Anda di halaman 1dari 6

KUNCI MEMBUKA 7 TITIK LATHIFAH

Titik Lathifah Tubuh

Kunci Membuka 7 Lathoif pada kesempatan kali ini kita kupas untuk menambah wawasan dan wacana
dalam dunia ilmu ghaib terutama bab ilmu hikmah versi islam. Kunci Membuka 7 Lathoif banyak di share
dan di kupas di berbagai blog namun masih banyak yang membingungkan bagaimana cara praktisnya
untuk membuka lathoif yang ada pada tubuh kita.

Kunci Membuka 7 Lathoif bahkan banyak metode bahkan ada pula yang berbayar jutaan rupiah hanya
sekedar mengetahui bagaimana membuka lathoif tubuh kita ini, banyak perguruan, lembaga, yayasan,
paranormal islami, dsb yang mengkomersilkan ilmu ghaib dengan ragam trik dan tatacara, bahkan
banyak kemungkinan ilmu yang diajarkan mencomot artikel dari sana sini lalu diajarkan.

Kunci Membuka 7 Lathoif bukan barang komersial cukup di gurukan pada kyai tarekat yang anda ikuti,
maka dijamin tidak akan tersesat dalam menjalani keilmuan. Kunci Membuka 7 Lathoif yang kami berikan
ini salah satu cara praktis membuka lathoif yang ada pada tubuh kita.

Berikut ini 7 Lathoif yang perlu anda ketahui:


1. Latifatul-qolby
Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua
jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini
digantidengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.

2. Latifatul-roh
Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah
sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu.

3. Latifatus-sirri
Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah
danpendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya
Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
4. Latifatul-khafi
Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas
sususebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur
dansabar.

5. Latifatul-akhfa
Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-
tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas,
khusyu’,tadarru dan tafakur.

6. Latifatun-nafsun-natiqo
Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya
tepatdiantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat
tenteramdan pikiran tenang.

7. Latifah kullu-jasad
Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh
mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala
kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal.

Mengenal lathifah lathifah batin dan tarekat sufi Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada
tradisi dan akhlak nubuwah (kenabian), dan mencakupsecara esensial tentang jalan sufi dalam melewati
maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada
aktivitasaktivitas, yang meliputi:

Pertama, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan
buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.

Kedua, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan
duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam
tempatnya kecintaan kepada Allah semata.

Ketiga, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian
dari dzikir atau ingat kepada Allah.
Keempat, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora
cintanya.

Qasrun = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh
manusia.
Sadrun = (Latifah al-nafs) sebagai unsur jiwa
Qalbun = (Latifah al-qalb) sebagai unsur rohaniah
Fuadun = (Latifah al-ruh) Unsur rohaniah
Syagafun = (Latifah al-sirr) unsur rohaniah
Lubbun = (Latifah al-khafi) unsur rohaniah
Sirrun = (Latifah al-akhfa) unsur rohaniah.

Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi:"Aku jadikan pada tubuh anak Adam
(manusia) itu qasrun (istana), di situ ada sadrun (dada), di dalam dada itu ada qalbu (tempat bolak balik
ingatan), di dalamnya ada lagi fu'ad (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada syagaf (kerinduan),
didalamnya lagi ada lubbun (merasa terialu rindu), dan di dalam lubbun ada sirrun (mesra), sedangkan di
dalam sirrun ada "Aku".Ahmad al-Shirhindi dalam Kharisudin memaknai hadist qudsi di atas melalui
sistem interiorisasi dalam diri manusiayang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di
atas.Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari alam amri (perintah) Allah : "Kun fayakun",
yang artinya, "jadi maka jadilah" (QS : 36: 82) merupakan al-ruh yang bersifat immaterial. Semua yang
berasal dari alam al-khalqi (alam ciptaan)bersifat material.

Karena qudrat dan iradat Allah ketika Allah telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya
Allahmenitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang
sangat kuat. Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya
ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang
berkonotasi tempat. Umpamanya lathifah al-nafsi sebagai tempatnya al-nafsu al-amarah.

Lathifah al-qalbi sebagai tempatnya nafsu al-lawamah. Lathifah al-Ruhi sebagai tempatnya al-nafsu al-
mulhimmah, dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifahyang bersifat immaterial ke dalam
badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa Allah.Lathifah sebagai kendaraan media bagi
ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat barzakhiyah (keadaanantara kehidupan jasmaniah
dan rohaniah).

Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh
Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad Nabi Adam a.s telah tercipta dengan sempurna,
maka Allah memerintahkanruh Nya untuk memasuki jasad Nabi Adam a.s. Maka dengan enggan ia
menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang
gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda Allah: "Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka
kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa,maka
kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke
batas mata,selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki.

Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji Allah.
Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat (takbir, ruku dan sujud),
dan tentang struktur ruhaniah manusia (ruh, jiwa dan raga).Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika
ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri.Sebagaimana firman Allah : "Manusia
tercipta dalam ketergesa-gesaan" (Q.S.21:37).
Pada proses penciptaan anak Adam pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui
tahapan.Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot
(sel calon janin yang diploid ).Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS : 23 : 9), yaitu ruh al-
hayat.

Pada tahapan selanjutnya Allah menambahkanruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi
untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah adabersama dengan masuknya ruh
al-hayat.

Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik
manusia telahsempurna (bahkan mungkin setelah lahir). Allah meniupkan ruh al-insan (haqiqat
Muhammadiyah). Maka dengan ini, manusiadapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif
syari' (kewajiban syari'at) dari Allah dan menjadi khalifah Nya.Itulah tiga jenis ruh dan nafs yang ada
dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokuspembahasan lathifah
(kesadaran).

Lima lathifah yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaranmanusia.
Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan Tuhan (QS : 17 : 85), tetapi
aktivitas dankarakteristiknya.Lathifah al-qalb, bukan qalb (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu
lathifah (kelembutan), atau kesadaran yangbersifat rubbaniyah (ketuhanan) dan ruhaniah.

Walaupun demikian, ia berada dalam qalb (jantung) manusia sebagai mediabereksistensi. Menurut Al
Ghazall, di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia.Ialah
yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala.

Lathifah ini pula yangdimaksudkan sabda Nabi "Sesungguhnya Allah tidak akan memandang rupa dan
hartamu, tetapi ia memandang hatimu".Latifiah al-qalb bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia,
maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusatgelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak
dua jari (yang dinyatakan sebagai letaknya lathifah al-qalb) adalah ibarat"channelnya". Jika seseorang
ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah
inimemiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan (di luar kemampuan indera fisik).

Demikian juga dengan lathifah al-ruh, dia bukan ruh atau hakikat ruh itu sendiri. Tetapi lathifah al-ruh
adalah suatuidentitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi
dapat dirasakan adanya, dandiketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu
kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan.Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain
tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifatbahimiyah atau sifat binatang jinak.
Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan fana al-sifat (hanya sifat Allah sajayang kekal), dan
tampak pada pandangan batiniah.

Lathifah al-sirri merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang
kebanyakan hanya menginformasikan tentang tiga lathifah manusia, yaitu qalb, ruh dan sirr. Sufi yang
pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah Amir Ibn Usman Al Makki (w. 904
M), yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran,yaitu raga, qalbu, ruh dan sirr. Dalam
temuan Imam al Robbani al Mujaddid, lathifah ini belum merupakan latifiah yang terdalam.Ia masih
berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga al Mujaddid
dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti Abu Yazid al
Bustami, al-Hallaj (309 H),dan Ibnu Arabi (637 H).

Setelah ia mengalami "ittihad" dengan Tuhan, ia masih mengalami berbagai pengalaman


ruhaniah,sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud
adalah berbeda, manusia adalahhamba, sedangkan Allah adalah Tuhan.Hal yang diketahui dari lathifah ini
adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari,
berhubungan dengan hati jasmaniah (hepar).

Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat
sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapatmerasakan fana' fi al-
dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan batinnya.Lathifah al-khafi adalah lathifah al-
robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaanistilah ini mengacu
kepada hadis Nabi : "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang
mencukupi".Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah.

Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.Cahayanya
berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan,
berhubungan denganlimpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini
bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad,kibir (takabbur, sombong), khianat dan serakah.Lathifah
yang paling lembut dan paling dalam adalah lathifah al-akhfa. Tempatnya berada di tengah-tengah dada
danberhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau
yang tak terhinggakan.Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan'isyq (kerinduan) yang
mendalam kepada Nabi Muhammad s.a.w.sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi.

Relevan dengan pendapat al-Qusyairi yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam
upayakontemplasi, yaitu:Pertama qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat Allah.Kedua, ruh
berfungsi untuk mencintai Allah, danKetiga, sirr berfungsi untuk melihat Allah.Dengan demikian proses
ma'rifat kepada Allah menurut al Qusyairi dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini.Aktivitas
spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi rahmatan lil 'alamin; Tradisi kenabian pada
hakekatnya tidaklepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan kealam semestaan
untuk merefleksikan asma Allah.

Kunci Membuka 7 Lathoif:

1. Langkah pertama, niatkan untuk membuka/ membersihkan lathoif di tubuh satu-persatu.

2. Kemudian mulai membaca: ta'awudz 7x, Bismillah 7x,Hauqollah 7x, dan Al-Fatihah 1x dalam keadaan
tahan nafas yang di niatkan pada satu-persatu titik lathoif,
3.Setelah itu niatkan untuk mengarahkan energi dengan memvisualisasi cahaya putih untuk disalurkan
dari tulang ekor naik sampai di atas kepala hingga ubun-ubun.
4. Sesaat setelah ada sensasi rasa diatas kepala semacam angin semilir di ubun-ubun maka anda mulai
dzikir: laa ilahaa illallah 1 putaran tasbih yang di niatkan pada satu persatu lathoif tersebut.

5.Kemudian baca doa pembuka lathoif berikut ini:

‫َاْنَتِظ ُر ُو ُر وَد اْلَف ْي ِض ِم ن الَّذ اِت اَّلِذ ْى َم ِع ْى َوَم َع‬


‫ ِبواِس َطِة‬...... ‫ُك ِّل َذَّرٍة ِم ْن َذَّراِت اْلَع َلِم َع َلى‬
‫َمَش اَئِح نَا اْلِكرَاِم َتعَالْى َع َلْي ِه ْم َاْج َم ِع ْيَن‬
“Antadziru wuruudalfaidhi minadzzaatilladzii ma’ii wama’a kulli dzarratim min dzarratil ‘alami
alaa ........ biwasyithati masyaa ikhinal kirami ta’alaa alaihim ajma’iin.”
Artinya : “Aku menanti turunnya limpahan dari dzat yang beserta aku dan beserta setiap dzarrah alam,
dengan ........ saya, dengan perantaraan para orang – orang shaleh (syaikh) yang mulia-mulia, semoga Allah
ridha kepada beliau-beliau sekalian.”

Catatan: titik-titik diatas silahkan isi dengan diniatkan untuk membuka/ membersihkan...nama satu
persatu lathoif tersebut.

Lakukan selama 7 hari berturut-turut dan anda akan mengalami suatu hal positif mendapat pencerahan
ilahi dengan terbuka hijab-hijab penghalang, sehingga ibadah semakin khusyuk dan mempermdah
memahami ilmu agama terjauh dari sifat-sifat buruk. Semoga bermanfaat dan salam sukses

Anda mungkin juga menyukai