PEMERIKSAAN
RADIOGRAFI
CORPUS
ALIENUM
PENGERTIA
N
Benda asing merupakan adanya benda didalam
tubuh yang keberadaanya tidak diinginkan yang
dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ
atau menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh
tempat adanya benda asing tersebut.
Benda asing yang masuk kedalam tubuh dibedakan
menjadi dua yaitu logam dan non logam. Logam
akan tampak radiopag sedangkan jenis non logam
memberikan gambaran yang radiolusen pada hasil
radiografnya.
ANATOMI DARI OESOPHAGUS
• Oesophagus terletak dibelakang trakea, terbentang dari
laringopharynx s/d lambung. Panjangnya sekitar 24 cm,
diameter ¾ inchi (sekitar 2 cm)
• suatu organ silindris berongga dengan panjang pada
orang dewasa sekitar 25 cm dan diameter sekitar 2 cm
saat kosong dan 3 cm saat berisi makanan.
• Panjang pada bayi 8-10 cm dengan diameter 0,5 cm.
• Ujung bagian atas pada tulang rawan krikoid (vertebra
servikal 6) dan bagian bawah pada orifisium kardia
(vertebra torakal 10).
• Terdapat 2 sfingter :sfingter esofagus bagian atas (m.
krikofaringeus) dan sfingter esofagus bagian bawah
PERSIAPAN ALAT DAN
BAHAN
• Pesawat sinar x
• Marker
• Kaset dan film
• Meteran
Metode Pemeriksaan Benda Asing (Corpus
Alieum)
Metode
Marker
Pada daerah tempat (luka) masuknya benda asing diberi marker
yang kemudian di plester.
Dengan metode ini, dapat digunakan sebagai petunjuk dari letak
atau posisi benda asing tersebut di dalam tubuh dan juga
menentukan kedalaman benda asing dengan menggunakan proyeksi
AP dan lateral.
Setiap proyeksi yang dibuat, arah sinarnya harus tepat diarahkan
pada marker. Metode ini dilakukan dengan harapan agar dapat
menentukan lokasi yang tepat untuk mengeluarkan benda asing dari
dalam tubuh selama proses pembedahan.
Metode
Triangulasi
Metode triangulasi dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman
benda asing dengan akurat.
Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan
mengatur tubuh pasien true AP (Antero Posterior) karena bisa
mengakibatkan distorsi pada hasil radiograf, dan lubang tempat
masuknya benda asing telah ditandai diatas permukaan kulit
misalnya dengan tinta penanda (skin marking).
Metode triangulasi hanya menggunakan satu film, penderita dan
film tetap diam. Dilakukan dua kali eksposi pada satu film, serta
ISD dan TSD dicatat dan diukur dengan teliti.
METODE
• PARALAKS
Pasien di posisikan senyaman mungin dan harus sama dengan posis
pembedahan dan di upayakan dekat dengan lokasi benda asing
• Daerah masuknya benda asing di fluoroskopi
• Terawang benda asing hingga jelas dan letakkan ring superposisi
dengan benda asing
• Lokasir di letakkan sejajar dengan MSS
• Atur TSD (Tube Shift Distance) sejauh 1/10 FFD
• Pergrakkan tabung di atur tegak lurus dengan lokalisir
• Pemotretan di lakukan dua kali eksposi dalam satu film
• Arah tabung pada pemotretan 1 dan 2 vertikal tegak lurus
• Luas lapangan di atur sehingga obyek dan lokalisir masuk dalam
film
• Pengaturan eksposi :
a. kV eksposi 1 dan 2 sama
b. mAs eksposi 1 dan 2 adalah ½ mAs total yang di perlukan
Metode Pemeriksaan
Corpus Alienum Pada
Oesophagus
PENATALAKSANAANPEMERIKSAAN