Micro Teaching
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak
Disusun oleh:
Tri Anggraini
04021281320011
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Hingga saat ini, angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi.
Kematian seringkali disebabkan oleh karena penderita datang untuk berobat dalam
keadaan parah/lanjut dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi.
4
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defini dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
2. Mengetahui dan memahami etiologi dan cara penyebaran ISPA.
3. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala penyakit ISPA.
4. Mengetahui dan memahami tingkat/stadium dari penyakit ISPA dan cara
pencegahannya
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia di bawah dua tahun
yang kekebalan tubuhnya lemah ataubelum sempurna. Peralihan musim kemarau ke
musim hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
Pada ISPA, dikenal tiga cara penyebaran infeksi, yaitu:
1. Melalui aerosol (partikel halus) yang lembut, terutama oleh karena batuk-batuk.
2. Melalui aerosol yang lebih berat, terjadi pada waktu batuk-batuk dan bersin.
3. Melalui kontak langsung atau tidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari
oleh jasad renik.
7
2.4. Tingkat/Stadium dari Penyakit ISPA dan Cara Pencegahannya
Tingkat/stadium penyakit ISPA adalah:
a. Ringan
Batuk tanpa pernapasan cepat atau kurang dari empat puluh kali/menit,
hidung tersumbat atau berair, tenggorokan merah, telinga berair.
b. Sedang
Batuk dan napas cepat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari telinga
keluar cairan kurang dari minggu. Faringitis purulen dengan pembesaran kelenjar
limfe leher yang nyeri tekan (adentis servikal).
c. Berat
Batuk dengan napas cepat dan stridor, membran keabuan di faring, kejang,
apnea, dehidrasi berat atau tidur terus, tidak ada sianosis.
d. Sangat berat
Batuk dengan napas cepat, stridor, dan sianosis, serta tidak dapat minum.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak
antara lain:
a. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara
memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
b. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap
penyakit baik.
c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
d. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai
penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau
orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
BAB III
PENUTUP
8
3.1. Kesimpulan
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernapasan atas
maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun
reketsia tanpa atau disertai dengan radang parenkim paru.
Etiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur. Bakteri penyebabnya
antara lain dari genus Streptococcus, Stafillococcus, Pnemococcus, Hemofillus,
Bordetella, dan Corinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus,
adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikroplasma, herpesvirus.
BAB IV
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
9
Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Perpernapasanan Akut (ISPA) pada Anak
Sasaran : Mahasiswa Keperawatan
Tempat : Ruang Belajar Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Januari 2013
SKS : 2 SKS
Waktu : 2 x 50 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan seluruh mahasiswa semester 3 (tiga) Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Sriwijaya dapat mengerti definisi dari infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
yang sering terjadi pada anak.
B. Metode
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Diskusi
C. Media Pembelajaran
LCD Proyektor, laptop, power point (PPT).
D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Kegiatan Pengajar Respon Mahasiswa Waktu
1 Pembukaan 1. Menyampaikan salam. 1. Membalas salam 5 menit
2. Menyampaikan tujuan. 2. Memperhatikan
2 Penyampaian 3. Menerangkan tentang 3. Memperhatikan 10 menit
10
materi etiologi dan cara
penyebaran ISPA.
a. Berusaha menarik minat Menjawab atau 10 menit
mahasiswa untuk memberi sumbangan
mengemukakan saran
pendapatnya tentang
cara penyebaran ISPA
yang melalui aerosol
(partikel halus) yang
lembut, aerosol yang
lebih berat, dan melalui
kontak langsung atau
tidak langsung.
b. Mengklasifikasikan Memperhatikan 5 menit
semua jawaban/saran
mahasiswa.
c. Memberi motivasi pada Mendengarkan 5 menit
mahasiswa yang
jawabannya masih
kurang tepat.
4. Menjelaskan tanda dan 4. Memperhatikan 15 menit
gejala ISPA yang berupa
pilek biasa, keluar sekret
cair dan jernih dari hidung,
kadang bersin-bersin, sakit
tenggorokan, batuk, sakit
kepala, sekret menjadi
kental, demam, nausea,
muntah, dan anoreksia.
5. Menerangkan tentang 5. Memperhatikan 10 menit
11
tingkatan penyakit ISPA
dan cara pencegahannya.
a. Berusaha menarik minat Menjawab atau 10 menit
mahasiswa untuk memberi sumbangan
mengemukakan saran
pendapatnya tentang
cara pencegahan ISPA
yang berupa:
1. Mengusahakan agar
anak memperoleh
gizi yang baik.
2. Memberikan
imunisasi yang
lengkap kepada
anak.
3. Menjaga kebersihan
perorangan dan
lingkungan agar
tetap bersih.
4. Mencegah anak
berhubungan
dengan klien ISPA.
b. Mengklasifikasikan Memperhatikan 5 menit
semua jawaban/saran
mahasiswa.
c. Memberi motivasi pada Mendengarkan 5 menit
mahasiswa yang
jawabannya masih
kurang tepat.
3 Evaluasi 6. Meminta mahasiswa untuk 6. Memaparkan 15 menit
12
mengulangi kembali kembali materi
definisi, etiologi, cara yang telah
penyebaran, tanda dan disampaikan.
gejala, tingkatan penyakit,
dan cara pencegahan
penyakit ISPA.
4 Penutup 7. Menutup pertemuan dengan 7. Memperhatikan. 5 menit
memberikan kesimpulan
dari materi yang telah
diberikan.
8. Mengucapkan salam 8. Membalas salam.
E. Evaluasi
1. Menyebutkan definisi ISPA.
2. Menjelaskan etiologi dan cara penyebaran ISPA.
3. Meyebutkan tanda dan gejala ISPA.
4. Menjelaskan tingkatan penyakit ISPA dan cara pencegahannya.
F. Referensi
Wijayaningsih, Kartika Sari. 2013. Asuhan Keperawatan Anak. CV, Trans Info Media:
Jakarta Timur.
DAFTAR PUSTAKA
Wijayaningsih, Kartika Sari. 2013. Asuhan Keperawatan Anak. CV, Trans Info Media: Jakarta
Timur.
13
Dunia Kedokteran Dokter Kecil. 2011. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Diakses pada
tanggal 21 November 2015 pukul 15:31.
http://dokterkecil.wordpress.com/2011/03/31/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut/.
14