berasal dari
Pithecantropus. Penemuan ini yang diumumkan pada 1891 telah menimbulkan kegemparan.
Memang hal yang demikianitu dapat kita kirakan. Penemuan-penemuan oleh Van
Koenigswald diatara tahun 1930 dan tahun 1940 telah membenarakan apa yang mulau-mula
telah dikirakan oleh Dubois: disini kita berhadapan dengan sebuah tengkorak yang
menunjukkan dengan sangat jelas sifat-sifat yang ada diatara yang dimiliki oleh kera-kera
manusia yang besar dan Homo Sapiens.
Penemuan-penemuan di Afrika Selatan tidak kurang menggemparkan. Disini yang
telah menemukan itu ialah Dart dan kemudian Broom, Robinsondan banyak lagi yang lain.
Penemuan-penemuan itu terutama terdiri dari tengkorak-tengkorak yang terawetkan baik dan
juga geraham-geraham lepas serta beberapa tulang panjang.
Akhirnya manusia-manusia Neanderthal merupakan sebuah kelompok manusia fosil
yang penting artinya. Kelompok ini yang dinamai menurut tempat ditemukannya yakni
Neanderthal didekat Dusseldorf di Jerman merupakan salah satu diantar kelompok-kelompok
manusia fosil yang tersebar luas dan paling terkenal. Anggotanya telah ditemukan di Jawa
(Ngandong), Jabal Tarik (Gilbratar), Rhodesia (Afrika), Perancis, Belgia, sekoslowakia,
Italia, Afrika Utara, Inggris. Banyaknya penemuan-penemuan itu sebagian disebabkan karena

bangsa manusia ini (misalnya di Eropa), hidupnya di gua-gua karena tempatnya itu, maka
kerapkali bagian rangkanya terhindar dari penghancuran. Manusia Neanderthak juga
mengenal api. Kebudayaan alat-alat batunya sudah cukup tinggi, kebudayaan Le Moustier.
Dengan ini sampailah kita pada akhir ikhtisar yang sangat singkat tentang
perkembangan manusia. Disini kita tidak dapat berpanjang lebar mengenai persoalan ini
keran kita telah sampai di lapangan pengetahuam yang ada di luar maksud buku ini. Jika kita
berpegang pada prinsip itu, maka dengan perkembangan manusia berakhir pulalah sejarah
geologi karena kira menginjak lapangan sejarah. Maka kita pun sampai pada akhir pengantar
tentang geologi sejarah ini. Tak lain harapan kami mudah-mudahan pembaca bisa
mendapatkan gambaran tentang perubahan-perubahn yang tidak ada henti-hentinya yang
terjadi pada permukaan Ibu pertiwi.

Anda mungkin juga menyukai