Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

B DENGAN
DIOGNOSA MEDIS SLE (SISTEMIK LUPUS
ERYTHEMSTOSUS)
Kelompok 14

Arif Edi Cahyono 202202258


Devi Caesar Paramita 202202375
Dwi Arif Funanto 202202377
Hendro Prasetyo 202202393
Jatmiko Arif Prabowo 202202201
Singgih Sri Aji 202202224
Wahyu Surya Nugroho 202202245
Widodo Edi Sudrajat 202202246
Yuni Hartati 202202249
TINJAUAN TEORI
DEFINISI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit hasil dari regulasi sistem imun yang
terganggu, yang menyebabkan autoantibodi diproduksi berlebihan, yang pada kondisi normal
di produksi dan digunakan untuk melindungi tubuh dari benda asing (virus, bakteri, alergen,
dan lain - lain) namun pada kondisi Systemic Lupus Erythematosus, antibodi tersebut
kehilangan kemampuan untuk membedakan antara benda asing dan jaringan tubuh sendiri
(Fatmawati, 2018).

ETIOLOGI
faktor predisposisi yang faktor lingkungan faktor agen infeksius seperti
faktor jenis kelamin dan faktor zat ,kimia seperti, retrovirus dan endotoksin atau
faktor faktor genetik faktor makanan dan bakterial DNA, faktor hormon
intake lemak jenuh yang
berlebihan)
Tanda dan Gejala
Gejala utama pada lupus adalah ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-
kupu atau disebut dengan Buterfly Rash. Sedangkan gejala lain diantaranya
adalah :
1. Sesak napas
2. Nyeri dada yang persisten
3. Nyeri sendi, bengkak, dan kaku
4. Demam dan kelelahan
5. Jari dan jari kaki membiru ketika terkena dingin
6. Sakit kepala, kebingungan dan kehilangan ingatan
Penatalaksanaan Medis
Pengobatan termasuk penatalaksanaan penyakit kronik dan kronik menurut
Morton dkk (2012):
1. Gunakan obat-obatan antinflamasi nonsteroid (NSAID) dengan kortikosteroid
untuk meminimalkan kebutuhan kortikosteroid.
2. Gunakan krortikosteroid topical untuk manifestasi kutan aktif.
3. Gunakan pemberian bolus IV sebagai alternative untuk penggunaan dosis oral
tinggil tradisional.
4. Atasi manifestasi kutan, mukuloskeletal dan sistemik ringan dengan obat-obat
antimalarial.
5. Preparat imunosupresif (percobaan) diberikan untuk bentuk SLE yang serius.
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Morton dkk (2012) pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Darah: Leukopenia/limfopeni, Anemia, Trombositopenia, Laju Endap Darah (LED) meningkat
2. Imunologi: Antibodi Anti Nuklear (ANA) Antibodi Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) untai ganda (dsDNA)
meningkat Tes C-reactive Protein (CRP) positif
3. FungsiGinjal:
a. Kreatinin serum meningkat
b. Penurunan Gromerular Filtration Rate (GFR)
c. Protein uri (>0,5 gram per 24 jam)
d. Ditemukan sel darah merah dan atau sedimen granular
4. Kelainan pembekuan yang berhubungan dengan antikoagulasi
lupus:Activated Partial Thromboplastin Time (APPT) memanjang
yang tidak memperbaiki pada pemberian plasma normal
5. Tes Vital Lupus: Adanya deposit Imunoglobulin (Ig M) pada persambungan dermo epidermis pada kulit yang
terlibat dan yang tidak terlibat.
KASUS

Ny.B,45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu dan nyeri
sendi 1 tahun yang lalu,lokasinya yaitu sendi bahu,siku,pergelangan tangan,pergelangan kaki,dan
lutut.nyeri sendi dirsasakan setiap hari,terus menerus dan sifat panas.memberat jika
kelelahan.pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah akral hangat,terdapat sedikit malar rash
dihidung,tekanan darah 110/80mmhg,nadi 75x/menit,pernapasan 2x/menit,suhu 38°cc.pasien kemudian
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
PENGKAJIAN
DATA PASIEN
Nama : Ny. B

Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Prembun, kebumen
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
-Klien mengalami nyeri sendi pada bahu, siku, pergelangan tangan , pergelangan kaki dan lutut
-Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengalami demam
-Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengatakan bahwa ia merasakan lemah, akral, hangat, terdapat sedikit maralras
dihidung,tekanan darah110/80mmhg, nadi 60x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu 38°cc.

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien : Baik
Penampilan : Composmentis
Tanda Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 38˚cc
Respirasi : 22x/menit
Nadi :75 x/60menit
2. Kulit : Sawo matang, turgor kulit kurang baik / kering, Ruam eritematous, plak eritematous pada
kulit kepala, muka atau leher. Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi
3. Kepala dan Rambut
● Kepala
● Bentuk : Bulat, Simetris
● Rambut : lepek
● Distribusi : Merata
● Warna : Hitam
● Kebersihan : Bersih
● Rontok : Tipis dan Rontok
4. Wajah dan Leher
● Wajah : simetris
● Bentuk : Simetris
● Warna : Pucat , ruam merah
● Lesi : Tidak ada
● Bekas trauma : Tidak ada
● Leher : Simetris tidak ada benjolan
Mata
● Bentuk kedua mata : Menonjol
● Kongjungtiva : Anemis (Pucat)
● Pupil : Baik
● Sklera : Warna putih
● Reflek cahaya : Baik, pupil refleks terhadap cahaya ada terbukti ketika di beri cahaya pupil
berkontraksi dan ketika cahaya di jauhkan pupil dilatasi
Telinga
● Bentuk : Simetris
● Kebersihan : Bersih
● Hidung
● Bentuk hidung : Simetris
● Lesi : Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi
● Sekret : Ada, lendir cair dan tidak ada kotoran
● Mukosa Hidung : Sedikit kemerahan
● Kebersihan : Tidak terdapat kotoran
Mulut
● Bentuk bibir : Simetris
● Keadaan bibir : Kering, pecah-pecah
● Gigi : Lengkap jumlah 32 Buah
● Lidah : Bersih
Dada
● Bentuk : Simetris
● Bunyi nafas paru: Vesikuler (bernada rendah)
● Perkusi paru : Resonant (suara perkusi paru yang normal)
● Pola nafas : cepat
● Ekspansi paru : Seimbang
● Irama Jantung : Reguler (teratur)
Abdomen
● Bentuk : Simetris
● Nyeri tekan : Tidak ada
● Bising usus : 14x/menit
● Lesi : Tidak ada
Repreduksi
● Keadaan genetalia : Bersih
● Lesi : Tidak ada
● Kateter : Tidak terpasang
● Hemoroid : Tidak ada
Ekstremitas atas/bawah
Atas :
● Bentuk : Simetris dan lengkap
● Keadaan kuku : Pendek, bersih
Bawah :
● Bentuk : Simetris dan lengkap
● Keadaan kuku : Pendek bersih
● nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari
Data Psikologis
1) Status Emosi : Emosi klien tidak stabil, terbukti klien tidak tenang
2) Kecemasan : Klien tampak cemas
3) Pola Koping : Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis tentang kondisi penyakitnya. Dala
mengatasi masalah klien sering meminta bantuan orang lain
4) Gaya Komunikasi : Klien berbicara dengan cepat dan tanpa henti
5) Konsep Diri
a) Gambaran Diri: Klien tampak gelisah
b) Harga Diri : Klien ingin cepat pulang agar dapat berkumpul kembali dengan keluarga dan temannya
c) Peran : Klien berperan sebagai anak ke 1 dari 2 bersaudara
d) Identitas Diri : Klien berjenis kelamin perempuan, klien merasa tidak berdaya
e) Ideal Diri : Klien dapat berinteraksi dengan perawat mahasiswa
f) Data Sosial : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa beraktifitas seperti biasanya
Data Spiritual: Pelaksanaan ibadah : Selama di rawat klien melakukan ibadah ditempat
tidur, kepercayaan/keagaamaan : yakin (klien banyak berdoa)
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi

19-04-2023 Hb 17,3 gr% 13-16 gr%


WBC 15.000/mm 5.000-
10.000/mm

b. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Rontgen tidak ada kelainan

c. Pengobatan

1. Paracetamol 3x500mg drip


2. Inj. Keterolac 3x30mg
3. Inj. Ceftriaxone 2x 1 gr
4. Inf RL 20 tpm
NO Data Interpretasi (Penyebab) Masalah
1 DS: proses penyakit Hipertermia
Klien mengeluhkan demam
(mis.infeksi,kanker), d.d suhu tubuh
DO: diatas nilai normal,kulit terasa

Suhu tubuh di atas nilai normal hangat,takipnue.

Kulit terasa hangat


Takipnue

TD:110/80mmHg

N:60x/menit

R:22x/menit

1.
Suhu klien: 38˚C
2 DS: kondisi muskuloskletal Nyeri kronik
kronis, d.d klien tampak
Klien mengatakan nyeri
meringis, gelisah,tidak
P: Nyeri timbul saat beraktivitas , memberat saat mampu menuntaskan
saat kelelahan, membaik saat beristirahat aktivitas.

Q: menusuk

R: nyeri pada sendi yaitu bagian bahu, siku,


pergelangan kaki dan lutut.

S: skala 5

T: terasa setiap kali bergerak

DO:

Klien tampak meringis

Gelisah
Tidak mampu menuntaskan aktivitas
1. DS; pasien mengatakan Perubahan sirkulasi Integritas kulit dan jaringan
kulit kering, lecet pada kulit
hidung serta pipi.

DO; tampak lesi di lecet akut


pada kulit yang terdiri atas ruam
berbentuk kupu-kupu yang
melintang pangkal hidung
serta pipi

Diagnosa keperawatan

1. (D.0130) Hipertermia b.d proses penyakit (mis.infeksi,kanker), d.d suhu tubuh diatas nilai
normal,kulit terasa hangat,takipnue.
2. (D.0078) Nyeri kronis b.d kondisi muskuloskletal kronis, d.d klien tampak meringis,
gelisah,tidak mampu menuntaskan aktivitas.
3. (D.0129) Integritas kulit dan jaringan b.d Perubahan sirkulasi d.d adanya lesi dan ruam.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)
Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan Tindakan :
penyakit tindakan keperawatan Observasi :
(mis.infeksi,kanker), selama 1x24 jam - Identifikasi penyebab hipertermia(mis.
d.d suhu tubuh diatas hipertermia membaik Dehidrasi,terpapar lingkungan panas,penggunaan
nilai normal dengan kriteria hasil: incubator)
- Monitor suhu tubuh
1. Suhu tubuh - Monitor kadar elektrolit
(3)sedang - Monitor pengeluaran urine
2. Tekanan darah (5) - Monitor komplikasi akibat hipertermia
membaik Terapeutik :
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
jika perlu
Nyeri kronis b.d kondisi Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
keperawatan selama 1x 24 Observasi :
muskuloskletal kronis, d.d
jam nyeri kronis menurun - Identifikasi
klien mengeluh nyeri dengan kriteria hasil: lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri(3) sedang - Identikasi respon nyeri nonverbal
2. Meringis (3) sedang - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
3. Gelisah (3) sedang - Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik:
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- fasilitasi istirahat dan tidur
- pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi:
- jelaskan penyebab , periode,dan pemicu nyeri
- jekaskan strategi meredakan nyeri
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
- kolaborasi pemberian analgetik
Integritas kulit dan Setelah dilakukan tindakan perawatan Integritas Kulit
keperawatan selama 1x 24 Observasi:
jaringan b.d Perubahan
jam nyeri kronis menurun - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
sirkulasi d.d adanya lesi dengan kriteria hasil:
Terapeutik:
dan ruam.
Elastisitas meningkat
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Nyeri menurun - Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak
padakulit kering
Kemerahan menurun - Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
Suhu kulit menurun Edukasi

- Anjurkan menggunakan pelembab


- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai