Kelompok 1-10
Kelompok 1
Judul : Konsep Pendidikan Dalam Islam
Pendidikan Islam bersumber pada enam hal, yaitu al-Qur’an, as-Sunnah, katakata
sahabat (madzhab shahabat), kemaslahatan umat (mashalih al-mursalah), tradisi atau
kebiasaan masyarakat (‘urf) dan ijtihad (hasil para ahli dalam Islam). Keenam sumber
tersebut disusun dan digunakan secara hierarkis, dengan tidak menyalahi atau bertentangan
dengan sumber utama, yaitu al- Qur’an.
Pengertian Pendidikan dalam Islam : Pertama, pendidikan Islam menyangkut aspek jasmani
dan rohani. Kedua, Pendidikan Islam berdasarkan konsepsinya pada nilai-nilai religius.
Ketiga, adanya unsur takwa sebagai tujuan yang harus dicapai. Tiga istilah umum yang sering
di gunakan dalam pendidikan islam:
1. Istilah al-Tarbiyah
2. Istilah al Ta’lim
3. Istilah al-ta’dib
Ciri khas pendidikan islam
1. Pendidikan yang bercorak komprehensif, selain meliputi ilmu agama juga ilmu yang
lainnya
2. Ilmu pengetahuannya sebagai salah satu saranan untuk meneguhkan keimanan dan
memperkuatnya rasa kebersamaan manusia dalam menangani pendidikan.
3. Dasar pkok pendidikan dalam Al-Quran mengandung ajakan kearah berfikir dan
merenungkan segala ciptaan Allah di alam semesta.
Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam bukan hanya sekedar memahami otak murid-murid dengan ilmu
pengetahuan tetapi tujuannya adalah, mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi
kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek mempersiapkan manusia
menjadi anggota masyarakat.
Kelompok 2
Judul : Ilmu Dan Teknologi Dalam Perspektif Islam
Mulyadhi Kartanegara (2000)
Konsep ilmu dalam Islam meliputi yang ghaib (metafisik) dan nyata (fisik) yang
diperoleh melalui indera, akal, dan intuisi/nalar.
Afzalur Rahman
Konsep ilmu menurut penulis buku Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran ini adalah:
"... Ilmu dapat menggapai Sang Pencipta melalui observasi yang teliti dan tepat
tentang hukum-hukum yang mengatur alam ini."
Ilmu menurut konsepsi Islam secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu Ilmu Allah
dan Ilmu manusia .Islam adalah agama utama yang mengedepankan ilmu sebagai sesuatu
yang penting. Hal ini dibuktikan dengan banyak nya ayat Al Qur’an yang menganjurkan
manusia menguasai Ilmu. Besar penghargaan Islam terhadap mereka yang berilmu.
Teknologi diartikan sebagian orang sebagai penerapan sains dalam industri atau
bisnis. Teknologi yang diharapkan pada umumnya adalah produk bermutu tinggi dengan
menggunakan modal seminimal dan waktu sesingkat mungkin. Teknologi terus di’update’
untuk memenuhi permintaan pasar.
Kelompok 3
Judul : Kebudayaan Dalam Perspektif Islam
Dalam sudut pandang agama Islam kebudayaan bukanlah sesuatu yang terpisah dari
agama, kebudayaan juga tidak dilihat sebagai hal yang bertentangan dengan agama. Tetapi
kebudayaan seyogyanya dinilai sebagai sesuatu yang berdampingan erat dengan agama,
kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan yang positif yang sesuai dengan ajaran islam
dan tidak keluar dari hukum- hukum yang ditentukan Allah dalam Al – quran.
Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu
sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah
dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam
firman Allah Qs As Sajdah 7-9 : “ ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari
tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yan hina ( air mani ).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya
“
Selain menciptakan manusia, Allah swt juga menciptakan makhluk yang bernama
Malaikat, yang hanya mampu mengerjakan perbuatan baik saja, karena diciptakan dari unsur
cahaya. Dan juga menciptakan Syetan atau Iblis yang hanya bisa berbuat jahat , karena
diciptkan dari api. Sedangkan manusia, sebagaimana tersebut di atas, merupakan gabungan
dari unsur dua makhluk tersebut.
Wujud Kebudayaan : Gagasan (Wujud ideal), Aktivitas (tindakan), Artefak (karya)
Kelompok 4
Judul : Ekonomi Islam
Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian &
kesejahteraan dunia-akhirat). Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur
seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga
diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan
milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah swt agar dimanfaatkan sebaik-baiknya
demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah swt
untuk dipertanggungjawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam. Bekerja merupakan suatu kewajiban karena
Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubah ayat 105:
Kelompok 5
Judul : Dakwah sebagai Upaya Menuju Khairul Ummah
Islam tidak selesai pada kehidupan individu yang lepas dari konteks sosialnya.
Lingkungan social merupakan ibu pertiwi dimana individu lahir dan eksis. Konsep ummah
dalam al-quran menekankan kolektifitas manusia dalam mengembangkan hidup dan
mengaktualisasikan dirinya. Syariati mendefinisikan ummah sebagai komunitas manusia
yang sepakat pada tujuan sama, saling membantu, bergerak kearah tujuan yang diharapkan
dan atas dasar kepemimpinan yang sama. Jika ummah berasal dari dari kata amma yag berarti
berniat dan menuju, maka ia mengandung makna ikhtiar, gerakan, kemajuan dan tujuan. Jika
kata ummah ini berasal dari kata umm yang berarti ibu, maka umat menjadi semacam ibu
pertiwi yang diikat dengan kesamaan akidah. Para ahli mengatakan Dakwah pada umunya
membagi atas dua kategori, yakni ditinjau dari segi etimologi (bahasa) dan dari segi
terminologi (istilah).
Kelompok 6
Judul : Kepemimpinan dalam Islam
Allah menciptakan manusia sebagai master piece dan sesempurnanya ciptaan (ahsani
taqwim), bahkan malaikat tidak memiliki potensi Allah pada manusia. Hal ini tersirat dari
kisah Kosmos Teologis tentang bagaimana Allah menciptakan Adam sebagai pemimpin di
muka bumi (QS. Al-Baqarah 30-33).
Kelompok 7
Judul : Jati diri seorang muslim
Jati diri muslim adalah nilai-nilai yang hidup dalam diri seorang muslim. Nilai-nilai
ini akan membentuk identitas diri seorang muslim, sekaligus akan menjadi ciri beda dengan
umat lainnya. Perbedaan yang menampakkan keistimewaan dan keindahan diantara identitas
umat lain. Nilai ini, berasal dari apa yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya, yakni Islam.
Islam lah yang mewarnai seluruh diri kaum muslimin. Islam adalah celupan istimewa yang
diberikan Allah SWT bagi kaum muslimin.
Pembicaraannya meyakinkan tanpa ada maksud untuk menjatuhkan lawan dan tidak
menebar fitnah. Perkataan yang paling baik bagi seorang mukmin adalah perkataan yang
mengajak kepada jalan Allah dan amal saleh. Siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh, dan berkata,
“Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserahdiri” (QS Fushshilat [41]: 33).
Ukuran utama jati diri seorang mukmin adalah perkataan dan diamnya. Perkataan
yang dilontarkan oleh seorang mukmin mempunyai nilai dan hitungan. Sesuatu perkataan
dalam Islam mempunyai berbagai syarat dan adab. Seorang mukmin tidak akan berbicara
kecuali yang baik dan tidak menyakiti orang lain serta tidak akan berbicara kecuali sekadar
yang diperlukan. Jika dia berbicara, enak didengar dan tidak menimbulkan kegelisahan.
Jati diri seorang mukmin juga terlihat dalam diamnya. Seharusnya diam ini
digunakan untuk bertafakur, mengambil ibrah, dan berkontemplasi terhadap penciptaan
Allah Swt. agar dia dapat mengambil nasihat dan pelajaran dari besarnya ciptaan Allah di
dunia serta besarnya hikmah dalam penciptaan dunia. Dalam Al-Quran Allah berfirman:
“Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan”(QS An-Nur [24]: 44).
Kelompok 8
Judul : Konsep Keluarga Dalam Islam
Keluarga memiliki fungsi yang begitu besar dalam menciptakan perilaku generasi
baru yang baik. Islam menginginkan pasangan suami isteri yang telah atau akan membina
suatu rumah tangga melalui akad nikah tersebut bersifat langgeng
Konsep keluarga menurut islam
Dalam surat Ar-Rum ayat 21 : Islam menginginkan pasangan suami isteri yang telah atau
akan membina suatu rumah tangga melalui akad nikah tersebut bersifat langgeng.
1. Sakinah (suasana damai yang melingkupi rumah tangga dimana masing-masing pihak
(suami-isteri) menjalankan perintah Allah SWT)
2. Mawaddah (Mengasihi dan Menyayangi)
3. Wa rahmah (Dirahmati)
Oleh karena itu, Al-Qur'an merupakan acuan utama hukum dan penentuan pembagian
waris, sedangkan ketetapan tentang kewarisan yang diambil dari hadits Rasulullah SAW. dan
ijma' para ulama sangat sedikit. Dapat dikatakan bahwa dalam hukum dan syariat Islam
sedikit sekali ayat Al-Qur'an yang merinci suatu hukum secara detail dan rinci, kecuali
hukum waris ini.
Berkaitan dengan konsep keluarga, Islam juga mengajarkan mengenai pembagian hak
waris dalam suatu keluarga. Al-Qur'an menjelaskan dan merinci secara detail hukum-hukum
yang berkaitan dengan hak kewarisan tanpa mengabaikan hak seorang pun. Bagian yang
harus diterima semuanya dijelaskan sesuai kedudukan nasab terhadap pewaris, apakah dia
sebagai anak, ayah, istri, suami, kakek, ibu, paman, cucu, atau bahkan hanya sebatas saudara
seayah atau seibu.
Kelompok 9
Judul : Konsep Berpakaian Menurut Perspektif Islam
Pakaian adalah salah satu diantara tiga keperluan asas dan terpenting yang perlu
dimiliki dan dipenuhi oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan seharian. Selain
sebagai keperluan asasi, pakaian juga boleh menjadi ekoran keperibadian seseorang, sebagai
simbol atau tanda dan lain-lain perlembagaan.
Aurat itu berasal dari perkataan arab yang berarti aib atau sesuatu yang memalukan.
Menurut istilah syarak pula, aurat adalah bahagian tubuh manusia yang wajib ditutup dan
dilindungi daripada pandangan orang lain. Menutup aurat adalah wajib keatas setiap muslim,
tidak kira lelaki atau perempuan. Kewajipan ini berdasarkan kepada dalil-dalil daripada al-
quran dan hadis
Kelompok 10
Judul : Fenomena Geografi Dalam Islam
Ada beberapa fenomena geografi yang tercantum dalam alquran diantaranya adalah sebai
berikut:
1. Lapisan-lapisan atmosfer
Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfir, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi
makhluk hidup. Adalah fakta yang kini telah diterima bahwa atmosfir terdiri dari
lapisan-lapisan berbeda yang tersusun secara berlapis, satu di atas yang lain. Persis
sebagaimana dipaparkan dalam Al Qur’an, atmosfir terdiri dari tujuh lapisan. Ini
pastilah salah satu keajaiban Al Qur’an. Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana
dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.
“ Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi
itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu
jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.(qs Al Anbiyaa’ 21:31)“
“ Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang
bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk, (qs An Nahl 16:15)“.
“ Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung- gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan
kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-
celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang
dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48).
4. Kadar Hujan
Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan
diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az
Zukhruf sebagai berikut;
"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan
(dari dalam kubur)." (Al Qur'an, 43:11)
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan
ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun,
hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah
yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.
5. Letak Geografis Palnet bumi
”Sesungguhnya pada pertukaran siang dan malam itu dan pada yang diciptakan
Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaanNya)
bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Yunus : 6)
Ayat lain : QS. Al Isra’ : 12.
7. Air tanah
“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
menghilangkannya.” (QS. Al Mu’minun : 18)
8. Batas yang timbul diantara lautan
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat
Tuhanmu manakah yang kamu dustakan.” (QS. Ar Rahman : 19-21)
Ayat lain : QS. Al Furqan : 53
9. Problematika polusi dan kerusakan lingkungan