Anda di halaman 1dari 13

AFDAL LUTHFI

18063047
P.Teknik Elektro
Ujian Akhir Semester Pendidikan Agama Islam

1. a. Pengertian Syari’ah,kemudian jelaskan pengertian ibadah mahdhah dan ibadah


ghairu madhdah dengan contoh masing-masing
b. Pengertian Akhlak,kemudian jelaskan contoh-contoh akhlakul karimah yang
berhubungan dengan Allah,akhlak terhadap sesame manusia,dan akhlak yang
berhubungan dengan lingkungan

2. a. Jelaskan kompetensi Pendidikan Agama Islam dan peranannya dalam rangka


pencapaian Tridharma Perguruan Tinggi

b. Jelaskan manfaat agama islam bagi manusia

3. a. Jelaskan prinsip-prinsip kebudayaan islam,budaya ilmiah dan budaya kerja dalam


islam

b. Jelaskan pandangan islam terhadap IPTEK dan seni dalam menghadapi arah
pengembangannya

4. a. Jelaskan Prinsip-prinsip ekonomi islam dan apa bedanya dengan konsep ekonomi
kapitalis dan sosialis

b. Jelaskan pengertian politik islam dan jelaskan pemahaman demokrasi dalam


perspektif Islam

JAWAB :

1.

2.
3. a. - Prinsip-prinsip kebudayaan islam

Prinsip-prinsip kebudayaan dalam Islam merujuk pada sumber ajaran Islam yaitu:

1. Menghormati akal.
Manusia dengan akalnya bisa membangun kebudayaan baru. Kebudayaan Islam
tidak akan menampilkan hal-hal yang dapat merusak manusia. dijelaskan dalam Qs,
Ali-Imran, 3:190 yang artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang
yang berakal”.
2. Memotivasi untuk menuntut dan mengembangkan ilmu.
Firman Allah Swt :”Allah akan mengangkat (derajad) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajad” (Qs, aL-Mujadalah,
58:11).
3. Menghindari taklid buta.
Kebudayaan Islam hendaknya mengantarkan umat manusia untuk tidak menerima
sesuatu sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan Allah Swt: “Dan janganlah
kamu mengikuti dari sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani semua itu akan dimintai pertanggungjawaban” (QS, al-
Isra, 17:36).
4. Tidak membuat pengrusakan.
Firman Allah Swt: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah
tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” (Qs, al-Qhasash, 28:77)

- Prinsip budaya ilmiah :


1. Sumber ilmu adalah al-qur’an dan hadist yang harus diambil dengan melakukan
iqra’
atau membaca.
Membaca atau iqra’ artinya; bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah cirri-ciri
sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda zaman,sejarah, diri sendiri, baik yang tertulis
ataupun tidak.
2. Menggunakan Potensi yang dimiliki secara optimal
Pasca kelahiran manusia, manusia tidak mengerti apa-apa, namun Allah member
potensi besar yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati yang mana ketiga potensi itu
adalah instrument vital untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
3. Penggunaan Potensi Hati. Hati memiliki potensi berfikir yang mendalam.

Alwi Shihab menjelaskan potensi berpikir yang dilakukan oleh kal tidak dipahami
dengan akal secara objek ilmu atau bidang kajian akademik meliputi aspek yang
tidak terbatas. Secara umum objek ilmu mencakup kepada aspek-aspek yang konkrit
atau objek materi atau abstrak atau objek non materi. Penjelasan tentang luasnya
objek kajian ilmu dalam pandangan islam terlihat jelas dalam banyak ayat al-qur’an,
misalnya saja pada Q.S. Ali Imran 3 : 190

4. Ilmu secara umum dalam pandangan islam dapat dikelompokkan menjadi 2 hal,
yaitu Pertama, ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia dan kedua ilmu yang
diperoleh karena usaha manusia. Ilmu yang pertama disebut sebagai ilmu ladunni
dan yang kedua disebut ilmu kasbi.

Ilmu kasbi adalah ilmu yang diperoleh melalui trial and error dengan mempelajari
ayatayat Kauniyah (seluruh alam) dan ayat qauliyah (wahyu). Ilmu kasbi di dapat
dengan cara belajar, yang di dalamnya ada guru dan murid.

Adapun ilmu laduni ilmu yang didapat hasil taqarub kepada Allah swt. Dalam buku
Ensiklopedi Islam, ilmu laduni diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh
seseorang yang saleh dari Allah SWT melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih
dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut
bukan hasil dari proses pemikiran, malainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak
dan karunia Allah SWT

5. Kewajiban mengamalkan ilmu. Termasuk budaya akademik yaitu mengamalkan ilmu


yang telah dimiliki. Pengalaman ilmu merupakam manifestasi dari kekaguman
kepada Allah SWT.

6. Penggalian ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Ilmu yang dimiliki umat
islam akan berbuah pada berhasilnya menghasilkan software dan hardware
( program dan benda).

7. Menggunakan fasilitas diri, alam, pakar serta kekuatan berjamaah dalam


menghasilkan berbagai ilmu pengetahuan.

8. Mengisi waktu dengan hal-hal efektif.

9. Pembentukan akhlak.
- Prinsip Budaya Kerja

1. Bekerja didasarkan niat yang tulus karena Allah SWT .

Keimanan merupakan dasar setiap aktivitas manusia. Berbuat berdasarkan nilai-nilai


keimanan berarti investasi besar bagi manusia karena perbuatannya diimbali oleh
Allah SWT.

2. Bekerja berdasarkan ilmu.

Melakukan sesuatu didasarkan atas ilmu yang dimiliki akan mendatangkan hasil
yang memuaskan bagi si pelaku dan orang lain yang memanfaatkan produksinya.

3. Bekerja dengan maksimal atau terbaik.

4. Bekerja sendiri atau secara bersama.

5. Bekerja untuk kesehjateraan dan kemashlahatan diri dan lingkungan.

6. Bekerja berorientasi pada masa depan.

7. Bekerja dengan objek yang bervariasi dan professional.

b. Pandangan islam terhadap IPTEK dan seni dalam menghadapi arah pengembangannya

Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib
dijadikan tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
boleh dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek
yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul
dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan,
dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila
diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah
SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat
KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,sangat


mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan
merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat
mementingkan pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi. Berbeda dengan
pandangan Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk mementingkan
duniawi, maka Islam mementingkan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau
pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah
(wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada manusia dan
menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran yang
mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai gejala
alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah.

Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta ilmiah,
maka kemumgkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama
tersebut. Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip pokok ajaran agama Islam
maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme yang berada di
balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang dipelajari
melalui ilmu pengetahuan dan ayat-ayat suci Tuhan( Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah
SAW yang di pelajari melalui agama adalah sama-sama ayat (tanda-tanda dan
perwujudan ) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan
bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu sumber sama, Allah Yang Maha
Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

4. a. - Prinsip-prinsip ekonomi islam


1. Barang dan jasa yang diproduksi adalah barang dan jasa yang halal
2. Sistem organisasi produk islam mengisyaratkan pengadministrasian yang teratur
3. Dalam Pendistribusian barang dan jasa harus mengandung unsur keadilan.
Islam melarang usaha-usaha yang dapat merugikan konsumen,akibat dari permainan
harga atau distribusi yang tidak lancer
4. Perekonomian islam menganut paham efisiensi

- Perbedaan konsep ekonomi kapitalis dan sosialis

Konsep Kapitalis Sosialis


Sumber Sumber kekayaan sangat Sumber kekayaan sangat langka
Kekayaan langka( scarcity of resources) ( scarcity of resources)
Kepemilikan Setiap pribadi di bebaskan Sumber kekayaan di dapat dari
untuk memiliki semua pemberdayaan tenaga kerja
kekayaan yang di peroleh nya (buruh)
Tujuan Gaya Kepuasan pribadi Ke setaraan penghasilan di antara
hidup kaum buruh
perorangan

b. - Pengertian politik islam

Dalam terminology politik Islam, politik diidentikkan dengan siasat dalam


mengatur.Dalam ilmu fiqih, siyasah atau politik merupakan pokok ajaran Islam yang
mengatur system kekuasaan dan pemerintahan. Politik artinya segala urusan dan
tindakan (policyatau kebijakan, siasat dan sebagainya) tentang pemerintah suatu
negara dan kebijakansuatu negara terhadap negara lain.

- Pemahaman demokrasi dalam perspektif Islam

Menurut Al-Maududi, beliau


secara
tegas menolak demokrasi.
Menurut nya
Islam tidak mengenal paham
demokrasi
yang memberikan kekuasaan
besar kepada
rakyat untuk menetapkan
segala hal,
demokrasi adalah buatan
manusia
sekaligus produk dari
pertentangan Barat
terhadap agama sehingga
cendrung
sekuler. Karenanya Al-
Maududi
mengganggap demokrasi
modern (Barat)
merupakan sesuatu yang
bersifat syirik.
Menurutnya Islam menganut
paham
teokrasi (berdasarkan hukum
Tuhan).
Tentu saja bukan teokrasi yang
diterapkan
di Barat pada abad
pertengahan yang telah
memberikan kekuasaan tak
terbatas pada
para pendeta.
Menurut Yusuf Al-Qardhawi,
menurut
beliau substansi demokrasi
sejalan dengan
Islam, hal ini bisa dilihat dari
beberapa hal
misalnya: Dalam demokrasi
proses
pemilihan melibatkan banyak
orang untuk
mengangkat seorang kandidat
yang berhak
memimpin dan mengurus
keadaan
mereka. Tentu saja mereka
tidak boleh
memilih sesuatu yang tidak
mereka sukai
Menurut Al-Maududi, beliau
secara
tegas menolak demokrasi.
Menurut nya
Islam tidak mengenal paham
demokrasi
yang memberikan kekuasaan
besar kepada
rakyat untuk menetapkan
segala hal,
demokrasi adalah buatan
manusia
sekaligus produk dari
pertentangan Barat
terhadap agama sehingga
cendrung
sekuler. Karenanya Al-
Maududi
mengganggap demokrasi
modern (Barat)
merupakan sesuatu yang
bersifat syirik.
Menurutnya Islam menganut
paham
teokrasi (berdasarkan hukum
Tuhan).
Tentu saja bukan teokrasi yang
diterapkan
di Barat pada abad
pertengahan yang telah
memberikan kekuasaan tak
terbatas pada
para pendeta.
Menurut Yusuf Al-Qardhawi,
menurut
beliau substansi demokrasi
sejalan dengan
Islam, hal ini bisa dilihat dari
beberapa hal
misalnya: Dalam demokrasi
proses
pemilihan melibatkan banyak
orang untuk
mengangkat seorang kandidat
yang berhak
memimpin dan mengurus
keadaan
mereka. Tentu saja mereka
tidak boleh
memilih sesuatu yang tidak
mereka sukai
Menurut Al-Maududi, beliau secara tegas menolak demokrasi. Menurut
nya Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar
kepada rakyat untuk menetapkan segala hal, demokrasi adalah buatan manusia
sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama sehingga cendrung
sekuler. Karenanya Al-Maududi mengganggap demokrasi modern (Barat)
merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya Islam menganut paham
teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan). Tentu saja bukan teokrasi yang diterapkan di
Barat pada abad pertengahan yang telah memberikan kekuasaan tak terbatas pada
para pendeta.

Menurut Yusuf Al-Qardhawi, menurut beliau substansi demokrasi sejalan


dengan Islam, hal ini bisa dilihat dari beberapa hal misalnya: Dalam demokrasi
proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat seorang kandidat yang
berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja mereka tidak boleh
memilih sesuatu yang tidak mereka sukai

Anda mungkin juga menyukai