Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

Y DENGAN
APENDISITIS DI BANGSAL AROFAH RUMAH SAKIT PKU
AISYIYAH BOYOLALI

Tugas Praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pembimbing : Dr. Fahrun Nur Rosyid, S.kep., Ns, M.Kes

Disusun oleh

Miftah Amarullah

J210170036

Program Studi S1 Keprawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Uiversitas Muhammadiyah Surakarta
Tahun Ajaran 2020/2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.Y DENGAN APENDISITIS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Nn.Y
Umur : 25
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Tanggal/jam masuk RS : Senin , 22 Maret 2021 jam 21.31
Tanggal/jam pengkajian : Senin, 23 Maret 2021 jam 09.00
Diagnose medis : Apendisitis
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 57
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat :Sewengi 001/003 Kembang
Gladaksari Boyolali
Hubungan dengan pasien : Ayah
2. Keluhan utama : Nyeri perut bagian kanan bawah
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang : Pasien di antar keluarga ke IGD RS
PKU Aisyiyah Boyolali pada senin 22 Maret 2021 pada pukul
21.31 WIB. Saat di lakukan pengkajian di dapatkan pasien
mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah tembus ke pinggang,
pasien juga terlihat mual dan lemas saat berada di IGD.
b. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada penyakit dahulu
c. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada Riwayat penyakit kluarga

2
4. Pengkajian pola fungsional
a. Persepsi kesehatan : Pasien tidak memahami kenapa
nyeri perut bagian kanan bawah bisa nyeri samapai tembus ke
pinggang
b. Nutrisi / metabolic :
1) Sebelum sakit
- Frekuensi makan : 3x sehari
- Jenis makanan : nasi, lauk, sayur
- Porsi yang dihabiskan : 1 porsi
- Nafsu makan : baik
- Jenis minuman : air putih dan teh manis
- Banyaknya minum : ± 2 liter/ hari
2) Selama sakit
- Jenis makanan : nasi, lauk, sayur,buah
- Frekuensi makan : 3x sehari
- Nafsu makan : menurun
- Porsi yang dihabiskan : 200cc
- Banyak minum dalam sehari : ± 1,5 liter/ hari (1500cc)
- Keluhan saat makan : mual
c. Eliminasi :
1) Sebelum sakit
Buang air besar (BAB)
- Frekuensi : 1x sehari
- Waktu : biasanya di pagi hari
- Warna : coklat kekuningan
- Konsistensi : lembek
- Keluhan : tidak ada keluahan saat BAB
Buang air kecil (BAK)
- Frekuensi : 5x sehari
- Jumlah : ± 1500cc/ hari
- Warna : kuning

3
- Bau : khas urine
- Keluhan : tidak ada keluhan saat BAK
2) Selama sakit
- BAB : pasien mengatakan bab 2x
- Keluhan saat bab : perut terasa perih
Buang air kecil
- Frekuensi : 5x sehari Jumlah : ± 1500cc/ hari
- Warna : kuning
- Bau : khas urine
d. Aktivitas / latihan : Normal
1. Sebelum dirawat : Pasien dapat beraktivitas sendiri seperti
biasanya dirumah seperti makan, minum, ke kamar mandi, dan
berpindah.
2. Selama dirawat : Pasien beraktivitas fisik dibantu orang lain
untuk pergi ke kamar mandi atau mengambil makanan , karena
terdapat luka dibagian telapak kaki kanan pasien.
e. Tidur / istirahat
1. Sebelum dirawat : pasien beristirahat dengan nyenyak dan tidur
dengan cukup kurang lebih 7-8 jam sehari.
2. Selama dirawat : pasien mengatakan dapat tidur 4-5 jam tetapi
terkadang terbangun dan susah untuk tidur.
f. Perceptual
1. Penglihatan : Berfungsi dengan normal
2. Pendengaran : Berfungsi dengan baik
3. Pengecapan : Tidak ada gangguan pengecapan
4. Penciuman : Berfungsi dengan normal
5. Sensasi :Masih bisa merasakan cubitan
tangan
g. Persepsi diri
1. Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuhnya
2. Harga diri : Percaya diri positif

4
3. Ideal diri : Menerima diri
4. Identitas diri : Persepsi diri baik

h. Seksualitas dan reproduksi : Pasien mengatakan belum menikah


i. Peran-hubungan : Pasien mengatakan berperan sepagai
anak dan juga membantu perekonomian dengan bekerja
j. Manajemen koping-stress : Pasien mengatakan dengan memutar
music kesukaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan
k. System nilai dan keyakinan : Pasien mengatakan menganut agama
islam. Selama dirawat pasien lebih banyak ber-istghfar dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5. Pola system
Review of system (ROS)
Keadaan umum :
Tampak kesakitan pada memeriksaan fisik terdapat nyeri pada
perut bagian kanan bawah
a. Sitem Pernafasan (B1 : Breathing)
- Inspeksi : Tingkat kesadaran composmentis, pernafasan tidak
ada kelainan
- Palpasi : Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tidak ada kelainan
- Auskultasi : Tidak didapatkan bunyi nafas tambahan wheezing
maupun ronchi
- RR : 22 x/menit
b. Sistem Kardiovaskular (B2 : Blood)
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Denyut Nadi : 82x/menit
- Hasil pengkajian IPPA :
a. Inspeksi : Irama jantung reguler, tidak ada odema
b. Palpasi : Ekspansi dada simetris, tidak ada nyeri dada
c. Auskultasi : Tidak ada kelainan suara jantung

5
d. Perkusi : Pada kuadran kanan atas terdengar timpani. Pada
kuadran kiri atas terdengar redup, kuadran kiri bawah dan
kanan bawah juga terdengar timpani.
e. Hasil pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI)
Tekanan sistolik tertinggi pergelangan kaki
ABI :
Tekanan sistolik tertinggi lengan
90
ABI : 130

ABI : 0,69
Hasil pemeriksaan ABI didapatkan hasil 0,69. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya penyakit arteri perifer ringan.
Dimana niali normal untuk pemeriksaan ABI adalah > 0,9

c. Sistem Persyarafan (B3 : Brain)


- Kesadaran : Composmentis
- Keadaan umum baik
- GSC : E4 M6 V5
- Nyeri pada perut bawah kanan :
a. P = nyeri perut kanan
b. Q = Hilang timbul
c. R : Dibagian perut bawah kanan tembus ke pinggang
d. S = 6
e. T = Nyeri terasa ketika di berakkan dan ketika tidak
bergerak
d. Sistem Perkemihan – Eliminasi Uri (B4 : Bladder)
- Produksi urine : 1000 ml/24 jam
- Frekuensi : 5-7 x/hari
- Warna : Khas kuning keruh
- Bau : Khas
- Perkemihan : Tidak ada masalah keperawatan
e. Sistem Percernaan – Eliminasi Alvi (B5 : Bowel)

6
- BAB : 1x/hari
- Konsistensi : Lembek
- Warna : Coklat kekuningan
- Bau : Khas
- Pencernaan : Tidak ada masalah keperawatan
f. Tulang – Otot – Integumen (B6 : Bone)
- Ekstremitas : Ekstremitas atas tidak ada kelainan,
ekstremitas bawah tidak ada kelainan
a. Kekuatan otot ekstremitas atas
Tangan kanan : mampu menahan tahanan ringan (4)
Tangan kiri : mampu menahan tahanan ringan (4)
b. Kekuatan otot ekstremitas bawah
Kaki kanan : mampu menahan tahanan ringan (4)
Kaki kiri : mampu menahan tahanan ringan (4)
c. Keadaan ekstremitas :
Tidak terdapat luka pada semua ekstremitas
- Kulit : Bersih sawo matang, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
lesi, capillary refill < 2 detik, turgor kulit elastis
- Akral : Dingin
- Kekuatan otot :

4 4
2 4

6. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium :
a. Hasil laboratorium

Pemeriksaan HASIL Satuan Harga Normal

Hemoglobin 14,5 gr/dl Pria : 14-18

7
Wanita : 14-19

Leukosit 3 2
Pria/Wanita : 5-
9.0 x 10 /mm
10

Hematokrit Pria : 40-50


41 %
Wanita :36-47

Trombosit 3 2
Pria/Wanita :
344 x 10 /mm
150-400

Segment 48 % 50-70

Limfosit 45 % 20-40

Monosit 7 % 2-10

GLUKOSA
92 mg/dl <110
SEWAKTU

b. Radiologi :
Thorax hasil pulmo dan besar cor dalam batas normal

7. Terapi
a. Infus : RL 20 tpm
b. Injeksi : Injeksi Ketorolak 1 amp (extra)
: Injeksi antalgin 1 amp 2x1
: Injeksi cefotaksim 1 amp 2x1

8
B. ANALISA DATA

No Hari/ Data Etiologi Masalah Simple


tanggal keperawatan pathway
jam

1. Senin, 22 Ds. Agen Nyeri akut Perangsangan


Maret - Pasien mengatakan pencedera pada ujung
2021 nyeri bagian perut yang fisik syaraf/ pusat
dirasakan terus nyeri
menerus seperti di
remas-remas diperut
bagian kanan bawah
Sensasi nyeri
dengan skala 6

Do. Agen cidera


biologis
- Pasien tampak gelisah
dan tidak nyaman
Nyeri

2. Senin, 22 Ds. keengganan Risiko


Eritema
Maret - Pasien mengatakan untuk defisit mukosa
gaster
2021 mual makan nutrisi
- keluarga mengatakan (mual)
makan dan minum Mual, muntah
menurun

9
Resiko deficit
Do. nutrisi

- Pasien tampak lemas


A=
BB:48
TB:1,55
IMT:
BB ( kg ) 48
= 2 = 2
TB (m) 1,55
=18,73
(kategori normal)
B=
Hb : 14,5 g/dl
Hematokrit :41%
C= Kulit pucat,
mual,bibir kering
D= tidak ada alergi
makanan, makan 3 kali
1
sehari porsi porsi
2

3 Senin , 22 Ds : - Klien mengatakan di Gangguan Nyeri


Spasme otot
Maret bantu mobilitas
2021 keluargauntuk melakukan fisik
Pelepasan
mediator
aktivitas.
nyeri
-

Klien mengatakan nyeri Nyeri kronis

bertambah berat saat

beraktivitas.
Hambatan

10
Do : -Klien tampak
mobiliotas
dibantu fisik
keluarga untuk
beraktifitas.

TD : 120/80 mmHg
S : 36
N : 78

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedra fisiologis.
2. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan keengganan untuk makan
(mual).
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

D. INTERVENSI

No SLKI SIKI Tanda tangan


& Nama

1. Setelah dilakukan suhan Manajemen nyeri


keperawatan selama 3x24 Observasi
jam diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi,
pada pasien berkurang karakteristik, durasi,

11
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Nyeri berkurang intensitas nyeri
dengan skala 2 2. Identifikasi skala
2. Pasien tidak nyeri
mengeluh nyeri 3. Identifikasi respon
3. Pasien tampak tenang nyeri nonverbal
4. Pasien dapat tidur 4. Identifikasi factor
dengan tenang yang memperingan
5. Frekuensi nadi dalam dan memperberat
batas normal (60- 100 nyeri
x/menit) 5. Identifikasi
6. Tekanan darah dalam pengetahuan dan
batas normal (90/60 keyakinan tentang
mmHg – 120/80 nyeri
mmHg) 6. Identifikasi budaya
7. RR dalam batas terhadap respon
normal (16-20 nyeri
x/menit) 7. Identifikasi
pengaruh nyeri
terhadap kualitas
hidup pasien
8. Monitor efek
samping obat
9. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
Terapeutik

1. Fasilitasi istirahat
tidur

12
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
nyeri ( missal: suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan).
3. Beri teknik non
farmakologis untuk
meredakan nyeri
Edukasi

1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi

Kolaborasi pemberian
analgetic

2. Setelah dilakukan Manajemen


intervensi keperawatan Gangguan Makan
selama 3x24 jam, maka Observasi :
status nutrisi membaik
Monitor asupan
dengan kriteria hasil :
makanan
1. Ungkapan keinginan
Terapiutik :
untuk meningkat
nutrisi meningkat 1. Diskusikan perilaku
2. Pengetahuan tentang makanan

13
pilihan 2. Berikan penguatan
makanan/minuman positif terhadap
yang sehat meningkat keberhasilan target
3. Pengetahuan tentang dan perubahan
standar asupan nutrisi perilaku
yang tepat meningkat 3. Rencanakan
4. Penyiapan dan program pengobatan
penyimpanan untuk perawatan
makanan/ minuman y dirumah
ang aman meningkat Edukasi :
5. Sikap terhadap
Ajarkan keterampilan
makanan/minuman
koping untuk
sesuai dengan tujuan
penyelesaian masalah
kesehatan meningkat
perilaku makan
6. Perasaan cepat
kenyang menurun Kolaborasi :
7. Nafsu makan Kolaborasi dengan ahli
membaik gizi tentang kebutuhan
kalori dan pilihan
makanan

3 SLKI: SIKI:

1. Mobilitas Fisik 1. Dukungan


a. Nyeri menurun Ambulasi
b. Kecemasan menurun
c. Gerakan terbatas a. Identifikasi adanya
menurun
d. Kelemahan fisik nyeri atau keluhan
menurun
fisik lainnya.

b. Identifikasi toleransi

fisik melakukan

14
ambulasi.

c. Jelaskan tujuan dan

prosedur ambulasi.

d. Anjurkan melakukan

ambulasi dini.

e. Ajarkan ambulasi

sederhana yang harus

dilakukan (mis.

Berjalan dari tempat

tidur ke kursi roda,

berjalan dari tempat

tidur ke kamar mandi,

berjalan sesuai

toleransi).

2. Edukasi Teknik

Ambulasi

a. Identifikasi kesiapan

dan kemampuan

menerima informasi. b.
Sediakan materi,

media dan alat bantu

jalan (mis.tongkat,

walker, kruk)

c. Jadwalkan
pendidikan

15
kesehatan sesuai

kesepakatan.

d. Jelaskan prosedur
dan

tujuan ambulasi tanpa

alat bantu.

e. Anjurkan

menggunakan alas

kaki yang

memudahkan berjalan

dan mencegah cedera.

f. Ajarkan duduk di

tempat tidur, di sisi

tempat tidur

(menjuntai), atau di

kursi, sesuai toleransi.

g. Ajarkan berdiri dan

ambulasi dalam jarak

tertentu

16
E. IMPLEMENTASI

No Hari/tanggal Implementasi Respon Tanda


dx jam tangan &
Nama

I Selasa, 23 Anamnesa Ds.


II& maret 2021 Melakukan TTV - Pasien
II mengatakan
Jam 05.00 nyeri pada
perut tembus
pinggang
- Pasien
mengatakan
mual
P : nyeri perut kanan
bawah

Q : nyeri terasa berat


dan tembus ke
pinggang

R : nyeri berfokus pada


perut kanan bawah

S : skala nyeri 6

T : nyeri terus menerus

Do.
- Suhu : 36 C
- TD :120/80
mmHg
- N : 78 x/m

17
- SpO2 : 98

I II 05.00 - Kolaborasi dengan Ds. – pasien


& dokter terkait terapi mengatakan menyutujui
III obat obat dari kolaborasi
dengan dokter

Do.

- Injeksi
Antalgin 1
amp/ 12jam

II Jam 05.30 Mengobservasi Ds.


gangguan makan: - Keluarga
Monitor asupan mengatakan
makanan makan
meningkat
Do.

Diit makan dari ahli


gizi
A=
BB:48
TB:1,55
IMT:
BB ( kg ) 48
= 2 = 2
TB (m) 1,55
=18,73
(kategori normal)

18
B=
Hb : 14,5 g/dl
Hematokrit :41%
C= Kulit pucat,
mual,bibir kering
D= tidak ada
alergi makanan,
makan 3 kali
1
sehari porsi
2
porsi

II Jam 08.00 Ajarkan keterampilan Ds. –pasien


koping untuk mengatakan memahmi
penyelesaian masalah yang di ajarkan
perilaku makan Do.
Pasien kooperatif

III Jam 08.15 Jelaskan tehnik ambulasi DS: Pasien mengatakan


sederhana paham tentang
penjelasan perawat

DO:- pasien kooperatif

-pasien tampak
mengerti

III 08.30 Ajarkan tehnik ambulasi DS: - pasien


sederhana ( berjalan dari mengatakan memahami
yang di ajarkan
tempat tidur ke kamar
mandi ) DO: -pasien kooperatif
-pasien terlihat
mengerti

I Jam 09.00 Mengobservasi nyeri : Ds. :


- Pasien mengatakan

19
- Mengidentifikasi nyeri bagian perut
keadaan pasien yang dirasakan
terkait lokasi, sudang berkurang
karakteristik, durasi, dengan skala 2
frekuensi, kualitas, - Keluarga
intensitas nyeri mengatakan tidak
- Mengidentifikasi tau cara mengatasi
respon nyeri nyeri
nonverbal - P : nyeri perut kanan
- Mengidentifikasi bawah

factor yang Q : nyeri terasa berat


memperingan dan dan tembus ke
pinggang
memperberat nyeri
- Mengidentifikasi R : nyeri berfokus pada
perut kanan bawah
pengetahuan dan
keyakinan tentang S : skala nyeri 3
nyeri T : nyeri terus menerus
- Mengidentifikasi -
budaya terhadap
respon nyeri DO :
Mengidentifikasi - Pasien tampak
pengaruh nyeri terhadap tidak nyaman
kualitas hidup pasien

I Jam 09.30 Memberikan terapeutik : Ds. -pasien mengatakan


ingin cepat berkurang
Memberikan teknik non
rasa nyeri
farmakologis untuk
Do. Pasien kooperatif
meredakan nyeri

I Jam 11.15 Mengobservasi nyeri : Ds. :


- Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi
nyeri bagian perut
keadaan pasien
yang dirasakan
terkait lokasi,
terus menerus
karakteristik, durasi,

20
frekuensi, kualitas, seperti di remas-
intensitas nyeri remas diperut
- Mengidentifikasi bagian ulu hati
respon nyeri dengan skala 4
nonverbal - Keluarga
- Mengidentifikasi mengatakan tidak
factor yang tau cara mengatasi
memperingan dan nyeri
memperberat nyeri
- Mengidentifikasi
pengetahuan dan DO :
keyakinan tentang - Pasien tampak
nyeri tidak nyaman
- Mengidentifikasi
budaya terhadap
respon nyeri
- Mengidentifikasi
pengaruh nyeri
terhadap kualitas
hidup pasien
I Jam 12.00 Memberikan edukasi Ds.
terkait nyeri:
- Keluarga
- Menjelaskan mengatakan
penyebab, periode sudah paham
dan pemicu nyeri terkait
- Menjelaskan strategi penanganan
meredakan nyeri saat pasien
- Menganjurkan nyeri
monitor nyeri secara Do.
mandiri
- Pasien
kooperatif
- Kolaborasi
dengan dokter

21
terkait obat
II Jam 12.15 Kolaborasi dengan ahli Ds. – pasien
gizi terkait diit pasien mengatakan akan
menuruti terkait diit
yang di berikan

Do.

- Diit makanan
dari ahli gizi
II Jam 12.30 Mengobservasi Ds.
gangguan makan: - Keluarga
- Monitor asupan mengatakan
makanan makan minum
hanya sedikit
Do.

- Kolaborasi
dengan gizi
terkait diit
pasien
II Jam 12.35 Memberikan edukasi : Ds. -pasien mengatakan
paham akan edukasi
- Mengajarkan
yang di berikan
keterampilan koping
Do.
untuk penyelesaian
- Pasien
masalah perilaku
kooperatif
makan
I Jam 13.00 Memberikan terapeutik : Ds.
- Pasien
- Memberikan teknik
mengatakan
non farmakologis
lebih nyaman
untuk meredakan
Do.
nyeri
- Pasien
- Mefasilitasi istirahat
kooperatif
tidur

22
- Mengkontrol
lingkungan yang
memperberat nyeri

I Jam 14.30 - Identifikasi pengaruh Ds.


nyeri terhadap - Pasien
kualitas hidup pasien mengatakan
- Monitor efek nyeri berkurang
samping penggunaan Do.
obat - Tidak terdapat
- Monitor keberhasilan efek samping
terapi komplementer yang terlihat
yang sudah diberikan - Pasien tampak
tenang

I&II jam 16.00 Melakukan TTV dan Ds.


pengkajian KU
- Pasien
mengatakan
nyeri, lemas,
pusing sudah
berurang
- Pasien
mengatakan
susah tidur
Do.

- Suhu : 36 C
- TD :120/80
mmHg
- N : 80 x/m
- SpO2 : 96%
II Jam 16.15 Kolaborasi denggan ahli Ds.
gizi terkait diit pasien - Keluarga
mengatakan

23
makan minum
hanya sedikit
Do.

- Diit makanan
dari ahli gizi
II Jam 16.30 Mengobservasi Ds.
gangguan makan: - Keluarga
- Monitor asupan mengatakan
makanan makan minum
hanya sedikit
Do.

- Pasien tampak
mau makan
makananya
I Jam 17.00 Kolaborasi pemberian Ds.
obat dengan dokter –pasien mengatakan
bersedian meminum
obat

Do:

- Injeksi
Antalgin 1
amp/ 12jam

II Jam 20.00 Kolaborasi dengan Ds.


dokter terkait obat tidur - Keluarga
mengatakan
susah tidur
Do.

- Keluarga
meminta obat

24
tidur
I&II Jam 21.00 - Mefasilitasi istirahat Ds.
tidur - Pasien
- Mengkontrol mengatakan
lingkungan yang nyeri
memperberat nyeri Do.
- Pasien tampak
tidak nyaman
I&II Rabu 24 Melakukan TTV dan Ds.: pasien mengatakan
Maret 2021 mengkaji KU menyutujui Tindakan
ttv
Jam 05.00
- Pasien mengatakan
nyeri bagian perut
yang dirasakan
sudah berkurang
dengan skala 2

Do.

- Suhu : 36,1 C
- TD :120/75
mmHg
- N : 82 x/m
- SpO2 : 93%
II Jam 05.00 Kolaborasi dengan Ds. – pasien
dokter terkait terapi obat mengatakan mau
minum obat dan mau di
injeksi

Do.

- Injeksi
Antalgin 1

25
amp/ 12jam
-

II Jam 05.30 Mengobservasi Ds.


gangguan makan: - Keluarga
- Monitor asupan mengatakan
makanan makan
meningkat
Do.

- Diit makan dari


ahli gizi
II Jam 08.00 Ajarkan keterampilan Ds. – pasien mengatakn
koping untuk memahami yang di
penyelesaian masalah ajarkan perawat
perilaku makan Do.
- Pasien
kooperatif

III 08.30 Identifikasi toleransi DS: - pasien


mengatakan sudah bisa
fisik melakukan berjalan sendiri ke
kamar mandi tanpa
ambulasi.
bantuan keluarga

D0: - pasien tampak


mengerti

I Jam 09.00 Mengobservasi nyeri : Ds. :


- Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi
nyeri bagian perut
keadaan pasien
yang dirasakan
terkait lokasi,
sudang berkurang
karakteristik, durasi,
dengan skala 3
frekuensi, kualitas,
- Keluarga
intensitas nyeri
mengatakan tidak
- Mengidentifikasi
tau cara mengatasi

26
respon nyeri nyeri
nonverbal P : nyeri perut kanan
- Mengidentifikasi bawah

factor yang Q : nyeri terasa berat


memperingan dan dan tembus ke
pinggang
memperberat nyeri
- Mengidentifikasi R : nyeri berfokus pada
perut kanan bawah
pengetahuan dan
keyakinan tentang S : skala nyeri 2
nyeri T : hilang timbul
- Mengidentifikasi -
budaya terhadap
respon nyeri DO :
- Mengidentifikasi - Pasien tampak
pengaruh nyeri tidak nyaman
terhadap kualitas
hidup pasien
II Jam 09.30 Memberikan terapeutik : Ds. – pasien
mengatakan nyeri
- Memberikan teknik
mereda
non farmakologis
Do. Pasien kooperatif
untuk meredakan
nyeri
II Jam 12.15 Kolaborasi dengan ahli Ds.
gizi terkait diit pasien - Keluarga
mengatakan
makan pasien
sudah
meningkat
Do.
- Porsi makan
pasien
meningkat

27
I Jam 13.30 - Mefasilitasi istirahat Ds. -pasien mengatakan
tidur bangun tidur nyeri
- Mengkontrol sedikit berkurang
lingkungan yang Do.
memperberat nyeri - Pasien
kooperatif

II Jam 16.00 - Diskusikan perilaku Ds: pasien mengatakan


makanan akan sedikit lebih
- Berikan penguatan enakan
positif terhadap Do.
keberhasilan target - Pasien dan
dan perubahan keluarga
perilaku kooperatif
- Rencanakan program
pengobatan untuk
perawatan dirumah
II Jam 16.15 Kolaborasi dengan ahli Ds.
gizi terkait diit pasien - Keluarga
mengatakan
makan pasien
sudah
meningkat
Do.
- Porsi makan
pasien
meningkat
I Jam 17.00 Kolaborasi dengan Ds. -pasien mengatakan
dokter akan meminum obat

Do.

- Injeksi
Antalgin 1

28
amp/ 12jam

II Jam 20.00 - Mefasilitasi istirahat Ds. -pasien mengatakn


tidur akan istarahat seletah
- Mengkontrol pemeriksaan selesai
lingkungan yang Do. Pasien kooperatif
memperberat nyeri
I&II Kamis 25 Melakukan TTV dan Ds.
maret 2021 mengkaji KU
- Pasien mengatakan
Jam 05.00
sudah tidak nyeri

Do.

- Suhu : 36,7 C
- TD :115/70
mmHg
- N : 88 x/m
- SpO2 : 96 %
I Jam 05.00 Kolaborasi dengan Ds. – pasien
dokter mengatakan mau
minum obat

Do.

- Injeksi
Antalgin 1
amp/ 12jam

II Jam 05.30 Mengobservasi Ds.


gangguan makan: - Keluarga
Monitor asupan mengatakan
makanan makan pasien
sudah

29
meningkat
Do.
- Porsi makan
pasien
meningkat
III 09.00 Anjurkan DS: pasien mengatakan
sudah bisa berjalan
menggunakan alas
menggunakan alas kaki
kaki yang
DO: Pasien terlihat
memudahkan berjalan menggunakan alas

dan mencegah cedera kaki.

I&II Jam 10.00 - Melakukan TTV dan Ds.


pengkajian KU
- Pasien mengatakan
masih sedikit nyeri
P : nyeri perut kanan
bawah

Q : nyeri tidak terasa


berat dan tidak tembus
ke pinggang

R : nyeri berfokus pada


perut kanan bawah

S : skala nyeri 1

T : hilang timbul

Do.

- Suhu : 36,2 C
- TD :
105/75mmHg
- N : 82 x/m
- SpO2 : 97 %

30
I Jam 10.30 Memberikan terapeutik : Ds.
- Keluarga
- Memberikan teknik
mengatakan
non farmakologis
sudah faham
untuk meredakan
terkait teknik
nyeri
meredakan
nyeri
Do.
- Pasien
kooperatif
I&II Jam 11.30 - Diskusikan perilaku Ds.
makanan - Keluarga
- Berikan penguatan mengatakan
positif terhadap sudah faham
keberhasilan target dan mengerti
dan perubahan Do.
perilaku
- Pasien
- Rencanakan program
kooperatif
pengobatan untuk
perawatan dirumah
I Jam 12.00 Kolaborasi dengan ahli Ds: pasien mengatakan
gizi terkiat diit pasien mengikuti aturan diit
yang di jadwalakan
Do.
- Pasien tampak
memakan
makananya
II Jam 12.15 Kolaborasi dengan Ds. -pasien mengatakan
dokter bersyukur karena di
perbolehkan pulang
Do.
- Pasien
diperbolehkan

31
pulang

F. EVALUASI

No. Hari/tanggal Evaluasi Tanda


dx jam tangan &
Nama

I Jumat 26 S:
Maret 2021 - Pasien mengatakan sudah tidak nyeri di
bagian perut
P : nyeri perut kanan bawah

Q : nyeri terasa berat dan tembus ke pinggang

R : nyeri berfokus pada perut kanan bawah

S : skala nyeri 1

T : nyeri hilang timbul


-

O:
- Suhu : 36,2 C
- TD : 105/75mmHg
- N : 88 x/m
- SpO : 95 %

32
A:
- Masalah teratasi

P:
- Intervensi dihentikan

II Jumat 26 S :
Maret 2021 - Keluarga mengatakan porsi makan
meningkat

O:
- Pasien mampu menghabiskan makanannya

A:
- Masalah teratasi

P:
- Intervensi dihentikan
III Jumat, 26 S: Pasien mengatakan sudah mampu beraktivitas
maret 2021 sendiri
O: Pasien terlihat bisa beraktivitas sendiri tanpa
bantuan kluarga
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

G. DISCHARGE SUMMARY

33
Tempat tinggal pasien dengan ayah ibunya. Pasien pulang mengguanakan
mobil pribadi. Pasien dan keluarga ingin segera pulang, pelayanan
kesehatan yang digunakan adalah rumah sakit. Kontrol 1 minggu setelah
tanggal pemulangan. Diit : makan-makanan lunak dan hindari makanan
pedas

34

Anda mungkin juga menyukai