Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT, MARTABAT Jurusan Kesehatan

& TANGGUNG JAWAB Lingkungan


Poltekes Kemenkes Bandung
MANUSIA
PENGERTIAN MANUSIA
a. Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang (NICOLAUS D. & A. SUDIARJA)
b.Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana“ (ABINENO
J. I)
c. Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik (UPANISADS)
d.Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar (SOKRATES)
e. Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan (KEES BERTENS)
f. Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa (I WAYAN WATRA)
g.Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3
dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan (OMAR
MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY )
h.Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan mahluk yang lain (ERBE SENTANU )
i. manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara
kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan (PAULA J. C & JANET W.
K)
PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini. Oleh karenanya manusia dijadikan khalifah
Tuhan di muka bumi karena manusia mempunyai kecenderungan dengan Tuhan. Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu
menarik dan karena selalu menarik, maka masalahnya tidak pernah selesai dalam arti tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikofisik
ini laksana suatu permainan yang tidak pernah selesai, selalu ada saja pertanyaan mengenai manusia.
Adapun Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah Swt., sedangkan sains bertumpu pada diagnosis, eksperimen, dan penarikan
konklusi. Pemikiran Islam merupakan pemikiran cemerlang yang tinggi tarafnya sehingga menjunjung harkat manusia sampai pada
stratifikasi tinggi hingga berhasil meraih penemuan dalam bidang sains dan teknologi. Al-Qur’an bisa mendorong manusia untuk
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi lebih dari satu ayat, juga mendorong manusia agar merenungkan dirinya sendiri.
Bagi kita cukup bahwa Al-Qur’an tidak berbenturan bahkan sama sekali tidak bertabrakan dengan salah satu fakta ilmu
pengetahuan yang diterima oleh akal. Dan bagi kita cukup, bahwa Al-Qur’an inilah yang telah membukakan jendela-jendela pemikiran
orang-orang mukmin, dan menumbuhkan kerinduan dalam diri mereka untuk melakukan penghayatan, perenungan, kontemplasi,
penelitian, analisis, dan telaah alami.
Islam memandang bahwa manusia mengetahui kebenaran, meskipun ada bagian rahasia yang tidak diketahui. Manusia mampu
mengetahui pengetahuan, kebenaran sebatas modalitas (akal, panca indera, dan pengetahuan permulaan) yang dimilikinya dan berada
dalam ketidaktahuan sebatas diluar kapasitas modalitasnya. Selama manusia memiliki persyaratan normal, yaitu kemampuan fisik,
mental, lahir dan batin yang sehat, maka ia akan dapat mengetahui. Sementara keterbatasan manusia merujuk pada keterbatasan instrinsik
manusiawi ataupun ekstrinsik non manusiawi, keterbatasan yang meskipun ada, namun tidak sampai berakibat menggugurkan nilai
kebenaran ataupun keabsahan pengetahuan.
Modalitas manusia untuk mencapai pengetahuan adalah dengan potensi yang dimiliki pada diri manusia, yaitu pancaindera, proses
akal, hati, dan informasi terdahulu yang benar.
FORMULASI STRUKTUR
MANUSIA DALAM ISLAM
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan; bangunan; yang disusun
dengan pola tertentu; pengaturan unsur atau bagian suatu benda. Berdasarkan pandangan pada
ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya dalam teori struktur manusia, Al-Ghazali menguraikan bahwa
struktur manusia (eksistensi manusia) terdiri dari : An-nafs (subtansi yang berdiri sendiri dan
bertempat ditubuh), Ar-ruh (panas alami yang mengalir pada pembuluh-pembuluh darah, otot-
otot, dan syaraf-syaraf), dan Al-jism (yang tersusun dari unsur-unsur materi).
Penentuan struktur kepribadian tidak dapat terlepas dari pembahasan subtansi manusia,
sebab dengan pembahasan subtansi tersebut dapat diketahui hakikat dan dinamika prosesnya.
Pada umumnya para ahli membagi subtansi manusia atas jasad, ruh tanpa memasukkan nafsu.
Masing-masing aspek yang berlawanan ini pada prinsipnya saling membutuhkan, jasad
tanpa ruh merupakan substansi yang mati, sedang ruh tanpa jasad tidak dapat teraktualisasi,
karena saling membutuhkan maka diperlukan perantara yang dapat menampung kedua naluri
yang berlawanan, yang dalam terminologi psikologi Islam disebut dengan nafs.
SUBSTANSI JASMANI
Jasad adalah substansi manusia yang terdiri atas struktur organisme fisik.
Organisme fisik manusia lebih sempurna di banding dengan organisme fisik
makhluk-makhluk lain. Setiap makhluk biotik lahiriyah memiliki unsur material
yang sama, yakni terbuat dari unsur tanah, api, udara dan air. Unsur inilah yang
akan rusak apabila telah mati.
Al-Ghazali memberikan sifat komponen ini dengan dapat bergerak, memiliki
ras, berwatak gelap dan kasar, dan tidak berbeda dengan benda-benda lain.
Sementara Ibnu Rusyd berpendapat bahwa komponen jasad merupakan komponen
materi, sedang menurut Ibnu Maskawaih bahwa badan sifatnya material, Ia hanya
dapat menangkap yang abstrak. Jika telah menangkap satu bentuk kemudian
perhatiannya berpindah pada bentuk yang lain maka bentuk pertama itu lenyap.
SUBSTANSI RUHANI
Ruh merupakan substansi psikis manusia yang menjadi esensi kehidupannya,
merupakan unsur yang paling halus, bersifat suci dan Ilahi karena berasal dari Ilahi,
kecenderungannya kepada yang suci, bersih dan mulia, kekal dalam arti tidak hancur karena
hancurnya badan jasmani. Prof. Dr. Syekh Mahmoud Syaltout mengatakan bahwa roh itu
memang sesuatu yang ghaib dan belum dibukakan oleh Allah bagi manusia, akan tetapi
pintu penyelidikan tentang hal-hal yang ghaib masih terbuka karena tidak ada nash agama
yang menutup kemungkinannya. Hal ini sesuai dengan firman firman Allah Swt.
٨٥ ‫وح قُ ِل ٱلرُّ و ُح ِم ۡن أَمۡ ِر َربِّي َو َمٓا أُوتِيتُم ِّم َن ۡٱل ِع ۡل ِم إِاَّل قَلِياٗل‬ ‍َٔ^َٔۡ َ‫َوي‬
َ َ‫سلُون‬
ِۖ ُّ‫ك َع ِن ٱلر‬
   “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.            (QS. Al-Israa’ :
85)
Adapun golongan yang tidak mempercayai adanya ruh yaitu mereka yang menganut paham
Historis Materialism, mereka menolak semua alasan-alasan tentang keberadaan ruh.
SUBSTANSI NAFSANI
merupakan unsur penghubung antara jasmani dan ruhani, karena itu ia dapat bersifat dan berkecenderungan
seperti jasmani (ilham fujur), tetapi disisi lain ia juga memiliki kecenderungan dan sifat seperti halnya ruhani
(ilham taqwa). Keduanya memiliki tarikan yang sama kuat.
Aktualisasi nafs membentuk kepribadian manusia. Alqur’an Menyebut empat jenis nafs sesuai dengan
potensinya yaitu:
1. Nafs Mutma’innah ; memiliki daya untuk perbuatan baik. Hal ini karena nafsu ini telah suci, karena
kesuciannya itulah ia senantiasa terdorong untuk melakukan hal-hal baik.
2. Nafs Mulhamah/Sufiah ; mempunyai potensi kesadaran yang mudah menerima ilmu dan pengetahuan.
3. Nafs Ammarah ; memiliki potensi dan kecenderungan pada hasrat biologis, syahwat, hedonis, bahkan
cenderung kepada kejelekan. Merupakan gudang potensi untuk survivalitas hidup manusia (pendorong
motivasi keduniaan), karena itu ia tidak boleh dimatikan, melainkan harus dikendalikan.
4. Nafs Lawwamah ; gudang potensi sifat psikologis (emosi  dan perasaan) serta rasional. Karena itulah selalu
tidak istiqomah dalam satu keadaan antara ingat dan lupa, menerima lalu menolak, cinta tapi benci, dan
seterusnya. Selain sisi buruk juga mempunyai daya positif dari adanya sifat-sifat baik, seperti yakin dan
dermawan.
KEBUTUHAN MANUSIA
HIRARKI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
MENURUT MASLOW

Aktualisasi diri

Harga diri

Cinta dan rasa memiliki

Keselamatan dan
Keamanan

Kebutuhan fisiologis
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia
Menurut Maslow

Mengatur kebutuhan dasar kedalam 5 tingkatan, yaitu:


1. Kebutuhan fisiologis (kebutuhan paling dasar), meliputi:
a. Oksigen
b. Cairan
c. Nutrisi
d. Temperature
e. Eliminasi
f. Tempat tinggal
g. Istirahat
h. seks
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia
Menurut Maslow

2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman


a. Keselamatan fisik
Keadaan mengurangi atau megeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan.
Mis : penyakit, kecelakaan , bahaya, pemajanan terhadap lingkungan
b. Keselamatan PsiKologis
Ancaman tehadap pengalaman baru atau yang tidak dikenal
Mis : mhsw yang berada dilingk baru merasa terancam dlm berdaptasi dg pelajaran/sosialisasi dll
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia
Menurut Maslow

3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki

 Biasanya meningkat setelah terpenuhi kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi


 Bila individu merasa aman dan selamat mereka mempunyai wkt dan energi untuk mencari
cinta dan rasa memiliki
Lanjutan…. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki

Kebutuhan cinta dan rasa memiliki :


 Memberikan dan menerima cinta dan kasih sayang
 Membutuhkan teman hidup dan bergaul
 Membutuhkan hub interpersonal dan kasih sayang
 Membutuhkan peran yg memuaskan
 Membutuhkan perlakuan yang halus
 Membutuhkan kebersamaan
 Membutuhkan pergaulan yg intim
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia
Menurut Maslow
Lanjutan….

4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri


Kebutuhan harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap :

a. Kekuatan

b. Pencapaian

c. Rasa cukup.

d. Kompetensi

e.Rasa percaya diri

f. Kemerdekaan
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri
Lanjutan….

Kebutuhan harga diri :


 Menghargai diri sendiri
 Menghargai orang lain
 Dihargai oleh orang lain
 Kebebasan yang mandiri
 Prestise
 Dikenal dan diakui
 Penghargaan
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri
Lanjutan….

Manusia juga membutuhkan penghargaan dan apresiasi dari orang lain

Bila terpenuhi seseorang merasa pecaya diri dan berguna

Bila tidak terpenuhi seseorang merasa tidak bnerdaya dan rendah diri
Hirarki Kebutuhan Dasar manusia
Menurut Maslow

Lanjutan….

5. Kebutuhan aktualisasi diri :

 Merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki kebutuhan dasar manusia
menurut maslow
 Pada saat manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada semua tingkatan yg lebih rendah,
melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi yg paling maksimal
Lanjutan ….. Kebutuhan aktualisasi diri

Manusia yang teraktulisasi dirinya :

 memiliki kepribadian multidimensi yang matang


 Sering mampu mengasumsi dan menyelesaikan tugas dengan banyak
 Dan mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yg dikerjakan dgn baik
Lanjutan …… Kebutuhan aktualisasi diri

 Tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai :


 Penampilan
 Kualitas kerja
 Metode penyelesaian masalah
 Walau mungkin mengalami keraguan dan kegagalan dan namun
secara umum menghadapi secara realistis
Lanjutan ….. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan aktulisasi diri :


 Kebutuhan pengenalan diri sendiri
 Penerimaan diri sendiri
 Kenyataan diri sendiri
 Hubungan interpesonal yang mendalam
 Penghargaan diri sendiri
 Pemenuhan diri sendiri
 Persepsi yg sehat dan realistis

Anda mungkin juga menyukai