Kasus 1
A. Pengkajian Keperawatan
I. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Mulya Guna, Teluk Gelam, Kab. OKI
Status Marital : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 17 Desember 2017
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (suami)
Nama : Tn. A
Alamat : Jl. Mulya Guna, Teluk Gelam, Kab. OKI
Pekerjaan : Buruh
Keterangan:
0 = Mandiri
1 = Memerlukan Alat
2 = Memerlukan Bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
IV. Riwayat Keluarga (Genogram)
V. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
Pasien menginginkan kesembuhan agar dapat keluar dari rumah sakit
2. Persepsi diri
Pasien menginginkan kesembuhan
3. Suasana hati
Pasien mengaku pasrah terhadap penyakitnya
4. Hubungan/komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
5. Pertahanan koping
Pasien dapat melakukan koping dengan efektif
6. Sistem nilai kepercayaan
Pasien mengatakan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT., namun
pasien tidak bisa menjalankan ibadah selama di rawat di rumah sakit
Pengkajian Sistem
1. Sistem neurologi
Reflek fisiologis: biseps (+), triseps (+), brakhioradialis (+), patella (+),
ankle (+)
Reflek patologis: babinski (+), chadock (+), oppenheim (+), gordon (+),
hoffman (+), schaefer (+), gonda (+), stransky (+)
GCS: E4M6V5 Kaku kuduk (-)
Trauma (+) Kejang (-)
2. Sistem penglihatan
Bentuk: simetris Tanda radang (-)
Sklera ikterus (-) Akomodasi: tidak dapat dikaji
Konjungtiva anemis (-) Alat bantu (-)
Visus: tidak dapat dikaji Riwayat operasi (-)
Ukuran pupil: isokor, reflek cahaya +/+
3. Sistem pendengaran
Bentuk: simetris Kelainan: tidak ada
Alat bantu: (-) Keluhan: tidak ada
4. Sistem pernapasan
Pola napas: takipneu Irama napas: periodik
Sputum (-) Trauma dada (+)
Suara paru: vesikuler Reflek batuk (+)
RR : 24 x/menit Sesak napas (+)
Pasien mengaku sakit kepala dan nyeri pada dada
P: nyeri bila dada ditekan pasca kecelakaan
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: nyeri pada thoraks dan kepala
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul
Masalah Keperawatan: Ketidakefektifan pola napas
Nyeri akut
5. Sistem kardiovaskuler
CRT: < 3 detik CTR: <50%
Perubahan warna kulit (-) Suara jantung: BJ 1 dan BJ II
Clubbing finger (-) Edema (-)
HR: 73 x/menit TD: 150/90 mmHg
Akral: hangat Perkusi: pekak
6. Sistem pencernaan
a. Nutrisi: ada nafsu makan, makan dengan porsi sedang, tidak ada
mual dan muntah
b. BB: 60 kg
c. TB: 159 Cm
d. Eliminasi
Frekuensi BAB: 1 x/hari dengan konsistensi lunak berwarna kuning
Frekuensi BAK: menggunakan kateter, urine bewarna kuning jernih
Keluhan/gangguan: tidak ada
Terpasang kateter: ya
Urine output: ± 0,60 cc/jam
Reaksi alergi (-)
Kesulitan menelan: tidak
Keluhan: tidak ada
7. Sistem reproduksi
Perdarahan (-) Keluhan: tidak ada
8. Sistem muskuloskletal
Pergerakan ekstremitas: masih terdapat pergerakan baik ekstremitas atas
maupun ekstremitas bawah, tidak ada edema
Kekuatan otot:
5 5
5 5
9. Sistem integument
Warna kulit: sawo matang Tekstur: halus
Turgor kulit: elastis Nyeri tekan: tidak ada
Jaringan parut (-) T: 37,10 C
VII.Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin (Hb) 11.1 g/dL 13.48 - 17.40 (Nilai kritis: < 7 - > 20)
6 3
Eritrosit (RBC) 4.30 x 10 /mm 4.40 – 6.30
Leukosit (WBC) 10.3 x 103/mm3 4.73 – 10.89 (Nilai kritis: < 2.0 - > 30)
Hematokrit 45 % 41 – 51 (Nilai kritis: < 21 - > 65)
Trombosit (PLT) 185 x 103/uL 170 – 396 (Nilai kritis: < 40.0 - > 1000.0)
RDW-CV 13.40 % 11 - 15
Hitung jenis leukosit
- Basofil 0% 0-1
- Eosinofil 1% 1-6
- Netrofil 62 % 50 - 70
- Limfosit 20 % 20 - 40
- Monosit 5% 2-8
KIMIA KLINIK
HATI
Bilirubun total 0.60 mg/dL 0.1 – 1.0
Bilirubin Direk 0.20 mg/dL 0 – 0.2
ELEKTROLIT
Kalsium (Ca) 8.0 mg/dL 8.8 – 10.2 (Nilai kritis : < 6 - > 13)
Natrium 145 mg/dL 135 – 155 (Nilai kritis : < 120 - > 160)
Kalium (K) 3.8 mg/dL 3.5 – 5.5 (Nilai kritis : < 2.5 - > 6.2)
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa sewaktu 212 mg/dL < 2000 (Nilai kritis: < 45 - > 500)
S: skala nyeri 3 ↓
sesekali ↓
Impuls dipersepsikan
TTV:
↓
HR: 73 x/menit
Nyeri akut
TD: 150/90 mmHg
DS: Benturan keras Risiko
Pasien mengeluh ↓ ketidakefektifan
pusing dan sakit kepala Trauma kepala perfusi jaringan
DO: ↓ serebral
GCS E4M6V5 Trauma akibat deselerasi atau
akselerasi
(composmentis) ↓
TTV: Cedera jaringan otak
RR: 24 x/menit ↓
HR: 73 x/menit Hematoma
TD: 150/90 mmHg ↓
0
T: 37,1 C Oedema dan vasodilatasi
Riwayat terjatuh dari ↓
motor dengan kepala TIK meningkat
membentur sudut jalan ↓
karena dibonceng dan Aliran darah ke otak menurun
rok yang dipakai pasien ↓
terjepit diantara rantai Risiko ketidakefektifan
dan roda gear motor perfusi jaringan serebral
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Nyeri akut
3. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
D. Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial,
neurovaskuler, kerusakan medula oblongata neuromaskuler.
2. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
oedema serebral dan peningkatan tekanan intra kranial.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dan biologis.
E. Rencana Asuhan Keperawatan
TTV: dan frekuensi napas normal, tidak ada pola pernapasan abnormal
S: skala nyeri 3 Tidak mengalami gangguan tidur untuk tarik nafas dalam
TTV: imajinasi
HR: 73 x/menit
TD: 150/90 mmHg
F. Catatan Perkembangan
Nama : Ny. M
Diagnosa medis : CKS GCS 13 tertutup + SDH tempro occipital dextra + contusio cerebri + edema serebri
Nama : Ny. M
Diagnosa medis : CKS GCS 13 tertutup + SDH tempro occipital dextra + contusio cerebri + edema serebri
Nama : Ny. M
Diagnosa medis : CKS GCS 13 tertutup + SDH tempro occipital dextra + contusio cerebri + edema serebri
Keterangan:
0 = Mandiri
1 = Memerlukan Alat
2 = Memerlukan Bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
IV. Riwayat Keluarga (Genogram)
V. Pengkajian Fisik
Pengkajian Sekunder
1. Airways
Tidak terpasang alat bantu napas
2. Breathing
Suara napas vesikuler, pola pernapasan eupnea
3. Circulation
Pasien terpasang IVFD RL 20 tpm, TTV pasien: TD 130/80 mmHg, HR
80 x/menit, RR 20 x/menit, T 36,5 0C
4. Kesadaran
GCS E4M6V5 (composmentis)
Pengkajian Sistem
1. Sistem neurologi
Reflek fisiologis: biseps (+), triseps (+), brakhioradialis (+), patella (+),
ankle (+)
Reflek patologis: babinski (+), chadock (+), oppenheim (+), gordon (+),
hoffman (+), schaefer (+), gonda (+), stransky (+)
GCS: E4M6V5 Kaku kuduk (-)
Trauma (+) Kejang (-)
Pasien mengaku sakit kepala dan nyeri pada dada
P: nyeri bila terlalu banyak beraktivitas
Q: nyeri seperti dicengkeram
R: nyeri pada kepala
S: skala nyeri 2
T: nyeri hilang timbul
Masalah Keperawatan: Nyeri akut
2. Sistem penglihatan
Bentuk: simetris Tanda radang (-)
Sklera ikterus (-) Akomodasi: tidak dapat dikaji
Konjungtiva anemis (-) Alat bantu (-)
Visus: tidak dapat dikaji Riwayat operasi (-)
Ukuran pupil: isokor , reflek cahaya +/+
3. Sistem pendengaran
Bentuk: simetris Kelainan: tidak ada
Alat bantu: (-) Keluhan: tidak ada
4. Sistem pernapasan
Pola napas: teratur RR : 20 x/menit
Sputum (-) Trauma dada (-)
Suara paru: vesikuler Reflek batuk (+)
Sesak napas (-)
5. Sistem kardiovaskuler
CRT: < 3 detik CTR: < 50 %
Perubahan warna kulit (-) Suara jantung: BJ 1 dan BJ II
Clubbing finger (-) Edema (-)
HR: 80 x/menit TD: 130/80 mmHg
Akral: hangat Perkusi: pekak
6. Sistem pencernaan
a. Nutrisi: nafsu makan baik, makan dengan porsi sedang, tidak mual
muntah, tidak ada alergi makanan
b. BB: 63 kg
c. TB: 165 Cm
d. Eliminasi
Frekuensi BAB: 1 x/hari dengan konsistensi lunak berwarna kuning
Frekuensi BAK: ± 6 x/hari, urine bewarna kuning jernih
Keluhan/gangguan: tidak ada
Terpasang kateter: tidak
Urine output: ± 0,79 cc/jam
Reaksi alergi (-)
Kesulitan menelan: tidak
Keluhan: tidak ada
7. Sistem reproduksi
Perdarahan (-) Keluhan: tidak ada
8. Sistem muskuloskletal
Pergerakan ekstremitas: masih terdapat pergerakan baik ekstremitas atas
maupun ekstremitas bawah, tidak ada edema
Kekuatan otot:
5 5
5 5
9. Sistem integument
Warna kulit: cokelat Tekstur: halus
Turgor kulit: elastis Nyeri tekan: tidak ada
Jaringan parut (+) T: 36,50 C
ELEKTROLIT
Kalsium (Ca) 11.3 mg/dL 8.8 – 10.2 (Nilai kritis : < 6 - > 13)
Natrium 145 mg/dL 135 – 155 (Nilai kritis : < 120 - > 160)
Kalium (K) 4.0 mg/dL 3.5 – 5.5 (Nilai kritis : < 2.5 - > 6.2)
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa sewaktu 152 mg/dL < 2000 (Nilai kritis: < 45 - > 500)
B. Analisa Data
D. Prioritas Masalah
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
oedema serebral dan peningkatan tekanan intra kranial.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status ekonomi dan
kesehatan.
E. Rencana Asuhan Keperawatan
T: nyeri hilang timbul Menyatakan rasa nyaman setelah (teknik relaksasi), teknik
F. Catatan Perkembangan
Nama : Tn. P
Diagnosa medis : CKR
Nama : Tn. P
Diagnosa medis : CKR
Nyeri akut berhubungan Kamis, Pukul 08.30 WIB Pukul 13.40 WIB
dengan agen cedera fisik 28 Desember 2018 1. Memberikan O2 sesuai terapi: nasal S:
dan biologis ditandai canule dengan aliran oksigen 3 Pasien masih merasa sakit
dengan: L/menit kepala dan nyeri dada pada
Pasien mengeluh nyeri 2. Memberikan posisi semifowler yang hilang timbul
sakit kepala O:
P: nyeri bila terlalu Pukul 11.00 WIB Pasien tampak meringis
banyak beraktivitas 3. Melakukan pengkajian nyeri secara P: nyeri bila terlalu banyak
Q: nyeri seperti komprehensif beraktivitas
dicengkeram P: nyeri bila terlalu banyak Q: nyeri seperti dicengkeram
R: nyeri pada kepala beraktivitas R: nyeri pada kepala
S: skala nyeri 2 Q: nyeri seperti dicengkeram S: skala nyeri 1
T: nyeri hilang timbul R: nyeri pada kepala T: nyeri hilang timbul
Pasien tampak meringis S: skala nyeri 1 RR: 20 x/menit
sesekali T: nyeri hilang timbul HR: 85 x/menit
TTV: 4. Membimbing imajinasi pasien untuk TD: 130/80 mmHg
mengurangi nyeri
HR: 80 x/menit T: 37,2 oC
TD: 130/80 mmHg 5. Menganjurkan pasien untuk tirah
A:
baring (bedrest)
Nyeri akut teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
Ansietas berhubungan Kamis, Pukul 09.00 WIB Pukul 13.50 WIB
dengan perubahan status 28 Desember 2017 1. Menggunakan pendekatan yang S:
ekonomi dan kesehatan menenangkan Pasien mengaku tidak
ditandai dengan: 2. Mendengarkan dengan penuh mencemaskan anaknya yang
Pasien menginginkan perhatian berada sendirian di rumah
agar dapat keluar dari 3. Mendorong pasien untuk karena saudara jauhnya
rumah sakit mengungkapkan perasaannya: datang untuk menginap
Pasien mengatakan pasien mengaku mencemaskan O:
ingin kembali bekerja biaya rumah sakit yang harus Pasien tampak melamun
untuk mencari rezeki dibayar RR: 20 x/menit
dan mencukupi 4. Mendorong keluarga untuk HR: 85 x/menit
kebutuhan rumah menemani pasien TD: 130/80 mmHg
tangga T: 37,2 oC
Keluarga pasien juga Pukul 13.00 WIB A:
mengatakan pasien 5. Melakukan back/neck rub Ansietas teratasi
sering berpikir dan 6. Menginstruksikan pasien untuk P:
mencemaskan keadaan menggunakan teknik relaksasi Intervensi dilhentikan
rumah
Pasien terlihat sering
melamun
TTV:
RR: 20 x/menit
HR: 80 x/menit
TD: 130/80 mmHg
3. Kasus 3
A. Pengkajian Keperawatan
I. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun II Desa Bintialu
Status Marital : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sumatera
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 21 Desember 2018
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (istri)
Nama : Tn. R
Pendidikan : SMA
Alamat : Dusun II Desa Bintialu
Pekerjaan : Wiraswasta
Minum: Minum:
±4-5 gelas/hari, minuman yang ±1-2 gelas/hari, minuman yang diminum
diminum berupa air putih dan teh berupa air putih dan susu
Pola eliminasi Pola eliminasi
BAK: 4-5x/hari, warna kuning. BAK ± 3 x/hari
Jumlah ± 150 cc/jam Jumlah urine: ± 0,57 cc/jam
BAB: 1x/hari Warna kuning jernih
Konsistensi lunak warna kuning BAB: 1x sehari
Konsistensi lunak, warna kuning
Pola istirahat dan tidur Pola istirahat dan tidur
Keluarga pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan tidur dalam ± 6-7
dalam ± 6-7 jam/hari dari pukul 22.00 jam/hari, tidak ada kesulitan tidur
– 05:00 WIB.
Kualitas tidur: cukup adekuat
Pola aktivitas dan bekerja Pola aktivitas dan bekerja
Aktivitas mandiri dan bekerja Sebagian aktivitas pasien dibantu oleh
mengurus rumah keluarga
Kebutuhan personal hygine Kebutuhan personal hygine
Mandi: Mandi:
1-2x/hari (mandiri) 2x/hari (dilakukan keluarga)
Ganti baju: Ganti baju:
1-2x/hari (mandiri) 2x/hari (dilakukan keluarga)
Oral hygine: Oral hygine:
1-2x/hari (mandiri) 2x/hari (dilakukan keluarga)
Keterangan:
0 = Mandiri
1 = Memerlukan Alat
2 = Memerlukan Bantuan
3 = Memerlukan alat dan bantuan
4 = Tergantung
IV. Riwayat Keluarga (Genogram)
X. Aspek Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi
Pasien menginginkan agar cepat sembuh
2. Persepsi diri
Pasien menginginkan kesembuhan
3. Suasana hati
Pasien mengaku pasrah terhadap penyakitnya
4. Hubungan/komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
5. Pertahanan koping
Pasien dapat melakukan koping dengan efektif
6. Sistem nilai kepercayaan
Pasien mengatakan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT., namun
pasien tidak bisa menjalankan ibadah selama di rawat di rumah sakit
V. Pengkajian Fisik
Pengkajian Sekunder
1. Airways
Tidak terpasang alat bantu napas
2. Breathing
Suara napas vesikuler, pola pernapasan eupnea
3. Circulation
Pasien terpasang IVFD RL 20 tpm, TTV pasien: TD 110/70 mmHg, HR
80 x/menit, RR 18 x/menit, T 36 0C
4. Kesadaran
GCS E4M6V5 (composmentis)
Pengkajian Sistem
1. Sistem neurologi
Reflek fisiologis: biseps (+), triseps (+), brakhioradialis (+), patella (+),
ankle (+)
Reflek patologis: babinski (+), chadock (+), oppenheim (+), gordon (+),
hoffman (+), schaefer (+), gonda (+), stransky (+)
GCS: E4M6V5 Kaku kuduk (-)
Trauma (+) Kejang (-)
Pasien mengaku sakit kepala dan nyeri pada dada
P: nyeri bila terlalu banyak beraktivitas
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri pada kepala
S: skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul
Masalah Keperawatan: Nyeri akut
2. Sistem penglihatan
Bentuk: simetris Tanda radang (-)
Sklera ikterus (-) Akomodasi: tidak dapat dikaji
Konjungtiva anemis (-) Alat bantu (-)
Visus: tidak dapat dikaji Riwayat operasi (-)
Ukuran pupil: isokor , reflek cahaya +/+
3. Sistem pendengaran
Bentuk: simetris Kelainan: tidak ada
Alat bantu: (-) Keluhan: tidak ada
4. Sistem pernapasan
Pola napas: teratur RR : 18 x/menit
Sputum (-) Trauma dada (-)
Suara paru: vesikuler Reflek batuk (+)
Sesak napas (-)
5. Sistem kardiovaskuler
CRT: < 3 detik CTR: < 50 %
Perubahan warna kulit (-) Suara jantung: BJ 1 dan BJ II
Clubbing finger (-) Edema (-)
HR: 80 x/menit TD: 110/70 mmHg
Akral: hangat Perkusi: pekak
6. Sistem pencernaan
a. Nutrisi: nafsu makan baik, makan dengan porsi sedang, mual muntah
(-), tidak ada alergi makanan
b. BB: 60 kg
c. TB: 165 Cm
d. Eliminasi
Frekuensi BAB: 1 x/hari dengan konsistensi lunak berwarna kuning
Frekuensi BAK: ± 3 x/hari, urine bewarna kuning jernih
Keluhan/gangguan: tidak ada
Terpasang kateter: tidak
Urine output: ± 0,57 cc/jam
Reaksi alergi (-)
Kesulitan menelan: tidak
Keluhan: tidak ada
7. Sistem reproduksi
Perdarahan (-) Keluhan: tidak ada
8. Sistem muskuloskletal
Pergerakan ekstremitas: masih terdapat pergerakan baik ekstremitas atas
maupun ekstremitas bawah, tidak ada edema
Kekuatan otot:
5 5
5 5
9. Sistem integument
Warna kulit: cokelat Tekstur: halus
Turgor kulit: elastis T: 360 C
Terdapat bekas luka jahitan superfisial stage 1 pada daerah frontal
hingga parital yang diperban
Jaringan parut (+) Kemerahan (-)
Nyeri tekan (+) Drainage: serosa
Masalah Keperawatan: Kerusakan integritas kulit
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Glukosa sewaktu 132 mg/dL < 2000 (Nilai kritis: < 45 - > 500)
B. Analisa Data
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit
2. Nyeri akut
3. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
D. Prioritas Masalah
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
oedema serebral dan peningkatan tekanan intra kranial.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik.
E. Rencana Asuhan Keperawatan
T: nyeri hilang timbul Menyatakan rasa nyaman setelah (teknik relaksasi), teknik
F. Catatan Perkembangan
Nama : Ny. R
Diagnosa medis : CKR
Nama : Ny. R
Diagnosa medis : CKR
Nama : Ny. R
Diagnosa medis : CKR