1 wahyu
Ilmu yang bersumber dari wahyu Allah bersifat abadi (perennial
knowledge) dan tingkat kebenaran mutlak (absolute).
2. Akal
Ilmu yang bersumber dari akal pikiran manusia bersifat perolehan
(acquired knowledge), tingkat kebenaran nisbi (relative)
Penghargaan Islam terhadap ilmu
1. Turunnya wahyu pertama ( Al- 2. Banyaknya ayat Al-qur’an
Alaq : 1-5), ayat yang dimulai yang memerintahkan manusia
dengan perintah untuk membaca, ini
mencerminkan betapa pentingnya
untuk menggunakan akal,
aktivitas membaca bagi kehidupan pikiran dan pemahaman (Al-
manusia terutama dalam menangkap Baqarah 2 : 44, Yaa siin 36 :
hakikat dirinya dan lingkungan alam 68, Al-An’aam 6 : 50). Ini
sekitarnya. Membaca dalam arti luas menandakan bahwa manusia
adalah kerja jiwa dalam menangkap
dan menghayati berbagai fenomena yang tidak memfungsikan
di dalam dan di sekitar diri hingga kemampuan terbesar pada
terpahami betul makna dan dirinya itu adalah manusia
hakikatnya yang tidak berharga
3. Allah memandang 4. Allah memandang lebih
rendah orang-orang yang
tinggi derajat orang yang
tidak mau menggunakan
berilmu dibandingkan
potensi akalnya sehingga
orang-orang yang bodoh
mereka disederajatkan
(Az-Zumar 39 : 9).
dengan binatang, bahkan
lebih rendah dari itu (al-
A’raf 7 : 179).
Mukjizat Tubuh Manusia
MISI MANUSIA
• Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan
amal saleh. Selanjutnya perbuatan baik, tidak akan bernilai amal saleh apabila
perbuatan baik tersebut tidak dibangun di atas nilai iman dan ilmu yang benar. Iptek
yang lepas dan keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan
menghasilkan kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan
akan menjadi malapetaka bagi kehidupan manusia.
Be-IPTEKS = Beribadah
3. Perkara atau subyek yang menjadi tumpuan untuk dilaksanakan atau dikaji
itu mestilah mendapat keridhaan Allah.
Subyek yang paling utama mestilah suci agar benar-benar menjadi ibadah
kepada Allah.