Anda di halaman 1dari 2

Lathifah

Lathifah diciptakan di alam amri (perintah) dan berasal dari Nurullah. Dia merupakan substansi
yang sangat lembut yang berada di dalam tubuh manusia rohani maupun manusia jasmani
sehingga memungkinkan manusia untuk berhubungan dengan berbagai alam dari mana latifah
berasal. Terdapat lima alam di dalam Alam Amar yang merupakan asal usul kesemua Lataif.
Latifah Qalb berasal dari Alam Malakut, Latifah Ruh berasal dari Alam Arwah atau Jabarut,
Latifah Sirr berasal dari Alam Lahut, Latifah Khafi berasal dari Alam Bahut dan Latifah Akhfa
berasal dari Alam Hahut.
Alam Malakut adalah Alam Para Malaikat.
Alam Arwah atau Jabarut adalah Alam Para Roh .
Alam Lahut adalah Alam Bayangan Sifat-Sifat Allah.
Alam Bahut adalah Alam Sifat-Sifat Allah dan merupakan alam yang tersembunyi.
Alam Hahut adalah Alam Hadhrat Zat Yang Suci dan merupakan alam yang lebih tersembunyi

Latifah erat terkait dengan sifat positif maupun sifat yang negatif tertentu. Latifah pada
hakekatnya adalah pancaindera rohani. Melalui latifah manusia dapat melihat, mendengar dan
merasakan segala sesuatu yang berasal dari ruh dan dari alam dari mana dia berasal. Semakin
tinggi pertumbuhan atau perkembangan latifah semakin peka dan semakin tajam fungsi latifah (
melihat, mendengar dan merasakan ). Orang menjadi makrifat. Tingkat kelembutan kesadaran
manusia berbanding lurus dengan kualitas perkembangan latifah. Kualitas latifah menentukan
derajad kemuliaan dan kecerdasan seseorang.
Lathifah merupakan kendaraan media bagi ruh untuk menyalurkan Rahmad dan Kemurahan
Allah.
Latifah yang berfungsi sebagai pancaindera menangkap, melihat, mendengar dan merasakan
segala signal perubahan kemudian disalurkan ke hati untuk diproses dan ditindaklanjuti oleh jiwa
sehingga menjadi sebuah aktiviats. Latifah qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat
Allah. Latifah ruh berfungsi untuk mencintai Allah, dan latifah sirr berfungsi untuk melihat
Allah.
Keadaan latifah dapat berubah setiap saat tergantung dari keadaan jiwa dan qolbu. Jiwa, qolbu
dan latifah secara bersama menentukan kualitas rohani seseorang.

Menumbuhkan latifah
Seiring dengan ihtiyar pembersihan hati latifah akan semakin tumbuh dan berkembang. Latihan
dan upaya untuk menumbuhkan latifah banyak dipelajari dan dikerjakan oleh para pengikut
tareqat. Dan bisa dibaca dibanyak referensi. Intinya adalah berupaya untuk: pertama, pensucian
jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta
menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti; kedua, pensucian kalbu yang berarti
menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan
kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah
semata; ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal
mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah; keempat, tajalliyah ar Ruh atau
pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya. Upaya ini tidaklah
mudah memerlukan kesungguhan yang amat sangat, rutinitas dan waktu yang panjang.
Kebanyakan amalan yang dilakukan berupa dzikir dengan bacaan tertentu dan jumlah tertentu
dibawah bimbingan mursid. Secara pribadi kami sangat hormat dan salut kepada mereka atas
ihtiyarnya untuk mendapatkan kedekatan dan cinta kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai