Anda di halaman 1dari 2

Manusia 

dalam pandangan islam, menurut al-qur’an memiliki potensi dalam dirinya, makhlu
k yang unik dan berbeda dari yang lain. Manusia memiliki beberapa unsur, yaitu :

1. Fitrah , Istilah “Fitrah” merupakan kesucian jiwa dan rohani, yang memiliki arti bahwa
manusia sejak lahir dalam keadaan suci tidak memiliki dosa. Fitrah secara etimologi, disebut
Al-khilqah (naluri, pembawaan) dan althabȋ’ah (tabiat, watak, karakter) yang diciptakan
Allah SWT pada manusia. Fitrah merupakan potensi dasar manusia sebagai alat untuk
mengabdi dan ma’rifatullah.

Dalam al-Maraghi, disebutkan “Fitrah” merupakan kecenderungan untuk menerima


kebenaran. Sebab kebenaran fitri manusia cenderung dan berusaha mencari serta menerima
kebenaran walaupun hanya bersemayam dalam hati kecilnya.
Merujuk kepada fitrah yang dikemukakan dalam quran, surah Ar-Ruum ayat 30 :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah
disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. ( Ar-
Rum: 30).”

1. Fitrah Al-Munazzalah, fitrah luar yg masuk dlm diri manusia. Fitrah ini berupa
petunjuk al-Qur’an dan as-sunnah yg digunakan sebagai kendali dan
pembimbing bagi fitrah.
2. Fitrah Al- Gharizah, yaitu fitrah inheren dalam diri manusia yg memberi daya
akal yang berguna untuk mengembangkan potensi dasar manusia.
3. Fitrah Suci, yaitu pada hakikatnya manusia itu suci dari fitrahnya, tetapi
sebenarnya hati mereka telahh tertutup dengan dosa- dosa yang mereka
perbuat.
4. Fitrah Intelektual, (aqliyah), potensi ini terdiri dari panca indera dan akal
pikiran (pendengaran, penglihatan, dan hati). Dengan potensi ini, manusia
dapat membuktikan dengan daya nalar dan ilmiah tentang kekuasaan Allah.

2. Nafs, wadah dalam diri manusia yang menampung gagasan atau kemauan yang berada
dalam bawah alam sadar manusia.

3. Qalb, Diambil dari akar kata yang bermakna membalik karena seringkali ia berbolak-balik,
terkadang senang, terkadang susah, terkadang setuju dan terkadang menolak Qalb berpotensi
untuk tidak konsisten..dapat juga diartikan sebagai wadah yang menampung hal-hal yang
disadari manusia.
4. Ruh, mempunyai fungsi yang sangat vital dan bahkan paling menetukan bagi kehidupan
manusia. Setiap manusia yang hidup mempunyai roh, tetapi bentuk dan wujudnya tidak dapat
diraba atau dirasakan diterangkan atau dijelaskan.

5. Aql, suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan
yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas
pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya.

Kepribadian dalam islam dikenal sebagai al-syakhshiyah. Syakhshiyah, berasal dari kata syak
hsh yang berarti “priba-di”.
Kata itu kemudian diberi ya’nisbah sehingga menjadi kata benda buatan (masdar shina’iy) sy
akhshiyah yang berarti “kepribadian”.

Dalam literature keislaman modern,
term syakhshiyah telah banyak digunakan untuk menggambarkan dan menilai kepribadian in
dividu. Sebutan syakhshiyah al-muslim yang memiliki arti kepribadian orang islam. Pergeser
an makna ini menunjukan bahwa term syakhshiyah telah menjadi kesepakatan umum untuk d
ijadikan sebagai padanan dari personality.

Term
yang tak kalah populernya adalah term akhlaq (bentuk jamak dari kulq0. secara etimologis ak
hlaq berarti character, disposition dan moral constitution. Al-
ghozali berpendapat bahwa manusia memiliki citra lahiriah yang disebut khalq dan citra batin
iah yang disebut khulq. Khalq merupakan citra pisik manusia, sedangkan khulq merupakan ci
tra psikis manusia.

Menurut James P. Chaplin (1845-


1919) , mendefinisikan struktur dengan “satu organisasi permanen, pola atau kumpulan unsur
-unsur yang bersifat relatif stabil, menetap dan abadi.” struktur kepribadian memiliki arti “asp
ek-aspek kepribadianyang bersifat relatif stabil,menetap, dan abadi serta merupakan unsur-
unsur pokok pembentukan tingkah laku individu.”

Anda mungkin juga menyukai